Journal Reading Elpe

Post on 20-Dec-2015

226 views 0 download

description

sarap

Transcript of Journal Reading Elpe

JOURNAL READINGLEUKOCYTE COUNT ADN INCIDENCE OF

SUBARACHNOID

MELISSA ELPERIDE DAMERY

BACKGROUND• Subarachnoid Haemorrhage (SAH), terjadi 5% pada

semua kasus stroke. SAH berhubungan dengan tingginya angka kesakitan dan kematian dan penyakit ini harus diketahui klinis nya dengan baik.

• Dalam beberapa kasus SAH disebabkan karena robeknya aneurism arteri intakranial.

• Mekanisme terjadinya SAH berhubungan dengan bentuk aneurisme dan robeknya

• Infiltrat dari sel sel inflamasi dan peningkatan pelepasan mediator inflamasi telah diamati dalam dinding aneurisma pada uji histologis.

• Sampai saat ini tidak diketahui hubungan peradangan sistemik tingkat rendah yang dikaitkan dengan SAH

• Sampai saat ini hanya 2 studi propektif yang membahasnya dan kedua penelitian tersebut tidak signifikan, mungkin karena jumlah kejadian SAH yang sedikit dan

• Dalam penelitian ini kami meneliti hubungan antara jumlah leukosit dan insiden SAH dalam prospektif besar penelitian kohort dari penduduk perkotaan.

METODE• POPULASI– Sampel dengan riwayat stroke (n = 10), Sampel dengan

tidak tahu tekanan darah systole (n = 14), Sampel dengan cholesterol (n = 28), Sampel dengan diabetes (n = 81), Peneliti ekslusikan. Peneliti juga mengekslusi 7 individu dengan angka leukosit >20.0 × 109sel/L

– Dari distribusi populasi, karena mereka mungkin mempunyai hasil penyakit hematologi atau hasil lab error.

– Total 19,794 sampel (2,711 wanita and 17,083 pria) dengan umur rata – rata ± SD of 44 ± 6, Rata – rata umur wanita adalah 42 ± 9 tahun (range 28–54) dan umur pria 44 ± 5 tahun (range 27–61).

PEMERIKSAAN DASAR• Tekanan darah (mm Hg) diukur dua kali pada

tangan kanan setelah 10 menit beristirahat. Rata – rata dari 2 kali ukuran digunakan

• Sampel dengan perokok dan pengkonsumsi alkohol dan pemakai obat antihipertensi dievaluasi dengan quisioner

• Pasien dikelompokan menjadi sampel yang merokok dan tidak, dulu perokok (minimal 6 bulan) dan sampai sekarang masih merokok.

• Penilaian pemakaian alkohol dinilai dengan Michigan Alcoholism Screening Test. Sampel dengan 2 jawaban benar (dari 9 ) maka dikonfirmasi kencanduan alkohol berat.

• Riwayat myocardial infarction (MI) sebelum skreening berdasarkan dari quisonerdan data didapatkan dari The Swedish hospital. Sampel yang didiagnosis oleh dokter dengan diagnosis angina pectoris.

• Sampel darah diambil pada malam harinya, angka leukosit didapatkan dengan penghitung automatis dengan metode standard dari laboratorium rumah sakit.

• Serum cholesterol dan glukosa darah dianalisis dengan metode standard juga. Diabetes dinilai berdasarkan angka GDS >6.1 mmol/L atau laporan dari sampel yang menerima terapi diabetes.

ANALISIS STATISTIKA• Angka leukosit dikelompokkan berdasarkan jenis

kelamin per quartil dengan jumlah wanita per quarltil yang sama untuk tujuan mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan SAHLeukocyte count was categorized into sex-specific quartiles

• Varians dari one way analisis (untuk variabel kontinu) dan regresi logistic (untuk variabel kelompok ) Digunakan dengan analisis cross sectonal dengan risk factor berdasarkan quartile of leukosit.

RESULT

DISKUSI• In the present prospective cohort study, systemic

inflammation• measured by the leukocyte count was associated• with incidence of SAH in a representative sample

of• healthy middle-aged subjects from the general

population.

• Hubungan antara fibrinogen dan kejadian stroke hemoragik telah diperlihatkan pada penelitian meta analisis tetapi tidak ada perbedaan antara SAH dan ICH

• Penelitian ini perlu dipelajari lebih lanjut apakah penanda sistemik peradangan lainnya (misalnya CRP atau interleukin 6) berhubungan dengan SAH dan jika kemampuan mereka untuk memprediksi SAH lebih tinggi dibandingkan dengan leukosit

• Merokok adalah salah satu faktor risiko terpenting untuk SAH, Namun, tidak ada interaksi yang signifikan antara leukosit dan merokok.

• Tidak diketahui apakah SAH dapat disebabkan oleh aterosklerosis, tetapi aterosklerosis dapat terjadi dalam aneurisma otak. Karena penyakit aterosklerosis dikaitkan dengan leukosit mengangkat, ini mungkin berkontribusi terhadap hubungan antara leukosit dan SAH.

• Namun, dalam penelitian ini tidak ada interaksi yang signifikan antara leukosit dan faktor risiko kardiovaskular lainnya pada kejadian SAH, dan menyesuaikan dengan riwayat MI atau AP tidak mengubah hasil.

• Ada juga beberapa obat, misalnya antiinflamasi non-steroid obat, statin, kortikosteroid dan darah obat tekanan, yang secara teoritis dapat mempengaruhi tingkat leukosit dan mungkin juga risiko SAH.

• Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti apakah obat anti-inflamasi juga dapat mengurangi risiko SAH.

• leukosit hanya diukur sekali saja, dan kita tidak tahu sampai sejauh mana konsentrasi leukosit berubah selama follow up.

KESIMPULAN• Kesimpulannya, jumlah leukosit tinggi pada

awal dikaitkan dengan peningkatan kejadian SAH, meskipun ini dapat dibatasi untuk para perokok.

• Hasil ini mendukung melihat peradangan yang mungkin mendahului dari proses SAH dan memediasi efek dari merokok pada SAH.