Biografi Mohammad Hatta

Post on 20-Jun-2015

1.778 views 56 download

Transcript of Biografi Mohammad Hatta

Biografi Mohammad Hatta

Biografi Mohammad Hatta

Oleh:

• Ariani Iswindari• Dinaryani Putri Utami• Elisabeth Isandyhta• Fitria MukharamiKelas : XI.A.1SMA Negeri 1 Cikarang Utara

Mohammad Hatta

•BiografiLatar Belakang KeluargaLatar Belakang PendidikanLatar Belakang KarirMoh. Hatta Masa PerjuanganPrestasi Moh. HattaTokoh

Pembanding

A. LATAR BELAKANG KELUARGA

Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902.

Ayahnya bernama Haji Mohammad Jamil dan Ibunya bernama Siti Saleha.

Saat Hatta berumur 7 bulan, ayahnya, Moh Jamil meninggal dunia.

Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

• Rumah kelahiran Hatta terletak di pinggir jalan ke arah terminal sekitar 500 m dari Pasar Atas.

• Rumahnya sederhana dan berlantai dua.• Ada plakat keterangan dan bendera merah putih

dikibarkan.

Keluarga Hatta

•Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal

18 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor,

Jawa Barat.

•Dikaruniai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida,

Gemala Rabi’ah, dan Halida Nuriah.

•Hatta sempat menyaksikan kelahiran kedua

cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan

Mohammad Athar Baridjambek

HOME

B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN Hatta masuk ke Sekolah Rakyat

pada umur 6 tahun setelah belajar di sekolah swasta selama 6 bulan.

3 tahun kemudian Hatta pindah ke sekolah Belanda, Europese Lagere School (ELS) dan lulus pada tahun 1916.

Hatta melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebereid Lagere Onderewijs (MULO) di Padang dan 3 tahun kemudian Hatta memasuki sekolah dagang, Prins Hendrik School (PHS) di Jakarta dan lulus pada tahun 1921.

Hatta mendapatkan beasiswa belajar di Belanda dari Yayasan Van Denventer.

Hatta kuliah di Handels Hoogere School (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam.

Hatta belajar di Belanda selama 11 tahun, ia terlambat karena ia pindah jurusan dan sibuk di organisasi (Perhimpunan Indonesia).

Hatta menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1982.

Sekolah Hatta di Belanda

Berbagai Gelar yang Telah Diraih olehMoh. Hatta di Indonesia

• Tanggal 27 Nopember 1956, Hatta mendapatkan gelasr Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

• Berbagai gelar Doctor akademis di berbagai cabang ilmu telah berhasil beliau dapatkan dari banyak Universitas Negeri di Indonesia.

HOME

C. LATAR BELAKANG KARIER

Saat bersekolah di MULO Hatta masuk perkumpulan sepak bola bernama Swallow dan menjabat menjadi bendahara.

Januari 1918, Hatta menjadi utusan Jong Sumatranen Bond (JSB) dan terpilih menjadi bendahara karena kepandaian Hatta dalam bidang keuangan.

Pada saat menjadi mahasiswa di Belanda, Hatta menjadi bendahara di Organisasi Mahasiswa Indonesia yang bernama Indische Vereniging yang kemudian berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.

Hatta menjadi pemimpin majalah Hindia Belanda.

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI.

PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda dan hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Internasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927.

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara di Rotterdam selama lima setengah bulan akibat dituduh sebagai komunis.

Hatta dan kawan-kawannya diadili pada tanggal 8 Maret 1928 dan 22 Maret 1928.

Antara tahun 1930-1933, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Hatta bersama tujuh orang pemimpin lainnya di tahan di penjara Glodok, Cipinang selama lebih dari dua tahun.

Perjuangan Hatta Masa Pembuangan

Tahun 1935 Hatta diasingkan ke Tanah Merah, Boven Digoel (Papua).

Hatta tidak mau bekerja pada Belanda melainkan secara teratur beliau menulis artikel untuk surat kabar.

