Post on 12-Jul-2015
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
SESI1A. Transaksi & Perkiraan Khas Perusahaan DagangPerusahaan dagang kegiatan utama adalah dalam hal pembelian dan penjualan barang dagangan tanpa mengubah bentuk barang yang diperjualbelikan. Perusahaan berfungsi sebagai mediator antara produsen dan konsumen. Pendapatan perusahaan dagang diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan kepada konsumen sedangkan laba yang diperolehnya dari perbedaan antara harga jual dan harga beli barang dagangan tersebut. Kegiatan perusahaan dagang meliputi : Pembelian Penjualan Pembayaran Utang Penerimaan Piutang
Ada delapan transaksi yang juga berdampak munculnya perkiraan-perkiraan khas dari perusahaan dagang, diantaranya : a. b. c. d. e. f. g. h. Pembelian barang dagangan Potongan pembelian Retur pembelian dan pengurangan harga Penjualan barang dagangan Potongan penjualan Retur penjualan dan pengurangan harga Ongkos angkut Pajak penjualan munculnya perkiraan-perkiraan
Transaksi-transaksi tersebut akan menyebabkan khusus perusahaan dagang diantaranya perkiraan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Persediaan Barang Dagangan Pembelian Potongan Pembelian Retur Pembelian & Pengurangan Harga Biaya Angkut Barang Penjualan Potongan Penjualan Retur Penjualan & Pengurangan Harga
(Merchandise Inventory) (Purchases) (Purchase Discount) (Purchases & Return Allowance) (Transportation In/out) (Sales) (Sales Discount) (Sales Return & Allowance)
1. Transaksi Pembelian Barang Dagangan Kegiatan pembelian meliputi : Pembelian Aktiva Produksi Pembelian Barang Dagangan Pembelian Barang dan Jasa Lainnya Transaksi pembelian dapat dilakukan dengan tunai atau kredit, Sebelum transaksi terjadi pembeli dan penjual dapat membuat kesepakatan mengenai harga dariAgung Wahana / EGA KINETA 1
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
barang yang diperjualbelikan beserta syarat-syarat lainnya. Harga barang & syarat tersebut akan dicantumkan dalam dokumen yang disebut faktur. Bagi pembeli faktur yang diterimanya dari penjual disebut faktur pembelian, sedangkan bagi penjual faktur yang diserahkannya disebut faktur penjualan. a. Pembelian Barang Dagangan
Transaksi pembelian dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pembelian secara tunai atau pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai diartikan bahwa pembayaran dilakukan pada saat barang diterima. Dalam pengertian ini termasuk bayar dengan cek. Pada saat dijurnal nama perkiraan yang biasa dipergunakan adalah "Pembelian Barang Dagangan" atau "Pembelian". Contoh: 02 Jan 2006 membeli barang dagangan seharga Rp 2.000.000 secara tunai. Jurnalnya : Tanggal 2006 Jan 0 1 Keterangan Pembelian Kas Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Apabila pembelian dilakukan secara kredit. Jurnalnya : Tanggal 2006 Jan 0 1 Keterangan Pembelian Utang Dagang Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Apabila Utang tersebut dibayar, misalkan tanggal 25 Jan 2006, maka jurnalnya : Tanggal 2006 Jan b. 2 5 Keterangan Utang Dagang Kas Potongan Pembelian Barang Dagangan Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Dalam perusahaan dagang dikenal istilah "Potongan". Potongan ini dimaksudkan untuk memperoleh pembayaran (akibat pembelian kredit) secara cepat. Kode yang biasanya digunakan adalah "n/.." sebagai singkatan dari "netterms". Kode (tanda) ini dapat ditampilkan dalam 2 (dua) bentuk yaitu ".../..., n/... atau "n/..., EOM. Contoh : 2/10, n/30 berarti jika dibayar dalam jangka waktu sepuluh hari/kurang akan mendapat potongan 2% dan pembayaran paling lambat 30 hari.
Agung Wahana / EGA KINETA
2
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
/10, EOM artinya pembayaran paling lambat bulan, tanpa adanya potongan tunai.n
10 (sepuluh) hari setelah akhir
Contoh: 03 Jan 2006 Perusahaan membeli Barang Dagangan secara tunai senilai 2.000.000 dan mendapat potongan sebesar 100.000, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 0 3 Keterangan Pembelian Kas Potongan Pembelian Ref . Debet 2.000.000 1.900.000 100.000 Kredit
Penjurnalan untuk pemmbelian barang secara kredit berbeda dengan pembelian tunai. Sebelumnya harus ditentukan cara mana yang akan dipergunakan apakah : a. Metoda kotor, dimana jumlah hutang dagang dicatat sejumlah pembelian sebelum dikurangi potongan pembelian. b. Metoda Bersih, yaitu hutang dagang dicatat sebesar jumlah harga pembelian dikurangi potongan pembelian. Contoh : Metode Kotor : Saat pembelian 03 Jan 2006 Perusahaan membeli Barang Dagangan senilai 2.000.000 dengan syarat 2/10, n/30, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 0 3 Keterangan Pembelian Utang Dagang Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Saat pembayaran, apabila dilakukan pada tanggal-tanggal mendapat potongan. 10 Jan 2006 Perusahaan membayar pembelian Barang Dagangan tanggal 03 Jan 2006, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 1 0 Keterangan Utang Dagang Kas Potongan Pembelian Ref . Debet 2.000.000 1.960.000 40.000 Kredit
Metode Bersih : Saat pembelian 03 Jan 2006 Perusahaan membeli Barang Dagangan senilai 2.000.000 dengan syarat 2/10, n/30, maka jurnal yang dibuat : TanggalAgung Wahana / EGA KINETA
Keterangan
Ref
Debet
Kredit3
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
. 2006 Jan 0 3 Pembelian Utang Dagang 2.000.000 2.000.000
Saat pembayaran, apabila dilakukan pada tanggal-tanggal mendapat potongan. 10 Jan 2006 Perusahaan membayar pembelian Barang Dagangan tanggal 03 Jan 2006, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 1 0 Keterangan Utang Dagang Kas Ref . Debet 1.960.000 1.960.000 Kredit
c.
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Barang yang dibeli tidak selamanya baik atau dapat diterima sesuai pesanan. barang bisa rusak (cacat) atau tidak sama dengan yang dipesan. Barang-barang dengan kondisi demikian biasanya dikembalikan kepada penjualnya. Barang yang cacat atau tidak sesuai dengan pesanan biasanya diperlakukan dengan 2 (dua) cara yaitu dikembalikan atau dikurangi harga pembelian. Barang yang dikembalikan dikenal dengan "pengurangan harga pembelian. Contoh: 05 Jan 2006 diketahui pembelian tanggal 03 Jan 2006 ternyata ditemukan barang rusak seharga Rp 200.000,00. Jurnalnya Tanggal 2006 Jan 0 5 Keterangan Utang Dagang Retur Pembelian Ref . Debet 200.000 200.000 Kredit
2. Transaksi Penjualan Barang Dagangan
a.
Penjualan Barang Dagangan
Penjualan barang dagangan melahirkan sesuatu perkiraan yaitu "Penjualan atau "Sales". Sebagaimana pembelian, penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunai atau kredit. Yang dimaksud penjualan tunai adalah penjualan yang dibayar pada saat barang diserahkan pada pembeli. Pembayaran yang diterima bisa dalam bentuk uang tunai atau cek. Contoh: 02 Jan 2006 menjual barang dagangan seharga Rp 2.000.000 secara tunai.Agung Wahana / EGA KINETA 4
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Jurnalnya : Tanggal 2006 Jan 0 1 Kas Penjualan Keterangan Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Apabila pembelian dilakukan secara kredit. Jurnalnya : Tanggal 2006 Jan 0 1 Keterangan Piutang Dagang Penjualan Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
Apabila Utang tersebut dibayar, misalkan tanggal 25 Jan 2006, maka jurnalnya : Tanggal 2006 Jan b. 2 5 Kas Piutang Dagang Potongan Penjualan Keterangan Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit
03 Jan 2006 Perusahaan membeli Barang Dagangan secara tunai senilai 2.000.000 dan mendapat potongan sebesar 100.000, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 0 3 Kas Potongan Penjualan Penjualan Keterangan Ref . Debet 1.900.000 100.000 2.000.000 Kredit
Seperti halnya, pembelian, penjualan kredit juga memperoleh perlakuan yang sama yaitu menggunakan "metoda kotor" dimana piutang dicatat sebesar nilai jual sebelum dikurangi potongan dan "metoda bersih" dimana piutang dicatat sebesar nilai jual dikurangi potongan penjualan. Contoh : Metode Kotor : Saat Penjualan 03 Jan 2006 Perusahaan Menjual Barang Dagangan senilai 2.000.000 dengan syarat 2/10, n/30, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 0 3 Keterangan Piutang Dagang Penjualan Ref . Debet 2.000.000 2.000.0005
Kredit
Agung Wahana / EGA KINETA
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Saat pembayaran, apabila dilakukan pada tanggal-tanggal mendapat potongan. 10 Jan 2006 Perusahaan menrima pembayaran atas transaksi tanggal 03 Jan 2006, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 1 0 Kas Potongan Penjualan Keterangan Ref . Debet 1.960.000 40.000 2.000.000 Metode Bersih : Saat Penjualan 03 Jan 2006 Perusahaan membeli Barang Dagangan senilai 2.000.000 dengan syarat 2/10, n/30, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 0 3 Keterangan Pembelian Utang Dagang Ref . Debet 2.000.000 2.000.000 Kredit Kredit
Saat pembayaran, apabila dilakukan pada tanggal-tanggal mendapat potongan. 10 Jan 2006 Perusahaan membayar pembelian Barang Dagangan tanggal 03 Jan 2006, maka jurnal yang dibuat : Tanggal 2006 Jan 1 0 Kas Piutang Dagang Keterangan Ref . Debet 1.960.000 1.960.000 Kredit
c.
