Post on 23-Nov-2020
249
DEPRESI SELAMA KEHAMILAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING
Muhammad Akbar Nugraha*, Budi Anna Keliat
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat,
Indonesia 16424
*nugraha_muhammadakbar@yahoo.co.id
ABSTRAK Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh dunia saat ini. Depresi selama
kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan dengan efek yang berpengaruh
luas pada kesehatan ibu dan anak. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengidentifikasi secara
sistematis gambaran dan hubungan antara depresi selama kehamilan dengan stunting pada anak.
Metode systematic review digunakan untuk pencarian artikel. Artikel diidentifikasi dari tahun 2010-
2020 dengan melakukan pencarian literatur dengan kata kunci “depression during pregnancy” OR
“antenatal depression” OR “prenatal depression” and “stunting” dalam database elektronik
EBSCOhost, Sage Publications, ScienceDirect, ProQuest, dan, Wiley Online melalui Remote LIB UI.
Hasil pencarian didapatkan 2785 artikel, diseleksi menjadi 20 artikel jurnal yang sesuai dengan kriteria
inklusi. Hubungan antara depresi selama kehamilan dengan berat badan dan panjang badan anak
menunjukkan hubungan yang sejalan. Berdasarkan hasil pencarian literatur didapatkan sebagian besar
mengatakan bahwa depresi selama kehamilan memiliki hubungan terhadap faktor risiko stunting yaitu
bayi lahir prematur dan bayi berat lahir rendah.
Kata kunci : bayi berat lahir rendah; depresi selama kehamilan; stunting
ANTENATAL DEPRESSION AS A RISK FACTOR OF STUNTING
ABSTRACT The incidence of stunting is one of the nutritional problems experienced by the world today.
Depression during pregnancy is a neglected public health problem with broad effects on maternal and
child health. The purpose of writing this article is to systematically identify description and
relationship between antenatal depression and stunting in children. Systematic Review method is used
for article search. Articles were identified from 2010-2020 by searching literature with the keywords
"depression during pregnancy" OR "antenatal depression" OR “prenatal depression” and "stunting"
in electronic databases of EBSCOhost, Sage Publications, ScienceDirect, ProQuest, and, Wiley
Online through Remote LIB UI. The search results obtained 2785 articles, selected into 20 journal
articles that fit the inclusion criteria. The relationship between antenatal depression with the child's
weight and body length shows a similar relationship. Based on the literature search results, it is found
that most of the antenatal depression has a relationship with risk factors for stunting, namely
premature babies and low birth weight babies.
Keywords: antenatal depression; low birth weight; stunting
PENDAHULUAN
Kejadian stunting merupakan salah satu
masalah gizi yang dialami oleh dunia saat
ini tidak terkecuali di Indonesia. Stunting
pada bayi di bawah lima tahun (balita) di
dunia berdasarkan data tahun 2017 sebesar
22,2% atau sekitar 150,8 juta balita.
Stunting dapat dicegah pada awal masa
kehidupan yaitu pada masa kehamilan.
Faktor risiko terjadinya stunting pada
kehamilan adalah kurangnya gizi selama
kehamilan, dan infeksi selama kehamilan
(Prendergast & Humphrey, 2014).
Kesehatan psikologis ibu hamil juga akan
memengaruhi kesehatan janin yang sedang
dikandung. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan hasil bahwa depresi pada ibu
akan memengaruhi kesehatan janin yang
berisiko terjadinya bayi berat lahir rendah
(BBLR) dan akan mengalami stunting pada
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 - 262, Agustus 2020 e-ISSN 2621-2978
p-ISSN 2685-9394 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
250
kemudian hari (Ashaba, Rukundo,
Beinempaka, Ntaro, & LeBlanc, 2015).
Depresi selama kehamilan merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang
diabaikan dengan efek yang berpengaruh
luas pada kesehatan ibu dan anak, karena
sering dianggap biasa oleh ibu hamil
(Målqvist, Clarke, Matsebula, Bergman, &
Tomlinson, 2016). Depresi selama
kehamilan menjadi perhatian khusus karena
depresi pada ibu dapat melumpuhkan fungsi
ibu baik selama kehamilan sampai pada
kehidupan selanjutnya (Manikkam &
Burns, 2012).
Depresi selama kehamilan kurang dipahami
oleh beberapa ibu hamil terutama di negara-
negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh kenyataan bahwa prioritas
kesehatan ibu yang berfokus pada
pencegahan kematian ibu, bukan morbiditas
ibu hamil (Fisher et al., 2012). Depresi
selama kehamilan dapat disebabkan
beberapa faktor yaitu kerentanan individu
terhadap stres, pengalaman peristiwa
kehidupan yang penuh tekanan seperti
kehamilan, dan riwayat depresi yang
sebelumnya (Ramchandani, Richter, Stein,
& Norris, 2009).
Depresi selama kehamilan dapat
menyebabkan BBLR yang merupakan
penanda pertumbuhan janin yang buruk
yang menyebabkan stunting di masa kanak-
kanak dan predisposisi masalah kesehatan
lainnya pada masa dewasa (Bhargava,
2017). Gejala depresi ibu memiliki dampak
negatif pada kesehatan ibu, janin, anak, dan
keluarga. Depresi ibu memiliki dampak
yaitu antenatal care (ANC) yang tidak
terjaga, penggunaan obat-obatan yang
buruk, pemenuhan nutrisi yang kurang, pre-
eklampsia, depresi pasca persalinan, bunuh
diri, dan gangguan dalam pekerjaan atau
sulit bekerja, sehingga menyebabkan
tergaggu dalam ekonomi (Gelaye, Rondon,
Araya, & Williams, 2016; Kawakami et al.,
2012; Rahman et al., 2013).
