Kebijakan penilaian pendidikan di indonesia (edit pebr 2015)

Post on 16-Apr-2017

310 views 0 download

Transcript of Kebijakan penilaian pendidikan di indonesia (edit pebr 2015)

KEBIJAKAN TTG EVALUASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

UIN SUKA2015

UN

• Setujukan Anda dengan UN ?• Bagaimana jika PAI di UN kan?

KUNCI SUKSES DLM BEKERJA

Kerja Keras

Kerja Cerdas

FOKUS PEMBAHASANUU NO 20 Th 2003

ARAH EVALUASI PENDIDIKAN

OBJEK/SASARAN EVALUASI PENDIDIKAN

PELAKSANAA EVALUASI PENDIDIKAN

UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003

Pasal 57:(1)  Evaluasi dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

(2)  Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.

Pasal 58(1) Evaluasi hasil belajar peserta didik

dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

(2)  Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. 

Pasal 59(1)  Pemerintah dan pemerintah

daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

(2)  Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga yang mandiri untuk melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58.

(3)  Ketentuan mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 

PP No. 19 Th 2005 tentang SNP Pasal 2:

Lingkup Standar Nasional Pendidikan: 1. standar isi; 2. standar proses; 3. standar kompetensi lulusan; 4. standar pendidik dan tenaga

kependidikan; 5. standar sarana dan prasarana;6. standar pengelolaan;7. standar pembiayaan;dan 8. standar penilaian pendidikan.

Standar Penilaian PP No 19 Tahun 2005 ttg SNP Bab X: Standar Penilaian 5 Bagian 9 Pasal (Pasal 63 – 72)

Evaluasi PP No 19 Tahun 2005 ttg SNP Bab XII: Evaluasi 2 Pasal (Pasal 78 – 79)

Standar Penilaian

Pasal Tetap Berubah Hapus

63 √64 √ √65 √ √66 √67 √68 √

Standar Penilaian

Pasal Tetap Berubah Hapus

69 √70 √ √71 √

BAB X STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Pasal 63(1)Penilaian pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;

b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan

c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Perubahan Ketentuan Pasal 64 ayat (1) dan ayat

(2) diubah, di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (2a), serta ayat (3) sampai dengan ayat (7) dihapus sehingga Pasal 64 berbunyi sebagai berikut:

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Pasal 64:(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Pasal 64:(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir a dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik secara berkesinambungan.

(2)Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk: menilai pencapaian kompetensi

peserta didik; bahan penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran.

(3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik; serta

b. ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Ketentuan Pasal 65 ayat (2) dan ayat (5) dihapus, serta ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) diubah sehingga Pasal 65 berbunyi sebagai berikut:

Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan

Pasal 651) Penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.

2) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

3) Penilaian akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64.

4) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

5) Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

6) Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pasal 661) Penilaian hasil belajar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

2) Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel.

3) Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran.

Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 67 disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a) sehingga Pasal 67 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 671) Pemerintah menugaskan BSNP untuk

menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan.

1.a. Ujian Nasional untuk satuan

pendidikan jalur formal pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 672) Dalam penyelenggaraan ujian

nasional BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota, dan satuan pendidikan.

3) Ketentuan mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 681) Hasil ujian nasional digunakan

sebagai salah satu pertimbangan untuk:

a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;

b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;

c. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;

d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ketentuan Pasal 69 ayat (1) diubah dan di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a) sehingga Pasal 69 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 691) Setiap peserta didik jalur formal pendidikan

dasar dan menengah dan pendidikan jalur nonformal kesetaraan berhak mengikuti ujian nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus dari satuan pendidikan.

2) Setiap peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti satu kali ujian nasional tanpa dipungut biaya.

2.a. Peserta Didik jalur pendidikan formal

pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan untuk Peserta Didik SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 693) Peserta didik pendidikan informal

dapat mengikuti ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP.

4) Peserta ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil ujian nasional yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional.

Ketentuan Pasal 70 ayat (1) dan ayat (2) dihapus serta ayat (4) diubah sehingga Pasal 70 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 701) Pada jenjang SD/MI/SDLB, atau bentuk lain

yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

2) Pada program paket A, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan Kewarganegaraan.

3) Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

4) Pada program paket B, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

5) Pada SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan.

6) Pada program paket C, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan.

7) Pada jenjang SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri khas program pendidikan.

Pasal 711) Kriteria kelulusan ujian nasional

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Kelulusan Pasal 721) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan

pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian

akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

1.a. Khusus Peserta Didik dari SD/MI/SDLB

atau bentuk lain yang sederajat dinyatakan lulus setelah memenuhi ketentuan pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c.

2) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

BAB XII EVALUASI Pasal 78 Evaluasi pendidikan meliputi: evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan

oleh satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;

evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah;

evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi

BAB XII EVALUASI evaluasi kinerja pendidikan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

e. evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri yang dibentuk masyarakat atau organisasi profesi untuk menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan;

UJIAN NASIONAL (UN)

UN : Kegiatan pengukuran dan penilaian

kompetensi peserta didik scr nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah

Tujuan UN: Menilai pencapaian kompetensi lulusan scr

nasional pada mp ttt dlm kelompok mp ilmu pengetahuan dan teknologi

Hasil UN digunakan sbg salah satu pertimbangan utk: Pemetaan mutu satuan dan atau prog

pend Seleksi masuk jenjang pend berikutnya Penentuan kelulusan peserta didik dr

satuan pend Akreditasi satuan pendidikan Pembinaan dab pemberian bantuan kpd

satuan pend dlm upaya peningkatan mutu pendidikan

Persyaratan Mengikuti UN: Memiliki laporan lengkap penilaian hasil

belajar pd satuan pend mulai smt I th pertama hingga smt I th terakhir;

Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yg setara dari satuan pend yg setingkat lebih rendah

KELULUSAN

Kelulusan Ujian Nasional Kelulusan Ujian Sekolah Kelulusan dari Satuan Pendidikan

STANDAR KELULUSAN UN

memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Kabupaten/Kota dan atau satuan pendidikan dapat menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dari kriteria butir 1.

KELULUSAN US

Memiliki rata2 nilai minimum 6,00 dan nilai min setiap mp US ditentukan oleh masing-masing sekolah/madrasah.

Satuan pend dpt menentukan batas lulus dg nilai rata-rata di atas 6,00.

KELULUSAN dari Satuan Pend

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

Memperoleh nilai minimal baik pd penilaian akhir seluruh mp kelompok mp agama dan akhlak mulia, kelompok mp kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mp estetika, kelompok mp jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Lulus Ujian Sekolah/Madrasah utk kelompok mp ilmu pengetahuan dan teknologi;

Lulus UN

NILAI RATA2 KELULUSAN (NK)

A + B + CNK = -------------------

3Keterangan:NK = Nilai rata2 kelulusanA = Rata2 nilai rapor smt I s.d. VIB = Rata2 nilai ujian sekolahC = Rata2 nilai ujian nasional

PREDIKAT KELULUSAN

NK ≥ 8,5 : Sangat baikNK ≥ 7,5 s.d. < 8,5 : BaikNK < 7,5 : Cukup

KELULUSAN dari Satuan Pend

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

Memperoleh nilai minimal baik pd penilaian akhir seluruh mp kelompok mp agama dan akhlak mulia, kelompok mp kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mp estetika, kelompok mp jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Lulus Ujian Sekolah/Madrasah utk kelompok mp ilmu pengetahuan dan teknologi;

Lulus UN

NILAI RATA2 KELULUSAN (NK)

A + B + CNK = -------------------

3Keterangan:NK = Nilai rata2 kelulusanA = Rata2 nilai rapor smt I s.d. VIB = Rata2 nilai ujian sekolahC = Rata2 nilai ujian nasional

PREDIKAT KELULUSAN

NK ≥ 8,5 : Sangat baikNK ≥ 7,5 s.d. < 8,5 : BaikNK < 7,5 : Cukup

PERJALAN UJIAN NASIONAL Sejak Indonesia merdeka – th

pertengahan th 60-an menggunakan sistem ujian secara

nasional dengan istilah ujian saja Ada pro-kontra

Pertengahan 60-an- awal 80 Ujian sekolah Tingkat kelulusan meningkat Kualitas turun

Pertengahan 80-an- akhir 90-an Ebtanas Tingkat kelulusan meningkat Kualitas turun

Pertengahan akhir 90-an- sekarang UAN/UN Tingkat kelulusan ? Kualitas turun ?