Post on 17-May-2019
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agatha Tyagita Ayuningtyas
132114036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agatha Tyagita Ayuningtyas
132114036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
BELIEVE YOU CAN AND YOU’RE HALFWAY THERE
-Theodore Roosevelt-
Skripsi ini Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Orangtuaku Yohanes Fajar Prasetya dan Caecilia Onny Fibriyanti
Kakak-kakak dan Adik-adik yang mendukungku
Keluargaku dan Sahabat-sahabatku
Keluarga Besar Akuntansi 2013
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Terimakasih atas perhatian, doa dan dukungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, penguatan,
penghiburan, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Efektivitas Pengendalian Internal Sistem Penggajian (Studi Kasus di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini
tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku dosen pembimbing akademik
kemahasiswaan.
5. Drs. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi, memberi
kritik dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama perkuliahan
sampai selesai.
7. Seluruh staf dan karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah membantu proses perkuliahan dengan lancar.
8. Bapak Dr. R. Gatot Titus Wratsongko, Sp. THT-KL., M.Kes selaku
Direktur Utama Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
9. Dr. Arin Dwi Iswarini M.Kes., Sp.THT-KL selaku Ketua Pusmarsa
Rumah Sakit Bethesda yang telah membantu proses penelitian.
10. Bapak Yuson yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melakukan penelitian di lapangan.
11. Ibu Hennik Sumengkowati selaku Kepala Bagian Personalia Rumah
Sakit Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh
semua informasi dan data-data yang diperlukan.
12. Ibu Retna Edi Purnama selaku Kepala Bagian Akuntansi Rumah Sakit
Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh
semua informasi dan data-data yang diperlukan.
13. Seluruh karyawan bagian Humas yang telah bersedia meluangkan waktu
bagi penulis untuk memperoleh semua data-data yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN SUSUNAN PANITIA................................................................ iii
HALAMAN MOTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... vi
KATA PENGANTAR..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
HALAMAN ABSTRAK INDONESIA .......................................................... xx
HALAMAN ABSTRAK INGGRIS ............................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................. 3
E. Sistematika Penulisan ....................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Sistem Informasi Akuntansi .............................................. 6
1. Pengertian Sistem ........................................................ 6
2. Pengertian Informasi ................................................... 9
3. Pengertian Akuntansi .................................................. 10
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...................... 10
5. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi.......... 11
6. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi .................. 12
B. Sistem Penggajian ............................................................. 14
1. Sistem Penggajian Manual ............................................ 14
a. Pengertian Gaji ...................................................... 14
b. Elemen-elemen dalam Sistem Penggajian ............ 15
c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Penggajian ............................................................. 18
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Penggajian ............................................................. 21
e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual ................. 24
2. Sistem Penggajian Terkomputerisasi ........................... 28
a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji . 28
b. Proses Penggajian .................................................. 29
c. Pengendalian yang Dapat Diterapkan untuk
Meminimalkan Risiko atas Penggajian ................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian .......................... 32
1. Pengertian Bagan Alir Dokumen ................................ 32
2. Manfaat Bagan Alir Dokumen ................................... 32
3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen ... 32
4. Jenis-Jenis Bagan Alir ................................................ 33
5. Simbol-Simbol Bagan Alir ......................................... 33
6. Bagan Alir Sistem Penggajian .................................... 36
D. Pengendalian Internal ........................................................ 38
1. Pengertian Pengendalian Intern .................................. 38
2. Tujuan Pengendalian Intern ........................................ 38
3. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ........................... 39
a. Organisasi .............................................................. 39
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ............ 39
c. Praktik yang Sehat ................................................ 40
d. Karyawan yang Kompeten sesuai Tanggung
Jawabnya ............................................................... 41
4. Pengendalian Intern Penggajian ................................. 41
5. Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan
Pengendalian Intern .................................................... 43
a. Prosedur ................................................................ 43
b. Pelaksanaan ........................................................... 44
c. Pemisahan Fungsi ................................................. 44
6. Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian ........... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
a. Aspek Organisasi .................................................. 44
b. Aspek Otorisasi ..................................................... 44
c. Aspek Praktik yang Sehat ..................................... 45
d. Aspek Karyawan yang Kompeten ......................... 46
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 47
A. Jenis Penelitian .................................................................. 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 47
C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................... 47
1. Subyek Penelitian ......................................................... 47
2. Obyek Penelitian .......................................................... 48
D. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 48
1. Jenis Data ..................................................................... 48
2. Sumber Data ................................................................. 48
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 49
F. Teknik Analisis Data ......................................................... 50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................ 59
A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta ........................................................................ 59
B. Gambaran Lokasi .............................................................. 59
C. Visi dan Misi ..................................................................... 60
D. Struktur Organisasi ............................................................ 61
E. Kebijakan Mutu ................................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Layanan Kesehatan ........................................................... 62
G. Fasilitas Pelayanan Medik ................................................. 63
H. Fasilitas Penunjang Medik ................................................ 63
I. Pelayanan Tempat Tidur ................................................... 65
J. Fasilitas Peralatan .............................................................. 65
K. Personalia .......................................................................... 65
a. Jumlah Tenaga Kerja .................................................. 65
b. Prosedur Perekrutan Karyawan .................................. 66
c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan ............................... 67
d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja ........................ 67
e. Kenaikan Gaji ............................................................. 69
f. Pengaturan Cuti Kryawan ........................................... 69
L. Fasilitas Umum ................................................................. 70
M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda
serta Penjelasannya ........................................................... 71
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 74
A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta......................................................... 74
B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur
yang Terkait dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta......................................................... 76
1. Mendiskripsikan Bagian-bagian yang Terkait dalam
Sistem Penggajian ........................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Mendiskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam Sistem Penggajian ............................................. 78
3. Mendiskripsikan Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Penggajian ........................................................ 79
4. Mendiskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam
Sistem Penggajian ........................................................ 81
5. Mendiskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam
Sistem Penggajian ........................................................ 83
C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan
Teori yang Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian
di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ............................... 86
D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda ..... 95
BAB VI PENUTUP .............................................................................. 99
A. Kesimpulan........................................................................ 99
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 100
C. Saran .................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ..................................... 12
Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen ......................................................... 33
Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) ....................................... 34
Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) ....................................... 35
Tabel 3 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian .............................. 52
Tabel 4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian ............... 53
Tabel 5 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ................... 53
Tabel 6 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ..... 54
Tabel 7 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Secara
Tegas .............................................................................................. 54
Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ..................................... 55
Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Lanjutan) ................... 56
Tabel 9 Praktik yang Sehat ......................................................................... 56
Tabel 9 Praktik yang Sehat (Lanjutan) ........................................................ 57
Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya .............. 57
Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya
(Lanjutan) ...................................................................................... 58
Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem
Penggajian ..................................................................................... 86
Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem
Penggajian (Lanjutan) ................................................................... 87
Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Penggajian ....................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Penggajian ....................................................................... 88
Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Penggajian ......................................................................... 88
Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan) ....................................................... 89
Tabel 14 Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam Sistem Penggajian............................................................ 89
Tabel 14 Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam Sistem Penggajian............................................................ 90
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Penggajian ....................................................................... 90
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) .................................... 91
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 92
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 93
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 94
Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian ................. 24
Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
(Lanjutan) ................................................................................... 25
Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
(Lanjutan) ................................................................................... 26
Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
(Lanjutan) ................................................................................... 27
Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan ............................................. 36
Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan)............................ 37
Gambar 3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda ............................... 61
Gambar 4 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda .............. 71
Gambar 4 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda
(Lanjutan) ................................................................................... 72
Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta................................................................. 96
Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) ............................................... 97
Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) ............................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................... 104
Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................. 106
Lampiran 3 Rekap Hasil Kuesioner ............................................................ 113
Lampiran 4 Slip Gaji Karyawan.................................................................. 114
Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 ................... 115
Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan).. 116
Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan).. 117
Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 ................... 118
Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan).. 119
Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan).. 120
Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan................................................... 121
Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) ................................. 122
Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) ................................. 123
Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan ................................................ 124
Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan) .............................. 125
Lampiran 9 SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) .......................... 126
Lampiran 10 Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer ...................... 127
Lampiran 11 Mesin Fingerprint ................................................................... 128
Lampiran 12 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................... 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)
Agatha Tyagita Ayuningtyas
NIM: 132114036
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian
internal pada sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
sudah berjalan baik sesuai dengan teori Pengauditan (Auditing) menurt Mulyadi..
Pengendalian internal menentukan apakah sistem yang berjalan pada suatu
perusahaan atau organisasi sudah dapat mendukung kegiatan operasional
peusahaan atau organisasi tesebut.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara, membagikan kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang
digunakan adalah teknik analisa deskriptif dan perbandingan. Langkah pertama
yang dilakukan adalah mendeskripsikan sistem penggajian yang ada di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta. Langkah kedua adalah membandingkan antara teori
pengendalian internal pada sistem penggajian dengan praktik yang ada di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilakukan di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori Auditng (Pengauditan) menurut
Mulyadi.
Kata Kunci: Sistem Penggajian, Pengendalian Internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL ON PAYROLL
SYSTEM
(Case Study on Bethesda Hospital Yogyakarta)
Agatha Tyagita Ayuningtyas
Student Number: 132114036
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this research was to find out whether the internal control of
Bethesda Hospital Yogyakarta payroll system had run well in corresponding to the
Auditing theory by Mulyadi. An internal control determines, whether the applied
system which is run in organization or company be able to support any company’s
operational or not.
The type of the research was case study. The data was obtained by doing
interviews, giving questionnaires, and doing documentations. The data analysis
techniques that had been used was descriptive analytic and comparison. The first
step was done by describing the payroll system which exists in Bethesda Hospital
Yogyakarta. The second step was comparing the theory of internal control on
payroll system with its practice in Bethesda Hospital Yogyakarta
According to the result of this research, it showed that Bethesda Hospital
Yogyakarta internal control on payroll system was already in accordance with
Auditing theory by Mulyadi.
Key Words: Payroll System, Internal Control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pegawai atau karyawan adalah sumber daya manusia yang
merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam suatu organisasi atau
perusahaan dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Robbins (2014:6)
pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik
sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik
tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam
jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. Untuk
mendorong kinerja pegawai yang maksimal, suatu organisasi maupun
perusahaan hendaknya memberikan suatu penghargaan finansial berupa
gaji yang dibayarkan secara rutin.
Setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai sistem dalam
setiap kegiatannya salah satunya adalah kegiatan penggajian. Menurut
Baridwan (1999:102) “sistem akuntansi penggajian adalah suatu kerangka
dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema yang
menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama perusahaan.”
Pengelolaan gaji yang baik dapat meningkatkan mutu produktivitas tenaga
kerja yang ada pada perusahaan dan organisasi. Pengelolaan yang baik
tersebut dapat dilakukan dengan cara harus dimilikinya suatu sistem
penggajian yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Di dalam penggajian terdapat prosedur-prosedur tertentu yang
dilakukan perusahaan sampai karyawan menerima gaji. Prosedur –
prosedur dan catatan–catatan yang berhubungan dengan penggajian
membantu perusahaan dan organisasi menetapkan secara tepat dan teliti
dalam memberikan informasi mengenai jumlah gaji yang harus diterima
karyawan. Selain itu juga untuk menghindari adanya penyelewengan-
penyelewengan yang mungkin terjadi di perusahaan. Prosedur–prosedur
penggajian tersebut terdapat dalam sistem penggajian. Faktor lain yang
menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan
perusahaan adalah sistem pengendalian internal.
Salah satu aspek pengendalian internal dalam suatu perusahaan
atau organisasi adalah sistem penggajian. Aspek ini menyangkut
kesejahteraan sumber daya manusia, karena mempengaruhi prestasi dan
semangat kerja karyawan. Pengendalian internal dalam perusahaan perlu
dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahan dalam
pemberian gaji karyawan. Sistem pengendalian internal akan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan bagi perusahaan, yaitu untuk
mengamankan sumber-sumber dana dari pemborosan, kecurangan, dan
ketidak efisienan, meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data
akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan,
dan meningkatkan efisiensi (Hartadi, 1986:2)
Jadi, sistem penggajian yang baik akan menghasilkan informasi
yang relevan, handal, dan tepat waktu yang digunakan sebagai media untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menghasilkan perencanaan dan pengendalian yang baik. Pengendalian
yang baik dapat membantu perusahaan dan organisasi dalam hal laporan
dan pertanggung jawaban penggajian tenaga kerja perusahaan maupun
organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah
pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah berjalan baik sesuai dengan teori
Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah maka penelitian ini memiliki
tujuan, yaitu untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem
penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori
Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi atau belum.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber
informasi, bahan pertimbangan, dan evaluasi dalam pelaksanaan dan
pengembangan pengendalian internal pengajian.