Proses tentang depresi selama kehamilan
yang menyebabkan kelahiran prematur dan
BBLR masih belum dipahami dengan jelas,
namun hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan, dan stress adalah mediator
prematuritas, sedangkan depresi adalah
mediator dari BBLR (Dunkel Schetter,
2011). Hubungan antara depresi selama
kehamilan dengan BBLR yang rentan
mengalami stunting pada beberapa
penelitian masih belum menunjukkan
konsistensi apakah berhubungan atau tidak
berhubungan. Penulisan artikel ini
bertujuan untuk mengidentifikasi secara
sistematis gambaran dan hubungan antara
depresi selama kehamilan dengan kejadian
stunting pada anak di dunia yang
dikelompokkan berdasarkan benua dan
negara, sehingga dapat dijadikan acuan
dalam melaksanakan intervensi pencegahan
stunting dengan mencegah, menurunkan
serta mengatasi depresi selama kehamilan.
METODE
Metode yang dipakai melaporkan temuan-
temuan menggunakan panduan pilihan
untuk ulasan sytematic review dan meta
analyses (PRISMA) dan menggunakan
flowchart, yaitu dengan menghilangkan
artikel yang tidak relevan dengan kriteria
inklusi, penyaringan, kelayakan, dan
pengunduhan akhir artikel yang relevan
(Moher, Liberati, Tetzlaff, & Altman,
2009).
Pada artikel ini dilakukan penentuan
kriteria inklusi agar memudahkan
penulisan. Kriteria inklusi dari artikel ini
adalah (a) Studi menggunakan bahasa
Inggris, (b) artikel jurnal dari tahun 2010-
2020, (c) artikel penelitian atau artikel
yang sudah ditelaah ulang, (d) artikel
jurnal yang dapat diakses secara terbuka,
(e) artikel yang berisi terkait depresi ibu
yang membahas hubungannya dengan
stunting. Pada tahap selanjutnya akan
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
251
Artikel dengan kata kunci “Pregnancy” dan “depression” dan “stunting” pada tahun 2010-2020
didapatkan 2785 artikel dengan rincian sebagai berikut:.EBSCOhost (n: 24), Sage Publications
(n: 57), ScienceDirect (n:589) ProQuest (n : 160), Wiley Online (n : 509).
Artikel setelah dieliminasi karena
kesamaan artikel (n: 509) Artikel yang dieliminasi (n: 2276)
Artikel setelah diseleksi berdasarkan
judul dan abstrak (n: 20) Artikel yang dieliminasi (n: 489)
Dieliminasi berdasarkan (n:0):
Bukan artikel penelitian
Tidak tersedia fulltext
Paparan tidak relevan
Jenis artikel bukan junal akademik
Artikel yang layak (n: 20)
Iden
tifi
cati
on
Scr
een
ing
Eli
gib
ilit
y
Artikel yang dipilih (n: 20)
Incl
ud
ed
dilakukan seleksi artikel. Pada langkah
pertama seleksi artikel, artikel yang cocok
dalam bahasa Inggris diidentifikasi dari
tahun 2010-2020 dengan melakukan
pencarian literatur dalam database
elektronik (EBSCOhost, ProQuest,
ScienceDirect, Sage Publications dan,
Wiley Online) melalui Remote LIB UI.
Istilah pencarian berikut digunakan:
(“depression during pregnancy” atau
“antenatal depression” atau “prenatal
depression” dan “stunting”). Pada
langkah kedua seleksi artikel dilakukan
dengan membatasi artikel yang termasuk
ke dalam artikel penelitian, artikel yang
sudah ditelaah dan artikel yang dapat
diakses secara terbuka. Pada tahap ketiga
dilakukan seleksi berdasarkan abstrak
yang sesuai dengan tujuan penulisan yaitu
depresi selama kehamilan yang memiliki
dampak terhadap kejadian stunting pada
anak dikemudian hari.
PICOS: Populasi yang diteliti dalam
penelitian ini adalah ibu hamil atau ibu
dan anak. Intervensi dalam ulasan ini
mendapat hubungan antara depresi selama
kehamilan dengan terjadinya stunting.
Komparator tinjauan ini memiliki
hubungan atau tidak. Hasil dari tinjauan
ini mencegah terjadinya stunting pada
anak dengan mencegah atau mengatasi
depresi selama kehamilan. Desain
penelitian yang dipilih oleh penulis adalah
cohort, cross-sectional, quasi
experimental dan randomized controlled
trial penelitian ini dilakukan dalam tiga
fase: mencari dan mengumpulkan literatur
dan data dengan mencari strategi dan
memilih studi dalam basis data jurnal
online, menganalisis dan mengevaluasi
literatur. Artikel yang tersisa diperiksa
secara rinci mengenai kriteria inklusi.
Proses seleksi artikel dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1. Proses Seleksi Artikel
HASIL
Pencarian literatur terdapat 509 artikel
jurnal yang terdapat pada database
elektronik (EBSCOhost, Sage Publications,
ScienceDirect, ProQuest, dan, Wiley Online
(Medicine, Nursing, Dentistry & Health
Care berdasarkan kata kunci, hasil
pencarian kemudian diseleksi menjadi 20
artikel jurnal sesuai dengan kriteria yang
sudah ditentukan sesuai pada tabel 1.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
252
Tabel 1.
Ringkasan Artikel Depresi Selama Kehamilan sebagai Faktor Risiko Stunting
No Nama Pengarang dan
Tahun Negara Sampel Hasil
1 (Holm-Larsen et al.,
2019)
Tanzania 1128 pasangan
ibu dan anak
Gejala depresi selama kehamilan dan
pasca persalinan memprediksi
penurunan ketinggian linear pada
anak-anak pada usia 2-3 tahun, dan
sedikit peningkatan berat badan untuk
tinggi badan.
