Ekoling6. sistem managemen lingkungan

Post on 13-Apr-2017

813 views 3 download

Transcript of Ekoling6. sistem managemen lingkungan

Sistem Manajemen Sistem Manajemen LingkunganLingkungan

Ragam Dimensi Pembangunan Ragam Dimensi Pembangunan BerkelanjutanBerkelanjutan

Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan peluang generasi yang akan datang untuk memperoleh kebutuhannya sendiri.

Pencapaian secara simultan tiga unsur penting, yaitu: Kesejahteraan Ekonomi Kualitas Lingkungan Kesetaraan Ekuitas

Kualitas hidup yang lebih baik untuk setiap orang serta

generasi yang akan datang

Perubahan paradigma strategi untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan:

Sistem pemikiran yang terkotak-kotak terfokus pada bagian tertentu saja secara parsial

Pendekatan Tradisional Sustainable Approach

Sistem pemikiran fokus pada ketergantungan bagian dan mengoptimasikan seluruh sistem

Dampak lingkungan/sosial dilakukan ahli setelah keputusan strategis dilakukan

Dampak lingkungan/sosial dianalisis sebelum pembuat keputusan merencanakan strategi pembangunan

Forecasting: dimana kita saat ini – bagaimana kita dapat meningkatkan 5%

Backcasting: seperti apakah dunia yang berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad, dan bagaimana cara kita mencapainya?

Posisi perusahaan hanya satu-satunya tujuan

Stakeholder terlibat dalam memahami berbagai pandangan untuk mendapatkan solusi yang terbaik solution

Perusahaan menyusun konsep Perusahaan menyusun konsep bagaimana mereka mengelola bagaimana mereka mengelola lingkungan:lingkungan:

Pentaatan Lingkungan

Pengelolaan Dampak

Pembangunan Berkelanjutan

“End-of-pipe”

Batasan dampak kegiatan saat ini

Pencegahan pencemaran;Sistem manajemen Desain ulang untuk menghilangkan dampak kegiatan

Integrasi Strategis

Merubah kegiatan dan merencanakan sistem industri

Tantangan pembangunan berkelanjutan berasal dari pertemuan dua kecenderungan utama

Penurunan Ketersediaan SDA dan Ekosistem

Dampak = Populasi x Pemakaian x Teknologi

PenurunanBatas Aktivitas

Ketahanan

Trend Global

Dua dunia yang berbeda !!

Mengapa Pengelolaan Lingkungan?

Produk/Jasa

Pencemaran Lingkungan :-Pencemaran Udara-Pencemaran Air-Pencemaran TanahMasalah Kependudukan

KONSUMENPRODUSEN

Uang/Imbalan

Sumberdaya Alam penghasil Energi:-Renewable; energi air, matahari, hutan, biomassa, angin, laut dan gelombang-Non-renewable; batu bara, minyak dan gas bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun energi geothermal.SDA penghasil Bahan Baku:-Mineral, Gas Bumi, Perairan, Tanah, Hutan dan lain-lainSDA Lingkungan Hidup:-Udara, ruang, perairan, tanah, dan sebagainya

1. Kerusakan dan menipisnya sumberdaya lingkungan global

Kerusakan atmosfir Kerusakan lapisan ozon Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan Menipisnya keanekaragaman hayati Pencemaran dan menipisnya sumber daya

kelautan2. Konsumsi yang berlebihan3. Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup

Permasalahan Lingkungan Global

9

Dampak Lingkungan Pengelolaan SDA:

Pengurangan SDA dan Energi Pencemaran Lingkungan Perubahan Iklim Perubahan Tata Guna Lahan Kehilangan Keanekaragaman Hayati

10

Pengurangan SDA dan Energi

Sumber energi yang non-renewable Sumber energi yang renewable

SUMBERENERGI

CO CO2 N2O CH4

 Batubara Minyak Bumi Gas Alam Biomassa 

 1.97

 15.96

 0.15

 5.28

 19.72

 79.79

 14.95

 29.63

 