2. Penulis
Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan melihat secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
langsung bagaimana kondisi di lapangan, serta untuk menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian dalam bidang pengendalian
internal sistem penggajian.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
bagi pihak–pihak yang ingin melakukan penelitian dengan masalah
yang sama dan diharapkan dapat menambah kepustakaan dan memberi
masukan di bidang sistem khususnya sistem penggajian.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum
mengenai penelitian dan teori-teori yang mendukung
dalam proses-proses penelitian, serta untuk menjadi bahan
acuan dalam mengevaluasi hasil penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini, akan memaparkan jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data
yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan
teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini akan dipaparkan uraian singkat mengenai
sejarah, perkembangan dan kondisi Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta.
Bab VI : Penutup
Pada bagian penutup akan memaparkan kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran untuk Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau
suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan
bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu
untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang. Pengertian sistem
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) sistem adalah: “Sistem
merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.”
Mulyadi (2016:2) menyatakan bahwa “Sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
Sedangkan menurut Hall (2007:6) “Sistem adalah kelompok dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang
berfungsi dengan tujuan yang sama.”
Dari ketiga uraian definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem merupakan suatu unsur yang memiliki bagian atau komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lain yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan akhir yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Jogiyanto (2005:3-6), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat–sifat tertentu, sebagai berikut:
a. Komponen – komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen–komponen sistem atau elemen–elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian–bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut
dengan supra sistem.
b. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar batas
sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar
sistem ada yang bersifat menguntungkan (merupakan energi dari sistem
yang harus dijaga dan dipelihara) dan ada pula yang bersifat merugikan
(merupakan pengganggu sistem yang harus ditahan dan dikendalikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
kemungkinan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melaui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegerasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat dibagi dua, yaitu:
1) Masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang
dimasukkan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat beroperasi.
2) Masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang diproses untuk
mendapatkan hasil/keluaran.
f. Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasfikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran juga
dapat berupa masukan bagi sistem yang lain.
g. Pengelolaan Sistem (process)
Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolahan yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengolah data–data transaksi menjadi laporan–laporan keuangan
dengan laporan–laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasional suatu sistem tidak ada berguna.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sasaran dari sistem sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran
yang dihasilkan dari sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuan.
2. Pengertian Informasi
Sedangkan secara umum pengertian informasi adalah suatu
keterangan yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan
keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Informasi disini merupakan data
yang telah disusun melalui suatu proses sehingga dapat menyajikan
berbagai informasi yang dapat dipercaya.
Pendapat Barry E. Chusing dalam bukunya “Accounting
Information and Business Organization” yang kemudian diterjemahkan
oleh La Midjan (2000:8) menjelaskan tentang pengertian informasi sebagai
berikut: “Informasi diartikan sebagai keluaran (output) dari suatu
pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang
menerima.”
Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
informasi adalah keluaran (output) dari suatu input yang kemudian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan diproses bentuknya menjadi sebuah informasi yang bernilai dan
selanjutnya dapat digunakan orang yang memerlukannya dalam
mengambil suatu keputusan.
3. Pengertian Akuntansi
Menurut Winarno (2006:1.8) Akuntansi adalah proses mencatat dan
mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak
yang berhak dan berkepentingan. Selain itu akuntansi juga
menginterprestasikan (atau “membaca”) informasi akuntansi yang
diterimanya.
Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) Akuntansi adalah proses
identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses
pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi.
Menurut Warren (2014:3) Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem
informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Tentang Sistem Informasi Akuntansi, Romney dan Steinbart
(2014:10) menyatakan sebagai berikut:
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini
meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan
pengukuran keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Diana dan Lilis (2011:4), “Sistem Informasi Akuntansi
adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data
serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), “Sistem Informasi
Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi. Salah satu komponen dari sistem informasi akuntansi yaitu
teknologi. Hadirnya teknologi, dapat membantu manajer perusahaan dalam
kegiatan organisasi bisnis”.
Dengan pernyataan demikian maka sebuah sistem informasi
akuntansi merupakan sebuah struktur yang saling berkaitan antar setiap
subsistem yang berkaitan dengan akuntansi. Sehingga perlu tanggung jawab
dan koordinasi yang jelas antar subsistem agar tercipta keteraturan dalam
suatu sistem.
5. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) ada enam komponen dari
SIA yaitu:
a. Orang yang menggunakan sistem.
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data.
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
SIA.
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data
SIA.
6. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) terdapat tujuh
karakteristik suatu sistem informasi akuntansi, yaitu:
Tabel 1. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Relevan Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan
pengambilan keputusan, serta menegaskan atau
memperbaiki ekspetasi sebelumnya.
Reliabel Bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan
kejadian atau aktvitas organisasi secara akurat.
Lengkap
Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu
kejadian atau aktivitas yang diukur.
Tepat Waktu Diberikan pada waktu yang tepat bagi
pengambil keputusan dalam mengambil
keputusan.
Dapat Dipahami Disajikan dalm format yang dapat dimengerti
dan jelas
Dapat
Diverifikasi
Dua orang yang independen dan
berpengetahuan di bidangnya, dan masing-
masing menghasilkan informasi yang sama/.
Dapat Diakses Tersedia untuk pengguna ketika mereka
membutuhkannya dan dalam format yang dapat
digunakan.
Sumber: Romney dan Steinbart (2014:11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sedangkan menurut Winarno (2006:1.7), karakteristik informasi
yang baik menyajikan delapan karakteristik sebagai berikut:
a. Akurat
Menggambarkan kondisi obyek yang sesungguhnya.
b. Tepat Waktu
Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Seringkali
informasi tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat.
c. Lengkap
Mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
Lengkap tidak berarti memberi semua informasi.
d. Relevan
Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Kualitas
informasi ini sangat berhubungan dengan “lengkap”.
e. Terpercaya
Isi informasi dapat dipercaya (istilah lainnya: reliable). Hal ini
tergantung kepada pemberi informasi.
f. Terverifikasi
Dapat dilacak ke sumber aslinya (verifiable). Apabila pemakai
laporan tidak yakin dengan informasi yang diterimanya, dia ingin
mendapatkan sumber informasi yang diperolehnya, untuk
memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya itu.
g. Mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. Pemakai laporan
tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi, dia hanya ingin
tahu kesimpulannya saja, apakah informasi yang diperlukannya
benar.
h. Mudah diperoleh
Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Pemakai tidak
ingin bersusah payah mencari informasi. Bahkan, bila perlu dia
tidak perlu membaca informasi agar tahu isinya, misalnya saja
dalam bentuk grafik atau suara atau warna.
B. Sistem Penggajian
1. Sistem Penggajian Manual
a. Pengertian Gaji
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang
diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil
kerjanya. Adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini:
Menurut Soemarso (2005:307) “Gaji adalah imbalan kepada
pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dari pimpinan yang
jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan.”
Menurut Mulyadi (2016:309) “Gaji umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer.”
Sedangkan pengertian sitem penggajian menurut Amir Abadi
Jusuf (2000:5) “Sistem yang menyajikan cara-cara penggajian pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian
yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada
manajer.”
Dari paparan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kinerja yang telah
diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya
diberikan secara bulanan kepada pegawai.
b. Elemen-Elemen dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Elemen atau fungsi dalam sistem penggajian sangat berperan
penting dalam kelangsungan prosedur atas sistem penggajian dalam
sebuah perusahaan. Ada beberapa elemen atau fungsi dalam sistem
penggajian yang saling terkait dan bekerja sama satu sama lain untuk
melaksanakan tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2016:317) fungsi
yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah:
1) Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan
baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan
pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian
karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada
di tangan Bagian Kepegawaian, dibawah Departemen Personalia
dan Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2) Fungsi Pencatatan Waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem
pengendalian intern yang baik mensyaratkan tugas pencatatan
waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi
operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam struktur
organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan Pencatat
Waktu, di bawah Departemen Personalia dan Umum.
3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang
berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka
waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi
pembuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk
pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi,
fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di
bawah Departemen Personalia dan Umum.
4) Fungsi Akuntansi
Dalam sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab
untuk menjawab kewajiban yamg timbul dalam hubungan
dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji
karyawan, utang pajak dan utang dana pensiun). Dalam struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
organisasi, fungsi akuntansi penggajian berada di tangan
Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.
1. Bagian Utang
Bagian ini memegang fungsi pencatatan utang yang dalam
sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab
untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum
dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar
yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji untuk
membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum
dalam daftar gaji tersebut.
2. Bagian Kartu Biaya
Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam
sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab
untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok
produk dan kartu biaya berdasarkan rekap dafar gaji dan kartu
jam kerja.
3. Bagian Jurnal
Bagian ini memegang fungsi pencatatan jurnal yang
bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal.
5) Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang
tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang
berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada di
Bagian Kassa.
c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian
Dalam pelaksanaan penggajian di sebuah perusahaan, dokumen
terkait yang digunakan berperan penting sebagai barang bukti
pendukung bagi kelangsungan penggajian karyawan yang
bersangkutan. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem
penggajian menurut Mulyadi (2016:310) adalah sebagai berikut:
1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi
kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan
dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan
tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari
pekerja (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.
Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi
pembuat dafar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji
karyawan.
2) Kartu Jam Hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat setiap jam hadir karyawan di perusahaan, catatan jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula
berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3) Kartu Jam Kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan
pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan
diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kemudian
dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan
untuk distribusi biaya upah langsung kepada jenis produk atau
pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini
hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan
informasi biaya tenaga kerja langsung pabrik untuk setiap
pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang berproduksi
massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan yang sama dari
hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan
distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik, semua biaya
tenaga kerja langsung dalam perusahaan ini dibebankan
langsung kepada produk yang sama.
4) Daftar Gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan,
dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain
sebagainya.
5) Rekap Daftar Gaji
Dokumen ini merupakan ringksasan gaji per departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat
untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya
dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi
biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya
dengan dasar rekap daftar gaji dan daftar upah.
6) Surat Pernyataan Gaji
Dokumen ini dimuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang
terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai
catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang
diterima setiap karyawan beserta berbagai postingan yang
menjadi beban setiap karyawan.
7) Amplop Gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji setiap karyawan ini
berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi
karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam
bulan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan,
berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari
fungsi pembuat daftar gaji.
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian
Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan suatu prosedur
yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan
terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak
yang berkepentingan. Menurut Mulyadi (2016:319), sistem penggajian
terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.
Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi
pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu
masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir
dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang harus
ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari
perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock
card) yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatat waktu
(time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini
diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi
karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau
menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umumya bertarif
di atas tarif gaji biasa).
2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam hal ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji
karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar
gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi
mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat
daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu
penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan
dalam daftar gaji.
3) Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Dalam fungsi distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang
menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya ini
dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga
pokok produk.
4) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
5) Prosedur Pembayaran Gaji
Fungsi pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran
gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke
bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah
karyawan perusahaan banyak, pembayaran gaji biasanya
dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.
Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa
prosedur pembayaran gaji bagi karyawan tetap dan kontrak sebuah
perusahaan atau organisasi merupakan sebuah prosedur yang dibuat
atau dirancang secara sistematis dan menyeluruh untuk menghasilkan
informasi yang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual
Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
mulai
Mencatat jam
hadir karyawan
Kartu jam hadir
Membuat daftar
hadir
KJH 2
Daftar hadir 1
karyawan
8
DG
Bukti kas 1
keluar
2
Kartu
Penghasilan
Karyawan
T
KJH 1
Daftar hadir 1
karyawan
Membuat
Daftar gaji
Membuat
Rekap gaji
SPG
RPG
Daftar gaji
2
2
1
2
1
2
Kartu
penghasilan
karyawan
2
1
KJH : Kartu Jam Hadir
RDG : Rekap Daftar Gaji
SPG : Surat Pernyataan Gaji
DG : Daftar Gaji
T
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah
Sumber: Mulyadi (2016:325)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
DG
2 7
Kartu
penghasilan
karyawan
SPG RDG 2
2 1
RDG 1 Bukti kas
keluar 2
Daftar gaji 1
9
Membuat bukti kas
keluar Kartu
pengahasilan karyawan
SPG
2
RDG 1
2
1
3
2
Bukti kas
keluar
1
4
Mencatat nomor
cek pada register
bukti kas keluar
3
Register bukti
kas keluar
Bagian Utang
Sumber: Mulyadi (2016:326)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
4
6
Kartu
penghasilan
karyawan
SPG
RDG 2
2
Kartu
penghasilan
karyawan
Daftar gaji 1
SPG
RDG 2
3 2
Bukti kas 1
keluar
Daftar gaji 1
3
Bukti kas 1
keluar
Mengisi cek dan memintakan tanda tangan
atas cek
8
dimasukkan
kedalam
amplop gaji
bersama dgn
pemasukan
uang gaji
7
Menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke amplop gaji
Membayarkan gaji kpd karyawan
& meminta tanda tangan
atas kartu penghasilan
karyawan
Membubuhkan
cap lunas pada
bukti dokumen
6
Bagian Keuangan
Sumber: Mulyadi (2016:327)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5
BKK
RDG
Bukti
memorial
2
1
1
Kartu
biaya
Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
3 9
RDG
BKK
1 RDG
Daftar gaji
2
1 2
Bukti kas 1
keluar
Membuat
bukti
memorial
Register
cek
BKK
RDG
Bukti memorial
2
1
1
selesai
Jurnal
umum
5
Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya
Sumber: Mulyadi (2016:328)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Sistem Penggajian Terkomputerisasi
a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji
Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011:182) dokumen yang dipakai
dalam pembayaran gaji antara lain:
1) Kartu Waktu
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa
karyawan hadir dan jam berapa karyawan pulang dari kantor. Bagi
karyawan yang di gaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat
kedisiplinan karyawan. Karyawan yang sering terlambat dapat
terdeteksi dari kartu waktu. Desain kartu waktu karyawan bulanan
sama seperti kartu waktu yang dipakai oleh karyawan mingguan.
2) Daftar Gaji
Daftar gaji memuat seluruh gaji karyawan. Daftar gaji ini berguna
untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan Pajak
Penghasilan Pasal 21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk
mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
membayar gaji karyawan.
3) Slip Gaji
Slip gaji memuat gaji seluruh karyawan. Slip gaji diberikan kepada
karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji.
Infomasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah
digaji.
4) Daftar Transfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke Bank untuk
mentransfer sejumlah uang tertentu ke setiap karyawan yang akan
menerima gaji.
b. Proses Penggajian
1) Bagian personalia mencatat presensi karyawan setiap hari (bisa
menggunakan kartu waktu atau sidik jari)
2) Bagian penggajian menghitung gaji dan Pajak Penghasilan Pasal 21,
menyusun daftar gaji, menyusun daftar transfer bank, serta membuat
slip gaji.
3) Daftar Gaji serta slip gaji diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk
dibuatkan Bukti Kas Keluar. Bagian Akuntansi selanjutnya
mengecek perhitungan dalam daftar gaji serta memastikan kesesuaian
daftar gaji dengan slip gaji. Setelah itu, slip gaji diserahkan ke
masing-masing karyawan.
4) Bukti kas keluar dengan dilampiri daftar gaji dan daftar transfer akan
diserahkan ke Bagian Keuangan. Bagian Keuangan mengecek ulang
kesesuaian informasi yang tersaji dalam daftar gaji dan daftar
transfer. Selanjutnya, Bagian Keuangan akan menandatangani daftar
gaji maupun daftar transfer.
5) Daftar transfer diserahkan ke Bank terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Pengendalian yang dapat Diterapkan untuk Meminimalkan Risiko atas
Penggajian
Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011:188-189) pengendalian
yang dapat diterapkan antara lain:
1) Ada petugas yang menjaga kartu waktu. Dengan demikian, apabila
ada seorang karyawan yang memasukkan dua kartu ke dalam mesin,
maka akan ketahuan. Berbeda jika perusahaan menggunakan sidik
jari, dengan alat sidik jari tidak mungkin karyawan bisa melakukan
kecurangan.
2) Perusahaan harus memastikan bahwa setting jam dalam mesin
pencatat waktu sudah betul. Ini merupakan salah satu sikap adil pada
karyawan. Tidak sepantasnya perusahaan men-setting jam lebih cepat
dari yang seharusnya hanya untuk memaksa karyawan datang lebih
cepat. Sikap jujur dan sportif akan lebih dihargai oleh pihak lain
daripada sikap manipulatif.
3) Akuntan perlu merancang dokumen untuk merekam kinerja
karyawan sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengadministrasi
hasil kinerja karyawan.
4) Bagian penggajian harus menyadari bahwa perhitungan gaji dan upah
bisa sangat kompleks. Oleh karena itu, penghitungan yang bisa
diotomatisasi harus diotomatisasikan. Perusahaan yang belum
memiliki aplikasi penggajian, dapat memanfaatkan program
spreadsheet seperti Microsoft Excel. Sebagai contoh, ada perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang menentukan gaji pokok atas dasar masa kerja. Jika gaji pokok
ini merupakan hasil isian manual, maka bisa saja petugas penggajian
lupa mengganti gaji pokok, dan karyawan digaji dengan gaji pokok
yang lebih rendah dari seharusnya. Petugas dapat memanfaatkan
formula dalam Micrososft Excel untuk menentukan besarnya gaji
pokok berdasarkan masa kerja otomastis. Otomatisasi membebaskan
petugas untuk melakukan pengecekan secara manual dan akan
meminimalkan kesalahan dalam menghitung gaji. Contoh lain,
dengan menggunakan mail marge dalam program Microsoft Word,
maka data dalam Microsoft Excel dapat langsung diubah menjadi slip
gaji. Otomatisasi pembuatan slip gaji akan meminimalkan kesalahan
dalam pembuatan slip gaji.
5) Pastikan bahwa terdapat pemisahan tugas antara pihak yang berhak
untuk merekrut karyawan baru (bagian personalia), pihak yang
bertugas menghitung gaji dan upah (bagian penggajian), serta pihak
yang menyerahkan gaji dan upah kepada karyawan (bagian kasir).
Jadi perekrutan karyawan (bahkan karyawan harian) mesti atas
sepengetahuan bagian personalia. Supervisor boleh mengusulkan
karyawan baru, namun personalia harus terlibat dalam wawancara
karyawan baru tersebut dan menerima berkas langsung dari karyawan
tersebut. Ini penting untuk mmastikan bahwa supervisor tidak
memiliki peluang untuk menambahkan karyawan fiktif dalam daftar
gaji. Sebagai pelengkap pengendalian, pengambilan gaji di kasir tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
boleh diwakilkan. Dengan kebijakan sederhana ini, maka peluang
munculnya karyawan fiktif menjadi semakin kecil.
C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian
1. Pengertian Bagan Alir Dokumen
Bagan alir (flowchart) digunakan oleh personal sistem dan
manajemen. Bagan alir mengidentifikasikan keseluruhan aliran operasi di
dalam sebuah sistem. Sebuah bagan alir (flowchart) menunjukkan titik
awal input, tahapan proses, dan model pemrosesan. Di dalam model
pemrosesan dapat diketahui apakah suatu sistem masih mengunakan
manual atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem adalah
pada fungsi proses media, bukannya pada rincian logika setiap fungsi
pemrosesan.
2. Manfaat Bagan Alir Dokumen:
a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan
menggunakan bagan alir.
b. Perubahan sitem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan
bagan alir.
c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang
yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.
3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen
a. Keunggulan document flowchart: dapat dengan jelas mempresentasikan
aliran proses yang terjadi pada program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Kelemahan document flowchart yang paling terlihat: jika program yang
dibuat terlalu besar maka document flowchart akan terlihat sangat rumit
karena terlalu banyak komponen yang digambarkan.
4. Jenis-Jenis Bagan Alir
Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu:
a. Bagan alir sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari suatu sistem.
b. Bagan alir dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c. Bagan alir skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem
tetapi perbedaannya terletak pada digunakannya gambar-gambar
komputer dan peralatan yang lain selain penggunaan simbol bagan alir.
d. Bagan alir program adalah bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-
langkah dari program.
e. Bagan alir proses adalah bagan alir yang mengunakan proses dalam suatu
prosedur.
5. Simbol-simbol Bagan Alir
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
Dokumen Dokumen atau laporan
elektronik atau kertas.
Output elektronik Informasi ditampikan oleh
alat output elektronik
seperti terminal, monitor,
atau layar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
Berbagai
salinan
dokumen kertas
Diilustrasikan dengan
melebihi simbol dokumen
dan mencetak nomor
dokumen pada muka
dokumen di sudut kanan
atas.
Entri data
elektronik
Alat entri data elektronik
seperti komputer, terminal,
tablet atau telepon.
Alat input dan
output elektronik
Entri data elektronik dan
simbol output digunakan
bersama untuk menunjukkan
alat yang digunakan untuk
keduanya.
Operasi manual Operasi pemrosesan
yang dilakukan secara
manual.
Pemrosesan
komputer
Fungsi pemrosesan
yang dilakukan oleh
komputer; biasanya
menghasilkan
perubahan dalam data
atau informasi.
Database
Data yang disimpan
secara elektronik
dalam database.
Pita Magnetis Data yang disimpan
dalam pita magnetis;
pita yang merupakan
media penyimpanan
backup data yang
populer.
Jurnal/ buku besar Jurnal atau buku besar
akuntansi berbasis
kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
File dokumen
kertas
File dokumen kertas;
huruf
mengidentifikasi file
urutan pemesanan,
N = secara numerik,
A = secara alfabet,
D = berdasarkan
tanggal
Arus dokumen
atau pemrosesan
Mengarahkan arus
pemrosesan atau dokumen;
arus normal ke bawah dan ke
kanan.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu
lokasi geografis ke lokasi
lainnya via garis
komunikasi.
Terminal Awal, akhir, atau titik
interupsi dalam proses;
juga digunakan untuk
mengindikasikan pihak
luar.
Konektor
dalam- halaman
Menghubungkan arus
pemrosesan pada halaman
yang sama; penggunaannya
menghindari garis yang
melintasi halaman.
Konektor
luar- halaman
Entri dari, atau keluar ke,
halaman lain.
Keputusan Langkah pembuatan
keputusan.
Anotasi
(Catatan
tambahan)
Penambahan komentar
deskripsi atau catatan
penjelasan sebagai
klarifikasi.
Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014: 67 - 68)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
6. Bagan Alir Sistem Penggajian
Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan
Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan)
Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi menajemen dalam
operasinya, yaitu tindakan pengaturan pengarahan pelaksanaan pekerjaan
dengan maksud tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Pengendalian intern digunakan baik dalam perusahaan yang
berskala kecil yang mengelola inormasinya secara manual maupun dengan
sistem komputerisasi. Menurut Mulyadi (2016:129) Sistem pengendalian
internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian internal berdasarkan
definisi tersebut adalah:
a. Menjaga aset organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Tujuan Pengendalian Intern
Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi
menjadi dua macam:
a. Pengendalian internal akuntansi (internal accounting control)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga aset
organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
b. Pengendalian internal administratif (internal administrative control)
Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong
efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2016:130) unsur pokok pengendalian intern adalah:
a. Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian
tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-
prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban.
Dalam suatu organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan setiap tugas dan fungsi unit
organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan
baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak
dilaksanakan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada
pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari
orang atau unit organisasi lain.
4) Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin dapat
menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti,
karyawan yang besangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain,
sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bersangkutan, diharapkan dapat diungkapkan oleh pejabat yang
menggantikan untuk sementara waktu tesebut.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik aset dengan catatannya.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Diantara unsur-unsur pengendalian intern, unsur mutu karyawan
merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika
perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur
pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan
perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan
yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya adalah:
a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
4. Pengendalian Intern Penggajian
Suatu pengendalian intern penggajian mempunyai suatu tujuan yaitu
untuk menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada setiap pegawai
atau karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang dibayarkan kepada
setiap karyawan yang berhak menerimanya atau untuk menjaga kebenaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
jumlah karyawan yang ada. La Midjan dan Azhar Susanto (2001:259)
mengemukakan prinsip pengendalian intern penggajian yaitu:
1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat
pemisahan fungsi yang serasi antar:
a. Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui penetapan
besarnya gaji dan upah oleh kepala bagian personalia.
b. Fungsi pencatatan yang melakukan pencatatan atas absensi.
c. Fungsi penghitungan atas gaji oleh bagian akuntansi, bagian
akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji bersih.
d. Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar
(paymaster)
2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat untuk
karyawan. Hal ini untuk menghindari adanya pembayaran kepada
sumber daya manusia fiktif, waktu kehadiran fiktif, dan jumlah kurang
bayar.
3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tarif gaji yang
memadai.
4. Secara periodik dan mendadak harus dilakukan pengamatan atas
pembayaran gaji dan pencatatan kehadiran.
5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji.
6. Dikembangkan pegawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri mengenai
kebenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
7. Untuk mengembangkan internal check yang baik, sistem pencatatan
presensi menggunakan presensi terkomputrisasi.
8. Tunjangan dan potongan termasuk penjumlahan jumlah gaji harus benar
dan sesuai dengan pengecekan.
9. Sedapat mungkin petugas kas meneliti tiap karyawan yang akan
mengambil gaji baik mengenai orangnya maupun tanda tangannya.
10. Harus di cek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji
tersebut memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji.
11. Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang dilakukan dari gaji adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
5. Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan Pengendalian Intern
Penyusunan prosedur penggajian harus diperhatikan dengan baik
karena masalah gaji adalah masalah yang sangat penting yang sering terjadi
kecurangan dan manipulasi, untuk menghindari hal tersebut maka prosedur
penggajian memerlukan pengendalian intern. Hubungan antara prosedur
penggajian dengan pengendalian intern yang baik memerlukan unsur-usur
sebagai berikut:
a. Prosedur
Prosedur penetapan dan pembayaran gaji dibagi:
1) Penentuan dan pencatatan waktu kerja sebagai dasar untuk
penghitungan gaji.
2) Mengadakan pemeriksaan atas perhitungan pencatatan dan
pembuatan daftar gaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) Melakukan pembayaran gaji serta penyimpanan slip gaji oleh yang
berhak.
b. Pelaksanaan
Prosedur yang telah ditetapkan itu hendaknya oleh orang yang cakap,
meliputi pengetahuan dan adanya wewenang yang cakap.
c. Pemisahan Fungsi
Pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan, dilakukan oleh orang yang
cakap saja tidak cukup, sebab pengendalian intern tidak akan berfungsi
dengan baik apabila suatu prosedur dikerjakan oleh suatu orang dari awal
sampai akhir.
6. Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian
Berikut ini merupakan aspek pengendalian internal menurut Mulyadi
(2016:321-324)
a. Aspek Organisasi
1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
b. Aspek Otorisasi
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh direksi
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat
keputusan direksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus di dasarkan surat potongan gaji yang telah diotorisasi
oleh kepala fungsi kepegawaian.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan
yang bersangkutan
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisai oleh fungsi
akuntansi
8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji
9) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi
c. Aspek Praktik yang Sehat
1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung
2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu
3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum
dilakukan pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu penghasilan karyawan
5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar
gaji.
d. Aspek Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
Di antara empat unsur pokok pengendalian internal, unsur mutu
karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling
penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,
unsur pengendalian lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan
perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang
menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem
pengendalian internal yang mendukungnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan terpercaya, cara
berikut ini dapat ditempuh:
1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan
berdasarkan persyaratan yang dituntut dan yang dibutuhkan oleh
masing-masing gugus tugas.
2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut
Indriantoro dan Supomo (2009:26), studi kasus merupakan penelitian yang
melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk
memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tentang evaluasi pengendalian internal pada sistem
penggajian dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 16 bulan Februari 2017 sampai
dengan tanggal 16 bulan April 2017
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan
responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subyek
penelitian ini adalah sumber daya manusia di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta yang meliputi:
a. Bagian Akuntansi
b. Bagian Personalia
c. Bagian Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Obyek Penelitian
Menurut Husen Umar (2005:303) obyek penelitian menjelaskan
tentang apa dan siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga dimana dan
kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal yang
dianggap perlu. Objek dari penelitian ini adalah pengendalian internal
sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang
meliputi fungsi, jaringan prosedur, dokumen, catatan, dan unsur
pengendalian itu sendiri yang meliputi struktur organisasi, sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang baik, serta karyawan
yang kompeten. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti
memperoleh informasi mengenai alur dan deskripsi untuk data yang
berkaitan dengan sistem penggajian Rumah Sakit.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif
yang meliputi: gambaran umum perusahaan, visi, misi, dan keterangan
lain yang berhubungan dengan penelitian dari pihak pimpinan atau
manajemen rumah sakit, sistem penggajian dan flowchart.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
internal perusahaan, data internal merupakan data yang diperoleh dari
pihak-pihak internal terkait, dimana data itu terbagi dua:
a. Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari
sumbernya tanpa melalui pengolahan dari pihak lain. Dokumen-
dokumen tersebut terdiri dari kartu jam hadir, kartu jam kerja, serta
dokumen lain yang dianggap perlu.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah
diolah dan jadi seperti dokumen-dokumen dalam perusahaan,
berupa:
1) Sejarah singkat dan perkembangan perusahaan
2) Visi dan misi perusahaan
3) Struktur organisasi
4) Sistem penggajian atau flowchart
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode
survei, yang tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam lewat sampel yang digunakan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara memperoleh data (informasi dengan
mengajukan pertanyan-pertanyaan secara lisan) untuk mendapatkan
informasi dengan bertanya jawab langsung dengan subyek penelitian.
Wawancara ini dilakukan dengan metode Close-Ended Questions dan
Open-Ended Questions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Tujuannya adalah
mendapatkan data yang berkaitan dengan subyek penelitian.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan jalan memberikan
daftar petanyaan tentang sistem pengendalian intern yaitu pertanyan
mengenai operasi kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang ada
dalam sistem penggajian perusahaan. Kuesioner merupakan cara yang
banyak dipakai untuk mendokumentasikan pemahaman mengenai
sistem pengendalian intern. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner
diajukan sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperlukan cukup
dengan kata “ya” dan “tidak”.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meminta
data yang ada dalam perusahaan yang berupa bagan struktur organisasi,
flowchart (bagan alir), serta dokumen sistem penggajian perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian digunakan metode
deskriptif analitis yang membandingkan antara teori yang ada dengan hasil
penelitian yang dikumpulkan. Adapun pengertian deskriptif analitis
menurut Sugiono (2009:29) adalah “Metode deskriptif adalah suatu metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum”.
Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat
penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Dikatakan deskriptif analitis
karena bertujuan untuk memperoleh pemaparan yang objektif mengenai
analisis pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit
Bethesda. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yaitu:
1. Mendiskripsikan sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit
Bethesda, yang meliputi:
a. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem penggajian.
b. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian.
c. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian.
d. Prosedur yang dilakukan dalam sistem penggajian.
e. Sistem pengendalian intern yang dilakukan dalam sistem
penggajian.
2. Membandingkan hasil temuan lapangan dengan teori sistem penggajian
yang memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian intern, dengan langkah-
langkah yaitu:
a. Melakukan wawancara dan membagikan kuesioner pada Rumah Sakit
Bethesda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Membandingkan jawaban yang diperoleh dengan teori yang digunakan.
Setelah melakukan perbandingan antara kajian teori dengan sistem
penggajian yang ada pada perusahaan, maka akan ditarik kesimpulan
apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori atau
belum sesuai dengan teori.
Berikut ini aspek pada sistem penggajian beserta tabel perbandingan
antara teori dengan praktik yang ada di lapangan. Penggunaan tabel akan
membantu pembaca untuk mempermudah dalam membandingkan pendapat
mengenai teori dengan praktik yang ada di lapangan.
1) Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
Perbandingan kajian teori tentang fungsi yang terkait dalam sistem
penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 3. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Fungsi Kepegawaian
Fungsi Pencatatan Waktu
Fungsi Pembuatan Daftar Gaji dan
Upah
Fungsi Akuntansi
Fungsi Keuangan
Sumber: Mulyadi (2016:317)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2) Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian
Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur sistem penggajian
dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat
dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur distribusi biaya gaji
Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur pembayaran gaji
Sumber: Mulyadi (2016:319)
3) Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan dalam
sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 5. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Dokumen pendukung perubahan
gaji
Kartu jam hadir
Kartu jam kerja
Daftar Gaji
Rekap daftar gaji
Surat pernyataan gaji
Amplop gaji
Bukti kas keluar
Sumber: Mulyadi (2016:310)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4) Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian
Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang digunakan
dalam sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda
dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 6. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem
Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Jurnal umum
Kartu harga pokok produk
Kartu biaya
Kartu penghasilan karyawan
Sumber: Mulyadi (2016: 317)
5) Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas
Perbandingan kajian teori tentang struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab secara tegas yang ada di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 7. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab secara tegas
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Organisasi
Fungsi pembuatan daftar gaji
harus terpisah dari fungsi
pembayaran gaji
Fungsi pencatatan waktu
harus terpisah dari fungsi
operasi
Sumber: Mulyadi (2016: 321-322)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Perbandingan kajian teori tentang sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat
dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Setiap orang namanya tercantum
dalam daftar gaji harus memiliki
surat keputusan pengangkatan
sebagai karyawan perusahaan
yang ditandatangani oleh
Direktur.
Setiap perubahan gaji
karyawan karena
perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji,
tambahan keluarga harus di
dasarkan pada surat
keputusan direktur
keuangan.
Setiap potongan atas gaji
karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan
harus didasarkan atas surat
potongan gaji yang
diotorisasi fungsi
kepegawaian
Kartu jam hadir harus
diotorisasi oleh fungsi
pencatatan waktu.
Perintah lembur harus
diotorisasi oleh kepala
departemen karyawan yang
bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan (lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Daftar gaji harus diotorisasi
oleh fungsi personalia
Bukti kas keluar untuk
pembayaran gaji harus
diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
Perubahan dalam catatan
penghasilan karyawan di
rekonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan
Sumber: Mulyadi (2016:321 – 323)
c. Praktik yang sehat
Perbandingan kajian teori tentang praktik yang sehat dalam
menjalankan tugas dan bagian organiasi yang ada di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 9. Praktik yang sehat
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Kartu jam hadir harus
dibandingkan dengan
kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini
dipakasi sebagai dasar
distribusi biaya tenaga
kerja langsung
Pemasukan kartu jam
hadir ke dalam mesin
pencatatan waktu harus
diawasi oleh fungsi
pencatatan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 9. Praktik yang sehat (lanjutan)
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Pembuatan daftar gaji
harus diverifikasi
kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum
dilakukan pembayaran
Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan
karyawan
Catatan penghasilan
karyawan disimpan oleh
pihak yang berwenang
Sumber: Mulyadi (2016: 324)
d. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.
Perbandingan kajian teori tentang karyawan yang kompeten
sesuai dengan tanggung jawabnya yang ada di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:
Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung
jawabnya
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Perekrutan karyawan
melalui proses seleksi
calon karyawan
berdasarkan persyaratan
yang dituntut oleh
pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung
jawabnya
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Telah dilakukan
pengembangan
pendidikan karyawan
selama
menjadi karyawan
koperasi, sesuai dengan
tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
Sumber: Mulyadi (2016:134-135)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Rumah Sakit Bethesda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1899 oleh
Dr. J. Gerrit Scheurer dengan nama PETRONELLA ZIENKENHUIS.