2 (Nasreen et al., 2013) Bangladesh 720 ibu hamil
trimester ketiga
Gejala-gejala depresi antepartum
memprediksi terjadinya stunting pada
bayi
3 (Guxens et al., 2013) Belanda 5283 ibu hamil Tekanan psikologis termasuk depresi
berhubungan dengan pertumbuhan
anak usia dini dan risiko kelebihan
berat badan.
4 (Anato et al., 2019) Ethiopia 232 ibu dan bayi Depresi selama kehamilan
mempunyai hubungan dengan
pemberian makanan yang buruk dan
stunting
5 (Phuong Hong Nguyen
et al., 2018)
India 2934 ibu dan anak Depresi selama kehamilan secara
signifikan terkait dengan kurang gizi
anak dan keterlambatan
perkembangan
6 (Wemakor & Mensah,
2016)
Ghana 384 ibu hamil Terdapat prevalensi tinggi ibu yang
mengalami depresi dengan kejadian
stunting pada anak.
7 (Slemming et al.,
2017)
Afrika Selatan 1098 ibu dan anak
Tidak terdapat hubungan antara
depresi ibu selama kehamilan dengan
stunting pada anak.
8 (Husain et al., 2012) Inggris 191 ibu hamil dan
anak
Depresi prenatal tidak terkait dengan
gangguan pertumbuhan pada anak.
9 (Yonkers et al., 2014) Amerika
Serikat
2654 ibu hamil
dan anak
Ibu hamil yang mengalami depresi
berhubungan dengan kelahiran yang
premature.
10 (Engelstad et al.,
2014)
Amerika
Serikat
238 ibu hamil dan
anak
Ibu hamil yang mengalami depresi
berhubungan dengan kelahiran yang
premature.
11 (Chang et al., 2014) Korea Selatan 151 ibu hamil dan
anak
Depresi prenatal tidak dikaitkan
dengan berat lahir rendah saat aterm
12 (Karen A Ertel,
Karestan C Koenen,
Janet W Rich-
Edwards, & Matthew
W Gillman, 2010)
Amerika
Serikat
872 ibu hamil dan
anak
Terdapat hubungan minimal depresi
selama kehamilan dengan tinggi
badan anak.
13 (Stewart et al., 2019) Malawi 1006 ibu hamil
dan anak
Depresi antenatal tidak berhubungan
dengan berat lahir, durasi kehamilan,
panjang bayi baru lahir, atau lingkar
kepala.
14 (Babu et al., 2018) India 654 ibu hamil dan
anak
Depresi selama kehamilan
berhubungan dengan kejadian bayi
berat lahir rendah
15 (Tomita et al., 2015) Afrika Selatan 651 ibu hamil dan
anak
Depresi sebelum kehamilan yang
berlanjut pada depresi selama
kehamilan berhubungan dengan
kejadian bayi berat lahir rendah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
253
No Nama Pengarang dan
Tahun Negara Sampel Hasil
16 (Broekman et al.,
2014)
Singapura 1153 ibu hamil
dan anak
Kecemasan dan gejala depresi tidak
berhubungan dengan berat lahir,
sedangkan kecemasan dan gejala
depresi berhubungan dengan panjang
lahir yang lebih pendek.
17 (Traviss et al., 2012) Inggris 1716 ibu hamil
dan anak
Depresi pada kehamilan dikaitkan
dengan pertumbuhan bayi yang lebih
rendah pada usia 6 bulan
18 (Rotheram-Fuller et
al., 2018)
Amerika
Serikat
1238 ibu hamil
dan anak
Depresi selama kehamilan secara
signifikan terkait dengan
pertumbuhan fisik anak-anak yang
terganggu
19 (Donald et al., 2019) Afrika Selatan 734 ibu dan anak Depresi antenatal dikaitkan dengan
hasil pertumbuhan dan perkembangan
yang lebih buruk
20 (Phuong H. Nguyen et
al., 2014)
Bangladesh,
Vietnam,
Ethiopia
a. 4400 ibu dan
anak
Bangladesh
b. 4010 ibu dan
anak Vietnam
c. 2962 ibu dan
anak Ethiopia
Gangguan mental ibu hamil termasuk
depresi berhubungan dengan stunting,
dan berat badan anak.
PEMBAHASAN
Penelusuran jurnal terdapat 17 artikel
penelitian yang mengatakan bahwa depresi
selama kehamilan sampai depresi setelah
persalinan memiliki hubungan dengan
terjadinya stunting pada anak sedangkan 3
artikel lain mengatakan bahwa depresi
selama kehamilan sampai depresi setelah
persalinan tidak memiliki hubungan
dengan terjadinya stunting pada anak.
Depresi selama kehamilan dibahas dan
dikelompokkan berdasarkan di tempat
penelitian.
Depresi Kehamilan yang Berhubungan
dengan Stunting di Afrika
Beberapa penelitian yang dilakukan pada
Negara-negara di Afrika didapatkan total 7
artikel dimana 6 artikel yang mengatakan
bahwa depresi pada ibu hamil memiliki
hubungan dengan kejadian stunting dan 1
artikel yang mengatakan tidak
berhubungan yaitu penelitian di Malawi
dengan metode randomised controlled
trial didapatkan hasil depresi antenatal
tidak dikaitkan dengan berat lahir, durasi
kehamilan, LAZ baru lahir, atau skor-
lingkar kepala (Stewart et al., 2019).
Artikel yang mengatakan bahwa depresi
pada ibu hamil memiliki hubungan dengan
kejadian stunting akan dijelaskan pada
bagian di bawah ini.
Hasil penelitian di Tanzania dengan
metode prospective cohort study
didapatkan hasil dari 1128 ibu dan anak
yang mengikuti penelitian 12,8% ibu
mengalami depresi setelah persalinan dan
Rata-rata tinggi badan yang disesuaikan
untuk z-skor (HAZ) secara signifikan lebih
rendah pada 2-3 tahun tindak lanjut untuk
anak-anak dari ibu dengan depresi pasca
persalinan dibandingkan untuk anak-anak
dari ibu tanpa depresi sedangkan tidak ada
perbedaan signifikan dalam berat badan
yang disesuaikan untuk usia z-skor (Holm-
Larsen et al., 2019).
Hasil penelitian di Ethiopia dengan metode
cross-sectional didapatkan hasil dari 232
ibu dan bayi yang mengikuti penelitian
bahwa depresi ibu berhubungan dengan
kejadian stunting dengan hasil 30,6%
stunted, 20,7% berat badan kurang dan
7,8% wasted dengan sepertiga ibu
memiliki beban kerja yang berat, 22,8%
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
254
memiliki gejala depresi berdasarkan skor
EPDS ≥13 sebanyak 22,8% (Anato, Baye,
Tafese, & Stoecker, 2019).
Hasil penelitian di Ghana dengan metode
cross-sectional didapatkan prevalensi
stunting 16,1% dan depresi pada ibu
27,8%. Ibu yang mengalami depresi
cenderung lebih muda saat menikah,
termasuk rumah tangga miskin, dan lebih
cenderung memiliki bayi berat lahir rendah
didapatkan hasil anak-anak dari ibu yang
depresi hampir tiga kali lebih mungkin
untuk terhambat dibandingkan dengan
anak-anak dari ibu yang tidak depresi
(Wemakor & Mensah, 2016).
Hasil penelitian di Afrika Selatan dengan
metode cohort didapatkan hasil dari 1098
ibu dan anak bahwa peningkatan berat
lahir berhubungan dengan penurunan
risiko stunting pada usia 2 tahun untuk
laki-laki dan perempuan (Slemming,
Kagura, Saloojee, & Richter, 2017).
Penelitian lain dengan metode cohort
didapatkan hasil gejala depresi sebelum
kehamilan yang berlanjut pada kehamilan
dikaitkan dengan kejadian BBBLR pada
bayi (Tomita, Labys, & Burns, 2015).
Penelitian lain dengan metode cohort
didapatkan hasil depresi antenatal
dikaitkan dengan gangguan pertumbuhan
dan nilai kognitif yang lebih buruk
(Tomita et al., 2015).
Depresi Kehamilan yang Berhubungan
dengan Stunting di Asia
Beberapa penelitian yang dilakukan pada
Negara-negara di Asia didapatkan total 6
artikel dimana 5 artikel yang mengatakan
bahwa depresi pada ibu hamil memiliki
hubungan dengan kejadian stunting dan 1
artikel yang mengatakan tidak
berhubungan yaitu penelitian di Korea
Selatan dengan metode cohort didapatkan
hasil wanita pranatal yang memiliki
keturunan depresi lebih cenderung menjadi
berat badan lahir rendah daripada wanita
pranatal yang tidak memiliki riwayat
depresi, tetapi hubungan itu dilemahkan
bila disesuaikan dengan usia kehamilan
(Chang et al., 2014). Artikel yang
mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil
memiliki hubungan dengan kejadian
stunting akan dijelaskan pada bagian di
bawah ini.
Hasil penelitian di Bangladesh dengan
metode quasi experimental didapatkan
pada 720 ibu hamil yang memiliki gejala
depresi kehamilan berhubungan dengan
kejadian stunting dengan hasil 18,3% ibu
hamil memiliki skor EPDS yang tinggi
(≥10). (Nasreen, Kabir, Forsell, &
Edhborg, 2013). Hasil penelitian yang
dilakukan di tiga negara yaitu Bangladesh,
Vietnam, Ethiopia didapatkan hasil
prevalensi gangguan mental ibu tinggi,
mulai dari 31% di Vietnam hingga 49% di
Bangladesh. Kekurangan gizi pada anak
lebih banyak terjadi di Bangladesh dan
Ethiopia daripada di Vietnam. Gangguan
mental ibu dikaitkan dengan pengerdilan
anak di Bangladesh dan dengan
kekurangan berat badan anak di Vietnam
tidak ada hubungan yang ditemukan
dengan wasting (Phuong H. Nguyen et al.,
2014).
Hasil penelitian di India dengan metode
clustered randomized controlled trial
didapatkan hasil ibu yang mengalami
depresi yang tinggi selama kehamilan dan
setelah persalinan memiliki tinggi badan
yang lebih rendah untuk usia, berat badan
untuk usia, dan skor z berat untuk berat
badan, lebih tinggi tingkat pengerdilan dan
berat badan kurang dan tingkat
keterlambatan perkembangan yang lebih
tinggi (Phuong Hong Nguyen, Friedman,
Kak, Menon, & Alderman, 2018). Hasil
penelitian lain di India dengan metode
cohort didapatkan dari 654 ibu hamil
terdapat 16,5% ibu yang mengalami
depresi. Ibu yang depresi memberikan
melahirkan anak dengan berat lahir rendah
dua kali lebih tinggi untuk wanita dengan
nilai EPDS>11 dibandingkan dengan
wanita dengan nilai EPDS ≤11 dan
kategori ini juga terbukti menjadi faktor
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
255
risiko untuk berat lahir rendah (Babu et al.,
2018).
Hasil penelitian di Singapura dengan
metode cohort didapatkan hasil terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara
gejala depresi dan kecemasan yang dicatat
pada minggu ke 26 kehamilan dan panjang
lahir setelah mengendalikan beberapa
perancu potensial. Depresi selama
kehamilan idak ada hubungan yang
ditemukan dengan berat lahir atau lingkar
kepala tetapi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap panjang lahir
(Broekman et al., 2014).
Depresi Kehamilan yang Berhubungan
dengan Stunting di Eropa
Beberapa penelitian yang dilakukan pada
Negara-negara di Eropa didapatkan total 3
artikel dimana 2 artikel yang mengatakan
bahwa depresi pada ibu hamil memiliki
hubungan dengan kejadian stunting dan 1
artikel yang mengatakan tidak
berhubungan yaitu penelitian di Inggris
dengan metode cohort didapatkan hasil
Tidak ada perbedaan dalam berat lahir atau
berat dan tinggi badan pada 6 bulan bayi
dari ibu yang depresi dibandingkan bayi
dari ibu yang sehat secara psikologis. Satu-
satunya perbedaan yang signifikan antara
kedua kelompok adalah perilaku adaptif
bayi; bayi dari ibu yang depresi memiliki
skor yang jauh lebih rendah daripada ibu
yang secara psikologis baik (Husain,
Cruickshank, Tomenson, Khan, &
Rahman, 2012).
Hasil penelitian di Belanda dengan metode
cohort didapatkan hasil gejala psikologis
ibu secara keseluruhan, depresi, dan
kecemasan berhubungan negatif dengan
panjang tubuh pada usia 3 bulan dan
dengan tinggi pada usia 4 tahun. Selain itu,
keseluruhan gejala psikologis ibu, depresi,
kecemasan, dan permusuhan secara positif
terkait dengan IMT anak pada usia 3 bulan
dan 6 bulan (Guxens et al., 2013). Hasil
penelitian di Inggris dengan metode cohort
didapatkan hasil Depresi selama kehamilan
dikaitkan dengan pertumbuhan bayi yang
lebih rendah pada 6 bulan. Ibu hamil
kelompok A melaporkan nilai depresi yang
lebih tinggi selama kehamilan terkait
dengan bayi yang lebih kecil saat lahir
dibandingkan kelompok B (Traviss, West,
& House, 2012).
Depresi Kehamilan yang Berhubungan
dengan Stunting di Amerika
Beberapa penelitian yang dilakukan pada
di Negara Amerika didapatkan total 4
artikel yang mengatakan bahwa depresi
pada ibu hamil memiliki hubungan dengan
kejadian stunting. Penelitian Yonkers et al
(2014) dengan metode cohort didapatkan
hasil risiko kelahiran prematur meningkat
sebesar 1% hingga 2%. Kemungkinan
kelahiran prematur tinggi untuk Ibu yang
stres dan Ibu yang mengalami depresi yang
mengkonsumsi obat benzodiazepine.
Penelitian Engelstad (2014) dengan
metode cohort didapatkan hasil ibu hamil
dengan depresi mengalami peningkatan
penggunaan alkohol dan tembakau, dan
tingkat kelahiran prematur.
Penelitian Ertel, Koenen, Rich-Edwards, &
Gillman (2010) dengan metode cohort
didapatkan hasil 8,0% ibu mengalami
depresi antenatal dan 7,3% mengalami
depresi pascamelahirkan. Tinggi rata-rata
(SD) untuk anak usia 3 tahun adalah 97,2
cm dengan panjang kaki 41,6 cm.
Hubungan antara depresi pascamelahirkan
dan tinggi badan berdasarkan rata-rata
yang lebih besar terlihat mulai dari 6 bulan
dan berlanjut hingga usia 3 tahun dan
terdapat hubungan minimal antara depresi
antenatal dan hasil tinggi anak. Penelitian
lain dari
Rotheram-Fuller et al (2018) dengan
metode cohort didapatkan hasil anak-anak
dari ibu yang tidak pernah mengalami
depresi memiliki skor z berat badan-untuk-
usia yang lebih tinggi daripada anak-anak
dari ibu yang mengalami depresi antenatal
atau postnatal.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
256
Hubungan Depresi Selama Kehamilan
dengan Stunting
Penyebab utama stunting yaitu kurang gizi
dan infeksi dihubungkan dengan kondisi
psikososial yang terganggu termasuk
depresi dimulai dalam rahim dan
bermanifestasi pada usia 2–3 tahun
(Weise, 2012). Prevalensi depresi selama
kehamilan rata-rata berada pada negara-
negara yang berpenghasilan rendah yang
diperkirakan 25,3 % dan pada negara yang
berpenghasilan menengah 19,6% (Gelaye
et al., 2016).
Hal ini sesuai dengan artikel yaitu
sebagian besar berada pada negara yang
berpenghasilan rendah-menengah. Status
sosial ekonomi perempuan yang buruk
tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
janin dan hasil kehamilan tetapi juga
berdampak buruk pada praktik perilaku
yang berkaitan dengan perawatan diri dan
anak yang tepat, yang berkontribusi pada
indeks massa tubuh (BMI) yang rendah
pada ibu dan stunting pada anak-anak
(Ramakrishnan et al., 2012; Smith &
Haddad, 2015).
Depresi selama kehamilan tidak
berhubungan dengan kejadian bayi lahir
premature atau bayi berat dan panjang
lahir rendah yang merupakan faktor risiko
stunting. Pada artikel tersebut membahas
bahwa depresi selama kehamilan tidak
hanya menjadi satu faktor saja yang
menyebabkan gangguan pertumbuhan
pada bayi tetapi ada faktor-faktor lain yang
memengaruhi seperti faktor ibu dan faktor
lingkungan (Chang et al., 2014; Husain et
al., 2012; Slemming et al., 2017). Faktor
ibu yang beriko menyebabkan stunting
pada anak yaitu stunting ibu (tinggi badan
ibu kurang dari 145 cm) dapat
meningkatkan risiko prematur pada bayi
(Black et al., 2013) dan berat badan ibu
sebelum kehamilan menjadi indikator
terkuat yang memprediksi ukuran
kelahiran bayi (Young et al., 2015).
