Post on 12-Jun-2015
description
Dystosia By Try Merdeka ”PHOREE”_047
(karena faktor fetus dan kelainan panggul)
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak dan bentuk janin, kelainan jalan lahir dan kelainan alat reproduksi.
Pembagian Distosia Berdasarkan PenyebabKlasifikasi Distosia karena kelainan tenaga Inersia uteri
Incordinate uterina action
Distosia karena malposisi dan malpresentasi fetus
Presentasi belakang kepala oksiput posterior menetapPresentasi belakang kepala oksiput melintangPresentasi puncak kepalaPresentasi dahiPresentasi mukaPresentasi rankapLetak sungsangLetak lintangPresentasi gandaKehamilan gandamacrosomiaHidrosefalus dan anensefalusTali pusat terkemuka/prolapsus funiculi
Distosia karena kelainan tulang panggul
Kelainan bentuk panggulKelainan ukuran panggul
Distosia karena kelainan alat reproduksi
Dystosia karena kelainan faktor fetus
1. Posisi oksipito posterior adalah presentasi belakang kepala dengan oksiput (UUK)berada di belakang. Angka
kejadian untuk kasus ini mencapai angka 8 % dari kehamilan yang ada.
EtiologiFaktor ibu Panggul sempit, android---kesulitan memutar
oksiput ke depanMultiparitasBekas robekan no paksaan pd oksiput Inersia uteri blkng bt muter ke depan
janin Janin kecilKepala janin panjang
Faktor lain Ketuban pecah diniPalsenta previa
Episiotomi mediolateralis+
anastesi block pudendal+
ekstraksi forceps/vakum
Lahir pervaginamdgn UUK di depan
Lahir UUK di posterior
Tidak berhasilberhasil
Putar arahke depan
Observasi/konservasi
Posisi oksiput posterior
Episiotomi mediolateralis+
anastesi block pudendal+
ekstraksi forceps/vakum
Lahir pervaginamdgn UUK di depan
Lahir UUK di posterior
Tidak berhasilberhasil
Putar arahke depan
Observasi/konservasi
Posisi oksiput posterior
Normal : oksiput akan memutarKe depan karena musculusLevator ani dan kapasitas
Ruang yng lebihLuasdi derah anterior
Ruptur perineiVagina dan perineum
usak luas
Partus lamaKerusakan jalan lahir
Lebih besar
Trjd reganganbesar pd vaginaDan perineum
Tdk ada paksaanPada belakang kepala
Untuk memutar kedepan
Otot dasarpanggul lembek
Posisi oksiputposterior
Ubun” sulitmemutar ke depan
Grandedmultipara
Panggul sempitSegmen depan
Normal : oksiput akan memutarKe depan karena musculusLevator ani dan kapasitas
Ruang yng lebihLuasdi derah anterior
Ruptur perineiVagina dan perineum
usak luas
Partus lamaKerusakan jalan lahir
Lebih besar
Trjd reganganbesar pd vaginaDan perineum
Tdk ada paksaanPada belakang kepala
Untuk memutar kedepan
Otot dasarpanggul lembek
Posisi oksiputposterior
Ubun” sulitmemutar ke depan
Grandedmultipara
Panggul sempitSegmen depan
Diagnosis- denominator ubun-ubun kecil- periksa luar : perut agak membesar, bagian kecil teraba di depan, kepala menonjol diatas pintu
atas panggul, bagian terendah abdomen datar, DJJ jelas di bagian samping- periksa dalam : teraba ubun-ubun kecil di segmen belakang (kanan belakang, kiri belakang dan
belakang), oksiput ke arah sakrum, sinsiput (UUB)di anterior akan mudah diraba bila kepala defleksi
tata laksana
2. posisi oksipito transveralisadalah presentasi belakang kepala dengan oksiput (ubun-ubun kecil) melintangEtiologi
Faktor ibu Panggul sempit (picak dan corong), androidMultiparitasBekas robekanInersia uteri
janin Janin kecil/matiKepala janin kecil dan bentuk bundar
Diagnosis- Denominator UUK- Periksa dalam : sutura sagitalis melintang dengan UUK kanan dan kiri
Episiotomi mediolateralis+
anastesi block pudendal+
ekstraksi forceps/vakum
Lahir pervaginamdgn UUK di depan
Lahir UUK transveralis
Tidak berhasilberhasil
Putar arahke depan
Observasi/konservasi
Posisi oksiput transveralis
Episiotomi mediolateralis+
anastesi block pudendal+
ekstraksi forceps/vakum
Lahir pervaginamdgn UUK di depan
Lahir UUK transveralis
Tidak berhasilberhasil
Putar arahke depan
Observasi/konservasi
Posisi oksiput transveralisTatalaksana
3. presentasi puncak kepalaadalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian terendah. Etiologi
Faktor ibu Panggul picakKerusakan dasar panggulMultiparitas
janin Janin kecil/matiKepala janin kecil dan bentuk bundar
Diagnosis- denominator ubun-ubun besar- periksa luar, punggung fetus lebih lurus, Oksiput dan dagu sama tinggi, Bahu teraba pada linea
mediana di atas simfisis pubis- periksa dalam, ubun-ubun besar terendah dan di depan, ubun-ubun kecil susah diraba.
