GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

20
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2008 - 2012 Norarita¹ dan Tri Yunis Miko Wahyono² Peminatan Kebidanan Komunitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia ABSTRAK Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara- negara ASEAN lainnya. Berdasarkan kesepakatan MDG’s 2000, pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun dari 228/100.000 KH menurun menjadi 102/100.000KH dan AKB dari 34/1000KH menurun menjadi 23/1000 KH. Jumlah Kematian Ibu di kota Depok tahun 2011 sebanyak 22 kasus dan Jumlah Kematian Bayi 119 kasus. Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu, 23 kasus dan jumlah Kematian Bayi 114 kasus. Di Kecamatan Sukmajaya Jumlah Kematian Ibu tahun 2011, 4 kasus dan Jumlah Kematian Bayi yaitu 24 kasus. Untuk tahun 2012 jumlah Kematian Ibu sebanyak 4 kasus dan jumlah Kematian Bayi sebanyak 25 kasus. Penelitian ini menggunakan metode Ekology dengan rancanganan studi Campuran ( Mixed Design Study) dengan pendekatan Kuantitatif menggunakan data Cakupan KIA dan KB yang sudah ada atau yang sudah di publikasikan serta untuk melihat perubahan distribusi cakupan KIA dan KB pada beberapa puskesmas dan perubahan distribusi cakupan KIA dan KB dari waktu ke waktu . Penelitian dilaksanakan di 4 puskesmas di Kecamatan Sukmajaya kota Depok pada bulan Mei – Juni 2013, melalui pengumpulan data sekunder dari profil tiap puskesmas dan data dari buku Kohort ibu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan semua indikator cakupan KIA sudah cukup baik pada semua puskesmas dalam 5 tahun terakhir walaupun ada beberapa puskesmas yang masih belum mencapai target. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan cakupan per puskesmas yaitu pada cakupan K4 (p= 0,042) dan Bumil risti (p= 0,002). Untuk cakupan indikator yang lain tidak ada perbedaan cakupan antar puskesmas. Data cakupan KB Aktif MKJP pada tiap puskesmas dalam 5 tahun terakhir lebih banyak menggunakan metode IUD, sedangkan untuk yang Non MKJP lebih banyak menggunakan metode suntik. Hasil analisis Bivariat pada semua metode kontrasepsi baik yang MKJP dan Non MKJP, menunjukkan tidak adanya pertbedaan cakupan antar puskesmas. Untuk kategori umur ibu hamil baik umur < 20 tahun, 20 – 35 tahun dan umur > 35 tahun, dalam 5 tahun terakhir paling banyak berkunjung ke puskesmas Abadijaya terutama pada tahun 2011 dan tahun 2012.. Untuk kategori paritas, terjadi peningkatan kunjungan pada tahun 2011 dan 2012 untuk semua puskesmas, terutama pada ibu dengan grande Multigravida (jumlah anak 5 orang). Namun hasil analisis Bivariat menunjukkan tidak ada perbedaan kunjungan kategori umur ibu dan paritas antar puskesmas. Kata kunci : Cakupan KIA, KB ABSTRAK Infant Mortality and Maternal Mortality in Indonesia is still high compared to other ASEAN countries. Under the agreement MDG's, 2000, 2015 is expected to decline from 228/100.000 KH AKI decreased to 102/100.000KH and IMR of 34/1000KH decreased to 23/1000 KH. Maternal Mortality in Depok city in 2011 were 22 cases and 119 cases of infant mortality. Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Transcript of GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Page 1: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK

TAHUN 2008 - 2012

Norarita¹ dan Tri Yunis Miko Wahyono²

Peminatan Kebidanan Komunitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

ABSTRAK

Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara- negara ASEAN lainnya. Berdasarkan kesepakatan MDG’s 2000, pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun dari 228/100.000 KH menurun menjadi 102/100.000KH dan AKB dari 34/1000KH menurun menjadi 23/1000 KH. Jumlah Kematian Ibu di kota Depok tahun 2011 sebanyak 22 kasus dan Jumlah Kematian Bayi 119 kasus. Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu, 23 kasus dan jumlah Kematian Bayi 114 kasus. Di Kecamatan Sukmajaya Jumlah Kematian Ibu tahun 2011, 4 kasus dan Jumlah Kematian Bayi yaitu 24 kasus. Untuk tahun 2012 jumlah Kematian Ibu sebanyak 4 kasus dan jumlah Kematian Bayi sebanyak 25 kasus. Penelitian ini menggunakan metode Ekology dengan rancanganan studi Campuran ( Mixed Design Study) dengan pendekatan Kuantitatif menggunakan data Cakupan KIA dan KB yang sudah ada atau yang sudah di publikasikan serta untuk melihat perubahan distribusi cakupan KIA dan KB pada beberapa puskesmas dan perubahan distribusi cakupan KIA dan KB dari waktu ke waktu . Penelitian dilaksanakan di 4 puskesmas di Kecamatan Sukmajaya kota Depok pada bulan Mei – Juni 2013, melalui pengumpulan data sekunder dari profil tiap puskesmas dan data dari buku Kohort ibu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan semua indikator cakupan KIA sudah cukup baik pada semua puskesmas dalam 5 tahun terakhir walaupun ada beberapa puskesmas yang masih belum mencapai target. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan cakupan per puskesmas yaitu pada cakupan K4 (p= 0,042) dan Bumil risti (p= 0,002). Untuk cakupan indikator yang lain tidak ada perbedaan cakupan antar puskesmas. Data cakupan KB Aktif MKJP pada tiap puskesmas dalam 5 tahun terakhir lebih banyak menggunakan metode IUD, sedangkan untuk yang Non MKJP lebih banyak menggunakan metode suntik. Hasil analisis Bivariat pada semua metode kontrasepsi baik yang MKJP dan Non MKJP, menunjukkan tidak adanya pertbedaan cakupan antar puskesmas. Untuk kategori umur ibu hamil baik umur < 20 tahun, 20 – 35 tahun dan umur > 35 tahun, dalam 5 tahun terakhir paling banyak berkunjung ke puskesmas Abadijaya terutama pada tahun 2011 dan tahun 2012.. Untuk kategori paritas, terjadi peningkatan kunjungan pada tahun 2011 dan 2012 untuk semua puskesmas, terutama pada ibu dengan grande Multigravida (jumlah anak ≥ 5 orang). Namun hasil analisis Bivariat menunjukkan tidak ada perbedaan kunjungan kategori umur ibu dan paritas antar puskesmas. Kata kunci : Cakupan KIA, KB

ABSTRAK

Infant Mortality and Maternal Mortality in Indonesia is still high compared to other ASEAN countries. Under the agreement MDG's, 2000, 2015 is expected to decline from 228/100.000 KH AKI decreased to 102/100.000KH and IMR of 34/1000KH decreased to 23/1000 KH. Maternal Mortality in Depok city in 2011 were 22 cases and 119 cases of infant mortality.

