diare enteoinvasif

Post on 16-Jan-2016

253 views 0 download

description

ppt digestivus

Transcript of diare enteoinvasif

Diare Akut akibat Bakteri Enteroinvasif

Imelda Gunawan

102012205

F5

Skenario

Tuan H, 25 tahun dgn keluhan BAB cair 5x/hari sejak 2 hari yang lalu smrs. BAB nya disertai darah, mual, muntah-muntah, nyeri perut. Sebelumnya 2 hari yang lalu pasien makan dan jajan di pinggir jalan. Daging

keluar dari anus saat BAB disangkal. PF TD= 110/80mmHg, S=380 C, RR= 18x/menit,

HR=88x/menit, didapat bising usus meningkat. Pemeriksaan lab belum

dilakukan.

Anamnesis• KU : BAB cair 5x/ hari + darah, mual, muntah,

nyeri perut• RPS : 2 hari yang lalu makan pinggir jalan

Diare u.halus banyak, diare air, malabsorpsi, dehidrasi Diare kolon sedikit, sering, darah, sensasi ingin ke blkg Diare infektif nausea, muntah, nyeri abdomen, demam

& tinja sering, bisa malabsorptif, atau berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik.

Usus halus Usus besar

Tinja Berair Lendir/ darah

Volume Besar Kecil

Sifat Non-invasif Invasif

Organisme RotavirusAdenovirusCalicivirusAstrovirusNorovirus

E coliKlebsiellaClostridium perfringensKolera spesiesSpesies Vibrio

Giardia spesiesCryptosporidium spesies

Escherichia Coli (enteroinvasive, enterohemorrhagic)Spesies ShigellaSalmonella spesiesSpesies CampylobacterYersinia spesiesSpesies AeromonasPlesiomonas spesies

Clostridium difficile

Entamoeba organism

Pemeriksaan• PF : TTV, Inspeksi, Palpasi, Perkusi,

Auskultasi• PP :

o Lab darah tepi lengkap (Leukositosis bakteri)o Elektrolit serumo Ureum & kreatinin (dehidrasi)o Pemeriksaan tinja lengkap (leukosit, parasit)o ELISA (giardiasis)o Pemeriksaan serologi (amebiasis)o Xray Abdomeno Endskopi SCBB(rektal & sigmoid)

Diare Akut

BAB berupa cairan atau setengah cair lebih dari 3 kali per hari, berlangsung kurang dari 15 hari

• Etiologi– Infeksi (bakteri, virus, parasit)– Keracunan makanan– Efek obat

• Faktor Resiko– Baru berpergian– Makan makanan yang tidak biasa– Homoseksual, PSK, pengguna obat iv– Baru saja menggunakan antimikroba pada

institusi• Epidemiologi

Negara berkembang, lingkungan yang buruk, pengelolaan yang buruk

Working DiagnosisDiare Akut ec Bakteri Enteroinvasif• Bakteri yang invasif EIEC, Salmonella,

Shigella, Yersinia, C. Perfringens tipe C.• Kerusakan ddg usus (nekrosis & ulserasi)• GK : demam, tinja berdarah, sering tetapi

sedikit-sedikit, sering diawali diare air• Sering di kolon• Banyak leukosit di tinja (patogen invasif)• Kultur tinja untuk Salmonella, Shigella,

Campylobacter

Patogenesis Inflamasi

• Kerusakan&Kematian

Eritrosit• Peradangan

kolonisasi awal

perlengketan & invasi bakteri kedalam sel

epitel IL-1, TNF-α, dan kemokin

(IL-8)

Different DiagnosisDiare Akut ec Enterotoksikgenik Amebiasis

Tinja cair berupa air seperti cucian beras, deras dan banyak

Tinja cair, berlendir / berdarah

Tanpa demam dan darah Tanpa demam

Non invasif, mual Nyeri perut

Patogen : ETEC, Giardia lamblia, rotavirus, Vibrio cholera, jamur

Pategen : Entamoeba histolytica, E. Dispar (fecal-oral)

Lab : tidak ada leukosit di tinja Periksa tinja : trofozoit

Enterotoksin kegiatan berlebihan nikotinamid adenin dinukleotid pada ddg sel usus ↑ kadar AMP dalam sel yang sekresi aktif anion Cl- ke lumen usus + air, ion bikarbonat, kation Na dan K.

Komplikasi• Dehidrasi dan gagal ginjal• Septikemia (Salmonella, Yersinia, Campylobacter

fetus)• Dilatasi kolon toksik (Salmonella, Campylobacter,

Shigella, Clostridium difficile)• Sindrom hemolitik-uremik (E. coli enterohemoragik

O157, Shigella dysenteriae)• Artritis reaktif (Shigella, Salmonella, Campylobacter

terutama pada orang dengan HLA-B27 positif)• Eritema Nodosum (Salmonella, Campylobacter,

Yersinia enterocolitica)• Diare persisten.

Penatalaksanaan• Rehidrasi : oral, NGT, IV• Diet

– Tidak puasa– Minuman yang tidak mengandung gas– Hindari kafein dan alkohol ( menaikkan motilitas )– Harus makan makanan yang mudah dicerna– Hindari susu sapi karena defisiensi laktase transien sering

terjadi pada diare• Obat anti diare

– Anti motilitas : loperamid– Pengeras tinja : atapulgite (4x2 tab/hari)

• Obat antimikroba• Pengobatan empirik tidak dianjurkan pada kasus ringan, virus,

atau bakteri non invasif

• Antibiotik

Rehidrasi (Daldiyono)Untuk pemberian cairan terdiri dari 3 tahap :

• 1 : Rehidrasi inisial (2jam) sebanyak total kebutuhan cairan• 2 : tahap kedua (1jam) tergantung kehilangan cairan dalam

tahap 1 (koreksi kehilangan cairan)• 3 : berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja berikutnya dan

IWL maintenance

KesimpulanDiare akut –> negara berkembang maupun negara

maju.

Bersifat self limiting keseimbangan cairan dan elektrolit.

Diare akut akibat infeksi bakteri + terapi antimikrobial secara empirik terapi spesifik dengan hasil kultur.

Diare akut enteroinvasif (berdarah) , enterotoksigenik (- berdarah)

Prognosis diare akut infeksi bakteri baik, dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal.

Dengan higiene dan sanitasi yang baik pencegahan untuk penularan diare infeksi bakteri