Post on 23-Jan-2016
description
KHASIAT CREAM FLUOCINOLONE
ACETONIDE TOPIKAL PADA PENDERITA
DERMATITIS ATOPIK
Kelompok V
1. Aditya Poerwadi Sugiarto097001072. Ni Putu Dhita Putri Indriani097001093. Longginus Arief Tricahyono097001254. M. Fauzan Irwanadi097001315. Andrew Setiawan S. P.097001416. Gede Kurnia Mayura09700150
FLUOCINOLONE ACETONIDE
Fluocinolone Acetonide merupakan kortikosteroid sintetik.
Kortikosteroid merupakan derivat dari hormon kortikosteroid yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
Kortikosteroid terbagi menjadi dua golongan utama yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid, Fluocinolone Acetonide termasuk dalam golongan glukokortiokoid .
Khasiat
• Anti inflamasi• Anti pruritus
Farmakologi Umum
Indikasi
• Meredakan reaksi inflamasi.• Mengurangi gatal yang merupakan manifestasi dari Dermatitis Atopik.• Terapi simptomatik Dermatitis Atopik.
Farmakologi Umum
Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap kortikosteroid, obat antiinflamasi lainnya, dan komponen bahan – bahan tertentu yang membuat hipersensitif seseorang yang terkandung pada sediaan.
Farmakologi Umum
Farmakodinamik
Fluocinolone acetonide merupakan kortikosteroid yang mengikat reseptor glukokortikoid di sitosol. Setelah terikat pada reseptor , akan terbentuk kompleks reseptor – ligan, dan mentranslokasikan dirinya ke dalam inti sel.
Reaksi anti inflamasi dari kortikosteroid melibatkan lipocortins , phospholipase A2 inhibitory protein . Dengan cara menginhibisi asam Arakidonat yang fungsinya mengontrol biosintesis dari Prostatglandin dan leukotrin.
Dengan kata lain dua produk utama reaksi radang , Prostaglandin dan Leukotrienes terhambat oleh aksi Glukokortikoid. Dan menekan proses inflamasi.
FarmakokinetikA. Pola ADME (Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi)
• ABSORPSI Absorpsi dengan cepat dalam waktu 15 menit tapi karena bentuk
sediaan merupakan topikal maka absorpsi tergantung kepada jumlah di oleskan, karakter kulit tempat di oleskan, area kerusakan kulit, dan area inflamasi.• DISTRIBUSI
Distribusi pada kulit lokal, sebagian kecil di distribusi ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal. • METABOLISME
Sebagian besar metabolisme terjadi di kulit sedangkan sebagian kecil yang masuk ke aliran sistemik di metabolisme di hati oleh Cytochrome P450 3A4 ke dalam bentuk yang inaktif. • EKSKRESI
Di ekskresi melalui urine sebagai glukoronid dan sulfat dan produk yang tidak terkonjugasi. Sebagian kecil melalui feces.Beberapa kortikosteroid topikal dan metabolitnya juga diekskresikan ke dalam empedu.
FarmakokinetikB. Waktu Paruh (t ½)
Waktu paruh Fluocinolone Acetonide adalah 1,3 – 1,7 jam.
C. Ikatan Protein Setelah diserap melalui kulit, kortikosteroid topikal
ditangani melalui jalur farmakokinetik mirip dengan kortikosteroid diberikan secara sistemik. Kortikosteroid terikat dengan protein plasma dalam derajat yang bervariasi.
D. Interaksi ObatBelum didapatkan informasi lebih lanjut tentang
interaksi obat topikal ini.
Toksisitas
Efek Samping
• Efek samping lokal pada kortikosteroid ini dilaporkan jarang terjadi pada penelitian.
• Efek sampingnya dapat berupa : rasa terbakar, gatal, iritasi, kekeringan, folikulitis, hipertrikosis, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, maserasi dengan kulit, infeksi sekunder, atrofi kulit, striae dan miliaria.
Gejala Toksisitas dan Penanggulangannya
Penyerapan sistemik kortikosteroid topikal dapat menimbulkan depresi reversibel hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) axis , manifestasi Sindrom Cushing, hiperglikemia,dan glukosuria pada beberapa pasien.
Kondisi yang meningkatkan penyerapan sistemik meliputi penerapan/ pemakaian steroid yang lebih poten, atau digunakan pada daerah yang luas permukaannya, dan penggunaan yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, pasien yang menerima dosis besar obat topikal steroid yang poten yang digunakan pada area permukaan luas, harus dievaluasi secara berkala untuk membuktikan adanya depresi HPA axis dengan menggunakan tes kortisol bebas dalam urin dan tes stimulasi ACTH.
G R A T I A S