Post on 03-Apr-2018
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
1/23
Bagian Ilmu Penyakit Mata Laporan Kasus
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Katarak Senile Matur
oleh:
Diah Budiarti
NIM. 04.45402.00192.09
Pembimbing:
dr. Syamsul Hidayat, Sp.M
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Pada Bagian Ilmu Penyakit Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
2010
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia dan penyakit mata
yang paling umum. Di Amerika Serikat, katarak yang paling sering menyebabkan
seseorang melaporkan penurunan nilai visual dan penyebab ketiga terkemuka
kebutaan yang dapat dicegah. Gangguan penglihatan dari katarak dilaporkan lebih
dari 8 juta kunjungan ke praktek dokter pertahun.1
Katarak merupakan penyebab utama berkurangnya penglihatan pada usia
55 tahun atau lebih. Secara umum dianggap bahwa katarak hanya mengenai
orangtua, padahal katarak dapat mengenai semua umur dan pada orang tua katarak
merupakan bagian umum pada usia lanjut. Makin lanjut usia seseorang makin
besar kemungkinan menderita katarak.2
Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48%
kebutaan yang terjadi di dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO.
kelayakan bedah katarak di beberapa negara belum memadai sehingga katarak
tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada layanan bedah yang
tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat dijumpai,
sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk
dioperasi, seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi.3
Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan
mencapai 42% dari orang-orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang
antara usia 65 dan 74, dan 91% dari mereka antara usia 75 dan 85.3
katarak senilis adalah penyakit gangguan penglihatan ditandai denganpenebalan lensa progresif dan bertahap. Ini adalah salah satu penyebab utama
kebutaan di dunia saat ini. Hal ini sangat disayangkan, mengingat morbiditas
visual yang diakibatkan oleh katarak terkait usia adalah reversibel. Dengan
demikian, deteksi dini, pemantauan ketat, dan intervensi bedah tepat waktu harus
diperhatikan dalam pengelolaan katarak senile.4
http://id.wikipedia.org/wiki/WHOhttp://id.wikipedia.org/wiki/WHOhttp://id.wikipedia.org/wiki/WHO7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
3/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang
terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan
lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.1,3
katarak adalah suatu kekeruhan lensa, baik kekeruhan lokal kecil atau
kehilangan kejernihan seluruhnya. Untuk secara klinis signifikan,namun, katarak
harus menyebabkan penurunan yang signifikan pada ketajaman visual atau
gangguan fungsional. Menurut Optometric clinical practice guideline, katarak
adalah suatu kekeruhan lensa yang mengarah ke penurunan ketajaman visual yang
menyolok dan / atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien.1
Gambar 2.1 Katarak
Gambar 2.2 Gambaran kekeruhan lensa pada katarak
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
4/23
2.2 Klasifikasi Katarak
Katarak dapat diklasifikasikan dalam golongan berikut:2
1. Katarak perkembangan (development) dan degeneratif2. Katarak kongenital, juvenile, dan senile3. Katarak komplikata4. Katarak traumatik
Penyebab terjadinya kekeruhan lensa ini dapat: 2
1.Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa2.Sekunder, akibat tindakan pembedahan lensa3.Komplikasi penyakit lokal ataupun umumBerdasarkan usia pasien, katarak dapat dibagi dalam:2
1.Katarak kongenital, katarak yang terlihat pada usia dibawah 1 tahun2.Katarak juvenile, katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40
tahun
3.Katarak presenil, yaitu sesudah usia 30-40 tahun4.Katarak senile, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40
tahun.1,5,9
2.3 Katarak Senilis
a. Definisi Katarak Senilis
Katarak senilis adalah kekeruhan lensa baik di korteks, nuklearis tanpa
diketahui penyebabnya dengan jelas, dan muncul pada usia 40 tahun. Katarak
senilis adalah penyakit gangguan penglihatan yang dicirikan oleh penebalan yangberjalan secara lambat dan progresif. Ini adalah penyebab utama dari kebutaan di
dunia saat ini. Namun tidak begitu adanya, mengingat morbiditas visual ini
dibawa oleh katarak terkait usia yang reversibel. Dengan deteksi dini, pengamatan
seksama dan waktu intervensi bedah dapat dilakukan untuk katarak senilis dan
tatalaksananya.4
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
5/23
b. Tipe katarak senil
Katarak nuclearKatarak nuklaer bermula sebagai perubahan proses penuaan normal yang
berlebihan yang mellibatkan nucleus lensa. Sering berhubungan dengan myopi
karena index refraksi nucleus dan peningkatan penyimpangan spheris.
Beberapa pasien tua dapat kembali membaca tanpa kacamata (penglihatan
kedua karena usia). Sklerorsis nuclear dicirikan pada stadium awal dengan
warna kuning keruh karena deposit pigmen urochrome. Tipe katarak ini dilihat
dengan jelas dengan slit lamp dan tidak dengan retroilluminasi. Pada stadium
lanjut, nucleus terlihat coklat (katarak brunescent). Katarak ini memiliki
konsistensi keras.5
Katarak kortikalKatarak kortikal dapat melibatkan korteks anterior, posterior atau
equatorial. Kekeruhan bermula sebagai belahan atau vakuola antara serat lensa
akibat hidrasi korteks. Kekeruhan berikutnya menghasilkan bentuk cuneiform
(bentuk irisan) atau bentuk kekeruhan radial mirip jeruji sering berawal di
kuadran inferonasal. Pasien dengan kekeruhan kortikal sering mengeluhkan
silau karena penghamburan cahaya.5
Gambar 2.3 Katarak nuclear dan katarak kortikal
Katarak subkapsular posteriorKekeruhan subkapsular posterior berada hanya di bagian depan kapsul
posterior dan bermanifestasi berupa tampilan vakuola, granular, atau mirip
plak pada biomicroskop slit lamp oblik dan terlihat gelap pada retroilluminasi.
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
6/23
Melihat dekat sering terganggu daripada melihat jauh. Pasien sering kali
bermasalah dengan kondisi miosis, seperti yang dihasilkan dari lampu besar
mobil yang mendekat dan cahaya matahari yang terang.5
Gambar 2.4 Katarak subcapsular posterior
c. Patofisiologi
Mekanisme pembentukan katarak multifaktorial dan, oleh sebab itu, sulit
untuk diteliti. Oksidasi membrane lipis, struktur dan enzimatik protein, atau DNA
oleh peroksidase atau radikal bebas yang disebabkan oleh sinar UV dapat menjadi
mula peristiwa yang lebih awal yang menyebabkan hilangnya kejernihan baik
dalam jaringan nukleus dan kortikal lensa. Pada katarak kortikal,
ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan overhydration lensa, menyebabkan
liquefaksi dari serat lensa. Klinis, pembentukan katarak kortikal ditunjukkan oleh
pembentukan vakuola, belahan, potongan, atau pemisahan pipih yang dapat dilihat
dengan lampu celah1
Katarak muklear biasanya terjadi sekunder atas deamidasi protein lensa
oleh oksidasi, proteolisis, dan glikasi. Protein agregasi menjadi partikel molekul-
berat-tinggi (high molecular weight atau HMW) yang menyebarkan cahaya.
Produk berwarna terbentuk dari residu asam amino dalam proses ini (urochrome)
mungkin hadir. Peningkatan densitas optik nukleus dapat menyebabkan indeks
miopia yang menghasilkan pergeseran myopi dari kesalahan bias. Selain itu,
daerah pusat lensa terlihat berkabut, kekuningan keruh hingga brunescent yang
terlihat pada bagian optik dengan slit lamp.
1
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
7/23
Age-related Posterior Subcapsular Cataract dihasilkan oleh hilangnya
serat lensa nucleus dan penggantian epitel sel yang bermigrasi menyimpang ke
arah kutub posterior. Ini sel epitel tersebut berkelompok, membentuk sel-sel
balon, dan interdigitasi dengan serat lensa yang berdekatan dan serat kortikal yang
lebih dalam, memecahkan mereka. Hasilnya adalah tampilan katarak posterior
subcapsular bertali, granular, berwarna.1
d. Stadium
Secara klinik, katarak senil dibedakan menjadi empat stadium, yaitu
insipien, imatur, matur dan hipermatur. 2,5,6
1. Katarak Insipien
Merupakan stadium dini yang belum menimbulkan gangguan visus.
Kekeruhan terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak-bercak
seperti jari-jari roda (kuneiform) pada korteks anterior, sedangkan aksis
masih relatif jernih. Kekeruhan mulai dari tepi ekuator menuju korteks
anterior dan posterior ( katarak kortikal ). Vakuol mulai terlihat dikorteks,
yang terlihat bila dipupil dilebarkan disebut spokes of wheel . Pada
stadium ini proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa
sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris
dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa.2,7,8
2. Katarak Imatur
Pada stadium ini kekeruhan hanya terjadi pada bagian lensa, belum mengenai
seluruh lapisan lensa. Volume lensa juga dapat bertambah akibat
meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Lensa yang
degeneratif mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensamenjadi cembung. Pada stadium ini terjadi pembengkakan lensa yang disebut
sebagai katarak intumesen. Lensa yang membengkak dan membesar
menyebabkan iris terdorong ke depan sehingga bilik mata dangkal dan sudut
bilik mata akan sempit atau tertutup. Lensa yang mencembung akan dapat
menimbulkan hambatan pupil dan dapat menimbulkan glaukoma sekunder.
Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test akan terlihat bayangan
iris pada lensa, disebut shadow test positif.5,9 Pada stadium ini dapat terjadi
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
8/23
miopisasi akibat lensa menjadi cembung, sehingga pasien menyatakan tidak
perlu kacamata sewaktu membaca dekat. Pada katarak imatur, penglihatan
mulai berangsur-angsur menjadi berkurang.2,7,8
3. Katarak Matur
Pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini
bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur tidak
dikeluarkan, tekanan cairan di dalam lensa sudah keadaan seimbang dengan
cairan dalam mata, sehingga cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali
pada ukuran normal dan terjadi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan
mengakibatkan kalsifikasi lensa pada katarak matur. Pada pemeriksaan
terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal kembali, sudut bilik
mata depan terbuka normal dan tidak terdapat bayangan iris pada shadow test,
atau disebut negatif. Tajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya
tinggal proyeksi sinar positif.2,7,8
Gambar 2.5 Katarak matur
4. Katarak Hipermatur
Katarak hipermatur merupakan katarak yang telah mengalami proses
degenerasi lanjut, dapat menjadi keras, lembek dan mencair. Massa lensa
yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga lensa menjadi kecil,
berwarna kuning dan kering. Lensa yang kecil akan mengakibatkan iris
trimulans.5 Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan
kapsul lensa. Kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan
zonula zinn menjadi kendur. Bila proses katarak berlanjut disertai dengan
penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
9/23
keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu
disertai dengan nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih
berat, keadaan tersebut dinamakan katarak Morgagni. Pada uji bayangan iris
terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga pada stadium ini
disebut uji bayangan iris pseudopositif. Bayangan iris terbentuk pada kapsul
lensa anterior yang telah keruh dengan lensa yang telah mengecil. Akibat
bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa
uveitis.
Gambar 2.6 Katarak hipermatur
5. Katarak MorgagniKatarak hipermatur dimana liqueafksi kortek menyebabkan nukleus
tenggelam inferior.5
Gambar 2.7 Katarak morgagni
7/29/2019 Katarak Senil Matur_lapsus
10/23
Tabel 1. Perbedaan stadium katarak senil
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan
Besar lensa
Cairan
lensa
Iris
COA
Sudut mata
Penyulit
Visus
Bayang iris
Ringan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
-
+
-
Sebagian
Lebih besar
Bertambah
Terdorong
Dangkal
Sempit
Glaukoma