Post on 23-Jun-2015
Fatimah
0806453573
FarmakologiIn vitro, diloksanid memperlihatkan sifat amubisid
langsung dengan mekanisme yang belum diketahui.
Pada percobaan klinik, obat ini efektif untuk mengobati penderita kista, tetapi relatif tidak efektif untuk pengobatan amubiasis intestinal akut karena rendahnya kadar obat di tempat infeksi.
Ester furoatnya lebih aktif daripada senyawa asal, sehingga diloksanid furoat digunakan untuk mengobati amubiasis intestinal akut.
FarmakokinetikPada hewan coba absorpsi melalui saluran
cerna berlangsung cepat. Kadar puncak dalam darah dicapai dalam waktu satu jam dan menurun sesudah 6 jam.
Ekskresi melalui urin dalam waktu 48 jam sebanyak 60-90% dan sebagian yaitu 4-9% melalui feses. Diloksanid diekskresi dalam bentuk glukoronidnya.
Efek SampingEfek samping yang berat belum atau
tidak ditemukan. Sering timbul keluhan saluran cerna yang ringan misalnya meteorismus, flatus, dan muntah. Pruritus dan urtikaria kadang-kadang terjadi.
Indikasi Merupakan obat terpilih untuk
amubiasis ekstraintestinal bila diberikan bersama obat yang tepat. Bila hanya diberikan diloksanid furoat saja terapi tidak efektif.
Sediaan dan PosologiDosis dewasa: Tablet 500 mg
diberikan secara oral dengan dosis 3 kali sehari 1 tablet selama 10 hari. Jika diperlukan.
Dosis untuk anak adalah 20 mg/kg BB/hari, dalam dosis terbagi tiga selama 10 hari.
Antibiotik dengan efektivitas terbaik untuk amubiasis intestinal : Paromomisin.
FarmakologiAbsorbsi yang sangat buruk di usus
menyebabkan konsentrasinya cukup tinggi dan bekerja langsung membunuh amuba.
Tingginya konsentrasi tersebut juga bersifat antibakteri terhadap organisme normal patogen dalam usus.
IndikasiTerapi amebiasis intestinal yang
disebabkan oleh Entamoeba histolytica.
Kontra IndikasiHipersensitif terhadap Paramomisin,
obstruksi usus.
Efek SampingMual, kejang perut, diare, kemerahan pada
kulit, sakit kepala, vertigo.
Interaksi ObatGangguan absorpsi dari
fenoksimetilpenisilin, digoksin, metotreksat, dan dapat menurunkan efek kontrasepsi oral.
Dosis25-35 mg/kgBB/hari yang dibagi
kedalam tiga dosis dan diberikan pada waktu makan slama 5-10 hari.