Depresi selama kehamilan akan
memengaruhi pertumbuhan janin dan
apabila depresi berlanjut maka akan
memengaruhi tumbuh kembang anak yang
akan menyebabkan terjadinya stunting (Ni
Ni et al., 2016). Depresi ibu dapat
memengaruhi hasil anak sejak dini selama
kehamilan (melalui fungsi plasenta yang
berubah, perubahan epigenetik, dan
reaktivitas stress). Depresi selama
kehamilan juga dapat memengaruhi
kesehatan ibu hamil yang berdampak pada
kesehatan janin melalui pemenuhan gizi
yang tidak memadai, kebersihan diri dan
lingkungan yang kurang yang dapat
menyebabkan infeksi dan praktik
pencarian kesehatan yang kurang (Herba,
Glover, Ramchandani, & Rondon, 2016).
Depresi selama kehamilan berisiko
menyebabkan bayi lahir prematur, berat
badan lahir rendah serta bayi mempunyai
panjang badan yang pendek. Bayi yang
lahir prematur, berat dan panjang lahir
rendah maka berdasarkan hasil penelitian
akan lebih sering atau cenderung tetap
kecil pada masa kanak-kanak (Field,
Diego, & Hernandez-Reif, 2006). Depresi
selama kehamilan apabila terus dibiarkan
sampai persalinan maka akan
menyebabkan depresi setelah persalinan
yang akan menyebabkan masalah pada
masa bayi dan kanak-kanak melalui
interaksi ibu-anak yang terganggu, kurang
kasih sayang dan kurang daya tanggap
(Herba et al., 2016).
Stunting yang disebabkan BBLR adalah
yang tertinggi dalam 6 bulan pertama dan
akan bertambah parah setelah
bertambahnya usia. (Sachdev, 2012).
BBLR dikaitkan dengan 2,5 kali hingga
3,5 kali peluang lebih tinggi untuk stunting
pada anak-anak (Christian et al., 2013).
Terdapat bukti yang cukup yang
mendukung fakta bahwa stuting dimulai
dalam rahim, dan ukuran bayi baru lahir
merupakan prediktor kuat pencapaian
tinggi badan pada 12 bulan (De Onis et al.,
2013).
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
257
Pada ibu yang mengalami depresi selama
kehamilan maka bayi rentan mengalami
masalah seperti gangguan pertumbuhan,
dan memiliki risiko diare yang lebih tinggi
(Gentile, 2017). Hubungan antara depresi
antenatal dengan berat badan anak
menunjukkan hubungan yang berbeda
dengan tinggi badan. Pada usia 3 tahun,
anak-anak yang ibunya mengalami depresi
antenatal memiliki berat badan dan tinggi
badan yang kurang (Karen A. Ertel,
Karestan C. Koenen, Janet W. Rich-
Edwards, & Matthew W. Gillman, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa depresi selama kehamilan juga
dapat menyebabkan anak mengalami
gangguan pada kelima aspek kognitif,
emosi, dan Bahasa (Ali, Mahmud, Khan,
& Ali, 2013).
SIMPULAN Depresi selama kehamilan merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang
diabaikan dengan efek yang berpengaruh
luas pada kesehatan ibu dan anak. Depresi
selama kehamilan akan memengaruhi
pertumbuhan janin dan, depresi berlanjut
maka akan memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak yang akan
menyebabkan terjadinya stunting.
Hubungan antara depresi selama
kehamilan dengan berat badan dan panjang
badan anak menunjukkan hubungan yang
sejalan. Berdasarkan hasil pencarian
literatur didapatkan sebagian besar
mengatakan bahwa depresi selama
kehamilan memiliki hubungan terhadap
faktor risiko stunting yaitu bayi lahir
prematur dan BBLR.
Artikel ini dapat memberikan gambaran
depresi selama kehamilan yang
berhubungan dengan stunting sehingga
dapa dijadikan dasar intervensi yang
bersifat promotif atau preventif kepada ibu
hamil dalam mencegah terjadinya stunting
pada anak dan sebagai upaya kuratif atau
rehabilitatif dalam merawat ibu hamil
dengan depresi dengan memberikan
dukungan sosial kepada ibu hamil selama
menjalani proses kehamilan. Artikel ini
juga dapat dijadikan dasar untuk penelitian
selanjutnya terkait pencegahan stunting
saat kehamilan yaitu dengan mencegah
atau mengatasi depresi selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, N. S., Mahmud, S., Khan, A., & Ali,
B. S. (2013). Impact of postpartum
anxiety and depression on child's
mental development from two peri-
urban communities of Karachi,
Pakistan: a quasi-experimental study.
BMC Psychiatry, 13, 274-274.
doi:10.1186/1471-244X-13-274
Anato, A., Baye, K., Tafese, Z., &
Stoecker, B. J. (2019). Maternal
depression is associated with child
undernutrition: A cross-sectional
study in Ethiopia. Matern Child
Nutr, n/a(n/a), e12934.
doi:10.1111/mcn.12934
Ashaba, S., Rukundo, G. Z., Beinempaka,
F., Ntaro, M., & LeBlanc, J. C.
(2015). Maternal depression and
malnutrition in children in Southwest
Uganda: A case control study. BMC
Public Health, 15(1), 1303.
Babu, G. R., Murthy, G., Reddy, Y.,
Deepa, R., Yamuna, A., Prafulla, S.,
. . . Kinra, S. (2018). Small for
gestational age babies and depressive
symptoms of mothers during
pregnancy: Results from a birth
cohort in India. Wellcome open
research, 3.
Bhargava, S. K. (2017). Adult health and
human capital: impact of birth
weight and childhood growth: SAGE
Publishing India.
Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P.,
Bhutta, Z. A., Christian, P., De Onis,
M., . . . Martorell, R. (2013).
Maternal and child undernutrition
and overweight in low-income and
middle-income countries. The lancet,
382(9890), 427-451.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
258
Broekman, B. F. P., Chan, Y.-H., Chong,
Y.-S., Kwek, K., Sung, S. C., Haley,
C. L., . . . Group, G. R. (2014). The
influence of anxiety and depressive
symptoms during pregnancy on birth
size. Paediatric and Perinatal
Epidemiology, 28(2), 116-126.
doi:10.1111/ppe.12096
Chang, H. Y., Keyes, K. M., Lee, K.-S.,
Choi, I. A., Kim, S. J., Kim, K. W., .
. . Shin, Y.-J. (2014). Prenatal
maternal depression is associated
with low birth weight through
shorter gestational age in term
infants in Korea. Early Human
Development, 90(1), 15-20.
doi:https://doi.org/10.1016/j.earlhum
dev.2013.11.006
Christian, P., Lee, S. E., Donahue Angel,
M., Adair, L. S., Arifeen, S. E.,
Ashorn, P., . . . Hao, W. (2013). Risk
of childhood undernutrition related
to small-for-gestational age and
preterm birth in low-and middle-
income countries. International
journal of epidemiology, 42(5),
1340-1355.
De Onis, M., Dewey, K. G., Borghi, E.,
Onyango, A. W., Blössner, M.,
Daelmans, B., . . . Branca, F. (2013).
The World Health Organization's
global target for reducing childhood
stunting by 2025: rationale and
proposed actions. Maternal & Child
Nutrition, 9, 6-26.
Donald, K. A., Wedderburn, C. J., Barnett,
W., Nhapi, R. T., Rehman, A. M.,
Stadler, J. A. M., . . . Stein, D. J.
(2019). Risk and protective factors
for child development: An
observational South African birth
cohort. PLoS Medicine, 16(9).
doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal.
pmed.1002920
Dunkel Schetter, C. (2011). Psychological
science on pregnancy: stress
processes, biopsychosocial models,
and emerging research issues.
Annual review of psychology, 62,
531-558.
Engelstad, H. J., Roghair, R. D., Calarge,
C. A., Colaizy, T. T., Stuart, S., &
Haskell, S. E. (2014). Perinatal
outcomes of pregnancies
complicated by maternal depression
with or without selective serotonin
reuptake inhibitor therapy.
Neonatology, 105(2), 149-154.
doi:10.1159/000356774
Ertel, K. A., Koenen, K. C., Rich-
Edwards, J. W., & Gillman, M. W.
(2010). Antenatal and postpartum
depressive symptoms are
differentially associated with early
childhood weight and adiposity.
Paediatric and Perinatal
Epidemiology, 24(2), 179-189.
doi:10.1111/j.1365-
3016.2010.01098.x
Ertel, K. A., Koenen, K. C., Rich-
Edwards, J. W., & Gillman, M. W.
(2010). Maternal depressive
symptoms not associated with
reduced height in young children in a
US prospective cohort study. PLoS
One, 5(10).
Field, T., Diego, M., & Hernandez-Reif,
M. (2006). Prenatal depression
effects on the fetus and newborn: a
review. Infant Behavior and
Development, 29(3), 445-455.
doi:https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2
006.03.003
Fisher, J., Mello, M. C. d., Patel, V.,
Rahman, A., Tran, T., Holton, S., &
Holmes, W. (2012). Prevalence and
determinants of common perinatal
mental disorders in women in low-
and lower-middle-income countries:
a systematic review. Bulletin of the
World Health Organization, 90, 139-
149.
Gelaye, B., Rondon, M. B., Araya, R., &
Williams, M. A. (2016).
Epidemiology of maternal
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
259
depression, risk factors, and child
outcomes in low-income and middle-
income countries. The Lancet
Psychiatry, 3(10), 973-982.
Gentile, S. (2017). Untreated depression
during pregnancy: Short- and long-
term effects in offspring. A
systematic review. Neuroscience,
342, 154-166.
doi:https://doi.org/10.1016/j.neurosci
ence.2015.09.001
Guxens, M., Tiemeier, H., Jansen, P. W.,
Raat, H., Hofman, A., Sunyer, J., &
Jaddoe, V. W. V. (2013). Parental
psychological distress during
pregnancy and early growth in
preschool children: the generation R
study. American Journal Of
Epidemiology, 177(6), 538-547.
doi:10.1093/aje/kws275
Herba, C. M., Glover, V., Ramchandani, P.
G., & Rondon, M. B. (2016).
Maternal depression and mental
health in early childhood: an
examination of underlying
mechanisms in low-income and
middle-income countries. The Lancet
Psychiatry, 3(10), 983-992.
Holm-Larsen, C. E., Madsen, F. K.,
Rogathi, J. J., Manongi, R., Mushi,
D., Meyrowitsch, D. W., . . . Rasch,
V. (2019). Postpartum depression
and child growth in Tanzania: a
cohort study. BJOG: An
International Journal Of Obstetrics
And Gynaecology, 126(5), 590-598.
doi:10.1111/1471-0528.15495
Husain, N., Cruickshank, J. K., Tomenson,
B., Khan, S., & Rahman, A. (2012).
Maternal depression and infant
growth and development in British
Pakistani women: a cohort study.
BMJ open, 2(2), e000523.
Kawakami, N., Abdulghani, E. A., Alonso,
J., Bromet, E. J., Bruffaerts, R.,
Caldas-de-Almeida, J. M., . . .
Fayyad, J. (2012). Early-life mental
disorders and adult household
income in the World Mental Health
Surveys. Biological psychiatry,
72(3), 228-237.