Mekanisme kelahiran- bagian terendah : puncak kapla- putaran paksi dalam UUB berputar ke simfisis- kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan glabella (batas rambut dahi) sebagai
hipomochlion, kepala fleksi sehingga lahirlah oksiput melalui perineum
pengelolaan (tatalaksana)- dapat ditunggu kelahiran spontan- episiotomi- bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul, maka dilakukan
ekstraksi forcep
Prognosis- baik, bayi bisa dilahirkan secara spontan tapi proses partus akan berlangsung lama
komplikasi- ibu : robekan jalan lahir luas- janin : morbiditas meningkat karena molase berat.
4. presentasi dahiadalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang dahi merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 400 kelahiran. Biasanya akan berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala.
Etiologi - kesempitan panggul- janin besar- multiparitas dan perut gantung- placenta previa- fetal death----tonus otot hilang---defleksi- letak uterus yang miring- lilitan tali pusat- kelainan bawaan ex, tumor leher depan, spasme otot leher
diagnosis- denominator dahi- px luar : tonjolan kepala sepihak dengan punggung janin, kepala janin >> setengahnya di atas
pelvis, dagu dan oksiput mudah diraba, DJJ sepihak dengan bagian kecil.- px dalam : teraba sutura frontalis dengan ujung yg satu di Uub dan yang lainnya di pinggir
orbita dan pangkal hidung
mekanisme persalinan- kepala melewati pintu atas panggul dengan sirkumferensia miring atau melintang- dahi mengadakan putaran paksi dalam ke depan ke simfisis, dahi tampak di vulva dengan os
maksila di hipomoklion- dengan fleksi, lahir UUK dan belakang kepala melalui perineum- terjadi defleksi, mulut dan dagu lahir lewat bawah simfisis.
Pengelolaan- bayi kecil maka bisa lahir spontan- jika pada kala 1 kepala belum masuk ke dalam rongga panggul, dapat diusahakan dengan
melakukan perasat Thorn (10% bisa menjadi presentasi muka/ belakang kepala)---tidak berhasil---SC
- jalan persalinan tak lancar/pembukaan belum lengkap/janin besar---sukar melewati PAP---terjadi molage hebat---lakukan Sectio caesaria
- jika janin mati---pembukaan lengkap---kraniotomi ---pembukaan tidak lengkap---SC
prognosisjanin yang kecil---bisa lahir spontan, berubah jadi presentasi belakang kepala atau mukajanin besar/ panggul sempit---SC---buruk karena perlu pertolongan operatif, rentan infeksi dan partus lama
komplikasi- ibu : morbiditas meningkat, robekan perineum- janin : mortalitas emningkat 20 %---molase berat---kerusakan otak yang reversible
5. presentasi mukaadalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang muka merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran.Etiologi : sama dengan presentasi dahiDiagnosis- denominator dagu- px luar : tonjolan kepala bertentangan letaknya dengan bagian kecil (letak dada), auskultasi DJJ
terdengar jelas pada bagian kecil, antara kepala dan punggung terdapat sudut runcing- px dalam :
a. dalam kehamilan sulit didiagnosisb. dalam persalinan : hati-hati merusak mata, mulut dan hidungc. teraba : dagu yang runcing, mulut dengan gusi keras, puncak hidung dan pangkal hidung, cekungan orbita
- ragu-ragu----USG---menunjukkan kepala bayi dalam posisi hiperekstensi dan tulang-tulang muka yang berada pada atau sedikit dibawah pintu atas panggul merupakan gambaran yang cukup khas
mekanisme persalinan- mula-mula terjadi defleksi ringan dan dengan turunnya kepala maka defleksi bertambah
sehungga dagu menjadi bagian terendah- yg mula-mula lahir dan tampak di vulva adalah mulut, rahang bawah dan tampak daerah leher
sebelah atas berada di bawah simfisis. Dengan daerah ini sebagai hipomoklion, kepala mengadakan fleksi lahir berturut-turut, hidung mata, dahi, UUB dan akhirnya belakang kepala melalui perineum
pengelolaan- periksa apakah ada CPD---positif ada---SC
---negatif---kondisi baik---pervaginam- dalam kehamilan, bila terjadi posisi mentoposterior (dagu berada di belakang)---perasat Schatz- dalam persalinan
Kelainan bentuk kepalaEx hidrosefalus
Perubahan presentasi danPosisi janin
gemelli
Cairan amnionLebih banyak
Menghalangi jalankluar rahim
Plasenta previa
Ruang bayiberkurang
Plasenta mencaritempat yg lebih subur
Nutrisi endo metriumberkurang
Bila Butrisiberkurang
Janin bergerak bebas
Relaksasi dindingAbdomen menurun
LETAK SUNGSANG
polihidramnion
Kehamilan< 32 mingguGranded multipara
Proses lahir : kepala me;ewatiPanggul dalamwaktu singkat
Hipoksia janinTali pusat
antara kepaladan panggul terjepit
CPD
Kompresi dandekompresi kepala
Tidak ada adaptasiTerhadap Bentuk
dan ukuran panggul
perdarahan
Luka pd kepala
Uterus kendorKelainan bentuk kepala
Ex hidrosefalus
Perubahan presentasi danPosisi janin
gemelli
Cairan amnionLebih banyak
Menghalangi jalankluar rahim
Plasenta previa
Ruang bayiberkurang
Plasenta mencaritempat yg lebih subur
Nutrisi endo metriumberkurang
Bila Butrisiberkurang
Janin bergerak bebas
Relaksasi dindingAbdomen menurun
LETAK SUNGSANG
polihidramnion
Kehamilan< 32 mingguGranded multipara
Proses lahir : kepala me;ewatiPanggul dalamwaktu singkat
Hipoksia janinTali pusat
antara kepaladan panggul terjepit
CPD
Kompresi dandekompresi kepala
Tidak ada adaptasiTerhadap Bentuk
dan ukuran panggul
perdarahan
Luka pd kepala
Uterus kendor
a. konservatif dan aktif : tidur miring kesebelah dagu, bila mentoanterior---lahir spontan, bila mentoposterior ubah menjadi mentoanterior dengan perasat Thorn atau forsep---tidak berhasil---SC.b. janin mati---embriotomi
komplikasi- ibu : morbiditas meningkat- janin : mortalitas 2,5-5 %
6. presentasi bokong (letak sungsang)adalah keadaan janin dimana letaknya memanjang dgn bagian terbawah bokong dengan atau tanpa kaki. Angka kejadian mencapai 3 % dari kelahiran.
Klasifiaksi : Ada 4 presentasi yaitu - presentasi bokong murni, kedua kaki menjungkit ke atas terletak dekat kepala- presentasi bokong kaki, kedua kaki disamping bokong dsb sempurna, bila hanya satu kaki dsb
tidak sempurna- presentasi kaki, bgn terendah 2 kaki dsb presentasi kaki sempurna, bila hanya 1 dsb presentasi
kaki tidak sempurna- presentasi lutut, bgn terendah 2 lutut dsb sempurna, bila hanya i dsb tidak sempurnaDari sekian banyak kasus letak sungsang yang terjadi, presentasi bokong murni merupakan kasus yang paling sering terjadi (>60%) Etiologi
Faktor ibu Panggul sempit, antropoidMultiparitas
janin Janin kecilJanin besarGemelliKepala janin panjang
Faktor lain Plasenta previaPolihidramnionPalsenta previaUterus bikornus
Mekanisme
diagnosis- denominator sakrum- px luar : - palpasi---Leopold I ditemukan kepala pada fundus uteri. Leopold II ditemukan
punggung pada salah satu sisi abdomen dan bagian-bagian kecil janin pada sisi yang lain. Leopold III menunjukkan tidak terjadinya engagement - auskultasi---DJJ di atas pusat kanan dan kiri
- px dalam : ditemukannya sacrum dan prosesus spinosum janin. Pada presentasi bokong kaki sempurna mungkin ditemukan kaki diantara bokong. Jika janin telah turun dan memasuki rongga pelvis kemungkinan alat kelamin janin dapat diraba, terutama kalau sudah ada pembukaan dan ketuban sudah pecah, akan teraba sakrum, kedua tuber osis kanan-kiri, anus
- Idealnya pemeriksaan USG diagnostik untuk memastikan letak sungsang. Disamping itu untuk pemeriksaan penunjang dapat digunakan CT-scan dan MRI
Perbedaan bagian yang terabalutut - teraba satu tulang bundar dan dapat digerakkan patella)
Kaki - tumit runcing- kaki tegak lurus tungkai- jari kaki letaknya sejajar dan jari lebih pendek dari telapak kaki
Tangan - jari tangan lebih panjang dari jari kiri bila dibandingkan dnegan telapak
- jari jempol tidaks ejaajr dengan jari yang lainAnus - teraba lubang kecil yang sulit dimasuki ujung jari kedalamnyaMulut - lobangnya dapat dimasuki jari, kedalamnya teraba rahang atas dan
bawah- jari kelihatan bersih saat dikeluarkan
Siku - teraba ulna runcing, tidak dapat digerakkan
Mekanisme persalinan- lahirnya bokong
bokong masuk ke dalam rongga panggul dengan garis pangkal paha melintang atau miring---terjadi putaran paksi dalam---bokong depan memutar ke depan—terjadi laterofleksi---penyesuaian dengan lengkung panggul---bokong depan tampak di vulva dengan trokanter major depan sebagai hipomoklion---dengan laterofleksi lagi lahirlah bokong belakang disusul bokong depan.
- lahirnya bahubokong lahir---terjadi paksi luar punggung sedikit ke depan agar bahu dapat masuk dengan ukuran miring-melintang di PAP.Setelah bahu turun---terjadi paksi bahu sampai ukuran biokromial dalam ukuran muka belakng di Pintu bawah panggul maka punggung akan berputar lagi kesamping maka lahirlah bahu.
- lahirnya kepalasaat bahu akan lahir kepala dalam keadaan fleksi dgn ukuran miring atau melintang PAP---kepala paksi putar---sehingga kuduk di bawah simfissi dan dagu di sebelah belakang---dengan suboksiput sebagai hipomoklion lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang kepala
pengelolaanPenatalaksanaan- Dalam kehamilan
Bila ditemui pada primigravida hendaknya diusahakan versi luar yang dilakukan antara 34 dan 38 minggu. Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti dan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik. Perlu diingat kotraindikasi versi luar ialah panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, dan plasenta previa.
- Dalam persalinanUntuk menolong persalinan letak sungsang ini diperlukan ketekunan dan kesabaran. Pertama-tama tentukan apakah ada kelainan yang mengindikasikan untuk seksio sesarea. Apabila tidak ada, dan diperkirakan dapat dilahirkan pervaginam maka hendaknya pengawasan dilakukan secara seksama. Setelah bokong lahir, jangan menarik atau mengadakan dorongan secara Kristeller karena dapat menyulitkan kelahiran lengan dan bahu.
Untuk melahirkan bahu dan kepala dapat dipilih perasat Bracht. Sedangkan untuk melahirkan lengan dan bahu dapat dipakai cara klasik yaitu Mueller / Loevset. Kepala janin dapat dilahirkan secara Mauriceau
Prognosis Pada letak sungsang ini resikonya sama besarnya bagi ibu dan anaknya dibanding letak kepala. Bagaimanapun tindakan obstetric tidak mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas pada letak sungsang ini.lebih dari 14% terjadi kematian pada janin.
komplikasiialah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna---akibatny hipoksia / perdarahan didalam tengkorak. Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat yang menumbung yang sering dijumpai pada presentasi bokong kaki sempurna / presentasi bokong kaki tidak sempurna
8. distosia bahuDistosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan
Etiologi- bahu lebar, panggul sempit- dada sangat lebar (anasarca)- tali pusat sangat pendek- kembar terkunci
faktor resiko nya juga berhubungan dengan obesoitas ibu, pertambahan berat badan yang berlebihan, bayi berukuran besar, riwayat saudara kandung yang besar dan diabetes pada ibu
Diagnosis distosia bahu :
jelas tampak kepala mundur kembali ke arah perineum. Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva.
Dagu tertarik dan menekan perineum. Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang simfisis pubis.
Penanganan distosia bahu :
1. posisi litotomi—lakukan periksaan dalam untuk mengethaui penyebabnya2. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak dan memberi
ruangan yang cukup untuk tindakan. 3. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke
arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta bantuan 2 asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
4. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi :
Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis. Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapat mengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis.
Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah bawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu. Catatan : jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri.
4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina.
Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu. Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
Masukkan tangan ke dalam vagina. Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan
lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruangan untuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain :
Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan. Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang. Atau bisa dipilih SC
Komplikasi- ibu : robekan perineum yang luas- janin : trauma tulang leher, trauma ekstremitas superior, trauma syaraf, meninggal, fraktur
clavicula
9. Letak lintang
DefinisiKeadaan di mana sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu.
Etiologi Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi Riwayat kehamilan (prematur, gemeli, hidramnion) Panggul sempit Adanya tumor di daerah panggul yang menutupi jalan lahir Plasenta previa serta kelainan uterus (arkuatus dan subseptus)
Epidemiologi Letak lintang tejadi pada 1 dari 322 kelahiran tunggal (0,3%) Wanita dengan paritas 4 atau lebih memiliki insiden letak lintang 10 kali lipat dibanding
wanita nulipara.
Tanda dan gejala Dapat dilihat dan diraba perut terasa membesar ke samping Pergerakan janin pada bagian kiri dan kanan abdomen ibu Bunyi denyut jantung di sekitar pusat Tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan kehamilan Pemeriksaan Dalam (VT) teraba lengan, bahu janin.
Diagnosis Inspeksi: perut membuncit ke samping Palpasi
o Leopold I : Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk
ke dalam pintu atas panggulo Leopold II : Kepala (ballotement) teraba di kanan atau di kiri.o Leopold III dan IV: denyut jantung fetus terdengar jelas lewat auskultasi di daerah
sekitar umbilicus Auskultasi: denyut jantung janin setinggi pusat kanan atau kiri. Pemeriksaan dalam (vaginal toucher)
o Teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
o Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri.
o Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula.o Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak,
namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah. Ultrasonography dan radiologi: hanya dipakai jika internal examination-nya tidak jelas.
Knee Chest position
Knee Chest position
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang
Tata laksana
- Penatalaksanaan letak lintangKnee-chest position
Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada, jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada sampai persalinan.Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi lutut dada sampai persalinan.
Versi luarPengertian Versi luar merupakan tindakan untuk mengubah letak fetus di dalam rahim yang dikerjakan dari luar dan dipergunakan untuk mengubah letak lintang menjadi letak memanjang dan mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala.Indikasi
o Letak lintang pada kehamilan 34 minggu atau lebih o Presentasi bokong pada kehamilan 36 minggu atau lebih
Kontra indikasio Perdaraan antepartumo Hipertensio Cacat rahimo Kehamilan gandao Primigravida tuao Insufisiensi plasentao Extended legs (relatif)
Hati-hati jika dilakukan padao Adanya jaringan parut pada rahim (bekas seksio, enukleasi myoma uteri)o Hipertensi, preeklampsia, eklampsiao Perdarahan antepartumo Kehamilan ganda o Dugaan DKPo Hidrosefaluso Hidramniono Oligohidramnion
Syarato Bagian terendah janin masih dapat didorong ke atas keluar pintu atas panggulo Dinding perut ibu harus cukup tipis (ibu tidak gemuk) dan rileks, agar penolong
dapat memegang bagian-bagian janino Jani harus dapat lahir pervaginamo Selaput ketuban harus masih utuho Pada ibu yang inpartu pembukaan serviks kurang dari 4 cmo Saat mengerjakan versi luar kehamilan (sebelum inpartu):
* Pada primigravida umur kehamilan 34-36 minggu* Multigravida dapat pada umur kehamilan lebih dari 38 mingguProsedur
o Tahap rotasi Pada waktu hendak melakukan rotasi, penolong mengubah posisi berdirinya,
yaitu menghadap ke muka ibu. Satu tangan penolong memegang bagian terendah, satu tangan memegang bagian atas dan dengan gerakan bersamaan dilakukan pemutaran, sehingga janin berada dalam presentasi yang dikehendaki.
Pemutaran dilakukan ke arah:a. Yang paling rendah tahanannya (ke arah perut) ataub. Presentasi yang paling dekat
Setelah tahap rotasi selesai, penolong mendengarkan detak jantung janin, dan diobservasi selama 5-10 menit.
Bila dalam observasi tersebut terjadi gawat janin, maka janin harus segera diputar kembali ke presentasi semula. Bila pada pemutaran dijumpai tahanan, perlu dikontrol detak jantung janin. Bila terdapat tanda-tanda detak jantung tidak teratur dan meningkat janganlah pemutaran dilangsungkan.
o Tahap fiksasiBila rotasi sudah dikerjakan, dan penilaian detak jantung janin baik maka dapat dilanjutkan dengan fiksasi janin.Fiksasi dapat dikerjakan dengan memakai gurita. Ibu diminta tetap memakai gurita, setiap hari sampai saat pemeriksaan 1 minggu kemudian.Kegagalan
o Ibu mengeluh nyerio Timbul gawat janino Bagian janin tidak dapat dipegang dengan baiko Ketika dilakukan rotasi terasa adanya hambatan yang berat
Komplikasi o Solusio plasentao Lilitan tali pusato Ketuban pecaho Ruptura uteri
Prognosis :Persalinan letak lintang prognosisnya jelek ( baik bagi ibu maupun bayi ). Namun dengan meningkatnya frekuensi seksio sesarea pada letak lintang maka angka kematian janin menurun.
Komplikasi : Ruptura uteri Tali pusat menumbung Trauma akibat versi ekstraksi
10. hidrosefalus
adalah pengumpulan cairan cerebrospinai di dalam ventrikel otak. Jumlah cairan berkisar 500-1500 ml. Hidrosefalus sering ditemui dalam keadaan letak sungsang. Bagaimnapun letaknya hidrosefalus menyebabkan CPD.
Etiologi : belum diketahui dengan pasti, tapi besar diduga karena toxoplasmosis
Diagnosis- memikirkan kemungkinan adanya hidrosefalus
a. kepala masih tinggi walaupun panggul baik dan his baikb. pada perabaan, kepala tetap dapat digoyang dan sangat besarc. pada presentasi bokong, badan yang sudah lahir terdapat spina bifida atau anomali lainnya
- pada presentasi kepalaa. px luar : simfisis teraba massa keras dan besar, tengkorak tipis dan elastik, segmen bawah rahim teregang, DJJ sering terdengar di atas pusatb. px dalam : kepala masih tinggi, ubun-ubun dan sutura melebar, tengkorak tipis dan mudah ditekan ke dalam seperti kantong berisi air, kadang-kadang menyerupai ketubanc. rontgenologis : kepala besar dan bulat, dinding tengkorak sangat tipis dan kadang-kadang tidak tampak, atau hanya memberikan bayangan, massa sangat kecil dibandingkan dengan besarnya kepalad. USG : ukuran kepala sangat besar
- pada presentasi bokong, baru bisa dilakukan setelah bayi lahir
pengelolaan- awasi secara seksama---risiko ruptur uteri---terutama saat pembukaan belum legkap- presentasi kepala
pengecilan kepala : dilakukan pada pembukaan 3 cm ke atas, dengan jarum punksi besar dan panjang dilakukan pada kepala janin---cairan keluar---kepala mengecil---bahaya regangan segmen bawah rahim berkurang---kepala masuk ke panggul---persalinan spontan
- presentasi bokongpengecilan kepala : dilakukan setelah badan janin lahir---buat sayatan pada kulit, otot, ligamentum pada batas antara kepala dan tulang leher dengan perforatorium---kepala ditembus melalui foramen magnum---cairan keluar---kepala mengecil
- setelah janin lahir lakukan eksplorasi kavum uteri- bisa dilakukan dengan seksio sesar, atas indikasi : indikasi maternal, bayi dalam keadaan letak
lintang yang tidak mudah diputar, ketidakberhasilan dekompresasi/penurunan kepala, keraguan diagnosis sementara bayinya masih hidup.
prognosiskematian fetal sangat tinggi (70%), jika anak dapat lahir hidup biasanya dalam beberapa tahun akan meninggal
komplikasi- ibu : rupur uteri- janin : kematian bayi
11. prolapsus funiculiadalah suatu keadaan dimana bagian kecil janin berada di samping/di bawah besar janin dan bersama-sama memasuki jalan lahir.
