INFEKSI & INFLAMASI

28
OLEH OLEH Dr.dr. Zairin Noor Helmi, SpOT.(K).MM.FICS Dr.dr. Zairin Noor Helmi, SpOT.(K).MM.FICS SMF BEDAH ORTHOPAEDI SMF BEDAH ORTHOPAEDI RSUD ULIN / FK. UNLAM RSUD ULIN / FK. UNLAM BAJARMASIN BAJARMASIN

description

infection and inflamation

Transcript of INFEKSI & INFLAMASI

  • OLEH

    Dr.dr. Zairin Noor Helmi, SpOT.(K).MM.FICS

    SMF BEDAH ORTHOPAEDIRSUD ULIN / FK. UNLAMBAJARMASIN

  • Proses Inflamasi Reaksi lokal jaringan.

    Klinis : - Rubbor (Kemerahan) = Dilatasi pembuluh darah. - Tumor (Pembengkakkan) = Pembentuk eksudat. - Kalor (Panas) = Dilatasi pembuluh darah. - Dolor (Nyeri) = Peningkatan tekanan jaringan. - Fungsio Laesa (Gangguan fungsi).

  • SelulitisInflamasi Jaringan lunakAbses jaringan lunak

    Selulitis.- Infeksi jaringanlunak.- Sebab : H. Influensa, Streptokokus.- Nyeri hebat, panas, edema kadang-kadang disertai limfangitis, panas badan, toksemia.

    Abses.- Kumpulan pus pada rongga abnormal.- OK : Luka terbuka atau benda asing.

  • I. INFLAMASI PADA TULANG DAN SENDIA. Infeksi Bakteri piogenik

    Osteomylitis Hematogen Akut. Faktor Predisposisi.- Umur : terutama bayi dan anak-anak.- Jenis kelamin : : = 4 : 1.- Trauma trutama daerah metafisis.- Lokasi : metafisis karena merupakan daerah aktif pertumbuhan tulang. - Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta ada fokus infek sebelumnya (bisul, tonsilitis).

  • Kausa.

    - Stafilokokus aureus hemolitikus : 90%.- Hemafilus influensa (5-50%) pada anak dibawah 4 th. - Ecoli, pneumokokus, salminella tifosa pseudomonas, peoteus, brucella.

  • Patogenesa.

    Penyebaran Osteomyelitis melalui 2 cara :a. Melalui sirkulasi darah berupa Bakterimia dan Septikimia.b. Melalui Embolus Infeksi.

    Penyebaran Lokal :- Sub periosteal abses akibat penerobosan melalui periostium.- Sinus akibat abses subperiosteal menembus sampai bawah kulit. - penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi Artritis Septik.- Penyebaran ke Medula Tulang sehingga sistem sirkulasi tulang terganggu. Terbentuk Tulang Mati (Sequester).

  • Gambaran Klinis.

    - Tergantung stadium patogenesis penyakit. - Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.

    - Gejala umum : * Panas tinggi. * Malaise. * Nafsu makan berkurang.

    - Gejala Lokala : * Nyeri tekan. * Gangguan pergerakan sendi.

  • Laboratorium.

    - Darah : * Sel darah putih > 30.000.* LED .* Tiler antibodi anti stapilokokus.* Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.

    - Feses : * Kultur curiga infeksi bakteri salmonella.

    Biopsi : Proses infeksi atau keganasan.

  • Radiologis.

    - Foto polos : * 10 hari pertama. - Terlihat normal. - Pembengkakkan jaringan lunak. * 2 minggu.- Rarefaksi tulang.

    Komplikasi.

    1. Septikimia.2. Penyebaran infeksi ke sendi, otak, paru-paru.3. Artritis Supuratif : terutama bayi.4. Gangguan pertumbuhan.5. Osteomylitis kronis.

  • Terapi.

    - Istirahat + pemberian analgesik.

    - Cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah.

    - Istirahat lokal dengan bidai atau traksi.

    - Antibiotik sesuai penyebab utama, selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum atau laju endap darah.

    - Drainage bedah, apabila 24 jam pengobatan gagal.

  • B. Osteomylitis Kronis.Umumnya merupakan kelanjutan dari Osteomylitis Akut.

    Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi tulang.

    Penyebab : Stafilakokus Aureus (75 %).

  • Patogenesis.

    Infeksi tulang Sequester (Tulang Mati). Involucrum. Kloaka tulang. Sinus kulit.

    Gambaran Klinis.

    - Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.- Cairan keluar dari luka / sinus.

  • Radiologis.

    * Foto polos : - Tanda-tanda porosis. - Sklerosis tulang. - Penebalan periosteum. - Elevasi periosteum. - Sequester.

    * Radioisotop Scanning.