Retur Penjualan & Pengurangan Harga
Yang dimaksud dengan Retur Penjualan adalah barang dagangan yang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pembeli akibat rusak/cacat atau salah pesan. Sedangkan Pengurangan Harga ialah pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli karena hal-hal tertentu umpama sebagai imbalan barang cacat atau salah pesan. 05 Jan 2006 diketahui dijual tanggal 03 Jan 2006 ternyata ditemukan barang rusak seharga Rp 200.000,00. Jurnalnya Tanggal 2006 0 5 Keterangan Retur Penjualan Ref . Debet 200.000 Kredit
Agung Wahana / EGA KINETA
6
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Jan
Piutang Dagang
200.000
3. Biaya Angkut Untuk membiayai angkutan barang dagangan ada 2 (dua) kemungkinan yang menanggung ongkos angkut, yaitu penjual atau pembeli. Istilah yang dipergunakan adalah : a. FOB Destination Points adalah bahwa semua beban termasuk ongkos angkut ditanggung oleh penjual hingga barang tersebut sampai di tempat atau gudang pembeli. b. FOB Shipping Points adalah bahwa semua beban termasuk ongkos angkut ditanggung oleh pembeli dari tempat penjual sampai ditempat atau gudang pembeli. Bagi pembeli jika menggunakan FOB Shipping Points maka beban yang dikeluarkan oleh pembeli sampai tempatnya termasuk beban perolehan. Sebab itu harus ditambahkan ke jumlah perkiraan pembelian. Contoh : 05 Jan 2006 membeli barang dagangan seharga Rp 2.200.000 secara kredit. Syarat pengangkutan FOB Shipping Points dan ongkos angkut Rp 120.000, maka jurnalnya : Metoda Kotor Tanggal 2006 Jan 0 5 Keterangan Ref . Debet 2.320.000 2.320.000 Kredit
Retur Penjualan Piutang Dagang
4. Rabat Perusahaan-perusahaan yang menjual barang dagangan dalam jumlah besar seringkali memberi rabat (potongan yang diberikan karena memberi dalam jumlah besar/banyak). Contoh : Toko Aman Makmur memberi rabat sebesar 10% untuk pembelian 25-50 unit barang, 20% untuk pembelian 50-100 unit barang. Harga eceran barang per unit Rp 20.000 dan Tuan Rudy membeli 100 unit barang, maka jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh Tuan Rudy atau diterima perusahaan Aman Makmur adalah sbb : Harga Eceran 100 x Rp 20.000,00 Rabat (20%xRp 2.000.000,00) Jurnal (Penjual / Aman Makmur) Tanggal 2006 0 5 Kas Keterangan Ref . Debet 1.600.000 Kredit Rp Rp Rp 2.000.000,00 400.000,00 1.600.000,00
Agung Wahana / EGA KINETA
7
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Jan
Penjualan
1.600.000
5. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak pertambahan nilai (PPn) dulu dikenal dengan sebutan Pajak Penjualan. PPn yang dikenakan oleh penjual biasanya 10%. Pajak ini dikenakan pada dua sumber yaitu saat membeli dan saat menjual. PPn yang dikenakan saat membeli dikenal dengan istilah PPn Masukan, sedangkan PPn yang dikenakan pada saat menjual disebut PPn Keluaran. Biasanya perusahaan dagang akan menacatat PPn ini saat membeli maupun menjual. Jumlah yang dibayar adalah selisih antara PPn Masukan dan PPn Keluaran dalam 1 (satu) periode. Contoh : PD Shasa membeli barang secara kredit seharga Rp 3.000.000,00 dan PPn 10%. Ayat jurnalnya: Tanggal 2006 Jan 0 5 Keterangan Pembelian PPn Masukan Utang Dagang Ref . Debet 3.000.000 300.000 3.300.000 Kredit
Jika PD Shasa berlaku sebagai penjual, maka ayat jurnalnya : Tanggal 2006 Jan 0 5 Keterangan Piutang Dagang PPn Keluaran Penjualan Ref . Debet 3.300.000 300.000 3.000.000 Kredit
B. Laporan Laba Rugi Perusahaan DagangLaporan Laba Rugi dalam perusahaan dagang mencakup Harga Pokok Penjualan (HPP). Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah; Persediaan Awal, Pembelian dan Persediaan Akhir dan ditampilkan dalam rumus : HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir Contoh : Pada awal periode barang yang ada di gudang Rp 9.000.000,00. Selama tahun 2005 dibeli barang dagangan seharga Rp 39.800.000,00 pada akhir tahun jumlah barang dagangan yang sesungguhnya ada di gudang Rp 9.800.000,00. Perhitungannya : Persediaan Awal 2-1-2005 Rp 9.000.000,00 Pembelian Bersih Rp 39.800.000,00 + Persediaan tersedia untuk dijual Rp 48.800.000,00 Persediaan Akhir Rp 9.800.000,00 HP Penjualan Rp 39.000.000,00 Data HP Penjualan tersebut harus tampak dalam Laporan Rugi Laba bagi perusahaan dagang sehingga dapat ditentukan jumlah laba bersih yang sesungguhnya.