Definisi :- ekstremitas terbuka, keadaan dimana ekstremitas terletak paling rendah dan selaput ketuban
masih utuh- ekstremitas menumbung, keadaan dimana ekstremitas terletak paling rendah dan selaput
ketuban sudah pecah- presentasi rangkap/majemuk, keadaan dimana satu atau lebih ekstremitas terletak di samping
bagin paling rendah dan keduanya masuk panggul secara simultankombinasi - kepala + tangan/lengan- kepala + kaki- kepala + ekstremitas superior + kaki- bokong + tangan/lengan
etiologiPAP tidak tertutup dengan baik oleh bagian depan janin, karena- multiparitas- CPD- Janin kecil/mati- Hidramnion- Gemelli
Pengelolaan- ketuban utuh, berbaring dengan posisi trendelenburg, dengkul-dada, dengkul-siku- ketuban sudah pecah,
a. pada kepala tangan, persalinan spontan bisa terjadi, jika terjadi gangguan putaran pda paksi dalam maka bisa dilakukan ekstraksi forsep
b. pada kepala lengan, dilakukan reposisi, kalau kepala sudah masuk jauh panggul reposisi tidak bisa dilakukan dan diganti dengan ekstraksi forsep, kalau gagal lakukan SCc. kepala kaki, reposisi---SC
teknik reposisi- berbaring dengan posisi trendelenburg- tangan luar menahan fundus uteri- tangan dalam mendorong tangan janin ke kavum uteri sampai setinggi leher janin, tunggu
hingga ada his, his ada tangan ditarik keluar, sementara itu tangan luar mendorong kepala masuk PAP
Distosia karena kelainan panggul
a. kesempitan pintu atas pangguldianggap sempit bila konjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm.Faktor resiko :- primigravida ---kepala belum turun pada usia lebih dari 36 minggu kehamilan dan terdapat
perut gantung- multipara yang mengalami kesulitan pada persalinan sebelumnya- kelainan letak pada hamil tua- kelainan bentuk badan ex cebol, skoliosis, pincang
pengaruh pada kehamilan :- dapat menimbulkan kelainan presentasi- kepala tidak turun ke panggul pada bulan terakhir---tinggi fundus uteri lebih tinggi dari usia
kehamilan---bisa membuat ibu sesak nafas dan gangguan pada peredaran darah- terkadang perut menggantung ke depan - kemungkinan untuk terajdi retrofleksi uteri gravida inkarserata
Sirkulasi darahterganggu
Pd jalan lahir
Panggul corong
Sakrum bgn bawahmutar ke depan
Sakrum ditekanKe belakang
kifosis
Panggul miring
Beban ditumpuholeh kaki yg sehatSkoliosispenyakit kaki
Perdarahanintrakranial
Robekantentorium serebelli
Molase berat
KetubanPecah dini
Kukuatan His diteruskanlangsung pada ketuban
Kepala tertahanPada PAP
Faktor gizi, lingkungan,Postur pendek dll
Panggul sempit
Iskemi lokal
Segmen bwh rahimteregang dan menipis
Adaptasi kala II
Inersiauteri
Servik dan segmenBawah tidak
Mendpt tekanan kepala
nekrosis
DehidrasiPartus lama
Ruptur uteri imminens
Ancamanrobekan rahim
CPD
Pembukaanlambat/tidak ada
bakteriemiaLewat amnion
Nyerang P. darah chorion
pneumoniaAspirasi
Air ketubanBakteri dalamAir ketuban
Sirkulasi darahterganggu
Pd jalan lahir
Panggul corong
Sakrum bgn bawahmutar ke depan
Sakrum ditekanKe belakang
kifosis
Panggul miring
Beban ditumpuholeh kaki yg sehatSkoliosispenyakit kaki
Perdarahanintrakranial
Robekantentorium serebelli
Molase berat
KetubanPecah dini
Kukuatan His diteruskanlangsung pada ketuban
Kepala tertahanPada PAP
Faktor gizi, lingkungan,Postur pendek dll
