Dengue Syok Sindrom.pptx

Post on 20-Jul-2016

211 views 7 download

Transcript of Dengue Syok Sindrom.pptx

Virus dengue• kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) • Sekarang:

• Genus Flavivirus• Famili Flaviviridae

• 4 jenis serotipe:• DEN-1• DEN-2• DEN-3• DEN-4

• Vektor: Aedes aegypti dan Aedes albopictus

WHO,1997:

Demam atau riwayat demam akut, yang berlangsung antara 2-7 hari yang

biasanya bersifak bifasik.

Terdapat minimal satu dari manifestasi pendarahan berikut : uji bendung positif,

petekie, ekimosis, pendarahan mukosa (biasanya gusi) maupun hematemesis.

Trombositopenia dengan jumlah trombosit dibawah 100.000/µl.

Terdapat tanda-tanda kebocoran plasma, yaitu :◦ Peningkatan hematokrit >20% standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Angka ini

akan menurun >20% setelah diberi terapi cairan dibanding dengan nilai hematokrit

sebelumnya.

◦ Terjadi efusi pleura, asites atau hipoproteinemia.

Diagnosis

Manifestasi syok pada anak meliputi:◦ Kulit pucat,dingin,dan lembab terutama pada ujung jari kaki,tangan,dan

hidung sedangkan kuku menjadi biru..

◦ Anak yang semula rewel dan gelisah akan menurun kesadarannya

menjadi apatis,sopor,dan koma.

◦ Perubahan nadi (frekuensi dan amplitudo)

◦ Tekanan nadi menurun menjadi 20mmHg atau kurang

◦ Tekanan sistolik pada anak menurun menjadi 80mmHg atau kurang

◦ Oliguria sampai anuria

Tanda Sindrom Syok Dengue

Indentitas diriOnset terjadinya demam/sakitKualitas pemasukan oralAda tidaknya tanda bahayaAda tidaknya diareAdanya perubahan mental atau kejang atau pusingUrin outputKasus DBD di lingkungan tempat tinggal

Anamnesis

Pada pemeriksaan fisik harus mencangkup◦ Penilainan status mental

◦ Penilaian status hidrasi

◦ Penilaian hemodinamik (TD)

◦ Periksa ada tidaknya takipnoe, asidosis breathing, efusi pleura

◦ Periksa ada tidaknya abdominal tenderness, hepatomegaly dan acites

◦ Pemeriksaan ada tidaknya rash ataupun pendaharan

Pemeriksaan fisik

Penggantian Volume Plasma Segera

Pemeriksaan Hematokrit untuk Memantau Penggantian

Volume Plasma

Koreksi Gangguan Metabolik dan Elektrolit

Pemberian Oksigen

Transfusi Darah

Sedatif

Monitoring

Penatalaksanan

Awal: ◦ intravena larutan ringer laktat 20 ml/kg BB. secepat mungkin

bolus 30 menit. Syok belum dapat teratasi:◦ cairan diganti dengan koloid 10-20ml/kgBB/jam (maksimal 30

ml/kgBB) Perbaikan:◦ ditukar kembali dengan cairan kristaloid dengan tetesan 20

ml/kgBB.

Pergantian volume plasma segera

Pemberian cairan harus tetap diberikan walaupun tanda vital telah membaik dan kadar hematokrit turun.

Tetesan cairan segera diturunkan menjadi 10 ml/kg BB/jam.

Cairan Intravena dapat dihentikan jika kadar hemaotokrit telah turun.

Kadar hematokrit

Hiponatremia dan asidosis metabolik sering menyertai pasien DBD/SSD.

Analisis gas darah dan kadar elektrolit harus selalu diperiksa pada DBD berat.

Apabila asidosis tidak dikoreksi, akan memacu terjadinya KID.

Koreksi ganguan elektrolit

Terapi dengan 2L/menit Sedatif kloral hidrat 12,5-50 mg/kgBB

Pemberian oksigen dan sedatif

Pemeriksaan golongan darah cross-matching harus dilakukan pada setiap pasien syok (prolonged shock).

Pemberian transfusi darah diberikan pada keadaan manifestasi perdarahan yang nyata

Penurunan hematokrit tanpa perbaikan klinis walaupun telah diberikan cairan yang mencukupi, merupakan tanda adanya perdarahan.

Transfusi darah

Hal-hal yang harus diperhatikan:◦ TTV setiap 15 30 menit atau lebih sering◦Kadar hematokrit harus diperiksa setiap 4-6 jam sekali ◦ Setiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan,

mengenai jenis cairan, jumlah, dan tetesan◦ Jumlah dan frekuensi diuresis.

Monitoring

1. Tampak perbaikan secara klinis2. Tidak demam selaina 24 jam tanpa antipiretik3. Tidak dijumpai distres pernafasan 4. Hematokrit stabil5. Jumlah trombosit cenderung naik > 50.000/ul6. Tiga hari setelah syok teratasi7. Nafsu makan membaik

Kriteria memulangkan pasien

Sindrom klinik yang disebabkan oleh inadekuat perfusi jaringan

Suply vs demand Macam syok◦ Syok hipovolemik◦ Syok distributif◦ Syok kardiogenik◦ Syok obstruktif◦ Syok neurogenic◦ Syok hipoadrenal

Syok

Penurunan volume darah menyebabkan penurunan preload,volume sekuncup,dan curah jantung.

Penyembuhan bergantung pada derajat hipovolemi, status pasien sebelumnya,dan diagnosis serta pengobatan yang cepat

Prognosis baik dengan mortalitas yang rendah < 10% pada kasus yang tidak terkomplikasi

Syok hipovolemik

Kelainan dalam distribusi aliran darah Syok septik adalah penyebab tersering pada anak

Syok distributif

Syok kardiogenik disebabkan oleh kelainan fungsi miokardium

Diekspresikan sebagai penurunan kontraktilitas jantung dan curah jantung dengan perfusi jaringan yang buruk.

Syok kardiogenik

Syok obstruktif disebabkan ketidakmampuan pasien menghasilkan curah jantung yang cukup.

volume intravskular dan kontraaktilitas miokardium normal

aliran keluar ventrikel terobstruksi secara mekanik

Syok Obstruktif

Syok neurogenic disebakan oleh gangguan pada sistem saraf simpatis.

Vasodilatasi dari arteriolar dan venadilatasi menyebakan pembendungan pada sistem vena, mengakibatkan penurunan aliran balik vena dan curah jantung.

Syok Neurogenic

Hipoardenal syok timbul sebagai insufisiensi adrenal bersamaan + stress.

Pada pasien syok hipoadrenal terjadi :◦ Penurunan resistensi vaskular,◦Hipovolemi◦ Penurunanan cardiac output.

Syok Hipoadrenal