Rumah Sakit ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Rumah Sakit
Toelong/Pitulungan karena dalam pelayanannya terhadap pasien, Rumah
Sakit ini tidak memandang apa dan siapa pasien tersebut, tetapi
mengutamakan pertolongannya terlebih dahulu.
Pada zaman penjajahan Jepang (tahun 1942 – 1945) nama Rumah
Sakit PETRONELLA ZIENKENHUIS diganti dengan nama Yogyakarta
Tjuo Bjoin. Setelah terlepas dari penjajahan Jepang, Rumah Sakit ini
dikenal sebagai Rumah Sakit Pusat. Agar masyarakat umum mengetahui
bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayanan
kasih (Kristen), maka pada tanggal 28 Juni 1950 diganti dengan nama
Rumah Sakit Bethesda (yang berarti kolam penyembuhan).
Rumah Sakit Bethesda tergabung dalam suatu yayasan yang
menaungi rumah sakit-rumah sakit Kristen yang bernama YAKKUM
(Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum). Yayasan ini resmi berdiri pada
tanggal 1 Februari 1950.
B. Gambaran Lokasi Rumah Sakit Bethesda
Rumah Sakit Bethesda beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 70,
Kotabaru, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224 Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Visi dan Misi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pilihan yang Bertumbuh dan Memuliakan Allah
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, unggul,
efisien dan efektif, yang berwawasan lingkungan.
b. Menyelenggarakan penelitian, pelatihan, dan pengembangan
manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan SDM
yang kapabel, berkomitmen, sejahtera dan berjiwa kasih.
c. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, memuaskan
customer dan mampu berkembang dengan baik.
d. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan
mempertimbangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar
pelayanan mampu bersaing di era globalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda
Gambar 3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda
Sumber: Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
E. Kebijakan Mutu
Rumah Sakit Bethesda memberikan layanan yang cepat, tepat, komunikatif
terpadu sesuai dengan standar mutu, sehingga menghasilkan pelanggan
yang puas dan setia. Rumah Sakit Bethesda berkomitmen untuk selalu
melaksanakan dan meningkatkan keefektifan sistem mutu.
F. Layanan Kesehatan
1. Stroke Center
2. Klinik VIP Kartini
3. Klinik Penyakit Dalam
4. Hematologi
5. Kardiologi
6. Ginjal dan Hipertensi
7. Rematik
8. Klinik Nyeri
9. Klinik Kebidanan dan Kandungan
10. Klinik Anak
11. Klinik Paru
12. Klinik Kesehatan Jiwa
13. Klinik Mata
14. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
15. Klinik THT
16. Klinik Gigi dan Bedah Mulut
17. Klinik Bedah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Bedah Thorax
b. Bedah Onkologi
c. Bedah Plastik
d. Bedah Syaraf
18. Klinik Akupuntur
19. Klinik Alergi
20. Klinik Rehabilitasi Medik
21. Klinik Konsultasi HIV / AIDS
22. Unit Haemodialisa
23. Pelayanan Medical Check Up
G. Fasilitas Pelayanan Medik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Rawat Intensif
4. Unit Pelayanan Intensif dan Trauma
5. Pelayanan Operasi Rawat Jalan
H. Fasilitas Penunjang Medik
1. Instalasi Laboratorium
a. Laboratorium Mikrobiologi
b. Laboratorium Patalogi Klinik
c. Laboratorim Patalogi Anatomi
d. Pelayanan Bank Darah
2. Instalasi Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
a. Pelayanan Konsultasi Obat
b. Pelayanan Informasi Obat
c. Pelayanan Penanganan Obat Khusus
d. Penerapan Sistem Pelayanan Dsitribusi
e. Perbekalan Farmasi Berdasarkan Morbiditas Pasien
f. Farmasi Bangsal dan Klinik
3. Instalasi Radiologi
a. Radioterapi
b. Radiodiagnostik
4. Instalasi Gizi
a. Penurunan Berat Badan
b. Kesehatan Olahraga Bagi Kebugaran & Kesehatan Fisik
c. Terapi, Diit dan Nutrisi
d. Tumbuh Kembang Anak, Geriatri
e. Pengembangan Teknologi Pangan
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
a. Fisioterapi
b. Senam Hamil
c. Pijat Bayi
d. Senam Stroke
e. Okupasi Terapi
f. Speech Terapi
g. Orthotik Prostetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
I. Pelayanan Tempat Tidur (TT)
1. VVIP 1 Tempat Tidur
2. VIP 142 Tempat Tidur
3. Kelas I 54 Tempat Tidur
4. Kelas II 121 Tempat Tidur
5. Kelas III 126 Tempat Tidur
6. IMC & ICCU 16 Tempat Tidur
7. ICU 11 Tempat Tidur
J. Fasilitas Peralatan
1. Mammography 9. EEG
2. MRI 10. BMD
3. Endoscopy 11. Sleep Lab
4. Colonoscopy 12. MSCT 3 Dimensi
5. ESWL 13. BERA
6. Treadmill 14. TCD
7. EMG 15. Laparoscopy
8. ECG 16. USG Doppler
K. Personalia
a. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah total tenaga kerja adalah 1.147, yang terdiri dari:
1. Tenaga Medis 109 orang
2. Tenaga Perawat 511 orang
3. Tenaga Bidan 32 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4. Tenaga Pramurukti 91 orang
5. Tenaga Apoteker 8 orang
6. Tenaga AA & Admin 81 orang
7. Tenaga Gizi 51 orang
8. Tenaga Fisioterapi 16 orang
9. Tenaga Laboratorium 35 orang
10. Tenaga Radiologi 12 orang
11. Tenaga Rekam Medis 27 orang
12. Tenaga Umum / Keuangan 233 orang
b. Prosedur Perekrutan Karyawan
Prosedur perekrutan karyawan dimulai dari harus adanya
permintaan tenaga dari setiap gugus tugas yang ada Rumah Sakit
Bethesda. Permintaan tenaga kerja baru ini berdasarkan standar beban
kerja yang dibuat oleh setiap kepala gugus tugas. Apabila kekurangan
tenaga kerja, maka kepala gugus tugas akan mengajukan permohonan
ke Direktur disertai perhitungan SPK. Setelah itu akan diproses untuk
dibuat pengumuman yang disebarkan melalui gereja atau mencari
lamaran kerja yang sudah masuk pada bank lamaran yang ada di Rumah
Sakit Bethesda. Setelah itu ada tahap proses seleksi sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan oleh setiap gugus tugas. Para calon tenaga
kerja tersebut harus melalui beberapa tes, diantaranya tes akademik, tes
pastoral dan tes psikologi. Setelah melalui tiga tahap tes tersebut, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
akan dirangkum kemudian calon tenaga baru harus mengikuti tes seleksi
terakhir berupa tes wawancara.
c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan
1. Jam Kantor ( non shift )
Jam kantor yaitu dari hari Senin sampai Sabtu dimulai dari pukul
07.00–14.00
2. Shift
a) Shift Pagi
Shift pagi dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 07.00–14.00
b) Shift Siang
Shift siang dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 14.00–21.00
c) Shift Malam
Shift malam dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 21.00–07.00
d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain:
1. Pegawai meninggal
Pegawai yang meninggal akan dibuatkan SK (surat keputusan) oleh
bagian personalia yang menyatakan bahwa pegawai yang
bersangkutan telah meninggal dan tidak dapat melanjutkan
pengabdiannya.
2. Pegawai sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pegawai yang sakit harus memiliki surat keterangan dari
dokter yang menyatakan ketidaksanggupan lagi untuk bekerja.
Surat keterangan dari dokter ini kemudian diserahkan ke bagian
personalia untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan
bahwa pihak yang bersangkutan sudah tidak layak lagi untuk
bekerja. Untuk sakit yang memerlukan waktu penyembuhan dalam
jangka waktu lama, juga diperlukan surat keterangan dari dokter
untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan pihak
bersangkutan sedang cuti karena sedang dalam masa penyembuhan.
3. Pensiun yang dipercepat
Pensiun dipercepat ini biasanya terjadi apabila ada karyawan
yang mengundurkan diri karena alasan tertentu. Karyawan yang
mengundurkan diri akan membuat surat permohonan dan
mengajukan surat permohonan tersebut ke Direktur Utama.
Direktur Utama kemudian membuat surat disposisi yang kemudian
diserahkan ke bagian personalia dan kepala gugus tugas masing-
masing. Bagian yang berhak untuk menyetujui/tidak menyetujui
surat pengunduran ini adalah kepala gugus tugas yang
bersangkutan. Syarat pengajuan pensiun dipercepat adalah usia
minimal harus 47 tahun. Apabila usia karyawan yang bersangkutan
masih dibawah 47 tahun, maka karyawan tersebut dianggap keluar
dari pekerjaan dan bukan pensiun dipercepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. Adanya sanksi / kesalahan yang dilakukan oleh yang pegawai
bersangkutan
Prosedur pemutusan hubungan kerja ini melalui banyak
tahap khususnya pemutusan hubungan kerja yang dilakukan
berdasarkan sanksi / kesalahan. Tahapannya antara lain, harus ada
bukti dari kepolisian, dan harus melakukan konsultasi dengan
depnaker.
5. Sudah waktunya untuk dipensiun
Karyawan yang dapat dipensiun adalah karyawan yang
usianya sudah mencapai 57 tahun. Karyawan yang bersangkutan
akan dibuatkan Surat Keputusan berdasarkan tanggal lahir oleh
bagian personalia kemudian diotorisasi oleh Direktur Utama.
Karyawan yang dipensiun akan secara resmi pensiun dari Rumah
Sakit Bethesda per tanggal 1 bulan berikutnya.
e. Kenaikan Gaji
Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kenaikan gaji dilakukan
secara berkala setiap dua tahun sekali bagi karyawan tetap dan kenaikan
pangkat dilakukan secara berkala setiap 5 tahun sekali.
f. Pengaturan Cuti Karyawan
Karyawan di Rumah Sakit Bethesda dapat melakukan cuti maksimal
sebanyak 12 hari dalam 1 tahun. Cuti karyawan dapat dilaksanakan
setelah mendapat perijinan khusus dari setiap masing-masing kepala
gugus tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
L. Fasilitas Umum
1. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
2. Laundry
3. Wisma Tamu
4. Auditorium
5. TPA (Taman Penitipan Anak)
6. Rumah Duka
7. UPP (Unit Pelayanan Perempuan)
8. Home Care
9. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)
10. Kantin
11. Parkir Luas
12. Senam Klub Asma
13. Kegiatan Senam Klub Stroke
14. Kegiatan Senam Klub Diabetes
15. PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit)
16. Pastoral & Sosio Medis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
dan Penjelasannya
Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda
BAGIAN PERSONALIA
Sumber: Rumah Sakit Bethesda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda
(Lanjutan)
Sumber: Rumah Sakit Bethesda
BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penjelasan Bagan Alir
A. Bagian Personalia
1. Menerima kuitansi:
a. Potongan Biaya Perawatan dari Sub. Bagian Piutang
b. Potongan Obat dari Bagian Farmasi
c. Potongan lainnya
2. Memasukkan data, memeriksa data, dan menyimpan data.
3. Mencetak Daftar Gaji dan Slip Gaji kemudian dimasukkan ke dalam
amplop.
4. Mengirimkan daftar gaji ke masing-masing Gugus Tugas
5. Mengirimkan daftar gaji ke Bagian Akuntansi untuk diproses kas keluar.
B. Bagian Akuntansi
1. Menerima daftar gaji dari Bagian Personalia
2. Mencatat/ Membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang)
3. Mengarsipkan daftar gaji
C. Bagian Keuangan
1. Mengeluarkan uang sesuai dengan SPMU dari Bagian Akuntansi
2. Mengarsipkan slip dari karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Deskripsi kegiatan sistem penggajian yang dilakukan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta yaitu diawali dari karyawan masuk sesuai dengan jam
kerja yang telah ditentukan oleh masing-masing gugus tugas. Pada saat
datang, karyawan melakukan presensi dengan menggunakan sidik jari
(fingerprint). Mesin fingerprint secara otomatis mencatat jam masuk
karyawan yang bersangkutan, hal tersebut juga dilakukan saat jam pulang.