Panggul sempit
Iskemi lokal
Segmen bwh rahimteregang dan menipis
Adaptasi kala II
Inersiauteri
Servik dan segmenBawah tidak
Mendpt tekanan kepala
nekrosis
DehidrasiPartus lama
Ruptur uteri imminens
Ancamanrobekan rahim
CPD
Pembukaanlambat/tidak ada
bakteriemiaLewat amnion
Nyerang P. darah chorion
pneumoniaAspirasi
Air ketubanBakteri dalamAir ketuban
mekanisme sexalian komplikasi
diagnosis- pelvimetri- periksa keadaan dengan
a. cara Mullertangan kiri memegang kepala janin---lakukan penekanan pada PAPtangan kanan dgn 2 jari melakukan Px dalam untuk nentuin berapa jauh kepala dapat amsuk, sedngkan ibu jari memeriksa dari luar hubungan antara kepala dan simfisis.Jika kepala dan pelvic seimbang artinya kepala mudah masuk ke dalam panggul---bisa lahir spontanJika kepala tidak seimbang dengan pelvik, artinya kepala tidak dapat ditekan masuk ke dalam
panggul---tidak bisa spontan
b. cara Osbornempat jari tangan kiri diletakkan di atas kepala janin sambil mendorong kepala ke PAP sedangkan 4 jari tangan kanan diletakkan di atas simfisishasil osborn + = CPD, jari tangan kiri di atas jari tangan kananhasil Osborn - = tidak ada CPD, jari tangan kiri 1 cm di bawah jari tangan kananhasil Osborn ± = CPD ringan, jari tangan kiri sejajar jari tangan kanan
pengelolaan :- panggul sempit ringan : konjugata vera kurang 10 cm---partus percobaan- panggul sempit sedang : konjugata vera kurang dari 9 cm---SC- panggul sempit berat : konjugata vera kurang dari 8 cm---SC- panggul sempit absolut : konjugata vera kurang dari 6 cm---SC, janin mati pun lakukan SC.Lakukan pengawasan dengan seksama---partus lama---risiko dehidrasi, asidosis---atasi dengan pemberian infus IV
PrognosisJanin aterm tidak dapat lahir pervaginam bila konjugata vera kurang dari 9 cm
b. kesempitan pintu bawah panggulpintu bawah panggul dianggap sempit jika jarak antar tuberiskii 8 cm atau kurang. Kalau jarak ini berkurang maka arcus pubis akan meruncing. Pada kondisi ini juga ditemukan diameter transversa + daimeter sagitalis posterior kurang dari 15 cm(normal ny 11 cm + 7,5 cm =18,5 cm).
TerapiSC sangat jarang dilakukan. Persalinan dilakukan secara pervaginam yang dipermudah dengan ekstraksi forcep dengan sebelumnya dilakukan episiotomi secara luas untuk mencegah terjadinya ruptur perinei
c. Kesempitan pintu tengah pangguldikatakan sempit jika jumlah diameter transversa dan sagitalis 13,5 cm atau kurang, dan diameter antar spina kurang dari 9 cm.
Ukuran yang penting yang ada di panggul tengah adalah :- diameter transversa : 10. 5 cm- diameter anterioposterior : 11,5 cm- diameter sagitalis posterior : 5 cm
diagnosis:diduga kesempitan :- spina iskiadika sangat menonjol- dinding samping konvergen- diameter antar iskiadika kurang dari 8,5 cm- pelvimetri menunjukkan diameter transversa sagitalis 13,5 cm atau kurang
terapilahir pervaginam---lakukan dengan cara ekstraksi vakum---jika dgn forsep maka akan memeperkecil ruang jalan lahirkalau diameter antarspina kurang dari 9 cm---SC
afwan yo men jao dari sempurna,,,asli mumet nian,,,banyak nah bahasannya...tar men ada tambahan patofis dsb langsung dikabarin ...dengan seneng hati nrima komenan or saran or men ad yang mw benerin,,,alhamdulillah nian,,,ditunggu yo...:)