Post on 05-Feb-2018
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 SIRENESejalan dengan perkembangan zaman, peralatan Elektronik semakin
hari semakin berkembang dan canggih, meskipun begitu banyak juga peralatan
elektronik sederhana yang masih digunakan untuk membantu dalam kehidupan
sehati-hari,Contohnya Sirene ini meskipun dari jenis dan kemampuan yang
sederhana,tetapi dalam penggunaannya sangat bermanfaat. Sistem
penggunaannya bukan menggunakan sensor, tetapi masih digunakan
berdasarkan manualisasi yaitu “ditekan”, dengan menggunakan saklar. Sirene ini
merupakan salah satu teknologi yang canggih tetapi merupakan sebuah alat
sederhana, yaitu suatu alat yang dirangkai dari komponen-komponen seperti :
transistor, kapasitor, dioda, resistor, IC, dll. Yang semuanya merupakan dari jenis
komponen elektronika yang sangat sederhana, banyak dan mudah didapat
Rangkaian Sirene ini merupakan rangkaian elektronik yang mempunyai
kemampuan mengeluarkan output dalam bentuk gelombang suara atau bunyi,
yang fungsinya sebagai suatu alat pemberitahuan sederhana. Dan dalam
penyajian bentuk yang cukup mudah dimengerti oleh semua pengguna, karena
untuk mengoprasikan alat ini juga cukup mudah dioprasikan.
Sirene adalah sebuah perangkat elektronik dimana output dari
rangkaian Sirene ini adalah dalam bentuk gelombang suara atau bunyi, yang
keluar pada speaker. Sirene ini berfungsi sebagai alat pemberitahu atau
peringatan, sehingga pengaruh suara dalam penyajiannya sangat diperlukan
untuk menarik perhatian pendengar, sehingga orang yang mendengar suara
atau bunyi tersebut dapat langsung mengetahui bahwa suara atau bunyi yang
didengar itu adalah suara Sirene. Dan disini Sirene ini berfungsi sebagai alat
pemberitahu atau peringatan.
4
5
2.2 Teori Dasar ElektronikaDalam elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Komponen Aktif
2. Komponen Pasif
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam
pengoprasiannya membutuhkan sumber tegangan dan sumber arus, misalnya
Dioda, Resistor, Kapasitor, Trafo dan lain-lain. Sedangkan Komponen Pasif
adalah komponen elektronika yang dalam pengoprasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri, misalnya Transistor, Tranducer,
SCR, Relay,Integrated Circuit (IC) dan lain-lain. Namun disini kami akan
menjelaskan uraian dari komponen-komponen elektronika yang bersangkutan
dengan alat yang kami buat yaitu “ Sirene “.
2.3 Op- AmpOp-Amp adalah rangkaian terintegrasi yang mampu menguatkan sinyal
masukan AC / DC.
Karakteristik Op-Amp Ideal :
1. AV = ~ (Penguatan Tak Hingga) = PLN
2. Zin = ~ (Impedansi Tak Hingga)
3. BW = ~ (Bandwidth Tak Hingga)
4. Zout = 0 (Impedansi Output)
5. Vout = 0 (Tegangan O utput = 0, apabila Input = 0)
Sifat Op-Amp Ideal :
1. Ia = Ib = 0
2. Va = Vb
3. Ia besarnya tak tentu
4. Vsat = 90% * Vcc
6
Gambar 2.1 Skema Op-Amp
Penguatan Op-Amp :
1. Modus Loop Terbuka
AV = Maks
Vout = Vsat
2. Modus Loop Tertutup
AV < Maks
3. Penguatan Terkontrol
AV = - (Rf / Rin)
4. Penguatan Satu
AV = 1
A. Rangkaian Dasar Op-Amp :
1. Inverting AmplifierPada rangkaian Op-Amp disebut rangkaian inverting apabila input
masukan berada pada inverting Op-Amp, Inverting adalah Penguatan Balik.
7
Gambar 2.2 Skema Inverting Op-Amp
Ic = 0, karena tersambung pada ground
Ia + Ib = Ic
Maka :
Vin – 0 + Vout – 0
Rin Rf
Vout = Vin Vout = - Rf . Vin
Rf Rin Rin
2. Non Inverting AmplifierPada rangkaian Op-Amp disebut Rangkaian Non Inverting. Apabila
input masuk pada non Inverting Op-Amp.
Pada rangkaian Non Inverting Op-Amp nilai dari Ic = 0, walaupun Ic tidak
terhubung dengan Ground, ini karena ada (Konsep Bumi Semu)
Karena :
Ic = 0
Ia + Ib = Ic
Ia + Ib = 0
Maka :
0 – Vin + Vout – Vin = 0
8
Rin Rf
Vout – Vin = Vin Vout = - Rf . Vin
Rf Rin Rin
Vout – Vin = Vin
Rf Rf Rin
Vout = Vin + Vin
Rf Rin Rf
X Rf
Vout = Rf . Vin + Vin
Rin
Vout = Rf + 1 . Vin
Rin
3. Voltage Follower (Buffer)Vin = Vout
Gambar2.4Skema Voltage Follower
B. Summing Circuit Berdasarkan konfigurasi penguat dasar, maka dapat dibangun
rangkaian summing circuit untuk menyelesaikan persamaan -persamaan aljabar
9
sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan.
Rangkaian yang terdapat pada Summing Circuit :
1. Inverting Adder Penjumlahan input, input pada rangkaian ini masuk pada inverting op-Amp
10
Gambar 2.5 Skema Inverting Adder
Rf = R1 = R2
Vout = - Rf .V1 + Rf .V2
R1 R2
Inverting Adder = Penjumlahan Input
Inverting Adder = Penjumlahan Input
2. Scalling Adder
Nilai tahanannya Berkelipatan, sehingga :
Vout = - Rf .V1 + Rf .V2 + Rf .V3
R1 R2 R3
Vout = - (V1 + 2V2 + 4V3)
Gambar 2.6 Skema Scalling Adder
3. Direct AdderPada rangkaian Direct Adder Input masuk pada Non Inverting Op-Amp,
sehingga:
Vout = Rf ‘ . V1 + Rf ‘ . V2
R1 R2
11
Vout = V1 + V2
Gambar 2.7 Skema Direct Adder
ComparatorComparator adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk
membandingkan tegangan V1 dan V2.
Sebuah Comparator harus memiliki :
a. Tegangan Offset yang rendah
b. Tegangan Drift Offset yang rendah
c. Osilasi yang stabil
d. Arus bias yang rendah
Sebelumnya telah diketahui bahwa sifat dari Op-Amp yaitu akan
memberikan suatu keluaran yang besar dengan hanya input yang kecil. Sifat inilah
yang akan dimanfaatkan dari O p-Amp sebagai Comparator. Dengan
memberikan tegangan yang konstan pada salah satu kaki input Op-Amp dan
signal yang akan dideteksi pada kaki input yang lainnya, maka Op-Amp dapat
digunakan sebagai Comparator.
Windows Comparator.Adalah Comparator yang dapat mendeteksi test limit upper dan test
limit lower secara bersamaan.
12
Gambar 2.8 Windows Comparator
2.4 DiodaDioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar
arus listrik dan tegangan listrik pada satu arah aja. Dioda dibuat dari
germanium dan silikon. Dan berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC
menjadi tegangan DC, dioda berasal dari kata :
1. Di berarti dua
2. Oda berarti elektroda
Jadi dua elektroda (anoda dan katoda) yang digabung menjadi satu
komponen . Dioda pada umumnya dispesifikasikan dalam nilai batas
tegangan dan arus. Dioda didalam elektronika sering diperlukan, karena suatu
komponen yang dapat mengalirkan arus apabila diberi tegangan pada satu arah
saja dan tidak mengalirkan arus apabila diberi tegangan dengan arah yang
berlawanan. Untuk tegangan yang rendah, masih menggunakan dioda yang
terbuat dari bahan semi konduktor (Germanium dan Silikon).Untuk tegangan
tinggi orang masih banyak memakai dioda vakum. Bahan semi konduktor
adalah bahan yang mempunyai 4 elektron valulsi seperti silikon (Si),
Germanium (Ge), dan Stanum (Sn). Keempat elektron valensi tersebut saling
mengikat yang dikenal dengan ikatan kovalen dan bermuatan netral (semi
konduktor instrinsik).
Dioda dibuat dari bahan semi konduktor jenis P atau jenis N. pertemuan
dua elektroda atau junction dioda antara anoda (elektroda positif) dan katoda
(elektroda negatif).
Bentuk Dioda
Simbol Dioda
13
Adapun tipe-tipe lain dari dioda, adalah:
• Dioda Kontak Titik
Dioda kontak tiitk digunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi
frekuensi rendah. Dioda ini dapat mengalirkan arus yang yang besar dan
banyak dipergunakan pada radio dan pesawat televisi. Dioda titik ini dibuat
dari kawat wolfram dengan ujung yang runcing ditempelkan kuat pada
lempengan germanium atau silikon serta di kotak dengan kaca. Dioda ini hanya
dapat mengalirkan arus listirk dari kawat wolfram ke lempengan siikon atau
germanium dan dapat mengalirkan arus pada arah sebaliknya.
• Dioda HubunganDioda Hubungan dapat mengalirkan arus listirk yang besar hanya satu
arah saja dan tidak dapat mengalirkan arus sebaliknya. Dioda ini biasanya
dipergunakan untuk perata arus pada power Supply (catu daya atau Sumber
tenaga). Jenis dioda ini dipasaran ini disebut silikon saja Dioda ini
berkapasitas besar yang dinyatakan dengan amper dan mempunyai daya
tahan terhadap tegangan yang dinyatakan dengan volt. Jadi setiap silikon
yang dibeli di toko elektronika mempunyai kapasitas daya tahan terhadap arus dan
teganngan.
Silikon ini terdiri dari hubunagn PN (positf dan negatif) dan warnanya
biasanya hitam. ada juga silikon yang berwarna merah dan hijau seperti BY
127. selain itu ada juga dioda yang telah rangkai disebut silicon bridge. Silikon ini
tebentuk dari empat silikon biasa dan dicetak dalam bentuk papan dengan empat
kaki terminal. Dua kaki yang diberi simobol (-) dihubungkan ke AC. Dari Out put
transformator sedangkan kaki terminal (+) dari kaki terminal pada silicon
bridge dihubungkan ke kaki kondesnsator elektrolit sehingga terbentuk sebuah
catu daya. Silikon bridge ini mempunyai kapasitas daya tahan terhadapat
14
arus dan tegangan dengan ukuran 1A hingga 30A dengan kapasitas tegangan
dari 50Vsampai diatas 1000V.
• Dioda Zener Simbol :
Dioda zener disebut juga dengan dioda tegangan konstan karena alat
ini dapat mengalirkan arus dengan tegangan yang tetap sesuai dengan
kapasitas dari dioda zener tersebut. Dioda zener biasa disebut ZD (Zener
Diode). Dioda ini kebanyakan mempunyai daya tahan ½ watt. Dioda zener
dapat dipergunakan untuk menstabilkan tegangan yang ada pada catu daya
(Power Supply) atau sumber tenaga (Dc Volt).
• LED (Light Emitting Diode) Simbol :
Dioda yang dapat mengeluarkan sinar bila diberikan teganagn DC
1,8V/1,5 mA disebut Light Emitting Diode disingkat led. Kegunaan dari led
ini dapat berfungsi dari sebagai lampu isyarat lampu hias untuk dispply.Led dapat
meneluarkan sinar bila diberi tegangan dc 1,8V/1,5mA. Sinar led dapat
dibentuk menjadi angka-angka melalui suatu proses kerja komputer mini yang ada
pada suatu kakulator.setiap angka pada kakulator merupakan suatu rangkaian
dari 7 buah led. Led ada bebrapa macam warna antara lain : warna hijau, merah,
kuning dan putih.
• Dioda Photo Simbol :
15
Dioda photo adalah dioda yang bekerja berdasarkan cahaya. Jika
cahaya luar mengenai junction dioddda photo yang dibias reverse, akan
menghasilkan pasangan electron hole dalam lapisan pengosongan. Makin
kuat cahaya, makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan cahaya dan
makin besar arus reverse, karenanya Doda Photo merupakan detector photo
yang baik sekali.
• Dioda Varaktor Simbol :
Dioda varaktor adalah dioda yang memanfaatkan efek kapasitansi yang
berubah-ubah. Dalam aplikasinya, varaktor menggantikan kapasitor yang ditala
secara mekanik. Dengan kata lain varaktor yang dipasang parallel dengan
inductor merupakan rangkaian tangki resonasi dengan mengubah - ubah
tegangan reverse pada varaktor. Kita dapat mengubah-ubah frekuensi
resonasi.
• Dioda Schottky Simbol :
Dioda ini terbuat dari logam emas, platina atau perak pada salah satu
sisi junction dan silicon yang di dop pada sisi lain. Dioda ini juga dapat
menyearahkan frekuensi diatas 300 MHz jauh diatas kemampuan dioda
bipolar dengan pembatas waktu pulih reversenya. Kelebihan dioda ini tidak
mempunyai tegangan kerja (knee voltage), sehingga waktu On atau Off- nya
dari dioda bipolar.
• Step Recovery Diode Simbol :
16
Dioda ini memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama diberi arus
forward, dioda mengalirkan arus, tetapi jika diberi arus reverse terjadilah
langkah penutupan, arus reverse dibuat nol, dioda tiba-tiba dibuat terbuka, dan
dioda ini disebut dioda snap. Dioda Step Recovery ini digunakan dalam
rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat.
Dioda dengan kata lazimnya disebut juga dengan penyearah. Penyerah
yang dimaksud adalah rangkaian yang dapat membuat tegangan bolak-balik
(AC) menjadi tegangan searah. Beberapa macam penyearah / rectifier yang
ada yaitu: penyearah setengah, penyerah gelombang penuh, dan pennyearah
yang dilskuksn oleh komponen dioda yang bekerja hanya satu arah saja
(bersifat polaritas).
2.5 ResistorResisitor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghambat arus
listrik pada sebuah rangkaian listrik, resistor digunakan untuk mendapatkan
arus yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian. Untuk
mengendalikan arus dalam sebuah rangkaian lisrtik, digunakan komponen
yang mempunyai resistansi. Artinya komponen tersebut mempunyai
kemampuan untuk membatasi arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
Bentuk dan penggunaan resistor dapat dibagi atas :
1. Resistor Tetap (fixed resistor)
2. Resistor Variable (potensiometer)
3. Resistor yang dapat diubah secara continue (trimpot)
4. Theristor / NTC
- Suhu tinggi, Resistansi kecil.
- Suhu rendah, Resistansi besar.
5. Resistor peka cahaya (LDR – Light Dependent Resistor)
- Cahaya tinggi, Resistansi kecil.
- Cahaya rendah, Resistansi besar.
17
Simbol – Simbol Resistor :
Resistor Tetap Potensiometer Trimpot LDR
Bahan pembentuk resistor dapat dibagi atas :
1. Resistor kawat
2. Resistor arang/komposisi
3. Resistor lapisan okisida logam
4. Resistor dalam IC
5. Resistor film
Sifat dan fungsi dari resistor :
1. Untuk membangkitkan panas (filament)
2. Untuk membagi tegangan
3. Sebagai penghubung rangkaian (kopel)
4. Perubah bentuk arus
5. Untuk penentuan besaran fisis
Dari semua kompenen elektronika, resistorlah yang paling banyak
digunakan. Ketelitian resistor digolongkan dalam persentase penyimpanan dari
nilai nominalnya. Misalnya resistor-resistor yang akan digunakan dalam proyek
disini adalah 5 % artinnya bahwa nilai sebenarnya dari resistor yang
digunakan tidak akan menyimpang kurang atau lebih dari 5 % dari nilai
nominalnya. Jadi suatu resistor dari 100 ohm mempunyai tahanan antara 95
ohm sampai 100 ohm.
Resistor pada umumnya mempunyai nilai toleransi 1%, 2%, 3%, 5%,
10% dan 20%. Resistor yang mempunyai nilai toleransi lebih kecil
.
.
18
biasanya lebih mahal harganya. Resistor juga dapat dispesifikasikan menurut
kapasitansinya untuk mendisipasi (menyerap) daya listrik, dinyatakan dalam
Watt.
Karena bentuk fisik dari resistor kecil, maka pada bahannya diberikan
nilai tahanan dalam kode warna menurut standart internasional. Seperti terlihat
pada gambar no. 1 dan no. 2. Dibawah ini.
Gambar 2.9 Warna
Gelang Resistor
Keterangan :
Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka
Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
Gelang ke-4 menyatakan toleransinya
WARNA
GELANG KE
1 dan 2 3 4
Hitam 0 X1 -
Cokelat 1 X10 1%
Merah 2 X100 2%
Jingga 3 X1000 -
Kuning 4 X10000 -
19
Hijau 5 X100000 -
Biru 6 X1000000 -
Ungu 7 X10000000 -
Abu – abu 8 X100000000 -
Putih 9 X1000000000 -
Emas - X 0.1 5%
Perak - X 0.2 10%
Tanpa Warna - - 20%
Gambar 2.1 Tabel Kode Warna ResistorContoh dari kode warna :
Coklat Hijau Merah Emas Nilai R
1 5 x 100 5% 1500 +5%Ohm
Pada resistor tidak dapat dipolaritaskan, artinya jika pemasangannya bolak-balik
tidak akan berpengaruh.
2.6 KapasitorKapasitor merupakan komponen yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Sebuah kapasitorterdiri dari dua
bahan penghantar yang dipisahkan oleh sebuah bahan isolasi yang disebut
dielektrikum. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor
disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitas kapasitor merupakan
sebuah ukuran dari banyaknya muatan listrik yang dapat disimpan oleh
kapasitor tersebut dibagi (per) satuan beda potensialnya.
Kapasitas terdapat dalam beraneka ragam yang sangat besar, dalam
20
bentuk ukuran, tipe, pembuatan/bahan baku, nilai voltage kerja dan nilai
kapasitansinya. Nilai kapasitor dinyatakan dalam satuan farad (F) atau pada
umumnya satuan tersebut mempunyai skala mikro Farad (uF) yang tertera
pada badan kondesantor, artinya huruf ini menunjukan nilai sekian per sejuta dari
1 Farad. Satu Farad adalah nilai kapasitas yang sedemikian besarnya,
sehingga tidak akan pernah dijumpai dalam bidang elektronika khususnya,
atau juga pada umumnya dilengkapi dengan potensial kerja kapasitor tersebut.
Fungsi Kapasitor pada rangkaian listrik :
1. Untuk menyimpan muatan listrik
2. Untuk menahan arus searah dan melewatkan arus bolak-balik
3. Sebagai kopel (penghubung) pada rangkaian listrik
4. Sebagai penentu frekuensi
Macam-macam kapasitor :
1. Kapasitor elektrolit,mempunyai kapasitas sebesar 1uF atau lebih dan
mempunyai polaritas kutub (+) dan kutub (-).
2. Kapasitor non elektrolit, mempunyai kapasitas kurang dari 1 uF dan tidak
mempunyai polaritas, umumnya terbuat dari bahan dielektrik keramik, mika
atau poliyester.
3. Kapasitor Variable (varco).
4. Kapasitor Trimmer.
Kebanyakan kapasitor tidak dipolaritaskan, yang artinya dapat dipasang
bolak-balik, akan tetapi beberapa tipe dipolaritaskan, artinya tidak boleh
dipasang bolak-balik. Kapasitor elektrolit selalu dipolaritaskan, kecuali jika ada
tanda keterangan lainnya (beberapa elektrolit non-polarisasi dibuat untuk
penggunaan tertentu). Kapasitor yang dipolaritaskan selalu diberi tanda yang
memperhatikan kutubnya. Cara yang umum ialah tanda negatif (-) dan tanda
positif (+) pada kawat tiap sambungan, atau ada juga yang diberi tanda warna
merah pada terminal positif atau warna hitam pada terminal negatif.
2.7 TransistorTransistor adalah sebuah komponen semi konduktor aktif yang disusun dari
tiga elektroda dengan bahan dasar type N dan type P, penyusunan ketiga
21
elektroda tersebut merupakan dasar dari pada jenis transistor yaitu PNP dan
NPN. (lihat gambar no.3, simbol Transistor NPN dan PNP).
Simbol Transistor Bahan Trioda
Gambar 2.10 Simbol Transistor Tipe NPN dan PNP
Keterangan dari fungsi masing-masing transistor adalah :
1. Emitor (E) adalah lapisan yang melepaskan muatan (hole positif atau
elektron).
2. Colector (C) adalah lapisan yang menampung muatan (hole positif atau
elektron).
3. Basisi (B) adalah lapisan yang mengatur besarnya muatan yang akan
mengalir.
Transistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor bipolar dan unipolar.
Transistor bipolar adalah transistor yang ada pada daerah N mempunyai
banyak sekali electron pita dan pada daerah P mempunyai banyak sekali hole.
Jenis dari transistor bipolar adalah transistor PNP dan NPN, sedangkan
pada transistor unipolar misalnya FET, MOSFET, JPET dan lain-lain. Fungsi
dari transistor adalah sebagai penguat arus, saklar elektronika, osilator, pencampur
(mixer) dan penyearah.
JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah salah satu model
transistor junction dan mempunyai resistansi input yang cukup tinggi. JFET
memerlukan pembawa mayoritas untuk dapat bekerja (muatan hole atau
elektron). JFET mempunyai kaki terminal, sama halnya dengan transistor
bipolar yaitu Drain (D), Source (S) dan G ate (G). MOSFET (Metal Okide Semi
Conductor) adalah gate yang mempunyai gate terbuat dari bahan logam dan
22
antara kanal dan gate dilapisi oleh suatu bahan silikon dioksida. MOSFET
mempunyai jenis kanal N dan kanal P.
Dalam penggunaan transistor untuk suatu proyek harus
dipakai transistor yang tepat. Jangan coba menggantinya dengan tipe lain
yang dikatakan sama, maka akan berakibat fatal. Letak sambungan kaki
suatu transistor sudah ditetapkan.
2.8 IC (Integral Circuit) LM389Komponen-komponen elektonika yang berbeda ( resistor, kapasitor,
transistor, dll ) dikombinasikan menjadi sebuah komponen elektronik kompleks
yang dinamakan dengan “Integrated Circuit “ (IC). Dari penjelasan diatas maka IC
dapat merupakan sebuah rangkaian.
Pada alat yang kami kerjakan “Sirene” ini kami memakai IC dengan
kode LM389, IC LM389 ini pada rangkaian sirene berfungsi sebagai penguat,
disini yang diperkuat adalah dalam bentuk suara, sehingga pada alat Sirene ini
memiliki suara yang khas, dan untuk lebih jelasnya tentang IC LM389 ini,
dapat dilihat pada gambar skema IC LM389 dibawah ini :
23
Gambar 2.11 IC LM 389
LM389 Penguatan Tenaga Bunyi pada Tegangan Kecil dengan Deret
Transistor NPN.
Deskripsi UmumLM398 adalah merupakan tiga buah deret transisitor NPN yang
memiliki kesamaan fungsi dengan penguatan tenaga bunyi LM398. Input Amplifier
(penguatan) diperkuat dengan ground dan secara otomatis membuat Output
menjadi salah satu supply (persediaan) tegangan. Gain disetel pada nilai 20
untuk memperkecil bagian yang hilang (terbuang), tetapi penambahan Resistor
dan Kapasitor untuk mengurangi bagian yang hilang (terbuang) pada Pin 4 dan
12 akan membuat setiap nilai Gain bertambah sampai diatas 200, dengan
demikian maka ketiga Transisitor memiliki Gain yang tinggi dan membuat
karakteristik (ciri khas) yang sangat unik. Dan ketiga transistor ini dapat menyetel
sendiri perbedaan (variatif) lebar pada Aplikasi (penggunaan) sistem VHF.
KeistimewaanAmplifier (penguat)
- Bekerja (eksploitasi) pada battry (tegangan kecil)
- Bagian yang hilang (terbuang) kecil
- Lebarnya jarak supply tegangan
- Perubahan arus kecil
- Perubahan tegangan Gains dari 20 sampai 200
- Ground memperkuat input
- Pemusatan tegangan output tetap
- Distorsi (penyimpangan) kecil
Transistor
- Bekerja (eksploitasi) pada 1 uA sampai 25 mA
- Jarak frekuensi dari DC sampai 100 MHz
- Pembentukan yang sempurna
24
Aplikasi (penggunaan)
- Radio AM - FM
- Intercom
- Walkie – Talkie
- Mainan dan Permainan
- Portable Phonographs
- Power Converter
2.9 SpeakerSpeaker adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penangkap gelombang lintrik dalam bentuk magnit dan merubahnya
kedalam bentuk gelombang suara atau bunyi. Speaker adalah sebuah alat
atau komponen elektronika yang berfungsi merubah gelombang listrik menjadi
gelombang suara atau bunyi, ini karena pada speaker mempergunakan
magnet didalamnya yang berfungsi untuk menangkap setiap sinyal yang
masuk padanya dalam bentuk gelombang listrik.
Sinyal gelombang listrik inilah yang membuat fibra speaker bergetar
dan akhirnya akan dapat mengeluarkan suara atau bunyi, jadi speaker adalah
sebuah alat atau komponen elektronika yang dapat merubah gelombang listrik
menjadi gelombang suara atau bunyi yang berfungsi untuk menangkap
gelombang-gelombang suara atau bunyi. Dan pada akhirnya akan
menghasilkan keluaran berupa suara atau bunyi. Pada rangkaian ini kami
menggunakan speaker dengan spesifikasi 8ohm/1W, yang artinya pada
speaker yang kami gunakan memiliki tahanan 8ohm, dan bekerja pada daya 1
watt.
Gambar 2.12 Speaker
2.10 SaklarSaklar adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi untuk
25
memutus dan menyambung aliran listrik, pada rangkaian saklar berfungsi sebagai
terminal. Pada umumnya saklar memiliki dua kondisi yaitu ON (menyambung) dan
OFF (memutus), apabila saklar dalam kondisi ON maka kedua kutup saklar dalam
kondisi terhubung, sehingga arus listrik dapat mengalir dari sumber tegangan ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian dapat bekerja, tetapi apabila saklar
dalam keadaan OFF maka kedua kutup saklar dalam kondisi memutus (tidak
tersambung), sehingga arus listrik dari sumber tegangan tidak dapat mengalir ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian tidak dapat bekerja.
Gambar 2.13 Saklar On Off