  0,002

0,012

3 x 10-15

14.8

 2.61 x 10-14

 0.065

 0.002

 0.008

Ekivalen CO2

70.08 144.09 0.102 1.50

11

Pencemaran Lingkungan

Polusi Udara; Smog, Hujan Asam, Debu dan Partikulat

Polusi Air; Air permukaan dan Air tanah

Polusi Limbah B3; Limbah korosif, reaktif, toksik atau yang mudah terbakar/meledak

Polusi Radioaktif; Mineral, air/tanah

12

Perubahan Iklim Skala global dan lokal Dipengaruhi oleh;

peningkatan konsentrasi CO2 di udara (efek rumah kaca),

polusi partikulat/debu, kecepatan penggundulan hutan, pencemaran panas (industri maupun

transportasi)

Peta suhu bumi 1995-2004

Penyebab

Gas-gas Rumah Kaca

Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu : Karbondioksida (CO2) Dinitro Oksida (N2O) Metana (CH4) Sulfurheksaflorida (SF6) Perflorokarbon (PFCs) Hidroflorokarbon (HFCs)

Gas-gas Rumah Kaca

Sumber CO2

19

Tabel 5. Peringkat negara pencemar emisi karbon di dunia

Negara Peringkat Kontribusi (%)

 Amerika SerikatUni Sovyet (lama)BrasilCinaIndia JepangJerman Barat (lama)InggrisIndonesiaPerancis

 12345678910

19.812.811.27.14.24.13.02.92.62.3

20

Perubahan Tata Guna Lahan

Proses Produksi di rural dan Konsumsi Energi di daerah urban

Aktivitas penggunaan energi dapat dikonversi dalam luasan area yang diperlukan untuk produksi (misal : hidroelektrik/Kedungombo?)

Tanah yang digunakan untuk industri nuklir akan terkontaminasi berabad-abad

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS

21

Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Akibat aktivitas manusia Dampaknya:

Hilangnya sumber-sumber genetikHilangnya sumber pangan potensial dan

pengendali penyakitStabilitas ekosistem berkurangHilangnya daya tahan ekosistem

1. Persediaan air dan sanitasi2. Pengelolaan limbah padat 3. Emisi kendaraan di daerah urban4. Polusi industri, terutama di pulau – pulau yang

menjadi lokasi industri 5. Pengelolaan daerah pertambangan dan area

konsesi hutan di berbagai pulau 6. Proteksi daerah aliran sungai (DAS)7. Proteksi keanekaragaman hayati dan

keberlanjutan dari ekosistem global

Permasalahan LH di Indonesia

ISO 14001ISO 14001International Standard Organization 14001

Standar internasional yang berisi syarat-syarat untuk mengadakan, mengimplementasikan serta mengoperasikan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)

Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan untuk memperjelas edisi th. 1996 dan lebih kompatible dengan ISO 9001

Tentang ISO

IEC (1906) ISA (1926) International Organization for

Standardization (23 Februari 1947), berpusat di Jenewa

Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar dan 170.700 halaman teknis

Tentang ISO

SEJARAH PERKEMBANGAN ISO 14000

“Conference on Human and Environment” oleh PBB pada tahun 1972

UNEP dan WCED 1987 “Our Common future”

UNCED, 1989 KTT Bumi Rio de Janeiro, 1992

BCSD SAGE, 1991 Komisi Teknis TC-207 ISO Seri 14000

Alasan Perlunya Standar Adanya Technical Barriers to Trade Mencegah Non-TBT Liberalisasi perdagangan dunia Saling ketergantungan antar sektor Sistem komunikasi seluruh dunia Perlunya penyeragaman standar

teknologi

Kriteria Standar Sistem Manajemen Generic – aplikabel untuk semua jenis

organisasi/perusahaan

Sistem Manajemen – mengacu kepada apa yang dilakukan suatu organisasi untuk mengelola proses atau aktivitasnya untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sendiri, yaitu; - mentaati peraturan, sesuai dengan ketetapan lingkungan

Model Acuan – untuk diikuti dalam penyusunan maupun pelaksanaan

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek lingkungan-nya.

