Gangguan usus inflamasi akut

Post on 08-Jul-2015

531 views 0 download

Transcript of Gangguan usus inflamasi akut

GANGGUAN USUS INFLAMASI AKUT

Oleh: Ida Subardiah P

PENDAHULUAN

Setiap bagian saluran GI bawah rentan terhadap inflamasi akut yang disebabkan

Bakteri, virus, atau jamur

(Bedah abdomen)

Peritonitis

Gangguan Usus Inflamasi Akut

Apendisitis

Divertikulitis

Peritonitis

Divertikulitis

Divertikulum lekukan luar seperti kantung yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang defek di lapisan otot (GIT)

Divertikulosis divertikula multipel yang terjadi tanpa inflamasi atau gejala

Divertikulitis bila makanan dan bakteri tertahan disuatu divertikulum yang menghasilkan infeksi dan inflamasi yang dapat membentuk drainase, yang akhirnya menimbulkan perforasi atau pembentukan abses

Patofisiologi Divertikulitis

• Divertikulum terbentuk (mukosa dan lapisan sub mukosa kolon mengalami herniasi sepanjang dinding muskuler tekanan intraluminal yang tinggi, volume kolon yang rendah dan penurunan kekuatan otot dalam dinding kolon

• Divertikulum menjadi tersumbat• Terinflamasi menyebar kedinding usus

sekitar; kepekaan & spastisitas kolon; abses; peritonitis; erosi pembuluh darah

Lanjutan…

Manifestasi klinis• Konstipasi (penyempitan kolon akibat penebalan

segmen otot atau striktur)• Tanda-tanda akut diare, nyeri dangkal, kram

pada kuadran kiri bawah, demam ringan, mual, muntah

• Inflamasi lokal divertikula berulang usus besar menyempit pada striktur fibrotik, menimbulkan kram, feses berukuran kecil-kecil dan peningkatan konstipasi

• Perdarahan samar dapat terjadi anemia defisiensi besi, kelemahan dan keletihan

Evaluasi Diagnostik

• Barium enema penyempitan kolon dan penebalan lapisan otot. Dikontraindikasikan pada divertikulitis potensial perporasi

• Rontgen abdomen adanya udara bebas di bawah diafragma bila perporasi terjadi akibat divertikulitis

• Computer tomografy (CT) menunjukkan abses• Kolonoscopy mengobservasi divertikula dan

membedakannya dengan kemungkinan penyakit lain• Laboratorium hitung darah lengkap (leukosit dan laju

sedimentasi meningkat)

Penatalaksanaan

• Usus diistirahatkan• Pemasangan NGT bila ada muntah atau distensi• Antibiotik spektrum luas• Analgetik• Asupan oral ditingkatkan bila gejala berkurang• Antispasmodik• Feses normal pelunak feses (klisma atau

penggunaan dulcolac supp)• Pembedahan (abses, perporasi, peritonitis,

hemorage dan obstruksi)

Komplikasi

• Peritonitis nyeri abdomen, kekakuan abdomen seperti papan, kehilangan bising usus dan tanda-tanda syok

• Pembentukan abses nyeri tekan, masa dapat diraba, demam dan leukositosis

• Perdarahan masif rektal mengikis area sekitar sampai cabang-cabang arterial

Proses Keperawatan

• Pengkajian

• Dignosa keperawatan

• Intervensi dan implementasi

• Evaluasi

Pengkajian

• Riwayat kesehatan awitan & durasi nyeri serta pola eleminasi saat ini & masa lalu

• Kaji kebiasaan diit asupan serat• Mengejan saat defekasi, konstipasi dengan

periode diare, tenesmus (spasme spinter& dorongan ingin defekasi terus menerus), kembung abdomen & distensi

• Bising usus, karekter & palpasi yerikuadran kiri bawah, nyeri tekan atau masa padat

• Feses pus, mukus atau darah• Suhu, nadi & TD dipantau untuk variasi abnormal

Diagnosa Keperawatan

• Konsipasi b.d penyempitan kolon skunder akibat penebalan segmen otot & striktur

• Nyeri b.d inflamasi & infeksi

• Perubahan perfusi jaringan gastrointestinal b.d proses infeksi

Masalah kolaborasi komplikasi

Intervensi dan Implementasi

1. Mempertahankan pola eleminasi normal- Cairan 2 lt/hr- Makanan lembut serat tinggi- Program latihan- Jadwal makan & waktu defekasi- Laksatif/pelunak feses

2. Menghilangkan nyeri- Anelgesik dan antispasmodik- Intensitas, durasi dan lokasi nyeri dicatat

Lanjutan…3. Memperbaiki perfusi jaringan gastrointestina

- TTV & haluaran urine dipantau adanya bukti penurunan perfusi jaringan - Cairan IV diberikan untuk menggantikan kehilangan volume

4. Memantau & mengatasi komplikasi potensial - Mencegah komplikasi dengan mengidentifikasi individu berisiko & mengatasi gejala - Mengkaji adanya tanda-tanda perporasi

Evaluasi

1. Pola eleminasi normal- Kram & nyeri abdomen

berkurang- Pasase feses lembut,

berbentuk, tanpa nyeri - Minum sedikitnya 10 gelas sehari

2. Nyeri berkurang- Meminta analgesik

sesuai kebutuhan- Mentaati rendah serat

selama episode akut

3. Perfusi jaringan GI normal- Memenuhi pembatasan

makanan- Haluaran urine adekuat- TD tetap normal

4. Tidak mengalami komplikasi - Tidak demam - Abdomen lunak, tidak nyeri

tekan, bising usus normal - Tidak ada darah samar pada

feses