INFEKSI & INFLAMASI
-
Upload
muhammadrizaln -
Category
Documents
-
view
129 -
download
9
description
Transcript of INFEKSI & INFLAMASI
-
OLEH
Dr.dr. Zairin Noor Helmi, SpOT.(K).MM.FICS
SMF BEDAH ORTHOPAEDIRSUD ULIN / FK. UNLAMBAJARMASIN
-
Proses Inflamasi Reaksi lokal jaringan.
Klinis : - Rubbor (Kemerahan) = Dilatasi pembuluh darah. - Tumor (Pembengkakkan) = Pembentuk eksudat. - Kalor (Panas) = Dilatasi pembuluh darah. - Dolor (Nyeri) = Peningkatan tekanan jaringan. - Fungsio Laesa (Gangguan fungsi).
-
SelulitisInflamasi Jaringan lunakAbses jaringan lunak
Selulitis.- Infeksi jaringanlunak.- Sebab : H. Influensa, Streptokokus.- Nyeri hebat, panas, edema kadang-kadang disertai limfangitis, panas badan, toksemia.
Abses.- Kumpulan pus pada rongga abnormal.- OK : Luka terbuka atau benda asing.
-
I. INFLAMASI PADA TULANG DAN SENDIA. Infeksi Bakteri piogenik
Osteomylitis Hematogen Akut. Faktor Predisposisi.- Umur : terutama bayi dan anak-anak.- Jenis kelamin : : = 4 : 1.- Trauma trutama daerah metafisis.- Lokasi : metafisis karena merupakan daerah aktif pertumbuhan tulang. - Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta ada fokus infek sebelumnya (bisul, tonsilitis).
-
Kausa.
- Stafilokokus aureus hemolitikus : 90%.- Hemafilus influensa (5-50%) pada anak dibawah 4 th. - Ecoli, pneumokokus, salminella tifosa pseudomonas, peoteus, brucella.
-
Patogenesa.
Penyebaran Osteomyelitis melalui 2 cara :a. Melalui sirkulasi darah berupa Bakterimia dan Septikimia.b. Melalui Embolus Infeksi.
Penyebaran Lokal :- Sub periosteal abses akibat penerobosan melalui periostium.- Sinus akibat abses subperiosteal menembus sampai bawah kulit. - penyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi Artritis Septik.- Penyebaran ke Medula Tulang sehingga sistem sirkulasi tulang terganggu. Terbentuk Tulang Mati (Sequester).
-
Gambaran Klinis.
- Tergantung stadium patogenesis penyakit. - Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.
- Gejala umum : * Panas tinggi. * Malaise. * Nafsu makan berkurang.
- Gejala Lokala : * Nyeri tekan. * Gangguan pergerakan sendi.
-
Laboratorium.
- Darah : * Sel darah putih > 30.000.* LED .* Tiler antibodi anti stapilokokus.* Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.
- Feses : * Kultur curiga infeksi bakteri salmonella.
Biopsi : Proses infeksi atau keganasan.
-
Radiologis.
- Foto polos : * 10 hari pertama. - Terlihat normal. - Pembengkakkan jaringan lunak. * 2 minggu.- Rarefaksi tulang.
Komplikasi.
1. Septikimia.2. Penyebaran infeksi ke sendi, otak, paru-paru.3. Artritis Supuratif : terutama bayi.4. Gangguan pertumbuhan.5. Osteomylitis kronis.
-
Terapi.
- Istirahat + pemberian analgesik.
- Cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah.
- Istirahat lokal dengan bidai atau traksi.
- Antibiotik sesuai penyebab utama, selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum atau laju endap darah.
- Drainage bedah, apabila 24 jam pengobatan gagal.
-
B. Osteomylitis Kronis.Umumnya merupakan kelanjutan dari Osteomylitis Akut.
Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi tulang.
Penyebab : Stafilakokus Aureus (75 %).
-
Patogenesis.
Infeksi tulang Sequester (Tulang Mati). Involucrum. Kloaka tulang. Sinus kulit.
Gambaran Klinis.
- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.- Cairan keluar dari luka / sinus.
-
Radiologis.
* Foto polos : - Tanda-tanda porosis. - Sklerosis tulang. - Penebalan periosteum. - Elevasi periosteum. - Sequester.
* Radioisotop Scanning.
* CT dan MRI.
-
Terapi.
1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi. - Mengontrol eksaserbasi akut.
2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik. - Drainage. - Dekompresi.
