Keluarga Sakinah

Post on 30-Dec-2015

2.419 views 532 download

Transcript of Keluarga Sakinah

Dr. H. Masyhudi AM., M.Kes

PERNIKAHAN

Dalam Al-Qur’an, Janji Aqad Nikah diberi istilah khusus oleh

Allah :

Mitsaqan Ghalidhan(Perjanjian yang Kokoh)

Istilah Mitsaqan Ghalidhan dalam Al-Qur’an dipakai hanya untuk 3 peristiwa perjanjian yang maha

penting :

1.Perjanjian antara Allah dengan para rasul

2.Perjanjian antara Allah dengan satu Ummat

3.Perjanjian yang diucapkan oleh seorang laki-laki kepada seorang

perempuan untuk mengikatkan diri membangun rumah tangga (Aqad

Nikah)

Aqad Nikah adalah peristiwa yang aneh

Hanya mengucapkan

Qobiltu nikachaha watajwijaha.....

Sesuatu yang semula haram menjadi halal...

Yang semula berdosa menjadi berpahala....

Yang semula takut dan khawatir menjadi yakin dan percaya........

Dengan Aqad Nikah muncul hak dan kewajiban (Q.S. Al-Baqarah 228))

“……….Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari

jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya

diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar-Rum : 21)

Tujuan Membangun Rumah Tangga

Dasar Membangun Rumah Tangga

Mawaddah dan MahabbahMawaddah dan MahabbahDari akar kata wud dan hub timbul tawaddud dan tahabbub yang berarti saling menyayangi

dan mencintai

RahmahRahmahCinta yang lembutSiap berkorban

Siap melindungi orang yang dicintai

AmanahAmanahSaling percaya

Pandangan Islam tentang Keluarga

1. Qurrata ‘ayun (buah hati yang menyejukan)

2. Zinah hayat al-dunya (perhiasan kehidupan dunia)

3. ‘Aduwwun (Musuh)4. Fitnah (Cobaan)

“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang / penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon 74)

Keluarga sebagai :Qurrata ‘ayun (buah hati yang

menyejukan)

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al-Kahfi 46)

Keluarga sebagai :Zinah hayat al-dunya (perhiasan kehidupan

dunia)

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah / cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS. At-Taghaabun 14-15)

Keluarga sebagai : Musuh & Ujian (Fitnah)

Filosofi Keluarga IslamiKeluarga adalah tempat mengadukan segala

persoalan untuk memecahkan problema keluarga dan kehidupan

Keluarga adalah tempat mencurahkan kasih sayang sekaligus tempat mereguk kasih sayang

Keluarga adalah tempat bermusyawarah dan curhat dari himpitan jiwa.

Shalat berjamaah dan membaca Al-Quran adalah hiasan terindah dalam rumah tangga.

Ciri Rumah Keluarga Sakinah (1)1. Kebersihan dan kesucian2. Mengatur dan menata interior rumah

sehingga menjadi indah dan enak dipandang

3. Adab menjaga suara dan menjaga rahasia4. Mengatur jadwal kegiatan yang berkaitan

dengan ilmu dan ibadah5. Bersikap sederhana dalam hal makan,

minum dan gaya hidup

Ciri Rumah Keluarga Sakinah (2)

6. Memperhatikan adab bergaul7. Memperhatikan kesehatan dan olah raga8. Menjauhkan rumah dan anggota keluarga

dari hal-hal yang haram, makruh dan membahayakan

9. Menjalin hubungan sosial10. Menjaga adab masuk dan keluar rumah

Cara Membina Kasih SayangUngkapkan kasih sayang melalui kata-

kata maupun perbuatanJauhi ucapan yang menyinggung perasaanApabila dalam keadaan marah memuncak,

berusahalah mengendalikan diri. Lalu beristighfar, bershalawat dan berwudlu

Jika timbul rasa bosan, ajak keluarga ke tempat-tempat istimewa atau ke tempat rekreasi.

Menumbuhkan KeharmonisanHargai dan berilah pujianJangan merendahkanBantulah suami/istri dalam menyelesaikan

pekerjaanCobalah pahami keadaan dan masalah

suami/istriBerilah semangat agar makin termotivasi

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri atau suami, anak-anak dan cucu-cucu

kami, orang-orang yang menyejukkan hati dan menentramkan jiwa, dan jadikanlah kami panutan bagi orang-orang yang bertakwa.

(QS.Al-Furqan : 74)

Menanjatkan Doa

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami anak yang shalih-

shalih”. (QS. Al-Shaffat: 100)

Teladan Keharmonisan Keluarga Rasulullah

“Sebaik-baik diantara kamu adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah

sebaik-baik diantara kamu terhadap keluargaku”

(H.R. Tirmidzi)

Contoh Keharmonisan Keluarga Rasulullah SAW

1. Suami teladan2. Ayah teladan

3. Mertua yang pengertian4. Kakek penyayang

Rasulullah Sebagai Suami Teladan

Bersenda gurau dan membangun keakraban Berlemah-lembut dan menemani istri yang

sakit Mengajak istri makan di luar sambil

refreshing Mengajak istri ketika bepergian keluar kota Suami menyuap istrinya Istri menyisir rambut suaminya Istri menaburkan parfum ke badan suaminya Suami istri membiasakan olah raga Memberikan kesenangan kepada istri Memperhatikan perasaan istri

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa

aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu

akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Q.S. Ash-Shffat :102)

Keluarga Lukman :Menasehati dengan Hikmah

Pertama : Ajaran tauhid (Q.S. Luqman 13)Kedua : Ajaran berbakti kepada kedua orang

tua (Q.S. Luqman 14)Ketiga : Ajaran untuk takut kepada Allah

(Q.S. Luqman 16)Keempat : Ajaran mendirikan sholat dan

amar ma’ruf nahi mungkar (Q.S. Luqman 17-19)

Keluarga Imran :Mengabdi dengan sepenuh hati

Keinginan menjadikan anak sebagai ‘abdullahTidak membedakan antara laki-laki dan

perempuanPendidikan adalah hal yang sangat penting

Keluarga Ya’kub :Bersikap adil dan mengontrol emosi

Keluarga Daud :Berbekal Iman dan Ilmu

Keluarga Syu’aib :Memilih karena Agama dan Etos kerja