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 2: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Maternal Mortality in 2012, 23 cases and 114 cases of infant mortality. In District Sukmajaya Maternal Mortality in 2011, 4 cases and Infant Mortality is 24 cases. For the year 2012 as many as 4 Maternal Mortality and Infant Mortality cases as many as 25 cases. Research methods with rancanganan study Ekology Mixed (Mixed Desaign Study) with quantitative approach uses data MCH and family planning coverage of existing or already published and to see changes in the distribution of MCH and family planning coverage in some health centers and changes in the distribution of MCH and family planning coverage of time to time. Conducted in 4 centers in the city of Depok District Sukmajaya in May-June, 2013, through secondary data collection of profile data from each health center and book cohort mothers from 2008 to 2012. The results showed all indicators KIA coverage was pretty good at all the health centers in the last 5 years, although there were some centers that have not yet reached the target. Bivariate analysis results indicate that there were differences in the scope of the coverage per health center K4 (p = 0.042) and high risk Pregnant women (p = 0.002). For coverage of other indicators that there was no difference between the health center coverage. Data coverage KB Active LCTM at each clinic in the past 5 years more use of IUD method, whereas for the non-LTM more use injection method. Bivariate analysis results on all methods of contraception both LCTM and non-LCTM, indicating no differencees converage among health center. For both age categories of pregnant women aged <20 years, 20-35 years and age> 35 years, the last 5 years at the most visited health centers was Abadijaya especially in 2011 and 2012 . For the category of parity, there was increased visits in 2011 and 2012 for all health centers, especially in women with a grande multigravid (number of children ≥ 5 people). However Bivariate analysis showed no difference visited category between maternal age and parity. Keywords: KIA Coverage, KB PENDAHULUAN

Angka kematian bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi di

bandingkan dengan negara- negara ASEAN lainnya. Berdasarkan kesepakatan global

(Millenium Develoment Goals/MDG’s 2000) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian

ibu menurun dari 228/100.1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2007 menjadi 102/ 100.1000

Kelahiran Hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34/ 1000 Kelahiran Hidup pada

tahun 2007 menjadi 23/ 1000 Kelahiran Hidup. ( Kemenkes, 2011 ).

Di Jawa Provinsi Barat AKI dan AKB masih tinggi, yaitu AKI 850 kasus pada tahun

2011 dengan ratio kematian ibu 92,88/ KH. Sedangkan pada tahun 2012 AKI sebanyak 780

kasus dengan ratio kematian ibu 85,76/KH. Untuk Angka kematian bayi pada tahun 2011

sebanyak 5070 kasus, dan pada tahun 2012,terdapat 4628 kasus. (Kemenkes, 2013)

Untuk kota Depok pada tahun 2011 angka kematian Ibu maternal sebanyak 22 kasus,

dan angka kematian bayi sebanyak 119 kasus. Dan pada tahun 2012, kematian ibu maternal

23 kasus dan kematian bayi sebanyak 114 kasus . (Dinkes Depok, 2012)

Sedangkan untuk Kecamatan Sukmajaya angka kematian ibu maternal pada tahun

2011 sebanyak 4 kasus dan angka kematian bayi tahun 2011 sebanyak 24 kasus. Sedangkan

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 3: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

pada tahun 2012 kematian ibu maternal sebanyak 4 kasus dan kematian bayi sebanyak 25

kasus. (Dinkes Depok, 2012)

Berdasarkan profil Dinas Kesehatan tahun 2011, Angka Kematian Ibu dan Kematian

Bayi di Kecamatan Sukmajaya bukan yang tertinggi di Kota Depok, namun menempati urutan

kedua tertinggi setelah Kecamatan Pancoran Mas. Sementara pemerintah selalu melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yang diharapkan bisa berdampak

terhadap penurunan AKI dan AKB, maka penulis tertarik mengadakan penelitian untuk

mengetahui sejauhmana gambaran pencapaian hasil pelayanan KIA dan KB di Kecamatan

Sukmajaya, Kota Depok dari tahun 2008 s/d tahun 2012. Tujuan penelitian untuk melihat

gambaran epidemiologi cakupan pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Sukmajaya Kota

Depok Tahun 2008 sampai Tahun 2012

TINJAUAN TEORITIS

Kualitas pelayanan antenatal yang di berikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan

janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir. Setiap kehamilan, dalam perkembangannya

mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal

harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang

berkualitas. (Depkes RI, 2007).

Indikator pemantauan program KIA yang di pakai meliputi indikator yang dapat

menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA. Dan sasaran yang digunakan

berdasarkan kurun waktu 1 tahun dengan prinsip konsep wilayah.

Akses Pelayanan Antenatal (cakupan K1)

Rumus yang di pakai untuk perhitungannya adalah :

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun.

Cakupan pelayanan ibu hamil (K4)

Rumus yang di gunakan adalah :

Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun

Cakupan Persalinan Oleh tenaga Kesehatan (Pn) Rumus yang di gunakan adalah:

Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 4: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Cakupan Ibu Nifas oleh tenaga Kesehatan

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Cakupan pelayanan neonatus pertama ( KN 1)

Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada satu kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah perkiraan

(proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate X Jumlah penduduk

Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0 – 28 hari (KN lengkap).

Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh masyarakat

Jumlah ibu hamil yang berisiko yang di temukan kader atau dukun bayi atau masyarakat disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 20% X Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun

1.1.5. Cakupan penanganan komplikasi neonatus

Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 15% X Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Cakupan peserta KB aktif

Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 Jumlah seluruh PUS disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun (Depkes RI, 2009)

Umur Menurut Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia untuk hamil

dan melahirkan adalah 20-35 tahun. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan

melahirkan ditentukan oleh beberapa kesiapan yaitu : Kesiapan fisik, mental, emosi, psikologi

dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum seorang perempuan dikatakan siap secara pisik

jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), sekitar

usia 20 tahun. Pada usia 20-35 tahun yang aman bagi seorang wanita untuk hamil dan

melahirkan.

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 5: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Paritas

Paritas adalah ibu hamil yang mengalami hamil baik itu hamil primigravida, multigravida,

atau grandemulti gravida.(Mochtar, 1998).

