Post on 26-Jul-2015
CASE APPENDICITIS ACUTA
Jeremia Roy 0610107
Novarti Zahrotunisa 0710157
Agistia Lembayung P 0710115
Ivan Filbert 08
Aninditya Christa M 08
Devita Citra Dewi 0710107
Pembimbing : dr. Danny G Sugandi, Sp.B
Rumah sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
• Nama : Nn. Y S• Umur : 18 tahun• Alamat : Kp Ciluncat Cangkuang RT
02/03• Pekerjaan : SLA• Tanggal masuk : 31 Juli 2012• No RM : SA 107971• D/Masuk : Appendicitis Akut
ANAMNESISKeluhan utama : Nyeri perut kanan bawahAnamnesis khusus :
Pasien datang dengan nyeri perut kanan bawah yang sudah dirasakan sejak 3 hari SMRS. Nyeri berawal di sekitar pusar sekitar 1 minggu lalu dan berpindah ke perut kanan bawah 3 hari lalu. Nyeri perut dirasakan terus menerus sepanjang hari. Nyeri dirasakan membaik bila pasien berbaring miring sambil menekukkan kakinya dan terasa memburuk ketika pasien batuk dan berjalan karena nyeri terasa sampai ke pinggang.
Pasien juga mengeluhkan adanya demam yang tidak terlalu tinggi, mual tapi tidak sampai muntah. Serta adanya pusing.
• BAB : Belum BAB sejak 1 hari lalu• BAK : Tidak tampak kelainan• RPD : Pasien belum pernah mengalami
keluhan yang samaMaag (+)
• Riwayat Kebiasaan : Penderita jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, sering memakan makanan yang pedas.
• Riwayat Menstruasi : Sedang haid hari pertamaHPHT : 31 Juli 2012,teratur, setiap siklus 5-7 hari
• Usaha Berobat : Belum ada• Riwayat Menikah : Belum menikah
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Sakit sedang Kesan sakit : Sedang Kesadaran : CM, GCS =15( M : 6, V :5, E :4 ) Status gizi : Cukup Posisi : Letak paksa Tanda Vital : T : 90/60 mmHg
N : 110 x/menit
R : 28 x/ menit
S : 36 oC Kulit : Anemis (-), Ikterik (-), Sianotik (-) Watak : Kooperatif
STATUS GENERALIS Kepala : Bentuk dan Ukuran simetris
Mata : Conj.Anemis +/+, Sklera ikterik -/- Leher : KGB colli tidak teraba membesar Thorax
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : Fremitus taktil simetris
Perkusi : Sonor kanan=kiri
Auskultasi : Vokal fremitus kanan=kiri
Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ Murni, Regular, Murmur (-)
• AbdomenInspeksi : Bentuk datarAuskultasi : BU (+) NormalPerkusi : TympaniPalpasi : Nyeri tekan di epigastrium dan RLQ
• EkstremitasAkral hangat, CRT<2
STATUS LOKALIS• a/r Abdomen Datar, BU(+)Normal, Tympani, Nyeri
tekan epigastrium dan RLQ
Mc Burney Sign (+)Blumberg Sign (+)Dunphy’s Sign (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 31-07-2012• Hematologi Hb : 10,5 g/dLLeukosit : 4500/mm3PCV : 32 %Trombosit : 166.000/mm3• USG : Kesan : Appendicitis acuta
• DIAGNOSIS BANDINGAppendicitis acutaGastritis
• DIAGNOSIS KERJAAppendicitis acuta
PENATALAKSANAAN
OPERATIF
• Operasi : Appendectomy (31 Juli 2012)
• Indikasi Operasi : Appendicitis acuta• Sayatan Operasi : Mc Burney• DO : Appendicitis gangrenous
retrocaecal• Diagnosis Post Op : Post Appendectomy
NON MEDIKAMENTOSA
Tanggal 31 Juli 2012
• Tidak puasa• Diet bubur
nasi• Banyak
minum
Tanggal 1 Agustus 2012
• Tidak puasa• Diet nasi
biasa• Banyak
minum
Tanggal 2 Agustus 2012
• Tidak puasa• Diet nasi
biasa• Banyak
minum
MEDIKAMENTOSA
Tanggal 31 Juli 2012
• Infus RL 20 gtt/menit
• Analgetik perdrip
• Ceftriaxone 1g/hari i.v
• Paracetamol 3x500mg p.r.n
Tanggal 1 Agustus 2012
• Paracetamol 3x500mg p.r.n
• Levofloxacin 1x1
Tanggal 2 Agustus 2012
• Paracetamol 3x500mg p.r.n
• Levofloxacin 1x1
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : Ad bonam• Quo ad Sanationam : Ad bonam• Quo ad Functionam : Ad bonam
TERIMA KASIH
Pembahasan
Wanita usia 18 tahun
• Dari insidensi , laki-laki dan perempuan, semua umur dapat terkena appendicitis. Insidensi tertinggi umur 20-30 tahun.
• Penelitian epidemiologi menunjukan kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya appendicitis, karena pada konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan flora normal kolon.
Nyeri berawal di sekitar pusar sekitar 1 minggu lalu dan berpindah ke perut kanan bawah 3 hari lalu
• Distensi appendiks menyebabkan perangsangan serabut saraf visceral dan dipersepsikan sebagai nyeri di daerah periumbilical. Nyeri awal ini bersifat nyeri dalam, tumpul, berlokasi di dermatom Th 10.
• Saat eksudat inflamasi dari dinding appendiks berhubungan dengan peritoneum parietale, serabut saraf somatic akan teraktivasi dan nyeri akan dirasakan lokal pada lokasi appendiks, khususnya di titik Mc Burney’s. Nyeri jarang timbul hanya pada kuadran kanan bawah tanpa didahului nyeri visceral sebelumnya
Pasien juga mengeluhkan adanya demam yang tidak terlalu tinggi, mual tapi tidak sampai muntah. Serta adanya pusing
• Pada appendicitis tanpa komplikasi biasanya demam ringan (37,5 -38,5 0 C). Jika suhu tubuh diatas 38,6 0 C, menandakan terjadi perforasi
Nyeri membaik bila pasien berbaring miring sambil menekukkan kakinya dan terasa memburuk ketika pasien batuk dan berjalan karena nyeri terasa sampai ke pinggang.
• Anak dengan appendicitis biasanya menghindari diri untuk bergerak dan cenderung untuk berbaring di tempat tidur dengan kadang-kadang lutut diflexikan
• Sering berjalan pincang dengan kaki kanan karena saat menekan dengan paha kanan akan menekan Caecum hingga isi Caecum berkurang atau kosong
Pasien belum BAB sejak 1 hari yang lalu
• Konstipasi jarang dijumpai tetapi tenesmus sering dijumpai. Diare sering didapatkan pada anak-anak, dalam jangka waktu sebentar, akibat iritasi ileum terminal atau caecum. Adanya diare dapat mengindikasikan adanya abscess pelvis.
Nyeri tekan epigastrium dan RLQMc Burney Sign (+)Blumberg Sign (+)Dunphy’s Sign (+)
• Pemeriksaan status lokalis pada pasien ini sesuai dengan teori mengenai pemeriksaan fisik pada appendicitis acuta
• Mc Burney sign : nyeri ketika dilakukan palpasi di RLQ, yaitu di titik Mc burney (1/3 jarak antara SIAS kanan dengan umbilicus)
• Blumberg sign : nyeri lepas kontralateral (tekan di LLQ kemudian lepas dan nyeri di RLQ)
• Dunphy sign : nyeri ketika batuk
Diagnosis banding
• Diagnosis banding dengan gastritis karena adanya suatu kemiripan dari gejala klinis, yaitu nyeri mendadak di epigastrium,mual, muntah. Kemudian adanya riwayat sakit maag pada pasien . Namun pada gastritis, gejala kliniknya membaik dengan makanan atau obat-obatan penurun sekresi asam lambung dan juga tidak didapatkan leukositosis dan gambaran USG didapatkan hasil normal
Patogenesis
Obstruksi proksimal lumen appendix
Fecalith, gallstone, tumor, cacing
Closed-loop obstruction
Sekresi mukosa>> Distensi
Multiplikasi bakteri di appendix
Tahap awal:•Nyeri visceral difus yang samar-samar pada mid abdomen dan lower epigastrium•Stimulasi peristalsis → cramping
Tahap lanjut:•Reflex nausea dan vomiting•Nyeri visceral difus >>>
Tekanan dalam organ meningkat
Venous pressure >>, kapiler dan venula teroklusi, arteriol
inflow>>>
Kongesti vaskular
Proses inflamasi melibatkan bag. serosa appendix & peritoneum
parietal
Shift pain ke RLQ
Perforasi
Distensi progresif
Invasi bakteriSuplai vaskular
yang burukInfark
Perforasi
Manifestasi Klinik
• Symtomps:• Abdominal pain dengan cramping• Setelah 1-12 jam, nyeri terlokalisir di RLQ• Anorexia • Vomiting• Obstipasi• Diare (anak-anak)
• Signs:• Tenderness di titik Mc Burney• Rovsing sign (+)• Muscular resistance• Psoas sign (+)• Obturator sign (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Alvarado scale
interpretasi
• 9-10: almost certain appendicitis and should go to OR.
• 7-8: high likelihood of appendicitis, imaging study.
• 5-6: compatible but not diagnostic, CT scan is appropriate.
• 0-4: extremely unlikely.
Pemeriksaan radiologi
• Digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain
• Pada appendicitis acuta kadang dapat ditemui gambaran abnormal udara dalam usus, hal ini merupakan temuan yang tidak spesifik.
• Foto thorax kadang disarankan untuk menyingkirkan adanya nyeri alih dari proses pneumoni lobus kanan bawah
Defferential diagnosis
Acute mesenteric adenitis:• Biasanya menyerang anak kecil• Biasanya didahului oleh enteritis atau gastroenteritis• Generalized lymphadenopathy bisa ditemukan• Nyeri tekan perut samar,biasanya sebelah kanan• Relative lymphocytosis • Self-limited disease.
Acute gastroenteritis:• Penyakit yang banyak menyerang anak• Adanya diare cair• Hyperperistaltic abdomen• Sakit perut lebih ringan dan tidak berbatas jelas• Mual, muntah dan diare biasanya mendahului rasa sakit
Meckel’s diverticulitis:Surgically treated.
Intussusceptions:Children younger than 2 Yr, well nourished
suddenly doubled up by apparent colicky pain. Infant looks well between attacks
Bloody mucoid stool.Sausage shaped mass in RLQEmpty RLQBarium enema if no signs of peritonitis
Crohn’s enteritis:Difficult to differentiate clinically.Diagnosis may be made intraoperatively.
• Infeksi panggul• Salpingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendicitis
akut.• Suhu biasanya lebih tinggi• Nyeri perut kanan bawah lebih difus• Biasanya disertai keputihan dan infeksi urin• Rasa nyeri sekali pada colok vaginal jika uterus diayunkan.
• Kehamilan di luar kandungan (KET)• Hampir selalu ada riwayat terlambat haid• Nyeri mendadak dan difus di panggul• Vaginal touche : nyeri dan penonjolan pada cavum douglas
dan pada kuldosintesis ada darah
UTI:• Right acute pyelonephritis: associated with chills, R CVA
tenderness, pyuria, and bacteruria.• Ureteral stone: referred pain down to the genatilia and
hematuria.• Endometriosis eksterna• Nyeri di tempat endometriosis• Darah terkumpul saat menstruasi
• Urolithiasis pielum/ureter kanan• Adanya riwayat kolik dari pinggang ke perut menjalar ke
inguinal kanan• Eritosituria biasanya ditemukan• Sering disertai demam tinggi, menggigil , nyeri ketok CVA
di sebelah kanan dan piuria
PID:• Esp if confined to R tube.• Purulent vaginal discharge.• Cervical motion tenderness.
• Ruptured Graafian follicle:• Ovulation.• Brief mild, diffuse lower abdominal pain and tenderness.• Midpoint of menstrual cycle ( Mittelschmerz)
• Ruptured ectopic pregnancy:• Missing menses.• Vaginal bleeding.• Pelvic mass + high HCG + low Hct• Cervical motion and adnexal tenderness• Emergency surgery.
Komplikasi
• Appendicular infiltrat• Appendicular abscess• Perforasi• Peritonitis• Syok septik• Mesenterial pyemia dengan Abscess Hepar• Gangguan peristaltik • Ileus