Målqvist, M., Clarke, K., Matsebula, T.,
Bergman, M., & Tomlinson, M.
(2016). Screening for antepartum
depression through community
health outreach in Swaziland.
Journal of community health, 41(5),
946-952.
Manikkam, L., & Burns, J. K. (2012).
Antenatal depression and its risk
factors: an urban prevalence study in
KwaZulu-Natal. South African
Medical Journal, 102(12), 940-944.
Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., &
Altman, D. G. (2009). Preferred
reporting items for systematic
reviews and meta-analyses: the
PRISMA statement. Annals of
internal medicine, 151(4), 264-269.
Nasreen, H.-E., Kabir, Z. N., Forsell, Y., &
Edhborg, M. (2013). Impact of
maternal depressive symptoms and
infant temperament on early infant
growth and motor development:
results from a population based study
in Bangladesh. Journal Of Affective
Disorders, 146(2), 254-261.
doi:10.1016/j.jad.2012.09.013
Nguyen, P. H., Friedman, J., Kak, M.,
Menon, P., & Alderman, H. (2018).
Maternal depressive symptoms are
negatively associated with child
growth and development: Evidence
from rural India. Maternal & Child
Nutrition, 14(4), e12621.
doi:10.1111/mcn.12621
Nguyen, P. H., Saha, K. K., Ali, D.,
Menon, P., Manohar, S., Mai, L. T., .
. . Ruel, M. T. (2014). Maternal
mental health is associated with child
undernutrition and illness in
Bangladesh, Vietnam and Ethiopia.
Public Health Nutrition, 17(6),
1318-1327.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
260
doi:http://dx.doi.org/10.1017/S13689
80013001043
Ni Ni, S., Wen, D. J., Poh, J. S., Li, Y.,
Birit, F. P. B., Chen, H., . . . Qiu, A.
(2016). Pre and post-natal maternal
depressive symptoms in relation with
infant frontal function, connectivity,
and behaviors. PLoS One, 11(4).
doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal.
pone.0152991
Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H.
(2014). The stunting syndrome in
developing countries. Paediatrics
and international child health, 34(4),
250-265.
Rahman, A., Fisher, J., Bower, P.,
Luchters, S., Tran, T., Yasamy, M.
T., . . . Waheed, W. (2013).
Interventions for common perinatal
mental disorders in women in low-
and middle-income countries: a
systematic review and meta-analysis.
Bulletin of the World Health
Organization, 91, 593-601I.
Ramakrishnan, U., Lowe, A., Vir, S.,
Kumar, S., Mohanraj, R.,
Chaturvedi, A., . . . Mason, J. B.
(2012). Public health interventions,
barriers, and opportunities for
improving maternal nutrition in
India. Food and nutrition bulletin,
33(2_suppl1), S71-S92.
Ramchandani, P. G., Richter, L. M., Stein,
A., & Norris, S. A. (2009).
Predictors of postnatal depression in
an urban South African cohort.
Journal Of Affective Disorders,
113(3), 279-284.
Rotheram-Fuller, E. J., Tomlinson, M.,
Scheffler, A., Weichle, T. W., Hayati
Rezvan, P., Comulada, W. S., &
Rotheram-Borus, M. J. (2018).
Maternal patterns of antenatal and
postnatal depressed mood and the
impact on child health at 3-years
postpartum. Journal of Consulting
and Clinical Psychology, 86(3), 218-
230.
doi:http://dx.doi.org/10.1037/ccp000
0281
Sachdev, H. (2012). Overcoming
challenges to accelerating linear
growth in Indian children. Indian
pediatrics, 49(4), 271-275.
Slemming, W., Kagura, J., Saloojee, H., &
Richter, L. (2017). Early life risk
exposure and stunting in urban South
African 2-year old children. Journal
of developmental origins of health
and disease, 8(3), 301-310.
Smith, L. C., & Haddad, L. (2015).
Reducing child undernutrition: past
drivers and priorities for the post-
MDG era. World Development, 68,
180-204.
Stewart, R. C., Ashorn, P., Umar, E.,
Dewey, K. G., Ashorn, U., Creed, F.,
. . . Maleta, K. (2019). Associations
between antenatal depression and
neonatal outcomes in Malawi.
Maternal & Child Nutrition, 15(2),
e12709. doi:10.1111/mcn.12709
Tomita, A., Labys, C. A., & Burns, J. K.
(2015). Depressive symptoms prior
to pregnancy and infant low birth
weight in South Africa. Maternal
and Child Health Journal, 19(10),
2179-2186. doi:10.1007/s10995-015-
1732-z
Traviss, G. D., West, R. M., & House, A.
O. (2012). Maternal mental health
and its association with infant
growth at 6 months in ethnic groups:
Results from the born-in-bradford
birth cohort study. PLoS One, 7(2).
doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal.
pone.0030707
Weise, A. (2012). WHA global nutrition
targets 2025: stunting policy brief.
World Health Organization, Geneva.
10pp.
Wemakor, A., & Mensah, K. A. (2016).
Association between maternal
depression and child stunting in
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
261
Northern Ghana: a cross-sectional
study. BMC public health, 16(1),
869.
Yonkers, K. A., Smith, M. V., Forray, A.,
Epperson, C. N., Costello, D., Lin,
H., & Belanger, K. (2014). Pregnant
women with posttraumatic stress
disorder and risk of preterm birth.
JAMA Psychiatry, 71(8), 897-904.
doi:10.1001/jamapsychiatry.2014.55
8
Young, M. F., Nguyen, P. H., Addo, O. Y.,
Hao, W., Nguyen, H., Pham, H., . . .
Ramakrishnan, U. (2015). The
relative influence of maternal
nutritional status before and during
pregnancy on birth outcomes in
Vietnam. European Journal of
Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology, 194, 223-227.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 249 – 262, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
262