Data jam masuk dan pulang karyawan yang telah terekam pada fingerprint
akan direkap dalam bentuk data setiap akhir bulan pada masing-masing
gugus tugas. Data jam masuk karyawan tersebut kemudian dikirimkan ke
bagian personalia untuk penghitungan penilaian kinerja karyawan serta
kelebihan jam kerja pada bagian shift karyawan. Apabila terdapat karyawan
tugas lembur, maka penghitungan jam lembur dilakukan oleh bagian
personalia berdasarkan data lembur yang tercatat pada mesin presensi dan
memo lembur dari pejabat yang berwenang pada gugus tugas karyawan
yang bersangkutan. Begitu pula apabila terdapat karyawan baru pada gugus
tugas tertentu, maka bagian personalia berkewajiban membuat data yang
berkaitan dengan karyawan baru tersebut.
Setiap bulan, Bagian Personalia mencetak transkrip daftar jam hadir
karyawan. Selain menerima data jam kerja karyawan, Bagian Personalia
juga menerima beberapa kuitansi antara lain kuitansi potongan biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
perawatan dari Bagian Piutang, kuitansi potongan obat dari Bagian Farmasi,
serta kuitansi potongan-potongan lainnya. Kuitansi tersebut sudah dalam
bentuk data terkomputerisasi. Bagian Personalia kemudian memasukkan
data, memeriksa ulang data tesebut, kemudian menyimpannya. Setelah
diverifikasi kebenaran dan keakuratannya, Bagian Personalia kemudian
membuat daftar gaji dan slip gaji yang kemudian dikirimkan ke bagian
akuntansi untuk proses selanjutnya.
Bagian Akuntansi menerima daftar gaji dari Bagian Personalia yang
telah diotorisasi oleh Kepala Bagian Personalia kemudian mengecek ulang
daftar gaji tersebut. Setelah dilakuakn pengecekan bagian akuntansi
kemuadian membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang). SPMU
tersebut dibuat dua rangkap, rangkap pertama untuk diberikan ke bagian
keuangan yang digunakan sebagai bukti untuk mengeluarkan uang sesuai
dengan SPMU yang telah dibuat, dan rangkap kedua diarsipkan oleh Bagian
Akuntansi.
Bagian keuangan kemudian mengeluarkan uang sesuai dengan
jumlah yang tertera di SPMU untuk kemudian menerbitkan bukti bank
keluar yang digunakan untuk mecatat gaji karyawan yang telah dikeluarkan
oleh bank. Apabila sudah selesai dilakukan, Rumah Sakit akan menerima
bukti transfer dari bank. Bukti transfer dari bank inilah yang digunakan oleh
bagian akuntansi untuk mencatat pengeluaran yang berkaitan dengan
pembayaran gaji karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur yang Terkait
dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
1. Mendeskripsikan Bagian-Bagian yang Terkait dalam Sistem Penggajian
a. Fungsi Kepegawaian
Fungsi kepegawaian pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta dilaksanakan oleh bagian Sumber Daya Manusia
(SDM) atau Bagian Personalia yang bertanggung jawab untuk
mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan
penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji
karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan
serta pemberhentian karyawan. Bagian Personalia juga bertanggung
jawab dalam proses penggajian dan menyiapkan data untuk
kelengkapan dokumen pendukung dalam biaya penggajian, serta
bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi
komponen gaji pokok sesuai dengan pangkat/golongan dan jabatan
karyawan, santunan sosial, kompensasi serta potongan atas
keikutsertaan karyawan dalam organisasi tertentu.
b. Fungsi Pencatat Waktu Hadir
Fungsi pencatat waktu hadir bertanggung jawab untuk
mencatat waktu hadir bagi semua karyawan Rumah Sakit Bethesda.
Fungsi pencatat waktu ini dilakukan dengan menggunankan mesin
presensi berupa fingerprint. Karyawan hanya perlu menempelkan
ibu jarinya ke mesin fingerprint pada tempat yang telah disediakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dan otomatis mesin tersebut mencatat waktu hadir karyawan. Hal ini
dilakukan pada saat karyawan masuk dan pulang kerja. Hasil
presensi karyawan selama satu bulan di rekap pada masing-masing
gugus tugas sebelum dikirimkan ke Bagian Personalia yang
memegang fungsi penggajian. Mesin ini diletakkan di setiap lantai
pada beberapa tempat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang
dapat dengan mudah dijangkau oleh karyawan.
c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji
Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk
mencatat penghasilan karyawan dan potongan oleh karyawan. Pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi ini dilaksanakan oleh
bagian personalia. Daftar gaji merupakan dokumen
terkomputerisasi yang berisi nama karyawan, nomor induk
karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan
komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji
karyawan per bagian yang akan diterima.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat
kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran
gaji karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak,
utang dana pension) serta mencatat biaya gaji ke dalam jurnal umum
dan memposting ke buku besar. Selain itu, bagian akuntansi juga
bertanggung jawab untuk membuat SPMU (Surat Perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Mengeluarkan Uang) yang ditujukan ke bagian keuangan untuk
mencairkan gaji karyawan.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengeluarkan
uang sesuai dengan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang)
yang dibuat oleh bagian akuntansi. SPMU tersebut telah diteliti dan
diverifikasi sesuai dengan daftar slip gaji masing-masing karyawan.
2. Mendeskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem
Penggajian
a. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat besarnya distribusi biaya
tenaga kerja / biaya gaji yang dikeluarkan ke dalam masing-masing
gugus tugas pada Rumah Sakit Bethesda. Jurnal Umum dibuat oleh
bagian akuntansi. Berdasarkan pengamatan, pencatatan jurnal
umum dilakukan secara manual
Kas xxx
Bank xxx
(Mencatat kas keluar)
Gaji Karyawan xxx
Biaya Adinistrasi xxx
Bank xxx
(Mencatat transfer gaji karyawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Kartu Penghasilan Karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan karyawan dan
berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan pada periode
tertentu. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kartu penghasilan
sudah terkomputerisasi dan disebut sebagai Tabel Perhitungan Gaji.
Tabel perhitungan ini merupakan catatan mengenai penghasilan
yang diterima karyawan, prestasi kerja, jam kerja, tunjangan dan
potongan-potongan oleh karyawan.
3. Mendeskripsikan Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Penggajian
a. Daftar Gaji
Daftar gaji merupakan dokumen yang berisi nama karyawan, nomor
induk karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan
komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji
karyawan yang akan diterima.
b. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini diperlukan apabila ada karyawan yang mengalami
perubahan gaji yang dikarenakan oleh adanya kenaikan pangkat.
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Personalia dan diotorisasi oleh
direktur utama.
c. Kartu jam hadir
Pada Rumah Sakit Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh fungsi
presensi dengan sidik jari (fingerprint) yang nantinya akan direkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
setiap akhir bulan oleh masing-masing kepala gugus tugas. Data
hasil olah presensi fingerprint ini memuat nama karyawan, nomor
induk karyawan, jam karyawan tersebut hadir dan jam karyawan
tersebut pulang.
d. Kartu Jam Kerja
Kartu jam kerja merupakan jadwal jam kerja karyawan setiap hari
yang sudah diatur oleh tiap masing-masing gugus tugas selama
periode tertentu.
e. Rekap daftar gaji
Rekap daftar gaji ini memuat kode gugus tugas, gugus tugas, gaji
pokok, tunjangan khusus, tunjangan fungsional, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan, tunjangan perbaikan, penghasilan lain,
penghargaan kinerja, THR, upah lembur, jasa perawat, dan
tunjangan peralihan.
f. Surat Pernyataan Gaji
Surat pernyataan gaji atau surat keterangan penghasilan ditujukan
untuk menerangkan rincian jumlah gaji karyawan. Surat ini dibuat
dan dikeluarkan oleh Bagian Personalia.
g. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan bukti pengeluaran uang yang dibuat oleh
bagian akuntansi. Kas yang dikeluarkan disesuaikan jumlahnya
dengan daftar gaji yang dibuat oleh bagian personalia.
h. Bukti Bank Keluar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Bukti bank keluar ini merupakan dokumen tambahan yang ada di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang diperlukan sebagai bukti
bahwa bank telah mengeluarkan sejumlah uang untuk dibayarkan
sebagai gaji kepada karyawan Rumah Sakit Bethesda. Dalam bukti
bank keluar terdapat rekening, kepada siapa bukti bank keluar
tersebut ditujukan, nomor giro cek, tanggal, dan nomor bukti bank
keluar.
4. Mendeskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam Sistem Penggajian
a. Prosedur Pencatat Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu dan jam hadir
karyawan. Mesin sidik jari (fingerprint) diletakkan per lantai yang
mudah dijangkau oleh karyawan. Karyawan melakukan presensi
dengan cara menempelkan ibu jari pada saat masuk dan jam pulang
kerja. Daftar hadir pegawai berdasarkan data yang ditransfer oleh
mesin sidik jari (fingerprint) kemudian diotorisasi setiap bulannya
oleh kepala bagian masing-masing gugus tugas. Hasil presensi
karyawan tersebut kemudian diserahkan kepada Bagian Personalia
untuk proses selanjutnya.
b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Prosedur ini dilaksanakan oleh Bagian Personalia. Pembuatan daftar
gaji ini berdasarkan pada daftar hadir karyawan yang dicocokkan
dengan jam kerja karyawan, potongan-potongan yang dimiliki
karyawan, surat keputusan pengangkatan karyawan, surat kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
gaji, dan daftar hadir karyawan yang telah diotorisasi oleh bagian
yang berwenang.
c. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar
Prosedur pembuatan bukti bank keluar dilaksanakan oleh bagian
keuangan. Pengeluaran kas pada Rumah Sakit Bethesda diproses
oleh bagian keuangan berdasarkan pengajuan kas untuk keperluan
gaji dan kemudian memproses bukti transfer bank pada bank yang
telah ditunjuk oleh Rumah Sakit Bethesdda.
d. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Biaya gaji karyawan ditransfer oleh bagian keuangan melalui Bank
BRI ke masing-masing nomor rekening karyawan.
e. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Sudah terdapat form bukti kas keluar dalam sistem komputerisasi
akuntansi Rumah Sakit Bethesda. Bagian yang berwenang untuk
mengeluarkan bukti kas keluar ini adalah bagian akuntansi yang
sudah diotorisasi oleh kepala bagian keuangan.
f. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian
keuangan setelah mendapat SPMU dari bagian akuntansi kemudian
memproses transfer gaji yang sesuai dengan daftar gaji masing-
masing karyawan untuk proses transfer ke masing-masing nomor
rekening karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5. Mendeskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian
a. Struktur Organisasi
1) Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi keuangan.
Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi pembuat daftar
gaji dilakukan Bagian Personalia sedangkan fungsi keuangan
dilakukan Bagian Keuangan yang bertanggung jawab
melakukan pembayaran gaji berdasarkan SPMU (Surat Perintah
Mengeluarkan Uang) yang telah dibuat dan diotorisasi oleh
Bagian Akuntansi.
2) Fungsi pencatat waktu hadir terpisah dari fungsi operasi.
Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan menggunakan mesin
sidik jari (fingerprint) yang secara otomatis akan mencatat
waktu hadir dan pulang karyawan, sedangkan fungsi operasi
dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji
memiliki surat keputusan pengangkatan karyawan yang
ditandatangani oleh bagian personalia.
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji dan tambahan keluarga dilakukan
berdasarkan surat keputusan dari Direktur dan diketahui oleh
Bagian Personalia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3) Setiap potongan gaji karyawan selain pajak penghasilan
berdasarkan surat potongan gaji sudah diotorisasi oleh Bagian
Personalia.
4) Kartu jam hadir diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus
tugas dari mesin fingerprint sebelum dikirimkan ke Bagian
Personalia
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh masing-masing kepala
gugus tugas.
6) Daftar gaji diotorisasi oleh Bagian Personalia.
