Post on 01-Jan-2016
HUBUNGAN SIKAP MANUSIA
DENGAN K3Oleh :
Filda Rizky Utomo (1341170026)Indah Martha Fitriani (1341170067)Muhammad Fiqhi Ibad (1341170066)Wahyu Budi Kusuma W (1341170021)
Keefektifan sebuah pekerjaan di mata manusia sangatlah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadikan pekerjaan tersebut menjadi hal belakangan, faktor ini disebabkan oleh beberapa hal, terutama bagaimana cara mereka untuk selalu bersikap positif terhadap keselamatan kerja? Dan faktor tersebut berpacu pada sebuah perilaku dan sikap yang harus ditonjolkan oleh para pekerja di lingkungan kerjanya. Sikap antusiasme dan perilaku acuh tak acuh seringkali menjadi perdebatan para peneliti untuk memecahkan masalah dalam kecelakaan kerja.
HUBUNGAN K3 DENGAN SIKAP
Sikap antusiasme bisa diartikan dalam dua hal berikut : 1. Sikap antusiasme yang berpacu pada dampak positif di
dunia keselamatan kerja, bisa dimisalkan sebagai hal yang sangat penting dan harus dituruti oleh setiap manusia yang menginginkan pekerjaan dan lingkungan kerja menyatu. Hal ini menyangkut pada kewajiban sopan santun dan kata-kata “patuh” yang harus dipahami oleh seluruh pekerja, bila mereka sangat tertib dan paham tentang sistem keselamatan kerja, maka hasil yang didapatkan sangat menguntungkan baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan tempat ia bekerja.
SIKAP ANTUSIASME TERHADAP K3
2. Sikap antusiasme yang berpacu pada dampak negatif, salah satu faktor ini adalah suatu sikap yang sangat non responsif bagi para pekerja maupun pemimpinnya, dampak negatif yang dihasilkan banyak menjatuhkan reputasi mereka dalam sistem keselamatan kerja, bagaimana tidak? Sikap ini diawali dengan tidak patuhnya faktor eksternal terhadap peraturan yang sudah dibuat, tentu saja lokalisasi K3. kedua, sikap acuh tak acuh mereka terhadap sistem keselamatan kerja yang sudah dipatenkan dalam alat-alat kerja, yang telah dimasukkan dalam sistem keamanan bagi setiap pemakainya.
SIKAP ANTUSIASME TERHADAP K3
Perbedaan antara dua sikap yang telah dijelaskan diatas, mengacu pada sikap sopan santun yang diberikan oleh para individu dalam memandang kegiatan tersebut. Hal seperti itu dapat terjadi karena faktor internal yang sangat pribadi atau factor eksternal seperti keadaan atau lingkungan sekitar dimana individu tersebut berada pada lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh orang yang bersangkutan. Dan di bidang pekerjaan, faktor-fakto tersebut dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi relasi antara pekerja dengan pekerjaannya dikenal sebagai factor manusia.
PERBEDAAN SIKAP
Di dalam sebuah penelitian didapatkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap penerapan K3 dengan komitmen pekerja pada perusahaan yaitu semakin baik sikap pekerja terhadap K3 juga akan meningkatkan komitmennya terhadap perusahaan. Oleh karena itu diharapkan perusahaan lebih memperhatikan penerapan K3 di perusahaan untuk meningkatkan dukungan pekerja terhadap K3 yang nantinya juga meningkatkan komitmennya pada perusahaan
(Penelitian ini diajukan dengan pertimbangan melalui penelitian secara Cross terhadap pekerja dan industrinya)
HUBUNGAN K3 DENGAN SIKAPMenurut hasil penelitian
1. Sebuah pabrik lampu penerangan listrik membuanglimbahnya secara sembarangan tidak melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Padahal salah satu limbahnya termasuk kategori logam cair yang berbahaya, yang pasti mengundang bencana.
Ket :Penelitian ini dilakukan oleh Fauzia dan Dwiatmoko
pada tahun 2000, dapat diartikan bahwa sikap para pekerja yang tidak menghiraukan akan bahaya mengenai limbah pabrik akan membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar yang terkena limbah tersebut.
CONTOH CONTOH DEFINISIHUBUNGAN K3 DENGAN SIKAP
FAKTOR MANUSIA SEBAGAI FAKTOR UTAMA PENYEBAB
KECELAKAAN KERJA(MANAJEMEN Keselamatan dan kesehatan kerja)
Kita semakin menyadari bahwa banyak kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja berhubungan langsung dengan factor-factor manusia, yaitu kecelakaan itu terjadi lebih karena perilaku kesetimbangan kegagalan mekanis atau kelemahan system kerja. Faktor –faktor manusia di tempat kerja mengacu ke setiap masalah yang mempengaruhi pendekatan individu ke pekerjaan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaaannya. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat diejawantahkan di setiap kegiatan harian kita, baik di rumah, di tempat kerja, dalam perkumpulan social, maupun dalam kegiatan di waktu luang
RINGKASAN PENGERTIANMENURUT HASIL PENELITIAN
Hal-hal yang menyebabkan manusia sebagai penyebab utama kecelakaan kerja, ialah :
1. Minimnya pelatihan dan tugas-tugas2. Bersikap menentang terhadap aturan-aturan dan
pengamanan3. Mengabaikan atau melewati pengamanan dan mengambil
jalan pintas untuk meningkatkan pendapatan4. Mengabaikan atau salah memahami apa yang harus
dikerjakan5. Gagal mengomunikasikan atau menginstruksikan dengan
benar6. Minimnya arahan yang jelas.
FAKTOR MANUSIA PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
POINT-POINT KESALAHAN
Alasan mengapa manusia bisa dijadikan sebagai faktor utama dalam kecelakaan kerja ialah karena sikap dan perilaku manusia yang tidak pernah memperdulikan atau ceroboh terhadap peraturan keselamatan kerja yang telah disediakan, sifat manusia yang selalu menentang terhadap aturan dan tidak waspada dengan apa yang dihadapinya dalam pekerjaan. Tingkat kewaspadaan ini harusnya telah diterapkan oleh sifat manusia untuk saling menjaga keselamatan mereka di dunia kerja, hal ini juga tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri, orang lain serta seluruh lingkungan kerjanya pun akan mendapatkan keuntungan yang sama dengan dirinya.
KESIMPULAN
CONTOH CONTOH KECELAKAAN KERJA REAL
(Berdasarkan Sumber dan informasi yang Ada)
Tersetrum Listrik, Pekerja Bangunan Tewas
Kecelakaan KERJA
Solopos.com - 6 September 2013
Solopos.com, SOLO — Seorang pekerja bangunan, Wagiyah, 52, tersetrum kabel jaringan tegangan menengah (JTM) saat menyusun batu bata gedung yang dibangunnya di Kebonan, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jumat (6/9/2013) siang. Akibat kejadian itu warga Menjing, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali tersebut mengalami luka bakar di sekujur tubuh.
peristiwa tersebut kali pertama diketahui oleh teman bekerja korban, Nasoka, 40. Korban tersetrum diduga saat menyusun batu bata di lantai II gedung. Korban beraktivitas di dekat kabel JTM yang melintang di dekatnya. Ia diduga tersetrum karena cethok atau alat mengambil adonan semen yang dipegangnya menyentuh kabel listrik. Saat itu lah listrik di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) mendadak padam. Korban pun terjatuh ke genting rumah dekat gedung yang dibangun korban. Teman dan warga melarikannya ke RSU PKU Muhammadiyah, Solo.
BERITA
POLITEKNIK NEGERI MALANG2013
Wassalamualaikum
SALAM KELOMPOK 4
“SELESAI DAN TERIMA KASIH”