Post on 16-Oct-2021
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK
TAHUN 2008 - 2012
Norarita¹ dan Tri Yunis Miko Wahyono²
Peminatan Kebidanan Komunitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
ABSTRAK
Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara- negara ASEAN lainnya. Berdasarkan kesepakatan MDG’s 2000, pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun dari 228/100.000 KH menurun menjadi 102/100.000KH dan AKB dari 34/1000KH menurun menjadi 23/1000 KH. Jumlah Kematian Ibu di kota Depok tahun 2011 sebanyak 22 kasus dan Jumlah Kematian Bayi 119 kasus. Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu, 23 kasus dan jumlah Kematian Bayi 114 kasus. Di Kecamatan Sukmajaya Jumlah Kematian Ibu tahun 2011, 4 kasus dan Jumlah Kematian Bayi yaitu 24 kasus. Untuk tahun 2012 jumlah Kematian Ibu sebanyak 4 kasus dan jumlah Kematian Bayi sebanyak 25 kasus. Penelitian ini menggunakan metode Ekology dengan rancanganan studi Campuran ( Mixed Design Study) dengan pendekatan Kuantitatif menggunakan data Cakupan KIA dan KB yang sudah ada atau yang sudah di publikasikan serta untuk melihat perubahan distribusi cakupan KIA dan KB pada beberapa puskesmas dan perubahan distribusi cakupan KIA dan KB dari waktu ke waktu . Penelitian dilaksanakan di 4 puskesmas di Kecamatan Sukmajaya kota Depok pada bulan Mei – Juni 2013, melalui pengumpulan data sekunder dari profil tiap puskesmas dan data dari buku Kohort ibu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan semua indikator cakupan KIA sudah cukup baik pada semua puskesmas dalam 5 tahun terakhir walaupun ada beberapa puskesmas yang masih belum mencapai target. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan cakupan per puskesmas yaitu pada cakupan K4 (p= 0,042) dan Bumil risti (p= 0,002). Untuk cakupan indikator yang lain tidak ada perbedaan cakupan antar puskesmas. Data cakupan KB Aktif MKJP pada tiap puskesmas dalam 5 tahun terakhir lebih banyak menggunakan metode IUD, sedangkan untuk yang Non MKJP lebih banyak menggunakan metode suntik. Hasil analisis Bivariat pada semua metode kontrasepsi baik yang MKJP dan Non MKJP, menunjukkan tidak adanya pertbedaan cakupan antar puskesmas. Untuk kategori umur ibu hamil baik umur < 20 tahun, 20 – 35 tahun dan umur > 35 tahun, dalam 5 tahun terakhir paling banyak berkunjung ke puskesmas Abadijaya terutama pada tahun 2011 dan tahun 2012.. Untuk kategori paritas, terjadi peningkatan kunjungan pada tahun 2011 dan 2012 untuk semua puskesmas, terutama pada ibu dengan grande Multigravida (jumlah anak ≥ 5 orang). Namun hasil analisis Bivariat menunjukkan tidak ada perbedaan kunjungan kategori umur ibu dan paritas antar puskesmas. Kata kunci : Cakupan KIA, KB
ABSTRAK
Infant Mortality and Maternal Mortality in Indonesia is still high compared to other ASEAN countries. Under the agreement MDG's, 2000, 2015 is expected to decline from 228/100.000 KH AKI decreased to 102/100.000KH and IMR of 34/1000KH decreased to 23/1000 KH. Maternal Mortality in Depok city in 2011 were 22 cases and 119 cases of infant mortality.
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Maternal Mortality in 2012, 23 cases and 114 cases of infant mortality. In District Sukmajaya Maternal Mortality in 2011, 4 cases and Infant Mortality is 24 cases. For the year 2012 as many as 4 Maternal Mortality and Infant Mortality cases as many as 25 cases. Research methods with rancanganan study Ekology Mixed (Mixed Desaign Study) with quantitative approach uses data MCH and family planning coverage of existing or already published and to see changes in the distribution of MCH and family planning coverage in some health centers and changes in the distribution of MCH and family planning coverage of time to time. Conducted in 4 centers in the city of Depok District Sukmajaya in May-June, 2013, through secondary data collection of profile data from each health center and book cohort mothers from 2008 to 2012. The results showed all indicators KIA coverage was pretty good at all the health centers in the last 5 years, although there were some centers that have not yet reached the target. Bivariate analysis results indicate that there were differences in the scope of the coverage per health center K4 (p = 0.042) and high risk Pregnant women (p = 0.002). For coverage of other indicators that there was no difference between the health center coverage. Data coverage KB Active LCTM at each clinic in the past 5 years more use of IUD method, whereas for the non-LTM more use injection method. Bivariate analysis results on all methods of contraception both LCTM and non-LCTM, indicating no differencees converage among health center. For both age categories of pregnant women aged <20 years, 20-35 years and age> 35 years, the last 5 years at the most visited health centers was Abadijaya especially in 2011 and 2012 . For the category of parity, there was increased visits in 2011 and 2012 for all health centers, especially in women with a grande multigravid (number of children ≥ 5 people). However Bivariate analysis showed no difference visited category between maternal age and parity. Keywords: KIA Coverage, KB PENDAHULUAN
Angka kematian bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi di
bandingkan dengan negara- negara ASEAN lainnya. Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Develoment Goals/MDG’s 2000) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian
ibu menurun dari 228/100.1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2007 menjadi 102/ 100.1000
Kelahiran Hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34/ 1000 Kelahiran Hidup pada
tahun 2007 menjadi 23/ 1000 Kelahiran Hidup. ( Kemenkes, 2011 ).
Di Jawa Provinsi Barat AKI dan AKB masih tinggi, yaitu AKI 850 kasus pada tahun
2011 dengan ratio kematian ibu 92,88/ KH. Sedangkan pada tahun 2012 AKI sebanyak 780
kasus dengan ratio kematian ibu 85,76/KH. Untuk Angka kematian bayi pada tahun 2011
sebanyak 5070 kasus, dan pada tahun 2012,terdapat 4628 kasus. (Kemenkes, 2013)
Untuk kota Depok pada tahun 2011 angka kematian Ibu maternal sebanyak 22 kasus,
dan angka kematian bayi sebanyak 119 kasus. Dan pada tahun 2012, kematian ibu maternal
23 kasus dan kematian bayi sebanyak 114 kasus . (Dinkes Depok, 2012)
Sedangkan untuk Kecamatan Sukmajaya angka kematian ibu maternal pada tahun
2011 sebanyak 4 kasus dan angka kematian bayi tahun 2011 sebanyak 24 kasus. Sedangkan
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
pada tahun 2012 kematian ibu maternal sebanyak 4 kasus dan kematian bayi sebanyak 25
kasus. (Dinkes Depok, 2012)
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan tahun 2011, Angka Kematian Ibu dan Kematian
Bayi di Kecamatan Sukmajaya bukan yang tertinggi di Kota Depok, namun menempati urutan
kedua tertinggi setelah Kecamatan Pancoran Mas. Sementara pemerintah selalu melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yang diharapkan bisa berdampak
terhadap penurunan AKI dan AKB, maka penulis tertarik mengadakan penelitian untuk
mengetahui sejauhmana gambaran pencapaian hasil pelayanan KIA dan KB di Kecamatan
Sukmajaya, Kota Depok dari tahun 2008 s/d tahun 2012. Tujuan penelitian untuk melihat
gambaran epidemiologi cakupan pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Sukmajaya Kota
Depok Tahun 2008 sampai Tahun 2012
TINJAUAN TEORITIS
Kualitas pelayanan antenatal yang di berikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir. Setiap kehamilan, dalam perkembangannya
mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal
harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang
berkualitas. (Depkes RI, 2007).
Indikator pemantauan program KIA yang di pakai meliputi indikator yang dapat
menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA. Dan sasaran yang digunakan
berdasarkan kurun waktu 1 tahun dengan prinsip konsep wilayah.
Akses Pelayanan Antenatal (cakupan K1)
Rumus yang di pakai untuk perhitungannya adalah :
Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun.
Cakupan pelayanan ibu hamil (K4)
Rumus yang di gunakan adalah :
Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
Cakupan Persalinan Oleh tenaga Kesehatan (Pn) Rumus yang di gunakan adalah:
Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Cakupan Ibu Nifas oleh tenaga Kesehatan
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Cakupan pelayanan neonatus pertama ( KN 1)
Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada satu kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah perkiraan
(proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate X Jumlah penduduk
Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0 – 28 hari (KN lengkap).
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh masyarakat
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang di temukan kader atau dukun bayi atau masyarakat disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 20% X Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun
1.1.5. Cakupan penanganan komplikasi neonatus
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 15% X Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Cakupan peserta KB aktif
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh PUS disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun (Depkes RI, 2009)
Umur Menurut Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia untuk hamil
dan melahirkan adalah 20-35 tahun. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan
melahirkan ditentukan oleh beberapa kesiapan yaitu : Kesiapan fisik, mental, emosi, psikologi
dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum seorang perempuan dikatakan siap secara pisik
jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), sekitar
usia 20 tahun. Pada usia 20-35 tahun yang aman bagi seorang wanita untuk hamil dan
melahirkan.
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Paritas
Paritas adalah ibu hamil yang mengalami hamil baik itu hamil primigravida, multigravida,
atau grandemulti gravida.(Mochtar, 1998).
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini metoda yang di pakai adalah studi ekologi dengan menggunakan
rancangan studi campuran ( Mixed design study ) dengan pendekatan kuantitatif . Karena
hanya menggunakan data cakupan KIA dan KB yang sudah ada atau yang sudah di
publikasikan serta untuk melihat perubahan distribusi cakupan KIA dan KB pada beberapa
puskesmas dan perubahan distribusi cakupan KIA dan KB dari waktu ke waktu. Penelitian ini
dilakukan di puskesmas UPT. Sukmajaya, Puskesmas Abadijaya, Puskesmas Bakhti Jaya,
dan Puskesmas Pondok sukmajaya yang berada di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.
Sedangkan waktu penelitian dari bulan Mei s/d bulan Juni 2013.
HASIL PENELITIAN
1. Distribusi cakupan K1 berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
UPT. Sukmajaya, cakupan K1 tertinggi pada tahun 2009, yaitu 104% dan yang terendah tahun
97,86%, Puskesmas Abadijaya, cakupan K1 tertinggi pada tahun 2011 adalah 100% dan
terendah tahun 2009 yaitu 95%, puskesmas Bhaktijaya cakupan K1 yang tertinggi pada tahun
2009 yaitu 101% dan yang terendah tahun 2010 yaitu 94,16%, Puskesmas Pondok
Sukmajaya, cakupan K1tertinggi pada tahun 2008, yaitu 100% dan yang terendah pada tahun
2010 sebanyak 89%.
2. Trend Cakupan K4 berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber: Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya.
99 95.9 100 100 104.81 95 101 96 97.86 95.34 94.16 89 99.7 100 94.9 97.1 100.2
96.5 98 97.1
80
100
120
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008 2009 2010 2011 2012
0
50
100
150
UPT.Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008
2009
2010
2011
2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Dari grafik diatas, bisa dilihat bahwa cakupan K4 di puskesmas UPT. Sukmajaya
tertinggi pada tahun 2010 yaitu 95,86% dan yang terendah tahun 2011 yaitu 93,8%,
Puskesmas Abadijaya, cakupan K4 tertinggi pada tahun2011 yaitu 94,3% dan yang terendah
tahun 2008 yaitu 82,9%, Puskesmas Bhaktijaya, cakupan K4 tertinggi pada tahun2009 yaitu
97,11% dan yang terendah pada tahun 2010 yaitu 91,83%, Puskesmas Pondok Sukmajaya,
cakupan K4 nya tertinggi pada tahun 2011 dan 2012 yaitu 92,7% dan yang terendah tahun
2008 yaitu 80,1%.
