Post on 24-Jul-2015
IMPLEMENTASI E-BUSINESS DI INDONESIA
(Studi Kasus : PT SRI)Taufiq Kurniawan
Mahasiswa Program Magister Bisnis Intitut Pertanian Bogor
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penerapan E-Business di Indonesia sudah semakin berkembang dari waktu ke
waktu. Semakin besar perusahaan dan industri membutuhkan teknologi informasi
yang dapat membantu dalam proses bisnis. E-Business memiliki dua suku kata yaitu
Electronic dan Business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer
(wikipedia, 2011).
Istilah E-Business diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan
IBM. E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan
sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan
fleksibel. E-Business juga banyak digunakan dalam berhubungan antara suplier dan
mitra bisnis perusahaan sebagai sarana untuk melayani kepuasan pelanggan secara
lebih baik.
E-Business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk
value chain : pembelian secara elektronik, manajemen rantai suplai, pemrosesan
order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan secara elektronik,
dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-Business memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, ekstranet atau kombinasi di antaranya.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 1
Penerapan E-Business di Indonesia memiliki dua faktor keberhasilan, yaitu
tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas E-Business atas strategi keseluruhan
perusahaan dan kemampuan untuk menjamin bahwa proses E-Business. Selain itu,
terdapat tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis yaitu
Validitas, Integritas, dan Privasi.
Dalam paper ini akan dibahas mengenai penerapan E-Business pada
perusahaan PT SRI yang bergerak dibidang manufaktur ban sepeda motor.
Perusahaan ini berbasis pada produksi dalam pembuatan ban sepeda motor. Salah
satu penerapan E-Business yang dilakukan yaitu dengan mengimplementasikan
e-business pada aplikasi ERP (Entreprise Resource Planning). ERP merupakan bagian
dari E-Business yang berbasis pada sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
1.2 Perumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini mengenai implementasi
E-Business di Indonesia terutama pada PT SRI.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah :
Untuk mengidentifikasi implementasi E-Business di Indonesia
terutama pada PT SRI
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 2
Untuk mengidentifikasi implementasi ERP (Enterprise Resource
Planning) di Indonesia terutama pada PT SRI
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian E-Business
E-Business memiliki dua suku kata yang mempunyai pengertian yaitu
Electronic Business. E-Business mempunyai pengertian sistem informasi
komputer yang digunkan dalam kegiatan bisnis baik secara otomatis dan
semiotomatis. Sistem informasi komputer ini mampu menghubungkan antara
perusahaan dengan mitra bisnis baik dalam pertukaran informasi dan data
secara lebih baik dan efisien (Wikipedia, 2011).
Menurut O’ Brian & Marakas (2008) menyatakan bahwa E-Business adalah
penggunaan internet dan jaringan lainnya serta teknologi informasi yang
mendukung e-commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses
bisnis berbasis web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan
partner bisnisnya.
2.2 Cross Functional Enterprise Application
Menurut O’ Brian & Marakas (2008) memberikan contoh aplikasi cross
functional enterprise application yang dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut
dibawah ini.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 3
Gambar 2.1 Cross Functional Enterprise Application
Pada gambar 2.1 diatas menggambarkan hubungan dan keterkaitan antar
cross function departmen yang ada, yaitu antara departemen marketing, R&D dan
manufaktur. Skema gambar diatas memberikan gambaran bahwa dalam proses
pembuatan produk memiliki beberapa tahapan yang membutuhkan keterkaitan
antar bagian atau departemen. Dalam hal ini departemen marketing yang
mempunyai tugas dan wewenang dalam mencari kebutuhan dan keinginan
konsumen dalam hal produk baru, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan
proses survei pasar dan melakukan tes pasar. Pada tahapan survei pasar,
departemen marketing membutuhkan peran R&D dalam proses melakukan survei
pasar. Ini berkaitan dengan informasi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal
produk, karena akan berkaitan dengan proses pengembangan produk yang
dilakukan oleh R&D. Tahapan selanjutnya yaitu desain komponen, tes produk,
produk release, proses desain dan desain peralatan yang dilakukan oleh departemen
R&D. Dalam tahapan ini R&D melakukan beberapa proses seperti desain, tes produk
hingga desain peralatan yang berhubungan dengan proses manufaktur. Dalam
proses desain dan desain peralatan, memiliki keterkaitan fungsi dengan departemen
manufaktur, sehingga dalam aplikasinya departemen R&D dan manufaktur memiliki
cross function. Dan tahapan terakhir dari pembuatan produk yaitu dimulainya proses
produksi secara massal. Proses produksi ini dilakukan oleh departemen manufaktur
dengan bekerjasama dengan departemen R&D dalam hal proses desain dan desain
peralatan dalam proses manufaktur. Skema cross functional enterprise application
ini diharapkan dapat memproduksi produk yang efisien, sesuai kebutuhan dan
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 4
keinginan konsumen, sehingga produk ini diminati oleh konsumen dan memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
2.3 Enterprise Application Architecture
Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O’Brien & Marakas (2008)
menggambarkan enterprise application architecture, yang dapat dilihat pada gambar
2.2 dibawah ini.
Gambar 2.2 Enterprise Application Architecture
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 5
Pada gambar 2.2 diatas menggambarkan arsitektur aplikasi perusahaan
secara umum. Dalam gambar diatas ditunjukkan begitu kompleknya aplikasi bisnis
dalam perusahaan, menggabungkan 4 peran besar seperti pegawai, suplier,
konsumen dan mitra bisnis. Keempat elemen kunci ini yang harus dikelola dengan
baik sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Pengelolaan secara langsung harus diikuti dalam aplikasi secara sistem komputasi.
Sistem komputasi ini akan memudahkan dalam proses transaksi bisnis yang
berlangsung, dengan sistem komputer menghasilkan komunikasi yang lebih efektif
dan efisien, proses transaksi yang cepat, dokumentasi yang mudah sehingga
menghasilkan kinerja yang berlipat ganda dalam menunjang proses bisnis dalam
perusahaan.
ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi proses yang mengintegrasikan
antara konsumen, suplier, peawai dan mintra bisnis. ERP fokus pada produksi
internal perusahaan. Sistem Perencanaan sumberdaya perusahaan ini sangat tepat
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan tersebut.
CRM (Customer Relationship Management) menjadi jembatan proses bisnis
yang menghubungkan perusahaan dengan konsumen. Manajemen hubungan
pelanggan ini merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan
dan pascapenjualan dalam sebuah perusahaan. Manajemen hubungan pelanggan
memiliki beberapa aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan
dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center),
tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan
layanan lapangan (field service).
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 6
PRM (Partner Relationship Management) merupakan jembatan proses bisnis
yang menghubungkan antara perusahaan dengan mita bisnis. Manajemen mitra
hubungan ini merupakan strategi bisnis untuk meningkatkan komunikasi antara
perusahaan dan mitra bisnis perusahaan. Manajemen mitra hubungan ini memiliki
beberapa fungsi yaitu untuk menyesuaikan dan merampingkan tugas-tugas
administratif dengan membuat jadwal pengiriman, informasi real-time yang tersedia
untuk semua mitra bisnis dan berbgadai fungsi lainnya yang berhubungan dengan
penjualan dan distribusi.
SCM (Supply Chain Management) merupakan jembatan antara perusahaan
dengan suplier. Manajemen rantai suplai ini merupakan sebuah proses bisnis yang
menghubungkan antara perusahaan dengan rekan bisnisnya yaitu suplier untuk
mendapatkan sumber produksi yang akan digunakan dalam proses produksi
sehingga menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.
KM (Knowledge Management) merupakan jembatan antara perusahaan
dengan pegawai sebagai sumber daya dalam perusahaan. Manajemen pengetahuan
ini merupakan proses bisnis yang memberikan kontribusi besar bagi perusahaan.
Manajemen pengetahuan mendukung proses pengambilan keputusan dan
mengintergrasikan antar sumber daya berbagai departemen untuk meningkatkan
kompetensi dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas dalam
perusahaan. Manajemen pengetahuan dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
diketahui, dan dipelajari di dalam perusahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk
mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,
keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 7
2.4 Enterprise Resource Planning
Perencanaan sumber daya perusahaan merupakan hubungan lintas fungsi
yang secara automatis mengintegrasikan internal proses bisnis dan sistem
informasi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu manufaktur, logistik, distribusi,
akunting, keuangan dan sumberdaya manusia sebagai fungsi dari suatu
perusahaan. Menurut O’ Brian & Marakas (2008), ERP mempunyai pengertian
sebuah teknologi yang menjadi tulang punggung elektronik bisnis yang
menggambarkan skema tranksaksi yang memiliki hubungan dengan proses sales
order, manajemen dan kontrol inventroty, proses produksi, perencanaan
distribusi dan keuangan.
Gambar 2.3 ERP application components
Pada gambar 2.3 diatas memberikan gambaran bahwa aplikasi ERP memiliki
6 komponen dalam pelaksanannya, yaitu : Production Planning, Intergrated
Logistics, Accounting and Finance, Human Resources, Sales Distribution and Order
Management dan customer/employee. Keenam komponen ini memiliki ketrkaitan
diantara satu dengan lainnya.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 8
Gambar 2.4 Business Process and functions suppoerted by ERP
Keterkaitan keenam komponen pada ERP, bisa dilihat pada gambar 2.4
mengenai proses bisnis dan hubungan antara fungsi-fungsi yang ada pada ERP
dengan keenam komponen pada ERP. Skema proses bisnis pada gambr 2.4
menunjukkan proses bisnis yang dimulai dari suplier sampai konsumen, dimana
diantara proses bisnis tersebut terdapat beberapa proses baik dari demand planing,
manufacturing planning, logistics planning, distribution planning dan order entry.
Proses bisnis tersebut berhubungan dengan komponen accounting dan finance serta
human resoureces.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 9
Gambar 2.5 Costs of implementing a new ERP
Dalam proses bisnis ERP membutuhkan alokasi dana, untuk itu gambar 2.5
menjelaskan bahwa biaya dalam implementasi ERP yang baru mempunyai 5
bagian. Biaya untuk reengeneering merupakan implementasi terbesar sebesar
43%, sedangkan untuk data conversions, software dan training serta change
management mempunyai porsi 15%, dan yang terakhir yaitu hardware hanya
mempunyai kontribusi sebesar 12%.
Menurut O’ Brian & Marakas (2008) terdapat 4 keuntungan dalam
menerapkan ERP, yaitu :
Quality and efficiency
Dengan menerapkan ERP dalam proses bisnis perusahaan, dapat
meningkatkan efisiensi dan kualitas proses bisnis. Proses yang dilakukan
tidak lagi melakukan pencatatan secara manual namun sudah
diaplikasikan dengna bantuan sistem komputasi sehingga menghasilkan
efiesiensi yang sangat tinggi dalam proses bisnis
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 10
Decreased costs
Efisiensi terjadi dapat menghasilkan pengurangan biaya, baik biaya dalam
proses bisnis maupun biaya akan penggunaan yang optimal dari sumber
daya yang ada
Decision support
Dengan bantuan ERP dapat memberikan mempercepat dalam
pengambilan keputusan, terutama dalam proses bisnis
Enterprise agility
ERP dapat membantu dalam proses bisnis perusahaan menjadi lebih
efektif, lebih agresif ataupun lincah dan lebih fleksibel
2.5 Causes of ERP failure
Menurut O’ Brian & Marakas (2008), terdapat beberapa kegagalan dalam
implementasi ERP, yaitu sebagai berikut :
Meremehkan kompleksitas perencanaan, pengembangan dan pelatihan
Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam
perencanaan dan pengembangan
Mencoba melakukan terlalu banyak dan terlalu cepat
Kurangnya pelatihan dalam tugas-tugas kerja baru
Kegagalan untuk melakukan konversi data dan pengujian yang cukup
Lebih dari ketergantungan pada vendor ERP atau perusahaan konsultan
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 11
Company Profile PT SRI
PT SRI memiliki kerja sama teknis dengan Shinko Rubber, Yokohama Rubber
Company, dan Continental AG, SRI menerapkan teknologi mutakhir dari Jepang dan
Jerman dalam menciptakan Tire.
Ban yang diproduksi SRI telah digunakan oleh jutaan pengguna sepeda motor
di Indonesia. SRI menghadirkan beragam pilihan terlengkap untuk beragam
kebutuhan masyarakat Indonesia.
Setiap ban SRI dirancang dan diproduksi sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Bahkan lebih dari itu, ban SRI juga memperoleh pengakuan mutu
internasional dengan sertifikasi ISO 9001:2000.
Setelah hampir dua dekade kami melayani konsumen, SRI tetap terus
berinovasi untuk menghasilkan produkproduk unggulan.
Sejarah ORACLE
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer,
Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive
Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada
pembuatan database server di mainframe.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 12
Gambar 2.6 Oracle Office
Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database
relasional. Teori database relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh
Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang
penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan
pertama yang menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan
produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL dan model
relasional (nantinya akan berpengaruh pada ketertinggalan IBM di pasar database-
server sistem operasi Unix dan Windows).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi
database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah “way of the
future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional di produk
Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model nonrelasional. Oracle
menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server di mainframe, terutama
database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle
(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 13
Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware,
Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-
produk nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development
tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional adalah model formal tentang data. Sebagai
model formal, model ini menspesifikasikan struktur (tipe) data yang formal, operasi-
operasi yang formal, dan aturan integritas nilai yang formal.
Basis data relasional memiliki satu struktur logik yang disebut relasi (relation)
dan pada level fisik berupa tabel (table). Atribut (attribute) merepresentasikan
elemen dari data yang berkaitan dengan relasi.
Pengertian Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk
mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Sedangkan
RDMBS adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola database, atau biasa
disebut sebagai database engine.
Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena
kemampuannya dalam hal sebagai berikut :
• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
• Menangani manajemen space dan basis data yang besar
• Mendukung akses data secara simultan
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 14
• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
• Menjamin ketersediaan yang terkontrol
• Lingkungan yang terreplikasi
Sepanjang sejarahnya Oracle telah terbukti dapat membangun untuk masa
depan di atas dasar inovasi dan pengetahuan untuk memberikan kepuasan
pelanggan dan keberhasilan dianalisa oleh pikiran teknis dan bisnis terbaik di dunia.
Perusahaan telah memanfaatkan ukuran besar dan kekuatan untuk melayani
pelanggan, dan untuk menerapkan teknologi kunci dan keputusan bisnis yang
kebijaksanaan konvensional dan mengambil produk dan layanan ke arah yang baru.
Oracle adalah standar emas untuk teknologi database dan aplikasi dalam
perusahaan di seluruh perusahaan dunia. Oracle adalah pemasok terkemuka di
dunia perangkat lunak informasi manajemen dan perusahaan kedua di dunia
perangkat lunak independen terbesar. Akuisisi Oracle dari Sun memberikan peran
kepemimpinan dalam arena perangkat keras juga. Sekarang, teknologi Oracle dapat
ditemukan di hampir setiap industri, dan di pusat-pusat data 100 dari Fortune Global
100 perusahaan. Oracle adalah perusahaan software pertama untuk
mengembangkan dan menyebarkan 100 persen internet-enabled software
enterprise di seluruh lini produk yaitu: database, aplikasi bisnis, pengembangan
aplikasi, dan alat pendukung keputusan.
Inovasi adalah mesin kesuksesan Oracle. Oracle salah satu perusahaan
pertama untuk membuat aplikasi bisnis yang tersedia melalui ide internet yang
sekarang meresap. Oracle telah memperkenalkan produk baru Oracle Fusion
Middleware dan fungsi yang mencerminkan tujuan perusahaan untuk
menghubungkan semua tingkat teknologi perusahaan, memastikan pelanggan akses
ke pengetahuan yang dibutuhkan untuk merespon kondisi pasar dengan kecepatan
dan kelincahan.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 15
Sebelum akuisisi Sun akhir, Oracle dan Sun memperkenalkan Sun Oracle
Database Machine, mesin tercepat di dunia untuk semua jenis beban kerja
database. Hari ini, server Sun dan, penyimpanan Oracle Real Application Clusters,
Aplikasi Oracle, Oracle Grid Computing, dukungan untuk perusahaan Linux, dan
Oracle Fusion, bahan bakar semua komitmen untuk inovasi dan hasil yang telah
ditetapkan Oracle untuk tiga puluh tahun.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 16
III. PEMBAHASAN
Pembahasan yang akan dilakukan yaitu pembahasan mengenai implementasi
ERP pada perusahaan PT SRI. Implementasi ERP pada perusahaan PT SRI
menggunakan aplikasi Oracle yang merupakan suatu sistem perencanaan dan
penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi
penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan
semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.
Implementasi ERP menggunakan Oracle pada PT SRI dimulai sejak 2008.
Proses implementasi membutuhkan kerjasama tim yang solid dan
berkesinambungan. Selain itu, tim membutuhkan dukungan kuat baik dari
manamejen tingkat menengah maupun manajemen tingkat atas. Tim terdiri dari
semua bagian ataupun departemen, yaitu purchasing, production planning,
production, inventory, distribution, sales, marketing, finance, accounting dan human
resources.
Gambar 3.1 Departemen yang terkait dalam Implementasi ERP
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 17
Untuk menghadapi persaingan global, PT SRI sebagai perusahaan manufaktur
tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam
perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply
chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan
konsumen akhir. Untuk itu, maka digunakan ERP sebagai suatu sistem yang
terintergrasi.
Tahapan dalam implementasi ERP ini yaitu :
User Requirement
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam proses implementasi pada ERP
ini. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan pemakai, maka tim
ataupun konsultan mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dan
keinginan pemakai
Business Process Design
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari implementasi ERP. Pada tahapan
ini tim ataupun konsultan sudah mengetahui proses bisnis yang ada, dan
selanjutnya proses bisnis tersebut dibuatkan dalam bentuk Business Process
Design. Business Process Design ini akan dikonfirmasi ulang kepada pemakai,
untuk mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan pemakai dengan
business process design yang ada
ERP Design
Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan dari tahapan business process
design. Setelah mengetahui proses bisnis yang ada maka tim atapun
konsultan membuat ERP Design menyesuaikan dengan business process
yang ada
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 18
ERP System
Setelah ERP Design sudah ada, maka tahapan selanjutnya yaitu membuat
ERP Design menjadi ERP System yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pemakai pada perusahaan tersebut
ERP System Testing
Setelah ERP System selesai, maka tahapan selanjutnya yaitu melakukan uji
coba kepada ERP System yang ada. Ujicoba ini dilakukan oleh pemakai
terhadap ERP System yang ada. ERP System Testing ini untuk mengetahui
ketidaksesuain yang ada antara kebutuhan dan keinginan pemakai dengan
ERP System yang sudah dibuat
ERP Implementation
Setelah ERP System Testing sudah selesai, maka tahapan selanjutnya adalah
Impelementasi ERP System tersebut. Implementasi ini dilakukan oleh
pemakai (end user) terhadap system yang ada.
Implementasi ERP pada PT SRI membuat skema dalam cross functional
departement. Ini berfungsi bahwa pekerjaan dalam proses manufaktur secara
keseluruhan, sudah tidak lagi terkotak-kotak pada pekerjaan pada bagian atau
departemennya masing-masing. Skema pada gambar 3.2 dibawah ini,
menggambarkan bahwa adanya keterkaitan antara departemen yang satu dengan
lainnya. Departemen marketing dan sales yang berfungsi mencari dan mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen melakukan kegiatan survei pasar bersama
departemen R&D. Begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh R&D dalam hal
process design dan equipment design membutuhkan peran dan kerjasamanya dari
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 19
departmen manufaktur. Untuk terjalinnya kerjasama lintas departemen yang
skemanya dapat pada gambar 3.2 dibawah ini.
Gambar 3.2 Cross Functional PT SRI
Pada gambar 3.3 dibawah ini, memberi penjelasan lebih detail mengenai
integrasi pada manufaktur yang ada pada perusahaan.
Gambar 3.3 Computer Integrated Manufacturing
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 20
Implementasi ERP pada proses manufaktur melingkupi proses production
forecasting, production scheduling, material requirements planning, capacity
planning, production cost control dan Quality Control. ERP pada proses manufaktur
mengintegrasikan ketiga komponen yaitu manufacturing resources planning
systems, manufacturieng execution systems dan engineering systems. Integrasi dari
ketiga komponen tersebut dilakukan dengan bantuan komputer sehingga menjadi
bagian dari computer integrated manufacturing.
Pada gambar 3.4 dibawah ini memberi penjelasan proses lebih detail dari
proses MRP (Material Requirement Planning). Proses MRP dimulai dari Market
Demand, production plan, dengan memperhitungkan kapasitas yang ada sehingga
menghasilkan MPS (Master Production Schedule).
Gambar 3.4 MRP Process
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 21
Pada gambar 3.5 dibawah ini memberi penjelasan hirarki proses ERP yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu strategi, taktik dan kontrol. Ketiga komponen ini
member penjelasan bahwa strategi yang sudah ditentukan, diimplementasikan
menjadi taktik dan yang terakhir perlu adanya proses kontrol.
Pada tahapan strategi melingkupi proses demand forecast, aggregate
production planning dan capacity resource planning. Pada tahapan taktik melingkupi
MPS (Master Production Schedule), MRP (Material Requirmenet Planning), Bill of
Material, Job Pool, CRP (Capacity Requirement Planning) dan Job Release. Dan untuk
tahapan terakhir yaitu proses kontrol yang melingkupi Job Dispatching.
Gambar 3.5 ERP Hierarchy
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 22
Pada gambar 3.6 dibawah memberikan penjelasan mengenai Skema ERP
yang ada. Skema yang ada dimulai seteah terbentuknya MPS (Master Production
Schedule) yang kemudian membentuk MRP (Material Requirement Planning), MRP
ini sudah memperhitungkan exeption dan kapasitas yang ada, dan kemudian
membentuk Planned Orders. Planned Orders ini memberikan informasi mengenai
production order maupun purchase requisition. Skema ini menjadi penting untuk
menjaga kestabilan proses yang ada.
Gambar 3.6 ERP Schema
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 23
Semua proses yang ada dalam perusahaan berkaitan dengan proses
accounting maupun finance. Untuk itu Accounting Information System dan Finance
Management System menjadi bagian yang sangat penting.
Pada gambar 3.7 dibawah memberi penjelasan mengenai Accounting
Information System yang ada pada perusahaan.
Gambar 3.7 Accounting Information System
Sistem informasi akunting ini melingkupi beberapa proses yaitu sebagai berikut :
Proses Sales Transaction Processing System yang terdiri dari :o Sales Order Processing o Billingo Sales Analysis
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 24
Proses Cash and Disbursements Transaction Processing System yang terdiri dari :
o Account Receivableo Cash Receipto Account Payableo Cash Disbursements
Proses Purchase Transaction Processing System yang terdiri dari :o Purchaseso Inventory Processing
Proses General Ledger Processing System and Reporting System yang terdiri dari :
o General Ledgero Financial Reporting
Proses Payroll Transaction Processing System yang terdiri dari :o Payrollo Timekeeping
Pada proses sistem informasi akunting tidak terlepas dari sistem manajemen
keuangan dari suatu perusahaan. Berikut pada gambar 3.8 dibawah ini memberikan
penjelasan mengenai Finance Managemnt System yang ada pada perusahaan.
Sistem manajemen keuangna ini melingkupi 4 komponen, yaitu :
Cash Management
Investment Management
Capital Budgeting
Financial Planning
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 25
Gambar 3.8 Finance Management System
Knowledge Management
Manajemen pengetahuan dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
diketahui, dan dipelajari di dalam perusahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk
mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,
keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Perusahaan sudah menerapkan konsep manajemen pengetahuan dalam
mendukung proses Implementasi ERP pad PT SRI ini. Beberapa kegiatan dalam
rangka mendukung Impelmentasi ERP malalui manajemen pengetahuan, yaitu :
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 26
Sharing Knowledge, proses ini dilakukan baik antar departemen maupun
lintas departemen, karena tim yang ada harus mengetahui proses bisnis
secara keseluruhan agar memudahkan dalam proses Implementasi ERP.
Training Kompetensi End User, proses ini dilakukan dalam menunjang
keberhasilan proses Implementasi ERP ini maka diadakan training
kompetensi dengan tujuan agar end user dapat mengetahui proses bisnis
yang ada dan dapat menggunakan apikasi secara baik dan benar
Training Kompetensi IT, proses ini dilakukan dalam menunjang departemen
IT dalam mengetahui secara keseluruhan aplikasi sistem ERP dan aplikasi
sistem Oracle sebagai basis mesin yang aka digunakan dalam implementasi
ERP pada perusahaan.
Idea Proposal, merupakan kegiatan rutin yang dilakkan setiap bulan untuk
melakukan invosai dalam proses implementasi ERP ini.
Key Succes Factor dala Implementasi ERP
Keberhasilan dalam implementasi ERP pada perusahaan PT SRI menjadi kunci
paling penting dalan proses bisnis manufaktur tersebut. Keberhasilan ini didukung
tidak hanya dari pihak Top Manajemen, namun dari tim project maupun end user
yang menggunakan sistem tersebut. Menurut Lucas (2000) bahwa untuk mengukur
keberhasilan implementasi ERP harus dilihat dari sudut pandang dari CEO atau Top
Management. Untuk itu CEO menjadi unsur terpenting akan keberhasilan proses
implementasi ERP pada perusahaan.