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan di rekonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan.
c. Praktik yang Sehat
1) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu
harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Pada Rumah Sakit
Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh presensi dengan
menggunakan sidik jari (fingerprint). Rekap sidik jari di rekap
setiap bulan oleh masing-masing kepala bagian gugus tugas dan
diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas.
2) Kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya
tenaga kerja langsung. Pada Rumah Sakit Bethesda, rekap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
presensi fingerprint akan dicocokkan dengan jadwal masing-
masing karyawan untuk mengetahui apakah ada kelebihan jam
kerja yang digunakan sebagai dasar perhitungan tambahan upah.
3) Bagian akuntansi harus memverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungan gaji karyawan yang dilakukan oleh bagian
personalia sebelum membuat SPMU (Surat Perintah
Mengeluarkan Uang) untuk diberikan kepada bagian keuangan
untuk pembayaran gaji karyawan.
4) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh Bagian Personalia.
5) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan catatan penghasilan karyawan oleh bagian personalia.
d. Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan
berdasarkan persyaratan yang dibutuhkan oleh masing-masing
gugus tugas.
2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan di Rumah Sakit Bethesda sesuai dengan
tuntutan perkembangan pekerjaannya. Contohnya adalah
program pendidikan dan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Pelatihan ini bertujuan
untuk meningkatkan mutu perawat dalam memberikan
pelayanan yang tanggap darurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan Teori yang
Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta
Pemakaian kuesioner mengenai unsur-unsur pengendalian intern
dalam sistem penggajian pada Rumah Sakit Bethesda sangat diperlukan
untuk memperoleh informasi mengenai tepat tidaknya unsur-unsur
pengendalian intern dalam sistem penggajian yang diterapkan oleh Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta. Maka untuk menjawab rumusan masalah yaitu
apakah struktur pengendalian intern dalam sistem penggajian Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori, dapat dilihat dari hasil
yang diperoleh dari kuesioner berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
Informasi mengenai penggajian yang dilakukan oleh Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta dibutuhkan manajemen untuk keperluan pengarsipan.
Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai fungsi yang
terkait dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan.
Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam
Sistem Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Fungsi
Kepegawaian √
Pada Rumah Sakit Bethesda,
fungsi kepegawaian dilakukan
oleh Bagian Personalia
Fungsi
Pencatatan
Waktu
√ Fungsi pencatat waktu dilakukan
oleh mesin fingerprint yang
digunakan untuk mencatat waktu
hadir karyawan secara otomatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam
Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Fungsi
Pembuatan
Daftar Gaji
√ fungsi pembuat daftar gaji
dilakukan oleh Bagian Personalia
Fungsi
Akuntansi
√ fungsi akuntansi dilakukan oleh
Bagian Akuntansi
Fungsi
Keuangan
√ Fungsi keuangan dilakukan oleh
Bagian Keuangan yang berfungsi
untuk melakukan pengeluaran
kas tunai melalui transfer via
bank
2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian
Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai jaringan
prosedur yang membentuk sistem penggajian dengan praktik yang ada di
lapangan.
Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang
Membentuk Sistem Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Prosedur
pencatatan
waktu hadir
√
Pencatatan waktu hadir pada
Rumah Sakit Bethesda dilakukan
dengan menggunakan mesin
fingerprint
Prosedur
pembuatan
daftar gaji
√ Pembuatan daftar gaji karyawan
dilakuakan oleh Bagian
Personalia.
Prosedur
distribusi biaya
gaji
√ Distribusi biaya gaji karyawan
pada Rumah Sakit Bethesda
ditransfer via Bank BRI melaui
Bagian Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang
Membentuk Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Prosedur
pembuatan bukti
kas keluar
√ Bukti kas keluar dilakukan oleh
Bagian Akuntansi setelah
menerima bukti pembayaran gaji
karyawan oleh bank
Prosedur
pembayaran gaji
√ Pembayaran gaji ditransfer
melalui bank ke masing-masing
rekening karyawan.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai dokumen yang
digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan
Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan
dalam Sistem Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Dokumen
pendukung
perubahan gaji
√
Dokumen pendukung perubahan
gaji dibuat apabila ada karyawan
yang mengalami perubahan gaji
karena naik pangkat
Kartu jam hadir √ sedangkan kartu jam hadir telah
dikembangkan dan sudah
diotomatisasikan menjadi mesin
fingerprint
Kartu Jam Kerja √ kartu jam kerja sudah diatur oleh
setiap gugus tugas
Rekap daftar gaji √ Rekap daftar dilakukan oleh
Bagian Personalia
Surat pernyataan
gaji
√ gaji surat pernyataan gaji dibuat
oleh Bagian Personalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Amplop
gaji
√ Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta tidak menggunakan
amplop gaji karena sudah
dilakukan pengembangan dan
diotomatisasikan menjadi sistem
trransfer dimana uang gaji
karyawan langsung di transfer ke
masing-masing nomor rekening
karyawan melalui bank yang
sudah ditunjuk oleh Rumah Sakit
Bethesda
Bukti kas keluar √ Bukti kas keluar dibuat oleh
Bagian Akuntansi setelah
mendapatkan bukti transfer gaji
dari dari bank yang
bersangkutan.
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian
Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai catatan
akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang
ada di lapangan.
Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang
Digunakan dalam Sistem Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Jurnal umum √
Jurnal umum dicatat secara
manual setiap bulan oleh bagian
akuntansi
Kartu Harga
Pokok Produk √
Catatan ini digunakan untuk
mencatat upah karyawan yang
dikeluarkan untuk kebutuhan
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang
Digunakan dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Kartu Biaya √
Catatan ini digunakan untuk
mencatat hutang oleh karyawan
dari setiap masing-masing gugus
tugas.
Kartu
penghasilan
karyawan
√ Kartu penghasilan karyawan
sudah dilaksanakan secara
terkomputerisasi dan dikenal
dengan sebutan Tabel
Perhitungan Gaji. Kartu ini dibut
oleh Bagian Personalia.
5. Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian
Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai unsur
Pengendalian Intern dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di
lapangan.
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara tegas
Fungsi
pembuatan
daftar gaji harus
terpisah dari
fungsi
pembayaran gaji
√
Pada Rumah Sakit Bethesda,
fungsi pembuat daftar gaji
dilaksanakan oleh bagian
personalia sedangkan fungsi
keuangan dilaksanakan oleh
bagian keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Fungsi pencatatan
waktu harus terpisah
dari fungsi operasi
√ Fungsi pencatatan waktu hadir
menggunakan mesin presensi
berupa fingerprint yang
terhubung pada masing-masing
gugus tugas, sedangkan fungsi
operasi dilaksanakan oleh
gugus tugas masing-masing.
Pemisahan fungsi ini dilakukan
untuk menghindari kekeliruan
dan kesalahan dalam
pencatatan waktu hadir
karyawan.
Sistem Otorisaasi dan Prosedur Pencatatan
Setiap orang
namanya tercantum
dalam daftar gaji
harus memiliki surat
keputusan
pengangkatan
sebagai karyawan
perusahaan yang
ditandatangani oleh
Direktur Utama.
√ Setiap karyawan yang
namanya tercantum dalam gaji
harus memiliki surat keputusan
pengangkatan karyawan yang
ditandatangani oleh Bagian
Personalia. Hal ini untuk
menghindari pembayaran gaji
terhadap karyawan fiktif atau
yang tidak berhak sehingga
tidak terjadi kecurangan dalam
pembayaran gaji karyawan.
Setiap
perubahan gaji
karyawan
karena
perubahan
pangkat,
perubahan tarif
gaji, tambahan
keluarga harus
di dasarkan
pada surat
keputusan yang
berwenang.
√ Setiap perubahan gaji
karyawan harus berdasarkan
surat keputusan yang
diotorisasi oleh bagian
personalia dan direksi yang
disebabkan adanya perubahan
pangkat, tarif gaji, pemindahan
daerah tugas serta ketentuan-
ketentuan lainnya menyangkut
perubahan gaji karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Setiap potongan atas
gaji karyawan selain
dari pajak
penghasilan
karyawan harus
didasarkan atas surat
potongan gaji yang
diotorisasi fungsi
yang berwenang.
√ Setiap potongan atas gaji
karyawan selain pajak
penghasilan harus berdasarkan
surat potongan gaji yang
diotorisasi oleh bagian
akuntansi, bagian personalia,
dan direksi. Potongan atas gaji
karyawan ini disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya
adalah jumlah pinjaman yang
dilakukan oleh karyawan.
Kartu jam hadir harus
diotorisasi oleh
fungsi pencatat waktu
√ Dalam hal ini, fungsi pencatat
waktu dilakukan oleh mesin
fingerprint yang kemudian di
otorisasi oleh masing-masing
kepala gugus tugas.
Perintah lembur harus
diotorisasi oleh
kepala departemen
karyawan yang
bersangkutan
√ Perintah lembur biasanya
datang dari perintah kepala
gugus tugas masing-masing
karyawan oleh karena itu,
kepala gugus tugas telah
mengotorisasi perintah lembur
tersebut.
Daftar gaji harus
diotorisasi oleh
fungsi personalia.
√ Daftar gaji pada Rumah Sakit
Bethesda dibuat oleh bagian
personalia menggunakan
perhitungan terkomputerisasi
kemudian dicetak dan
diotorisasi kembali oleh bagian
personalia
Bukti kas keluar
untuk pembayaran
gaji harus
diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
√ Dalam hal ini, bagian akuntasi
akan membuat Bukti Kas
Keluar (BKK) apabila suda
menerima bukti pembayaran
gaji kepada karyawan dari
bank yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Perubahan dalam
catatan penghasilan
karyawan di
rekonsiliasi dengan
daftar gaji
karyawan
√ Perubahan penghasilan
karyawan disebabkan karena
adanya kenaikan pangkat.
Perubahan gaji ini
direkonsiliasi oleh bagian
pesonalia setiap ada karyawan
yang mengalami perubahan
gaji.
Praktik yang Sehat
Kartu jam hadir harus
dibandingkan dengan
kartu jam kerja
sebelum kartu yang
terakhir ini dipakai
sebagai distribusi
biaya tenaga kerja
langsung
√ Rekap presensi fingerprint
dicocokkan dengan jadwal
masuk karyawan untuk
mengetahui apakah ada
kelebihan jam untuk
menambah upah lembur
Pemasukan kartu jam
hadir ke dalam mesin
pencatatan waktu
harus diawasi oleh
fungsi pencatatan
waktu
√ Pada Rumah Sakit Bethesda,
kartu jam hadir diganti oleh
presensi fingerprint. Tidak ada
pengawasan saat pegawai
melakukan presensi karena
mesin fingerprint sudah dirasa
cukup kuat untuk
meminimalkan risiko
kecurangan oleh karyawan
Pembuatan daftar gaji
harus diverifikasi
kebenaran dan
ketelitian
perhitungannya oleh
fungsi akuntansi
sebelum dilakukan
pembayaran
√ Pembuatan daftar gaji harus
diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum
diberikan ke bagian keuangan
dan dilakukan pembayaran.
Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kesalahan dalam
distribusi biaya gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Penghitungan pajak
penghasilan
karyawan
direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan
karyawan
√ Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan oleh
bagian personalia
Catatan penghasilan
karyawan disimpan
oleh pihak yang
berwenang
√ Catatan penghasilan karyawan
disimpan oleh bagian yang
membuat daftar gaji
perusahaan, yaitu bagian
personalia untuk keperluan
pengarsipan perusahaan
Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggungjawabnya
Perekrutan karyawan
melalui proses seleksi
calon karyawan
berdasarkan
persyaratan yang
dituntut oleh
pekerjaannya
√ Apabila kekurangan tenaga
kerja, maka kepala gugus tugas
akan mengajukan permohonan
ke Direktur disertai
perhitungan SPK. Setelah itu
akan diproses untuk dibuat
pengumuman yang disebarkan
melalui gereja atau mencari
lamaran kerja yang sudah
masuk pada bank lamaran yang
ada di Rumah Sakit Bethesda.
Setelah itu ada tahap proses
seleksi sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan oleh setiap
gugus tugas. Para calon tenaga
kerja tersebut harus melalui
beberapa tes, diantaranya tes
akademik, tes pastoral dan tes
psikologi. Setelah melalui tiga
tahap tes tersebut, calon tenaga
baru harus mengikuti tes
seleksi terakhir berupa tes
wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern
dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Teori Praktik
Keterangan Ada Tidak
Telah dilakukan
pengembangan
pendidikan karyawan
selama menjadi
karyawan koperasi,
sesuai dengan
tuntutan
perkembangan
pekerjaannya
√ Diadakan pelatihan BHD
(Bantuan Hidup Dasar) yang
dilaksanakan setiap tiga tahun
sekali
D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda
Berdasarkan bagan alir dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta, penulis menemukan masalah yang muncul dalam
bagan alir sistem penggajian, yaitu bagan alir sistem penggajian belum
dapat menjelaskan secara rinci kegiatan pengendalian internal dari
sistem penggajian perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka penulis memberikan usulan untuk bagan alir dokumen sistem
penggajian di Rumah Sakit Bethesda yang digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Bagian Personalia
Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Bagian Akuntansi
Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Bagian Keuangan
Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengamati data berdasarkan hasil evaluasi dan temuan atas
penelitian yang diperoleh, maka dari hasil analisis data terhadap evaluasi
pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan Teori Auditing
(Pengauditan) menurut Mulyadi yang disesuaikan dengan perusahaan
jasa. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa
hal yang telah mengalami perkembangan dan otomatisasi, antara lain:
a. Salah satu dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
berdasarkan teori adalah amplop gaji. Pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta, amplop gaji tidak digunakan karena sistem
pembayaran gaji karyawan adalah sistem transfer dimana uang gaji
langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan melalui
bank.
b. Salah satu unsur pengendalian intern adalah pemasukan kartu jam
hadir ke dalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi
pencatatan waktu. Pada Rumah Sakit Bethesda tidak ada
pengawasan dari pihak berwenang karena presensi menggunakan
sidik jari (fingerprint) yang langsung otomatis mencatat waktu hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
karyawan. Mesin fingerprint sudah sangat cukup untuk
meminimalkan risiko kecurangan oleh karyawan. Hal ini sudah
menjadi kebijakan operasional dari Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti tidak mendapatkan informasi secara rinci berkaitan dengan
tugas dan wewenang setiap bagian dari struktur organisasi. Hal ini
karena informasi tersebut hanya dapat diketahui oleh bagian yang
terkait dalam lingkungan internal Rumah Sakit.
2. Peneliti hanya mendapatkan beberapa bukti tercetak dokumen
pendukung untuk sistem penggajian seperti rekap daftar hadir
karyawan, slip gaji karyawan, rekap daftar gaji karyawan, rekap daftar
potongan karyawan, dan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang).
C. Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap pengendalian internal pada
sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, penulis belum
menemukan suatu hal yang dapat mengganggu kegiatan operasional
pengendalian internal pada sistem penggajian maka dari itu, saran untuk
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta belum diberikan. Adapun saran dari
hasil penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu, penelitian selanjutnya
sebaiknya memperluas obyek yang diteliti, tidak hanya pengendalian
internal pada sistem penggajian saja namun juga pengendalian internal pada
sistem pengupahan suatu perusahaan/organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Abadi Jusuf dan Rudi, M Tambunan. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jilid
Kesatu. Salemba Empat, Jakarta.
Baridwan, Zaki. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi 5
cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE. (W. Gerald Cole dan Steven A.
Moscove). 1999
Bondar, George H, dan William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,
Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Chusing, Barry E., diterjemahkan oleh La Midjan. 2000. Sistem Informasi
Akkuntansi I Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan
Prosedur. Bandung: Lembaga Informasi Akuntansi.
Diana A. dan Lilis S. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses dan
Penerapan. Yogyakarta: Andi.
Hartadi, Bambang. 1986. Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya
Dengan Management dan Audit. Edisi 1. BPFE Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Andi Offset.
Yogyakarta.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
James, A. Hall, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Terjemahan Amir
Abadi Yusuf. Salemba Empat, Jakarta.
La Midjan dan Azhar Susanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.
Bandung: Lingga Jaya
Marshall, B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Ketiga belas. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2014. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2014. Auditing. Edisi Keenam. Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Nugroho, Bernardus Unggul. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Kas dan
Pengendalian Internal Penerimaan Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Robbins, Stephen P. 2014. Perilaku Organisasi. Edisi 16. Salemba Empat, Jakarta.
Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Erlangga: Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Umar, Husen. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Warren, Carl S. 2014. Pengantar Akuntansi (Adaptasi Indonesia). Edis 25.
Salemba Empat, Jakarta
Winarno, W. W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN Yogyakarta.
Zaluchu, William Buala. 2014. Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian. Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
A. Organisasi
1. Bagaimana sejarah bedirinya Rumah Sakit Bethesda?
2. Apa visi dan misi Rumah Sakit Bethesda?
3. Bagaimana struktur organisasi di Rumah Sakit Bethesda?
4. Apa kebijakan mutu dari Rumah Sakit Bethesda?
5. Apa saja pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Bethesda?
B. Personalia
1. Bagaimana cara merekrut karyawan?
2. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan?
3. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap?
4. Apa syarat-syarat menjadi karyawan, baik karyawan tidak tetap dan
karyawan tetap?
5. Apa saja usaha yang dilakukan Rumah Sakit Bethesda untuk
memajukan karyawan?
6. Bagaimana pemutusan hubungan kerja?
7. Apakah ada kenaikan gaji? Bila ada kapan?
8. Bagaimana pengaturan cuti karyawan?
C. Sistem Penggajian
1. Bagaimana sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda
Yogayakarta?
2. Bagian apa saja yang terkait dalam sistem penggajian?
3. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem penggajian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem
penggajian?
5. Bagaimana pengendalian internalnya?
6. Bagaimana bagan alirnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN
Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
A. INSTRUKSI PENGISIAN
Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk
memberikan check list (√) pada item yang sesuai dengan kondisi bapak/ibu
ketahui / rasakan. Untuk bagian B (Identitas Responden) nomor 1 dan
nomor 2 pengisiannya bersifat optional (bisa diisi / tidak). Untuk bagian B
nomor 3 sampai dengan bagian C Bapak/Ibu dapat mengisi dengan ceklist.
Adapun keterangan dari pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
Jawaban Positif ( YA dan ADA )
Artinya bahwa responden sangat setuju dengan pertanyaan karena
sangat sesuai dengan kondisi yang dirasakan.
Jawaban Negatif ( TIDAK dan TIDAK ADA )
Artinya bahwa pertanyaan sangat tidak sesuai dengan kondisi / keadaan
yang ada atau yang dirasakan
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama (bisa diisi/tidak) :
2. Jabatan (bisa diisi/tidak) :
3. Jenis Kelamin :
Pria Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Pendidikan Terakhir :
SMA D3 S1 S2 S3
5. Umur :
21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun
6. Lama Bekerja :
>3 bulan 1 tahun >1tahun
C. PERTANYAAN KUESIONER
Pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 35 pertanyaan yang dikelompokkan
menjadi delapan (8) kelompok pertanyaan yaitu:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian
5. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
secara tegas
6. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
7. Praktik yang sehat
8. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung
jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No Item Pertanyaan ADA TIDAK
ADA
1. Apakah terdapat fungsi kepegawaian pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
2. Apakah terdapat fungsi pencatatan waktu
pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
3. Apakah terdapat fungsi untuk membuat
daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
4. Apakah terdapat fungsi akuntansi pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
5. Apakah terdapat fungsi keuangan pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
6. Apakah terdapat suatu prosedur pencatatan
waktu hadir pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
7. Apakah terdapat suatu prosedur pembuatan
daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
8. Apakah terdapat suatu prosedur distribusi
biaya gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
9. Apakah terdapat suatu prosedur pembayaran
gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
10. Apakah terdapat prosedur pembuatan bukti
kas keluar pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Item Pertanyaan ADA TIDAK
ADA
11. Apakah terdapat dokumen pendukung
perubahan gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
12. Apakah terdapat kartu jam hadir pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
13. Apakah terdapat kartu jam kerja pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
14. Apakah terdapat rekap daftar gaji pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
15. Apakah terdapat surat pernyataan gaji pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
16. Apakah terdapat amplop gaji pada Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta?
17. Apakah terdapat dokumen bukti kas keluar
pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
18. Apakah terdapat jurnal umum sebagai media
untuk melakukan pencatatan transaksi
akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
19. Apakah terdapat kartu harga pokok produk
sebagai media untuk melakukan pencatatan
transaksi akuntansi pada Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta?
20. Apakah terdapat kartu biaya sebagai media
untuk melakukan pencatatan transaksi
akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No Item Pertanyaan ADA TIDAK
ADA
21. Apakah terdapat kartu penghasilan
karyawan sebagai catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem penggajian pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
22. Apakah fungsi pembuat dafar gaji terpisah
dari fungsi pembayaran gaji?
23. Apakah fungsi pencatat waktu terpisah dari
fungsi operasi?
24. Apakah setiap orang namanya tercantum
dalam daftar gaji memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai karyawan perusahaan
yang ditandatangani oleh Direktur Utama?
25. Apakah setiap perubahan gaji karyawan
karena perubahan pangkat, perubahan tarif
gaji, tambahan keluarga di dasarkan pada
surat keputusan yang berwenang?
26. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan
selain dari pajak penghasilan karyawan
didasarkan atas surat potongan gaji yang
diotorisasi fungsi yang berwenang?
27. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh
fungsi pencatatan waktu?
28. Apakah perintah untuk lembur diotorisasi
oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan?
29. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi
personalia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No Item Pertanyaan ADA TIDAK
ADA
30. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran
gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi?
31. Apakah perubahan dalam catatan
penghasilan karyawan di rekonsiliasi dengan
daftar gaji karyawan?
32. Apakah kartu jam hadir dibandingkan
dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang
terakhir ini dipakai sebagai distribusi biaya
tenaga kerja langsung?
33. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam
mesin pencatatan waktu diawasi oleh fungsi
pencatatan waktu?
34. Apakah pembuatan daftar gaji di verifikasi
kebenaran dan ketelitian perhitunganya
terlebih dahulu oleh fungsi akuntansi
sebelum dilakukan pembayaran?
35. Apakah catatan penghasilan karyawan
disimpan oleh pihak yang berwenang?
36. Apakah penghitungan pajak penghasilan
karyawan direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan?
37. Apakah perekrutan karyawan melalui
suatu proses seleksi calon karyawan
yang didasarkan pada persyaratan yang
dituntut oleh pekerjaannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Item Pertanyaan ADA TIDAK
ADA
38. Apakah telah dilakukan pengembangan
pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan yang sudah sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lam
pir
an
3. R
ekap
Hasi
l K
ues
ion
er
KE
TE
RA
NG
AN
:
1 =
JA
WA
BA
N Y
A 2
= J
AW
AB
AN
TID
AK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
La
mp
iran
4. S
lip
Gaji
Kary
aw
an
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lam
pir
an
5. R
ekap
Po
ton
ga
n P
engg
aji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lam
pir
an
5. R
ekap
Po
ton
gan
Pen
ggaji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 1
(Lan
juta
n)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lam
pir
an
5. R
ekap
Po
ton
gan
Pen
ggaji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 1
(Lan
juta
n)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lam
pir
an
6. R
ekap
Po
ton
gan
Pen
ggaji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lam
pir
an
6. R
ekap
Po
ton
gan
Pen
ggaji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 2
(L
an
juta
n)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lam
pir
an
6. R
ekap
Po
ton
gan
Pen
ggaji
an
Kary
aw
an
Bagia
n 2
(L
an
juta
n)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lam
pir
an
7. R
ekap
Daft
ar
Ga
ji K
ary
aw
an
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lam
pir
an
7. R
ekap
Daft
ar
Ga
ji K
ary
aw
an
(L
an
juta
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lam
pir
an
7. R
ekap
Daft
ar
Ga
ji K
ary
aw
an
(L
an
juta
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 8. Rekap Daftar Hadir Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 8. Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lam
pir
an
9. S
PM
U (
Su
rat
Peri
nta
h M
engel
uark
an
Uan
g)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 10. Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 11. Mesin Fingerprint
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI