Post on 06-Feb-2018
Prepared by actuarialteam@bpjsketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Indonesia
dan Distribusi Upah
Peserta Jaminan Pensiun
E. Ilyas Lubis Direktur Perluasan Kepesertaan
Dan Hubungan Antar Lembaga
ver.17.02.28.0
Hotel Grand Cempaka,
1 Maret 2017
SEBAGIAN BESAR TENAGA KERJA INDONESIA TIDAK DAPAT
MEMPERSIAPKAN HARI TUA-NYA SENDIRI
Struktur Ketenagakerjaan Indonesia
3
Kondisi Ketenagakerjaan Pekerja Penerima Upah (PU)
Komposisi Berdasarkan Pendidikan
342,908
2,262,733
6,669,114 7,023,654
9,947,931
6,734,883
2,316,739
7,084,186
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
Tidakpernahsekolah
Tidak/belumtamat SD
SD SMP SMU SMK DI/II/III Univ
77,82% dari total pekerja PU memiliki pendidikan di bawah diploma.
50,58% diantaranya adalah lulusan sekolah menengah atas Sumber: Buku BPS 2015
http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id/portal/web/
Total TK PU: 42.382.148
4
Kondisi Ketenagakerjaan Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU)
Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Buku BPS 2015
Lulusan SD memiliki prosentase terbesar untuk pekerja BPU sebesar 26,28%
4,844,586
13,552,754
26,283,442
13,327,184
8,631,806
3,785,874
640,041 1,180,191
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
30000000
Tidakpernahsekolah
Tidak/belumtamat SD
SD SMP SMU SMK DI/II/III Univ
Total TK BPU: 72.245.878
5
Kondisi Ketenagakerjaan Total Angkatan Kerja berdasarkan Umur
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
Total Angkatan kerja Bekerja
Kelompok
Umur (th) Total
Angkatan kerja Bekerja
Proporsi
Tenaga Kerja
terhadap
Angkatan
Kerja
(%)
15-19 7.424.665 5.174.517 69,69
20-24 12.703.718 10.485.734 82,54
25-29 13.965.087 12.949.359 92,73
30-34 17.039.112 16.424.492 93,39
35-39 14.481.863 14.155.638 97,75
40-44 15.270.955 15.010.358 98,29
45-49 12.485.843 12.285.477 98,40
50-54 10.949.561 10.754.512 98,22
55-59 7.396.670 7.296.823 98,65
60+ 10.155.457 10.091.116 99,37
Proporsi tenaga kerja masih didominasi oleh usia produktif.
Namun tenaga kerja, secara umum, masih belum menyiapkan kehidupan masa tuanya
dengan baik
Sumber: Buku BPS 2015
6
Bonus Demografi Indonesia
% population aged 65 and
older : 5,01%
Ages 0 – 64 :
94,99%
% population aged 65
and older : 9,23%
Ages 0 – 64 :
90,77%
% population aged 65
and older : 15,78%
Ages 0 – 64 :
84,22%
Bonus demografi bukan hanya
memberi peluang tetapi juga risiko
baru untuk manusia Indonesia ketika
memasuki usia pensiun
Data : Divisi Aktuaria, BPJS Ketenagakerjaan
7
Angkatan Kerja
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
7
• Tahun 2013, angkatan kerja didominasi oleh pendidikan
SD ke bawah. Sulit bekerja di sektor yang memiliki nilai
tambah tinggi
• Untuk sektor formal, umumnya hanya dapat terserap di
industri manufaktur yang padat tenaga kerja dan
berteknologi rendah.
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi, 2016
8
Rasio Upah Tenaga Kerja
Per Tingkat Pendidikan
Pendidikan Rasio Upah terhadap SD
Universitas 3,13
D1 – D3 2,35
Sekolah Menengah Kejuruan 1,73
Sekolah Menengah Atas 1,73
Sekolah Menengah Pertama 1,21
• Apakah menarik untuk masuk SMK?
• Presentase kenaikan upah untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin turun.
Insentif untuk sekolah lebih tinggi semakin rendah?
