Post on 23-Feb-2018
7/24/2019 bimbingan epilepsi
1/45
EpilepsiOlehBenediktus Bayu Anggoro Putro
Pembimbing
Dr. Bambang Supriadi, Sp.SFakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Bagian Ilmu Neurologi
2!"
7/24/2019 bimbingan epilepsi
2/45
Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruhdunia tanpa ada batasan ras dan sosio-ekonomi. Angka kejadian epilepsi masih tinggiterutama di negara berkembang dibanding
dengan negara industri. Hal ini belum diketahuipenyebanya, diduga terdapat beberapa aktorikut berperan, misalnya pera!atan ibu hamil,keadaan !aktu melahirkan, trauma lahir,
kekurangan gi"i dan penyakit ineksi
Penda#uluan
7/24/2019 bimbingan epilepsi
3/45
#erupakan kelainan serebral yang ditandaidengan aktor predisposisi menetap untukmengalami kejang selanjutnya dan terdapatkensekuensi neurologis, kogniti, psikologis, dan
sosial dari kondisi ini $%&AE '(()*
De$nisi
7/24/2019 bimbingan epilepsi
4/45
Epilepsi dide+nisikan sebagai suatu keadaanyang ditandai oleh bangkitan $seizure* berulangsebagai akibat dari adanya gangguan ungsiotak seara intermiten, yang disebabkan oleh
lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan dineuron-neuron seara paroksismal, dandisebabkan oleh berbagai etiologi
De$nisi
. insberg &. &eture notes neurologi. Edisi ke-. /akarta0 Penerbit Erlangga, '(()
7/24/2019 bimbingan epilepsi
5/45
Penegakan diagnosis ini ditegakkan pada tigakondisi 0 1erdapat dua kejadian kejang tanpa pro2okasi yang
terpisah lebih dari '3 jam
1erdapat sa1u kejadian kejang tanpa pro2okasi, namunrisiko kejang selanjutnya sama dengan risiko rekurensiumum setelah dua kejang tanpa pro2okasi dalam 4(tahun mendatang
Sindrom epilepsi $berdasarkan pemeriksaan EE*
De$nisi !
5isher 6S, Ae2edo 7, Ari"manoglou A,Boga" A, 7ross /H, dkk. %&AE o8ialreport 0a pratial linial de+nition oepilepsy. Epilepsia '(43 apr 0)) $3* 0 39)-'
7/24/2019 bimbingan epilepsi
6/45
:emungkinan mengalami satu kali kejangepileptik dalam periode seumur hidup adalah;< sementara kemungkinan mendapatkandiagnosis epilepsi dalam periode seumur hidup
hampir =
7/24/2019 bimbingan epilepsi
7/45
Penyebab penyakit epilepsi dibagi menjadi tiga golongan,yaitu idiopatik, kriptogenik dan simptomatik.
Hampir dari seluruh kasus setengahnya adalah kasusidiopatik
Sebab-sebab lain adalah 0 enetik
1rauma kepala
Demensia
#eningitis
Ensealitis
/ejas prenatal
angguan perkembangan $ sindrom do!n, autisme*. :elainan medis Seperti Stroke
Etiologi
7/24/2019 bimbingan epilepsi
8/45
Epilepsi kriptogenik dianggap suatu simtomatikyang penyebabnya belum diketahui, termasuk disini adalah sindrom !est, sindrom &enno>-astaut dan epilepsi mioklonik.
Etiologi epilepsi yang terakhir yaitu simtomatikdisebabkan oleh kelainan?lesi susunan sarapusat, misalnya edera kepala, ineksi susunansara pusat $SSP*, kelainan kongenital, lesi desakruang, gangguan peredaran darah otak, toksik
$alkohol, obat*, metabolik, dan kelainanneurodegenerati
7/24/2019 bimbingan epilepsi
9/45
:ejang adalah maniestasi elektrik sementaradari kortek serebri. Suatu kejang terjadi apabilaterdapat ketidakseimbangan antara kekuataneksisatorik dan inhibitor didalam jaringan
neuron korteks yang menyebabkan hasil bersihberupa eksitasi mendadak. #aniestasi klinisyang terjadi tergantung dari jaringan korteksyang terangsang. Oleh karena itu, dapat terjadimaniestasi 2isual, motorik, gustatorik, dan?ataumotorik.
Pato$siologi
7/24/2019 bimbingan epilepsi
10/45
7/24/2019 bimbingan epilepsi
11/45
Epilepsi adalah penyakit paroksismal yang disebabkankarena etusan listrik neuronal yang abnormal yangditimbulkan oleh etusan yang sinkron dari segolonganneuron (synchoronous discharge of neuronal network).
dapat disebabkan oleh letupan listrik karena gangguan
membran dari neuron atau ketidakseimbangan antarapengaruh eksitatorik dan inhibitorik.
Peningkatan aktor eksitatorik dan menurunnya aktorinhibitorik ini akan mengakibatkan ketidakseimbanganakti2itas potensial listrik di tingkat neuronal.
%ekanisme Dasar Epilepsi
7/24/2019 bimbingan epilepsi
12/45
@eurotransmiter yang berperan dalam mekanismepengaturan ini adalah0
lutamat, yang merupakan brains excitatoryneurotransmitter
ABA $amma Aminobutyri Aid*, yang bersiatsebagai brains inhibitory neurotransmitter. olongan neurotransmiter lain yang bersiat
eksitatorik adalah aspartat dan asetil kolin,sedangkan yang bersiat inhibitorik lainnya adalah
noradrenalin, dopamine, serotonin $)-H1* danpeptida
%ekanisme Dasar Epilepsi !
7/24/2019 bimbingan epilepsi
13/45
Berdasarkan penelitian klinis timbulnya kejangepileptik pada model perobaan binatangadalah didahului oleh depolarisasi membranse!aktu periode interiktal, yaitu membran sel
neuron yang berdekatan dengan badan selmengalami kenaikan potensial listrik sebesar4(-4) m dengan masa depolarisasi yang relatimemanjang $4((-'(( mse* yang disertaidengan akti2itas gelombang-gelombang pakulambat.
%ekanisme Dasar Epilepsi 2
&umbantobing S#. Epilepsi $ayan*. Edisi ke-). /akarta0 Balai Penerbit 5akultas:edokteran ni2ersitas %ndonesia, '((C
7/24/2019 bimbingan epilepsi
14/45
Pada keadaan depolarisasi yang panjang inimenimbulkan beberapa potensial aksi yangtimbul pada akson, beriringan menjauhi badansel. Depolarisasi yang ukup kuat ini disebut
sebagai paroxysmal depolarization shift(PD). :eadaan ini sesuai dengan pato+siologi epilepsi
kronik pada manusia, dimana sering ditemukan
gelombang-gelombang paku pada EE padaperiode interiktal
%ekanisme Dasar Epilepsi &
&umbantobing S#. Epilepsi $ayan*. Edisi ke-). /akarta0 Balai Penerbit 5akultas:edokteran ni2ersitas %ndonesia, '((C
7/24/2019 bimbingan epilepsi
15/45
'am(aran gelom(ang pakuEE'
7/24/2019 bimbingan epilepsi
16/45
Pada epilepsi bangkitan kejang umum, kenaikandepolarisasi membran berasal dari neuronneuron yang berada di daerah garis tengahotak. Seara bersamaan dan dalam !aktu yang
singkat keadaan depolarisasi yang panjang iniakan menimbulkan beberapa potensial aksiyang timbul pada akson, beriringan menjauhibadan sel dan menyebar ke seluruh bagiankorteks lainnya
%ekanisme Dasar Epilepsi )
7/24/2019 bimbingan epilepsi
17/45
7/24/2019 bimbingan epilepsi
18/45
:esadaran tidak terganggu, maniestasi berupagangguan sesorik, motorik, otonomik, ataupsikis.
Berlangsung selama beberapa detik hingga
menit =( menit dinamakan status epileptikus
sederhana
Ke*ang Fokal seder#ana
7/24/2019 bimbingan epilepsi
19/45
:esadaran terganggu sehingga pasien tidakingat akan kejang.
D% a!ali dengan henti gerak seluruh badansementara, dilanjutkan automatisme $meraau,
mengunyah, dll*, tatapan kosong, kebingunganpost iktal Berlangsung C(-;( menit diikuti kebingungan
post iktal singkat
Ke*ang Fokal Kompleks
7/24/2019 bimbingan epilepsi
20/45
Episode gangguan kesadaran singkat tanpaaura atau kebingungan post iktal
Biasanya berlangsung kurang dari '( detik dandapat disertai sedikit automatisme seperti
autom. 5asial $berkedip berulang* Hiper2entilasi dapat memiu kejang ini
Ke*ang Umum +(sans
7/24/2019 bimbingan epilepsi
21/45
Pergerakan motorik singkat, jerking, tanpairama, berlangsung kurang dari 4 detik.
:ejang enderung berkelompok dalambeberapa menit
/ika berirama kejang dinamakan kejang klonik
Ke*ang %ioklonik
7/24/2019 bimbingan epilepsi
22/45
Pergerakan motorik ritmik dengan gangguankesadaran
Ke*ang Klonik
7/24/2019 bimbingan epilepsi
23/45
7/24/2019 bimbingan epilepsi
24/45
Atau rand #al1erdiri dari perilaku motorik diantaranya
ekstensi tonik umum semua ekstremitas selamabeberapa detik diikuti gerak ritmik klonik,
gangguan kesadaran dan kebingungan postiktal panjang
Ke*ang umum tonik,klonik
7/24/2019 bimbingan epilepsi
25/45
1erjadi pada orang-orang dengan kelainanneurologis signi+kans
:ehilangan tonus postural singkat disertaigangguan kesadaran sehingga jatuh dan jejas
Ke*ang atonik
7/24/2019 bimbingan epilepsi
26/45
Anamnesis 1anyakan ri!ayat kejang pada yang melihat seara
langsung kejadian tsb
:lari+kasi 0 Pertanda, atau peringatan sebelum kejang
Penetus kejang %ngatan pasien mengenai kejangnya, respon pasien thdp
lingkungan selama kejam
Durasi dan rekuensi kejang
6espon thdp terapi
Perhatikan ri!ayat kejang lama spt lukaekstremitas akibat kejang berulang
Diagnosis
7/24/2019 bimbingan epilepsi
27/45
7/24/2019 bimbingan epilepsi
28/45
7/24/2019 bimbingan epilepsi
29/45
6adiologi @euro imaging dengan pemeriksaan 71 san?#6%
EE sering kali tidak memberikan hasil tidakspesi+k
Pemeriksaan penun*ang
7/24/2019 bimbingan epilepsi
30/45
Pemeriksaan EE harus dilakukan pada semuapasien epilepsi dan merupakan pemeriksaanpenunjang yang paling sering dilakukan untukrnenegakkan diagnosis epilepsi.
Adanya kelainan okal pada EE menunjukkankemungkinan adanya lesi struktural di otak,sedangkan adanya kelainan umum pada EEmenunjukkan kemungkinan adanya kelainangenetik atau metabolik. 6ekaman EEdikatakan abnormal.
Penun*ang EE'
7/24/2019 bimbingan epilepsi
31/45
4* Asimetris irama dan 2oltase gelombang padadaerah yang sama di kedua hemiser otak. '* %rama gelombang tidak teratur, irama
gelombang lebih lambat disbanding seharusnya
misal gelombang delta. =* Adanya gelombang yang biasanya tidak
terdapat pada anak normal, misalnyagelombang tajam, paku $spike*, paku-ombak,paku majemuk, dan gelombang lambat yangtimbul seara paroksimal.
-ang ingin di ari pada EE'
7/24/2019 bimbingan epilepsi
32/45
Pemeriksaan yang dikenal dengan istilahneuroimaging bertujuan untuk melihat strukturotak dan melengkapi data EE.
Bila dibandingkan dengan 71 San maka #6%
lebih sensiti dan seara anatomik akan tampaklebih rini. #6% bermanaat untuk membandingkan
hipokampus kanan dan kiri
Penun*ang Radiologi
Diagnosa (anding
7/24/2019 bimbingan epilepsi
33/45
:ejang demam Sinkop angguan metabolik #igrain
1%A $1ransient %shemik Attak* Stroke Penyakit psikiatrik
Diagnosa (anding
7/24/2019 bimbingan epilepsi
34/45
ntuk status kejang tanpa eek samping Obat lini pertama untuk epilepsi 0
4. :arbama"epin untuk kejang tonik klonik dan kejang okal
tidak untuk untuk kejang absans, dapat memperburukkejang mioklonik. Dosis total C((-4'(( mg dibagi menjadi
=-3 dosis sehari'. &amotigrin eekti untuk kejang okal dan kejang tonikklonik. Dosis 4((-'(( mg sebagai monoterapi dengan
asam 2alproat. Dosis '(( mg-3(( mg bila digunakan
dengan enitoin, enobarbital atau kabama"epin.
=. Asam 2alproat, eekti untuk kejang okal, tonik klonik, dan
kejang absans. Dosis '((- 3(( mg dibagi 4-' dosis perhari
/ata laksana
7/24/2019 bimbingan epilepsi
35/45
5enobarbital $dapat dimulai dengan dosis C(mg?hari dinaikan =( mg tiap '-3 mgg hinggatarget ;(-4'( mg?hari.*
5enitoin $=((-C(( mg?hari per oral dibagi
menjadi satu dua dosis* :arbama"epin $((-4'(( mg?hari per oraldibagi menjadi = dosis
0(at epilepsi di PUSKES%+S
0ptimalisasi terapi dengan
7/24/2019 bimbingan epilepsi
36/45
dimulai dari dosis yang paling rendah yangdirekomendasikan dan pelan-pelan dinaikkandosisnya sampai kejang terkontrol dengan eeksamping obat yang minimal $dapat ditoleransi*.
Perlu dilakukan e2aluasi respon klinik pasien
terhadap dosis obat yang diberikan denganmelihat respon setelah obat menapai kadar yangoptimal dan kemudian memutuskan apakahselanjutnya dibutuhkan penyesuaian atau tidak.
Setelah e2aluasi dilakukan, baru kemudiandipertimbangkan adanya penambahan dosis.
p p gdosis individu
0ptimalisasi terapi dengan dosis individu 2
7/24/2019 bimbingan epilepsi
37/45
1erapi obat antiepilepsi harus diberikan searabertahap dalam satu bulan terapi untukmeminimalkan eek samping gastrointestinaldan neurologik yang biasanya terjadi padapermulaan terapi dengan obat antiepilepsi.5rekuensi eek samping ini enderung menurunpada beberapa bulan setelah terapi karenadapat ditoleransi.
0ptimalisasi terapi dengan dosis individu 2
7/24/2019 bimbingan epilepsi
38/45
/ika serangan terjadi kembali meskipun obatantiepilepsi pertama sudah diberikan dengan dosismaksimal yang dapat ditoleransi, maka obatantiepilepsi kedua harus segera dipilih.
/ika terjadi reaksi obat pertama baik eek samping,
reaksi alergi ataupun eek merugikan lainnya yangtidak dapat ditoleransi pasien.
Obat yang pertama harus diturunkan seara bertahapselama 4-= minggu. Setelah obat yang pertamaditurunkan, dosis obat kedua $monoterapi* harus
dinaikkan sampai serangan terkontrol atau denganeek samping yang minimal.
Penggantian 0(at
%onoterapi
7/24/2019 bimbingan epilepsi
39/45
Berbagai keuntungan diperoleh dengan ara itu,yakni0 $4* mudah dilakukan e2aluasi hasil pengobatan, $'* mudah die2aluasi kadar obat dalam darah,
$=* eek samping minimal, $dapat ditoleransipada )(-(< pasien* dan
$3* terhindar dari interaksi obat-obat.
%onoterapi
(i i (
7/24/2019 bimbingan epilepsi
40/45
:ombinasi optimal diapai denganmenggunakan obat-obat yang0 mempunyai mekanisme aksi berbedaF eek samping relati ringanF
indeks terapi lebar, dan interaksi obat terbatas atau negati.
Kom(inasi 0(at
S P # i 0+E
7/24/2019 bimbingan epilepsi
41/45
Penghentian OAE dapat didiskusikan dengan pasien ataukeluarganya setelah bebas bangkitan selama minimal 'tahun
ambaran EE normal
Harus dilakukan seara bertahap, umumnya ')< dosis
semula, setiap bulan dalam jangka !aktu =-C bulan.Penghentian dimulai dari satu OAE yang bukan utama.
Syarat Peng#entian 0+E
Kemungkinan kekam(u#an setela#
7/24/2019 bimbingan epilepsi
42/45
Semakin tua usia Epilepsi simtomatik ambaran EE abnormal Semakin lama adanya bangkitan sebelum dapat
dikendalikan1ergantung bentuk sindrom epilepsi yang diderita Penggunaan lebih dari satu OAE #asih mendapatkan satu atau lebih bangkitan
setelah memulai terapi #endapat terapi 4( tahun atau lebih
Kemungkinan kekam(u#an setela#pem(erian 0+E
Kemungkinan kekam(u#an setela#
7/24/2019 bimbingan epilepsi
43/45
:emungkinan untuk kambuh lebih keil padapasien yang telah bebas dari bangkitan selama=-) tahun, atau lebih dari ) tahun. Bilabangkitan timbul kembali maka gunakan dosiseekti terakhir $sebelum pengurangan dosisOAE*, kemudian die2aluasi kembali.
Kemungkinan kekam(u#an setela#pem(erian 0+E !
7/24/2019 bimbingan epilepsi
44/45
D 1t P t k
7/24/2019 bimbingan epilepsi
45/45
5isher 6S, Ae2edo 7, Ari"manoglou A, Boga" A, 7ross /H, dkk. %&AE o8ial
report 0a pratial linial de+nition o epilepsy. Epilepsia '(43 apr 0)) $3* 0 39)-' Panayiotopolus 7P. eneral aspet o epilepsies dalam 7linial guide to epilepti
syndromes and their treatment. Ed '. &ondon 0 Springer '(4( Hirsh &./ Donner E/. So E&, /aobs #. @ashe &. @oebels /l. Et al. Abbre2iated report
o the @%H?@%@DS !orkshop on sudden une>peted death in epilepsy. @eurology'(44 #ay =409C $''*0 4;='-
&umbantobing S#. Epilepsi $ayan*. Edisi ke-). /akarta0 Balai Penerbit 5akultas
:edokteran ni2ersitas %ndonesia, '((C Harsono, :ustio!ati E, unadharma S, editors. Pedoman tatalaksana epilepsi. Edisi
ke-=. /akarta0 Perhimpunan Dokter Spesialis Sara %ndonesia, '(( uyton A7., Hall /E., Sistem sara. %n 0 Buku Ajar 5isiologi :edokteran $1e>tbook o
#edial Physiology* Edisi ;.Penerbit Buku :edokteran E7./akarta. 4;;C Sidharta, priguna. @eurologi klinis dalam Praktek mum. Dian rakyat 0 /akarta,
'((;. Sidharta, priguna. 1ata Pemeriksaan :linis dalam @eurologi. Dian rakyat 0 /akarta,
'((;.
Da1tar Pustaka