3. Distribusi Cakupan Persalinan oleh nakes berdasarkan Tempat dan Waktu
di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kecamatan Sukmajaya.
UPT. Sukmajaya cakupan persalinan nakes tertinggi pada tahun 2008 adalah 100%
dan yang terendah tahun 2009 yaitu 88,25%, Puskesmas Abadijaya, cakupan persalinan
nakes tertinggi pada tahun 2008 yaitu 101,21% dan terendah pada tahun 2009 yaitu 90,03%,
Puskesmas Bhaktijaya cakupan persalinan nakesnya tertinggi pada tahun 2008 adalah 100%
dan yang terendah tahun 2009 yaitu 62,82%,Puskesmas Pondok Sukmajaya cakupan
persalinan nakesnya tertinggi pada tahun 2012 yaitu 102% dan yang terendah tahun 2009
yaitu 83,04%.
4. Distribusi Cakupan ibu nifas berdasarkan Tempat dan waktu di kec. Sukmajaya
Sumber: Profil puskesmas di Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat hasil cakupan ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sama dengan persalinan oleh nakes. Pada tahun 2008 cakupan ibu nifas pada 3 Puskesmas
yaitu UPT. Sukmajaya, puskesmas abadijaya, puskesmas Bhaktjaya, semuanyanya mencapai
0 50 100 150
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008
2009
2010
2011
0 20 40 60 80 100 120
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008
2009
2010
2011
2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
target yaitu 100%, hanya puskesmas Pondok Sukmajaya yang cakupannya 97,24%.
Distribusi Cakupan Kn1 berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
. Untuk Puskesmas UPT Sukmajaya pada 2009 dengan angka cakupan tertinggi
125,83%, terendah Tahun 2010 yaitu 90,365. Puskesmas Bhaktijaya, cakupan Kn1 tertinggi
2010 dan 2011 yaitu 100%. Puskesmas Pondok Sukmajaya tertinggi tahun 2011 dan 2012
yaitu 100% dan terendah tahun 2009 yaitu 81,11%.
5. Trend Cakupan Kn2 berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
Jika dilihat dari grafik line diatas, trend cakupan Kn2 di semua puskesmas pada 3
tahun terakhir hampir membentuk garis lurus, hanya tahun 2009 dan 2010 yang terjadi
penurunan yang banyak.
6. Distribusi Cakupan Bumil risti berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
0
50
100
150
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
118.23 100 89.58 98.61
125.83
90.03 65.94
87.11 90.36 95.5 100 95.3 99.7 99.9 100 100 99.95 100 95.6 100
2008 2009 2010 2011 2012
0
50
100
150
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008
2009
2010
2011
2012
69 100 100
52.63
29.77
100 89.35 77.82
25.55
100 87.7
29.22
99.7 121
65.3 18.4 46.9
100 61.5
14.7
0
50
100
150
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Dari grafik diatas bisa di lihat bahwa cakupan bumil risti yang ditangani dari 4
puskesmas, cakupan tertinggi ada pada puskesmas Abadijaya pada tahun 2011 yaitu 121%,
dan yang terendah adalah Puskesmas Pondok Sukmajaya pada tahun 2012 yaitu 14,7%.
Cakupan bumil risti yang ditangani di Puskesmas pondok Sukmajaya dalam 5 tahun terakhir
semakin menurun dari tahun ketahun. Hanya pada tahun 2009 sempat meningkat jadi 77,82%
dari 29,77% pada tahun 2008. Kemudian terus menurun sampai tahun 2012. Begitu juga
dengan Puskesmas Bhaktijaya, dari tahun 2008 dengan cakupan 100% terus menurun sampai
61,5% di tahun 2012.Jika dilihat dari distribusi cakupan bumil risti yang ditangani, puskesmas
Abadijaya yang baik distribusi cakupannya di bandingkan puskesmas yang lainnya.
7. Distribusi Cakupan Neonatal risti yang ditangani berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec.Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa cakupan Neonatal risti yang di tangani pada 4 Puskesmas
di kec. Sukmajaya paling rendah pada tahun 2011, yaitu Puskesmas UPT. Sukmajaya 1,5%,
Puskesmas Abadijaya 4,3%, Puskesmas Bhaktijaya 1,1%, dan puskesmas Pondok sukmajaya
hanya 0,6%. Sedangkan pada tahun yang lainnya, cakupan penanganan neronatal risti,
semuanya bervariasi, dengan distribusi yang merata di setiap puskesmas.
8. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode IUD di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa aseptor KB aktif metode IUD lebih banyak di Puskesmas
UPT. Sukmajaya. Namun dari tahun 2008 sampai tahun 2012 terjadi penurunan cakupan
aseptor IUD di Puskesmas UPT. Sukmajaya. Sedangkan cakupan yang terendah adalah
5.66
100 100
1.75 0 0
100 19.69
100 0.18 0.15
100
1.5 4.3 1.1 4.1 0.6
100 16.3 7.6
0
200
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008 2009 2010 2011 2012
0
20
40
60
80
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
56.22
12.51 0.8
18.31
55
13.8 34.19
20.15
60.69
33.9 21.2 17.92
27.9 21
2 16.7
29.5 13.5 16.2
26.29
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Puskesmas Bhakti jaya dengan angka cakupan 2008 hanya 0,8% dan pada tahun 2011 hanya
2%. Namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan cakupan sampai 16,2%.
9. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode MOP/MOW di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa penggunaan metode kontrasepsi MOP/MOW yang
paling tinggi adalah Puskesmas Bhaktijaya pada tahun 2009 dengan jumlah cakupan 18,6%.
Dan yang paling rendah pada tahun 2008 hanya 0,01%. Sementara untuk Puskesmas PTP.
Sukmajaya, yang paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 8,49% dan yang paling rendah pada
tahun 2012 yaitu 2,29%. Untuk Puskesmas Abadijaya cakupan yang paling tinggi adalah pada
tahun 2010 dengan jumlah cakupan 4,96% dan yang terendah pada tahun 2009 dengan
cakupan 1%. Sedangkan untuk Puskesmas Pondok Sukmajaya cakupan tertinggi pada tahun
2009 yaitu 5,56% dan yang terendah 2,29% pada tahun 2012.
10. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Implant di Kec. Sukmajaya
Sumber : profil Puskesmas kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas, bisa dilihat bahwa cakupan tertinggi untuk metode Implant adalah
Puskesmas Pondok Sukmajaya pada tahun 2011 yaitu 19,3% dan yang terendah tahun 2008
yaitu 0,68%. Selanjutnya di ikuti oleh puskesmas Bhaktijaya pada tahun 2010 yaitu 7,5%,
dan yang terendah pada tahun 2008 yaitu 0,15%. Puskesmas Abadijaya yang tertinggi pada
tahun 2012 yaitu 4,6% dan yang terendah tahun 2002 yaitu 0,16%. UPT. Sukmajaya cakupan
yang tertinggi pada tahun 2009 yaitu 1,97% dan yang terendah pada tahun 2012 yaitu 1,4%.
0
5
10
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
8.49
1.04 0.01 1.45
5.56
1 1.8 2.45
5.52 4.96
1.38 1.9
5.19 3.08
0.1
3.84 2.29
4.3 2.62 3.39
2008 2009 2010 2011 2012
0
5
10
15
20
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008
2009
2010
2011
2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
11. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Suntik di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di kec. Sukmajaya
UPT. Sukmajaya yang pada tahun 2010 mencapai 80,72% dan yang terendah pada tahun 2011
yaitu 36,51%. Puskesmas Pondok Sukmajaya tertinggi pada tahun 2012 yaitu 76,8% dan
yang terendah pada tahun 2011 yaitu 41,4%. Puskesmas Bhaktijaya yang tertinggi pada tahun
2009 yaitu 60,98% dan yang terendah pada tahun 2008 yaitu 8,25%. Puskesmas Abadijaya
yang tertinggi pada tahun 2008 yaitu 41,22% dan yang terendah pada tahun 2011
12. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Pil di Kec. Sukmajaya
Sumber: profil puskesmas di Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas, bisa dilihat untuk cakupan metode kontrasepsi Pil, cakupan yang tertinggi
adalah Puskesmas UPT. Sukmajaya pada tahun 2008 dengan angka cakupan 57,41% dan
yang terendah pada tahun 2011 yaitu 2,3526,2%. Puskesmas Abadi jaya cakupan tertinggi
tahun 2008 yaitu 45% dan yang terendah tahun 2010 yaitu 28,38%. Puskesmas Bhaktijaya
cakupan tertinggi tahun 2009 yaitu 49,71% dan yang terendah tahun 2008 dengan angka
cakupan 2,35%. Puskesmas Pondok sukmajaya angka cakupan tertinggi pada tahun 2008
yaitu28,65 dan yang terendah pada tahun 2011 yaitu 17,3%.
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
72.57
41.22
8.25
49.6
74.15
44.16 60.98
48.85
80.72
32.34 41.3 44.72
36.1
7.5
55.5 41.8 38.5 37
29.5
76.8
2008 2009 2010 2011 2012
0
20
40
60
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
57.41 45
2.35
28.6
56.93
42.33 49.71
18.86
44.51
28.38 23.9 18.53 26.2
57.5
41.6
17.3
26.9 29.7 16.9
27.45
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
13. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Kondom di Kec. Sukmajaya
Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya
UPT. Sukmajaya cakupan aseptor kondom yang tertinggi adalah pada tahun 2008 yaitu 2,71%
dan yang terendah tahun 2012 yaitu 2,2%. Puskesmas Abadijaya cakupan metode kondom
yang tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu 0,35% dan yang terendah tahun 2008 dan 2009
yaitu 0%. Puskesmas Bhaktijaya cakupan yang tertinggi adalah 2012 yaitu 1,3% dan untuk
tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 tidak ada aseptor kondom (0%). Puskesmas Pondok
sukmajaya cakupan aseptor kondom yang tertinggi adalah pada tahun 2012 yaitu 3,71% dan
yang terendah pada tahun 2009 yaitu 0,25%.
14. Distribusi Jumlah kategori umur ibu < 20 tahun yang berkunjung berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Buku Kohort ibu hamil di Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa di lihat bahwa umur ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas dengan
kategori umur < 20 tahun, untuk jumlah kunjungan yang tertinggi adalah Puskesmas
Bhaktijaya pada tahun 2012 dengan jumlah kunjungan 89 kunjungan. Dan yang terendah
jumlah kunjungannya adalah Puskesmas Pondok Sukmajaya dengan jumlah 2 kunjungan.
Puskesmas Pondok Sukmajaya data kunjungan yang didapat dari buku kohort ibu hanya tahun
2011 dan 2012. Sedangkan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 tidak ada datanya.
Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah 66
2.71
0 0
1.31
2.6
0 0 0.25
2.67
0.35 0
1.42
2.4
0.2 0
1.3
2.2
3.1
1.3
3.71
0
1
2
3
4
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008 2009 2010 2011 2012
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
9 30
13 0
13 20 11 0
16 10 4 0
24
62
12 20
66 89
16 2
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
kunjungan, dan terendah tahun 2008 yaitu 9 kunjungan. Puskesmas Abadijaya kunjungan
yang tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah 89 kunjungan dan yang terendah tahun 2010
yaitu 10 kunjungan.
15. Distribusi Jumlah kategori umur 20 – 35 tahun yang berkunjung ke
Puskesmas berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Buku Kohort Ibu di Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa jumlah ibu hamil kategori 20- 35 tahun yang berkunjung
ke puskesmas, paling tinggi adalah Puskesmas Abadijaya pada tahun 2011 dengan jumlah
1312 kunjungan ibu hamil dan tahun 2012 dengan jumlah kunjungan 1277 kunjungan ibu
hamil, dan yang terendah tahun 2010 yaitu 87 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya,
kunjungan tertinggi pada tahun 2012 dengan 522 kunjungan, dan yang terendah tahun 2008
dengan 165 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya, kunjungan tertinggi pada tahun 2012 yaitu
194 kunjungan, yang terendah pada tahun 2010 yaitu 93 kunjungan.Untuk kunjungan yang
ada pada puskesmas Pondok sukmajaya hanya pada tahun 2011 yaitu 317 kunjungan dan
tahun 2012 yaitu 34 kunjungan. Sedangkan untuk tahun 2008 s/d 2010 tidak ada data (buku
kohort tidak ada).
16. Distribusi Jumlah kategori umur > 35 tahun yang berkunjung ke puskesmas
berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya
Sumber : Buku Kohort Ibu di Kec. Sukmajaya
0
500
1000
1500
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
165 240 111 0
226 402 97 0
297 187 93 0 356
1312
130 317 522
1277
194 34
2008 2009 2010 2011 2012
UPT. Sukmajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
25 66 30
0
43 53 20
0
51 22
5 0
93 121
35 35
105 192
38 3
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa kunjungan ibu hamil dengan kategori umur > 35 tahun
yang tinggi jumlah kunjungannya adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan
tertinggi 192 kunjungan pada tahun 2012 dan yang terendah tahun 2010 dengan jumlah 22
kunjungan. Puskesmas yang paling rendah jumlah kunjungannya adalah puskesmas pondok
Sukmajaya dengan kunjungan tertinggi pada tahun 2011 berjumlah 35 kunjungan, dan yang
terendah pada tahun 2012 sejumlah 3 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan
tertinggi pada tahun 2012 yaitu 105 kunjungan, dan yang terendah tahun 2008 yaitu 25
kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya kunjungan tertinggi pada tahun 2012 yaitu 38 kunjungan
dan terendah pada tahun 2010 hanya 5 kunjungan.
17. Distribusi Jumlah Paritas ibu dengan 1 orang anak yang berkunjung ke
puskesmas berdasarkan Tempat dan waktu di kec. Sukmajaya
Sumber : Buku Kohort ibu di Kec. Sukmajaya
Ibu yang berkunjung ke 4 puskesmas di kec. Sukmajaya dengan jumlah anak 1 orang, paling
tinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2011 dan
2012 dengan jumlah 519 kunjungan dan yang terendah pada tahun 2010 dengan 92
kunjungan. Sedangkan puskesmas dengan kunjungan yang terendah adalah puskesmas
pondok sukmajaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2010 dengan jumlah 10
kunjungan dan yang terendah tahun 2012 dengan 9 kunjungan. Untuk puskesmas UPT.
Sukmajaya kunjungan yang tertinggi adalah pada tahun 2012 yaitu 224 kunjungan, dan yang
terendah pada tahun 2008 yaitu 59 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya, kunjungan tertinggi
pada tahun 2012 dengan 71 kunjungan dan terendah tahun 2010 dengan 29 kunjungan.
18. Distribusi Jumlah Paritas ibu dengan 2- 4 orang anak yang datang
berkunjung ke Puskesmas berdasarkan Tempat dan Waktu di
Kec. sukmajaya
0 200 400 600
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
59 126 50 0 89
184 41 0
127 92 29 0 156
519
40 139 224
519
71 19
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Sumber : Buku Kohort ibu di Puskesmas kec. Sukmajaya
Ibu yang berkunjung di 4 puskesmas di kec. Sukmajaya dengan jumlah anak 2-4 orang
paling tinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun
2012 dengan jumlah 945 kunjungan dan jumlah kunjungan terendah tahun 2010 dengan 124
kunjungan. Sedangkan untuk jumlah kunjungan terendah pada puskesmas Pondok Sukmajaya
dengan jumlah kunjungan tertinggi tahun 2011 dengan jumlah 217 kunjungan dan yang
terendah tahun 2012 dengan 18 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan tertinggi
tahun 2012 dengan 419 kunjungan dan terendah tahun 2008 dengan 123 kunjungan.
Puskesmas Bhaktijaya yang tertinggi adalah pada tahun 2012 dengan 156 kunjungan dan yang
terendah pada tahun 2010 dengan 66 kunjungan.
19. Distribusi Jumlah paritas ibu dengan jumlah anak ≥ 5 orang yang datang di Kec. Sukmajaya
Sumber : Buku Kohort Ibu di Puskesmas Kec. Sukmajaya
Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa kunjungan ibu hamil dengan jumlah anak ≥ 5 orang di 4
puskesmas yang tertinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi
pada tahun 2011 sebanyak 139 kunjungan dan yang terendah tahun 2010 dengan 3 kunjungan.
Sedangkan yang terendah adalah puskesmas Pondok sukmajaya dengan jumlah tertinggi pada
tahun 2011 sebanyak 16 kunjungan dan yang terendah tahun 2012 sebanyak 2 kunjungan.
Puskesmas UPT. Sukmajaya yang tertinggi pada tahun 2012 dengan 50 kunjungan dan yang
terendah tahun 2008 dan 2010 dengan 17 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya kunjungan
123 195 80 0
175 269 69 0
220 124 66 0
293
837
116 217
419
945
156 18
0
500
1000
UPT. Sukamajaya Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
2008 2009 2010 2011 2012
0
100
200
UPT. Sukmajaya
Abadijaya Bhak=jaya Pondok Sukmajaya
17 24 15 0 18 22 19 0 17 3 7 0 24
139
21 16 50
94
21 2
2008 2009 2010 2011 2012
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
tertinggi adalah pada tahun 2011 dan 2012 dengan 21 kunjungan dan yang terendah tahun
2010 dengan 7 kunjungan.
Hasil analisis Bivariat dari tahun 2008 s/d 2012 pada 4 Puskesmas di Kecamatan
Sukmajaya.
Variabel Mean SD 95% CI P Value
K1 0,143 UPT Sukmajaya 100,31 2,66 97,01 - 103,62 Abadijaya 96,55 2,01 94,05 – 99,05 Baktijaya 97,61 3,03 93,86 – 101,37 Pondoksukmajaya 95,84 4,11 90,75 – 100,93
K4 0,042 UPT Sukmajaya 93,92 3,16 89,99 – 97,84 Abadijaya 89,30 4,11 84,20 – 94,41 Baktijaya 94,58 2,08 91,99 – 97,16 Pondoksukmajaya 88,26 5,32 81,65 – 94,86
Persalinan oleh Nakes 0,085 UPT Sukmajaya 92,29 5,66 85,26 – 99,32 Abadijaya 96,39 5,43 89,66 – 103,14 Baktijaya 82,81 13,82 65,65 – 99,96 Pondoksukmajaya 96,39 7,72 86,82 – 105,98
Ibu Nifas 0,142 UPT Sukmajaya 89,24 6,17 81,58 – 96,90 Abadijaya 85,10 16,06 65,17 – 105,04 Baktijaya 70,91 27,41 36,87 – 104,95 Pondoksukmajaya 96,46 7,73 86,86 – 106,07
KN1 0,151 UPT Sukmajaya 106,81 14,67 88,60 – 125,02 Abadijaya 97,09 4,39 91,63 – 102,54 Baktijaya 90,22 14,23 72,55 – 107,89 Pondoksukmajaya 96,20 5,43 89,47 – 102,95
KN2 0,341 UPT Sukmajaya 93,80 11,98 78,93 – 108,68 Abadijaya 91,35 24,95 60,38 – 122,32 Baktijaya 75,80 23,66 46,42 – 105,18 Pondoksukmajaya 95,64 6,53 87,54 – 103,75
Variabel Mean SD 95% CI P Value
Bumil Risti 0,002 UPT Sukmajaya 54,18 30,66 16,11 – 92,25 Abadijaya 104,20 9,39 92,54 – 115,86 Baktijaya 73,20 19,99 48,38 – 98,02 Pondoksukmajaya 38,55 26,47 5,69 – 71,42
Neonatal Risti 0,521 UPT Sukmajaya 21,55 43,91 -32,97 – 76,07 Abadijaya 40,89 53,98 -26,13 – 107,92 Baktijaya 43,51 51,96 -21,01 – 108,03 Pondoksukmajaya 6,94 7,53 -2,41 – 16,29
KB Aktif 0,310
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
UPT Sukmajaya 72,59 5,91 65,25 – 79,94 Abadijaya 90,25 13,60 73,36 – 107,14 Baktijaya 82,62 13,25 66,16 – 99,07 Pondoksukmajaya 83,46 20,53 57,97 – 108,95
Kunjungan Umur < 20 Tahun
0,191
UPT Sukmajaya 25,60 23,24 -3,26 – 54,46 Abadijaya 42,20 32,64 1,68 – 82,72 Baktijaya 11,20 4,44 5,69 – 16,71 Pondoksukmajaya 11 12,73 -103, 36 – 125,36
Kunjungan Umur 20-35 Tahun
0,087
UPT Sukmajaya 313,20 137,17 142,89 – 483,51 Abadijaya 683,60 563,41 -15,96 – 1383,16 Baktijaya 125,00 41,201 73,84 – 176,16 Pondoksukmajaya 175,00 200,11 -1622,43 – 1973,43
Kunjungan Umur > 35 Tahun
0,106
UPT Sukmajaya 63,40 34,10 21,06 – 105,74 Abadijaya 90,80 66,95 7,67 – 173,93 Baktijaya 25,60 13,39 8,97 – 42,23 Pondoksukmajaya 19,00 22,63 -184,30 – 222,30
Primipara (1 org anak) 0,052 UPT Sukmajaya 131,00 63,71 51,89 – 210,11 Abadijaya 288,00 213,42 23,00 – 553,00 Baktijaya 46,20 15,74 26,66 – 65,74 Pondoksukmajaya 79,00 84,85 -683,37 – 841,37
Multipara (2-4 org anak) 0,099 UPT Sukmajaya 246,00 115,09 103,10 – 388,90 Abadijaya 474,00 385,99 -5,28 – 953,28 Baktijaya 99,20 37,51 52,63 – 145,77 Pondoksukmajaya 117,50 140,71 -1146,77 – 1381,77
Grande Multipara (≥5 org anak)
0,232
UPT Sukmajaya 25,20 14,17 7,61 – 42,79 Abadijaya 56,40 57,71 -15,25 – 128,05 Baktijaya 16,60 5,89 9,28 – 23,92 Pondoksukmajaya 9,00 9,89 -79,94 – 97,94
Hasil uji statistik K4 didapat nilai p= 0,042 dan hasil uji statistik bumil risti di dapat nilai p=
0,002, yang artinya pada alpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan cakupan K4 dan
cakupan bumil risti diantara ke empat puskesmas.
PEMBAHASAN
Hasil cakupan K1 telah mencapai target, artinya akses masyarakat untuk datang ke fasiliitas
kesehatan sudah sangat mudah. Serta kemauan masyarakat untuk memeriksakan
kehamilannya di fasilitas kesehatan sudah sangat baik. Ini dikarenakan kecamatan Sukmajaya
yang terletak di kota Depok, sudah banyak kendaraan angkutan umum yang bisa digunakan
masyarakat untuk mencapai tempat pelayanan dan banyaknya fasilitas kesehatan, baik
puskesmas, klinik swasta, RB dan BPS yang berada di kecamatan Sukmajaya tersebut. Begitu
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
juga dengan kesadaran masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada ibu
hamil sudah sangat baik. Hasil cakupan K4 yang ada, bisa di lihat bahwa dalam kurun waktu
5 tahun terakhir, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenal sesuai dengan standar
secara lengkap di setiap puskesmas sudah cukup baik. Walaupun masih ada yang belum
mencapai target. Dan menggambarkan perlindungan terhadap ibu hamil juga cukup baik.
Kemungkinan hal ini di karenakan penyuluhan kepada ibu hamil pada saat kunjungan
pertama dapat di terima ibu dengan baik. Dan pengetahuan si ibu tentang pentingnya
memeriksakan kehamilan secara rutin juga sudah baik. Dari hasil cakupan persalinan oleh
nakes yang ada bisa dilihat bahwa ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan sudah sangat baik. Karena pada 5 tahun terakhir ini cakupan persalinan oleh
nakes banyak yang telah melebihi target. Hal ini mungkin dikarenakan pemahaman ibu
tentang pentingnya bersalin di tempat pelayanan kesehatan dan ke petugas kesehatan yang
kompeten sudah sangat baik, serta mudahnya akses ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan
yangt banyak menyebar di Kecamatan Sukmajaya dan kota Depok. Ini juga ditunjang dengan
adanya program pemerintah yang memudahkan ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas
kesehatan tanpa harus bingung memikirkan biaya. Dari data cakupan ibu nifas, jumlah
cakupannya hampir sama dengan cakupan persalinan nakes. Karena setiap ibu yang bersalin
di fasilitas kesehatan dan dengan pertugas kesehatan, akan mendapatkan pelayanan ibu nifas
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
terhadap ibu nifas sudah baik. Dari data cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sudah baik, walaupun pada 5 tahun terkahir ini ada puskesmas yang cakupannya
belum mencapai target. Karena seharusnya cakupan persalinan nakes, cakupan ibu nifas yang
pertama (Kf1) dan cakupan Kn1 jumlahnya berbanding lurus, terutama cakupan ibu nifas dan
Kn1. Karena setiap ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
ataupun yang dilakukan kunjungan rumah, otomatis akan mendapatkan pelayanan Kn1 pada
bayinya. Hal ini kemungkinan di sebabkan karena ibu melahirkan di luar wilayah puskesmas
yang bersangkutan, sehingga laporan cakupan Kn1 nya masuk ke laporan wilayah tersebut.
Data cakupan Kn lengkap yang ada di 4 Puskesmas di kecamatan sukmajaya, semua
puskesmas angka cakupannya baik walaupun ada yang belum mencapai target, namun ada
yang bahkan sudah melebihi target. Itu artinya neonatal yang mendapatkan pelayanan
kesehatan secara lengkap melalui kunjungan rumah sudah cukup baik. Karena biasanya untuk
ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan dan dengan petugas kesehatan, maka akan dilakukan
kunjungan rumah untuk memberikan pelayanan neonatal. Untuk puskesmas Abadijaya
mengapa terjadi penurunan dalam cakupan Kn Lengkap, karena ada klinik swasta atau BPS
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
yang berada diwilayah Puskesmas Abadijaya yang tidak rutin memberikan laporan. Dari
cakupan bumil risti yang ditemukan dan ditangani oleh tenaga kesehatan, bisa dilihat bahwa
untuk puskesmas Abadijaya yang cakupannya paling baik, yang berarti juga semua ibu hamil
risti yang ditemukan tertangani dengan baik dan peran serta masyarakat dalam mendukung
kesehatan ibu anak sangat aktif. Sementara untuk 3 puskesmas yang lain yang cakupannya
tidak mencapai target, kemungkinan bahwa ibu hamil risti nya tidak terjaring dan yang
ditemukan oleh masyarakat tidak di laporkan atau dirujuk ke tenaga kesehatan, sehingga
tidak tertangani dengan baik atau bisa dikatakan peran serta masyarakatnya tidak terlalu aktif.
Atau kemungkinan setiap ibu hamil yang bermasalah, dengan keinginan sendiri langsung
melakukan pemeriksaan kerumah sakit rujukan tanpa melalui pemeriksaan dan tanpa surat
rujukan dari puskesmas setempat. Hasil cakupan neonatal risti yang di temukan dan ditangani
dalam 5 tahun terakhir, tahun 2011 cakupan penanganan neonatal risti nya sangat rendah.
Kemungkinan hal ini disebabkan karena neontal risti yang ada tidak terdeteksi oleh petugas,
dan jika ditemukan oleh masyarakat tidak di laporkan sehingga petugas sering mendapatkan
laporan setelah terjadi kematian pada neonatal. Walaupun kematian neonatal tersebut terjadi
di Rumah Sakit rujukan. Namun jika bisa di deteksi lebih awal kemungkinan untuk di lakukan
intervensi bisa lebih baik. Hasil cakupan peserta KB Aktif baik itu MKJP maupun Non
MKJP, cakupan yang melonjak tinggi hanya pada tahun dimana dilakukan kegiatan safari KB.
Itu bisa dilihat dari hasil cakupan pada tahun yang sama dan pada puskesmas yang sama.
Untuk metode pil dan suntik, adalah metode favorit yang banyak di pilih masyarakat karena
metode ini yang dianggap paling mudah penggunaannya. Karena pada metode MKJP banyak
ibu- ibu yang merasa takut untuk melakukannya dengan berbagai alasan. Sedangkan untuk
penggunaan metode kondom, walaupun pada kegiatan safari KB tidak pernah meningkat
angka cakupannya. Begitu juga untuk MKJP dengan metode MOP tidak terlalu diminati. Ini
membuktikan bahwa sampai saat ini peran serta suami dalam program KB tidak terlalu aktif.
Karena masih adanya anggapan bahwa untuk urusan ber KB adalah urusan istri. Jjumlah
kunjungan ibu hamil ke 4 puskesmas berdasarkan kategori umur ibu, baik kategori umur < 20
tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun, kunjungan yang tertinggi adalah ke Puskesmas
Abadijaya dalam 2 tahun terakhir yaitu tahun 2011 dan tahun 2012. Untuk jumlah kunjungan
umur < 20 tahun, bisa diasumsikan bahwa di wilayah puskesmas Abadijaya untuk wanita
yang menikah dibawah usia 20 tahun cukup banyak. Untuk umur 20 – 35 tahun dimana
kondisi yang aman untuk hamil dan melahirkan sangat wajar jika jumlah kunjungan nya
tinggi. Dan untuk umur > 35 tahun, hal ini adalah umur yang sangat berisiko untuk hamil dan
melahirkan. Namun tetap saja jumlah kunjungan ke puskesmas abadijaya terjadi lonjakan.
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Hal ini kemungkinan disebabkan karena mulai tahun 2011 ada program Jampersal yang
diberikan khusus untuk ibu hamil sampai melahirkan tanpa melihat status ekonomi pasien.
Atau bisa juga karena kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil akan pentingnya
memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan dan ke petugas kesehatan semakin baik,
namun tingkat pengetahuan ibu tentang risiko yang bakal dihadapi ketika hamil pada umur >
35 tahun masih rendah. Dilihat dari jumlah kunjungan ibu hamil berdasarkan paritas (jumlah
anak) di masing- masing puskesmas, baik itu primigravida, multigravida dan
grandemultigravida, jumlah kunjungan sama dengan kunjungan umur ibu yang lebih banyak
ke puskesmas Abadijaya dan pada tahun yang sama yaitu tahun 2011 dan tahun 2012.
Tingginya jumlah kunjungan ibu pada jumlah anak ≥5 orang yang sudah termasuk risiko
tinggi menjadi hal yang harus di cermati. Sama seperti tingginya kunjungan pada umur > 35
tahun kemungkinan hal ini disebabkan karena adanya program jampersal yang di gulirkan
oleh pemerintah untuk ibu hamil yang tanpa melihat status ekonomi pasien membuat ibu
menjadi tidak perlu kuatir tentang biaya persalinan dan memikirkan risiko yang di hadapinya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Dari semua indikator cakupan KIA, hampir semua cakupan sudah baik walaupun ada
puskesmas yang beberapa cakupannya yang belum mencapai target. Untuk cakupan
Neonatal Risti semua puskesmas cakupannya sangat rendah walaupun ada beberapa
tahun yang cakupannya 100%.
2. Untuk cakupan Bumil Risti dari 4 puskesmas hanya puskesmas Abadijaya saja yang
cakupannya baik dan bahkan melampaui target. Untuk 2 Puskesmas yang lainnya
cakupan bumil ristinya tidak mencapai target.
3. Untuk cakupan peserta KB Aktif MKJP, metode yang paling banyak diminati adalah
IUD dan yang terendah adalah Implant. Dan untuk cakupan peserta KB Aktif non
MKJP, metode yang diminati adalah metode suntik dan yang tidak diminati adalah
metode kondom.
4. Untuk analisis Bivariat distribusi cakupan KIA dan KB di 4 puskesmas dari tahun
2008 s/d 2012 hanya variabel cakupan K4 dan cakupan bumil risti saja yang memiliki
nilai Pvalue lebih kecil dari alpha 5% yang berarti ada perbedaan cakupan antar
puskesmas. Jika di lihat dari hasil analisis Bivariat dari tahun 2008 s/d 2012, distribusi
cakupan KIA dan KB pada setiap puskesmas hampir merata dan tidak ada perbedaan
cakupan.
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013
Saran
Dinas Kesehatan Kota Depok
Untuk terus rutin melakukan monitoring dan evaluasi ke Puskesmas- puskesmas yang
ada diwilayah kerjanya, serta tetap melakukan pembinaan untuk peningkatan kualitas
pelayanan KIA dan KB di puskesmas, terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan.
Bagi Puskesmas
Agar bisa tetap terus menjaga kinerja untuk peningkatan pelayanan dalam program
KIA dan KB dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan baik dan benar sehingga data
yang di tampilkan lebih akurat.
Bagi Akademik
Menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan di bidang Kesehatan Ibu dan
Anak, serta bisa menjadi referensi untuk mahasiswa fakultas Kesehatan Masyarakat.
Bagi Peneliti
Informasi dari penelitian ini bisa menjadi bahan awal untuk peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian di bidang yang sama dengan menggunakan metode penelitian,
desain penelitian, dan variabel penelitian yang lebih lengkap untuk mengetahui faktor
penyebab penurunan maupun peningkatan cakupan KIA dan KB.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman. 2008. Metodologi penelitian kesehatan, cetakan 1,Jakarta. Penerbit Buku kedokteran, EGC.
Direktorat Tekhnologi Informasi & Dokumentasi BKKBN, 2011. Kamus istilah kependudukan dan keluarga berencana. Jakarta, BKKBN.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2005. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta.BalaiPustaka.
Depkes RI, 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal, Jakarta, Direktorat Bina Medik dasar, depkes RI.
Hastono, Sutanto Priyo,2007, Analisis Data Kesehatan, Jakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat,Universitas Indonesia.
Kemenkes,2011. Permenkes RI.NO 2562/ MENKES/PER/XII/2011,Jakarta Kemenkes, 2013. Data / Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Jakarta, Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Manuaba, 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB, Jakarta: EGC. Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, edisi 2 cetakan I, Jakarta, EGC. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional, 2002. Kamus bahasa Indonesia, Prawirohardjo, sarwono, 2009, Pelayanan Kesehatan Materenal dan Neonatal, Jakarta, PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, Abdul Bari.el al. 2009, Acuan Nasional Buku Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Jakarta, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Varney, 2006. Buku Ajar asuhan Kebidanan, Jakarta. EGC. \
Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013