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
3.13
2.35
1.73 1.73
1.21
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Universitas D1 – D3 Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Pertama
9
Lama Mencari Kerja
Tahun 2010
Pendidikan 2010
SD ke bawah 2,2
Lulus SD 2,9
Lulus SMP 1,8
Lulus SMA 5,1
Lulus SMK 4,8
Universitas 3,0
• Apakah menarik melanjutkan SMA
• Paling cepat mencari kerja bagi lulusan SMP
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
2.2
2.9
1.8
5.1 4.8
3
0
1
2
3
4
5
6
SD ke bawah Lulus SD Lulus SMP Lulus SMA Lulus SMK Universitas
10
Kualitas Pekerja & Produktivitas
Berbanding Lurus
• Hanya 5% dari pekerja yang memperoleh pelatihan,
menyebabkan sebagian besar tenaga kerja memiliki keahlian
rendah (Sakernas 2014)
• Pelambatan ketrampilan pekerja, menyebabkan produktivitas
tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk
dibandingkan negara-negara ASEAN
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
Project : Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat Muda
Sebagian besar tenaga kerja Indonesia
hanya mengandalkan JHT dan Jaminan
Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan
untuk hari tua-nya.
11
http://ds106.kendallparker.com/wp-content/uploads/2015/02/peeking-pano_18817.jpg
STATISTIK UPAH PEKERJA DAN PESERTA JAMINAN PENSIUN
Distribusi Upah Jaminan Pensiun
Upah Minimum Provinsi (UMP)
13
Formula UMP berdasarkan ketentuan PP 78/2015 tentang
Pengupahan
Formula UMPt = UMPt-1 x {1+(Inflasit-1 + PDB_Growtht-1)}
Rata-rata kenaikan UMP 2017 sebesar 8,25%
UMP tertinggi (Rp.3.355.750) di DKI Jakarta, dan UMP
terendah (Rp.1.337.645) di DI Yogyakarta
UMP ditetapkan serentak setiap 1 November
UMK ditetapkan Gubernur selambat-lambatnya setiap
tanggal 21 November
- 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000
DI Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
PapuaUMP 2017
UMP 2016
Rata
-rata UP
M 2017
: 2.104.538
Sumber : Diolah dari Sakernas BPS
Statistik UMP dan Upah Pekerja
14
Provinsi UMP 2016 Upah 2016 UMP 2017
DI Aceh 2.118.500 2.223.969 2.500.000
Sumatera Utara 1.811.875 2.000.121 1.961.354
Sumatera Barat 1.800.725 2.343.454 1.949.284
Riau 2.095.000 2.523.061 2.266.722
Jambi 1.906.650 2.066.856 2.063.000
Sumatera Selatan 2.206.000 2.097.351 2.388.000
Bengkulu 1.605.000 2.150.361 1.737.412
Lampung 1.763.000 1.847.210 1.908.447
Bangka Belitung 2.341.500 2.424.225 2.534.673
Kepulauan Riau 2.178.710 3.270.224 2.358.454
DKI Jakarta 3.100.000 3.980.808 3.355.750
Jawa Barat 2.250.000 2.788.634 2.435.625
Jawa Tengah 1.875.026 1.367.000
DI Yogyakarta 1.975.721 1.337.645
Jawa T imur 2.129.937 1.388.000
Banten 1.784.000 3.531.518 1.931.180
Bali 1.807.600 2.788.711 1.956.727
NTB 1.482.950 2.044.877 1.631.245
Provinsi UMP 2016 Upah 2016 UMP 2017
NTT 1.425.000 2.143.074 1.525.000
Kalimantan Barat 1.739.400 2.204.481 1.882.900
Kalimantan Tengah 2.057.558 2.687.091 2.227.307
Kalimantan Selatan 2.085.050 2.574.148 2.258.000
Kalimantan T imur 2.161.253 3.719.982 2.354.800
Kaliimantan Utara 2.175.340 3.176.765 2.358.800
Sulawesi Utara 2.400.000 2.849.993 2.598.000
Sulawesi Tengah 1.670.000 2.290.133 1.807.775
Sulawesi Selatan 2.250.000 2.494.064 2.435.625
Sulawesi Tenggara 1.850.000 2.696.009 2.002.625
Gorontalo 1.875.000 2.291.309 2.030.000
Sulawesi Barat 1.864.000 2.144.605 2.017.780
Maluku 1.775.000 2.443.695 1.925.000
Maluku Utara 1.681.266 2.538.918 1.975.000
Papua Barat 2.237.000 2.865.109 2.421.500
Papua 2.435.000 3.487.512 2.663.646
INDONESIA 1.997.819 2.552.962 2.104.538
UMP 2017 vs Upah Peserta Jaminan Pensiun
15
Rata-rata upah peserta Jaminan Pensiun Rp.3.990.242
Rata-rata UMP 2017 Rp.2.104.538
