KP 19.21 Visus Refraksi - 2008.ppt

Post on 25-Oct-2015

198 views 33 download

description

Visus Refraksi

Transcript of KP 19.21 Visus Refraksi - 2008.ppt

1

REFRAKSI

Dr. Irayanti Rafki SpM

2

• MATA dapat dianggap sebagai kamera

• Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil, terbalik di retina (diterima oleh sel batang dan kerucut) syaraf optik , N II korteks serebri (pusat penglihatan) tampak sebagai bayangan tegak.

3

• Media refraksi :• Kornea (n = 1,376 )• Akuos humor (n = 1,336 )• Lensa (n = 1,386 )• Korpus vitreus (n = 1,336 )

• Mata normal fokus bayangan dari objek jauh tergambar tepat diretina dimana mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi)

4

• Akomodasi :

Kesanggupan mata untuk memperbesar daya pembiasannya atau kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi m. Siliaris

• Teori akomodasi :

1. Teori akomodasi Helmholtz

zonula zinii kendor lensa cembung

2. Teori akomodasi Tsernig

zonula zinii tegang bgn tengah lensa cembung

5

• Beberapa jenis Lensa :

1. Lensa Plano tidak mempunyai efek bias, titik lengkung sama

2. Lensa Sferis

- Sferis Minus bagian tengahnya lebih tipis dari bagian pinggir. Efek mendivergensikan cahaya

- Sferis Plus bagian tengahnya lebih tebal dari bagian pinggir.

Efek mengkonvergensikan cahaya

6

3. Lensa silindris satu dari meridian paling rendah kekuatan biasnya dan yang tegak lurus terhadapnya paling

kuat

4. Prisma tebal pada satu sisi saja. Efeknya membiaskan

cahaya ke arah sisi yang paling tebal.

7

REFRAKSI

• Tajam penglihatan ( visus ) - Tanpa dan dengan kacamata - Setiap mata diperiksa terpisah - Pemeriksaan dilakukan sebaiknya pada jarak 5- 6 m

mata tanpa akomodasi• Digunakan Kartu Snellen, E Chart, Cincin

Landolt, Kartu Gambar Allen

8

Snellen : E Chart :

Cincin Landolt :

Ò Ò

9

• Mata hanya dapat membedakan 2 titik terpisah bila titik tersebut membentuk sudut 1 menit ( minimum separable )

• Objek huruf / angka yang masih bisa dikenali mata. Bila membentuk sudut 5 menit dan setiap titik dipisahkan oleh sudut 1 menit

10

• Sudut 5 derajat = Sudut visualis

11

TAJAM PENGLIHATAN (VISUS)

• Bila tajam penglihatan 6/6 dapat melihat huruf pada jarak 6 m, yang orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 6 m

• Bila tajam penglihatan 6/30 pasien hanya dapat membaca huruf pada baris yang menunjukkan angka 30 (dapat membaca huruf pada jarak 6 m yang oleh orang normal dapat dibaca pada jarak 30 m

12

• Bila tidak bisa mengenali huruf terbesar maka dilakukan hitung jari

Misal : Bila pasien dapat menghitung jari pada jarak 3 m visus 3/60

• Bila pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pd jarak 1 m visus 1/300

• Bila hanya dapat melihat cahaya

visus 1 / ~

13

KELAINAN REFRAKSI

• Emetrop : semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam keadaan istirahat akan dibiaskan tepat di retina.

14

• Ametropia : semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam keadaan istirahat, tidak dibiaskan tepat di retina.

• Terbagi :

Hipermetrop Miopia Astigmat

15

Hipermetrop

( hiperopia , rabun dekat )

adalah sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga oleh mata dalam keadaan istirahat dibiaskan di belakang retina

16

• Hipermetrop dapat disebabkan oleh :- Hipermetrop Refraktif

Akibat pembiasan lemah

- Hipermetrop Aksial akibat sumbu mata terlalu pendek

• Pasien dengan hipermetrop sering akomodasi. Akomodasi yang terus menerus menyebabkan mata cepat lelah, sakit kepala, dll

Astenopia akomodatif

17

• Kadang – kadang terdapat pada anak balita berkurang secara berangsur-angsur.

• Hipermetrop > yang dibiarkan strabismus konvergensi

• Pada orang muda hipermetrop ringan – sedang dapat diatasi dengan akomodasi.

18

• Pasien dengan hipermetrop diberikan kacamata positif terkuat yang memberikan tajam penglihatan maksimal.

19

• Pada orang tua hipermetrop ditambah dengan presbiop sangat dibutuhkan koreksi kacamata karena sudah berkurangnya daya akomodasi untuk melihat dekat.

• Macam – macam hipermetrop :

1. Hipermetrop manifes : Hipermetrop yang dapat dilihat dengan

koreksi kacamata tanpa sikloplegik

20

2. Hipermetrop total :

Hipermetrop yang didapat setelahmemberikan sikloplegik ( akomodasi ditiadakan ) hasilnya lebih besar daripada hipermetrop manifes

3. Hipermetrop laten

selisih antara hipermetrop total dengan hipermetrop manifes

21

Miopia

( Rabun Jauh )

Adalah : sinar sejajar yang datang dari jauh oleh mata dalam keadaan istirahat dibiaskan didepan retina

22

• Etiologi :

- Bola mata yang memanjang - Indeks bias yang tidak normal :

Kadar gula tinggi dalam cairan mata Kadar protein dalam cairan mata

oleh karena peradangan - Kelainan kornea : keratokonus, keratoglobus

- Kelainan lensa : luksasi lensa, katarak imatur lensa cembung - Herediter

23

Tipe-tipe Miopia:

A. Miopia fisiologis sering disebut miopia simpleks atau miopia anak sekolah

B. Miopia patologis :

* Miopia progresif miopia yang bertambah terus mencapai puncaknya pada masa remaja. Dioptri > 6

* Miopia maligna miopia progresif yang lebih ekstrim

24

• Tanda klinis :

( terutama pada miopia tinggi )

- Bola mata mungkin lebih menonjol - Bilik mata depan dalam - Pupil yang relatif lebih lebar - Badan kaca mancair - Badan kaca keruh / vitreus floaters - Fundus tigroid di polus posterior - Atropi koroid myopia cresent

25

• Koreksi miopia dengan memberikan resep kacamata negatif terendah yang masih jelas

26

Astigmat

• Adalah : kelainan refraksi dimana fokus berkas cahaya tidak terletak pada satu titik, sebagai akibat pembiasan yang berbeda– beda lewat satu meridian.

27

28

Astigmat dibagi atas :

Astigmat regular : meskipun setiap meridian mempunyai daya bias tersendiri tapi perbedaan itu teratur

Lima macam astigmat reguler :

a.Astigmat miopikus simpleksb.Astigmat miopikus kompositusc.Astigmat hipertropikus simpleksd.Astigmat hipertropikus komposituse.Astigmat mikstus

29

Astigmat ireguler : ada perbedaan yang tidak teratur pada setiap meridian

Etiologi :

- Kelainan kornea sikatrik kornea, operasi (terbanyak)

- Kelainan lensa katarak insipien, imatur

30

Presbiop

• Adalah : berkurangnya daya akomodasi (kemampuan lensa mencembung berkurang) keadaan fisiologis normal

• Keluhan :• Kabur waktu membaca dekat• Mata cepat lelah berair

31

• Pada presbiop diberikan lensa positif yang ditambahkan pada ukuran jauhnya, biasanya :

+ 1 D untuk usia 40 tahun + 1,5 D untuk usia 45 tahun + 2 D untuk usia 50 tahun + 2,5 D untuk usia 55 tahun + 3 D untuk usia 60 tahun • Oleh karena jarak baca biasanya 33 cm maka

adisi + 3 D adalah lensa positif terkuat yang diberikan

32

PEMERIKSAAN REFRAKSI

• Pameriksaan mata dilakukan dengan memeriksa mata satu persatu, untuk membedakan penurunan visus akibat kelainan organik, pakai pin hole disc

• Cara :

1. Anamnesa : kabur jauh atau dekat 2. Pemeriksaan mata sepintas apakah ada kelainan patologis lain 3. Periksa tajam penglihatan

33

34

Lensa Plus

Lensa Minus

Okluder / Penutup

35

Pemeriksaan refraksi subjektif

I. Cara coba-coba ( trial and error )

1. Perkiraan anomali refraksi dari hasil pengukuran tajam penglihatan pakai kartu uji snellen pada jarak 5 atau 6 m

2. Pasang gagang kacamata (trial frame) tutup satu mata.

36

3. Coba dengan lensa plus atau minus yang kira-kira sesuai dengan kurangnya visus.contoh : visus 5/50 mulai dengan sferis minus 2 D atau plus 2 D

4. Perhalus dengan menambah atau mengurangi lagi dengan lensa +/- 0,5 D sampai visus terbaik.

5. Bila visus kurang dan tak ada kelainan mata lainnya mungkin astigmat.

37

II. Cara pengabutan ( fogging )

Untuk mencegah akomodasi, fokus dengan sengaja dimajukan ke depan retina dengan memasang lensa + ( misalnya + 4 D )

pasien mengatakan kabur kurangi sedikit-sedikit sampai menjadi tegas.

38

Pemeriksaan refraksi objektif

Dengan memakai alat-alat tertentu seperti:

1. Retinoskop cermin ( yang berlubang kecil ditengah)

2. Retinoskop streak ( sumber cahaya berbentuk garis )

3. Retinoskop spot ( sumber cahaya berbentuk spot atau bulat)

39

40

CARA :

Mengamati gerakan bayangan cahaya yang tampak dalam pupil yang terpantul dari retina

Pasien disuruh menatap jauh (untuk mengurangi akomodasi)

Mata kiri diperiksa dengan mata kiri, mata kanan dengan mata kanan

Jarak pemeriksa ½ m, dipakai sinar sejajar atau sedikit divergen

41

42

Bila sinar yang terpantul dari mata yang tampak di pupil bergerak searah dengan arah retinoskop + lensa plus sampai tampak diam

Sebaliknya bila terbalik, tambah lensa (-) sampai diam.

43

• Penanggulangan kelainan refraksi

1. Kaca mata

2. Lensa kontak

Kegunaan lensa kontak :

a. Untuk mengurangi efek optis dari lensa biasa yg ukurannya tebal

b. Pada anisometrop perbedaan refraksi yg besar pd kedua mata

c. Untuk koreksi astigmat irregular

44

d. Alasan kosmetik

e. Untuk mempercepat pemulihan atau mengurangi keluhan pd penyakit kornea

Macam-macam lensa kontak

1. Lensa kontak keras (hard contact lens)

2. Rigid gas permeable (RGP)

3. Lensa kontak lunak (soft contact lens)

45

Kontra indikasi lensa kontak :

1. Ditempat yg banyak debu

2. Ada infeksi mata luar

3. Olah raga renang

46

3. Operasi– pada kornea :

• keratotomi radial• Photo Refractive Keratoplasty• Lasik

– pada lensa:• Lesa intra okuler