Dasar2 pengetahuan

Post on 20-Oct-2015

43 views 0 download

description

PPT

Transcript of Dasar2 pengetahuan

1

KELOMPOK III

EZI NELVARANIA AHYARSEPTAVIANI MEGA SARIYOUMTRIS TIS AH

DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN

2

BAB I

3

Manusia mengembangkan pengetahuan

Lanjutan…A. LATAR BELAKANG

Tidak hanya untuk memenuhi kelangsungan hidupnya, tetapi juga memanusiakan diri dalam hidupnya

Karena 1.pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental,2.pengetahuan merupakan sumber jawaban berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan

Kemampuan bernalar

4

Lanjutan…B. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah tentang apa saja dasar-dasar pengetahuan.

Pembahasan dalam makalah ini dibatasi pada penjelasan tentang penalaran, logika, sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran.

5

Lanjutan…

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk menjelaskan tentang dasar-dasar pengetahuan yang meliputi penalaran, logika, sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran.

6

BAB II

7

1.Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.2.Manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap yaitu menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu.

Lanjutan…

A. PENALARAN

2 hal utama penyebab pengetahuan dapat dikembangkan

manusia :

8

Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan melainkan mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran

Lanjutan…

Hakikat Penalaran

9

1.Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika. 2.Sifat analitik yaitu penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri pada suatu analisis dan kerangka berpikir

Lanjutan…Penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu,

yaitu:

10

1.Penalaran maupun kegiatan lainnya seperti perasaan dan intuisi didapat dari usaha yang aktif dari manusia.2.Wahyu merupakan pengetahuan yang ditawarkan atau diberikan, umpamanya wahyu yang diberikan Allah SWT lewat malaikat dan nabi-nabi-Nya.

Lanjutan…

Dalam menemukan kebenaran, dapat dibedakan 2 jenis pengetahuan, yaitu:

11

Penalaran hanya merupakan cara berpikir tertentu. Untuk melakukan analisis diperlukan materi pengetahuan yang berasal dari suatu sumber kebenaran.

Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio (rasionalisme) dan fakta (empirisme).

Lanjutan…

12

Lanjutan…

B. LOGIKA

Cara penarikan kesimpulan disebut logika.

Jadi, logika secara luas dapat didefenisikan sebagai “pengkajian

untuk berfikir secara sahih”.

13

logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

Lanjutan…

Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif

logika deduktifmenarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).

14

1. Bersifat ekonomis, maksudnya kehidupan yang beraneka ragam dapat direduksikan menjadi sebuah pernyataan.

2. Memicu untuk menimbulkan proses penalaran selanjutnya karena dari pernyataan umum tersebut dapat disimpulkan pernyataan yang lebih bersifat lebih umum lagi.

Lanjutan…

Kesimpulan yang bersifat umum (Logika Induktif) memiliki 2 keuntungan:

15

Silogismus disusun dari dua buah pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.

Contoh: Semua makhluk mempunyai mata

(premis mayor)Si Polan adalah seorang makhluk hidup (premis minor)Jadi si Polan mempunyai mata

(kesimpulan)

Lanjutan…Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir

silogismus

16

Penarikan kesimpulan deduktif tergantung atas tiga hal yakni : kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan.

Lanjutan…

17

Lanjutan…

C. SUMBER PENGETAHUAN

Kaum RasionalisPremis yang dipakai dalam penalarannya

didapatkan dari ide

Bersifat apriori

Kelemahan: cenderung

bersifat solipsistik (benar dalam

kerangka pemikiran

tertentu) dan subjektif.

Kaum Empiris

Bersumber dari pengalaman yang

komplit.

Bersifat aposteriori

Kelemahan: 1.Fakta bersifat kontradiktif2.Panca indra manusia terbatas

18

Lanjutan…

Selain rasionalisme dan empirisme juga terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan yaitu:

INTUISI

WAHYU

19

Lanjutan…

C. KRITERIA KEBENARAN

Teori Koherensi

suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau

konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

Misalnya bila kita menganggap bahwa “semua manusia pasti akan mati” adalah

suatu pernyaatan yang benar, maka pernyataan bahwa “si Polan seorang

manusia dan si Polan pasti akan mati” adalah benar pula, sebab pernyataan

kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama. Dengan kata lain, penalaran

koherensi bersifat logika deduktif.

20

Lanjutan…

Teori Korespondensi

Benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu

berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Maksudnya jika seseorang

mengatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta” maka pernyatan

itu adalah benar sebab penyataan itu berhubungan dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta memang menjadi Ibu

Kota Republik Indonesia.

21

Lanjutan…

Teori Korespondensi

Digunakan dalam berfikir

Ilmiah

Teori Koherensi

22

Lanjutan…

Teori Pragmatis

Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu

pernyataan adalah benar, jika pernyataan atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam

kehidupan manusia.

23

Lanjutan…

Kaum pragmatis berpaling kepada metode ilmiah sebagai metode untuk mencari pengetahuan tentang alam ini yang dianggapnya fungsional dan berguna dalam menafsirkan gejala-gejala alamiah.

Demikian juga kaum pragmatis percaya kepada agama sebab agama bersifat fungsionil dalam memberikan pegangan moral dan percaya kepada demokrasi sebab demokrasi bersifat fungsional dalam menemukan konsesus masyarakat.

24

Lanjutan…

Kriteria pragmatis ini juga dipergunakan oleh para ilmuwan dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat dalam perspektif waktu. Secara historis pernyataaan ilmiah yang sekarang dianggap benar suatu waktu mungkin tidak lagi demikian

Thanks To:Thanks To:

Ibu Dr. Yuni Ahda, M. Si

Teman-teman Pend. Bio 2012