Rata-rata upah peserta Jaminan Pensiun 90% lebih tinggi
dari rata-rata UMP 2017
Sesuai dengan UMP tertinggi dan terendah, DKI Jakarta
memiliki rata-rata upah peserta JP tertinggi (Rp.5.777.836)
dan DI Yogyakarta memiliki rata-rata upah peserta JP
terendah (Rp.1.696.455)
- 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000
DI Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
PapuaUpah JP
UMP 2017
Sumber : Diolah dari Sakernas BPS dan Statistik Upah Peserta
Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan
Manfaat Minimum dan Maksimum, serta
Batasan Upah Maksimum
1. Besar manfaat pensiun minimum dan maksimum ditinjau dan disesuaikan setiap
tahun sebesar inflasi umum tahun sebelumnya
2. Batas upah maksimum disesuaikan setiap tahun sebesar pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) tahun sebelumnya
16
2015 2016 2017
Manfaat Minimum 300.000 310.050 319.450
Manfaat Maksimum 3.600.000 3.720.600 3.833.000
Upah Maksimum 7.000.000 7.335.300 7.703.500
Dasar Inflasi Umum - 3,35% 3,02%
Dasar Kenaikan PDB - 4,79% 5,02%
Distribusi Upah terhadap Batas Upah Maksimum
17
Batas upah maksimal Rp.7.703.500
Hanya 5,37% peserta yang
upahnya diatas ceiling
DKI Jakarta dan Papua adalah
provinsi yang memiliki proporsi
jumlah peserta dengan upah diatas
ceiling lebih dari 10%
Distribusi Persentil Upah Peserta JP
18
10% peserta JP masih memiliki upah di bawah Rp.1,75 juta
Nilai tengah upah peserta JP ada Rp.3,04 juta
5% peserta JP memiliki upah diatas Rp.9,56 juta
SIMULASI MANFAAT PENSIUN DI BPJS KETENAGAKERJAAN
Manfaat Jaminan Pensiun
Formula Manfaat Pensiun Bulanan
1. Manfaat pensiun yang diterima peserta (pensiun hari tua atau pensiun cacat) untuk
1 tahun pertama dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun bulanan (MB)
2. Manfaat pensiun untuk tahun-tahun selanjutnya diberikan penyesuaian (indeksasi)
manfaat sebesar inflasi tahun sebelumnya, setiap awal bulan ulang tahun pensiun
20
𝑴𝑩𝟎 = 𝟏% ×𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒖𝒓
𝟏𝟐×
𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒖𝒑𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒖𝒓
𝟏𝟐
𝑴𝑩𝑻+𝟏 = 𝑴𝑩𝑻 × 𝟏 + 𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒔𝒊𝑻
*) Bagi peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap dengan masa iur kurang dari 180 bulan, tetapi memenuhi ketentuan
penerima manfaat pensiun bulanan, masa iur yang diperhitungkan adalah 180 bulan
Manfaat Pensiun Perhitungan Manfaat Bulanan
Pensiun Hari Tua 100% x MB0
Pensiun Cacat 100% x MB0
Pensiun Janda/Duda 50% x MB0 atau 50% x MB terakhir
Pensiun Anak 50% x MB0 atau 50% x MB terakhir
Pensiun Orangtua 20% x MB0 atau 20% x MB terakhir
21
Simulasi Perhitungan Manfaat
Jaminan Pensiun
Upah per bulan =
Rp. 3.000.000,00
Iuran JP per bulan= Rp. 90.000,00
Rp. 30.000,00 (dipotong dari upah bulanan Bpk. A)
Rp. 60.000,00 (ditanggung perusahaan Bpk A)
Asumsi
Tingkat pengembangan saat ini sebesar
8,95%
Rata – rata inflasi : 4,75% - 5%
Asumsi tingkat kenaikan upah per tahun
sebesar 9,5 – 10%
Bpk. A 1 istri, 1 anak
22
Simulasi Perhitungan Manfaat
Jaminan Pensiun
Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 15 tahun
Perhitungan manfaat [1% x 15 x 10.106.872] = Rp. 1.516. 031/bulan
Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 20 tahun
Perhitungan manfaat [1% x 20 x 14.600.931] = Rp. 2.993. 191/bulan
Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 30 tahun
Perhitungan manfaat [1% x 30 x 26.591.563] = Rp. 8.110. 427/bulan
Keterangan:
Bapak A dalam skema ini akan tetap mendapatkan manfaat sebesar Rp. 8.110.427 karena nilai manfaat maksimum
sebesar 3.600.000 (PP 45/2015) akan direview secara berkala sesuai tingkat inflasi.
