BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL...

24
34 BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KELUARGA DAN PENDIDIKAN ANAK A. Latar Belakang Sosial Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yang berkompeten tentang keluarga dan pendidikan anak, beliau mengawalinya sebagai kolumnis di berbagai majalah yang kaitannya dengan keluarga. Dari beberapa bukunya yang telah diterbitkan, diantaranya kupinang engkau dengan hamdalah, kado pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya tidak cukup asing bagi kalangan para remaja muslim. Beliau dilahirkan pada tanggal 29 Desember 1972 di daerah Mojokerto sebuah kabupaten yang berbatasan dengan Jombang. lbunya bernama Aminatuz Zuhriyah berasal dari keluarga pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, sedang ayah berasal dari Pacitan, termasuk keluarga pesantren Termas. 1 Dari Pacitan yang berpindah ke daerah Banyuwangi, nenek dari ibu juga berasal dari keluarga kiai, tetapi pesantrennya telah bubar pada saat Fauzil (masih kecil), sehubungan dengan pesantren ini dulunya menjadi tempat belajar kader NU dan kader Muhammadiyah 2 1. Pendidikan, pengalaman dan karya-karya Muhammad Fauzil Adhim Pendidikan formal beliau SDN Ketidur, Kecamatan Mojokerto Jawa Timur. SMPN Kutorejo, Mojokerto SMAN 2 Jombang SI Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Beliau menikah pada saat masih kuliah dengan seorang akhwat bernama Siti Mariana Anas beddu, sampai sekarang telah dikaruniai empat 1 Dokumen Pribadi Fauzil, (tulisan tidak diterbitkan) 2 Ibid

Transcript of BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL...

Page 1: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

34

BAB III

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM

TENTANG KELUARGA DAN PENDIDIKAN ANAK

A. Latar Belakang Sosial

Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yang berkompeten

tentang keluarga dan pendidikan anak, beliau mengawalinya sebagai kolumnis

di berbagai majalah yang kaitannya dengan keluarga. Dari beberapa bukunya

yang telah diterbitkan, diantaranya kupinang engkau dengan hamdalah, kado

pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya tidak cukup

asing bagi kalangan para remaja muslim.

Beliau dilahirkan pada tanggal 29 Desember 1972 di daerah Mojokerto

sebuah kabupaten yang berbatasan dengan Jombang. lbunya bernama

Aminatuz Zuhriyah berasal dari keluarga pesantren Bahrul Ulum Tambak

Beras Jombang, sedang ayah berasal dari Pacitan, termasuk keluarga pesantren

Termas.1

Dari Pacitan yang berpindah ke daerah Banyuwangi, nenek dari ibu

juga berasal dari keluarga kiai, tetapi pesantrennya telah bubar pada saat Fauzil

(masih kecil), sehubungan dengan pesantren ini dulunya menjadi tempat

belajar kader NU dan kader Muhammadiyah2

1. Pendidikan, pengalaman dan karya-karya Muhammad Fauzil Adhim

Pendidikan formal beliau

– SDN Ketidur, Kecamatan Mojokerto Jawa Timur.

– SMPN Kutorejo, Mojokerto

– SMAN 2 Jombang

– SI Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Beliau menikah pada saat masih kuliah dengan seorang akhwat

bernama Siti Mariana Anas beddu, sampai sekarang telah dikaruniai empat

1 Dokumen Pribadi Fauzil, (tulisan tidak diterbitkan) 2 Ibid

Page 2: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

35

putra, yaitu Fathimatuz Zahra, Muhammad Husain As-Sajjad, Muhammad

Hibatillah Hasanin. Muhammad Nashiruddin An-Nadwi.

Alamat sekarang : Jln. Monjali Gg. Masjid Mujahadah RT 15 RW

40 Karangjati, SIA, Sleman, Yogyakarta.

2. Pengalaman kerja

– Koresponden majalah Ayahanda (Jakarta), freelance, 1994-1995

– Staf pengajar sekolah guru taman kanak-kanak Islam terpadu

(SGTKIT), Yogyakarta, 1996-1998

– Dosen psikologi keluarga (marriage dan parenting) dan psikologi

komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, 2001-2004

Kolumnis tetap jendela keluarga majalah suara Hidayatullah mulai

Agustus 2002 khusus untuk masalah parenting.

– Kolumnis tetap majalah An-nida' selama setahun sampai Agustus 2003

– Pengaruh rubrik konsultasi psikologi majalah Nebula, majalah

komunitas ESQ Jakarta

3. Kegiataan sekarang ini

– Staf pengajar fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

– Kolumnis tetap majalah Hidayatullah Surabaya untuk kolom Tarbiyah.

– Kolumnis tetap untuk harian umum republika untuk renungan jum'at

kolom DIY-Jateng.

– Menjadi pemateri tetap untuk pelatihan menulis ibu-ibu rumah tangga

di Yogyakarta.

– Menjadi pemateri tetap forum diskusi parenting para orang tua di

Yogyakarta.

– Narasumber dalam berbagai forum diskusi, seminar talkshow

diberbagai daerah seluruh Indonesia tentang masalah-masalah

pernikahan, keluarga dan pendidikan.

Page 3: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

36

– Pembina SDIT Hidayatullah Yogyakarta sekaligus menjadi anggota

team perancang kurikulum SD unggulan.

4. Karya-karya Mohammad Fauzil Adhim

– Kupinang Engkau dengan Hamdalah

– Mencapai Pernikahan Barokah

– Disebabkan oleh Cinta

– Kado Pernikahan untuk Isteriku

– Indahnya Pernikahan Dini

– Agar Cinta Bersemi Indah

– Membuat Anak Gila Membaca

– Membuka Jalan ke Syurga

– Menuju Kreativitas

– Janda

– Saat Anak Kita Lahir

– Dunia Kata Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian

– Saatnya untuk Menikah

– Di ambang Pernikahan

– Bahagia Saat Hamil bagi Ummahat

– Salahnya Kodok, Bahagia Mendidik Anak bagi Ummahat

– Mendidik Anak Menuju Taklid

– Menembus UMPTN Tanpa Stres

– Bersikap terhadap Anak

– Memasuki Pernikahan Agung

B. Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang Keluarga

1. Pembentukan Keluarga

Al-Qur'an telah menjelaskan berbagai aspek kehidupan,

diantaranya menyangkut penciptaan yang telah mengejutkan dan membuat

detak kagum para ilmuan masa kini dan tidak menyisakan celah keraguan

sedikitpun dalam ketepatannya bagi siapapun dan apapun kedudukan atau

Page 4: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

37

posisinya serta fakta bahwa (Al-Qur'an) merupakan pembimbing dalam

kehidupan manusia. Allah berfirman

قنيتى للمدفيه ه بيال ر ابالكت 2: البقرة. (ذلك( "Inilah kitab yang tiada keraguan di dalanmnya sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa". (QS. al-Bagarah: 2)3

Kemurahan dan rahmat Allah tampak melalui fitrah seluruh

pasangan jenis apapun (berupa) kecenderungan, daya tank, hubungan

cinta, afinitas (ketertarikan atau simpati) yang kuat satu sama lain yang

dapat menuntun (masing-masing pasangan), menuju perkawinan,

membangun kesempurnaan perkawinan, kelahiran dan pertambahan

populasi.

Keberpasangan, kopulasi, dan reproduksi d.i dunia, tanamtanaman

dan hewan-hewan didasarkan pada aturan-aturan penciptaan dan

keteraturan yang benar berkaitan dengan instink-instink.4

Hal tersebut merupakan isu vital dan program yang bagus dan

alamiah, bagaimanapun harus dilaksanakan dan didasarkan pada

peraturan-peraturan Allah yang bermanfaat yang telah ditunjukkkan dalam

Al-Qur'an dan dalam perkataan-perkataan mulia para Nabi dan para imam

maksum, unsur-unsur dari kebenaran ini (perkawinan) telah dianugerahkan

kepada pria dan wanita dalam bentuk instink-instink, daya tarik,

persahabatan, cinta dan kebahagiaan, serta tersusun dengan kehendak bijak

Allah SWT.

Mohammad Fauzil Adhim menjelaskan sebuah pernikahan

adalah mencapai pernikahan yang barakah beliau mendasarkan pada

kisah Ukail Bin Abi Thalib yang ditegur oleh Rosulullah SAW yang

berbunyl; "katakanlah oleh kalian": jawab Uqail semoga Allah

3 Soenarjo, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI, 1986), hlm. 8 4 Husyain Ansyarian, Membangun Keluarga Yang Dicintai Allah, hlm. 30

Page 5: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

38

memberkahi anda sekalian dan melimpahkan barakah kepada anda,

demikian yang diperintahkan kepada kita.5

Ada beberapa alasan yang cukup relevan dengan mencapai sebuah

pernikahan-pernikahan yang barakah, Mendo'akan barokah yang

dimaksudkan disini adalah: Pertama mendoakan agar mereka menjadi

suami-istri yang penuh barakah, sehingga sekelilingnya ikut terkena

barakahnya Kedua mendoakan agar mereka mendapatkan barakah.6

Ada beberapa proses untuk mencapai barakah, orang terlebih

dahulu memperoleh salam dan rahmat. Sebuah keluarga bisa barokah jika

didalamnya ada sakinah, mereka merasakan ketentraman, dalam keadaan

keguncangan kesulitan atau dikaruniai kesuksesan suami dan istri,

merasakan ketentraman saat bersama.

Dengan membentuk keluarga barakah bisa melahirkan banyak

keutamaan, termasuk tumbuhnya sunnah Hasanah (kebiasaan baru yang

baik), sebaliknya, pernikahan yang tidak ada barakahnya sama sekali, bisa

melahirkan berbagai sunnah Sayyi'ah (kebiasaan baru yang buruk)

sebagaimana barakah, keburukan dari sunnah Sayyi'ah bisa berkembang

terus sampai bentuk yang kuat dan jelas, sehingga menjadi kultur yang

cukup diantara suami isteri.

Senada dengan yang disampaikan oleh Musthofa Aziz tentang.

keluarga yang barakah yaitu "Keluarga muslim harus bertujuan untuk

membentuk insan-insan takwa sehingga keluarga muslim tersebut akan

mendapat berkah dari Allah SWT".7

Sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT berikut ini:

ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واألرض )96: األعراف(. ولـكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون

5 Moh Fauzil Adhim, Kado Pernikahan Untuk Istriku, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002),

hlm. 26 6 lbid., 28 7 Mustafa Aziz, op. cit., hlm. 38

Page 6: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

39

"Jikalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami itu), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (QS. al-Araf 96).8

Pembentukan keluarga juga bisa dipengaruhi oleh pertama kali

ketika akan membentuk keluarganya, menurut Mohammad Fauzil Adhim

dalam proses pembentukan keluarga ada tiga hal yang paling mendasar.

a. Niat

Ada berbagai interpretasi dalam memahami niat dari

pembentukan keluarga. Allah telah memerintahkan pada kita untuk

menikah.9 Dengan niat yang sungguh-sungguh untuk segera

melangsungkan pemikahan supaya diluruskan dahulu, dengan

mensucikan niat prasangkaan, bagi orang-orang yang telah kuat

tekadnya (Azzam).

Seorang yang telah menikah, berarti menyelamatkan setengah

dari agamanya bahkan bagi seorang remaja berarti menyelamatkan dua

pertiga dari agamanya.10

b. Menjaga kehormatan

Kita sering menjumpai beberapa hadits yang memberi jaminan

kepada kita yang ingin menikah demi menjaga kehormatan dan

kesucian farjinya. Sudah menjadi keharusan bagi manusia untuk bisa

menjaga eksistensinya di muka bumi ini maka dengan menjaga

kehormatannya merupakan sebuah upaya untuk memposisikan dirinya

di alam semesta ini.

c. Memenuhi sunnah Rasul

Rasulullah tidak pernah mengharapkan umatnya untuk

menghabiskan hidupnya dengan membujang, karena itu beliau

memperingatkan kepada kita untuk memenuhi amr' tersebut, masih

8 Soenarjo, op. cit., hlm. 237 9 Mohammad Fauzil Adhim, op. cit., hlm. 159 10 Ibid., hlm. 62

Page 7: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

40

banyak orang yang merasa itu sangat berat, apalagi zaman sekarang

ini, hal ini bisa disebabkan karena internal dan eksternal seseorang.

Proses pemilihan jodoh Rosul telah memberikan beberapa

kriteria, yang mesti diperhatikan sehingga tidak sembarang mencari

atau memutuskan talon teman hidupnya, supaya tetap mengikuti

syari'at agama ketika dalam proses selektifitas.

تنكح : النىب صلى اهللا عليه وسلم : اىب هريرة رضي اهللا عنه عن فإظفر بذات , ولدينها, وجلماهلا,وحلسبها, ملاهلا: املرأة ألربع

)رواه الترميذى. (تربت يداك. الدين Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dan Nabi SAW : wanita itu dinikahi karena empat faktor : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya, pilihlah yang bagaiman, mudah-mudahan anda beruntung (berhasil baik)" (HR. Jamaah kecuali Tirmidzi).11

Menciptakan nuansa Islami dalam rumah untuk meraih

mardlotillah (ridlo Allah SWT) adalah suatu dambaan bagi setiap

keluarga muslim. Hal tersebut bukan hanya merupakan hisapan jempol

belaka manakala mau bersungguh-sungguh merealisasikannya.12

Dengan mengacu pada normatif seharusnya alasan untuk menikah

mempunyai suatu niat yang positif bila proses pembentukan awal sudah

tidak mempunyai landasan kerangka fikir yang sesuai dengan syariat,

maka hal ini merupakan awal dari runtuhnya suatu bangunan karena

didirikan di tempat yang tidak bisa menopang bangunan tersebut, lain

halnya bila bangunan yang ingin di kontruks berada pada fondamen yang

kokoh dan kuat maka bangunan tersebut bisa cukup kokoh, untuk tetap

berdiri dan berfungsi melindungi penghuninya.

11 Sunan At-Tirmidzi, Jamius Shosih, Juz III Darul Kutub Beirut, Libanon 279, hlm. 396 12 Aziz Mushoffa, Untaian Mutiara Buat Keluarga, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002),

hlm. 35

Page 8: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

41

2. Perceraian

Tidak ada yang berharap pernikahannya harus terbentur oleh

konflik-konflik, apalagi sampai menyebabkan gelombang besar

menghantam mahligai rumah tangga yang dengan sungguh-sungguh

dibangun sejak awal, sehingga ada yang terampas haknya, dalam hal ini

yang merasakan langsung adalah dari pihak anak, karena dengan

perceraian tidak ada lagi tempat menggantungkan diri, jiwanya goyah

karena tercerabut oleh keadaan.

Bahtera rumah tangga ibarat kapal yang berlayar di lautan yang

setiap saat terbentur oleh ombak dilautan dan hal ini bisa menimpa

siapapun, kapanpun Mohammad Fauzil Adhim menjelaskan ada beberapa

hal yang menyebabkan perceraian, sebagian besar disebabkan oleh sesuatu

hal yang tidak sepatutnya menjadi penyebab perceraian.

a. Perbedaan yang wadag

Suami istri yang secara psikis belum matang, mudah

terpengaruh oleh perbedaan yang sifatnya wadag (sangat permukaan)

contohnya, suami-istri kadang mempersoalkan tentang perbedaan

selera makan atau perbedaan perilaku ketika makan, mereka bisa

mengalami konflik terbuka, hanya gara-gara persoalan kecil.13

b. Sikap terhadap teman hidup

Dalam hal ini Mohammad Fauzil Adhim mencontohkan

perbedaan sikap terhadap ulang tahun, bisa memicu konflik bila tiada

proses tabayyun (saling memberi dan meminta penjelasan) secara

lapang dada, masing-masing berjalan dengan asumsi sendiri-sendiri,

keduanya tidak saling meluruskan kekeliruan, tetapi saling

menyalahkan, dan orang cenderung tidak mau disalahkan.14

Selanjutnya sikap tidak mau melakukan tabayyun ini membuat

masing-masing tidak bisa memperbaiki hubungan, mereka tidak bisa

menemukan titik temu dan saling menyadari kekhilafan untuk

13 Mohammad Fauzil Adhim, Disebabkan Oleh Cinta, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002), hlm. 207

14 Ibid., hlm. 214

Page 9: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

42

kemudian menemukan yang terbaik, atau dengan kata lain tidak bisa

melakukan ishlah (perbaikan).

c. Perbedaan prinsip keimanan

Perubahan naik turunnya keimanan atau perubahan dalam

menghayati keimanan kepada Allah, kadang tidak terjadi secara

bersamaan dan seimbang antara suami-istri, perbedaan ini bisa

memunculkan konflik lebih-lebih pada orang yang baru menggali

penyadaran, biasanya sangat peka terhadap kesalahan orang lain dan

cenderung mudah bersikap reaktif, begitu ada kesalahan segera

ditanggapi, repotnya kadang tidak bijak caranya.15

Konflik semacam ini bisa muncul bukan karena salah satunya

mengalami perubahan secara mencolok tanpa diimbangi oieh (antara

suami-isteri saling menunjukkan egonya), kadang konflik bisa muncul

karena memang ada perbedaan yang mendasar dalam memahami dan

meyakini soal-soal aqidah.

3. Menjaga eksistensi keluarga

Segala sesuatu yang ada disekitar kita, ternyata jika tidak pandai

memelihara dan merawatnya maka akan mudah rusak dan musnah, namun

kebanyakan kita hanya pandai memanfaatkan sisi guna dari sesuatu yang

dibarengi dengan langkah-langkah pemeliharaan dan perawatan yang

berkesinambungan, bahkan ironisnya tanpa disadari kebanyakan dari kita

justru lebih pandai dan lincah melakukan perusakan dan pemusnahan

hingga kembali sadar setelah nilai guna tidak lagi bisa dinikmati.

Mohammad Fauzil Adhim mengungkapkan beberapa konsep

tentang menjaga eksistensi keluarga ketika terjadi konflik yang mengarah

pada perceraian diantarnya;

a. Melakukan Ishlah

15 Ibid., hlm. 216

Page 10: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

43

Melakukan ishlah tidak berarti suami-istri mengkompromikan

apapun yang dianggap tidak sesuai, asal keharmonisan hubungan

keduanya bisa terjaga dengan baik, tidak demikian, lebih-lebih kalau

ketidak sesuaian sikap itu menyangkut hal-hal tentang benar dan salah,

akan tetapi keduanya menemukan titik perbedaan ketika harus

mengoreksi perilaku yang salah.

b. Dialog

Dialog suami-istn dimaksudkan untuk mengikis hambatan

psikis, kadang masalah bukan karena tidak kecocokan di kedua belah

pihak, malainkan karena kurangnya kesempatan bagi keduanya untuk

saling berdialog dari hati ke hati, boleh jadi hanya dengan dialog atau

sekedar obrolan ringan, konflik yang sulit dicari solusinya dapat

mencair sendiri.16

Usaha ini dilakukan untuk bisa memperbaiki hubungan,

membangun kembali bagian yang retak, memaafkan kesalahan-

kesalahan teman hidup kita dan memberi kesempatan kepada teman

hidup kita untuk memperbaiki diri, mau menerimanya bahwa untuk

malakukan perbaikan perlu proses dan waktu.

c. Mencari penengah

Jika konflik sudah tidak bisa diatasi dengan dialog, hal ini bisa

disebabkan karena keduanya sudah tidak bisa mengadakan dialog lagi,

sementara keadaan semakin kritis, maka kehadiran penengah yang

adil, hal ini sesuai firman Allah surat an-Nahl ayat 90 sebagai berikut

ini:

واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عـن إن الله يأمر بالعدل

. الفحشاء والمنكـر والبغـي يعظكـم لعلكـم تـذكرون

)90:النحل(

16 Disebabkan Oleh Cinta, hlm. 22

Page 11: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

44

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".17

Bisa diterima penengah yang adil dan mengerti tentang

keduanya serta berdiri ditengah-tengah, artinya dia netral dan tidak

cenderung membela salah satu pihak, dan ia belum mengetahui

permasalahan diantara keduanya.

d. Sabar

Saat koflik memuncak, maka yang dibutuhkan adalah

kesabaran, yang meliputi kerelaan menerima, ketahanan menghadapi,

kemampuan menahan din dari melakukan sesuatu yang mampu

memperkeruh permaslahan.18

Sabar tidak sama dengan ketidakberdayaan sebagaimana

kadang di fahami sebagian orang, sabar juga bukan kejumudan,

sehingga kita hanya terdiam tak melakukan apa-apa, tetapi sabar lebih

condong kepada kemampuan mengendalikan diri untuk tidak

mengambil tindakan sebelum tepat saatnya, tetapi sabar iebih

cenderung kepada usaha untuk menjaga kejernihan.

17 Soenarjo, op. cit., hlm. 415 18 Mohammad Fauzil Adhim, Disebabkan Oleh Cinta, hlm. 220

Page 12: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

45

C. Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang Pendidikan Anak

1. Hakekat Pendidikan

Menurut Mohammad Fauzil Adhim, dengan merunut pada

hakekatnya penciptan manusia, yaitu mampu berperan sebagai kholifah

tidak hanya sekedar diciptakan untuk sekedar memakmurkan bumi sebab

jika hanya untuk itu manusia diciptakan, maka tidak ada perbedaan

mengapa manusia diciptakan, hal ini berarti tugas keholifahan memiliki

nilai lebih dibandingkan dengan para malaikat dan makhluk ciptaan Allah

lainnya, nilai lebih kekholifahan itu terletak pada kelengkapan tatanan

yang harus dipenuhi oleh manusia dari sang pencipta.19

Sisi kebiasaan cenderung melekat kuat dan sulit menerima hal

baru-terutama apabila mendapat pembenaran menurut angan-angannya

disisi lain mudah terhapus begitu saja.

2. Prinsip-prinsip utama dalam mendidik anak

Ada beberapa pendekatan yang digunakan Rosulullah dalam

mendidik anaknya, hal ini bisa kita contoh dalam mendidik anak kita,

seperti, pendekatan-pendekatan positif, dengan lembut, kemesraan,

menahan diri dengan tidak marah dan lain-lain.20

3. Metode mendidik anak dalam keluarga

Metode mendidik anak sesuai dengan tahapan usia. Pertama;

Masa bayi dan kanak-kanak, masa ini pendidikan terutama dilakukan

dengan memberi sentuhan pada dzauqnya.21 Kedua; Masa tamyiz atau

ketika anak mulai mampu membedakan mana yang baik dan mana yang

buruk, serta mana yang salah dan benar dengan kemampuan akalnya, pada

masa ini orang tua menjelaskan dengan bayan (penjelasan) dan

pendisiplinan.22

Ketiga; Masa menjelang taklif, orang tua mendidik dengan

merangsang tanggung jawab, menumbuhkan missinya serta memberi

19 Mohammad Fauzil Fauzil, Bercermin Pada Nabi, (tulisan tidak diterbitkan), hlm. 8 20 Ibid., hlm. 14 21 Ibid. 22 Ibid.

44

Page 13: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

46

pendidikkan agama dan akhlak dengan bayan serta burhan (paparan

argumentatif).23

Keempat; Mendidik anak sesuai karakter, tiap anak membawa

keunikan sendiri-sendiri, tiap anak juga memiliki kecerdasan sendiri yang

berbeda, meskipun ia dibesarkan oleh orang tua yang sama, yang sama

dengan lingkungan yang sama, namun anak memiliki kecenderungan

sendiri-sendiri yang berbeda, cara terbaik dalam mensikapi hal ini adalah

dengan mendidik mereka sesuai karakter masing-masing, jangan lupa

keunikan mereka secara cerdas.24

Perlu adanya pendekatan pada anak, salah satunya yaitu cara

bermain, meningkatkan tingkat kecerdikan anak, dengan merangsang

fungsi-fungsi inderanya.25 Proses pendampingan terhadap anak dengan

mengedepankan menjaga sisi kejiwaan anak karena yang mengalami masa

perkembangan awal menjadi hal yang penting.

Masa kanak-kanak membutuhkan berbagai keperluan demi untuk

perkembangannya, dalam hal ini sating berbeda menurut tingkatannya,

masa ini harus selalu diperhatikan dan dicukupkan dengan hal-hal yang

sesuai dengan fitrah yang telah diciptakan Allah agar fitrah tetap baik.26

Orang tua sering memperlakukan anaknya sama, antara orang

dewasa dan masa kanak-kanak hal ini bisa menyebabkan psikhis anak

tereduksi masa-masa yang semestinya bisa is nikmati, untuk itu perlu

memahami berbagai hal dalam memperlakukan anak agar sesuai dengan

usianya.

Pendekatan yang sesuai menurut Moh Fauzil Adhim secara

sederhana ada dua. Pertama kesesuaian menurut usia, kedua, kesesuaian

yang berhubungan dengan keunikan tiap-tiap anak, prinsip kesesuaian

menurut usia (Age Appropriateness) memberikan perlakuan sesuai jenjang

23 Ibid., hlm. 14 24 Mohammad Fauzil Adhim, Pendidikan Berkarakter, (tulisan tidak diterbitkan) 25 Husain Abdullah, at-Tarbiyah al-Islamiyah, (Beirut: Darul Fikir Arabi, 1988),

hlm. 132 26 Abdul Kholik, Pendidikan Anak Putri dalam Keluarga, terj. Kathur Suhardi, (Jakarta

Timur: Pustaka al-Kautsar, 1994), hlm. 41

45

Page 14: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

47

usia anak, tiap-tiap rentan usia anak yang khas, hal ini menuntut

pendekatan yang berbeda.27

Proses pembelajaran secara kognitif ini akan berhasil jauh lebih

baik apabila sebelumnya telah ada proses pembelajaran melaui aspek

afeksi dan konasinya, berpadunya pembelajaran yang menyentuh tiga

aspek secara menyeluruh. Membuat anak memiliki sikap yang benar-benar

kokoh.

Keluarga muslim merupakan lembaga pendidikan yang paling

penting untuk mengubah manusia, sehingga Allah pun akan merubah

keadaan yang ada pada suatu kaum.

- Menerapkan Supporting Comminication dalam mendidik anak

Proses komunikasi yang mendukung, dengan menumbuhkan

keyakinan pada diri anak bahwa ia mampu melakukan tugas.28

a). Meyakinkan kemampuannya

Terkadang anak merasa tidak percaya diri atas kemampuan yang ia

miliki untuk itu perlu support dari semua pihak, supaya rasa

mindernya berkurang dan mengembangkan potensisnya.

b). Sekecil apapun adalah keberhasilan

Penghargaan terhadap keberhasilan anak akan menunjang

prestasinya, sebagaimana ungkapan Mustaqim sebagai berikut

"Tanpa pengertian dan pemahaman yang lengkap, maka motive yang murni tidak akan ada dalam diri si pelajar bila jalan menuju kearah perwujudan dan motivasi murni ini mengalami rintangan maka pengahargaan bisa dipillih alternatif sementara sampai dengan motive yang asli bisa dalam diri mereka".29

c). Setiap inisiatif positif merupakan anugerah

Sebagaimana niat yang baik sudah bernilai pahala,

dalam melakukan supporting Communication kita harus belajar

27 Mohammad Fauzil Adhim, Agar Mereka Menutup Aurat, (tulisan tidak diterbitkan), hlm. 1 28 Dokumen Fauzil 29 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

1988), h1m. 61

46

Page 15: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

48

mengahargai setiap inisiatif positif, meski itu belum terjadi,

sesungguhnya setiap tindakan itu bermula dari pikiran, perasaan

dan inisiatif, maka kita perlu belajar melihat bahwa setiap inisiatif

positif merupakan anugerah.30

Perlu ada motivasi bagi anak ketika memiliki inisiatif secara

persuasif, karena bisa membuat anak merasa nyaman dengan ide-

ide barunya yang lahir imaginasinya, sehingga anak tidak

mengalami cidera dalam berfikir, dari sisi kejiwaan anak merasa

orang-orang di sekelilingnya mampu memahaminya. D. Implikasi Konsep Keluarga Muslim menurut Mohammad Fauzil Adhim

terhadap Pendidikan Anak

Dengan adanya pelurusan niat dalam sebuah pernikahan, supaya

pernikahan bisa mencapai barokah, sehingga suatu saat nanti keluarganya

mampu mengaplikasikan segala yang telah diperintahkan dan yang dilarang

oleh Allah.31

Pasca pembentukan keluarga muslim, akan ada persamaan persepsi

antara suami istri sehingga tahu apa yang mesti dilakukan pasca pernikahan,

karena mempunyai agenda besar dalam hidupnya, jadi proses selektifitas yang

dilakukan selama ini akan bisa dirasakan setelah menjalani kehidupan

berumah tangga.

Dalam hal ini antara suami-istri mampu mengadakan pengelolaan,

terhadap rumah tangga karena menjaga eksistensi pasca pernikahan sama

beratnya dengan pembentukannya.32 Bentuk komunikasi dalam keluarga

banyak memberi kontribusi dalam pendidikan anak, karena kondisi keluarga

bisa tercermin dari bagaimana pola hidup yang ada dalam satu keluarga.33

30 Mohammad Fauzil Adhim, Mengajak Anak Berpuasa, (tulisan tidak diterbitkan),

h1m. 33 31 Wawancara dengan Fauzil Adhim tanggal 15 Oktober 2004 32 Ibid., Dokumen pribadi 33 Ibid., Dokumen pribadi

Page 16: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

49

Pola hidup tersebut bisa membentuk bagaimana kepribadian anak,

untuk itu perlu persiapan sejak awal pembentukan keluarga, dalam hal ini A.

Tafsir menegaskan bahwa proses pemilihan jodoh merupakan proses

persiapan pendidikan.34 Sedangkan masa aktif mendidik anak dimulai

semenjak diketahui adanya janin dalam rahimnya, dari sinilah di mulai

bagaimana orang tua proaktif dalam mensikapi sang janin, semenjak dini hal

ini merupakan kesadaran dari orang tua yang bisa memahami apa yang

seharusnya dilakukan ketika sudah memasuki pendidikan aktif.

1. Membentuk Keluarga Sakinah

Dengan adanya niat tujuan dan pengelolaan yang sesuai dengan

ajaran Islam maka akan terbangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa

rohmah sebagaimana dalam Q. S. Ar-Rum : 21

ا وهوا إليكنساجا لتوأز أنفسكم نلكم م لقاته أن خآي منل وعج )21: الروم. (بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu diberi dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram keadaannya, dan jadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. ArRum: 21)35

Berbekal pemahaman sakinah, mawaddah, wa rohmah, hal ini

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat,

yang berimbas meningkatkan kesejahteraan masyarakat tertentu.

2. Membentuk Pribadi Muslim

Orang tua yang tercerahkan akan mempengaruhi generasi

selanjutnya karena dalam keluarganya akan tercipta suatu kebiasaan

tertentu yang normatif, dan berlaku dalam keluarga tersebut.

34 A. Tafsir, Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995),

hlm. 11. 35 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag, 1985), hlm. 644.

Page 17: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

50

Adanya budaya dalam keluarga akan terbentuk sebuah nilai yang

ada dalam suatu keluarga, bagaimana bisa tercipta suatu budaya keluarga,

hal ini membutuhkan kesadaran dari pihak suami dan istri.36 Islam

memandang manusia sebagai makhluk pendukung dan pencipta

kebudayaan, dengan akal, ilmu dan perasaan, ia membentuk kebudayaan

dan sekaligus mewariskan kebudayaannya itu kepada anak dan

keturunannya, kepada orang/kelompok lain yang dapat mendukungnya,

kesanggupan mewariskan dan menerima warisan ini sendiri merupakan

anugerah Allah yang menjadikan makhluk manusia itu mulia.37

Sebagaimana firman Allah yang menjelaskan tentang potensi

untuk mentransfer pengetahuan:

قلى كذلكرينما آخا قواهثنرأو28: الدخان. ( و( Demikianlah (kata Tuhan) Kami mewariskan semua itu kepada kaum yang lain. (Q.S. 44: Ad-Dukhaan :28)38

Hal ini ditegaskan lagi dalam surat lain yang berbunyi:

رض ونجعلهم أئمة ونريد أن نمن على الذين استضعفوا في األنوارثنيالو ملهع5: القصص. (ج(

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). (Q.S. 28: Al-Qashash : 5)39

Pewaris berarti penerus dan penyambung kebudayaan dan

selanjutnya, meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan, menjadi

kewajiban manusia yang diberi kemampuan untuk mejadi pemegang

amanah yang paling tinggi bila dibandingkan dengan makhluk yang lain.

36 Wawancara Dengan Fauzil Adhim I Ramadhan 1425 H/15 November 2004, Jam 09.30-

11.30. 37 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 8. 38 Soenarjo, op. cit., hlm. 810. 39 Ibid., hlm. 609.

Page 18: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

51

Dengan mengawali niat yang benar dan mempunyai orientasi yang

jelas, serta mengelola rumah tangga dengan baik maka akan memunculkan

“budaya keluarga”, hal ini bisa kita lihal pada proses pendidikan yang

diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, kepada masyarakat dan juga

keluarganya, sehingga terjadi perubahan yang cukup signifikan, Inilah

yang perlu kita ambil pelajaran.

لقالذي خ كبم رأ باسا.اقر لقلقإل خع ان مننس. كبرأ واقر

)5-1: العلق. (علمنسان ما لم يإل علم ا. الذي علم بالقلم.كرمألا“Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-Alaq : 1-5 )40

Ayat tersebut menunjukkan betapa yang Maha pencipta telah

memuliakan manusia melebihi kodratnya, di antara kemuliaan yang

diberikan Allah kepada manusia adalah Dia telah meningkatkan tingkat

darah yang melekat di dinding rahim ke tingkatan sebagai manusia yang

memiliki potensi untuk mengetahui.

Sudah menjadi konsekuensi logis bagi setiap manusia, untuk dapat

memanfaatkan segala potensi essensi yang telah diamanahkan oleh SAW

kepadanya, maka sosok pribadi muslim yang terbentuk dari keluarga

muslim, yang dibutuhkan zaman sekarang, supaya mampu menetralisir

segala persoalan pada saat ini dan turut menjaga generasi mendatang.

Marcel A.Boisard mengidentifikasi beberapa corak khusus dari

pribadi muslim, sebagai berikut :

a. Adanya wahyu Allah yang memberi ketetapan kewajiban pokok yang

harus dilaksanakan oleh seorang muslim, yang mencakup seluruh

lapangan hidupnya, baik yang mneyangkut tugas terhadap Allah,

maupun terhadap masyarakat.

40 Ibid., hlm. 1079

Page 19: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

52

b. Dengan ajaran kewajiban ini menjadikan seorang siap sedia untuk

berpartisipasi dan beramal saleh dan bersedia untuk mengorbankan

jiwanya demi terlaksananya ajaran agama, pratek ibadah yang harus

dilaksanakan dengan aturan-aturan yang pasti dan teliti, hal in] akan

mendorong rasa kekeluargaan terhadap sesamanya.

c. Konsepsi Al Qur'an tentang alam yang menggambarkan penciptaan

manusia secara harmonis dan seimbang dibawah perlindungan Allah

SWT.41

Berdasarkan ajaran Islam maka seorang pribadi muslim tidak

egoistik tetapi seorang pribadi yang penuh dengan sifat pengabdian baik

kepada Allah maupun kepada sesamanya.

Allah telah menyusun hukum-hukum berumah tangga dalam

masyarakat, merinci hukum-hukum perkawinan, perceraian dan waris,

sunnah Rasulullah juga telah menjelaskan hak suami-istri, hak bapak atas

anak, hak anak atas bapak, kewajiban bagi semua anggota keluarga, Islam

memberi perhatian besar terhadap keluarga, karena peranan keluarga

sangat penting, apalagi untuk membangun masyarakat Muslim.42

Pendidikan kita telah gagal melahirkan manusia, karena sekolah

memperlakukan peserta didik semata sebagai hard disk yang siap

dimasuki informasi apa saja, tetapi tanpa program untuk mengolahnya,

setiap hari mereka hanya belajar menyimpan informasi kedalam otak, dan

mengingat kembali saat ulangan. Sementara pendidikan agama nyaris

tidak ada, yang disebut sebagai pendidikan agama sebenarnya adalah

pelajaran menghafal dengan materi agama, dan dalam partisi otak diberi

nama pendidikan atau pelajaran agama, ini berakibat sangat fatal terhadap

perkembangan religiusitas. Lebih khusus lagi spiritualitas-peserta didik.

Gara-gara penanamaan pelajaran menghafal sebagai pendidikan agama,

peserta didik mengalami dereligiusasi dan despiritualisasi yang

menyedihkan.

41 Zuhairini, dkk., Filsafat Pendididkan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 202 42 Kholid Ahmad asy-Syantu, Pendidikan Anak Putri dalam Keluarga, Penerjemah

Khatur Suhardi, (Jakarta Timur: CV. Pustaka al-Kautsar, 1993), hlm. 41

Page 20: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

53

Model pendidikan yang mereduksi agama menjadi hanya seperti

pelajaran bahasa indonesia, IPA. Hal ini membuat potensi ruhiyah peserta

didik tumpul dan mati. Bertambahnya jam pelajaran agama tidak

menambah kekuatan ruhiyah mereka, sebaliknya justru bisa rentan

masalah. Mereka kehilangan kepercayaan pada agama, meskipun mereka

tetap beragama. Setidaknya saat ini, itulah yang terjadi, anak-anak kita

banyak yang mengalami disorientasi hidup.

Anak dilahirkan dalam keluarga yang terdiri dari ayah ibu saudara,

yang melaksanakan pendidikan anak, merawatnya hingga sampai pada

masa dewasa, ketika dewasa anak mampu hidup secara terpisah dengan

kedua orang tuanya.43

Tentang bagaimana posisi keluarga dalam pendidikan anak seperti

yang diungkapkan Muhammad Nur Abdul Hafidz tentang keluarga

muslim yang diibaratkan bagaikan pioner dari sebuah masyarakat Islam,

rumah diibaratkan sebagai benteng aqidah.44

Secara fitrah sejak manusia dilahirkan telah membawa potensi,

yang menjadi tanggungjawab keluarga, untuk bisa dibimbing dan

diarahkan supaya potensinya tidak terbengkalai tanpa tujuan yang jelas,

disia-siakan begitu saja, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

anak, Islam memandang bahwa selain potensi bawaan, peran orang tua

mempunyai pengaruh terhadap anak, orang tua adalah lingkungan pertama

yang mengadakan kontak langsung dengan anak hal ini bisa dilakukan

dengan cara “good and interactive”. 45

Lingkungan anak termasuk cara perlakuan orang tua merupakan

faktor penting dalam pembentukan kepribadian, pembiasaan sikap,

kecenderungan dan pandangan terhadap hidupnya. Dengan pandangan

filosofis manusia sebagai homo sapien yaitu makhluk yang mempunyai

43 Sholeh Abdul Aziz, At-Tarbiyatu Wathorquth al-Tadris, Juz I Darul Ma'arif Bimathor,

t.th., hlm. 84 44 Suharsono, Mencerdaskan Anak, (Jakrta: Inisiasi Press, 2000), hlm. 79 45 Kamran Buseri, Ontologi Pendidikan Islam dan Dakwah, (Yogyakarta: UII Press,

2003), hlm. 10

Page 21: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

54

kemampuan untuk berilmu pengetahuan dari sinilah manusia mempunyai

curiosity yang tinggi terhadap segala yang ada disekitarnya, oleh karena

itu manusia bisa didik.

Sebagaimana ungkapan Muhammad Qutb bahwa kedua orang tua

merupakan figur yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak,

karena intensitas interaksi antara orang tua dengan anak lebih banyak

dibandingkan waktunya diluar.46

Orang tua merupakan figur yang diuswahi seharusnya mampu

memberikan tauladan yang baik, kepada anaknya sehingga anak ketika

pada masa imitasion tidak salah mengambil figur, salah dalam mencari

figur berakibat fatal untuk pembentukan pribadi yang mengalami proses.

Proses berfikir yang efektive memiliki dasar dan kerangka yang

jelas dengan didasari rasa tanggung jawab, iman disini meyakini dalam

hati, mengucapkan dengan lesan serta mengamalkan dengan perbuatan,

karena iman sebagai rujukan proses berfikir secara aktual yang

dimanifestsikan dalam bentuk amal sholeh yaitu suatu bentuk aktifitas,

kerja kreatif yang berupa tauhid untuk mewujudkan Rahmatallil Alamin,

keseimbangan bagi alam dan segala isinya.47

Islam selau mendorong umatnya untuk mempergunakan akal dan

menunutut ilmu pengetahuan, dengan demikian mereka dapat

membedakan mana yang benar dan mana yang salah dapat menyelami

hakekat alam, dapat menganalisa segala pengalaman yang telah alami

umat terdahulu.

Lalu Mohammad Fauzil memberi kasus Aya Lorrine Monro yang

menangani sebuah SMU dengan latar belakang sebagian siswa, berasal

dari keluarga yang broken-home dan hidup dengan logika kekerasan. Ada

dua hal yang harus la selesaikan pertama, membangkitkan high level of

expectation (tingkat harapan yang tinggi) mereka di motivasi untuk

46 Khatib Ahmad Syaltut, Menumbuhkan Sikap dan Moral dan Spiritual Anak dalam

Keluarga Muslim,Terjemah Ibnu Burdah (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1998), hlm. 16 47 Ary Ginanjar Agustian, ESQ (Ernitional Spiritual Quotion), (Jakarta: Arga, 2001), hlm.

66

Page 22: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

55

memiliki target-target, tujuan dan cita-cita besar. Kedua, meletakkan

landasan berupa keyakinan (belief) yang kuat sebagai penggerak untuk

melakukan dan mencapai terbaik (the spirit of excellence).

Proses untuk membangkitkan kekuatan ruhiyah berupa keyakinan

yang kuat pada Allah, serta kesadaran akan kasih sayang dan kekuasaan

Allah harus mencakup semua aspek, pendidikan dirancang untuk secara

seimbang memberi sentuhan yang menggerakkan aspek kognitif, afektif,

konatif, psikomotorik, dan spiritual anak, tidak bisa dipisah-pisahkan

pendidikan yang hanya menyentuh salah satu aspek saja, akan lunak dan

rapuh, boleh jadi tampaknya kuat tetapi tidak memiliki landasan yang

kuat.

وإذ قال ربك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة قالوا أتجعل فيها ا وفيه فسدن يقال م لك سقدنو دكمح حبسن نحناء ومالد فكسي

)30: البقرة. (إني أعلم ما ال تعلمونSesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahakan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman, sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (Q.S. Al-Baqarah: 2:30)48

Anak-anak yang memiliki motivasi intrinsik, merasa nyaman

dengan apa yang dikerjakan, menemukan kegembiraan saat menghadapi

tantangan, bahagia ketika mengerjakan tugas-tugas sehingga is terlibat

penuh secara emosional. Mereka berpartisipasi melakukan kegiatan karena

menemukan kegembiraan, kebahagiaan, keasyikan atau makna dan apa

yang dilakukannya, bukan demi memperoleh hadiah. Dalam tindakan itu

sendiri, ada yang dia dapatkan sebagaimana pendaki gunung memperoleh

48 Ibid., hlm. 13

Page 23: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

56

kepuasan. Kebahagiaannya terletak pada kemampuannya mengatasi

rintangan. Bukan pada decak kagum orang yang memandang.49

Dalam pendidikan tidak bisa terlepas dari sebuah keterbatasan dan

kelebihan dari anak didik kelebihan merupakan yang dimiliki anak, hal ini

merupakam motivasi bagi anak untuk tetap berkembang menjadi manusia

yang baik hal ini di tunjang oleh konsep fitrah.

Pendidikan Islam juga bertujuan untuk mengembangkan potensi-

potensi baik jasmaniah maupun rohaniah emosional maupun intelektual,

serta ketrampilan agar manusia mampu mengatasi problema hidup secara

mandiri serta sadar dapat hidup menjadi manusia-manusia yang berfikir

bebas sehingga dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan

masyarakat serta dapat mempertanggungjawabkan amal perbuatannya

dihadapan Allah.50

Tujuan pendidikan membentuk insan ulil albab yang dilakukan.

secara integral, supaya manusia mampu memposisikan diri sebagai utusan

dari Allah di dunia ini. Proses pemenuhan mencapai tingkat tersebut tidak

begitu saja dapat diperoleh secara instan, namun perlu tahapan-tahapan

yang wajib dilalui dan dilaksanakan selama manusia masih mampu

berproses untuk mengadakan sebuah perubahan (pada diri sendiri ).

Perlu adanya tanggungjawab dari semua unsur pendidikan bila

ingin mencapai tujuan dengan menafikan salah satu unsur merupakan

suatu kendala dalam dunia pendidikan, hal ini sama dengan menafikan

fungsi dari salah.satu pemeran dalam dunia pendidikan, tingginya

signifikansi dari semua pihak baik keluarga masyarakat dan sekolah,

pendorong kesuksesan anak dimasa depan, untuk itu buatlah anak berfikir

dengan tercerahkan.

Lingkungan juga berperan dalam pendidikan anak, oleh karena itu

sebesar apa porsi keluarga dalam melaksanakan proses pendidikan anak

49 Kreatif Tanpa Musik Cerdas Tanpa Sempoa, Dokumen Mohammad Fauzil Adhim,

hlm 18 50 Yusuf al-Qardhawy, Pendidikan Islam dan Madrasah al-Banna, Terjemahan Bustani

A, Ghani, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), hlm. 101

Page 24: BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · pernikahan untuk isteriku, menjadi best seller, sehingga namanya

57

akan nampak tingkat keberhasilannya ketika anak sudah melakukan

interaksi dengan masyarakat, karena itu keluarga ibaratnya memberikan

sebuah landasan awal dan bagaimana mengarahkan anaknya supaya

mempunyai kepribadian yang kuat sehingga mampu memfilter segala

fenomena yang terjadi.

Membuat anak yang mampu mengakselerasikan segala potensi

daya imajinasi yang dimiliki, dalam bentuk bentuk riil namun tidak

meninggalkan transendensi yang harus dijadikan parameter dalam segala

aktivitasnya, tidak mudah terwarnai oleh arus negatif dampak dari

globalisme, survive bagi anak hal ini merupakan sebuah harapan dari

pelaksanaan suatu pendidikan, dalam kondisi apapun, mampu dihadapi

oleh seorang anak yang telah ditempa dengan proses pendidikan dalam

keluarga muslim.