Gelang Warna Resistor

download Gelang Warna Resistor

of 14

Transcript of Gelang Warna Resistor

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    1/14

    Senin, 28 Februari 2011

    Resistor, aturan warna pada resistor dan pemakaian multimeter

    RESISTOR

    Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat

    arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor

    dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai

    resistansi resistor tersebut.

    Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang

    berbentuk silinder, smd (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis

    resistor antara lain komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan

    resistor dengan teknologi film tebal.

    Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor

    dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya

    berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.

    Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode

    resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien

    temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan

    kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran.

    ATURAN WARNA (MENGHITUNG BESAR HAMBATAN)

    Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam, yaitu:

    1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.

    2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    2/14

    3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1

    pita warna untuk reliabilitas.

    Sedangkan ukuran resistor bermacam macam sesuai dengan ukuran daya

    resistor itu. Dipasaran terdapat beberapa ukuran daya seperti ditunjukkan

    pada Gambar 1, Gambar 2 untuk komposisi karbon dan Gambar 3, Gambar 4

    untuk metal film.

    Gambar 1. Resistor komposisi karbon dengan ukuran daya 1/8, 1/4 dan 1/2

    watt

    Rough size

    Rating

    power

    (W)

    Thickne

    ss

    (mm)

    Lengt

    h

    (mm)

    1/8 2 3

    1/4 2 6

    1/2 3 9

    Gambar 2. Ukuran resistor komposisi karbon dalam milimeter.

    http://2.bp.blogspot.com/-eVBe-pqYz4M/TWvQDqrGQQI/AAAAAAAAADw/LZpffcAYfqE/s1600/clip_image003.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-w1hLgPAuFJc/TWvPj7tdX9I/AAAAAAAAADo/7mV7lrFplNY/s1600/clip_image001.jpg
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    3/14

    Gambar 3. Resistor metal film dengan ukuran daya (dari atas ke bawah) 1/8W

    (toleransi1%), 1/4W (toleransi1%), 1W (toleransi5%), 2W (toleransi5%)

    Rough size

    Rating

    power

    (W)

    Thicknes

    s

    (mm)

    Lengt

    h

    (mm)

    1/8 2 3

    1/4 2 6

    1 3.5 12

    2 5 15

    Gambar 4. Ukuran resistor metal film dalam milimeter.

    KODE WARNA RESISTOR

    http://1.bp.blogspot.com/-HIHfBXnXFyk/TWvR7pbZCtI/AAAAAAAAAEA/T85C3HGBjDM/s1600/clip_image005.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-DN-wD9L5SyE/TWvQ1lNJBxI/AAAAAAAAAD4/MpeD8S6Hgjc/s1600/clip_image004.jpg
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    4/14

    Gambar 5.Tabel sederhana kode warna resistor.

    Cara menggunakan tabel pada Gambar 5 adalah sebagai berikut:

    1. Kolom colourmenunjukkan warna pita pita pada resistor. Supaya

    mudah dihafal maka dapat diringkas menjadi hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-

    em-per-no, yaitu kempanjangan dari hitam-coklat-merah-jingga(oranye)-kuning-hijau-biru-ungu-abu abu-putih-emas-perak-no

    warna.

    2. Kolom band a, band b, band c, adalah pita resistor yang menunjukkan

    angka resistansi.

    3. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai resistansi

    namun dikalikan dengan nilai pada band a, band b, band c.

    4. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai toleransi.

    5. Kolom band e adalah pita resistor yang menunjukkan nilai reliabilitas.

    6. Untuk membedakan resistor dengan 5 pita dengan pita terakhir adalah

    toleransi dan 5 pita dengan pita terakhir adalah reliabilitas adalah

    dengan melihat jarak pita terakhir. Jika jaraknya lebar maka pita

    http://1.bp.blogspot.com/-vROnYQDx-mE/TWvHkbZC9II/AAAAAAAAADg/cbpmCr6FdJo/s1600/clip_image002.jpg
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    5/14

    kelima adalah reliabilitas dan jika jaraknya sama dengan pita pita yang

    lain maka pita kelima adalah toleransi.