Di tempat pengasingan Hatta menghasilkan kumpulan bahan-bahan pelajaran yang dibukukan dengan judul “Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani”

Pada akhir tahun 1935 Hatta di pindahkan ke Bandaneira

Hatta kembali ke Jakarta pada masa pendudukan Jepang.

Pada masa pendudukan Jepang Hatta menyampaikan pidato di Lapangan Ikada yang isinya “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu kita tak ingin dijajah kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.”

Kembalinya Hatta ke Tanah Jawa

PERJUANGAN HATTA MASA PROKLAMASI

Pada awal Agustus 1945 dibentuk PPKI dengan Soekarno sebagai Ketua dan Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua

Hatta dan Soekarno bekerja sama dalam menyusun naskah teks asli Proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tepat pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia dan Drs. Moh. Hatta menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.

Perjuangan Hatta Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada Juli 1947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi dengan menyamar sebagai kopilot untuk mencari dukungan atas Indonesia.

Tahun 1948 Presiden Soekarno dan Hatta ditawan dan diasingkan ke Bangka oleh Belanda.

Tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Hatta mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar untuk pengakuan kedaulatan Indonesia.

Bung Hatta menjadi Perdana Menteri sewaktu Republik Indonesia Serikat berdiri untuk sementara waktu.

Hatta Periode tahun 1950-wafat

• Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap menjadi aktivis pendidikan dan ekonomi.

• Tanggal 17 Juli 1953, beliau dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

• Tahun 1955, Bung Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagi Wakil Presiden.

• Tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto memnyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas 1”

• Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangunkusumo, Jakarta dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

HOME

Prestasi Moh.Hatta

• Tahun 1926-1930 berturut-turut dipilih sebagi Ketua Perhimpunan Indonesia.

• Tahun 1926, Hatta memimpin delegasi Kongres Demokrasi Internasional di Perancis.

• 18 Agustus 1945 Moh. Hatta dipilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.

• Tanggal 27 Desember 1949, mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar.

• 17 Juli 1953 Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia.• Banyak mendapatkan gelar Doctor dari beberapa Universitas.• 15 Agustus 1972 mendapatkan Tanda Kehormatan tertinggi

“Bintang Republik Indonesia Kelas 1” yang diberikan oleh Presiden Soeharto.

HOME

MOH. HATTA DAN SOEKARNODua tokoh Proklamator kemerdekaan bangsa ini, yaitu

Soekarno dan Hatta, memiliki ciri masing-masing dalam pemikiran dan gagasannya mengenai suatu bangsa yang merdeka.

Soekarno lebih menekankan kepada persatuan dan kebesaran bangsa yang dapat mengobarkan semangat kebangsaan, di lain pihak Hatta lebih menekankan tentang kemakmuran dan demokrasi bagi rakyat Indonesia.

Pemikiran dari kedua tokoh tersebut memang memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi pada hakikatnya, kedua pemikiran tersebut memiliki banyak kesamaan, dan perbedaan yang terdapat dari keduanya saling melengkapi bagaikan tangan kiri dan tangan kanan.

Dan persamaan yang amat penting adalah sama-sama selaku proklamator kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tahun 1945.

Persamaan antara Moh. Hatta dan Soekarno

• Soekarno adalah seorang sekular. Pada tahun 1940 Soekarno pernah menulis artikel Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara, yang mempropagandakan sekularisme Turki sebagai suatu teladan yang patut dicontoh.

• Hatta juga seorang sekular. Dalam sidang BPUPKI dengan berkata,"Memang di sini terlihat ada dua paham, ialah : paham dari anggota-anggota ahli agama, yang menganjurkan supaya Indonesia didirikan sebagai negara Islam, dan anjuran lain, sebagai telah dianjurkan oleh Tuan Mohammad Hatta, ialah negara persatuan nasional yang memisahkan urusan negara dan urusan Islam, dengan lain perkataan : bukan negara Islam

• Sama-sama sebagai Proklamator yang memiliki sifat cinta tanah air dan bangsa dan kedua-duanya disegani oleh bangsa lain.

Terima Kasih Atas Perhatiannya