23
SKEMA IURAN DAN MANFAAT JAMINAN PENSIUN
Distribusi Upah Jaminan Pensiun
Bentuk Manfaat Jaminan Pensiun UU 40/2004 – SJSN Pasal 41
• Diterima peserta setelah memasuki usia pensiun
• Manfaat bulanan diterima setelah peserta memiliki masa iur minimal 15 tahun
• Manfaat bulanan diterima sampai peserta (pensiunan) meninggal dunia
Pensiun Hari Tua
• Diterima peserta yang mengalami cacat total tetap sebelum memasuki usia pensiun
• Manfaat bulanan diterima sampai peserta (pensiunan) meninggal dunia Pensiun Cacat
• Diterima janda/duda ahli waris peserta yang meninggal dunia
• Manfaat bulanan diterima sampai janda/duda meninggal dunia atau menikah lagi
Pensiun Janda/Duda
• Diterima anak ahli waris peserta yang meninggal dunia
• Manfaat bulanan diterima sampai anak mencapai usia 23 tahun, bekerja, menikah, atau meninggal dunia
• Jumlah anak yang menerima manfaat bulanan maksimal 2 orang anak
Pensiun Anak
• Diterima orangtua ahli waris peserta lajang yang meninggal dunia
• Manfaat bulanan diterima sampai batas waktu tertentu Pensiun Orangtua
25
Kriteria Penerima Manfaat Pensiun Bulanan Pensiun Hari Tua, Cacat, Janda/Duda, Anak, dan Orangtua
26
Pensiun Hari Tua, diterima peserta secara bulanan dengan ketentuan:
peserta telah memasuki usia pensiun; dan
memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180 bulan)
Pensiun Cacat, diterima peserta secara bulanan dengan ketentuan:
peserta mengalami cacat total tetap;
kejadian penyebab cacat total tetap terjadi setelah kepesertaan sedikitnya 1 bulan; dan
peserta sebelum mengalami cacat total tetap memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180
bulan) atau kepadatan iuran (contribution density rate) sedikitnya 80%
Pensiun Janda/Duda, Pensiun Anak, atau Pensiun Orangtua, diterima
janda/duda, anak, atau orangtua ahli waris peserta secara bulanan dengan ketentuan:
peserta meninggal dunia;
peserta meninggal dunia setelah kepesertaan sedikitnya 1 tahun; dan
peserta sebelum meninggal memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180 bulan) atau
kepadatan iuran (contribution density rate) sedikitnya 80%
Manfaat Lumpsum, diterima oleh peserta yang memasuki usia pensiun atau cacat total tetap, atau oleh ahli waris
(anak, janda/duda, atau orangtua) peserta yang meninggal dunia secara sekaligus sebesar akumulasi iuran ditambah
pengembangannya, jika tidak memenuhi ketentuan penerimaan manfaat pensiun bulanan
Aspek yang perlu diperhatikan dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial
27
•Sustainability : sistim jaminan sosial
harus dapat memberikan kepastian
keberlangsungan dan kesinambungan
penyelenggaraan jaminan sosial
•Affordability : sistim jaminan sosial
diselenggarakan dengan pembiayaan
yang terjangkau
•Adequacy: sistim jaminan sosial
memberikan manfaat yang memadai
sesuai dengan tujuan
penyelenggaraannya
•Acceptability : sistim jaminan sosial
diterima oleh masyarakat secara luas
•Intergenerational fairness : sistim jaminan sosial memberikan rasa keadilan bagi seluruh generasi
Sistem Multi-Pilar
28
Perbandingan Tingkat Pengganti Penghasilan Skema Pensiun Publik di Beberapa Negara