SML ISO 14000 berarti…

Apa yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh aktivitasnya

Jadi concerns proses bukan produk/hasil !

Penerapan ISO di Indonesia

• ISO 14001 = SNI 19-14001• Sertifikasi organisasi yang telah

melakukan SML• Data 2005 (Database Nasional

Sertifikasi ISO 14001) adalah berjumlah: ± 384 perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 14001

ISO 14000 SERIES ISO seri 14001-14009 : SML (EMS) ISO seri 14010-14019 : Audit Lingkungan ISO seri 14020-14029 : Environmental Labelling

(Ecolabel) ISO seri 14030-14039 : Environmental Performance Evaluation (EPE) ISO seri 14040-14049 : Life Cycle Assessment (LCA) ISO seri 14050 : Term and Definition

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14001-14009 tentang Environmental Management System (EMS) atau Sistem Manajemen Lingkungan (SML). ISO 14001 tentang SML ini adalah seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah sertifikasi untuk ISO 14001 ini.

ISO seri 14001-14009

ISO 14000 SERIES ISO seri 14010-14019 tentang Environmental

Auditing (Audit Lingkungan)ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, jadi tidak memerlukan sertifikasi.

ISO seri 14020-14029 tentang Environmental Labelling (Ekolabel). ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi, tetapi yang disertifikasi adalah produknya sedangkan EMS yang disertifikasi adalah sistemya.

ISO seri 14010-14019

ISO seri 14020-14029

ISO 14000 SERIES

ISO seri 14030-14039 tentang Environmental Performance Evaluation (EPE) atau Evaluasi Kinerja Lingkungan.Diukur dengan mengkuantifikasi dampak kegiatan terhadap lingkungan.

ISO seri 14040-14049 tentang Life Cycle Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup ProdukStandar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi, dimana setiap produk mempunyai siklus hidup

ISO seri 14030-14039

ISO seri 14040-14049

ISO 14000 SERIES

ISO 14050 tentang Term and DefinitionDalam dokumen ini terdapat definisi-definisi yang digunakan dalam ISO seri 14000.

ISO seri 14050

STRUKTUR ISO SERI 14000

14011

ELEMEN DALAM SML

Kebijakan Lingkungan Perencanaan Implementasi dan

Operasi Pemeriksaan Pengkajian Manajemen

Perbandingan ISO 14001:1996 dan 2004

ELEMEN-ELEMEN SML4.1. Persyaratan Umum4.2. Kebijakan Lingkungan4.3. Perencanaan

4.3.1 Aspek-Aspek Lingkungan 4.3.2 Perundangan dan Peraturan Lingkungan 4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program

ELEMEN-ELEMEN SML4.4. Penerapan dan Operasi

4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang

4.4.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian

4.4.3 Komunikasi 4.4.4 Dokumentasi 4.4.5 Pengendalian Dokumen 4.4.6 Pengendalian Operasional 4.4.7 Persiapan Tanggapan dan Tindakan Darurat

ELEMEN-ELEMEN SML4.5 Pemeriksaan

4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran4.5.2 Evaluasi Ketaatan

4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan

Pencegahan4.5.4 Pengendalian Rekaman4.5.5 Audit Internal

4.6 Pengkajian Manajemen

Keuntungan SML Mengurangi penggunaan bahan

baku/SD; Mengurangi konsumsi energi; Meningkatkan efisiensi proses; Mengurangi timbulan limbah dan

biaya penanganannya, dan Memanfaatkan sumberdaya yang

dapat didaur-ulang.