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini metoda yang di pakai adalah studi ekologi dengan menggunakan

rancangan studi campuran ( Mixed design study ) dengan pendekatan kuantitatif . Karena

hanya menggunakan data cakupan KIA dan KB yang sudah ada atau yang sudah di

publikasikan serta untuk melihat perubahan distribusi cakupan KIA dan KB pada beberapa

puskesmas dan perubahan distribusi cakupan KIA dan KB dari waktu ke waktu. Penelitian ini

dilakukan di puskesmas UPT. Sukmajaya, Puskesmas Abadijaya, Puskesmas Bakhti Jaya,

dan Puskesmas Pondok sukmajaya yang berada di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.

Sedangkan waktu penelitian dari bulan Mei s/d bulan Juni 2013.

HASIL PENELITIAN

1. Distribusi cakupan K1 berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

UPT. Sukmajaya, cakupan K1 tertinggi pada tahun 2009, yaitu 104% dan yang terendah tahun

97,86%, Puskesmas Abadijaya, cakupan K1 tertinggi pada tahun 2011 adalah 100% dan

terendah tahun 2009 yaitu 95%, puskesmas Bhaktijaya cakupan K1 yang tertinggi pada tahun

2009 yaitu 101% dan yang terendah tahun 2010 yaitu 94,16%, Puskesmas Pondok

Sukmajaya, cakupan K1tertinggi pada tahun 2008, yaitu 100% dan yang terendah pada tahun

2010 sebanyak 89%.

2. Trend Cakupan K4 berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber: Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya.

99   95.9   100   100  104.81   95   101   96  97.86   95.34   94.16   89  99.7   100   94.9   97.1  100.2  

96.5   98   97.1  

80  

100  

120  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

50  

100  

150  

UPT.Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008  

2009  

2010  

2011  

2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 6: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Dari grafik diatas, bisa dilihat bahwa cakupan K4 di puskesmas UPT. Sukmajaya

tertinggi pada tahun 2010 yaitu 95,86% dan yang terendah tahun 2011 yaitu 93,8%,

Puskesmas Abadijaya, cakupan K4 tertinggi pada tahun2011 yaitu 94,3% dan yang terendah

tahun 2008 yaitu 82,9%, Puskesmas Bhaktijaya, cakupan K4 tertinggi pada tahun2009 yaitu

97,11% dan yang terendah pada tahun 2010 yaitu 91,83%, Puskesmas Pondok Sukmajaya,

cakupan K4 nya tertinggi pada tahun 2011 dan 2012 yaitu 92,7% dan yang terendah tahun

2008 yaitu 80,1%.

3. Distribusi Cakupan Persalinan oleh nakes berdasarkan Tempat dan Waktu

di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kecamatan Sukmajaya.

UPT. Sukmajaya cakupan persalinan nakes tertinggi pada tahun 2008 adalah 100%

dan yang terendah tahun 2009 yaitu 88,25%, Puskesmas Abadijaya, cakupan persalinan

nakes tertinggi pada tahun 2008 yaitu 101,21% dan terendah pada tahun 2009 yaitu 90,03%,

Puskesmas Bhaktijaya cakupan persalinan nakesnya tertinggi pada tahun 2008 adalah 100%

dan yang terendah tahun 2009 yaitu 62,82%,Puskesmas Pondok Sukmajaya cakupan

persalinan nakesnya tertinggi pada tahun 2012 yaitu 102% dan yang terendah tahun 2009

yaitu 83,04%.

4. Distribusi Cakupan ibu nifas berdasarkan Tempat dan waktu di kec. Sukmajaya

Sumber: Profil puskesmas di Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat hasil cakupan ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sama dengan persalinan oleh nakes. Pada tahun 2008 cakupan ibu nifas pada 3 Puskesmas

yaitu UPT. Sukmajaya, puskesmas abadijaya, puskesmas Bhaktjaya, semuanyanya mencapai

0  50  100  150  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008  

2009  

2010  

2011  

0  20  40  60  80  100  120  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008  

2009  

2010  

2011  

2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 7: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

target yaitu 100%, hanya puskesmas Pondok Sukmajaya yang cakupannya 97,24%.

Distribusi Cakupan Kn1 berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

. Untuk Puskesmas UPT Sukmajaya pada 2009 dengan angka cakupan tertinggi

125,83%, terendah Tahun 2010 yaitu 90,365. Puskesmas Bhaktijaya, cakupan Kn1 tertinggi

2010 dan 2011 yaitu 100%. Puskesmas Pondok Sukmajaya tertinggi tahun 2011 dan 2012

yaitu 100% dan terendah tahun 2009 yaitu 81,11%.

5. Trend Cakupan Kn2 berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

Jika dilihat dari grafik line diatas, trend cakupan Kn2 di semua puskesmas pada 3

tahun terakhir hampir membentuk garis lurus, hanya tahun 2009 dan 2010 yang terjadi

penurunan yang banyak.

6. Distribusi Cakupan Bumil risti berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

0  

50  

100  

150  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

118.23  100   89.58   98.61  

125.83  

90.03  65.94  

87.11  90.36   95.5   100   95.3  99.7   99.9   100   100  99.95   100   95.6   100  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

50  

100  

150  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008  

2009  

2010  

2011  

2012  

69  100   100  

52.63  

29.77  

100   89.35   77.82  

25.55  

100   87.7  

29.22  

99.7  121  

65.3   18.4  46.9  

100  61.5  

14.7  

0  

50  

100  

150  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 8: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Dari grafik diatas bisa di lihat bahwa cakupan bumil risti yang ditangani dari 4

puskesmas, cakupan tertinggi ada pada puskesmas Abadijaya pada tahun 2011 yaitu 121%,

dan yang terendah adalah Puskesmas Pondok Sukmajaya pada tahun 2012 yaitu 14,7%.

Cakupan bumil risti yang ditangani di Puskesmas pondok Sukmajaya dalam 5 tahun terakhir

semakin menurun dari tahun ketahun. Hanya pada tahun 2009 sempat meningkat jadi 77,82%

dari 29,77% pada tahun 2008. Kemudian terus menurun sampai tahun 2012. Begitu juga

dengan Puskesmas Bhaktijaya, dari tahun 2008 dengan cakupan 100% terus menurun sampai

61,5% di tahun 2012.Jika dilihat dari distribusi cakupan bumil risti yang ditangani, puskesmas

Abadijaya yang baik distribusi cakupannya di bandingkan puskesmas yang lainnya.

7. Distribusi Cakupan Neonatal risti yang ditangani berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec.Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa cakupan Neonatal risti yang di tangani pada 4 Puskesmas

di kec. Sukmajaya paling rendah pada tahun 2011, yaitu Puskesmas UPT. Sukmajaya 1,5%,

Puskesmas Abadijaya 4,3%, Puskesmas Bhaktijaya 1,1%, dan puskesmas Pondok sukmajaya

hanya 0,6%. Sedangkan pada tahun yang lainnya, cakupan penanganan neronatal risti,

semuanya bervariasi, dengan distribusi yang merata di setiap puskesmas.

8. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode IUD di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa aseptor KB aktif metode IUD lebih banyak di Puskesmas

UPT. Sukmajaya. Namun dari tahun 2008 sampai tahun 2012 terjadi penurunan cakupan

aseptor IUD di Puskesmas UPT. Sukmajaya. Sedangkan cakupan yang terendah adalah

5.66  

100   100  

1.75  0   0  

100  19.69  

100  0.18   0.15  

100  

1.5   4.3   1.1   4.1  0.6  

100  16.3   7.6  

0  

200  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

20  

40  

60  

80  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

56.22  

12.51  0.8  

18.31  

55  

13.8  34.19  

20.15  

60.69  

33.9  21.2   17.92  

27.9   21  

2  16.7  

29.5  13.5   16.2  

26.29  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 9: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Puskesmas Bhakti jaya dengan angka cakupan 2008 hanya 0,8% dan pada tahun 2011 hanya

2%. Namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan cakupan sampai 16,2%.

9. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode MOP/MOW di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa penggunaan metode kontrasepsi MOP/MOW yang

paling tinggi adalah Puskesmas Bhaktijaya pada tahun 2009 dengan jumlah cakupan 18,6%.

Dan yang paling rendah pada tahun 2008 hanya 0,01%. Sementara untuk Puskesmas PTP.

Sukmajaya, yang paling tinggi pada tahun 2008 yaitu 8,49% dan yang paling rendah pada

tahun 2012 yaitu 2,29%. Untuk Puskesmas Abadijaya cakupan yang paling tinggi adalah pada

tahun 2010 dengan jumlah cakupan 4,96% dan yang terendah pada tahun 2009 dengan

cakupan 1%. Sedangkan untuk Puskesmas Pondok Sukmajaya cakupan tertinggi pada tahun

2009 yaitu 5,56% dan yang terendah 2,29% pada tahun 2012.

10. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Implant di Kec. Sukmajaya

Sumber : profil Puskesmas kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas, bisa dilihat bahwa cakupan tertinggi untuk metode Implant adalah

Puskesmas Pondok Sukmajaya pada tahun 2011 yaitu 19,3% dan yang terendah tahun 2008

yaitu 0,68%. Selanjutnya di ikuti oleh puskesmas Bhaktijaya pada tahun 2010 yaitu 7,5%,

dan yang terendah pada tahun 2008 yaitu 0,15%. Puskesmas Abadijaya yang tertinggi pada

tahun 2012 yaitu 4,6% dan yang terendah tahun 2002 yaitu 0,16%. UPT. Sukmajaya cakupan

yang tertinggi pada tahun 2009 yaitu 1,97% dan yang terendah pada tahun 2012 yaitu 1,4%.

0  

5  

10  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

8.49  

1.04   0.01  1.45  

5.56  

1   1.8   2.45  

5.52  4.96  

1.38   1.9  

5.19  3.08  

0.1  

3.84  2.29  

4.3  2.62   3.39  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

5  

10  

15  

20  

UPT.  Sukmajaya  Abadijaya  Bhak=jaya  Pondok  Sukmajaya  

2008  

2009  

2010  

2011  

2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 10: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

11. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Suntik di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di kec. Sukmajaya

UPT. Sukmajaya yang pada tahun 2010 mencapai 80,72% dan yang terendah pada tahun 2011

yaitu 36,51%. Puskesmas Pondok Sukmajaya tertinggi pada tahun 2012 yaitu 76,8% dan

yang terendah pada tahun 2011 yaitu 41,4%. Puskesmas Bhaktijaya yang tertinggi pada tahun

2009 yaitu 60,98% dan yang terendah pada tahun 2008 yaitu 8,25%. Puskesmas Abadijaya

yang tertinggi pada tahun 2008 yaitu 41,22% dan yang terendah pada tahun 2011

12. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Pil di Kec. Sukmajaya

Sumber: profil puskesmas di Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas, bisa dilihat untuk cakupan metode kontrasepsi Pil, cakupan yang tertinggi

adalah Puskesmas UPT. Sukmajaya pada tahun 2008 dengan angka cakupan 57,41% dan

yang terendah pada tahun 2011 yaitu 2,3526,2%. Puskesmas Abadi jaya cakupan tertinggi

tahun 2008 yaitu 45% dan yang terendah tahun 2010 yaitu 28,38%. Puskesmas Bhaktijaya

cakupan tertinggi tahun 2009 yaitu 49,71% dan yang terendah tahun 2008 dengan angka

cakupan 2,35%. Puskesmas Pondok sukmajaya angka cakupan tertinggi pada tahun 2008

yaitu28,65 dan yang terendah pada tahun 2011 yaitu 17,3%.

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

72.57  

41.22  

8.25  

49.6  

74.15  

44.16  60.98  

48.85  

80.72  

32.34  41.3   44.72  

36.1  

7.5  

55.5  41.8  38.5   37  

29.5  

76.8  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

20  

40  

60  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

57.41  45  

2.35  

28.6  

56.93  

42.33  49.71  

18.86  

44.51  

28.38   23.9   18.53  26.2  

57.5  

41.6  

17.3  

26.9   29.7  16.9  

27.45  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 11: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

13. Distribusi Cakupan peserta KB aktif metode Kondom di Kec. Sukmajaya

Sumber : Profil Puskesmas di Kec. Sukmajaya

UPT. Sukmajaya cakupan aseptor kondom yang tertinggi adalah pada tahun 2008 yaitu 2,71%

dan yang terendah tahun 2012 yaitu 2,2%. Puskesmas Abadijaya cakupan metode kondom

yang tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu 0,35% dan yang terendah tahun 2008 dan 2009

yaitu 0%. Puskesmas Bhaktijaya cakupan yang tertinggi adalah 2012 yaitu 1,3% dan untuk

tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 tidak ada aseptor kondom (0%). Puskesmas Pondok

sukmajaya cakupan aseptor kondom yang tertinggi adalah pada tahun 2012 yaitu 3,71% dan

yang terendah pada tahun 2009 yaitu 0,25%.

14. Distribusi Jumlah kategori umur ibu < 20 tahun yang berkunjung berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Buku Kohort ibu hamil di Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa di lihat bahwa umur ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas dengan

kategori umur < 20 tahun, untuk jumlah kunjungan yang tertinggi adalah Puskesmas

Bhaktijaya pada tahun 2012 dengan jumlah kunjungan 89 kunjungan. Dan yang terendah

jumlah kunjungannya adalah Puskesmas Pondok Sukmajaya dengan jumlah 2 kunjungan.

Puskesmas Pondok Sukmajaya data kunjungan yang didapat dari buku kohort ibu hanya tahun

2011 dan 2012. Sedangkan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 tidak ada datanya.

Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah 66

2.71  

0   0  

1.31  

2.6  

0   0   0.25  

2.67  

0.35  0  

1.42  

2.4  

0.2   0  

1.3  

2.2  

3.1  

1.3  

3.71  

0  

1  

2  

3  

4  

UPT.  Sukmajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008   2009   2010   2011   2012  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

9  30  

13  0  

13   20  11   0  

16  10   4   0  

24  

62  

12   20  

66  89  

16  2  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 12: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

kunjungan, dan terendah tahun 2008 yaitu 9 kunjungan. Puskesmas Abadijaya kunjungan

yang tertinggi pada tahun 2012 dengan jumlah 89 kunjungan dan yang terendah tahun 2010

yaitu 10 kunjungan.

15. Distribusi Jumlah kategori umur 20 – 35 tahun yang berkunjung ke

Puskesmas berdasarkan Tempat dan Waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Buku Kohort Ibu di Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa jumlah ibu hamil kategori 20- 35 tahun yang berkunjung

ke puskesmas, paling tinggi adalah Puskesmas Abadijaya pada tahun 2011 dengan jumlah

1312 kunjungan ibu hamil dan tahun 2012 dengan jumlah kunjungan 1277 kunjungan ibu

hamil, dan yang terendah tahun 2010 yaitu 87 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya,

kunjungan tertinggi pada tahun 2012 dengan 522 kunjungan, dan yang terendah tahun 2008

dengan 165 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya, kunjungan tertinggi pada tahun 2012 yaitu

194 kunjungan, yang terendah pada tahun 2010 yaitu 93 kunjungan.Untuk kunjungan yang

ada pada puskesmas Pondok sukmajaya hanya pada tahun 2011 yaitu 317 kunjungan dan

tahun 2012 yaitu 34 kunjungan. Sedangkan untuk tahun 2008 s/d 2010 tidak ada data (buku

kohort tidak ada).

16. Distribusi Jumlah kategori umur > 35 tahun yang berkunjung ke puskesmas

berdasarkan Tempat dan waktu di Kec. Sukmajaya

Sumber : Buku Kohort Ibu di Kec. Sukmajaya

0  

500  

1000  

1500  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

165   240   111  0  

226   402  97   0  

297   187   93   0  356  

1312  

130   317  522  

1277  

194  34  

2008   2009   2010   2011   2012  

UPT.  Sukmajaya  Abadijaya  Bhak=jaya  Pondok  Sukmajaya  

25   66  30  

0  

43   53  20  

0  

51  22  

5   0  

93   121  

35   35  

105  192  

38  3  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 13: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa kunjungan ibu hamil dengan kategori umur > 35 tahun

yang tinggi jumlah kunjungannya adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan

tertinggi 192 kunjungan pada tahun 2012 dan yang terendah tahun 2010 dengan jumlah 22

kunjungan. Puskesmas yang paling rendah jumlah kunjungannya adalah puskesmas pondok

Sukmajaya dengan kunjungan tertinggi pada tahun 2011 berjumlah 35 kunjungan, dan yang

terendah pada tahun 2012 sejumlah 3 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan

tertinggi pada tahun 2012 yaitu 105 kunjungan, dan yang terendah tahun 2008 yaitu 25

kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya kunjungan tertinggi pada tahun 2012 yaitu 38 kunjungan

dan terendah pada tahun 2010 hanya 5 kunjungan.

17. Distribusi Jumlah Paritas ibu dengan 1 orang anak yang berkunjung ke

puskesmas berdasarkan Tempat dan waktu di kec. Sukmajaya

Sumber : Buku Kohort ibu di Kec. Sukmajaya

Ibu yang berkunjung ke 4 puskesmas di kec. Sukmajaya dengan jumlah anak 1 orang, paling

tinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2011 dan

2012 dengan jumlah 519 kunjungan dan yang terendah pada tahun 2010 dengan 92

kunjungan. Sedangkan puskesmas dengan kunjungan yang terendah adalah puskesmas

pondok sukmajaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun 2010 dengan jumlah 10

kunjungan dan yang terendah tahun 2012 dengan 9 kunjungan. Untuk puskesmas UPT.

Sukmajaya kunjungan yang tertinggi adalah pada tahun 2012 yaitu 224 kunjungan, dan yang

terendah pada tahun 2008 yaitu 59 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya, kunjungan tertinggi

pada tahun 2012 dengan 71 kunjungan dan terendah tahun 2010 dengan 29 kunjungan.

18. Distribusi Jumlah Paritas ibu dengan 2- 4 orang anak yang datang

berkunjung ke Puskesmas berdasarkan Tempat dan Waktu di

Kec. sukmajaya

0  200  400  600  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

59   126   50   0  89  

184  41   0  

127   92   29   0  156  

519  

40  139  224  

519  

71   19  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 14: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Sumber : Buku Kohort ibu di Puskesmas kec. Sukmajaya

Ibu yang berkunjung di 4 puskesmas di kec. Sukmajaya dengan jumlah anak 2-4 orang

paling tinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun

2012 dengan jumlah 945 kunjungan dan jumlah kunjungan terendah tahun 2010 dengan 124

kunjungan. Sedangkan untuk jumlah kunjungan terendah pada puskesmas Pondok Sukmajaya

dengan jumlah kunjungan tertinggi tahun 2011 dengan jumlah 217 kunjungan dan yang

terendah tahun 2012 dengan 18 kunjungan. Puskesmas UPT. Sukmajaya kunjungan tertinggi

tahun 2012 dengan 419 kunjungan dan terendah tahun 2008 dengan 123 kunjungan.

Puskesmas Bhaktijaya yang tertinggi adalah pada tahun 2012 dengan 156 kunjungan dan yang

terendah pada tahun 2010 dengan 66 kunjungan.

19. Distribusi Jumlah paritas ibu dengan jumlah anak ≥ 5 orang yang datang di Kec. Sukmajaya

Sumber : Buku Kohort Ibu di Puskesmas Kec. Sukmajaya

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa kunjungan ibu hamil dengan jumlah anak ≥ 5 orang di 4

puskesmas yang tertinggi adalah puskesmas Abadijaya dengan jumlah kunjungan tertinggi

pada tahun 2011 sebanyak 139 kunjungan dan yang terendah tahun 2010 dengan 3 kunjungan.

Sedangkan yang terendah adalah puskesmas Pondok sukmajaya dengan jumlah tertinggi pada

tahun 2011 sebanyak 16 kunjungan dan yang terendah tahun 2012 sebanyak 2 kunjungan.

Puskesmas UPT. Sukmajaya yang tertinggi pada tahun 2012 dengan 50 kunjungan dan yang

terendah tahun 2008 dan 2010 dengan 17 kunjungan. Puskesmas Bhaktijaya kunjungan

123   195  80   0  

175   269  69   0  

220  124   66   0  

293  

837  

116  217  

419  

945  

156  18  

0  

500  

1000  

UPT.  Sukamajaya   Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

2008   2009   2010   2011   2012  

0  

100  

200  

UPT.  Sukmajaya  

Abadijaya   Bhak=jaya   Pondok  Sukmajaya  

17   24   15   0  18   22   19   0  17   3   7   0  24  

139  

21   16  50  

94  

21   2  

2008   2009   2010   2011   2012  

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 15: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

tertinggi adalah pada tahun 2011 dan 2012 dengan 21 kunjungan dan yang terendah tahun

2010 dengan 7 kunjungan.

Hasil analisis Bivariat dari tahun 2008 s/d 2012 pada 4 Puskesmas di Kecamatan

Sukmajaya.

Variabel Mean SD 95% CI P Value

K1 0,143 UPT Sukmajaya 100,31 2,66 97,01 - 103,62 Abadijaya 96,55 2,01 94,05 – 99,05 Baktijaya 97,61 3,03 93,86 – 101,37 Pondoksukmajaya 95,84 4,11 90,75 – 100,93

K4 0,042 UPT Sukmajaya 93,92 3,16 89,99 – 97,84 Abadijaya 89,30 4,11 84,20 – 94,41 Baktijaya 94,58 2,08 91,99 – 97,16 Pondoksukmajaya 88,26 5,32 81,65 – 94,86

Persalinan oleh Nakes 0,085 UPT Sukmajaya 92,29 5,66 85,26 – 99,32 Abadijaya 96,39 5,43 89,66 – 103,14 Baktijaya 82,81 13,82 65,65 – 99,96 Pondoksukmajaya 96,39 7,72 86,82 – 105,98

Ibu Nifas 0,142 UPT Sukmajaya 89,24 6,17 81,58 – 96,90 Abadijaya 85,10 16,06 65,17 – 105,04 Baktijaya 70,91 27,41 36,87 – 104,95 Pondoksukmajaya 96,46 7,73 86,86 – 106,07

KN1 0,151 UPT Sukmajaya 106,81 14,67 88,60 – 125,02 Abadijaya 97,09 4,39 91,63 – 102,54 Baktijaya 90,22 14,23 72,55 – 107,89 Pondoksukmajaya 96,20 5,43 89,47 – 102,95

KN2 0,341 UPT Sukmajaya 93,80 11,98 78,93 – 108,68 Abadijaya 91,35 24,95 60,38 – 122,32 Baktijaya 75,80 23,66 46,42 – 105,18 Pondoksukmajaya 95,64 6,53 87,54 – 103,75

Variabel Mean SD 95% CI P Value

Bumil Risti 0,002 UPT Sukmajaya 54,18 30,66 16,11 – 92,25 Abadijaya 104,20 9,39 92,54 – 115,86 Baktijaya 73,20 19,99 48,38 – 98,02 Pondoksukmajaya 38,55 26,47 5,69 – 71,42

Neonatal Risti 0,521 UPT Sukmajaya 21,55 43,91 -32,97 – 76,07 Abadijaya 40,89 53,98 -26,13 – 107,92 Baktijaya 43,51 51,96 -21,01 – 108,03 Pondoksukmajaya 6,94 7,53 -2,41 – 16,29

KB Aktif 0,310

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 16: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

UPT Sukmajaya 72,59 5,91 65,25 – 79,94 Abadijaya 90,25 13,60 73,36 – 107,14 Baktijaya 82,62 13,25 66,16 – 99,07 Pondoksukmajaya 83,46 20,53 57,97 – 108,95

Kunjungan Umur < 20 Tahun

0,191

UPT Sukmajaya 25,60 23,24 -3,26 – 54,46 Abadijaya 42,20 32,64 1,68 – 82,72 Baktijaya 11,20 4,44 5,69 – 16,71 Pondoksukmajaya 11 12,73 -103, 36 – 125,36

Kunjungan Umur 20-35 Tahun

0,087

UPT Sukmajaya 313,20 137,17 142,89 – 483,51 Abadijaya 683,60 563,41 -15,96 – 1383,16 Baktijaya 125,00 41,201 73,84 – 176,16 Pondoksukmajaya 175,00 200,11 -1622,43 – 1973,43

Kunjungan Umur > 35 Tahun

0,106

UPT Sukmajaya 63,40 34,10 21,06 – 105,74 Abadijaya 90,80 66,95 7,67 – 173,93 Baktijaya 25,60 13,39 8,97 – 42,23 Pondoksukmajaya 19,00 22,63 -184,30 – 222,30

Primipara (1 org anak) 0,052 UPT Sukmajaya 131,00 63,71 51,89 – 210,11 Abadijaya 288,00 213,42 23,00 – 553,00 Baktijaya 46,20 15,74 26,66 – 65,74 Pondoksukmajaya 79,00 84,85 -683,37 – 841,37

Multipara (2-4 org anak) 0,099 UPT Sukmajaya 246,00 115,09 103,10 – 388,90 Abadijaya 474,00 385,99 -5,28 – 953,28 Baktijaya 99,20 37,51 52,63 – 145,77 Pondoksukmajaya 117,50 140,71 -1146,77 – 1381,77

Grande Multipara (≥5 org anak)

0,232

UPT Sukmajaya 25,20 14,17 7,61 – 42,79 Abadijaya 56,40 57,71 -15,25 – 128,05 Baktijaya 16,60 5,89 9,28 – 23,92 Pondoksukmajaya 9,00 9,89 -79,94 – 97,94

Hasil uji statistik K4 didapat nilai p= 0,042 dan hasil uji statistik bumil risti di dapat nilai p=

0,002, yang artinya pada alpha 5% dapat disimpulkan ada perbedaan cakupan K4 dan

cakupan bumil risti diantara ke empat puskesmas.

PEMBAHASAN

Hasil cakupan K1 telah mencapai target, artinya akses masyarakat untuk datang ke fasiliitas

kesehatan sudah sangat mudah. Serta kemauan masyarakat untuk memeriksakan

kehamilannya di fasilitas kesehatan sudah sangat baik. Ini dikarenakan kecamatan Sukmajaya

yang terletak di kota Depok, sudah banyak kendaraan angkutan umum yang bisa digunakan

masyarakat untuk mencapai tempat pelayanan dan banyaknya fasilitas kesehatan, baik

puskesmas, klinik swasta, RB dan BPS yang berada di kecamatan Sukmajaya tersebut. Begitu

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 17: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

juga dengan kesadaran masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada ibu

hamil sudah sangat baik. Hasil cakupan K4 yang ada, bisa di lihat bahwa dalam kurun waktu

5 tahun terakhir, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenal sesuai dengan standar

secara lengkap di setiap puskesmas sudah cukup baik. Walaupun masih ada yang belum

mencapai target. Dan menggambarkan perlindungan terhadap ibu hamil juga cukup baik.

Kemungkinan hal ini di karenakan penyuluhan kepada ibu hamil pada saat kunjungan

pertama dapat di terima ibu dengan baik. Dan pengetahuan si ibu tentang pentingnya

memeriksakan kehamilan secara rutin juga sudah baik. Dari hasil cakupan persalinan oleh

nakes yang ada bisa dilihat bahwa ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan sudah sangat baik. Karena pada 5 tahun terakhir ini cakupan persalinan oleh

nakes banyak yang telah melebihi target. Hal ini mungkin dikarenakan pemahaman ibu

tentang pentingnya bersalin di tempat pelayanan kesehatan dan ke petugas kesehatan yang

kompeten sudah sangat baik, serta mudahnya akses ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan

yangt banyak menyebar di Kecamatan Sukmajaya dan kota Depok. Ini juga ditunjang dengan

adanya program pemerintah yang memudahkan ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas

kesehatan tanpa harus bingung memikirkan biaya. Dari data cakupan ibu nifas, jumlah

cakupannya hampir sama dengan cakupan persalinan nakes. Karena setiap ibu yang bersalin

di fasilitas kesehatan dan dengan pertugas kesehatan, akan mendapatkan pelayanan ibu nifas

sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

terhadap ibu nifas sudah baik. Dari data cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sudah baik, walaupun pada 5 tahun terkahir ini ada puskesmas yang cakupannya

belum mencapai target. Karena seharusnya cakupan persalinan nakes, cakupan ibu nifas yang

pertama (Kf1) dan cakupan Kn1 jumlahnya berbanding lurus, terutama cakupan ibu nifas dan

Kn1. Karena setiap ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan

ataupun yang dilakukan kunjungan rumah, otomatis akan mendapatkan pelayanan Kn1 pada

bayinya. Hal ini kemungkinan di sebabkan karena ibu melahirkan di luar wilayah puskesmas

yang bersangkutan, sehingga laporan cakupan Kn1 nya masuk ke laporan wilayah tersebut.

Data cakupan Kn lengkap yang ada di 4 Puskesmas di kecamatan sukmajaya, semua

puskesmas angka cakupannya baik walaupun ada yang belum mencapai target, namun ada

yang bahkan sudah melebihi target. Itu artinya neonatal yang mendapatkan pelayanan

kesehatan secara lengkap melalui kunjungan rumah sudah cukup baik. Karena biasanya untuk

ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan dan dengan petugas kesehatan, maka akan dilakukan

kunjungan rumah untuk memberikan pelayanan neonatal. Untuk puskesmas Abadijaya

mengapa terjadi penurunan dalam cakupan Kn Lengkap, karena ada klinik swasta atau BPS

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 18: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

yang berada diwilayah Puskesmas Abadijaya yang tidak rutin memberikan laporan. Dari

cakupan bumil risti yang ditemukan dan ditangani oleh tenaga kesehatan, bisa dilihat bahwa

untuk puskesmas Abadijaya yang cakupannya paling baik, yang berarti juga semua ibu hamil

risti yang ditemukan tertangani dengan baik dan peran serta masyarakat dalam mendukung

kesehatan ibu anak sangat aktif. Sementara untuk 3 puskesmas yang lain yang cakupannya

tidak mencapai target, kemungkinan bahwa ibu hamil risti nya tidak terjaring dan yang

ditemukan oleh masyarakat tidak di laporkan atau dirujuk ke tenaga kesehatan, sehingga

tidak tertangani dengan baik atau bisa dikatakan peran serta masyarakatnya tidak terlalu aktif.

Atau kemungkinan setiap ibu hamil yang bermasalah, dengan keinginan sendiri langsung

melakukan pemeriksaan kerumah sakit rujukan tanpa melalui pemeriksaan dan tanpa surat

rujukan dari puskesmas setempat. Hasil cakupan neonatal risti yang di temukan dan ditangani

dalam 5 tahun terakhir, tahun 2011 cakupan penanganan neonatal risti nya sangat rendah.

Kemungkinan hal ini disebabkan karena neontal risti yang ada tidak terdeteksi oleh petugas,

dan jika ditemukan oleh masyarakat tidak di laporkan sehingga petugas sering mendapatkan

laporan setelah terjadi kematian pada neonatal. Walaupun kematian neonatal tersebut terjadi

di Rumah Sakit rujukan. Namun jika bisa di deteksi lebih awal kemungkinan untuk di lakukan

intervensi bisa lebih baik. Hasil cakupan peserta KB Aktif baik itu MKJP maupun Non

MKJP, cakupan yang melonjak tinggi hanya pada tahun dimana dilakukan kegiatan safari KB.

Itu bisa dilihat dari hasil cakupan pada tahun yang sama dan pada puskesmas yang sama.

Untuk metode pil dan suntik, adalah metode favorit yang banyak di pilih masyarakat karena

metode ini yang dianggap paling mudah penggunaannya. Karena pada metode MKJP banyak

ibu- ibu yang merasa takut untuk melakukannya dengan berbagai alasan. Sedangkan untuk

penggunaan metode kondom, walaupun pada kegiatan safari KB tidak pernah meningkat

angka cakupannya. Begitu juga untuk MKJP dengan metode MOP tidak terlalu diminati. Ini

membuktikan bahwa sampai saat ini peran serta suami dalam program KB tidak terlalu aktif.

Karena masih adanya anggapan bahwa untuk urusan ber KB adalah urusan istri. Jjumlah

kunjungan ibu hamil ke 4 puskesmas berdasarkan kategori umur ibu, baik kategori umur < 20

tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun, kunjungan yang tertinggi adalah ke Puskesmas

Abadijaya dalam 2 tahun terakhir yaitu tahun 2011 dan tahun 2012. Untuk jumlah kunjungan

umur < 20 tahun, bisa diasumsikan bahwa di wilayah puskesmas Abadijaya untuk wanita

yang menikah dibawah usia 20 tahun cukup banyak. Untuk umur 20 – 35 tahun dimana

kondisi yang aman untuk hamil dan melahirkan sangat wajar jika jumlah kunjungan nya

tinggi. Dan untuk umur > 35 tahun, hal ini adalah umur yang sangat berisiko untuk hamil dan

melahirkan. Namun tetap saja jumlah kunjungan ke puskesmas abadijaya terjadi lonjakan.

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 19: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Hal ini kemungkinan disebabkan karena mulai tahun 2011 ada program Jampersal yang

diberikan khusus untuk ibu hamil sampai melahirkan tanpa melihat status ekonomi pasien.

Atau bisa juga karena kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil akan pentingnya

memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan dan ke petugas kesehatan semakin baik,

namun tingkat pengetahuan ibu tentang risiko yang bakal dihadapi ketika hamil pada umur >

35 tahun masih rendah. Dilihat dari jumlah kunjungan ibu hamil berdasarkan paritas (jumlah

anak) di masing- masing puskesmas, baik itu primigravida, multigravida dan

grandemultigravida, jumlah kunjungan sama dengan kunjungan umur ibu yang lebih banyak

ke puskesmas Abadijaya dan pada tahun yang sama yaitu tahun 2011 dan tahun 2012.

Tingginya jumlah kunjungan ibu pada jumlah anak ≥5 orang yang sudah termasuk risiko

tinggi menjadi hal yang harus di cermati. Sama seperti tingginya kunjungan pada umur > 35

tahun kemungkinan hal ini disebabkan karena adanya program jampersal yang di gulirkan

oleh pemerintah untuk ibu hamil yang tanpa melihat status ekonomi pasien membuat ibu

menjadi tidak perlu kuatir tentang biaya persalinan dan memikirkan risiko yang di hadapinya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari semua indikator cakupan KIA, hampir semua cakupan sudah baik walaupun ada

puskesmas yang beberapa cakupannya yang belum mencapai target. Untuk cakupan

Neonatal Risti semua puskesmas cakupannya sangat rendah walaupun ada beberapa

tahun yang cakupannya 100%.

2. Untuk cakupan Bumil Risti dari 4 puskesmas hanya puskesmas Abadijaya saja yang

cakupannya baik dan bahkan melampaui target. Untuk 2 Puskesmas yang lainnya

cakupan bumil ristinya tidak mencapai target.

3. Untuk cakupan peserta KB Aktif MKJP, metode yang paling banyak diminati adalah

IUD dan yang terendah adalah Implant. Dan untuk cakupan peserta KB Aktif non

MKJP, metode yang diminati adalah metode suntik dan yang tidak diminati adalah

metode kondom.

4. Untuk analisis Bivariat distribusi cakupan KIA dan KB di 4 puskesmas dari tahun

2008 s/d 2012 hanya variabel cakupan K4 dan cakupan bumil risti saja yang memiliki

nilai Pvalue lebih kecil dari alpha 5% yang berarti ada perbedaan cakupan antar

puskesmas. Jika di lihat dari hasil analisis Bivariat dari tahun 2008 s/d 2012, distribusi

cakupan KIA dan KB pada setiap puskesmas hampir merata dan tidak ada perbedaan

cakupan.

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013

Page 20: GAMBARAN EPIDEMIOLOGI CAKUPAN KIA DAN KB DI …

Saran

Dinas Kesehatan Kota Depok

Untuk terus rutin melakukan monitoring dan evaluasi ke Puskesmas- puskesmas yang

ada diwilayah kerjanya, serta tetap melakukan pembinaan untuk peningkatan kualitas

pelayanan KIA dan KB di puskesmas, terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan.

Bagi Puskesmas

Agar bisa tetap terus menjaga kinerja untuk peningkatan pelayanan dalam program

KIA dan KB dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan baik dan benar sehingga data

yang di tampilkan lebih akurat.

Bagi Akademik

Menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan di bidang Kesehatan Ibu dan

Anak, serta bisa menjadi referensi untuk mahasiswa fakultas Kesehatan Masyarakat.

Bagi Peneliti

Informasi dari penelitian ini bisa menjadi bahan awal untuk peneliti selanjutnya yang

ingin melakukan penelitian di bidang yang sama dengan menggunakan metode penelitian,

desain penelitian, dan variabel penelitian yang lebih lengkap untuk mengetahui faktor

penyebab penurunan maupun peningkatan cakupan KIA dan KB.

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2008. Metodologi penelitian kesehatan, cetakan 1,Jakarta. Penerbit Buku kedokteran, EGC.

Direktorat Tekhnologi Informasi & Dokumentasi BKKBN, 2011. Kamus istilah kependudukan dan keluarga berencana. Jakarta, BKKBN.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2005. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta.BalaiPustaka.

Depkes RI, 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal, Jakarta, Direktorat Bina Medik dasar, depkes RI.

Hastono, Sutanto Priyo,2007, Analisis Data Kesehatan, Jakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat,Universitas Indonesia.

Kemenkes,2011. Permenkes RI.NO 2562/ MENKES/PER/XII/2011,Jakarta Kemenkes, 2013. Data / Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Jakarta, Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Manuaba, 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB, Jakarta: EGC. Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, edisi 2 cetakan I, Jakarta, EGC. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional, 2002. Kamus bahasa Indonesia, Prawirohardjo, sarwono, 2009, Pelayanan Kesehatan Materenal dan Neonatal, Jakarta, PT.

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, Abdul Bari.el al. 2009, Acuan Nasional Buku Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal, Jakarta, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Varney, 2006. Buku Ajar asuhan Kebidanan, Jakarta. EGC. \

Gambaran epidemiologi …, Norarita, FKM UI, 2013