Agung Wahana / EGA KINETA
8
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Berikut disajikan contoh perhitungan Laporan Laba Rugi : PD SHASA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 Desember 2005 I. PENDAPATAN Penjualan Rp 60.000.000 HP Penjualan Rp 39.000.000 Laba Kotor Penjualan Rp 21.000.000 II. BIAYA OPERASI Biaya Pemasaran Biaya Administrasi Jumlah Biaya Operasi Laba Bersih Rp 12.000.000,00 Rp 5.000.000,00 + Rp 17.000.000,00 Rp 4.000.000,00
C. SOAL LATIHAN1. Selama bulan Februari 2006 PD Saffa melakukan transaksi sbb: 01 Dibeli barang dagangan secara kredit, syarat 2/10, n/36 FOB Franco Gudang Penjual Rp 63.500.000,00. 01 Dibayar sewa gudang untuk bulan Agustus Rp 2.000.000,00. 02 Dibayar beban transportasi pada pembelian tgl 1 Februari 2006 Rp 600.000,00. 05 Dibeli perlengkapan kantor secara tunai Rp 1.300.000,00. 07 Dijual barang dagangan secara kredit, syarat bayar 1/10,n/30 FOB Franco Gudang Pembeli Rp 12.220.000,00. 08 Dibayar beban transportasi untuk penjualan 1 Februari 2006 sebesar Rp 820.000,00. 11 Dibayar pembelian barang dagangan tanggal 1 Februari 2006 dikurangi potongan pembelian. 12 Diterima barang yang dikembalikan dari penjualan tanggal 07 Februari 2006 seharga Rp. 475.000. 14 Dibeli barang dagangan secara kredit, syarat 2/15, n/30 FOB Franco Gudang Penjual Rp 3.900.000,00 dengan biaya transportasi yang dibayar dimuka ditambahkan pada faktur sebesar Rp 750.000,00. 15 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal 14 Februari 2006 Rp 200.000,00. 17 Diterima per kas dari penjualan kredit tanggal 07 Februari 2006 dikurangi retur dan potongan. 18 Dijual barang dagangan secara kredit syarat 1/10,n/30 seharga Rp 8.200.000,00. Dibayar dimuka biaya transportasi sebagai akomodasi untuk pelanggan Rp 170.000,00. 26 Dijual barang dagangan dengan pembayaran kartu kredit bank Rp 3.700.000,00. 29 Dibayar barang dagangan yang dibeli tanggal 14 Februari 2006 dikurangi retur & potongan. 31 Diterima kas dari penjualan kredit tanggal 18 Februari 2006 seharga Rp 8.370.000,00. Diminta : Catatlah transaksi tersebut ke dalam jurnal 2 lajur 2. Berikut ini dipilih transaksi yang telah diselesaikan oleh Safia Company selama bulan Mei 2005 :
Agung Wahana / EGA KINETA
9
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
01 Dibeli barang dagangan secara kredit dari Green Inc. Rp 5.500.000,00 syarat 2/10,n/30 dengan biaya transportasi dibayar dimuka Rp 225.000,00 ditambahkan pada faktur. 05 Dibeli barang dagangan secara kredit kepada CV R&R seharga Rp 4.100.000,00 syarat 2/10, n/30. 08 Dibeli perlengkapan kantor tunai Rp 475.000,00. 10 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada bulan Mei dari Funk Co. Rp 15.000.000,00. 11 Dibayar kepada Green Inc. untuk pembelian secara kredit pada tanggal 1 Mei dikurangi potongan. 14 Dibeli barang dagangan secara tunai Rp 24.000.000,00. 15 Dibayar kepada Funk Co. untuk pembelian kredit tanggal 5 Mei dikurangi retur & potongan tanggal 10 Mei. 16 Diterima kas dari penjualan kredit tanggal 16 Mei kepada R&R Inc. dikurangi potongan. 21 Dijual barang dagangan dengan pembayaran kartu kredit tanggal 1 Mei dikurangi potongan. 22 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tn. Comer Rp 3.480.000,00 syarat 2/10, n/30. 26 Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp 6.125.000,00. 26 Diterima barang yang dikembalikan oleh Tn Comer dari penjualan tanggal 22 Mei sebesar Rp 480.000,00. 30 Diterima per kas dari perusahaan kartu kredit untuk penjualan dengan kartu kredit bukan bank tanggal 25 Mei dikurangi Rp 215.000,00 untuk biaya administrasi. Diminta : buat ayat jurnal dengan jurnal 2 lajur.
Agung Wahana / EGA KINETA
10
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
SESI2A. JURNAL KHUSUS (untuk PERUSAHAAN DAGANG)Jurnal dua lajur tampaknya cocok jika dipergunakan dalam pencatatan transaksi yang tidak terlampau banyak dan rumit. Sedangkan jika data (transaksi) yang harus dijurnal sangat banyak maka cocok dipergunakan special journal (jurnal khusus). Ada beberapa alasan mengapa perlu dipergunakan buku jurnal khusus, diantaranya : 1. Jika menggunakan buku harian dua lajur, sedangkan jenis kegiatan perusahaan sangat banyak dan beragam akan sangat merepotkan disamping kurang praktis. 2. Pencatatan data tergantung pada satu orang (petugas). 3. Sulit mencari satu transaksi karena ayat jurnal terlalu panjang (banyak). Yang dimaksud jurnal khusus (special journal) adalah jurnal yang dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis dan sering terjadi. Untuk dapat menentukan jurnal-jurnal khusus yang diperlukan berikut disajikan inventarisasi jenis-jenis kegiatan yang biasanya terjadi berulang-ulang. a) Jurnal Penjualan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. b) Jurnal Pembelian untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang dagangan, aktiva produksi atau pembelian barang lainnya secara kredit c) Jurnal Penerimaan Kas untuk mencatat transaksi penerimaan kas d) Jurnal Pengeluaran Kas untuk mencatat transakasi pengeluaran kas Untuk mancatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal-jurnal khusus diatas, digunakan Jurnal Umum (Jurnal Memorial). 1. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan hanya digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit, sedangkan penjualan barang secara tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Penjualan suatu aktiva yang bukan termasuk barang dagangan dicatat dalam jurnal penerimaan kas/jurnal umum, tergantung apakah dijual secara kredit atau tunai. Bentuk buku Jurnal Penjualan yang ditampilkan biasanya relatif sama, seperti disajikan berikut ini : JURNAL PENJUALAN Hal : 1Tanggal Rekening yang Didebit Syarat Kredit Nomor Faktur PR Piutang Dagang (Dr) Penjualan (Cr)
Agung Wahana / EGA KINETA
11
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Setiap membukukan debet ke perkiraan pelanggan dalam lajur referensi pembukuan dalam jurnal penjualan dicantumkan tanda periksa () pada akhir bulan, lajur-lajur jurnal penjualan itu dijumlahkan. Dalam kegiatan penjualan barang dagangan secara kredit ada kemungkinan barang tersebut tidak layak pakai (cacat). Biasanya pembeli mengembalikan kepada penjual dan penjualan membukukan transaksi tersebut sebagai retur dan pengurangan penjualan tapi apabila retur tersebut jarang terjadi, pembukuannya cukup dilahirkan pada jurnal umum. Contoh : 01 Desember 2005 Menjual separtai barang dagangan kepada CV. Desdemona Rp 450.000 dengan syarat 2/10;n/30 dan dilampiri faktur nomor kla-001 04 Desember 2005 Menjual kepada PT. Aristocrat barang dagangan Rp 1.000.000 dengan syarat 2/15;n/20 dengan faktur nomor kla-002 05 Desember 2005 Menjual kepada PD. Britanic sejumlah barang dagangan dengan syarat 2/10;n/30 dengan faktur nomor kla-003 senilai Rp 1.000.000. Jurnal : JURNAL PENJUALAN Hal : 1Tanggal 200 5 Des Rekening yang Didebit 01 CV. Desdemona 04 PT. Aristocrat 05 PD. Britanic Total Syarat Nomor Kredit Faktur 2/10,n/30 Kla-001 2/15,n/20 Kla-002 2/10,n/30 Kla-003 PR Piutang Dagang (Dr) Pejualan (Cr) 450.000 1.000.000 1.000.000 2.450.000
2. Jurnal Penerimaan Kas Semua transaksi yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam buku harian (jurnal) penerimaan kas. Dalam perusahaan dagang sumber penerimaan uang kas yang paling sering ialah penjualan tunai & penrimaan piutang dari pelanggan. Jurnal penerimaan kas mempunyai lajur khusus yaitu Debet kas. Lajur-lajur lainnya ditentukan oleh frekuensi masing-masing jebis transaksi yang menyangkut penerimaan kas. Lajur kredit perkiraan Rupa-rupa digunakan untuk mencatat setiap pos kredit yang tidak ada pada lajur khusus. Lajur kredit penjualan digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara tunai. Pengkreditan perkiraan langganan atas pembayaran faktur-fakturnya dicatat pada lajur kredit Piutang Dagang. Jumlah potongan tunai dicatat pada lajur potongan penjualan dan jumlah uang benar-benar diterima dicatat dalam lajur debet Kas berikut satu contoh jurnal penerimaan kas. JURNAL PENERIMAAN KAS Hal : .Tgl Perkiraan di Debet Ref. Perkiraan Piutang Penjualan RupaDagang (Cr) Rupa (Cr) (Cr) Pot. Penjualan (Dr) Kas (Dr)
Jumlah
Agung Wahana / EGA KINETA
12
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Setiap pos dalam lajur kredit perkiraan rupa-rupa dari jurnal penerimaan kas pada akhir pembukuan harus dibukukan ke perkiraan yang semestinya pada buku besar umum setiap jangka waktu tertentu. Waktu membukukan dalam lajur referensi dicantumkan nomor perkiraan yang dibukukan itu. Tiap jangka waktu tertentu, angka-angka dalam lajur kredit piutang dagang dibukukan ke buku pelanggan pada buku tambahan dan lajur referensi pembukuan perkiraan tersebut dicantumkan kode huruf Pr & nomor halamannya. Tanda () dicantumkan dalam lajur referensi pembukuan pada jurnal untuk menunjukkan bahwa angka-angka tersebut telah dibukukan. Dari ketiga lajur yang lain tidak ada satu pos pun yang dibukukan sendirisendiri. Pada akhir bulan semua lajur dijumlah & jumlah debet serta kredit dicocokan sama atau tidak & pada jurnal tersebut diberi garis bawah. Total dari semua lajur tersebut dibukukan ke perkiraan pada buku besar. Nomor perkiraannya dicantumkan di bawah angka total untuk menunjukkan bahwa pembukuan telah selesai. Untuk memberi pengertian yang lebih jelas berikut contoh buku besar yang harus disajikan. Contoh : 09 Desember 2005 PT. Aristocrat membayar lunas utangnya sebesar Rp 1.000.000. Pembayaran ini masih dalam masa potongan sebesar 2% 15 Desember 2005 Menerima bunga deposito (no. Perkiraan 415) Rp 250.000 20 Desember 2005 PD. Britanic melunsi utangnya senilai Rp 1.000.000. 25 Desember 2005 Menjual Tunai barang dagangan kepada Anton Otang senilai Rp 650.000 Jurnal : JURNAL PENERIMAAN KAS Hal : 1Tgl 2005 0 9 Des 1 5 2 0 2 5 Perkiraan di Kredit PT. Aristocrat Pendapatan 415 Bunga PD. Britanic Anton Otang Jumlah 250.000 2.000.000 250.000 1.000.000 650.000 650.000 20.000 Perkiraan Ref RupaRupa (Cr) Piutang Dagang (Cr) 1.000.000 Pot. Penjualan Penjualan (Cr) (Dr) 20.000 Kas (Dr) 980.000 250.000 1.000.000 650.000 2.880.000
3. Jurnal Pembelian Jenis barang yang biasa dibeli secara kredit oleh perusahaan dagang adalah : a. Barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan. b. Perlengkapan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan. c. Peralatan serta aktiva tetap lainnya. Karena banyak ragam barang yang dibeli secara kredit maka jurnal pembelian harus dirancang sedemikian rupa sehingga memadai sebagai tempat pencatatan tersebut diatas. Berikut contoh jurnal pembelian yang biasa dipergunakan oleh perusahaan dagang. JURNAL PEMBELIAN Hal : ..