Kerugian SML

Prosedur terdokumentasi dan tertulis sangat rinci sehingga keberhasilan sangat tergantung dari kesadaran karyawan

EMASEMASEco-Management and Audit Scheme

TENTANG EMAS• Program 3 (tiga) tahunan • Alat bantu manajemen untuk

meningkatkan kinerja lingkungan suatu organisasi dan menyelaraskan tujuan organisasi dengan peraturan yang berlaku.

• Meningkatkan kinerja lingkungan sebesar 33%.

• Hingga tahun 2003: 82 organisasi EMAS versus 2.917 organisasi ISO 14001 yang mencatat (di UK)

LANGKAH-LANGKAH EMAS

SYARAT-SYARAT EMASMematuhi peraturan lingkunganMembuat analisis lingkungan sekitarMengaplikasikan program dan sistem manajemen lingkunganMembuat audit lingkunganMenetapkan tujuan dan sasaranMengkomunikasikan pernyataan lingkungan dengan organisasi terkait (diakui)

SYARAT AKREDITASI EMAS Menetapkan Kebijakan Lingkungan Melakukan Review Lingkungan Menyusun Program Lingkungan Membuat Sistem Manajemen Melakukan Siklus Audit Membuat Pernyataan Publik Tahunan Mengaudit Secara Eksternal

EMAS diharuskan melakukan analisis lingkungan untuk kriteria tertentu

Mewajibkan audit, review dan pernyataan publik (Environmental Statement)

EMAS untuk kegiatan industri, ISO untuk semua aktivitas organisasi

Lebih menekankan pada EVABAT (Economically Viable Application of Best Available Technology)

EMAS mensyaratkan adanya verifikasi eksternal sistem manajemen dan auditnya, sedangkan ISO 14001 tidak

Komunikasi dengan Otoritas, Publik maupun Kontraktor EMAS masih terbatas di Eropa, ISO diaplikasi internasional

ISO 14001EMAS

PROPERPROPERProgram For Pollution Control, Evaluation & RatingProgram For Pollution Control, Evaluation & RatingEMAS versi INDONESIA !EMAS versi INDONESIA !

PROPER Tujuan: Peningkatan pentaatan

& kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingk. hidup secara kontinu lewat implikasi instrumen insentif & disinsentif reputasi dengan mekanisme penyebaran informasi (disclosure) kepada publik dan stakeholders

Pihak terkait & peran : BAPEDAL: rating &

disclosure Masyarakat: social

pressure Pasar: reputation

PROPERLATAR LATAR

BELAKANGBELAKANG 1980-1990an : PENGENDALIAN POLUSIDI INDONESIA TIDAK MEMADAI

“PROPER” DICETUSKAN U/MEMPERBAIKI KONDISI

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

LANDASAN PROPERLANDASAN PROPER

1. PENGAWASAN PENTAATAN DLM PENGELOLAAN LINGK.HIDUP

3. HAK MASY. U/ BERPERAN DLM PENGELOLAAN LINGK. HIDUP

2. HAK ATAS INFORMASI LINGK. HIDUP

4. KEWAJIBAN PERUSH. U/ MEMBERIKAN INFORMASI

KATA KUNCI:KATA KUNCI:

UU NO. 23/1997 PASAL 22 (1)

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (3)UU NO.23/1997 PASAL 7 (1)

UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)

EMAS KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO EMISI HIJAU KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN PERSYARATAN BIRU KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN MERAH KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI

PERSYARATAN HITAM BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG

SIGNIFIKANHASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK

HASIL EVALUASI PROPER:HASIL EVALUASI PROPER:

Peringkat Proper2004-2005

Jumlah yang ber-sertifikasi ISO 14001

Emas (nihil) -Hijau (total 23) 13

Biru (total 221) 30

Merah (total 150) 7Hitam (total 71) 1

Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER (data 2005, database Nasional sertifikasi ISO 14001)

PROPERISO 14001