Dulang Edit

download Dulang Edit

of 14

Transcript of Dulang Edit

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB III GRAVITY CONCENTRATION

3.1 Dulang 3.1.1 Tujuan Praktikum mendulang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui, mengenal, dan memahami bagaimana cara kerja alat dulang untuk memisahkan konsentrat dengan pengotornya serta dapat menentukan nilai perolehan konsentrat (recovery).

3.1.2

Dasar Teori Dulang, Lenggang, Batea, Horn. Alat untuk prospeksi tradisional yang digunakan untuk melimbang mineral berat (berat jenis > 3,00) hasil rombakan batuan secara alamiah seperti emas, intan, kasiterit (SnO2), ilmenit (FeTiO3), zircon (ZrSiO4), dan lain-lain. Dulang berbentuk menyerupai wajan X dengan diameter bagian atas antara 40 - 50 cm, kedalaman antara 8 - 15 cm dan sisinya membentuk sudut antara 350 - 450 terhadap bidang datar. Batea adalah jenis lain dari dulang yang bagian bawahnya datar atau kadang-kadang bercekungan kecil-kecil dengan diameter bagian atasnya 40 - 75 cm, sedangkan ukuran lainnya sama dengan dulang. Dulang dan batea dapat terbuat dari kayu, logam, plastik tebal (pvc) atau gelas fiber (fiberglass). (Prodjosoemarto, 2001) Dulang merupakan alat pengolahan bahan galian tradisonal dengan mamanfaatkan berat jenis suatu material. Berat jenis mineral yang dapat dilakukan proses ekstraksi menggunakan alat dulang harus lebih besar dari 3,00 gram. Dalam proses pendulangan mineral berharga yang biasanya didulang adalah emas dan intan. Pendulangan adalah salah satu metode gravity concentration yang paling sederhana dan juga paling

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

murah serta sering dipakai oleh para masyarakat karena hanya memerlukan alat dulang.

8-15 cm

40-75 cm

350-450

Gambar 3.1.2.1 Sketsa Dulang (Ensiklopedia Pertambangan Edisi 4) Panning atau mendulang merupakan salah satu cara dalam pengambilan sampel dalam eksplorasi. Panning memiliki keterbatasan dalam jumlah konsentrat yang dapat terambil sehingga metode panning tidak digunakan dalam skala besar atau skala perusahaan. Panning digunakan untuk mengetahui jumlah penyebaran mineral berharga yang tertransportasi oleh aliran sungai dari batuan induknya. Peta aliran sungai sangatlah penting dalam menentukan tempat penyebaran mineral berharga. Setiap lokasi aliran sungai akan diambil sampel dengan menggunakan panning. Apabila hasil yang ditemukan terdapat adanyaM. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

mineral berharga maka akan terus dilakukan penyelidikan menuju ke arah hulu sungai untuk menemukan mineral induknya. Apabila hasil dari pengambilan sampel menggunakan panning mulai berkurang mineral berharganya maka akan dihentikan proses pencariannya. Secara prinsip, kegiatan dulang merupakan pemisahan konsentrat dari tailingnya, dimana material konsentrat yang mempunyai berat jenis lebih besar akan tertahan di bagian dasar alat dulang, sedangkan yang lebih ringan berat jenisnya dan dianggap sebagai tailing ikut larut bersama aliran air. Macam-macam dulang yang diketahui adalah sebagai berikut :1. Dulang Emas

Gambar 3.1.2.2 Gold Pan (www.keenengineer.com) Dulang emas adalah salah satu peralatan pertama yang digunakan dalam mendapatkan emas dan adalah salah satu dari yang terakhir, bahkan di pekerjaan tambang komersil untuk memeriksa nilai

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

bijih yang sedang diproses. Dulang Emas digunakan di mana saja emas terjadi kira-kira 75% dari semua negara-negara di dunia.

Gambar 3.1.2.3 Ekstraksi pada Pendulangan Emas (www.keenengineer.com) Mendulang emas pada pendulangan tradisional biasa dilakukan secara sendiri dan sering dilakukan dipinggiran sungai.

Gambar 3.1.2.4 Pendulangan Emas Tradisional (www.nevada-outback-gems.com)M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Dulang Batea

Dulang Batea adalah jenis lain dari dulang yang bagian bawahnya datar atau kadang-kadang bercekungan kecil-kecil dengan dimeter bagian atasnya 40-75 cm, sedangkan ukuran lainnya sama dengan dulang. Dulang dan batea dapat terbuat dari kayu, logam plastik tebal atau gelas fiber (fiberglass).

Gambar 3.1.2.5 Batea (www.nevada-outback-gems.com)3. Dulang Plastic

Dulang yang paling efisien untuk pemula adalah yang dibentuk dari plastik. Itu lebih baik dengan dulang baja dengan beberapa pertimbangan. pertama adalah karat yang bersifat menghancurkan. yang kedua, didapat tekstur permukaan yang bagus untuk menahan emas agar lebih baik. Ketiga, ini tentang adalah berat/beban suatu dulang baja, dan keempat warna dapat dibuat dengan hitam permanenM. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

sedemikian sehingga lapisan emas yang paling kecil dapat dengan mudah dilihat.

Gambar 3.1.2.6. Dulang Plastic (www.keenengineer.com)

Gambar 3.1.2.7. Kegiatan Pendulangan (www.nevada-outback-gems.com)

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4. Dulang Cowhorns

Cowhorns juga digunakan untuk mendulang emas. Yang mempunyai celah panjang, dan kemudian steamed sampai itu adalah cukup lembut untuk dikerjakan, horn berbentuk terbuka dengan pinggan dangkal yang sesuai untuk mendulang. Di zaman dulu pinggan emas adalah satu-satunya alat yang tersedia untuk penyelidik dan penambang kecil untuk memisahkan emas. Yang mana pertimbangan diatas adalah cukup untuk menguasai dulang plastik. Tetapi masih ada keuntungan lain. Yang dibuat dengan suatu proses injection mold, riffles dapat dengan mudah dibentuk ke dalam suatu dulang plastik. Riffles ini dapat menjerat banyak emas dalam suatu sluice box, dengan begitu akan mempercepat proses pendulangan. Pekerja yang sudah berpengalaman sering mengacu pada ini sebab mereka mengijinkan pemula untuk mendulang dengan hampir derajat tingkat efisiensi yang sama.

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 3.1.2.8 Konsentrat Zirkon yang Bersih dari Tailing (www. Indonetwork.com) Berdasarkan keadaan contohnya, terdapat dua jenis preparasi pemisahan mineral butir : a. volume), b. Contoh Ruah (Bulk Samples) Preparasinya meliputi pengeringan, penimbangan (pengukuran pencucian, pendulangan, pengeringan, pengayakan, pemagnetan, dan penimbangan masing-masing fraksi. Konsentrat Dulang Prinsip preparasinya adalah pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetan (magnetic separation).

Proses Pendulangan Pasir Besi (Puya)

Gambar 3.1.2.9 Proses Pendulangan Pasir Besi (www.keenengineering.com)

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.1.3 Alat dan Bahan A. Alat Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mendulang antara lain yaitu : 1. Dulangan, berfungsi sebagai alat yang gunakan untuk memisahkan konsentrat dengan pengotornya, menggunakan prinsip aliran air horizontal.

2. Bak air, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menampung air pada saat pelimbangan dulangan.

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3. Timbangan, berfungsi untuk menimbang material dulang, baik material konsentrat maupun material pengotornya.

4. Alat tulis, merupakan alat yang digunakan untuk mencatat datadata dan hal lain yang diperlukan sewaktu praktikum.

B. Bahan Bahan yang diperlukan dalam praktikum mendulang, yaitu : 1. Pasir, merupakan material yang digunakan sebagai pengotor.

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Puya, merupakan material yang digunakan sebagai konsentrat.

3. Air, merupakan media yang dimanfaatkan untuk pelimbangan

dulangan.

3.1.4

Prosedur Kerja Langkah kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan praktikum pendulangan, yaitu : 1. Mempersiapkan bahan konsentrat dan kemudian menimbangnya.

M. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Mempersiapkan

material

pengotor

(tailing)

yang

kemudian

mencampurkannya dengan bahan konsentrat yang telah diketahui beratnya.3. Mempersiapkan bak penampungan air, dan melapisinya dengan bahan

kedap air agar dapat menampung air dengan baik, serta mengisinya dengan air hingga kira-kira sudah dapat digunakan untuk proses pendulangan atau + ketinggian air 50 cm. 4. Mengecek bak untuk memastikan air tidak keluar dalam jumlah yang cukup besar dari bak penampungan tersebut. 5. Menyiapkan alat dulang dan memasukkan campuran konsentrat yang telah disiapkan sebelumnya ke alat dulang tersebut. 6. Melakukan penetrasi memutar dengan memberikan campuran air yang telah tersedia di dalam bak penampungan tersebut. 7. Menyisihkan material yang telah terpisah dengan konsentrat agar tidak mengganggu proses pemisahan campuran konsentrat yang masih bercampur. 8. Setelah konsentrat bersih dari pengotornya, konsentrat diambil dan kemudian keringkan. 9. Menganalisa konsentrat dengan menimbang berat hasil dari aliran konsentrat. 10.Mencatat hasil analisa dan selanjutnya melakukan perhitungan recovery dengan menggunakan rumus yang ada.

3.1.5

Data Hasil Pengamatan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan feed yang digunakan sebanyak 1000 gr, konsentrat yang didapat adalah 71,63 gr.

3.1.6 Perhitungan Diketahui : Feed ( F ) Konsentrat ( C )M. Novi Yardallah H1C106008

: 1000 gr : 71,63 gr

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Kadar konsentrat ( c ) Kadar feed ( f ) Ditanya : Jawaban :R= Cc x100 % Ff

: 7,23 % : 0,6 %

Recovery ( R )............?

R=

(71,63)( 7,23 %) x100 % (1000 )( 0,6%)

R = 86 ,31 %

Jadi, recovery yang didapat sebesar 86,31% 3.1.7 Pembahasan Mendulang adalah kegiatan proses pemisahan konsentrat dengan pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis. Konsentrat memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan pengotor, sehingga pada prosesnya berat jenis yang lebih besar akan berada di dasar dulang dan pengotor akan ikut larut bersama air pada saat dilakukan gerakan memutar di bak yang sudah disediakan air setinggi lebih kurang 50 cm. Konsentrat merupakan material berharga yang diperoleh dari proses ekstraksi kumpulan material-material dengan kata lain konsentrat adalah material yang dicari dalam proses pengolahan bahan galian. Mineral konsentrat pada umumnya memiliki berat jenis yang lebih besar dari pengotornya. Konsentrat dulang adalah fraksi bernilai/berharga berupa bijih (mineral berat) yang tertinggal pada alat dulang dalam suatu proses pendulangan. Konsentrat yang digunakan pada percobaan ini adalah puya Sedangkan pengotornya adalah pasir. Setelah dilakukan proses pendulangan maka diperoleh data hasil pengamatan dan perhitungan, data konsentrat yang diperoleh adalah sebanyak 71,63 gr, kadar konsentrat 7,23 %, kadar feed sebanyak 0,6 %. Dan dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh recovery sebesar 86,31 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh recoverynya berkurang, hal ini diakibatkan pada saat dilakukan percobaan terdapat kesalahan pada praktikan sehingga konsentrat yang sebagian ikut terlarut bersamaM. Novi Yardallah H1C106008

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

pengotor.Selain itu pada saat proses pendulangan ada sebagian konsentrat yang masih ikut terlarut bersama air akibat terlalu cepatnya pendulang melakukan proses penetrasi memutar, permukaan alat dulang yang kurang licin hingga sebagian konsentrat ada yang menempel di dinding dulangan, dan faktor kemiringan permukaan alat dulang, dimana semakin landai cekungan alat dulang yang digunakan maka konsentrat yang diperoleh juga semakin cepat.

3.1.8 Penutup A. Kesimpulan1. Cara kerja alat adalah melakukan penetrasi dengan campuran air

dan menggunakan dulang. Pemisahan konsentrat dari tailingnya berdasarkan berat jenis. Konsentrat yang berat jenisnya lebih besar akan tertahan di dasar alat dulang, sedangkan yang lebih ringan berat jenis yang dianggap tailing akan ikut larut bersama air.2. Nilai recovery yang diperoleh dari percobaan ini adalah 86,31 %.

B. Saran 1. Alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum hendaknya lebih disiapkan lagi sebaik mungkin untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan data. 2. Asisten diharapkan untuk lebih membimbing praktikan dalam pelaksanaan praktikum, sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.

M. Novi Yardallah H1C106008