Agung Wahana / EGA KINETA
13
(Akuntansi Perusahaan Dagang) T a n g g a l Debit Keterangan PR Pembelian Rupa-Rupa Kr e di t Hutang Dag.
Contoh : 02 Desember 2005 Perusahaan membeli barang dagangan dari PT. Andika senilai Rp 2.000.000 dengan syarat 3/15,n/30 05 Desember 2005 Membeli Perlengkapan dari toko Alian senilai Rp 300.000 yang akan dibayar 1 minggu kemudian Jurnalnya : JURNAL PEMBELIAN Hal : 1T a n g g a l 2005 Des Debit Keterangan PR Pembelian Rupa-Rupa Kr e di t Hutang Dag.
02 PT. Andika, 3/15, n/30 05 Pembelian Perlengkapan dr Tk. Alian Total
2.000.000 115 2.000.000 300.000 300.000
2.000.000 300.000 2.300.000
Setiap transaksi dicatat pada lajur pembelian dengan mengkredit lajur hutang usaha. Ketiga lajur lainnya digunkan untuk mengumpulkan pos debet bagi perkiraan yang paling sering terjadi. Faktur dari pembelian barang dagangan yang akan dijual lagi dicatat ke lajur debet pembelian. Lajur terakhir yang diberi judul Perkiraan Rupa-Rupa digunakan untuk mencatat pembelian barang-barang secara kredit yang tidak ada pada lajur debet khusus. Bila barang yang dibeli dikembalikan atau disesuaikan harganya, biasanya dibuat ayat jurnal dalam jurnal umum dengan kelompok perkiraan Retur & Pengurangan Pembelian. 4. Jurnal Pengeluaran Kas Patokan untuk menentukan banyaknya lajur khusus pada jurnal pengeluran kas sama halnya dengan jurnal pembelian yaitu jenis transaksi yang harus dicatat & frekuensi transaksi tersebut. Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran tunai. Lajur pertama yang selalu nampak dijurnal pengeluaran kas adalah lajur Kas (Cr). Disamping itu juga ada lajur debet Hutang, lajur kredit Potongan Pembelian dan juga perkiraan rupa-rupa (Dr). Lajur perkiraan Rupa-Rupa digunakan untuk mencatat setiap perkiraan yang tak ada pada lajur khusus.
Agung Wahana / EGA KINETA
14
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Berikut disajikan contoh jurnal pengeluaran kas : JURNAL PENGELUARAN KAS Hal : .Tgl Perkiraan di Debet Perkiraan Utang Ref RupaDagang Rupa (Dr) (Dr) Pembelia n (Dr) Pot. Pembelian (Cr) Kas (Cr)
Jumlah
12 Desember 2005 membayar kepada toko Alian senilai Rp 150.000 20 Desember 2005 Membeli barang dagangan secara tunai dari PT. Alfira senilai Rp 1.000.000 dan mendapat potongan Rp 1.000.000 22 Desember 2005 Membeli peralatan secara tunai Rp 500.000 Jurnalnya : JURNAL PENGELUARAN KAS Hal : 1Tgl Perkiraan di Debet Perkiraan Utang Ref RupaDagang Rupa (Dr) (Dr) 150.000 Pembelia n (Dr) Pot. Pembelian (Cr) 50.000 Kas (Cr) 150.000 1.000.000 121 500.000 500.000 150.000 1.000.000 50.000 950.000 500.000 1.600.000
2005 1 Toko Alian 2 Des 2 PT. Alfira 0 2 Peralatan 2 Jumlah
5. Jurnal Umum Jurnal umum, masih digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus seperti Retur Penjualan atau Retur Pembelian, bentuk jurnal umum seperti di bawah ini JURNAL UMUM Hal : ...Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Contoh : 04 Desember 2005 Dikembalikan kepada PT. Andika barang yang dibeli ada yang cacat Rp 200.000 05 Desember 2005 Pengembalian dari CV. Desdemona Rp 100.000 karena baang tidak sesuai pesanan Jurnalnya : JURNAL UMUM Hal : 1Tanggal 2005 04 Des Keterangan Utang Dagang Retur Pembelian Ref Debet 200.000 Kredit 200.000
Agung Wahana / EGA KINETA
15
(Akuntansi Perusahaan Dagang) 05 Retur Penjualan Piutang Dagang 100.000 100.000
6. Kartu Piutang Kartu ini berisi rincian setiap pelanggan / debitur yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam kartu ini berisi rincian mutasi setiap transaksi yang berhubungan dengan debitur tersebut, baik transaksi penjualan, retur penjualan atau pembayaran dari para debitur. Dari Jurnal Penjualan diatas, maka kartu piutang tampak seperti di bawah ini :Kode : Nama : Alamat : Tanggal 2005 0 1 Des 0 5 DESD CV. Desdemona Jl. ABC No. 234 Telp (022) 6002134 Keterangan Ref Debet 2/10,n/30; kla-001 JPj1 450.000 Retur JUm1
Kredit
Saldo 450.000 350.000
100.000
Kode : Nama : Alamat : Tanggal 2005 0 4 Des 0 9
ARIS PT. ARISTOCRAT Jl. Sukajadi No 56 Telp (022) 2032454 Keterangan Ref Debet 2/15,n/50; kla-002 JPj1 1.000.000 Penerimaan Piutang JPn1
Kredit
Saldo 1.000.000 0
1.000.000
Kode : Nama : Alamat : Tanggal 2005 0 5 Des 2 0
BRIT PD. Britanic Jl. Setia Budi 345 Telp (022) 2032134 Keterangan Ref Debet 2/10,n/30; kla-003 JPj1 1.000.000 Penerimaan Piutang JPn1
Kredit
Saldo 1.000.000 0
1.000.000
7. Kartu Utang Kartu ini berisi rincian setiap Pemasok / kreditur yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam kartu ini berisi rincian mutasi setiap transaksi yang berhubungan dengan kreditur tersebut, baik transaksi pembelian, retur pembelian atau pembayaran kepada para kreditur. Dari Jurnal pembelian diatas, maka kartu piutang tampak seperti di bawah ini :Kode : Nama : Alamat : Tanggal 2005 0 2 Des 0 4 ANDI Toko Andika Jl. Cipagnati No. 24 Telp (022) 2502134 Keterangan Ref Debet 3/15,n/30 JPb1 Retur JUm1 200.000
Kredit 2.000.000
Saldo 2.000.000 1.800.000
Agung Wahana / EGA KINETA
16
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Kode : Nama : Alamat : Tanggal 2005 0 5 Des 1 2
ALIA Toko Alian Jl. Sukajadi No 16 Telp (022) 2032354 Keterangan Ref Debet 1 Minggu JPb1 Pembayaran Utang JPg1 150.000
Kredit 300.000
Saldo 300.000 150.000
8. Posting Ke Buku Besar Data dari jurnal khusus ini biasanya diposting berdasarkan periode tertentu (satu bulan sekali) tidak per hari (kecuali yang ada dikolom rupa-rupa), sedangkan data dari jurnal umum tetap diposting per tanggal. Data dari jurnal diatas kalau diposting akan tampak sbb :Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des 3 1 Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des 0 5 3 1 Kode Perkiraan Tanggal 2005 0 5 Des Kode Perkiraan Tanggal 2005 2 2 Des Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des 0 4 3 1 111 Kas Keterangan Jurnal penerimaan Kas Jurnal pengeluaran kas : :
Ref JPn1 JPg1
Debet 2.880.000
Kredit
Saldo 2.880.000 1.280.000
1.600.000
112 Piutang Dagang Keterangan Penjualan Kredit Retur Penerimaan Kas
: :
Ref JPj1 JUm1 JPn1
Debet 2.450.000
Kredit
Saldo 2.450.000 2.350.000 350.000
100.000 2.000.000
115 Perlengkapan Keterangan Pembelian Kredit
: :
Ref JPj1
Debet 300.000
Kredit
Saldo 300.000
121 Peralatan Keterangan Pembelian tunai
: :
Ref JPg1
Debet 500.000
Kredit
Saldo 500.000
211 Utang Dagang Keterangan Pembelian Kredit Retur Pembayaran Utang
: :
Ref JPb1 JUm1 JPg1
Debet
Kredit 2.300.000
Saldo 2.300.000 2.100.000 1.950.000
200.000 150.000
Agung Wahana / EGA KINETA
17
(Akuntansi Perusahaan Dagang) Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des 3 1 411 Penjualan Keterangan Penjualan Kredit Penjualan Tunai : :
Ref JPj1 JPn1
Debet
Kredit 2.450.000 650.000
Saldo 2.450.000 3.100.000
Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des Kode Perkiraan Tanggal 2005 0 5 Des
412 Potongan Penjualan Keterangan Penjualan Kredit
: :
Ref JPn1
Debet 20.000
Kredit
Saldo 20.000
413 Retur Penjualan Keterangan Retur
: :
Ref JUm1
Debet 100.000
Kredit
Saldo 100.000
Kode Perkiraan Tanggal 2005 1 5 Des
415 Pendapatan Bunga Keterangan Bunga Deposito
: :
Ref JPn1
Debet
Kredit 250.000
Saldo 250.000
Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des 3 1
511 Pembelian Keterangan Pembelian Kredit Pembelian Tunai
: :
Ref JPj1 JPg1
Debet 2.000.000 1.000.000
Kredit
Saldo 2.000.000 3.000.000
Kode Perkiraan Tanggal 2005 3 1 Des
512 Potongan Pembelian Keterangan Ref Potongan Pembelian JUm1
: :
Debet
Kredit 50.000
Saldo 50.000
Kode Perkiraan Tanggal 2005 0 4 Des
513 Retur Pembelian Keterangan Retur
: :
Ref JUm1
Debet
Kredit 200.000
Saldo 200.000
Agung Wahana / EGA KINETA
18
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
B. SOAL LATIHANTransaksi yang terjadi selama Bulan Januari 2005 di bawah ini 02 Jan 05 Untuk memulai usahanya Tn. Alibaba menyerah uang tunai ke perusahaan sebesar 10.000.000,-. Tanah seluas 500 M2 senilai 37.500.000,-. Gedung senilai 12.500.000,- dan dua buah truk masing-masing senilai 5.000.000,-. Gedung diperkirakan berumur ekonomis 20 tahun dengan nilai residu 500.000,- sedangkan truk mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan nilai residu 500.000,-. PT. ALIBABA SHOES mempunyai kebijakan bahwa semua aktiva tetap yang dimiliki menggunakan metoda penyusutan garis lurus. 03 Jan 05 Membeli 2 set meja tulis dengan harga @ 100.000,- dan 10 buah almari @ 150.000,-. Meja tulis dan almari berumur ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu. (catat dalam perkiraan peralatan) 05 Jan 05 Membayar premi asuransi untuk masa tiga tahun sebesar 750.000,-. Asuransi mulai berlaku tanggal 5 Januari 2001. 10 Jan 05 Membeli barang dagangan (sepatu) dari PT. Sepatu Kaca senilai 16.250.000,dengan perincian 40% dibayar tunai dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30. Sistem pencatatan barang dagangan menggunakan metoda Phisik. 13 Jan 05 Sebagian barang dagangan yang dibeli dari PT. Sepatu Kaca dikembalikan karena adanya kerusakan senilai 450.000,-. 15 Jan 05 Perusahaan menerima kredit dari Bank BRI senilai 15.000.000,-. Bunga bank 18% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman dan dibayar setiap tanggal 15 tiap bulan. Pinjaman ini diangsur setiap bulan yang dimulai tanggal 15 Januari 2002, selama 5 tahun yang masing-masing sebesar 250.000,-. 17 Jan 05 Melunasi hutang kepada PT. Sepatu Kaca atas pembelian barang dagangan pada tanggal 10 Jan 05 (perhatikan syarat pembelian) 18 Jan 05 Penjualan tunai sampai saat ini berjumlah 23.670.000,-. 19 Jan 05 Membeli barang dagangan dari PT. Novel Sepatu senilai 11.250.000,- dengan pembayaran 50% per kas dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30. Di samping itu perusahaan membayar biaya listrik dan telepon sebesar 20.000,-. 20 Jan 05 Mengembalikan barang dagangan yang dibeli tanggal 19 Jan 05 senilai 225.000,22 Jan 05 Terjadi penjualan senilai 22.500.000,- dengan perincian penjualan tunai sebesar 22.280.000,- dan penjualan kredit sisanya. 23 Jan 05 Membayar lunas utang kepada PT. Novel Sepatu atas pembelian tanggal 19 Jan 05. 25 Jan 05 Biaya Iklan dan Promosi 225.000,- dan biaya lain-lain berjumlah 300.000,-. 28 Jan 05 Membeli barang dagangan senilai 4.500.000,- dengan syarat 2/10, n/30. Diminta : Bukukan transaksi siatas ke dalam jurnal khusus diantaranya; Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Penjualan dan Jurnal Umum
Agung Wahana / EGA KINETA
19
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
SESI3A. Neraca Saldo / Neraca Sisa / Trial Balanceadalah daftar saldo-saldo perkiraan yang ada dalam buku besar perusahaan pada periode tertentu. Langkah pertama penyusunan neraca percobaan adalah menentukan saldo setiap perkiraan dalam buku besar. Bila perkiraan dua lajur digunakan, penjumlahan pos-pos perkiraan beserta saldonya di cantumkan dengan pensil . Bila digunakan perkiraan empat lajur, saldo setiap perkiraan harus dicantumkan dilajur saldo yang benar, satu baris dengan pos pembukuan terakhir ke perkiraan itu. Tujuan Pembuatan Neraca Saldo 1. Untuk menguji kesamaan Debet dan Kredit di dalam Buku Besar 2. Untuk mempermudah dalam penyusunan Laporan Keuangan Neraca Saldo dapat dibuat setiap saat setelah pencatatan transaski, tetapi untuk praktisnya dibuat tiap-tiap akhir bulan. Neraca Saldo yang disusun akhir bulan pertama sejak perusahaan didirikan merupakan ringkasan dari catatan-catatan selama satu bulan, sedangkan neraca saldo yang disusun pada akhir bulan-bulan tertentu merupakan ringkasan catatan selama beberapa bulan. Berikut Contoh Neraca SaldoPT. KLISE ANTIK NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2005 No. Perkiraa n 111 112 113 114 115 118 119 120 121 122 123 Nama Perkiraan Kas Surat Berharga / Efek Persediaan Barang Dagangan Piutang Wesel Piutang Dagang Perlengkapan Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar Dimuka Gedung Ak. Penyst. Gedung Kendaraan 25,000,000 Debit 64,785,000 75,000,000 20,000,000 10,000,000 6,625,000 2,650,000 2,400,000 15,000,000 41,000,000 7,200,000 Kredit
Agung Wahana / EGA KINETA
20
(Akuntansi Perusahaan Dagang) No. Perkiraa n 124 125 126 211 212 214 221 311 312 411 412 413 499 512 513 514 515 521 522 523 524 525 526 527 528 529 Nama Perkiraan Ak. Penyst. Kendaraan Peralatan Ak. Penyst. Peralatan Hutang Dagang Hutang Wesel Hutang Bunga Utang Bank Modal Saham Laba Ditahan Penjualan Retur Penjualan & Pengurangan Harga Potongan Penjualan Pendapatan Lain-Lain Pembelian Retur Pembelian & Pengurangan Harga Potongan Pembelian Biaya Angkut Pembelian Biaya Gaji Biaya Kerugian Piutang Biaya Iklan Biaya Perlengkapan Biaya Asuransi Biaya Penyusutan Gedung Biaya Penyusutan Kendaraan Biaya Penyusutan Peralatan Biaya Bunga JUMLAH 3,300,000 2,250,000 1,650,000 2,200,000 373,330,000 373,330,000 7,500,000 270,000 47,000,000 33,350,000 1,100,000 680,000 2,525,000 825,000 750,000 10,000,000 3,450,000 1,850,000 6,500,000 4,000,000 20,000,000 129,600,000 30,000,000 162,950,000 Debit Kredit 5,250,000
B. AYAT JURNAL PENYESUAIAN Latar Belakang 1. Neraca saldo adalah ringkasan akibat transaksi yang disusun dalam suatu periode akuntansi. 2. Neraca saldo dipersiapkan untuk membuat laporan - laporan keuangan. 3. Sebelum menyusun laporan tersebut perlu diteliti apakah saldo dari tipe rekening (perkiraan) sudah menunjukan yang sebenarnya sebab ada rekening - rekening yang sudah siap utnuk dicantumkan dalam laporan keuangan tapi ada juga yang belum karena perlu mendapat penyesuaian.
Agung Wahana / EGA KINETA
21
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
1. Persediaan Barang Dagangan Pola Jurnal penyesuaian : Ikhtisar L/R Persediaan Barang Dagangan (Sebesar yang ada di neraca Saldo) Persediaan Barang Dagangan Ikhtisar L/R (Sebesar hasil stock opname) Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx
2. Pos - pos Akrual ( Accrued )
a. Piutang Penghasilan Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tapi belum dicatat. Pola Jurnal penyesuaian : .. yang masih harus diterima Pendapatan
Rp xxx Rp xxx
Contoh : Masih harus diterima penghasilan bunga dari obligasi 10% yang nilai nominalnya Rp 20.000.000 dengan tanggal pembayaran bunga tiap 1/4 dan 1/10. Perhitungan bunga :1/1 1/1 0 3 bulan 31/ 12 6 bulan 1/4
Bunga : 3x20.000.000x10 = Rp 500.000 12x10 Jurnal penyesuaian : Bunga yang masih harus diterima Pendapatan Bunga 500.000
Rp 500.000 Rp
b. Hutang Biaya ( Biaya yang masih harus dibayar ) Biaya yang periode tersebut sudah dibayar tetapi sampai akhir periode belum dibayar. Pola Jurnal penyesuaian : Biaya Rp xxx yang masih harus dibayar
Rp xxx
Contoh :Agung Wahana / EGA KINETA 22
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Masih harus dibayar gaji pegawai bulan desember Rp 1.200.000, Data Neraca Saldo belum termasuk Rp 1.200.000 Jurnal penyesuaian : Gaji pegawai Gaji yang masih harus dibayar Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
3. Pos - Pos Deferal ( Deferred ) a. Biaya dibayar dimuka ( Persekot ) Untuk perkiraan tersebut dilakukan 2 ( dua ) Cara, yaitu : Diawal dicatat sebagai HARTA Pola Jurnal Penyesuaian : Biaya . . . . . . . . . .Dibayar dimuka Diawal dicatat sebagai BIAYA Pola Jurnal Penyesuaian : . . . . . Dibayar dimuka Biaya . . . . . Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx
Contoh : 01 Maret 2004 dibayar sewa gedung selama 2 ( dua ) tahun sebesar Rp 3.000.0001/3/04 10 bulan 31/12/04 28/2/06
24 bulan
Diawal dicatat sebagai
HARTA Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
Jurnal Penyesuaian : Biaya sewa Sewa dibayar dimuka Perhitungan : 10 x Rp 3.000.000 Sewa : ----------------------- = Rp 125.000 24 Diawal dicatat sebagai BIAYA Jurnal Penyesuaian : Sewa dibayar dimuka Biaya sewa
Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
Perhitungan 14 x Rp 3.000.000 Sewa : ----------------------- = Rp 125.000 24
Agung Wahana / EGA KINETA
23
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
b. Pendapatan diterima dimuka Pendapatan yang diterima dimuka pad asaat pembukuan berjalan tapi jumlah tersebut belum dapat dihitung sebagai pendapatan untuk periode pembukuan penerimaan. Pendapatan ini dapat dipandang atas 2 ( dua ) kemungkinan : Sebagai HUTANG Pola Jurnal Penyesuaian . . . . . Diterima dimuka Pendapatan. . . . . Sebagai PENDAPATAN Pola Jurnal Penyesuaian Pendapatan . . . . . . . . . . Pendapatan diterima dimuka Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx
Contoh : 01 April 2004 disewakan kantor selama 1 tahun kepada Tuan A seharga Rp 2.500.000 Jawab :1/4/04 9 bulan 31/12/04 28/2/06
3 bulan
Jika dipandang sebagai HUTANG Jurnal Penyesuaian Sewa diterima dimuka Pendapatan Sewa 1.875.000 Perhitungan 9 x Rp 2.500.000 Sewa : ----------------------- = Rp 1.875.000 12 Jika dipandang sebagai PENDAPATAN Jurnal Penyesuaian Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka 625.000 Perhitungan 3 x Rp 2.500.000 Sewa : ----------------------- = Rp 625.000 12 4. Pemakaian Perlengkapan / Supplay Yang dijadikan sebagai jurnal penyesuaian adalah perlengkapan yang terpakai.Agung Wahana / EGA KINETA 24
Rp 1.875.000 Rp
Rp
625.000 Rp
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Pola Jurnal Penyesuaian : Biaya Perlengkapan Perlengkapan
Rp xxx Rp xxx
Contoh 1: Saldo Perlengkapan Kantor di Neraca Saldo, menunjukkan nilai sebesar 1.750.000, berdasarkan perhitungan phisik menunjukan nilai sebesar 800.000 Jawab : Jurnal Penyesuaian : Biaya Perlengkapan Kantor Perlengkapan Rp 950.000 Rp 950.000
Contoh 2: Saldo Perlengkapan Kantor di Neraca Saldo, menunjukkan nilai sebesar 2.750.000, berdasarkan perhitungan phisik pemakaian sebesar 1.000.000 Jawab Jurnal Penyesuaian : Biaya Perlengkapan Kantor Perlengkapan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
5. Kerugian Piutang Dianggarkan untuk piutang yang mungkin tak tertagih. Dicatat dengan 2 cara, yaitu : a. Pada saat ada kepastian bahwa piutang tidak mungkin dapat ditagih. b. Pada periode dimana penjualan kredit terjadi. Pola Jurnal Penyesuaian Biaya Kerugian Piutang Cad. (Akm.) Kerugian Piutang Rp xxx Rp xxx
Contoh : Saldo Penjualan Kredit di Neraca Saldo, menunjukkan nilai sebesar 25.000.000, piutang yang tidak dapat ditagih diperkirakan sebesar 1% dari penjualan kredit Jawab Jurnal Penyesuaian Biaya Kerugian Piutang Cad. Kerugian Piutang Rp 250.000 Rp 250.000
6. Penyusutan (Depresiasi) Seluruh aktiva tetap, kecuali tanah akan mengalami penyusutan. Pembebanan biasanya dilakukan pada akhir periode. Pola Jurnal Penyesuaian Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan .. Contoh :Agung Wahana / EGA KINETA 25
Rp xxx Rp xxx
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Alat-alat photographi mempunyai Harga Perolehan Rp 4.800.000, tanpa nilai sisa dan mempunyai ukur ekonomis 5 tahun Perhitungan : 4.800.000 - 0 Biaya Penyusutan / tahun = ---------------------5 Jurnalnya : Biaya Penyusutan peralatan photo Akumulasi Penyusutan peralatan photo = Rp
Rp 960.000 Rp 960.000
7. Koreksi Kesalahan Jurnal ini dibuat untuk menangani kesalahan-kesalahan pencatatan, kesalahan pencatatan dapat terjadi karena salah perkiraan atau salah jumlah. Langkahlangkah membuat juranl koreksi adalah sebagai berikut : a. Catat jurnal yang salah b. Balikkan jurnal yang salah tersebut c. Catat jurnal yang betul d. Gabungkan langkah b & c (Langkah d ini sebagai jurnal koreksinya) Contoh 1: Salah Jumlah Terlalu Kecil Penerimaan Jasa tunai sebesar Rp 500.000 tercatat Rp 50.000 Langkah-Langkah : a. Catat jurnal yang salah Kas Pendapatan Jasa b. Balikkan jurnal yang salah tersebut Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Pendapatan Jasa Kas c. Catat jurnal yang betul
Kas Pendapatan Jasa d.
Rp 500.000 Rp 500.000
Gabungkan langkah b & c (Langkah d ini sebagai jurnal koreksinya) Rp 450.000 Rp 450.000 Jurnal ini sebagai jurnal koreksi
Kas Pendapatan Jasa
Contoh 2: Salah Jumlah Terlalu Besar Penerimaan Jasa Kredit sebesar Rp 250.000 tercatat Rp 2.500.000 Langkah-Langkah : a. Catat jurnal yang salah Piutang Dagang Pendapatan Jasa b. Balikkan jurnal yang salah tersebut Rp 2.500.00026
Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Pendapatan JasaAgung Wahana / EGA KINETA
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Piutang Dagang c. Catat jurnal yang betul Rp 250.000
Rp 2.500.000
Piutang Dagang Pendapatan Jasa d.
Rp 250.000
Gabungkan langkah b & c (Langkah d ini sebagai jurnal koreksinya) Rp 4.450.000 Rp 4.450.000 Jurnal ini sebagai jurnal koreksi
Pendapatan Jasa Piutang Dagang
Contoh 2: Salah Perkiraan Penerimaan Jasa Kredit sebesar Rp 750.000 Dicatat sebagai penerimaan tunai Langkah-Langkah : a. Catat jurnal yang salah Kas Pendapatan Jasa b. Balikkan jurnal yang salah tersebut Pendapatan Jasa Kas c. Catat jurnal yang betul Piutang Dagang Pendapatan Jasa Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000
d. Gabungkan langkah b & c (Langkah d ini sebagai jurnal koreksinya) Piutang Dagang Kas Rp 750.000 Rp 750.000 Jurnal ini sebagai jurnal koreksi
8. DATA-DATA PENYESUAIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2000 1. 2. Berdasarkan hasil Stock Opname persediaan barang menunjukkan Rp 10.000.000. Hitung Biaya Penyusutan untuk bulan Desember apabila diketahui data sbb : NAMA AKTIVA Gedung Kendaraan Peralatan 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. NILAI RESIDU Rp 5.000.000 Rp 7.000.000 Rp 1.000.000 UMUR EKONOMIS 10 6 5
Pembagian deviden untuk semester kedua tahun ini adalah Rp 5.000.000. Bunga yang masih harus dibayar untuk periode 1/10 31/12. Bunga yang masih harus diterima dari wesel adalah Rp 1.000.000. Kerugian piutang ditaksir 1% dari Penjualan kredit. Pada perkiraan Potongan Penjualan sebesar Rp 50.000 terbukukan Rp 500.000. Pada Perkiraan Retur Pembelian & Pengurangan Harga terbukukan di perkiraan Potongan Pembelian sebesar Rp 75.000. Pajak Penghasilan yang terutang sampai dengan akhir tahun ini Rp 1.000.000.Agung Wahana / EGA KINETA 27
(Akuntansi Perusahaan Dagang) PT. KLISE ANTIK JURNAL PENYESUAIAN Tanggal 2005 Desembe r 3 1 Nama Rekening Ikhtisar Rugi Laba Persediaan Barang Dagangan (Awal) Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Ikhtisar Rugi Laba 3 1 10,000,000 10,000,000 Ref Debit 20,000,000 20,000,000 Hal : 1 Kredit
Biaya Penyusutan Gedung Akm. Penyusutan Gedung
300,000 300,000
3 1
Biaya Penyusutan Kendaraan Akm. Penyusutan Kendaraan
250,000 250,000
3 1
Biaya Penyusutan Peralatan Akm. Penyusutan Peralatan
150,000 150,000
3 1
Deviden Kas
5,000,000 5,000,000
3 1
Biaya Bunga Hutang Bunga
600,000 600,000
3 1
Piutang Bunga Pendapatan Lain-Lain
1,000,000 1,000,000
3 1
Biaya Kerugian Piutang Cadangan Kerugian Piutang
54,500 54,500
3 1
Kas Potongan Penjualan
450,000 450,000
3 1
Potongan Pembelian Retur Pembelian & Pengurangan Harga
75,000 75,000
3 1
Pajak Penghasilan Hutang Pajak Penghasilan JUMLAH
1,000,000 1,000,000 38,879,500 38,879,500
Agung Wahana / EGA KINETA
28
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
SESI4A. NERACA LAJUR / work sheet / kertas kerja1. Pengertian Kertas berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun Laporan Keuangan dengan cara yang sistematis. 2. Guna Untuk mengurangi kemungkinan lupa membuat penyesuaian, memudahkan pengecekkan ketepatan menghitung, memungkinkan penyusunan data dalam urutan yang logis serta menyediakan sumber data untuk Laporan Keuangan. 3. Tujuan a. Memudahkan penyusunan Laporan Keuangan. b. Menggolongkan dan meringkas informasi dari Neraca Saldo dan data-data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun Laporan Keuangan yang formal. c. Untuk memudahkan menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian. 4. Bentuk Neraca Lajur Neraca Lajur ditujukkan dengan : a. Nama Perusahaan b. Judul Neraca Lajur c. Periode yang tercakup Neraca Lajur berisi satu lajur untuk nama perkiraan dan sepuluh lajur nilai uang yang disusun menjadi lima pasangan lajur debit dan kredit. Lima judul untuk kelima pasangan lajur nilai uang adalah sebagai berikut : a. b. c. d. Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Perhitungan Rugi-Laba Neraca
5. Contoh penggunaan Work Sheet berdasarkan Data PT. KLISE ANTIK
Agung Wahana / EGA KINETA
29
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
PT. KLISE ANTIK NERACA LAJURNo. Per k 111 112 113 114 115 118 119 120 121 122 123 124 125 126 211 212 214 221 311 312 411 412 413 499 512 513 514 515 521 523 526 527 528 529 Perkiraan Kas Surat Berharga / Efek Persediaan Barang Dagangan Piutang Wesel Piutang Dagang Perlengkapan Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar Dimuka Gedung Ak. Penyst. Gedung Kendaraan Ak. Penyst. Kendaraan Peralatan Ak. Penyst. Peralatan Hutang Dagang Hutang Wesel Hutang Bunga Utang Bank Modal Saham Laba Ditahan Penjualan Retur Penjualan & Pengurangan Harga Potongan Penjualan Pendapatan Lain-Lain Pembelian Retur Pembelian & Pengurangan Harga Potongan Pembelian Biaya Angkut Pembelian Biaya Gaji Biaya Iklan Biaya Penyusutan Gedung Biaya Penyusutan Kendaraan Biaya Penyusutan Peralatan Biaya Bunga NERACA SALDO Debet 64,785,000 75,000,000 20,000,000 10,000,000 6,625,000 2,650,000 2,400,000 15,000,000 41,000,000 7,200,000 25,000,000 5,250,000 10,000,000 3,450,000 1,850,000 6,500,000 4,000,000 20,000,000 129,600,000 30,000,000 162,950,000 2,525,000 825,000 750,000 33,350,000 1,100,000 680,000 270,000 47,000,000 7,500,000 3,300,000 2,250,000 1,650,000 2,200,000 373,330,00 0 75,000 75,000 270,000 47,000,000 7,500,000 3,600,000 2,500,000 1,800,000 2,800,000 150,000 250,000 10,000,000 3,600,000 1,850,000 6,500,000 4,600,000 20,000,000 129,600,000 30,000,000 162,950,000 2,525,000 375,000 1,750,000 33,350,000 1,175,000 605,000 270,000 47,000,000 7,500,000 3,600,000 2,500,000 1,800,000 2,800,000 33,350,000 1,175,000 605,000 2,525,000 375,000 1,750,000 Kredit PENYESUAIAN Debet 450,000 10,000,000 Kredit 5,000,000 20,000,000 NERACA SALDO PENYS. Debet 60,235,000 75,000,000 10,000,000 10,000,000 6,625,000 2,650,000 2,400,000 15,000,000 41,000,000 7,500,000 25,000,000 5,500,000 10,000,000 3,600,000 1,850,000 6,500,000 4,600,000 20,000,000 129,600,000 30,000,000 162,950,000 25,000,000 5,500,000 Kredit LABA RUGI Debet Kredit NE R A C A Debet 60,235,000 75,000,000 10,000,000 10,000,000 6,625,000 2,650,000 2,400,000 15,000,000 41,000,000 7,500,000 Kredit
300,000
600,000
450,000 1,000,000
300,000 250,000 150,000 600,000 373,330,00 0 20,000,000 5,000,000 1,000,000 10,000,000
314 313 117
Ikhtisar Laba Rugi Deviden Piutang Bunga
10,000,000 5,000,000 1,000,000
10,000,000 5,000,000 1,000,000
Agung Wahana / EGA KINETA
30
(Akuntansi Perusahaan Dagang)522 116 590 213 Biaya Kerugian Piutang Cadangan Kerugian Piutang Pajak Penghasilan Hutang Pajak Penghasilan 54,500 54,500 1,000,000 38,879,50 0 1,000,000 38,879,50 0 1,000,000 376,684,50 0 1,000,000 376,684,50 0 54,500 54,500 1,000,000 112,774,50 0 53,705,500 166,480,00 0 166,480,00 0 263,910,00 0 166,480,00 0 263,910,00 0 1,000,000 210,204,50 0 53,705,500 263,910,00 0 54,500 54,500
Agung Wahana / EGA KINETA
31
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
B. LAPORAN KEUANGAN berdasarkan NERACA LAJUR1. Tujuan Seperti tampak pada gambar 1 tentang siklus akuntansi bahwa data untuk penyusunan laporan keuangan dapat dibuat dari dua sumber data, yaitu persamaan dasar akuntansi dan neraca lajur. Laporan keuangan yang bersumber dari data neraca lajur relatif komplek sehingga memerlukan pemahaman yang lebih mendalam berkenaan dengan penyuysunan dan komponen yang harus diperhatikan. 2. Jenis Berdasarkan karakter data yang disajikan sebuah neraca lajur, biasanya akan dapat disusun sedikitnya tiga laporan keuangan, yaitu Neraca, Laporan Rugi/Laba, dan Laporan Perubahan Modal. a. Neraca Arti laporan mengenai keadaan keuangan suatu usaha pada tanggal tertentu. Informasi yang terdapat pada neraca dapat menunjukan total aktiva (aktiva lancar, tetap dan lain-lain),hutang(lancar dan jangka panjang) dan modal pada tanggal neraca.
Pengelompokan Pos - Pos Neraca Aktiva(harta) digolongkan atas : Aktiva lancar,aktiva investasi,aktiva tetap, aktiva tidak berwujud.Beban yang ditangguhkan dan aktiva - aktiva lain. Kewajiban , digolongkan atas : Hutang lancar , Pendapatan Diterima Dimuka, Hutang Jangka Panjang, dan Hutang lain-lain. Modal digolongkan atas : pemilik yang terdiri atas modal dan laba tak dibagi.
Bentuk Bentuk Perkiraan atau Skontro dimana perkiraan - perkiraan aktiva dipisah dengan perkiraan - perkiraan hutang dan modal. Bentuk laporan atau staffel dimana perkiraan - perkiraan diurut mulai dari yang paling liquid (sudah sampai perkiraan - perkiraan aktiva berwujud ).
b. Laporan Rugi Laba Arti Ikhtisar pendapatan dan biaya untuk jangka waktu tertentu.
Unsur - unsurnya terdiri atas : Pendapatan perusahaan adalah uang atau harta lain yang diperoleh sebagai hasil operasi perusahaan.
Agung Wahana / EGA KINETA
32
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Beban usaha adalah nilai barang atau jasa yang habis dalam operasi perusahaanuntuk memperoleh pendapatan . Tidak semua pengeluaran berarti beban usaha. Pengeluaran usaha dicatat sebagai beben usaha jika mengurangi modal sebagai akibat operasi perusahaan.
Bentuk Laporan Rugi Laba Bentuk Terklasifikasi Bila bentuk ini yang dipergunakan maka dalam laporan tersebut harus terlihat laba kotor usaha pokok, pendapatan lain, beban lain dan laba bersih. Bentuk Tak Terklsifikasi Pada bentuk ini seluruh pendapatan, beban disatukan. Laba atau rugi merupakan hasil atau selisih antara jumlah pendapatan dan beban.
c. Laporan Perubahan Modal Penambahan modal pada laporan perubahan modal disebabkan adanya tambahan modal baru dan laba operasi perusahaan sedangkan pengurangan modal disebabkan karena pengambilan prive dan rugi operasi.khususnya untuk perseroan,pos modal juga akan berkurang karena adanya pembayaran dividen para pemegang saham.Seandainya pengambilan prive lebih besar dari pada laba bersih,maka selisih ini akan mengurangi modal. Laporan perubahan modal dalam suatu perusahaan persekutuan sama dengan contoh laporan untuk perusahaan perseorangan tapi untuk tiap-tiap sekutu dibuat laporan sendiri. Untuk perusahaan berbentuk perseroaan, laporan modal biasanya dikhususkan pada pos laba yang ditahan sehingga laporannya disebut laporan laba yang ditahan
Agung Wahana / EGA KINETA
33
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Agung Wahana / EGA KINETA
34
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
Agung Wahana / EGA KINETA
35
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
SESI5A. JURNAL PENUTUPBila neraca lajur telah selesai disusun, langkah berikutnya dari kegiatan akuntansi adalah menutup perkiraan pendapatan,beban, ikhtisar rugi-laba, dan pengambilan prive. Untuk menutup perkiraan tersebut dilakukan ketentuan sebagai berikut : 1. Perkiraan pendapatan didebet dan perkiraan ikhtisar rugi-laba dikredit Pola Jurnal Penutup Pendapatan Jasa Rp xxx Ikhtisar R/L Rp xxx 2. Perkiraan beban dikredit dan perkiraan ikhtisar rugi-laba didebet Pola Jurnal Penutup Ikhtisar R/L Rp xxx Biaya - Biaya Rp xxx 3. Jika saldo kredit (berarti laba),perkiraan ikhtisar R/L didebet dan perkiraan modal pemilik di kredit Pola Jurnal Penutup Ikhtisar R/L.. Rp xxx Modal, Tn. X Rp xxx Jika saldo debet (berarti rugi) ,perkiraan ikhtisar rugi-laba dikredit dan perkiraan modal pemilik di debet. Pola Jurnal Penutup Modal, Tn. X Rp xxx Ikhtisar R/L Rp xxx 4. Perkiraan pengambilan prive diperhitungkan dengan modal pemilik dengan mengkredit perkiraan pengambilan prive dan mendebet perkiraan modal pemilik Pola Jurnal Penutup Modal, Tn. X Rp xxx Prive, Tn. X Rp xxx Berikut contoh Jurnal Penutup untuk PT. KLISE ANTIK
Agung Wahana / EGA KINETA
36
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
B. Neraca saldo setelah penutupanAdalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo perkiraan buku besar setelah perusahaan melakukan tutup buku/penutupan. Berikut contoh NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN untuk PT. KLISE ANTIK
Agung Wahana / EGA KINETA
37
(Akuntansi Perusahaan Dagang)PT. KLISE ANTIK NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN PER 31 DESEMBER 2005
No. Perkiraa n
Nama Perkiraan
Debit
Kredit
111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 211 212 213 214 221 311 312
Kas Surat Berharga / Efek Persediaan Barang Dagangan Piutang Wesel Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang Piutang Bunga Perlengkapan Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar Dimuka Gedung Ak. Penyst. Gedung Kendaraan Ak. Penyst. Kendaraan Peralatan Ak. Penyst. Peralatan Hutang Dagang Hutang Wesel Hutang Pajak Penghasilan Hutang Bunga Utang Bank Modal Saham Laba Ditahan TOTAL
60,235,000 75,000,000 10,000,000 10,000,000 6,625,000 54,500 1,000,000 2,650,000 2,400,000 15,000,000 41,000,000 7,500,000 25,000,000 5,500,000 10,000,000 3,600,000 1,850,000 6,500,000 1,000,000 4,600,000 20,000,000 129,600,000 78,705,500 258,910,00 0
258,910,00 0
C. Jurnal pembalikJurnal yang dilakukan untuk membalik jurnal penyesuaian yang pernah dibuat, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis jurnal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu : 1. 2. 3. 4. Biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expenses) Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid Expenses), apabila transaksi diawal dicatat sebagai BIAYA (bukan perkiraan AKTIVA/HARTA seperti biaya dibayar dimuka) Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenuses) Pendapatan diterima dimuka (UnEarned Revenues), apabila transaksi diawal dicatat sebagai PENDAPATAN (bukan perkiraan HUTANG seperti Sewa diterima dimuka)
Berikut contoh JURNAL PEMBALIK untuk PT. KLISE ANTIK
Agung Wahana / EGA KINETA
38
(Akuntansi Perusahaan Dagang)
PT. KLISE ANTIK JURNAL PENUTUP Tanggal 2005 Desembe r 3 1 3 1 Nama Rekening Hutang Bunga Biaya Bunga Ref Debit 600,000 600,000 Hal : 1 Kredit
Pendapatan Lain-Lain Piutang Bunga
1,000,000 1,000,000 1,600,000 1,600,000
Agung Wahana / EGA KINETA
39