GIZI MIKRO - DYAH'S NUTRITION KNOWLEDGE DYAH'S...

Post on 03-Feb-2018

232 views 0 download

Transcript of GIZI MIKRO - DYAH'S NUTRITION KNOWLEDGE DYAH'S...

GIZI MIKRO

DYAH UMIYARNI P, SKM,MSi

MASALAH ZAT GIZI MIKRO

-Zat gizi mikro atau micronutrient adalah vitamin dan mineral yang 10 tahun ini secara Internasional mendapat perhatian yang lebih besardalam ilmu gizi

- Banyaknya penemuan dan penelitian gizi terbaru mengungkapkanpentingnya vitamin dan mineral bagi kesehatan dan kesejahteraanmanusia

- Sebenarnya tubuh manusia hanya membutuhkan vit dan mineral dalam jumlah kecil, oleh karena itu disebut zat gizi mikro, tapikekurangannya dalam tubuh dapat mengganggu proses-prosesmetabolisme yang terjadi dan menyebabkan penyakit

- Di negara berkembang diperkirakan 3,9 milyar orang kekuranganzat gizi mikro, 1 milyar diantaranya sudah dalam keadaan sakit dancacat

KALSIUM (Ca)

• Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh

• 99 % terdapat dalam tulang dan gigi• Kebutuhan (WNPG: 2004) usia 19-49 th:Laki-laki : 800 mg/hariPerempuan : 800 mg/hari

Sumber

• Susu dan hasilolahannya

• Sarden• Jenis kerang-kerangan• Kembang kol• Brocolli• Kacang-kacangan• Buah kering

Absorpsi Kalsium

• Pemicu- Asam lambung- Vit D (membantu untuk membuat ikatan Cadengan protein)- Laktosa- Hormon pertumbuhan

• Penghambat- Tingginya intake Phospor- Konsumsi tinggi serat ( phytate, oxalate)

Fungsi Kalsium

• Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat

• Membantu pembekuan darah yang normal• Membantu kerja otot• Fungsi syaraf

• Setelah usia 30-an, mulaiterjadi kehilangan massatulang. Wanita kehilanganmassa tulang lebih cepatsetelah menopouse, laki-laki juga.

• Tulang lebih mudah lemahapabila konsumsi gizi tidakseimbang dan aktivitasdengan posisi yang tidaktepat.

Bone Remodeling CycleBone lining cells

Bone

Osteoclasts

Resorption byosteoclasts

Osteoblasts

Siklus Pembentukan TulangTulang selalu dalam kondisi dibentuk dan diresorpsi(diserap kembali)

- Osteoblast : Pengisian dengan Kalsium dan Collagen baru

• Osteoclast : Menyerap kembali mineral-mineral yang ada di tulanng

• Terjadi setiap 100 hari , tapi setelah usia 30 tahun-an, hanya terjadi proses Osteoclast, sehingga apabila sejakawal simpanan Kalsium tidak mencukupi maka dapatterjadi osteoporosis

osteoporosis

Ca loss is the effect, not the cause

Osteoporosis Prevention, Diagnosis, and Therapy. NIH Consensus Statement 2000 March 27-29; 17(1): 1-36.Dempster, DW, et al., JBMR 2000; 15 (1): 20.

Normal Bone Osteoporotic Bone

Faktor Risiko osteoporosis

• Genetik– • Wanita– • Ras Asia atau kulit putih– • Massa tulang yang tipis– • Sejarah fraktur pada

keluarga

• Medical– • Menopause– • Gangguan menstruasi

atau menopouse dini

• Lifestyle– • Merokok– • Terlalu banyak konsumsi

alkohol– • Kurang olahraga

• Gizi– • Rendah kalsium– • Defisiensi vitamin D

Upaya Pencegahan• Meningkatkan konsumsi

kalsium dlm makanan• Meningkatkan konsumsi

vit.D• Batasi konsumsi kopi dan

teh kental• Minum suplemen Kalsium• Biasakan Olahraga 10-30

menit/hari

SENG (ZINK)- Tubuh mengandung 2-2,5 gram Seng yang tersebar di hampir semua

sel. Jaringan yang banyak mengandung Seng adalah bagian mata, kelenjar, prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku.

-Seng akan membentuk ikatan yang stabil dengan ion atau garamlainnya seperti : Oxalat, Fitat, Fosfat, dan Karbonat

- Kebutuhan (WNPG 2004);Laki-laki19-29 : 12,1 mg/hari30-49 : 13,4 mg/hariWanita19-29 : 9,3 mg/hari30-49 : 9,8 mg/hari

Sumber

• Hati• Kerang-kerangan• Daging

AbsorbsiBanyaknya Seng yang diabsorbsi 15-40 %. Albumin merupakan alat transpor utama Seng.

Absorbsi Seng dipengaruhi oleh- Status Seng tubuhSemakin banyak Seng dibutuhkansemakinbanyak yang diabsorbsi

- Jenis makananSerat dan Fitat menghambatProtein histidin membantu

Ekskresi

• Seng dikeluarkan tubuh terutama melaluifeses.

• Disamping itu Seng dikeluarkan melaluiurin, dan jaringan tubuh yang dibuangseperti jaringan kulit, sel dindingusus,darah menstruasi dan air mani.

Fungsi Seng

Seng berperan dalam berbagai macamreaksi tubuh:

• Keseimbangan asam-basa• Pencernaan protein• Bagian integral dari enzim DNA dan RNA,

dan diperlukan dalam proses sintesisnya• Fungsi kekebalan• Penggumpalan darah dll

Kekurangan Seng• Kekurangan seng pada manusia pertama kali dilaporkan

peneliti di Timur Tengah pada th 1960-an menghambat pertumbuhan pada anak & remaja

• Setelah itu perhatian bertambah , karena ternyataprevalensi cukup tinggi di negara berkembang

• Beberapa penelitian kaitan kurang seng denganpenyakit infeksi

• Tanda-tanda kekurangan Seng: gangguan pertumbuhandan kematangan seksual, disamping itu dapat terjadidiare dan gangguan fungsi kekebalan serta syaraf.

• UNICEF di Jateng anak presekolah hanyamengkonsumsi seng separo dari kebutuhan

• Riyadi Bogor 1994 41,3% (9-14 th)• Endang-Purwaningsih 2001 Indramayu 47,9% (bayi 4-7 bln)

• Penelitian di Bangladesh & Indonesia peran sengpada pencegahan diare & ISPA pada anak-anak“stunted” akibat KEP

• Suplementasi seng pada KEP yg sedang menderitadiare mengurang perlambatan pertumbuhan & mengurangi kejadian ISPA selama 2 bulan setelahpemberian suplemen

• Pemberian suplementasi Seng pada gizi buruk & BB rendah ( underweight) mendorong pemulihan BB &TB

Ukuran Status dan Toksisitas• Ukuran status

– Serum zinc: <10.7mol/L indikasi defisiensi, 10.7-13.0 mol/L indikasi marginal status

– Seng dalam rambut (chronic status)– Serum metallothionein– Zinc neutrophyl– Alkaline transferase

• Toksisitas– Dosis >150 mg/day, dapat menyebabkan

mual,muntah, dan dapat menurunkan absorbsitembaga

– Dosis >300mg/day, mengganggu sistem imundan menurunkan kadar HDL dalam darah

GIZI LEBIH

Dahulu Merupakan lambang kemakmuran & kesuburan

GIZI LEBIH

GIZI LEBIH• Sering didefinisikan sebagai kondisi

abnormal atau kelebihan lemak yang seriusdalam jaringan adiposa sedemikiansehingga mengganggu kesehatan

• Saat ini prevalensi gizi lebih meningkatsangat tajam di seluruh dunia yang mencapai tingkatan yang membahayakan

• Kejadian obesitas di negara-negara majuseperti kelebihan berat badan di negara-negara Eropa, USA, dan Australia telahmencapai tingkatan epidemi.

Akan tetapi hal ini tidak hanya terjadi dinegara-negara maju, di beberapa negara

• berkembang obesitas justru telah menjadimasalah kesehatan yang lebih serius.

• Prevalensi overweight dan obesitasmeningkat sangat tajam di kawasan Asia-Pasifik.

• Sebagai contoh, 20,5% dari pendudukKorea Selatan tergolong overweight dan1,5% tergolong obes.

• Di Thailand, 16% penduduknya mengalamioverweight dan 4% mengalami obes.

• Di daerah perkotaan Cina, prevalensioverweight adalah 12,% pada laki-laki dan14,4% pada perempuan, sedang di daerahpedesaan prevalensi overweight padalaki-laki dan perempuan masing-masingadalah 5,3% dan 9,8% (Inoue, 2000).

• Survei nasional yang dilakukan pada tahun 1996/1997 di ibukotaseluruh propinsi Indonesia menunjukkan bahwa 8,1% penduduklaki-laki dewasa (>=18 tahun) mengalami overweight (BMI 25-27) dan 6,8 mengalami obesitas, 10,5% penduduk wanita dewasamengalami overweight dan 13,5% mengalami obesitas.

• Susenas 2007 ,prevalensi obesitas pada laki-laki 6,3 % dan 8 % pada perempuan ( Lebenthal, 2007).

• Pada kelompok umur 40-49 tahun overweight maupun obesitasmencapai puncaknya yaitu masing-masing 24,4% dan 23% padalaki-laki dan 30,4% dan 43% pada wanita (Depkes, 2003).

• Sampai dengan saat ini belum ada data nasional tentang obesitaspada anak sekolah dan remaja.

• Akan tetapi beberapa survei yang dilakukan secara terpisah di• beberapa kota besar menujukkan bahwa prevalensi obesitas pada

anak sekolah dan remaja cukup tinggi. Pada anak SD prevalensiobesitas mencapai 9,7% diYogyakarta (Ismail, 1999) dan 15,8% diDenpasar (Padmiari & Hadi, 2002).

• Survei obesitas yang dilakukan pada anak remaja siswa/siswi SLTP di Yogyakarta menunjukkan bahwa 7,8% remaja di perkotaan dan2% remaja di daerah pedesaan mengalami obesitas (Hadi, 2004).

• Angka prevalensi obesitas diatas baik pada anak-anak maupunorang dewasa sudah merupakan warning bagi pemerintah danmasyarakat luas bahwa obesitas dan segala implikasinya sudahmerupakan ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia

KLASIFIKASI BMI (WHO, 2000)

>/ 2323,0 – 24,925,0 – 29,9> 30

BB lebih* Berisiko* Obes 1 * Obes 2

18,5 – 22,9Normal< 18,5BB kurangIMTKlasifikasi

Waist Circumference (Lingkar Perut)

Risiko serangan kardiovaskuler 4 X

Ukuran lingkar perut > 102 cm pada pria Ukuran lingkar perut > 88 cm pada wanita

Dapat dipakai untuk identifikasi risiko kardiovaskuler

Risiko serangan kardiovaskuler 2 X

Ukuran lingkar perut > 94 cm pada pria Ukuran lingkar perut > 80 cm pada wanita

Rasio Lingkar Pinggang dan pinggul (Waist Hip Ratio)

Rasio lingkaran pinggang dan pinggul normal :

• untuk perempuan adalah : 0,77• untuk laki-laki adalah : 0,90

Pada studi prospektif menunjukkan bahwa Rasio pinggang danpinggul berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler. Rata-rata rasio lingkar pinggang dan pinggul penderita penyakit kardiovaskuler dengan orang sehat adalah :

• untuk perempuan : 0,938• untuk laki-laki : 0,925

Penelitian yang dilakukan oleh Dini M (2009), pada 60 mahasiswa Kesmasremaja usia 16-18 tahun, Sebagian besar(70%) Rasio Lingkar Pinggang danpinggul : 0,78 , dengan rata-rata kadarlemak tubuh 23,37 % dari total lemakbadan.

• Obesitas meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebabkematian. Orang yang mempunyai berat badan 40% lebih berat dariberat badan rata-rata populasi mempunyai risiko kematian 2 kali lebih besar dibandingkan orang dengan berat badan rata-rata

• Kenaikan mortalitas diantara penderita obes merupakan akibat daribeberapa penyakit yang mengancam kehidupan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit kandung kemih, kankergastrointestinal dan kanker yang sensitif terhadap perubahanhormon

• Orang obes juga mempunyai risiko yang lebih besar untukmenderita beberapa masalah kesehatan seperti back pain, arthritis, infertilitas, dan fungsi psychososial yang menurun (WHO, 2000).

• Banyak studi yang menunjukkan adanyakecenderungan anak obes untuk tetapobes pada masa dewasa yang dapatberakibat pada kenaikan risiko penyakitdan gangguan yang berhubungan denganobesitas pada masa kehidupanberikutnya.

Penyebab• 1 % genetik• 99% faktor lingkungan,

(social, budaya, kebiasaan makan)

• Kurang olahraga, pekerjaan denganteknologi tinggi

• Konsumsi makan tidakseimbang, > tinggi energi

• Pengaruh iklan makanan• bayi : Pemberian ASI

tidak eksklusif danpemakaian susu formula

• Pada masyarakat tradisional, dimana orang-orangcenderung melakukan aktivitas fisik dan dengan catatanbahwa kesediaan makanan tidak terbatas maka hanyasedikit orang yang mempunyai masalah gizi; baik kuranggizi ataupun kelebihan gizi.

• Diperkirakan bahwa tubuh manusia mempunyaipertahanan lebih kuat untuk melawan kurang gizi dankehilangan berat badan dibandingkan pertahanan untukmelawan konsumsi yang berlebih dan kelebihan beratbadan.

OBESOGENIC ENVIRONMENT

Sports & leisure

Lack of school facilities few local playing areas widely available indoor passive entertainment unsafe streets few cycle routes

Family

Genetic predisposition excess weight in parents breast-feeding practices parents’ health knowledge and budgeting, shopping, and cooking skills

High energy foods promoted via

Advertising favourablepricing school-based

marketing snack, soft drinks sponsorships

eating out

Education & information

School lessons-lifestyles nutrition

cooking

Media messages-fashions body image

cultural beliefs

Figure : Factors contributing to the obesogenic Environment

• Nilai ekonomi dari obesitas terdiri dari 3 komponen yaitu; Pertama, Direct cost (biaya langsung) yakni biaya bagiindividu dan petugas yang berkaitan dengan upayapenyembuhan obesitas itu sendiri,

• Kedua, opportunity cost (biaya kesempatan) yaknibiaya yang menyangkut individu akibat kehilangankesempatan sosial dan personal sebagai akibat dariobesitas seperti adanya kematian dini, dan penyakit-penyakit yang muncul akibat obesitas;

• Ketiga, indirect cost (biaya tidak langsung) yaitu biayayang diukur dengan adanya kehilangan penghasilanoleh karena tidak dapat melakukan pekerjaan sehari-harisebagaimàna mestinya orang yang tidak mengalamiobesitas.

• Beberapa studi di negara maju menunjukkan bahwabiaya langsung dan obesitas per-tahun mencapai 464 juta Aus$ di Australia (NHMRC, 1990),

• 12 Milyar FF di Perancis (Levy et al., 1992),

• 1 Milyar NLG di Belanda (Seidel, 1989), dan 45,8 MilyarUS $ di Amerika Serikat (Wolf & Colditz,1994).

• Besar biaya obesitas tersebut merupakan 4-7% • dan total biaya kesehatan nasional negara masing-

masing. • 53% sampai dengan 60% dari biaya langsung ini

diatributkan pada penyakit hipertensi dan penyakitjantung koroner (Levy et al., 1992; NHMRC, 1990)

Managemen• Penurunan jumlah

konsumsi energiyang berlebih

• Perbaikan polamakan

• Peningkatanaktivitas fisik

• Penyuluhan tentangmenu seimbang dimasyarakat

Wadden; Foster. Med Clin North Amer. 2000; 84: 441

mencapai

berat badan yang sehatdan memperbaiki

kesehatan serta kualitas hidup

bukan berat badan yang ideal

Tujuan Program Penurunan BB

TERIMAKASIH