PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP...

55
PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA Oleh : Asmarita, S.Pd.I NIM: 1420410043 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi PAI Yogyakarta 2016

Transcript of PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP...

Page 1: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM

TENTANG KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA

Oleh :

Asmarita, S.Pd.I

NIM: 1420410043

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi PAI

Yogyakarta

2016

Page 2: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal
Page 3: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal
Page 4: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal
Page 5: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal
Page 6: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal
Page 7: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

vii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allahterhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalumengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S. At-Tahrim: 6).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Q.S. At-Tahrim: 6 (Bandung:Diponegoro, 2010), hlm 560.

Page 8: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

viii

ABSTRAK

Asmarita, 1420410043, “Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim TentangKonsep Pendidikan Keluarga”. Prodi Pendidikan Islam. Program PascasarjanaUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016.

Penulis mengambil pemikiran Mohammad Fauzil Adhim didasari olehkeinginan untuk mendalami pemikiran Mohammad Fauzil Adhim mengenaipendidikan keluarga, Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yangberkompeten tentang keluarga dan pendidikan anak. Masa remaja dihabiskanFauzil untuk mengasah potensi kreatifnya dalam dunia baca-tulis, beliaumengawalinya sebagai kolumnis di berbagai majalah yang berkaitan dengankeluarga. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas adalah (1)Bagaimana konsep pendidikan keluarga menurut Mohammad Fauzil Adhim? (2)Bagaimana penerapan konsep pendidikan keluarga bagi pendidikan anak? (3) Apakontribusi pemikiran Mohammad Fauzil Adhim terhadap pendidikan keluargasaat ini?

Untuk memperoleh hasil penelitian, penulis menggunakan library researchdengan pendekatan kualitatif-deskriptif terhadap data (primer dan sekunder), sertamenggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Pengumpulan data dilakukandengan cara menelaah dan menganalisis sumber data dari referensi yang terkaitdan dari telaah analisis data itu dapat dihasilkan kesimpulan.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: pendidikan keluargamerupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang dilaksanakan olehorang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalamkeluarga. Sebab keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utamadalam menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Fungsi dan peranorang tua bahkan mampu untuk membentuk arah keyakinan anak-anak mereka.konsep pendidikan yang harus diberikan pertama kali kepada keluarga menurutMohammad Fauzil Adhim adalah anak, karena anak merupakan amanah dan salahsatu hal penting dalam keluarga yang harus mendapat perhatian penuh, olehkarena itu sebagai orang tua harus menjaga dan memelihara amanah itu. Masakanak-kanak merupakan masa yang paling penting untuk sepanjang usiahidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasarkepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Oleh sebab itu,perlu para pendidik atau orang tua mengetahui perkembangan anak pada masausia dini menjadi mutlak adanya jika ingin memiliki generasi yang mampumengembangkan diri secara optimal. Adapun kontribusi pendidikan keluarga saatini adalah: orang tua harus memiliki wawasan dan pengetahuan tentang mendidikanak, menyadari bahwa perkembangan dan pendidikan anak itu berproses sangatpanjang, memahami tujuan yang baik dan benar dalam mendidik anaknya, pekaterhadap lingkungan dunia pendidikan anak, memperhatikan pendidikan anakbahkan dimulai dari usia dini dan menyiapkan masa depan anak dengan baik, sertamemberi bekal ilmu yang bermanfaat dan agama yang kuat.

Kata Kunci : Pendidikan, Keluarga, Orang Tua, Anak

Page 9: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

ix

PERSEMBAHAN

Tesis ini Penulis persembahkan Untuk Almamater tercinta

PRODI PENDIDIKAN ISLAM

Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 10: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf latin Keterangan

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak

dilambangkan

ب Ba’ B Be

ت Ta’ T Te

ث Sa’ S Es (dengan titik di

atas)

ج Jim J Je

ح Ha H Ha (dengan titik

di bawah)

خ Kha Kh Ka dan ha

د Dal D De

ؤ zal Z Zet dengan titik di

atas

ر ra R Er

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin Sy Es dan ye

ص Sad S Es (dengan titik di

bawah)

ض Dad D De (dengan titik

di bawah)

ط Ta’ t Te (dengan titik

Page 11: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xi

di bawah)

ظ Za’ z Zet (dengan titik

di bawah)

ع ‘ain ‘ Koma terbalik di

atas

غ gain g ge

ف Fa’ f ef

ق qaf q Qi

ك kaf k ka

ل lam l el

م mim m em

ن nun n En

و wawu w we

ه Ha’ h ha

ء hamzah ‘ apostrof

ي Ya’ y ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

متعقد ین

عد ة

ditulis

ditulis

muta’aqqidin

‘iddah

C. Ta’ Marbutah

1. Bila dimatikan ditulis h

ھبة

جز یة

ditulis

ditulis

hibbah

jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,

kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).

Page 12: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xii

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, amak

ditulis dengan h.

كرامھ اال ولیا ء ditulis karamah al-auliya’

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah,

dammah, ditulis t.

زكاةالفطر ditulis zakatul fitri

D. Vokal Pendek

___________ kasrah ditulis i

___________ fathah ditulis a

___________ dammah ditulis u

E. Vokal Panjang

fathah + alifجاھلیة

ditulisditulis

ajahiliyyah

fathah + ya’ matiیسعي

ditulisditulis

ayas’a

kasrah + ya’ matiكریم

ditulisditulis

ikarim

dammah + wawumatiفروض

ditulis

ditulis

u

furud

F. Vokal Rangkap

Fathah + ya’matiبینكم

ditulis

ditulis

ai

bainakumFathah + wawu

matiقول

ditulis

ditulis

au

qaulum

Page 13: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xiii

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

اانتم

اعدت

لئن شكرتم

ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u’idat

la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti Huruf Qamariyah

القران

القیاس

ditulis

ditulis

al-Qura’an

al-Qiyas

b. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf

Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.

السماء

الشمس

ditulis

ditulis

as-Sama’

asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkap Kalimat

الفروضذوي

السنةاھل

ditulis

ditulis

zawi al-furud

ahl as-sunnah

Page 14: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xiv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq, maghfirah serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yang merupakan tugas dan

syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar magister dari Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan,

khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal dan petunjuk bagi

kehidupan di dunia dan di akhirat.

Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis atas terselesainya

penulisan tugas akhir akademik ini, meskipun dalam proses penyusunannya

banyak mengalami hambatan dan cobaan, disebabkan lebih atas keterbatasan

penulis. Namun, berkat bantuan dan motivasi serta doa dari berbagai pihak,

alhamdulilllah penulis dapat melalui semua itu, walaupun penulis menyadari tesis

yang berjudul “Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim Tentang Konsep

Pendidikan Keluarga”, tentu jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis

sangat bersyukur kepada Allah SWT untuk kepada semua pihak yang telah

membantu kelancaran dalam penulisan tesis ini, dan penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang tiada terhingga pada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Machasin, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 15: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xv

2. Bapak Prof. Noorhaidi, M.A, M.Phil, Ph.D, selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Ro’fah, BSW., M.A., Ph.D selaku ketua Program Studi Pendidikan

Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

yang telah memberikan banyak kemudahan bagi penulis untuk penyelesaian

studi.

4. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Chirzhin, M.Ag, selaku pembimbing tesis,

yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran-saran dengan penuh

kesabaran kepada penulis, juga menyediakan waktu dan tempat sampai

penyusunan tesis ini selesei.

5. Para dosen yang memberi mata kuliah di Program Studi Pendidikan Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berkat bimbingan dan

pengajaran para dosen, penulis memperoleh ilmu pengetahuan yang sangat

besar manfaatnya.

6. Para pegawai di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, khususnya pegawai di Program Studi Pendidikan Islam

Pascasarjana, dan pegawai di unit perpustakaan, atas keramahan dan bantuan

yang telah penulis terima.

7. Bapak Mukhtar Lupi serta Ibu Rakiyah, atas do’a, teladan dan motivasi

selama ananda belajar hingga tak terbatas waktu.

8. Rekan-rekan mahasiwa Program Studi Pendidikan Islam konsentrasi

Pendidikan Agama Islam khususnya kelas PAI-B angkatan tahun 2014 yang

selalu kompak dalam belajar dan bersilaturrahim.

Page 16: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xvi

9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penulisan tesis ini, yang mungkin tidak disebutkan satu

persatu.

Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat kepada penulis

dalam penyusunan tesis ini. Semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah

SWT dan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda.

Amin.

Selanjutnya dalam penulisan dan penyusunan tesis ini, penulis tidak lepas

dari adanya kesalahan dan kekurangan, baik dari segi teknik penulisan dan materi

yang disajikan dalam tesis ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk

dan bimbingan-Nya kepada kita semua.

Amin Ya Robbal Alamiiin.

Yogyakarta, 01 Maret 2016

Penulis

Asmarita1420410043

Page 17: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................ iv

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ........................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING............................................................... vi

MOTTO .................................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN..................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................... x

KATA PENGANTAR .............................................................................. xiv

DAFTAR ISI............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................... 18C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 18D. Tinjaun Pustaka........................................................................ 19E. Kerangka Teori......................................................................... 21F. Metode Penelitian..................................................................... 25G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 28

BAB II PENDIDIKAN KELUARGAA. Pengertian Pendidikan Keluarga .............................................. 29B. Tujuan dan Bentuk Pendidikan Keluarga ................................ 31C. Fungsi-Fungsi Pendidikan Keluarga ........................................ 36D. Metode Pendidikan Keluarga................................................... 41E. Tahap-Tahap Masa Dalam Pendidikan Keluarga .................... 47

BAB III BIOGRAFI DAN KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM

A. Biografi Mohammad Fauzil Adhim......................................... 52B. Karya-karya Mohammad Fauzil Adhim .................................. 64

BAB IV PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANGKONSEP PENDIDIKAN KELUARGA

A. Konsep Pendidikan Keluarga................................................... 66

Page 18: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

xviii

B. Penerapan konsep pendidikan keluarga bagi pendidikan anak 93C. Kontribusi Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim Terhadap

Pendidikan Keluarga Saat Ini................................................... 104

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 129B. Saran........................................................................................ 130

DAFTAR PUSTAKADAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu dalam kehidupannya sehari-hari saling berinteraksi dan

berkomunikasi, interaksi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidupnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang

membutuhkan orang lain. Begitu pula yang interaksi pertama kali dilakukan

dalam keluarga, karena keluarga merupakan lembaga pertama dan utama bagi

anak. Pertama karena keluarga (orang tua) adalah orang pertama dan paling

banyak melakukan kontak dengan anaknya. Utama karena pengaruh mereka

amat mendasar dalam perkembangan kepribadian anaknya.1

Keluarga merupakan institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan,

di dalamnya hidup bersama pasangan suami istri secara sah karena

pernikahan, mereka hidup bersama sehidup semati, dengan ringan dijinjing,

berat sama dipikul, selalu rukun dan damai dengan tekad dan cita-cita untuk

membentuk keluarga bahagia dan sejahtera lahir dan batin.2

Kegiatan dan proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan,

yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini harus bekerja

sama dan saling mendukung untuk hasil yang maksimal dalam membentuk

kepribadian seorang anak yang baik dan sholeh. Lingkungan pertama yang

punya peran adalah lingkungan keluarga, di sinilah anak dilahirkan,di rawat

1 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya,2011), hlm 135.

2 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga (Jakarta:Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 16.

Page 20: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

2

dan dibesarkan. Di sinilah proses pendidikan berawal, orang tua adalah guru

pertama dan utama bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa dan

sosial pertama bagi anak. Orang tua (ayah) adalah orang yang pertama kali

melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal kelahirannya. Orang

tua adalah orang yang pertama kali mengajarkan anak berbahasa dengan

mengajari anak mengucapkan kata ayah, ibu, nenek, kakek dan anggota

keluarga lainnya. Orang tua adalah orang yang pertama mengajarkan anak

bersosial dengan lingkungan sekitarnya.

Orang tua, ibu khususnya karena seorang ibu yang biasanya punya

banyak waktu bersama anak di rumah, bisa menjadi guru yang baik bagi

anak-anaknya, jika seorang ibu mampu mengarahkan, membimbing dan

mengembangkan fitrah dan potensi anak secara maksimal pada tahun-tahun

pertama kelahiran anak dimana anak belum disentuh oleh lingkungan lain,

dalam artian anak masih suci.

Masa-masa anak hanya berinteraksi dengan anggota keluarga, ini

adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk membentuk karakter seorang

anak. Orang tualah yang mengarahkan kehidupan anak dengan kebiasaan

yang dilakukan sehari-hari di rumah yang merupakan teladan bagi anak.

Disadari atau tidak oleh orang tua, gerak-gerik dan tingkah laku mereka

sehari-hari yang setiap waktu bahkan setiap saat dilihat, dirasakan dan di

dengar oleh anak adalah proses belajar bagi mereka.

Kalau materi yang sering diterima anak baik, sebuah keluarga yang

harmonis, hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang, secara otomatis

Page 21: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

3

unsur-unsur kebaikan itu akan tertransfer ke dalam diri anak, di saat itu bisa

dikatakan orang tua telah berhasil menjadi seorang guru yang baik bagi

anaknya. Namun jika materi yang sering diterima anak tidak baik, seperti

kekerasan dalam rumah tangga, perhatian dan kasih sayang yang kurang

karena orang tua sibuk dengan urusan masing-masing, ucapan-ucapan yang

tidak baik, di saat itu orang tua telah gagal menjadi guru pertama dan utama

bagi anak.

Proses kehidupan dalam sebuah keluarga adalah proses belajar pertama

bagi anak sebelum mereka hidup dalam lingkungan yang lebih luas yaitu

sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya setiap orang tua harus

mampu memanfaatkan masa-masa ini untuk mengembangkan potensi anak

untuk membentuk pribadi yang sempurna. Setiap oarng tua selalu

mengatakan dan berharap punya anak yang baik dan sholeh. Jadi, untuk

mewujudkan keinginan dan harapan itu, jadilah orang tua sekaligus guru bagi

anak di rumah, dengan menyajikan materi-materi yang mereka butuhkan

yaitu suasana yang tenang tanpa pertengkaran dan kekerasan, kasih sayang

dan perhatian yang cukup dari sosok seorang ibu dan ayah.

Selanjutnya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh

menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab

sekolah. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak

berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya di sinilah

dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai

Page 22: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

4

pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan

yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam

keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah

dalam keluarga.

Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi

pertumbuhan dan perkembangannya. Fungsi utama keluarga adalah sebagai

wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak,

mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan

fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan

lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga yang sejahtera.

Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk

menjalankan fungsi departemen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan

untuk menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan

sulit sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-

kegagalannya.

Secara luas keluarga meliputi semua pihak yang mempunyai hubungan

darah atau keturunan, dan secara lebih sempit, keluarga terdiri dari orang tua

(ayah dan ibu) dan anak-anak (kalau mempunyai anak). Ciri khas keluarga

meliputi adanya hubungan pasangan suami-istri yang diikat oleh pernikahan.

Keluarga juga merupakan suatu persekutuan hidup yang dijalin dengan kasih

Page 23: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

5

sayang antara pasangan dua jenis manusia, yang dikukuhkan dengan

pernikahan, yang dimaksud untuk saling menyempurnakan diri.3

Akhir-akhir ini terus dirasakan betapa pentingnya peranan keluarga itu,

tetapi juga di rasakan betapa sulitnya membangun keluarga yang harmonis

dan sejahtera yang menjadi tempat hidup bersama antara semua anggota

keluarga (suami, istri, dan anak-anaknya) dalam suasana yang penuh kasih

sayang, akrab dan sejahtera. Suami istri tidak bisa saling mencurahkan kasih

sayang secara penuh. Mereka tidak bisa saling menerima, mempercayai dan

memaafkan kekurangan-kekurangan, padahal setiap orang selalu punya

kekurangan. Di sini keluarga dipenuhi oleh keluh-kesah dan kekecewaan.

Bukan oleh keadaan ekonomi, melainkan oleh ketidakpuasan terhadap teman

hidupnya beserta keluarganya. Sehingga interaksi antar keduanya menjadi

kacau. Dalam keadaan yang demikian, keluarga tidak menjadi tempat terbaik

untuk membesarkan anak dan menumbuhkan kekuatan jiwa mereka. Rumah

menjadi tempat yang sempit, sehingga anak-anak dan suami tidak

menemukan kedamaian di dalamnya. Meskipun secara fisik, rumah cukup

besar dan megah.4

Dalam kehidupan anak tentunya keluarga merupakan tempat yang

sangat vital. Anak-anak memperoleh pengalaman pertamanya dari keluarga.

Dalam keluarga peranan orang tua sangatlah penting. Mereka merupakan

model bagi anak. Ketika orang tua melakukan sesuatu anak-anak akan

3 Muhammad Tholhah Hasan, Dinamika Pemikiran Tentang Pendidikan Islam (Jakarta:Mitra Abadi Press, 2006), hlm 222-223.

4 Mohammad Fauzil Adhim, Kado Pernikahan untuk Istriku (Yogyakarta: Mitra Pustaka,1998), hlm 28.

Page 24: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

6

mengikuti orang tua mereka. Hal ini disebabkan anak dalam masa meniru.

Orang tua yang satu dengan orang tua yang lainnya dalam mendidik anak-

anak tentunya juga berbeda. Mereka mempunyai suatu gaya atau tipe-tipe

tersendiri. Dan tentunya gaya-gaya tersebut akan berpengaruh terhadap

perkembangan anak. Oleh karena itu lingkungan keluarga sangatlah penting

untuk pertumbuhan dan perkembangan anak terutama perkembangan sosio-

emosinya.

Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan

kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-

tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian

anak, orang tua harus menumbuhkan susasana edukatif di lingkungan

keluarga sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orang tua

mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga baik sejak

anak dalam kandungan maupun setelah anak lahir. Begitu pentingnya

pengaruh pendidikan anak dalam keluarga, sehingga orang tua harus

menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung jawab yang harus

dilakukan oleh orang tua antara lain: (1) memelihara dan membesarkannya

(2) melindungi dan menjamin kesehatannya (3) mendidik dengan berbagai

ilmu (4) membahagiakan kehidupan anak.5

Tanggung jawab yang mendapat perhatian besar dalam pendidikan

keluarga adalah orang tua terhadap anak-anaknya yang berwenang

memberikan pengarahan, pengajaran, dan pendidikan. Orang tua memiliki

5 Wiji Suwano, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2006), hlm40-41.

Page 25: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

7

hubungan terdekat dengan anak-anaknya dan mewariskan karakter tertentu

sehingga orang tua wajib meluruskan sifat-sifat anaknya yang buruk menurut

nilai-nilai yang berlaku.6

Pendidikan di dalam keluarga memiliki makna usaha sadar yang

dilakukan oleh orang tua untuk membantu mengembangkan kepribadian dan

kemampuan anak menjadi individu mandiri. Pendidikan dalam keluarga juga

merupakan tanggung jawab orang tua, dengan peran ibu lebih banyak. Karena

ayah biasanya pergi bekerja dan kurang ada di rumah, maka hubungan ibu

dan anak lebih menonjol. Meskipun peran ayah juga amat penting, terutama

sebagai tauladan dan pemberi pedoman. Kalau anak sudah mendekat dewasa

peran ayah sebagai penasehat juga penting, karena dapat memberikan aspek

berbeda dari yang diberikan ibu. Oleh karena hubungan ayah dan anak

terbatas waktunya, terutama di hari kerja, maka ayah harus mengusahakan

agar pada hari libur memberikan waktu lebih banyak untuk bersama dengan

anak.7

Sistem pendidikan yang baik harus menunjukkan tatanan konseptual

proses pendidikan dalam keluarga sebagai realisasi tanggung jawab orang tua

terhadap pendidikan anaknya, antara lain aspek-aspek pendidik yang sangat

penting untuk diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya. Aspek-

aspek yang dimaksudkan adalah aspek pendidikan ibadah, pokok-pokok

6 Anas Salahuddin, Filsafat Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm 213-214.

7 http://no3vie.wordpress.com/pendidikan-dalam-keluarga, diakses tanggal 27 November2015.

Page 26: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

8

ajaran berperilaku, dan pendidikan yang meningkatkan kecerdasan

intelektual, emosional, dan spiritual anak8.

Semua hal di atas merupakan tanggung jawab orang tua terhadap anak.

Dalam keluarga, anak mendapat perawatan dan bimbingan dalam rangka

pembentukan sifat dan kepribadiannya. Yang perlu diperhatikan adalah, anak

merupakan peniru yang baik. Mereka melihat bagaimana lingkungan

sekitarnya bersikap, dan kemudian tanpa sadar menirunya. Oleh karena itu,

penanaman nilai-nilai positif sejak dini sangat diperlukan.

Pokok-pokok pendidikan yang baik dalam keluarga harus membantu

anak-anak memahami posisi dan perannya masing-masing, membantu anak-

anak mengenal dan memahami norma-norma kehidupan yang layak

diaplikasikan9.

Untuk itu orang tua harus menciptakan suasana rumah yang aman dan

nyaman bagi anak dan keluarganya. Orang tua harus bisa menempatkan

posisinya sebagai ayah dan posisinya sebagai ibu dan lain sebagainya. Orang

tua juga harus memahami tanggung jawab terhadap anak dan keluarganya.

Jika orang tua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik seperti yang

diiinginkan, maka orang tua harus menciptakan suasana rumah yang nyaman,

mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, sehingga jika terjadi

sesuatu di dalam keluarga, mereka bisa menanganinya dan tidak berimbas

pada anaknya.

8 Ibid.9 Ibid.

Page 27: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

9

Dalam mendidik anak, tentu saja orang tua tidak mungkin sanggup

mendidik dan mengajar anak-anak mereka dengan segala ilmu pengetahuan

yang diperlukan untuk bekal hidup anak-anaknya dalam masyarakat yang

sudah sedemikian majunya seperti sekarang ini. Keluarga harus dibantu.

Sekolahlah yang berkewajiban membantu keluarga atau orang tua dalam

mendidik dan mengajar anak-anaknya. Namun, berhasil tidaknya pendidikan

di sekolah bergantung dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga.

Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak

selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga

menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di

masyarakat.10

Demikianlah, tidak dapat disangkal lagi betapa urgennya pendidikan

dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia

yang berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Tentang urgensinya

pendidikan dalam lingkungan keluarga itu telah dinyatakan oleh banyak ahli

didik dari zaman yang telah dahulu.

Pertama, John Amos Comenius, ia adalah tokoh Eropa yang pertama

kali membebankan perhatian terhadap dunia pendidikan anak. Ia mengarang

buku pelajaran bahasa dengan menggunakan gambar. Di bawah setiap

gambar isi tulis nama atau keterangan dalam bahasa ibu dan bahasa Latin.

Bukunya yang berjudul School Infancy, merupakan lanjutan dan sebagian isi

10 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teorotis dan Praktis (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2007), hlm 78-79.

Page 28: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

10

bukunya yang sangat terkenal.11 Comenius adalah seorang ahli didaktik yang

terbesar, dalam buku Didaktica Magna, di samping mengemukakan asas-asas

didaktiknya yang sampai sekarang masih dipertahankan kebenarannya, juga

menekankan betapa urgensinya pendidikan keluarga itu bagi anak-anak yang

sedang berkembang. Dalam uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah

yang dilalui oleh anak sampai tingkatan kedewasaannya, ia menegaskan

bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam

keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu). Untuk tingkatan ini

ditulisnya sebuah buku penuntun, yaitu Informatorium. Di dalamnya

diutarakan bagaimana orang-orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan

bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-

anaknya.12

Kedua, Jean Jacques Rousseau, ia adalah salah seorang pelopor ilmu

jiwa anak, mengutarakan pula betapa pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia

menganjurkan agar pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap-tiap masa

perkembangannya sedari kecilnya. Dalam buku, yang diberi judul

Emile, dijelaskannya pendidikan-pendidikan manakah yang perlu diberikan

kepada anak-anak mengingat masa-masa perkembangannya anak itu.13

Perlu diketahui bahwa dasar pendidikan menurut Rousseau ialah alam

anak-anak yang belum rusak; anak-anak harus dididik sesuai dengan

alamnya. Kata-kata Rosseau yang penting dan selalu menjadi pedoman bagi

11 William Boyd, The History of Western Education (London: Adam and Charles Black,1959), hlm 242.

12 Ibid., hlm 242.13 Ibid., hlm 243.

Page 29: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

11

kaum pendidik ialah “anak” itu bukanlah orang dewasa dalam bentuk

kecil”. Pikiran, perasaan, keinginan dan kemampuan anak itu berbeda dengan

kemampuan orang dewasa.14

Ketiga, C.G. Salzmann, seorang penganut aliran philantropinum, juga

telah mengkritik dan mengecam pendidikan yang telah dilakukan oleh para

orang tua waktu itu. Dalam karangannya, Krebsbuchlein (Buku Udang

Karang) Salzmann mengatakan bahwa segala kesalahan anak-anak itu adalah

akibat dari perbuatan pendidik-pendidiknya, terutama orang tua. Orang tua

pada masa Salzmann dipandangnya sebagai penindas yang menyiksa anaknya

dengan pukulan yang merugikan kesehatan, dan menyakiti perasaan-perasaan

kehormatannya. Di sini Salzmann hendak menunjukkan bahwa pendidikan

keluarga atau orang tua penting sekali. Ia juga menunjukkan berapa besar

pengaruh lingkungan alam sekitar terhadap pertumbuhan dan pendidikan

anak-anak.15

Keempat, Johan Heindrick Pestalozzi, seorang ahli pendidikan sosial

yang kenamaan, telah mengabdikan tenaga, pikiran, dan hidupnya untuk

kepentingan anak-anaknya. Di berbagai tempat di negerinya (antara lain di

Neuhof, Stanz, dan Burgdof) ia mendirikan tempat-tempat pendidikan yang

diperuntukkan bagi anak-anak yatim piatu dan anak miskin lainnya, yang

kebanyakan dari anak-anak tersebut tidak mendapat pendidikan dari orang

14 Ibid., hlm 243.15http://notok.blogspot.com/pendidikan-dalam-keluarga, diakses pada tanggal 27

November 2015.

Page 30: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

12

tuanya. Dalam tempat-tempat pendidikannya itu ia bekerja sebagai ayah, ibu,

dan guru dari anak-anak, yang didirikannya secara klasikal itu.16

Lebih nyata lagi bahwa ia sangat menghargai dan menunjukkan betapa

pentingnya pendidikan keluarga itu, setelah terbit bukunya Lienhard und

Gertrud dan Wie Gertrud ihre Kinder lehrt (Bagaimana Gertrud Mengajar

Anaknya). Dalam buku itu diuraikannya tentang pendidikan keluarga sebagai

unsur pertama dalam kehidupan masyarakat. Diutarakannya pula bagaimana

memberi pelajaran dan pendidikan agama kepada anak-anak.

Kelima, Friederich Wilhelm Frobel. Ia dilahirkan di Jerman dan

mengabdikan kehidupannya dalam mengembangkan suatu sistem untuk

mendidik anak. Frobel dianggap sebagai ayah dari pendidik anak usia bayi,

selain itu dikenal sebagai pencipta “garden of children” atau kindergarten

(taman kanak-kanak), yang didirikan pada tahun 1837 di Blankenburg

Jerman.17

Pandangan Frobel tentang pendidikan merupakan perluasan dari

pandangannya terhadap dunia dan pemahamannya tentang hubungan

individu, Tuhan dan alam. Pendidikan dapat membantu perkembangan anak

secara wajar. Apabila anak mendapat pengasuhan yang tepat, maka seperti

halnya tanaman muda atau binatang yang berkembang secara wajar dan

mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak perlu mengikuti

sifat dari anak. Bermain dipandang sebagai suatu metode dari pendidikan dan

16 William Boyd, The History of Western Education…, hlm 325.17 Soemantri Patmodewono, Pendidikan Anak Pra Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta. 1998),

hlm 6-7.

Page 31: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

13

cara dari anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar.

Kurikulum yang dirancang Frobel meliputi pekerjaan, atau kegiatan seni

keahlian, pembangunan atau konstruksi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan

bermain jilin, kayu, kotak, menggunting kertas, menganyam, melipat kertas

dan menusuk-nusuk kertas. Meronce benang, menggambar dan menyulam,

menyanyi, permainan-permainan, bahasa dan aritmatika.18

Menurut Frobel, guru bertanggung jawab dalam membimbing dan

mengarahkan, dengan demikian anak menjadi kreatif dan akan

menyumbangkannya kepada masyarakat. Oleh karena, itu mengembangkan

kurikulum pra sekolah dengan terencana dan sistematis. Dasar kurikulumnya

adalah gift and occupation, nyanyian yang dicitakan dan bermain yang

mendidik.

Keenam, Al-Ghazali, ia termasuk ke dalam kelompok sufistik yang

banyak menaruh perhatian besar terhadap pendidikan, karena pendidikan

banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. Dalam

masalah pendidikan ia lebih cenderung berpaham empirisme. Hal ini antara

lain disebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap

anak didik.19

Menurut al-Ghazali anak dilahirkan tanpa dipengaruhi oleh sifat-sifat

hereditas kecuali hanya sedikit sekali, karena faktor pendidikan, lingkungan

dan masyarakat merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi sifat-sifat

18 Ibid., hlm 7.19 Ali al-Jumbulati Abdul Futuh al-Tuwaisi, Perbandingan Pendidikan Islam (Jakarta:

Rineka Cipta, 1994), hlm 147.

Page 32: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

14

anak. Pendapat beliau ini sejalan dengan pendapat para ahli psikologi

(behaviorisme) yang menginginkan adanya pengaruh faktor keturunan ini

secara mutlak. Pandangan ini mirip dengan pandangan yang menyatakan

bahwa anak lahir ke dalam kehidupan dengan akal pikirannya bagaikan

lembaran putih yang bersih dari ukiran atau gambar-gambar (seperti teori

tabula rasa, John Locke). Oleh karena itu, dalam pandangannya seorang anak

tergantung kepada kedua orang tua yang mendidiknya, hati seorang anak itu

bersih, murni, laksana permata yang amat berharga, sederhana dan bersih dari

gambaran apapun.20

Jelaslah pendapat beliau bahwa anak dilahirkan dalam fitrah yang

netral, di mana orang tua keduanya yang membentuk agamanya kapan saja

dan di mana saja. Hal ini dapat dibuktikan bahwa anak berwatak buruk

karena belajar dari keburukan perilaku lingkungan di mana ia hidup serta

cara-cara bergaul dengan lingkungan itu, juga dengan kebiasaan-kebiasaan

yang berlaku di lingkungan tersebut.

Ketujuh, Al-Qabisi, sebagai ahli fiqih dan hadis ia mempunyai pendapat

tentang pendidikan yaitu mengenai pengajaran anak-anak di kuttab-kuttab.

Pendapatnya tentang pendidikan anak-anak ini merupakan tiang yang pertama

dalam pendidikan Islam dan juga bagi pendidikan umat yang lainnya. Dengan

lebih memperhatikan dan lebih menekuni, maka mengajar anak-anak sebagai

tuntunan bangsa adalah merupakan tiang bangsa itu yang harus dilaksanakan

penuh dengan kesungguhan dan ketekunan ibarat membangun piramida

20 Ibid., hlm 147.

Page 33: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

15

pendidikan (institusi pendidikan). Al -Qabisi tidak menentukan usia tertentu

untuk menyekolahkan anak di lembaga Kuttab. Oleh karena itu, pendidikan

anak merupakan tanggung jawab orang tuanya semenjak mulai anak dapat

berbicara fasih yakni pada usia mukallaf yang wajib diajar bersembahyang.21

Anak-anak yang belajar di kuttab mula-mula diajar menghafal al-Quran

lalu diajar menulis, dan pada waktu zuhur mereka pulang ke rumah masing-

masing untuk makan siang, kemudian kembali lagi ke kuttab untuk belajar

lagi sampai sore hari. Anak-anak yang belajar di kuttab berlangsung sampai

masa aqil baligh, yang mempelajari berbagi ilmu seperti al-Qur’an, tulis

menulis, nahwu dan bahasa Arab, juga seringkali belajar ilmu hitung dan

syair serta kisah-kisah Arab.22

Kedelapan, Ibnu Sina. Pemikiran pendidikan Ibnu Sina dapat ditelaah

dari beberapa pandangannya tentang tujuan pendidikan, kurikulum, metode,

guru dan pelaksanaan hukuman. Tujuan pendidikan dalam pandangan Ibnu

Sina harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki

seseorang ke arah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan

fisik, intelektual, dan budi pekerti. Selain itu, tujuan pendidikan harus

diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di

masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian

21 Muhamamd Munir Mursyi, Al-Tarbiyah al-Islamiyah Ushuluha wa Tathawwuruha fiBilad al-Arabiyyah (Mesir: Dar al-Maarif, 1980), hlm 31-32.

22 Ibid., hlm 32.

Page 34: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

16

yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan dan potensi

yang dimilikinya.23

Kurikulum yang diajarkan pada anak harus didasarkan pada tingkat

perkembangan usia anak didik. Untuk usia 3 sampai 5 tahun diberikan mata

pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni suara, dan kesenian.

Sedangkan untuk usia 6 sampai 14 tahun mencakup pelajaran membaca dan

menghafal al-Qur’an, pelajaran agama, pelajaran syair dan pelajaran olahraga.

Selanjutnya kurikulum untuk usia 14 tahun ke atas adalah berbeda dari usia

lainnya. Mata pelajaran yang diberikan amat banyak jumlahnya, namun

pelajaran tersebut dipilih sesuai dengan bakat dan minat si anak.24

Dalam pandangan Ibnu Sina setiap pembahasan materi pelajaran harus

didasarkan pada pertimbangan psikologis. Untuk itu, suatu mata pelajaran

tertentu tidak akan dapat dijelaskan kepada bermacam-macam anak didik

dengan satu cara saja, melainkan harus dicapai dengan berbagai cara sesuai

dengan perkembangan psikologisnya. Adapun metode pengajaran yang

ditawarkan oleh Ibnu Sina antara lain metode talqin, demonstrasi, pembiasaan

dan teladan, diskusi, magang dan penugasan.25

Tidak sedikit orang yang membahas tentang pendidikan keluarga,

karena pendidikan keluarga itu begitu pentingnya bahkan orang tua dituntut

untuk mengetahui perkembangan anak mulai dari anak lahir bahkan sampai

mereka dewasa. Sehingga melalui pendidikan keluarga, diharapkan dapat

23 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: Rajagrafindo, 2001),hlm 67.

24 Ibid., hlm 67.25 Ibid., hlm 67.

Page 35: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

17

menciptakan generasi-generasi yang mampu mengembangkan diri secara

optimal dan menjadi insan kamil.

Di dalam penelitian ini, penulis mengangkat karya-karya Mohammmad

Fauzil Adhim mengenai pendidikan keluarga. Mohammmad Fauzil Adhim

adalah seorang penulis yang berkompeten tentang keluarga dan pendidikan

anak. Beliau menyukai kajian tentang perkembangan anak, keluarga, dan

komunikasi dan ia produktif menulis di berbagai media massa.26

Mohammad Fauzil Adhim bercita-cita ingin melahirkan generasi ulil

albab: generasi pilihan yang cemerlang hidupnya, tajam pikirannya, jernih

hatinya, kukuh jiwanya dan kuat imannya. Menurut beliau, “sekadar cerdas

saja tidak cukup jika orang tua ingin mempersiapkan anak-anak itu mampu

mengemban amanah pada zamannya”. Sekadar cerdas saja tidak cukup jika

orang tua ingin mereka mampu menggenggam dunia di tangan dan memenuhi

kejiwaan hati dengan iman kepada Allah SWT. Sungguh anak-anak itu lahir

untuk zaman yang berbeda dengan zaman dahulu. Oleh sebab itu menjadi

orang tua harus berbekal ilmu yang memadai. Sekadar memberi mereka uang

dan memasukkan di sekolah unggulan tak cukup untuk membuat anak-anak

itu menjadi manusia unggul. Sebab, sangat banyak hal yang tidak bisa dibeli

dengan uang.

Berangkat dari pernyataan di atas, penulis tertarik mengangkat

pemikiran Mohammad Fauzil Adhim mengenai konsep pendidikan keluarga

26 Mohammad Fauzil Adhim, Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat(Yogyakarta: Mita Pustaka, 2008), hlm 189.

Page 36: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

18

dan membahasnya dalam tesis dengan judul “Pemikiran Mohammad Fauzil

Adhim Tentang Konsep Pendidikan Keluarga”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan keluarga menurut Mohammad Fauzil

Adhim?

2. Bagaimana penerapan konsep pendidikan keluarga bagi pendidikan anak?

3. Apa kontribusi pemikiran Mohammad Fauzil Adhim terhadap pendidikan

keluarga saat ini?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan makna yang terkandung dari pendidikan keluarga.

Melalui deskripsi ini, diharapkan para pembaca memahami dengan jelas

mengenai pendidikan keluarga sebagai pengetahuan awal terutama bagi

orang tua dan pendidik.

b. Mendeskripsikan konsep pendidikan keluarga, supaya orang tua dan

pendidik memahami konsep pendidikan di dalam keluarga dan cara-

cara mendidik anak.

c. Mendeskripsikan kontribusi pemikiran Mohammad Fauzil Adhim

terhadap pendidikan keluarga saat ini. Diharapkan kepada para orang

tua untuk menjadi orang tua yang ideal bagi anak-anaknya, menjadi

pendidik yang peka terhadap anak-anaknya. Karena dari keluarga inilah

orang tua akan membentuk dan memproyeksikan anak menjadi generasi

yang sadar akan tujuan hidup.

Page 37: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

19

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khazanah kelimuan khususnya dalam pendidikan keluarga yang sesuai

dengan kaidah-kaidah islami dan memberikan kontribusi yang cukup

signifikan bagi upaya orang tua atau para pendidik dalam meningkatkan

kualitas mendidik anak.

b. Secara praktis empiris, penelitian ini memberikan informasi tentang

beberapa gagasan Mohammad Fauzil Adhim dalam pendidikan

keluarga yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau

masukan bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya yang

berhubungan dengan pendidikan keluarga.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pengamatan dan penelusuran yang penulis lakukan, ada

beberapa karya ilmiah yang berbentuk dalam skripsi yang membahas tentang

pemikiran Mohammad Fauzil Adhim.

Pertama, skripsi Fajar Ekawati dengan judul “Telaah Pemikiran

Mohammad Fauzil Adhim tentang Pendidikan Tauhid dan Relevansinya

dalam Pengembangan Kreativitas terhadap Anak”. Penelitian ini berisi

tentang hubungan antara pendidikan tauhid dan kreativitas anak.27

Kedua, skripsi Irni Iriani Sopyan dengan Judul “Nilai-nilai Pendidikan

Islam dalam Buku Salahnya Kodok (Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat)

Karya Mohammad Fauzil Adhim”. Penelitian ini berisi tentang mendidik dan

27 Fajar Ekawati, skripsi, “Telaah Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentangPendidikan Tauhid dan Relevansinya dalam Pengembangan Kreativitas terhadap Anak” (FakultasTarbiyah: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008), hlm vii.

Page 38: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

20

mengajar anak bukan merupakan hal yang mudah, bukan pekerjaan yang

dilakukan secara serampangan, dan bukan pula hal bersifat sampingan.

Mendidik dengan cara humanis akan lebih mengena terhadap keberhasilan

pendidikan anak. Minimal ada dua pendidikan Islam yang harus diterapkan

oleh orang tua kepada anaknya, yaitu pendidikan akhlak dan pendidikan

aqidah.28

Ketiga, skripsi Abdullah Al-Kafi dengan judul “Studi Atas Pemikiran

Mohammad Fauzil Adhim tentang Pendidikan Keimanan Bagi Anak Dalam

Keluarga”. Penelitian ini berisi tentang konsep pendidikan keimanan bagi

anak dalam keluarga menurut Fauzil Adhim berawal dari proses penciptaan

manusia yang selanjutnya memegang tugas sebagai khalifah fil ardh.

Materinya diklasifikasikan sesuai usia anak didik, sedangkan metodenya

disesuaikan dengan usia penyampaian materi.29

Keempat, skripsi Sapip Padri dengan judul “Konsep Keluarga Sakinah

(Telaah Pemikiran M. Fauzil Adhim)”. Penelitian ini berisi tentang konsep

keluarga sakinah, yaitu suatu keluarga yang dibangun dengan niat yang ikhlas

dan dibarengi dengan komitmen untuk berjuang bersama yang penuh

pertimbangan dan persiapan yang matang dilandasi oleh pondasi yang kokoh

(agama) dan didukung oleh rasa cinta, kasih sayang dan terciptalah suasana

yang penuh keromantisan dan terjalinlah komunikasi yang baik antar anggota

28 Irni Iriani Sopyan, skripsi, “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Buku Salahnya Kodok(Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat) Karya Mohammad Fauzil Adhim” (Fakultas Tarbiyah:Universitas Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010), hlm vii.

29 Abdullah Al-Kafi, skripsi, “Studi Atas Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentangPendidikan Keimanan Bagi Anak Dalam Keluarga” (Fakultas Tarbiyah: Universitas Islam SunanKalijaga, Yogyakarta, 2004), hlm i.

Page 39: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

21

keluarga, tetangga, dan masyarakat dan dihiasi oleh anak-anak yang shaleh-

shalehah yang mampu menjadi tumpuhan harapan keluarga serta dianugrahi

oleh Allah berupa kekayaan (kekayaan jiwa, ilmu, amal dan kesehatan).30

Kelima, skripsi Faiqoh Dian Rifani dengan judul “Pernikahan Masa

Kuliah Studi atas Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim dalam Perspektif

Hukum Islam”. Penelitian ini berisi tentang kajian normatif keagamaan.

Berdasarkan metode Mohammad Fauzil Adhim lebih mengungkapkan nuansa

positif dari pernikahan yang dilakukan pada usia masa kuliah. Berpijak pada

teori Maslow tentang teori kebutuhan manusia, Fauzil berpandangan bahwa

ketika salah satu dari kebutuhan tidak terpenuhi, maka akan mengganggu

aspek psikologis manusia, tetapi sebaliknya bahwa seseorang yang memenuhi

kebutuhan seksualnya maka akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan

psikologisnya. 31

Setelah pemaparan penyusunan di atas terhadap karya ilmiah terdahulu,

maka dapat disimpulkan bahwa belum ada pembahasan pemikiran

Mohammad Fauzil Adhim tentang konsep pendidikan keluarga.

E. Kerangka Teoritik

Pendidikan keluarga merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah

yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama,

nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.32

30 Sapip Padri, skripsi, “Konsep Keluarga Sakinah (Telaah Pemikiran M. Fauzil Adhim)”(Fakultas Dakwah: Universitas Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2004), hlm i.

31 Faiqoh Dian Rifani, skripsi, “Pernikahan Mas Kuliah Studi atas Pemikiran MohammadFauzil Adhim dalam Perspektif Hukum Islam” (Fakultas Syari’ah: Universitas Islam SunanKalijaga, Yogyakarta, 2004), hlm v.

32 UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989.

Page 40: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

22

Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,

agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup

yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan

dalam masyarakat.33

Melalui pendidikan dalam keluarga, anak bukan saja diharapkan agar

menjadi suatu pribadi yang mantap, yang secara mandiri dapat melaksanakan

tugas hidupnya yang baik, melainkan ia juga diharapkan kelak dapat menjadi

anggota masyarakat yang baik. Kedua segi pendidikan tersebut, kepribadian

yang mantap dan anggota mayarakat yang baik, bukan dua hal yang

dipertentangkan, melainkan keduanya harus terjalin dalam kehidupan yang

serasi. Karena itulah maka pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu

fungsi pokok dalam keluarga.

Dalam pendidikan keluarga ada beberapa hal yang perlu dilakukan

pendidik atau orang tua sebagaimana yang dikemukakan oleh Ramayulis

diantaranya adalah:34

a. Pembiasaan perbuatan baik (akhlak mulia); contohnya pembiasaan berdoa

sebelum dan sesudah makan, tidur, memberi salam, menghormati orang

yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

b. Latihan tentang sesuatu yang riil; contohnya dalam keluarga dilatih untuk

salat sejak umur 7 tahun, dan memukul mereka apabila telah sampai 10

tahun mereka belum mengerjakan shalat.

33 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kepmendikbud RI No. 0186/p/1984 (Jakarta,1984), hlm 1.

34 Ramayulis,dkk., Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, (Jakarta:Kalam Mulia,1996),hlm 17.

Page 41: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

23

c. Praktek lapangan; artinya pendidik dalam hal ini orang tua tidak hanya

sekedar memerintah, namun orang tua juga harus mampu melakukan

perbuatan baik yang akan ditiru anak-anak mereka. Contohnya

mempraktekkan membersihkan tempat tidur saat pagi hari, praktek salat

berjamaah, dan lainnya.

d. Kompetisi; artinya setiap anak diajak untuk berkompetisi untuk berbuat

baik (Fastabiqul Khairat), contohnys berkompetisi dalam hafalan surat

dalam Al-qur’an, sehingga diberi hadiyah bagi yang banyak hafalannya.

e. Pengembangan bakat; hal ini dilakukan dengan mendukung dan

menyediakan fasilitas yang akan mendukung bakat anak, contohnya anak

yang mempunyai bakat menggambar, maka disediakan alat dan keperluan

menggambar dari kertas sampai papan alas, sehingga anak merasa

bersemangat untuk mengembangkan bakatnya.

f. Perintah dan larangan; dalam hal ini anak-anak dibiasakan dengan disiplin

sejak anak-anak, perintah pada yang baik (amar ma’ruf) dan melarang

kepada yang tidak baik (nahi mungkar)

g. Teladan; setiap anak akan melihat dan menirukan semua tingkah laku

orang tuanya, contohnya orang tua membiasakan salam atau bersalaman

saat masuk rumah, atau pulang kerja.

h. Menciptakan ketenangan dan ketentraman dalam keluarga; hal ini bisa

dilakukan dengan saling menyayangi, saling pengertian, saling dukung,

dan saling menegur dalam kesalahan.

Page 42: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

24

Untuk mengatasi penyimpangan moral pada anak, peran orang tua

sangat penting. Dengan orang tua yang selalu mendampingi, mereka akan

yakin bahwa mereka tidak sendiri sehingga apapun kondisinya anak tersebut.

akan berani terbuka pada orang tua. Selain itu, bimbinglah mereka dan

arahkan mereka dengan baik yaitu melalui arahan dan mendorong anak untuk

menyalurkan bakat, minat, dan hobinya dalam hal-hal positif agar dapat

bermanfaat. Adapun upaya dalam mengantisipasi hal tersebut menurut Sarlito

Wirawan Sarwono, adalah melalui: 35

1. Penanaman nilai dan norma yang kuat

Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses

sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut:

a. Pembentukan konsep diri

b. Pengembangan keterampilan

c. Pengendalian diri

d. Pelatihan komunikasi

e. Pembiasaan aturan.

2. Pelaksanaan peraturan yang konsisten

Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah

usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai

sarana penindak perilaku penyimpangan. Namun apabila peraturan-

peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan

tindak penyimpangan.

35 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,1997),hlm 83.

Page 43: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

25

Dalam usaha proses pendidikan keluarga tentu memiliki pendekatan,

adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi. Menurut

Atkinson dan Hilgard dalam Supardan, ada lima pendekatan dalam

psikologi, yaitu: pendekatan neurobiologis, pendekatan perilaku,

pendekatan kognitif, pendekatan psikoanallitik, dan pendekatan

fenomenologi.36

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research)

yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan menelaah dan menggunakan

bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, ensiklopedi, jurnal, majalah dan

sumber pustaka lainnya yang relevan dengan topik atau permasalahan

yang dikaji sebagai sumber datanya.37 Penelitian ini merupakan penelitian

literal non empirik, karena data ini menggunakan beberapa literatur

kepustakaan atau artikel yang secara relevan membicarakan tentang

pemikiran Mohammad Fauzil Adhim khususnya tentang pendidikan

keluarga.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif-deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan

36 Atkinson dan Hilgard dalam Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Bandung: Bumi Aksara, 2008), hlm 440.

37 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm 9.

Page 44: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

26

perilaku yang dapat diamati.38 Dalam penelitian ini penulis

mendeskripsikan pandangan Mohammad Fauzil Adhim mengenai

pendidikan keluarga untuk kemudian dianalisis lebih jauh lagi untuk

mengetahui konsep pendidikan keluarga yang ideal.

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang berhubungan langsung dengan subyek

yang sedang diteliti. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah

hasil karya Mohammad Fauzil Adim yang berjudul Saat Berharga

Untuk Anak Kita, Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik Anak Bagi

Ummahat, dan Kado Pernikahan untuk Istriku.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu karya orang lain yang berkenaan dengan

pemikiran tokoh tersebut dan sumber lain yang berkaitan dengan

penelitian ini. Adapun data sekunder dalam penelitian ini antara lain

buku karya: (a) Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (b)

Mansur, Pendidian Anak Usia Dini dalam Islam, (c) Nur Ahid,

Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam, dan (d) R.I Suhartin C,

Cara Mendidik Anak dalam Keluarga Masa Kini.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode dokumentasi dan wawancara.

38 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1996), hlm 5.

Page 45: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

27

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah studi dokumen berupa data-data tulis yang

mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih aktual.39 Studi dokumentasi dalam penelitian ini

berawal dari penghimpunan dokumen yang berupa jurnal, tulisan-

tulisan di internet, pusat informasi surat kabar, dan novel-novel karya

orang lain yang sesuai dengan penelitian. Menerangkan, mencatat,

menafsirkan serta menghubung-hubungkan dengan fenomena lain yang

berkaitan dengan pendidikan anak dalam keluarga.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab.40 Melalui wawancara ini, penulis

mengadakan dialog langsung kepada tokoh yang diteliti yaitu

Mohammad Fauzil Adhim.

5. Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan

analisis isi. Analisi isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis

isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan

menganalisis isi perilaku yang terbuka dari komunikator.41 Metode ini

39 Wardi Bachtiar, Metodologi: Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), hlm 77.40 Djam’an Satori dkk, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: ALFABETA 2010, hlm

130.41 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan Kuantitatif

Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi Organisasi (Jakarta: GramediaPustaka Utama, 2002), hlm 44.

Page 46: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

28

dimaksudkan untuk menganalisis seluruh pembahasan mengenai

pandangan Mohammad Fauzil Adhim mengenai konsep pendidikan

keluarga.

G. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab satu, terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika pembahasan.

Bab dua, landasan teori tentang pendidikan keluarga, tujuan dan bentuk

pendidikan keluarga, fungsi-fungsi pendidikan keluarga, metode pendidikan

keluarga, dan tahap-tahap masa dalam pendidikan keluarga.

Bab tiga, biografi dan karya Mohammad Fauzil Adhim tentang sekilas

pandang kehidupan Mohammad Fauzil Adhim, latar belakang sosial,

pendidikan, pengalaman, karir serta karya-karyanya. Hal ini dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman awal kepada pembaca tentang tokoh yang

sedang dikaji.

Bab empat, pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang konsep

pendidikan keluarga.

Bab lima, penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 47: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

129

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis yang berkaitan dengan konsep pendidikan

keluarga dan juga permasalahan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga

yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya

dalam mendidik anak dalam keluarga. Sebab keluarga merupakan lingkungan

budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan

mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilaku yang penting bagi

kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Fungsi dan peran orang tua

bahkan mampu untuk membentuk arah keyakinan anak-anak mereka. Setiap

bayi yang dilahirkan sudah memiliki potensi untuk beragama, namun bentuk

keyakinan agama yang akan dianut anak sepenuhnya tergantung dari

bimbingan, pemeliharaan dan pengaruh kedua orang tua.

Konsep pendidikan yang harus diberikan pertama kali kepada keluarga

menurut Mohammad Fauzil Adhim adalah anak, karena anak merupakan

salah satu hal penting dalam keluarga yang harus mendapat perhatian penuh.

Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting untuk sepanjang

usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi

dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya.

Oleh sebab itu, perlu para pendidik atau orang tua mengetahui perkembangan

Page 48: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

130

anak pada masa usia dini menjadi mutlak adanya jika ingin memiliki generasi

yang mampu mengembangkan diri secara optimal.

Kontribusi dari pemikiran Mohammad Fauzil Adhim untuk pendidikan

keluarga saat ini adalah: orang tua harus memiliki wawasan dan pengetahuan

tentang mendidik anak, menyadari bahwa perkembangan dan pendidikan

anak itu berproses sangat panjang, memahami tujuan yang baik dan benar

dalam mendidik anaknya, peka terhadap lingkungan dunia pendidikan anak,

memperhatikan pendidikan anak bahkan dimulai dari usia dini dan

menyiapkan masa depan anak-anaknya dengan baik serta memberi bekal ilmu

yang bermanfaat dan agama yang kuat.

B. Saran

Berawal dari membaca fenomena sosial yang berkembang di

masyarakat, khususnya perkembangan umat Islam di tengah-tengah hegemoni

kapitalis membuat umat Islam semakin mengalami keterpurukan. Dalam hal

ini mengajukan saran-saran dengan adanya perhatian terhadap hal-hal kecil,

karena selama ini penilaian terhadap hal-hal kecil tidak begitu signifikan

dengan hal-hal besar, justru berangkat dari hal-hal kecil itulah sesuatu yang

besar dimulai, dalam hal ini keluarga yang sukses adalah bagaimana keluarga

mampu mengarahkan dan membimbing anak sesuai dengan fitrahnya, proses

transformasi pengetahuan hendaknya dilakukan secara komprehensif yang

meliputi (intelektual dan spiritual) sehingga bisa membentuk insan ulil albab.

Untuk menyongsong agenda besar dalam mencapai tujuan pendidikan,

hendaknya keluarga sadar terhadap kewajiban mendidik anak, semestinya

Page 49: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

131

orang tua atau pendidik mengetahui atau bahkan faham apa yang terbaik

dalam mendidik anak, hal ini demi masa depan anak. Proses sosialisasi sadar

tentang pendidikan bisa diperoleh lewat media elektronik, dan media cetak,

atau lewat program khusus yang mengangkat wacana tentang parenting bisa

berbentuk penataran, seminar, training, untuk menjadi orang tua yang baik.

Mengetahui, memahami dan mengaplikasikan konsep tentang hak dan

kewajiban, sebagai suami-istri, sadar tentang gender dalam kehidupan

berumah tangga khususnya dalam mendidik anak.

Semoga dengan adanya tesis ini “Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim

Tentang Konsep Pendidikan Keluarga” dapat dijadikan acuan yang

diperlukan sehingga bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan dapat menjadi

tambahan ilmu untuk orang tua khususnya dan para pendidik umumnya.

Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan kekhilafan

baik kata-kata, kalimat maupun susunannya. Disadari pula, penulisan tesis ini

jauh dari kesempurnaan bahkan masih terdapat kesalahan dan kekurangan.

Dengan demikian, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran-saran

yang konstruktif demi kebaikan tesis ini, penulis akan menerima dengan hati

yang terbuka, dan semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya agar senantiasa mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

Page 50: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Al-Akk, bin Syekh Khalid, Cara Islam Mendidik Anak,Yogyakarta: Ad-Dawa’, 2006.

Ahid, Nur, Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam, Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010.

Aziz, Abdul, Pendidikan Agama dalam Keluarga: Tantangan Era Globalisasi,Himmah, Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyrakatan, Vol. 6, No. 15,Januari-April 2005.

Bachtiar, Wardi, Metodologi: Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Bahri Djamarah, Syaiful, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga,Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2011.

Basri, Hasan, Keluarga Sakinah:Tinjauan Psikologi dan Agama, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1995.

Boyd, William, The History of Western Education, London: Adam and CharlesBlack, 1959.

Buseri, Kamrani, Pendidkan Keluarga Dalam Islam dan Gaasan Implementasi,Banjarmasin, Kalimantan Selatan: Lanting Media Aksara, 2010.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro, 2010.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kepmendikbud RI No. 0186/p/1984,Jakarta, 1984.

Fauzil Adhim, Mohammad, Mendidik Anak Menuju Taklif, Yogyakarta: PustakaPelajar, 1998.

____________, Kado Pernikahan untuk Istriku, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1998.

____________, Saat Anak Kita Lahir, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

____________, Di ambang Pernikahan, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

____________, Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Yogyakarta:Mitra Pustaka,2003.

____________, Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat,Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2008.

____________, Saat Berharga untuk Anak Kita, Yogyakarta: Pro-U Media, 2009.

Page 51: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

____________, Positive Parenting, Yogyakarta: Pro-U Media, 2015.

Mohammad Fauzil Adhim, Indahnya Pernikahan Dini, Jakarta: Gema InsaniPress, 2002.

Goode, William J, Sosiologi Keluarga, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Habsjah, Atashendartini, Gender dan Pola Kekerabatan dalam TO Ihromi (ed),Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2004.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1990.

Hanun, Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999.

Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2014.

Hizbut Tahrir Indonesia, RUU Kesetaraan dan Keadila Gender (KKG)Bertentangan Dengan Islam, Surabaya: Al-Islam, 2012, Buletin Dakwah,Edisi 602.

Ihsan, Fuad Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MDK, Jakarta: PT. RenekaCipta, 1996.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Joesoef, dkk, Soelaiman, Pendidikan Luar Sekolah, Surabaya: CV .UsahaNasional, 1981.

Jumbulati Abdul Futuh al-Tuwaisi, Ali, Perbandingan Pendidikan Islam, Jakarta :Rineka Cipta, 1994.

Khairuddin, Sosiologi Keluarga, Yogyakarta: Liberty, 2008.

Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung:PT. Al-Ma’arif, 1980).

M Dagun, Save, Psikologi Keluarga: Peranan Ayah dalam Keluarga, Jakarta:Rineka Cipta, 1990.

Mansur, Pendidian Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009.

Marimba, Ahamd D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Maarif,1989.

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 1996.

Page 52: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

Mufidah ch, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, Malang: UINMalang Press, 2008.

Munir Mursyi, Muhamamd, Al-Tarbiyah al-Islamiyah Ushuluha waTathawwuruha fi Bilad al-Arabiyyah, Mesir: Dar al-Maarif, 1980.

Nata, Abuddin, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: Rajagrafindo,2001.

Patmodewono, Soemantri, Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.1998.

Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teorotis dan Praktis Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007.

Ramayulis, dkk., Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, Jakarta:KalamMulia,1996.

_______, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1998.

Ridwan, Kekerasan Berbasis Gender, Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2006.

Sadulloh dkk, Pedagogik, Bandung: Upi Press, 2009.

Salahuddin, Anas, Filsafat Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.

Satori dkk, Djam’an, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA 2010.

Shochib, Moh. Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak MengembangkanDisiplin Diri, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Suhartin C, R.I, Cara Mendidik Anak dalam Keluarga Masa Kini. Jakarta:Bhratara Karya Aksara, 1980.

Supardan, Pengantar Ilmu Sosial. Bandung: Bumi Aksara, 2008.

Suwano, Wiji, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2006.

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: RemajaRosdakarya, 2011.

Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1996.

Tholhah Hasan, Muhammad, Dinamika Pemikiran Tentang Pendidikan Islam,Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006.

____________, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga, Jakarta: MitraAbadi press, 2009.

Page 53: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

Tirmidzi, Sunan, Jamius Shohih, Juz III Libanon: Darul Kutub Beirut, 279.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989.

Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah PendekatanKuantitatif Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil RisetKomunikasi Organisasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Wirawan Sarwono, Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,1997.

Zuhairini, Pendidikan Islam Dalam Keluarga, Pidato Pengukuhan Guru Besar,Surabaya: Rapat Senat Terbuka IAIN Sunan Ampel, 1993.

SKRIPSI

Dian Rifani, Faiqoh, skripsi, “Pernikahan Masa Kuliah Studi atas PemikiranMohammad Fauzil Adhim dalam Perspektif Hukum Islam”, FakultasSyari’ah: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2004.

Ekawati, Fajar, skripsi, “Telaah Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentangPendidikan Tauhid dan Relevansinya dalam Pengembangan Kreativitasterhadap Anak”, Fakultas Tarbiyah: Universitas Islam Negeri SunanKalijaga, Yogyakarta, 2008.

Iriani Sopyan, Irni, skripsi, “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Buku SalahnyaKodok (Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat) Karya MohammadFauzil Adhim”, Fakultas Tarbiyah: Universitas Islam Negeri SunanKalijaga, Yogyakarta, 2010.

Kafi, Abdullah, skripsi, “Studi Atas Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentangPendidikan Keimanan Bagi Anak Dalam Keluarga”, Fakultas Tarbiyah:Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2004.

Padri, Sapip, skripsi, Konsep Keluarga Sakinah (Telaah Pemikiran M. FauzilAdhim), Fakultas Dakwah: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2004.

WEB

http://no3vie.wordpress.com/pendidikan-dalam-keluarga. Diakses tanggal 27November 2015.

http://notok.blogspot.com/pendidikan-dalam-keluarga. Diakses pada tanggal 27November 2015.

http://mujitrisno.wordpress.com/tag/fauzil-adhim/. Diakses pada 09 Februari2016.

Page 54: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

MAJALAH

Mohammad Fauzil Adhim, Semoga Do’a-Do’a Mereka Membumbung Tinggi,Surabaya: Majalah Suara Hidayatullah, 2005.

____________, Semangati, Jangan Bebani, Surabaya: Majalah SuaraHidayatullah, 2006.

____________, Ajak Mereka Mengenali Sesama, Surabaya: Majalah SuaraHidayatullah, 2008.

____________,Jiwa yang Bercahaya, Surabaya: Majalah Suara Hidayatullah,2008.

____________,Masihkah Engkau Usap Anakmu, Surabaya: Majalah SuaraHidayatullah, 2012.

LAIN-LAIN

Fauzil Adhim, Mohammad, “Bincang Parenting” Kajian Rutin Selasa Sore,Masjid Nurul Ashri, Deresan, Sleman, Yogyakarta, tanggal 09 dan 16Februari 2016.

Wawancara dengan Mohammad Fauzil Adhim di Yogyakarta, tanggal bulan 17Februari 2016.

Page 55: PEMIKIRAN MOHAMMAD FAUZIL ADHIM TENTANG KONSEP …digilib.uin-suka.ac.id/20481/2/1420410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : ASMARITA, S.Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir : Desa Kapuk/08 Oktober 1988

Alamat : Ds. Kapuk Kec. Tabir Ulu Kab. Merangin Jambi

Nama Ayah : Mukhtar Lupi

Nama Ibu : Rakiyah

Pendidikan Terakhir : S1 (Strata Satu)

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SDN 26/VI Kapuk I, berijazah tahun 2001

2. MTS Sayyid Musthafa Rt. Panjang Tabir, berijazah tahun 2004

3. MAS Sayyid Musthafa Rt. Panjang Tabir, berijazah tahun 2007

4. S1 IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, berijazah tahun 2013

C. Pengalaman Organisasi

1. Ketua organisasi putri PPSM RT. Panjang Jambi, tahun 2006

2. Waka Advokasi Gender di BEM IAIN STS Jambi, tahun 2009

3. Ketua Shorinji Kempo IAIN STS Jambi, tahun 2010

4. Ketua panitia seminar hari R.A Kartini, tahun 2011

D. Karya Ilmiah

Library research “Pengajian Agama Pada Majelis Ta’lim Darusssalam Di

Rukun Tetangga 14 Lorong Kayu Manis II Kelurahan Simpang IV Sipin

Telanaipura Kota Jambi”. Skripsi tahun 2013.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya

ASMARITA, S.Pd.I