Post on 08-Jul-2018
8/19/2019 Cara Pemberian Anestesi Umum.doc
1/3
Cara Pemberian Anestesi Umum
Anestesi umum dapat diberikan secara inhalasi atau injeksi intravena.
1. Anestesi inhalasi: halotan, enfluran, isofluran, sevofluran, desflurane, danmethoxyflurane merupakan cairan yang mudah menguap. Obat-obat ini diberikan sebagai
uap melalui saluran napas.
Cara pemberian anestesi inhalasi: Open drop method: !at anestesi diteteskan pada kapas yang diletakkan di depan
hidung penderita sehingga kadar !at anestesi yang dihisap tidak diketahui dan
pemakaiannya boros karena !at anestesi menguap ke udara terbuka. Semiopen drop method: cara ini hamper sama dengan open drop, hanya untuk
mengurangi terbuangnya !at anestesi maka digunakan masker.
Semiclosed method: udara yang dihisap diberikan bersamaan oksigen yang dapat
ditentukan kadarnya. "euntungan cara ini adalah dalamnya anestesi dapat diatur denganmemberikan !at anestesi dalam kadar tertentu dan hipoksia dapat dihindari dengan
pemberian O#.
Closed method: hamper sama seperti semiclosed, hanya udara ekspirasi dialirkan
melalui $aO% yang dapat mengikat CO#, sehingga udara yang mengandung anestesidapat digunakan lagi. Cara ini lebih hemat, aman, dan lebih mudah, tetapi harga alatnya
cukup mahal.&enis-jenis anestesi inhalasi generasi pertama seperti ether, cyclopropane, dan chloroform
sudah tidak digunakan lagi di negara-negara maju karena sifatnya yang mudah terbakar
'misalnya ether dan cyclopropane( dan toksisitasnya terhadap organ 'chloroform(.
2. Anestesi Intravena. )eberapa obat digunakan secara intravena ' baik sendiri atau
dikombinasikan dengan obat lain( untuk menimbulkan anestesi, atau sebagai komponen
anestesi berimbang 'balanced anesthesia(, atau untuk menenangkan pasien di unit ra*at
darurat yang memerlukan bantuan napas buatan untuk jangka panjang. +ntuk anestesiintravena total biasanya menggunakan propofol.
Tahapan Anestesi
1. Stadium 1 (analesia!
• enderita mengalami analgesi,
• asa nyeri hilang,
• "esadaran berkurang
2. Stadium II (delirium"e#sitasi!• enderita tampak gelisah dan kehilangan kesadaran
• enderita mengalami gerakan yang tidak menurut kehendak 'terta*a, berteriak,
menangis, menyanyi(
• olume dan kecepatan pernapasan tidak teratur
• /apat terjadi mual dan muntah
• 0nkontinensia urin dan defekasi sering terjadi
• 1idriasis, hipertensi
8/19/2019 Cara Pemberian Anestesi Umum.doc
2/3
$. Stadium III (anestesia%pembedahan"operasi!
• ernapasan menjadi dangkal, cepat, dan teratur, seperti pada keadaan tidur
'pernapasan perut(• 2erakan mata dan refleks mata hilang 3 gerakan bola mata tidak menurut
kehendak
•
Otot menjadi lemas, misal4 kepala dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri dengan bebas4 lengan diangkat lalu dilepaskan akan jatuh bebas tanpa ditahan
&. Stadium I' (paralisis medula oblonata!
• "egiatan jantung dan pernapasan spontan terhenti.
• 5erjadi depresi berat pusat pernapasan di medulla oblongata dan pusat vasomotor.
5anpa bantuan respirator dan sirkulasi, penderita akan cepat meninggal. 1aka
taraf ini sedapat mungkin dihindarkan.
arma#o#ineti#a/alamnya anestesi ditentukan oleh konsentrasi anestesi di dalam susunan saraf pusat.
"ecepatan pada konsentrasi otak yang efektif 'kecepatan induksi anestesi( bergantung
pada banyaknya farmakokinetik yang mempengaruhi ambilan dan penyebaran anestesi.6aktor tersebut menentukan perbedaan kecepatan transfer anestesi inhalasi dari paru ke
dalam darah serta dari darah ke otak dan jaringan lainnya. 6aktor-faktor tersebut juga
turut mempengaruhi masa pemulihan anestesi setelah anestesi dihentikan./ipengaruhi 3 tek parsial !at anestetik dlm otak. 6aktor penentu tekanan parsial :
1. Te#anan parsial anesteti# as )an diinspirasi
• +ntuk mempercepat induksi : kadar gas yang diinspirasi harus lebih tinggi
daripada tekanan parsial yang diharapkan di jaringan
•
7etelah tercapai, diturunkan untuk pertahankan anestesi
2. 'entilasi paru
• %iperventilasi dapat percepat masuknya gas anestetik ke sirkulasi 8 jaringan
• 9at larut dalam darah : halothan
$. Pemindahan as anesteti# dr alveoli #e aliran drh
• 1embran alveoli mudah dile*ati gas anestetik secara difusi dari alveoli ke aliran
darh
&. Pemindahan as anesteti# dari aliran dareh #e sel *arinan tubuh
•
åan yang mempunyai aliran darah cepat, keseimbangan tekanan parsial lebihmudah tercapai sehingga anestetik gas lebih mudah berpindah.
arma#odinami#a
Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron berbagai area di dalam otak. +ntuk mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini
pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi.
8/19/2019 Cara Pemberian Anestesi Umum.doc
3/3
7enya*a intravena ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi. "ecepatan pemulihan
pada sebagian besar senya*a intravena juga sangat cepat.
+,e# sampin
%ampir semua anestesi inhalasi yang mengakibatkan sejumlah efek samping dan yang
terpenting adalah :. 1enekan pernapasan yang pada anestesi dalam terutama ditimbulkan oleh
halotan, enfluran dan isofluran. ;fek ini paling ringan pada $#O dan eter.
#. 1enekan system kardiovaskuler, terutama oleh halotan, enfluran dan isofluran.;fek ini juga ditimbulkan oleh eter, tetapi karena eter juga merangsang sistem
saraf simpatis, maka efek keseluruhannya menjadi ringan.