    * CT dan MRI.

  • Terapi.

    1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi. - Mengontrol eksaserbasi akut.

    2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik. - Drainage. - Dekompresi.

  • II. INFEKSI TUBERKULOSA TULANGFaktor Prediposisi Tuberkulosis :

    1.Nutrisi dan sanitasi yang jelek.2.Ras : Asia, Meksiko, Indian, Negro.3.Truma : merupakan lokus minoris.4.Umur : tersering 2 10 tahun.5.Penyakit sebelumnya : morbili dan varisela.6.Masa pubertas dan kehamilan dapat mengakibatkan TB.

  • Patologi.

    1. Primer Komplek : Paru-paru, faring, usus. Menyebar ke limforodus regional.

    2. Penyebaran sekunder : Penyebaran melalui sirkulasi darah. TB milier dan meningitis.

    3. Lesi Tertier : Tulang dan sendi. Tulang belakang (50% - 70%).

  • Spondylitis Tuberkulosa (Penyakit POTT)Peradangan granulomatosa yang bersifat kronik destruktif oleh mikrobakterium tuberkulosa.

    50 % dari selutuh tuberkulosa tulang dan sendi.

    Lokasi : Terutama Vetebra Thorakal Bawah dan Lumbal Atas.

    Infeksi sekunder dari Tuberkulosa Traktus Urinarius.Penyeberangan melalui Plexus Batson pada Vena Paravertebralis.

  • Klinis

    Gejala Tuberkulosa umumnya :

    - Badan lemah / lesu.- Nafsu makan kurang.- Berat badan menurun.- Subfebril terutama malam hari.- Nyeri pinggang.- TB Cervical : * Nyeri belakang kepala. * Gangguan menelan. * Gangguan pernafasan (Abses Retrofaring).- Abses paravertebral, abdominal. Inguinal, poplitea.- Sinus paravertebral.- Paraparesis.- Paraplegia.- Gangguan gerakan tulang belakang (Spasme & Gibus).

  • Laboratorium

    - LED + mungkin leukositosis.- Mantoux positif.- Biakan kuman - Biopsi jaringan granulasi atau KGB, regional tuberkel.

    Radiologi.

    - Thorax foto KP.- Vertebra : * Destruksi korpus vertebra. * Penyempitan diskus intervertebralis. * Abses paravertebra.

  • Diagnosa.

    - Klinis.- Radiologis.- Biopsi.- Kultur (Biakan).- PCR (Polimerase Chain Reaction).

  • TerapiA.Konservatif.

    a. Tirah Baring (Bed Rest).b. Perbaiki keadaan umum.c. Pemasangan Brace.d. Obat Anti Tuberkulosa.- INH : 5 mg/kgBB/ hari.- Ethambutol : 15 25 mg/kgBB/hari.- Rifampisin : 10 mg/kgBB/hari.- Pirazinamit : 15 25 mg/kgBB/hari.

  • Kriteria Penghentian Pengobatan a.Keadaan umum membaik.- Nafsu makan meningkat.- Badan tambah gemuk.

    b.LED menurun.

    c.Gejala klinis membaik, misalnya :- Nyeri berkurang.- Spasme berkurang.

    d.Radiologis : Union pada vertebra.

  • Operatif.

    - Tindakan operatif yang dilakukan : a. Debridement. b. Bone Grafting. c. Koreksi Deformitas. d. Stabilisasi dengan Implant.

    - Indikasi Operasi : a. Konservatif gagal. b. Diagnosa meragukan Biopsi. c. Abses dingin yang besar. d. Paraplegia, ditemukan penekanan medula spinalis.

  • B. Tuberkulosa Sendi Merupakan manifestasi lokal TB dari fokus ditempat lain. Monoartikuler : 80 %. Poliartikuler : 20 %. Sendi yang terserang : - lutut - pinggul - pergelangan kaki - bahu.

  • Stadium klinis

    1. Stadium Aktif.- Peradangan lokal : kemerahan, bengkak, sendi, nyeri.- Atrofi otot.- Rontgen : rarefaksi tulang.- Erosi tulang rawan, destruksi sendi.- Menyebar ke jaringan lunak, membentuk sinus.

    2. Stadium Penyembuhan.- Gejala klinis membaik.- Kalsifikasi tulang.

    3. Stadium Residual (Gejala sisa).- Deformitas sendi.

  • Diagnosa.1. Klinis2. Laboratorium.3. Radiologis.4. Biopsi.

    Terapi.1. Istirahat 3 6 minggu.2. Obat Anti Tuberkulosa 9 12 bulan.3. Immobilisasi : traksi, bidai, gips.4. Operasi : sinovektomi, artrodesis.

  • *