-
II. INFEKSI TUBERKULOSA TULANGFaktor Prediposisi Tuberkulosis :
1.Nutrisi dan sanitasi yang jelek.2.Ras : Asia, Meksiko, Indian, Negro.3.Truma : merupakan lokus minoris.4.Umur : tersering 2 10 tahun.5.Penyakit sebelumnya : morbili dan varisela.6.Masa pubertas dan kehamilan dapat mengakibatkan TB.
-
Patologi.
1. Primer Komplek : Paru-paru, faring, usus. Menyebar ke limforodus regional.
2. Penyebaran sekunder : Penyebaran melalui sirkulasi darah. TB milier dan meningitis.
3. Lesi Tertier : Tulang dan sendi. Tulang belakang (50% - 70%).
-
Spondylitis Tuberkulosa (Penyakit POTT)Peradangan granulomatosa yang bersifat kronik destruktif oleh mikrobakterium tuberkulosa.
50 % dari selutuh tuberkulosa tulang dan sendi.
Lokasi : Terutama Vetebra Thorakal Bawah dan Lumbal Atas.
Infeksi sekunder dari Tuberkulosa Traktus Urinarius.Penyeberangan melalui Plexus Batson pada Vena Paravertebralis.
-
Klinis
Gejala Tuberkulosa umumnya :
- Badan lemah / lesu.- Nafsu makan kurang.- Berat badan menurun.- Subfebril terutama malam hari.- Nyeri pinggang.- TB Cervical : * Nyeri belakang kepala. * Gangguan menelan. * Gangguan pernafasan (Abses Retrofaring).- Abses paravertebral, abdominal. Inguinal, poplitea.- Sinus paravertebral.- Paraparesis.- Paraplegia.- Gangguan gerakan tulang belakang (Spasme & Gibus).
-
Laboratorium
- LED + mungkin leukositosis.- Mantoux positif.- Biakan kuman - Biopsi jaringan granulasi atau KGB, regional tuberkel.
Radiologi.
- Thorax foto KP.- Vertebra : * Destruksi korpus vertebra. * Penyempitan diskus intervertebralis. * Abses paravertebra.
-
Diagnosa.
- Klinis.- Radiologis.- Biopsi.- Kultur (Biakan).- PCR (Polimerase Chain Reaction).
-
TerapiA.Konservatif.
a. Tirah Baring (Bed Rest).b. Perbaiki keadaan umum.c. Pemasangan Brace.d. Obat Anti Tuberkulosa.- INH : 5 mg/kgBB/ hari.- Ethambutol : 15 25 mg/kgBB/hari.- Rifampisin : 10 mg/kgBB/hari.- Pirazinamit : 15 25 mg/kgBB/hari.
-
Kriteria Penghentian Pengobatan a.Keadaan umum membaik.- Nafsu makan meningkat.- Badan tambah gemuk.
b.LED menurun.
c.Gejala klinis membaik, misalnya :- Nyeri berkurang.- Spasme berkurang.
d.Radiologis : Union pada vertebra.
-
Operatif.
- Tindakan operatif yang dilakukan : a. Debridement. b. Bone Grafting. c. Koreksi Deformitas. d. Stabilisasi dengan Implant.
- Indikasi Operasi : a. Konservatif gagal. b. Diagnosa meragukan Biopsi. c. Abses dingin yang besar. d. Paraplegia, ditemukan penekanan medula spinalis.
-
B. Tuberkulosa Sendi Merupakan manifestasi lokal TB dari fokus ditempat lain. Monoartikuler : 80 %. Poliartikuler : 20 %. Sendi yang terserang : - lutut - pinggul - pergelangan kaki - bahu.
-
Stadium klinis
1. Stadium Aktif.- Peradangan lokal : kemerahan, bengkak, sendi, nyeri.- Atrofi otot.- Rontgen : rarefaksi tulang.- Erosi tulang rawan, destruksi sendi.- Menyebar ke jaringan lunak, membentuk sinus.
2. Stadium Penyembuhan.- Gejala klinis membaik.- Kalsifikasi tulang.
3. Stadium Residual (Gejala sisa).- Deformitas sendi.
-
Diagnosa.1. Klinis2. Laboratorium.3. Radiologis.4. Biopsi.
Terapi.1. Istirahat 3 6 minggu.2. Obat Anti Tuberkulosa 9 12 bulan.3. Immobilisasi : traksi, bidai, gips.4. Operasi : sinovektomi, artrodesis.
-
*