Beberapa kunci sukses keberhasilan yang dapat diidentifikasikan dalam
Implementasi ERP pada perusahaan PT SRI terdiri dari dua faktor, yaitu : faktor
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 27
organisasi dan teknologi. Berikut adalah penjelasan detail mengenai keberhasilan
dalam Implementasi ERP pada perusahaan.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 28
IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
E-Business merupakan sistem informasi komputer yang powerful dalam
membantu industri dalam hal menjalankan proses bisnis secara keseluruhan. PT SRI
sudah tepat dalam mengimplementasikan E-Business tersebut dalam proses bisnis,
khususnya dalam penerapan ERP (Enterprise Resources Planning) dalam proses
manufakturnya.
Perencanaan sumber daya perusahaan sudah mengintegrasikan proses bisnis
antara sistem informasi manufaktur, perencanaan prodsuksi, penjualan, manajemen
permintaan, inventory, logistics, akunting, keuangan, sumber daya manusia,
konsumen dan suplier. Implementasi ERP ini sudah sangat berikntergrasi antar
departemen yang satu dengan departemen yang lain.
Keberhasilan implementasi ERP pada PT SRI diidentifikasi disebabkan dua hal,
yaitu faktor organisasi dan faktor teknologi. Fakor organisasi yang bersifat strategis
yaitu disebabkan karena dukungan manajemen, manajemen perubahan yang efektif,
komposisi tim proyek yang handal, BPR secara komprehensif, pelibatan end user dan
ada saling percaya diantara mitra. Sedangkan faktor teknologi yang bersifat strategis
yaitu strategi implementasi yang baik, hindari customisasi dan versi Oracle yang
digunakan sangat mendukung.
Persaingan yang ketat dalam industri bisnis manufaktur ban sepeda motor
menyebabkan PT SRI menerapkan ERP yang diharapkan mampu meningkatkan daya
saing perusahaan.
4.2 Saran
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 29
Adapun saran dari Implementasi ERP pada PT SRI ini, yaitu:
1. Implementasi untuk marketing dan HRD dengan menggunakan sistem
bisnis dengan aplikasi yang sama, dalam hal ini yaitu Oracle
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 30
2. Implementasi untuk mendukung ERP yang sudah ada dengan
penambahan implementasi sistem pada mitra bsinis dan pegawai atau
sumberdaya yang ada. Dalam hal ini pengimplementasikan Partner
Relationship Management dan Knowledge Management secara lebih
komprehensif.
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 31
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2011. E-Business. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/ E-Business
2. Anonim. 2011. Website FDR. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
http://www.fdrtire.com/
3. Anonim. 2011. Website Oracle. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
www.oracle.com
4. Anonim. 2011. Pengantar E-bIsnis. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
5. http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F
%2Fsdarsono.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles
%2F16518%2FBAHAN%2B3%2B E-Business .ppt&rct=j&q= E-Business %20pt
%20suryaraya&ei=5XgaTsixEcmGrAeh5dzPAQ&usg=AFQjCNEfkxYB1-
1EbUoZ6ad3xdLc_P0kPw&sig2=uWgq4FCJf_N8muuvtLHG6Q&cad=rja\
6. Anonim. 2011. Enterprise Resource Planning (ERP) . Diakses pada tanggal 11 Juli
2011.http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fiwayan.info
%2FLecture%2FKonsepSILanj_S1%2F06_07_08_ERP.ppt&rct=j&q=tahapan
%20implementasi
%20erp&ei=olgaTsm5K8zQmAWNraiaAQ&usg=AFQjCNFhmdQCrsrwdBH0j9SNu
_4QSl3rCQ&sig2=7Z-CFKnN5J1dL9L7GLKwsA&cad=rja
7. Mita. 2011. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
http://dasmitz.blogspot.com/2007/12/10-prospek- E-Business -di-
indonesia.html
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 32
8. Tarigan, Zeplin Jiwa Husada. 2006. Pengaruh Key User, Terhadap Kinerja
Perusahaan Pada Implementasi Teknologi Enterprise Resource Planning.
Program Doktoral Ilmu Manajemen Universitas Brawijaya Malang.
9. Prayitno, Hadi. 2011. Sejarah Singkat Oracle. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
http://hady-prayitno.blogspot.com/2010/05/sejarah-singkat-oracle.html?
zx=52471f3ff92cc3bf
10. O’Brian & Marakas. 2008. Management Information System. McGraw Hill
Implementasi E-Business pada PT SRI Page 33