29
Negara Jenis Faktor Manfaat Dasar Penghasilan Pensiun Indeksasi Manfaat
Indonesia Manfaat Pasti 1,00% selama masa iur dengan valorisasi inflasi Inflasi 30,00%
Austria Manfaat Pasti 1,73% 40 tahun terakhir dengan valorisasi upah AdHoc 51,90%
Belgia Manfaat Pasti 1,33% selama masa iur dengan valorisasi inflasi Inflasi 39,90%
Kanada Manfaat Pasti 0,63% 34 tahun upah terbaik dengan valorisasi upah Inflasi 18,90%
Finlandia Manfaat Pasti 1,50% selama masa iur dengan valorisasi 80% upah dan 20% inflasi 20% upah dan 80% inflasi 45,00%
Perancis Manfaat Pasti/Poin 1,06% 25 tahun upah terbaik dengan valorisasi inflasi Inflasi 31,80%
Jerman Poin 1,00% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah 30,00%
Yunani Manfaat Pasti 0,8-1,5% selama masa iur dengan valorisasi inflasi 50% Inflasi dan 50% GDP 24,00%-45,00%
Italia NDC 1,75% selama masa iur dengan valorisasi GDP Inflasi 52,50%
Jepang Manfaat Pasti 0,55% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 16,50%
Korea Manfaat Pasti 0,89% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 26,70%
Belanda Manfaat Pasti 1,75% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah 52,50%
Norwegia NDC 0,98% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah - 0,75 29,40%
Polandia NDC 0,52% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 15,60%
Portugal Manfaat Pasti 2,25% selama masa iur dengan valorisasi 25% upah dan 75% inflasi Inflasi dan GDP 67,50%
Spanyol Manfaat Pasti 2,70% 25 tahun upah terakhir dengan valorisasi inflasi Inflasi 81,00%
Swedia NDC 0,75% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah - 1,6 22,50%
Turki Manfaat Pasti 1,50% selama masa iur dengan valorisasi inflasi + 30% GDP Inflasi 45,00%
Inggris Manfaat Pasti 0,21-0,83% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 6,30%-24,90%
Amerika Manfaat Pasti 0,91% 35 tahun upah terbaik dengan valorisasi upah Inflasi 27,30%
Skema Program Pensiun Publik Konversi TPP
(masa iur 30 tahun)
Sumber: Diolah dari OECD (2013), Pensions at a Glance 2013 : OECD and G20 Indicators, OECD Publishing, dan RPP Jaminan Pensiun
Komparasi Manfaat dan Iuran Beberapa Negara
30
Sumber: Diolah dari OECD (2013), Pensions at a Glance 2013 : OECD and G20 Indicators, OECD Publishing
Negara Pekerja Pemberi Kerja Total
Indonesia 1,00% 30,00%
Austria 1,73% 51,90% 10,30% 12,60% 22,90%
Belgia 1,33% 39,90% 7,50% 8,90% 16,40%
Kanada 0,63% 18,90% 5,00% 5,00% 10,00%
Finlandia 1,50% 45,00% 5,20% 17,70% 22,90%
Perancis 1,06% 31,80% 6,80% 9,90% 16,70%
Jerman 1,00% 30,00% 9,80% 9,80% 19,60%
Yunani 0,8-1,5% 24,00%-45,00% 6,70% 13,30% 20,00%
Italia 1,75% 52,50% 9,20% 23,80% 33,00%
Jepang 0,55% 16,50% 8,40% 8,40% 16,80%
Korea 0,89% 26,70% 4,50% 4,50% 9,00%
Belanda 1,75% 52,50% 17,90% 17,90%
Norwegia 0,98% 29,40% N/A N/A N/A
Polandia 0,52% 15,60% 9,80% 9,80% 19,60%
Portugal 2,25% 67,50% N/A N/A N/A
Spanyol 2,70% 81,00%
Swedia 0,75% 22,50% 4,70% 23,60% 28,30%
Turki 1,50% 45,00% 9,00% 11,00% 20,00%
Inggris 0,21-0,83% 6,30%-24,90% N/A N/A N/A
Amerika 0,91% 27,30% 4,20% 6,20% 10,40%
Konversi TPP
(masa iur 30 tahun)
IuranFaktor Manfaat