    7. Pita pertama suatu resistor adalah yang paling dekat dengan ujung

    resistor

    Contoh:

    1. Berapa nilai resistansi resitor disamping?

    Jawab

    Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarakterpisah.

    Pita pertama kuning: (hi-co-me-ji-ku) => 4

    Pita kedua abu abu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a) => 8

    Pita ketiga ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7

    Pita keempat merah: (hi-co-me) => x 100

    Pita kelima emas: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em) => toleransi + 5 %

    (*) jadi nilai resistansinnya sebesar 48700 ohm atau 48K7 dengan

    toleransi + 5 %

    MULTIMETER

    Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM

    (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan

    (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter:

    multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih

    http://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ohmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amper-meterhttp://2.bp.blogspot.com/-EgY3Gq_h5k8/TWvSW_g15nI/AAAAAAAAAEI/K6NxR8kiKJ0/s1600/clip_image006.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ohmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amper-meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    6/14

    akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing

    kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

    Cara menggunakan Multimeter

    1. Mengukur tegangan DC

    o Atur Selektor pada posisi DCV.

    o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan

    yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka

    atur posisi skala di batas ukur 50V.

    o Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka

    atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak

    rusak.

    o Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan

    yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe

    warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.

    o Baca hasil ukur pada multimeter.

    2. Mengukur tegangan AC

    o Atur Selektor pada posisi ACV.

    o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan

    yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka

    atur posisi skala di batas ukur 50V.

    o Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka

    atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak

    rusak.

    o Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan

    yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.

    o Baca hasil ukur pada multimeter.

    3. Mengukur kuat arus DC

    o Atur Selektor pada posisi DCA.

    http://id.wikipedia.org/wiki/AChttp://id.wikipedia.org/wiki/DChttp://id.wikipedia.org/wiki/AChttp://id.wikipedia.org/wiki/DC
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    7/14

    o Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang

    akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur

    posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.

    o Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang

    mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka

    fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter

    sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti

    dulu.

    o Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat

    pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti

    kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang

    akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai

    penghubung.

    o Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+)

    catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari

    beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.

    o Baca hasil ukur pada multimeter.

    4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan

    diukur.

    o Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya

    hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka

    pengali sesuai batas ukur

    o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor

    boleh terbalik.o Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan

    multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang

    warna resistor.

    5. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    8/14

    o Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor

    (VR)yang akan diukur.

    o Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya

    hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka

    pengali sesuai batas ukur.

    o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor

    boleh terbalik.

    o Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi

    variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter

    berubah sesuai dengan putaran VR.

    6. Mengecek hubung-singkat / koneksi

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).

    o Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung

    kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.

    o Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan

    yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau

    terminal tersebut putus.

    7. Mengecek diode

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

    o Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada

    katoda.

    o Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan

    saat dicek, led akan menyala.o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-

    20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak

    putus.

    o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+)

    pada anoda dan probe (-) pada katoda.

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    9/14

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus

    katoda-anoda.

    8. Mengecek transistor NPN

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

    o Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada

    kolektor .

    o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-

    20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor

    rusak putus B-C.

    o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+)

    pada basis dan probe (-) pada kolektor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus B-C.

    o Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada

    emitor.

    o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-

    20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor

    rusak putus B-E.

    o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+)

    pada basis dan probe (-) pada emitor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus B-E.o Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada

    kolektor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus C-E.

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    10/14

    o Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe

    (+) padakolektor tidak diperlukan.

    9. Mengecek transistor PNP

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

    o Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada

    kolektor.

    o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-

    20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor

    rusak putus B-C.

    o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada

    basis dan probe (+) pada kolektor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus B-C.

    o Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada

    emitor.

    o Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-

    20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor

    rusak putus B-E.

    o Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada

    basis dan probe (+) pada emitor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus B-E.

    o

    Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor.

    o Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti

    transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor

    tembus C-E.

  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    11/14

    o Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe

    (-) pada kolektor tidak diperlukan.

    10. Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)

    o Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

    o Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10

    untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai

    elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.

    o Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe

    (+) pada kaki (-) elko.

    o Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai

    tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.

    o Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko

    bocor.

    o Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.

    Cara Mudah Membaca Gelang Warna Resistor

    Posted: January 7, 2010 by Taufiq Alif Kurniawan inPopular Electronics

    Tags: Cara membaca kode warna resistor,Gelang Warna,multitester, ohm meter, Resistor

    8

    Saya pernah menanyakan pertanyaan ringan kepada mereka yang hadir pada seminar elektronika

    di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. siapa yang tidak bisa membaca kode gelang resistor,

    tunjuk jari? . Awalnya saya berpikir tidak ada diantara mereka yang akan mengacungkan

    jarinya. Tapi, ada beberapa dari mereka dengan sedikit malu-malu mengacungkan jarinya. Sayatercengang dan diam beberapa saat. Saya baru sadar, meskipun tiap hari mereka selalu berkutat

    dengan elektronika, banyak hal-hal kecil dan sederhana yang mereka lupakan.

    Pada tulisan kali ini, saya berusaha untuk menjelaskan pengetahuan dasar, mudah dan sederhana

    untuk mereka yang punya hoby elektronika, tentang cara mudah membaca gelang warna padaresistor :

    http://coretancempluk.wordpress.com/category/popular-electronics/http://coretancempluk.wordpress.com/category/popular-electronics/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/cara-membaca-kode-warna-resistor/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/cara-membaca-kode-warna-resistor/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/gelang-warna/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/gelang-warna/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/gelang-warna/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/multitester/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/multitester/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/ohm-meter/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/resistor/http://coretancempluk.wordpress.com/2010/01/07/cara-mudah-membaca-gelang-warna-resistor/#commentshttp://coretancempluk.wordpress.com/category/popular-electronics/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/cara-membaca-kode-warna-resistor/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/gelang-warna/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/multitester/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/ohm-meter/http://coretancempluk.wordpress.com/tag/resistor/http://coretancempluk.wordpress.com/2010/01/07/cara-mudah-membaca-gelang-warna-resistor/#comments
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    12/14

    Resitor dengan 4 gelang:

    Lazimnya gelang resistor terdapat 4 gelang kode yang umumnya digunakan untuk presisi rendahdengan toleransi 5%, 10% dan 20%. Gelang pertama dan kedua mewakili angka resistor. Gelang

    ketiga mengindikasi perkalian (multiplier) berapa nol yang ditambahkan. Jika multiplier band

    adalah emas (gold) atau perak (silver) kemudian desimal digeser ke kiri satu atau dua (dibagidengan 10 or 100). Gelang toleransi (tolerance band) deviasi dari nilai spesifik, biasanya

    terdapat jarak dari gelang lain.

    Sebagai contoh, untuk resistor dengan nilai 560 ohm, 5% maka gelang warnanya adalah hijau,

    biru, coklat dan emas. Penjelasan: Hijau dan biru mewakili angka (56); sedangkan coklat adalah

    pengali (multiplier) (10) dan emas adalah toleransi (5%). Sedemikian sehingga nilainya 56*10 =560.

    Jika gelang ke tiga diubah ke warna merah, maka pengali (multiplier) akan menjadi 100,

    sehingga nilainya 56100 = 5600 ohms = 5.6 k ohms. Jika gelang pengali (multiplier band)

    adalah emas atau perak, kemudian desimal poin akan digeser ke kiri satu atau dua tempat (dibagidengan 10 atau 100). Sebagai contoh, sebuah resistor dengan gelang hijau, biru, perak dan emas

    mempunyai nilai 56*0.01 = 0.56.

    Catatan: 20% resistors hanya mempunyai 3 gelang artinya, gelang toleransi (gelang ke empat

    tanpa warna).

    Resitor dengan 5 gelang:

    Resistor dengan gelang seperti ini digunakan untuk rangkaian elektronika dengan presisi tinggi,

    resistor dengan presisi 2%, 1% atau bertoleransi lebih rendah. Cara membaca gelang mirip

    dengan sistem sebelumnya (4 gelang); hanya saja ada perbedaan nomor dari angka. Gelang

    pertama, kedua dan ketiga mewakili nilai angka, gelang ke empat adalah pengali (multiplier) dangelang ke lima adalah toleransi.

    http://coretancempluk.files.wordpress.com/2010/01/resistor1.jpeg
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    13/14

    Berikut adalah standar tabel kode warna resistor:

    WarnaGelang ke-

    1

    Gelang ke-

    2

    Gelang ke-3

    *Pengali Toleransi

    Koefisien

    SuhuFail Rate

    Hitam 0 0 0 100

    Coklat 1 1 1 101 1% (F) 100 ppm/K 1%

    Merah 2 2 2 102 2% (G) 50 ppm/K 0.1%

    Jingga 3 3 3 103 15 ppm/K 0.01%

    Kuning 4 4 4 104 25 ppm/K 0.001%

    Hijau 5 5 5 105 0.5% (D)

    Biru 6 6 6 106 0.25%(C)

    Ungu 7 7 7 107 0.1% (B)

    Abu-abu 8 8 8 108 0.05% (A)

    Putih 9 9 9 109

    Emas 0.1 5% (J)

    Perak 0.01 10% (K)

    http://coretancempluk.files.wordpress.com/2010/01/resistor.jpg
  • 7/22/2019 Gelang Warna Resistor

    14/14

    Tanpa

    Warna20% (M)

    * Gelang ke-3 hanya untuk 5-band resistors

    Beberapa resistor mempunyai penambahan gelang sangat jarang ditemui indikasi reliabilitasatau koefisien suhu (temperature coefficient).

    Pada gelang reliability band, spesifikasi failure rate per 1000 jam (dengan asumsi bahwa beban

    penuh diberikan pada resistor). Maka temperature coefficient dapat juga ditandai pada resistors1% resistor (contoh +/-100 ppm akan berubah temperatur 50 derajat Celcius yang menyebabkan

    berubah nilai resistor sebesar 1%). Pengkodean seperti ini mungkin membingungkan tetapi bagi

    yang hobi elektronika atau praktisi akan lebih mudah tanpa harus mengingat kode warna gelang

    resistor.

    Cara yang paling gampang bagi yang awam cukup dengan mengukur resistor dengan multitester

    digital berkalibrasi (akurat); biasa dipakai di industri PCBA, maka nilai angka akan muncul dilayar monitor.

    Contoh:

    Resistor dengan 4 gelang:

    Hijau, Biru, Merah, toleransi Perak: 56*100 = 5.6 kohms, dengan tol 10%

    Coklat, Hitam, Jingga, Emas : 10*1000 = 10000 ohms (or 10K ohms), dengan tol 5%

    Merah, Merah, Coklat, Perak : 22*10 = 220 ohms (220 ohms), dengan tol 10%

    Resistor dengan 5 gelang:

    Biru, Coklat, Putih, Coklat, Merah: 619*10 = 6190 ohms (6.19K ohms), dengan tol 2%

    Merah, Merah, Coklat, Hitam, Coklat: 221*1 = 221 ohms, dengan tol 1%

    Coklat, Hitam, Hitam, Merah, Coklat: 100*100 = 10000 ohms (10.0K), dengan tol 1%

    Biar gampang mengingat kode warnanya, cukup hafalkan Hi-Co-Me-Ji-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu