Post on 25-Oct-2015
description
SEORANG PRIA USIA 60 TAHUN DENGAN HEMIPARESIS TIPIKA DEXTRA, STROKE NON
HEMORAGIK, DISARTRIA
Pembimbing :
Dr. Trilastiti Widowati, SpKFR, MKes
Presentasi Kasus
Oleh :
Made Ratna Dewi Setiawan
G99122073
ANAMNESA
Identitas pasien• Nama : Tn.SW• Umur : 60 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Pekerjaan : Pedagang• Alamat : Bangun Harjo 01/08
Gendekan Jebres Solo• Status : Menikah• Masuk rumah sakit: 3 Juni 2013• Tanggal Periksa : 10 Juni 2013• No RM : 01199450
Anamnesa
Keluhan Utama Kelemahan separuh badan sebelah kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 hari SMRS pasien mengeluh lengan dan tungkai sebelah kanan terasa lemah, timbul secara mendadak. Keadaan tersebut terjadi pada pagi hari saat pasien bangun tidur. Pasien juga mengeluh bicaranya pelo saat itu. Pasien tidak ada nyeri kepala, mual muntah, dan kejang. Saat pasien berjalan kaki kanannya diseret-seret. Pasien juga tidak mengalami demam.
Anamnesa
Sejak 1 tahun lalu pasien mengaku memang sering mengalami sakit kepala dan cengeng di daerah leher, dikatakan dokter bahwa pasien memiliki darah tinggi. Pasien jarang kontrol akan penyakitnya dan hanya minum obat saat nyeri kepalanya kambuh saja.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Trauma : disangkal• Riwayat Hipertensi : (+) sejak 1 tahun yang lalu• Riwayat DM : disangkal• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal• Riwayat Alergi obat/makanan : disangkal• Riwayat Asma : disangkal• Riwayat Mondok : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hipertensi : (+) bapak• Riwayat DM : disangkal• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal• Riwayat Alergi : disangkal• Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Kebiasaan dan Gizi
• Riwayat Merokok : (+) pasien sejak berusia 20 tahun. biasanya merokok 1 bungkus per hari
• Riwayat minum alkohol : disangkal• Riwayat Olahraga : (+) pasien jarang
olahraga
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien adalah seorang seorang ayah dengan satu orang anak. Ia tinggal bersama istri dan anaknya di Solo. Pasien bekerja sebagai pedagang. Saat ini pasien dirawat di RSDM dengan fasilitas Jamkesmas.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum sakit sedang, Compos Mentis E4V5M6, gizi kesan cukup
Tanda Vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 83x/ menit, isi cukup, irama teratur, simetris
Respirasi : 20 x/menit, irama teratur, tipe thoracoabdominal
Suhu : 36,40C per aksile
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIKFISIK
CA : (-/-), SI: (-/-), oedem palpebrae (-/-)
Limfonoditidak membesar
Hepar tidak teraba, nyeri tekan (-), supel, bruit (-)
0
JVPNormal R+3
batas jantung kesan tidak melebarBunyi jantung I/II normal
SDV : (+/+)RBH: (-/-)
LienTidak Membesar
Ikterik (-)Spoon nail (-)Kuku pucat (-) A.d Oed. - - - - - - - -
Status Psikiatri
• Deskripsi Umum Penampilan :, tampak sesuai umur, berpakaian rapi,
perawatan diri baik Kesadaran : Kuantitatif : compos mentis
Kualitatif : tidak berubah Afek : Appropiate Mood : normal
• Gangguan Persepsi : dbn• Proses Pikir : dbn • Sensorium dan Kognitif
Daya Nilai : Daya nilai realitas dan sosial baik
Insight : Baik Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
Status Neurologis
Kesadaran : GCS E4V5M6
Fungsi Luhur : dalam batas normalFungsi Vegetatif : IV lineFungsi Sensorik
A.Rasa Ekseteroseptik Lengan TungkaiSuhu ( + / + ) ( + / + )Nyeri ( + / + ) ( + / + )Rabaan ( + / + ) ( + / + )
–Rasa Propioseptik Lengan TungkaiRasa Getar ( + / + ) ( + / + )Rasa Posisi ( + / + ) ( + / + )Rasa Nyeri Tekan ( + / + ) ( + / + )Rasa Nyeri Tusukan ( + / + ) ( + / + )
Status Neurologis
• Fungsi Motorik dan Reflek :
• Atas Tengah Bawah
• Ka/ki ka/ki ka/ki
Lengan
– Kekuatan 4 / 5 4 / 5 4 / 5
– Tonus n / n n / n n / n
– Reflek Fisiologis
Reflek Biseps +3/+2
Reflek Triseps +3/+2
– Reflek Patologis
• Reflek Hoffman -/ -
• Reflek Tromner -/ -
Status Neurologis Atas Tengah Bawah
Ka/ki ka/ki ka/ki
Tungkai– Kekuatan 4 / 5 4 / 5 4 / 5– Tonus n/ n n / n n / n– Klonus
Lutut - / -
Kaki - / -– Reflek Fisiologis
Reflek Patella +3/+2
Reflek Achilles +3/+2– Reflek Patologis
Reflek Babinsky + / -
Reflek Chaddock - / -
Reflek Oppenheim - / -
Reflek Schaeffer - / -
Reflek Rosolimo - / -
Status Neurologis
Nervus Cranialis• Lesi N. VII dekstra UMN• Lesi N. XII dekstra UMN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah
Hb : 12,7 gr/dlHct : 35,3 %AE : 4,2 x 106 µLAT : 425 x 103 µLAL : 9,1 x 103 µLSGOT : 26 µ/lSGPT : 21 µ/LKolesterol total : 203 mg/dlLDL Kolesterol : 137 mg/dlHDL Kolesterol : 51 mg/dlTrigliserida : 91 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan Kepala Polos
Tampak daerah hipodens di hemisferium sinistra
• Foto Rontgen Thorak
Dalam batas Normal
ASSESMENT
• Klinis : Hemiparesis Tipika Dextra, Disartria• Topis : Subkorteks sinistra• Etiologi : Stroke non hemoragik
Daftar Masalah
Problem Medis :
- Hemiparesis tipika dextra
- Disartria
DAFTAR MASALAH
Problem Rehabilitasi Medik• Fisioterapi : Pasien tidak dapat menggerakkan
lengan dan tungkai kanannya. • Terapi wicara: Bicara pelo• Okupasi Terapi : Gangguan dalam melakukan aktivitas
fisik• Sosiomedik : Memerlukan bantuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari• Ortesa-protesa : Keterbatasan mobilisasi• Psikologi :Stress akibat penyakit yang dideritanya
TERAPI MEDIKAMENTOSA
• Infus Nacl 0,9% 20 tpm mikro• Injeksi Citicoline 250 mg/12jam• Injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam• Injeksi Vitamin B1 1 ampul/8jam• Aspilet 1 x 80 mg
Program Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi : a. Stretching exercise sendi yang kaku untuk mencegah kontrakturb. Positioning dan turning (rubah posisi tiap 2 jam) untuk cegah ulkus dekubitusc. ROM exercise aktif dan pasifd. Strengthening exercise untuk melatih kekuatan otot dan mencegah atropi otot-otot
2. Terapi wicara : Latihan terapi wicara dan terapi bahasa
3. Okupasi terapi : melatih keterampilan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari (ADL)
Program Rehabilitasi Medik
– 4. Sosiomedik :» a. Motivasi dan edukasi keluarga tentang penyakit
penderita» b. Motivasi dan edukasi keluarga untuk membantu dan
merawat penderita dengan selalu berusaha menjalankan program di RS dan Home program
– 5. Ortesa-Protesa : memfasilitasi ambulasi dengan walker atau wheel chair
– 6. Psikologi : Psikoterapi suportif pada pasien untuk mengurangi kecemasan
akan penyakitnya dan motivasi kepada pasien agar selalu melaksanakan program rehabilitasi
– 7. Lain-lain : Terapi rekreasi, senam stroke
IMPAIRMENT, DISABILITY, DAN HANDICAP
• Impairment : Hemiparese tipika dekstra, disartria• Disability :Penurunan fungsi anggota gerak,
keterbatasan melakukan komunikasi
• Handicap : Keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dan kegiatan sosial yang terhambat
TUJUAN
– Mencegah terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk keadaan
– Meminimalkan impairment, disability dan handicap– Membantu penderita sehingga mampu mandiri
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari– Edukasi perihal home exercise
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad sanam : dubia ad malam• Ad fungsionam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
STROKE
• Stroke adalah gangguan fungsi otak yang mengakibatkan defisit neurologik fokal maupun global,yang timbul secara mendadak (akut), berlangsung selama lebih dari 24 jam (atau terkadang berakhir dengan kematian sebelum 24 jam), yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (Islam, 1997)
ETIOLOGI
Penyebab stroke antara lain adalah • aterosklerosis (trombosis), • embolisme, • hipertensi.
KLASIFIKASI
1. Stroke Non Hemoragik - Transient Iskhemik Attack - Trombosis - Emboli 2. Stroke Hemoragik - CVA Subarachnoid - CVA Intracerebral
PATOFISIOLOGI
• Trombosis (penyakit trombo – oklusif) penyebab stroke yang paling sering. Arteriosclerosis serebral dan
perlambatan sirkulasi serebraltidak terjadi secara tiba-tiba, kehilangan bicara sementara,
hemiplegia atau parestesia pada setengah tubuh
PATOFISIOLOGI
• Embolisme. Penderita lebih muda dibanding dengan
penderita trombosisBerasal dari suatu trombus dalam
jantungTempat yang paling sering terserang
embolus cerebri adalah arteria sereberi media, terutama bagian atas.
PATOFISIOLOGI
• Perdarahan serebri Disebabkan oleh ruptura arteri serebri. Ekstravasasi darah terjadi di daerah
otak dan /atau subaraknoid Mengakibatkan vasospasme yang
menyebar ke seluruh hemisper otak dan sirkulus wilisi.
TANDA dan GEJALA
Defisit nuurologik, Stroke akan meninggalkan gejala sisa,Hemiparese atau hemiplegia,“Bell’s Palsy”Hipotonus Hipestesi Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”Gangguan bahasa (disatria, afasia atau disfasia)Gangguan persepsiGangguan status mental
• CT Scan atau MRI Gold Standart
• Siriraj Skor dengan rumus :
(2,5 x DK) + (2 X MT) + (2 X NK) + (0,1 X TD) – (3 X TA) – 12
GAMBARAN KLINIK & DIAGNOSIS
KLINIS STROKE ISKEMIK
STROKE HEMORAGIK
Permulaan serangan
Sub akut Akut
Waktu serangan Bangun pagi aktivitas
Tanda peringatan ++ --
Nyeri kepala +/- ++
Muntah -- ++
Kejang -- ++
Kesadaran menurun
+ ++
Bradikardi Hari ke 4 Sejak awal serangan
Papiledema -- +
Meningeal Sign -- ++
Ptosis -- ++
lokasi Kortikal/subkortikal
Subkortikal
PENATALAKSANAAN STROKE ISKEMIK
Medikamentosa– golongan trombolitik :
streptokinase, urokinase, aktivator plasminogen
_ Anti agregasi platelet : aspirin, aspilet, klopidrogel, ticlopidin, dan dipiridamol
– golongan neuroprotektan :
citikolin, piracetam,
Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi pasien stroke dimulai sesegera mungkin sesuai kondisi pasien
Tujuan : untuk membantu memaksimalkan kualitas hidup pasien pasca serangan stroke
Penggunaan indeks Barthel untuk mengetahui seberapa mampu pasien mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari
Okupasi terapi : terfokus pada latihan dalam ADL
Fisio terapi : terfokus pada latihan
perpindahan, mobilisasi, dan kegiatan-kegiatan gross motor lainya.
Terapi wicara : untuk pasien yang mengalami
gangguan dalam berbicara dan menelan.
Petugas sosiomedik : memotivasi dan melakukan konseling keluarga pasien untuk selalu menjalankan home program atau pun program di RS.
Ortesa protesa : pemakaian kursi roda, walkers, dll.
Psikoterapi : untuk memberikan dukungan pada kondisi psikis pasien
Berikut ini merupakan pedoman dasar rehabilitasi pasien pasca stroke
Hari 1-3 (di sisi tempat tidur)
Kurangi penekanan pada daerah yang sering tertekan (sakrum, tumit)Modifikasi diet, bed side, positioningMulai PROM dan AROM
Hari 3-5 Evaluasi ambulasiBeri sling bila terjadi subluksasi bahu
Hari 7-10 Aktifitas berpindahLatihan ADL: perawatan pagi hariKomunikasi, menelan
2-3 minggu
Team / family planningTherapeuthic home evaluation
3-6 minggu
Home programmeIndependent ADL, tranfer, mobility
10-12 minggu
Follow upReview functional abilities
KOMPLIKASI
Pasien yang menderita stroke beresiko terjadinya komplikasi-komplikasi yang muncul akibat imobilisasi, seperti deep vein thrombosis, ulkus dekubitus, inkontinensia uri et alvi, kejang, dll. Bahkan pasien tersebut juga mempunyai resiko terjadi serangan stroke berulang yang memperburuk prognosis pasien tersebut.
HIPERTENSI PADA STROKE
Stroke iskemik akut• Diastolik >140mmHg atau
Diastolik > 110 mmHg dgn tx trombolisis
Tx: Diltiazem, nikardipin, nimodipin• Sistolik > 220 mmHg dan atau
Diastolik > 120mmHg
Tx: Labetolol iv 10-20 mg, 1-2menit• Sistolik < 22o mmHg dan atau
Diastolik < 120 mmHg
Tx: tunda
• Batas penurunan tekanan darah max 20-25 % dari tekanan arteri rerata pada 1 jam pertama
Stroke Hemoragik• Hilangkan faktor-faktor resiko peningkatan
TD• Sistolik >220 mmHg atau
Diastolik >140 mmHg atau
Tekanan darah arterial rerata 145 mmHg
Tx: Nimodipin, nikardipin, diltiazem
• Sistolik 180-220 mmHg atau
Diastolik 105-140 mmHg atau
Tekanan darah arterial rata-rata 130 mmHg
Tx: Labetolol 10-20 mg,iv,1-2 menit
Nimodipin, nikardipin, diltiazem• Sistlik < 180 mmHg atau
Diastolik < 105 mmHg
TD tidak diturunkan• Penurunan TD max 20-25 % dari tek.arteri
rata2 pada 1 jam pertama
DISARTRIA
• Definisi: gangguan artikulasi• Cara pengucapan terganggu, tapi tata bahasa
baik• Lesi UMN unilateral:
-Disartria ringan sekali
-Karena keterbatasan lidah bergerak ke satu sisi
• Lesi UMN bilateral (Paralisis pseudobulbaris):
-Lidah sukar dikeluarkan
-Kaku untuk digerakkan ke segala jurusan
-“Lidah pendek”
• Disartria serebelar:
-Kerjasama gerak otot lidah, bibir, pita suara, dan otot- otot yang membuka dan menutup mulut simpang siur
-Kelancaran dan kontuinitas kalimat yg diucapkan terganggu
-Cara bahasa eksplosif: terputus-putus, suara dan nada berdentam
• Disartria pada Parkinson:
-Karena gerak otot lambat dan kaku
-Cara bahasa: lambat dan kaku
• Disartria LMN : polineuritis, difteria, siringobulbia, distrofia muskulorum progresiva, miastenia gravis.
• Disartria Labial : Kesulitan mengucapkan b,p, dll.
Kelainan pada n. VII• Disartria Lingual: Kesulitan mengucapkan l,r, dll
Kelainan pada n. XII• Disartria Palatal: Kesulitan mengucapkan k,g, dll.
Kelainan pada n.IX dan X
TERIMAKASIH