Bentuk Dan Pilihan Kata

Post on 23-Dec-2015

25 views 5 download

description

b indo

Transcript of Bentuk Dan Pilihan Kata

BENTUK DAN PILIHAN KATA

Fisti Listiarini (12630009)Wangsa (12630014)

Meyda Dwi Nugraheni (12630017)Riski Tejo Nugroho (12630023)

Anis Fuad (116300)Wisnu Muliawati (116300)

Latar Belakang

Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik.

MATERI YANG DIBAHAS

•KATA DASAR

•KATA BERIMBUHAN

•KATA ULANG

•KATA MAJEMUK

KATA DASAR

Kata dasar adalah kata paling sederhana yang belum memiliki imbuhan. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Kata dasar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kata verbal, nomina dan adjektiva.

1. Kata VerbalKata verbal atau kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau perilaku. Kata verba dalam suatu kalimat yaitu cenderung menduduki fungsi P (predikat). Contohnya :membaca, berlari, makan, dan lain sebagainya. Kata verbal dibagi 2, yaitu:

• Kata Kerja TransitifKata kerja transitif adalah kata kerja yang

menghendaki adanya suatu pelengkap atau dapat diikuti objek dan dapat dipasifkan.Contoh: memukul, menangkap, melihat, dan sebagainya.

• Kata Kerja IntransitifKata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak

memerlukan pelengkap atau tidak dapat diikuti objek.Contoh: menangis, meninggal, berjalan, dan sebagainya.

2. Kata BinomialNomina atau kata benda adalah kelas kata yang

menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.• Kata benda konkret

Kata benda konkret adalah nama dari benda-benda yang dapat ditangkap panca indera. Contoh: buku, kertas, meja, dan lain sebagainya.• Kata Benda Abstrak

Kata benda abstrak adalah nama-nama benda yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera atau hanya dapat dikenal dengan pikiran. Contoh: ide, ilham, cinta, dan sebagainya.

3. Kata AdjektivaKata adjektiva atau kata sifat adalah

suatu kata yang sering muncul dalam bahasa tulis. Adjektiva memberikan informasi sifat terhadap kata nomina dan kata verbal. Contoh: cantik, indah, bagus, luas, dan sebagainya.

KATA BERIMBUHAN

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah dibubuhi imbuhan atau afiks baik yang berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), maupun gabungan dari dua atau ketiga imbuhan tersebut. Imbuhan tersebut berupa satuan bunyi terkecil yang mengandung arti berupa morfem terikat. Cara membentuk kata dengan imbuhan disebut afiksasi. Sedangkan hasil bentukannya disebut kata berimbuhan atau kata kompleks. Dilihat dari perkembangannya imbuhan terbagi atas beberapa macam, yaitu:

1. prefiks

Prefiks atau awalan adalah afiks yang terletak di awal bentuk kata dasar. Beberapa macam prefiks memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:• Prefiks me-

Prefiks me- berfungsi membentuk kata kerja atau verba dari kata dasarnya. Prefiks ini mengandung arti struktural, melakukan tindakan (menari, melompat, menanam, menulis, mencatat), membuat jadi atau menjadi (meninggi, menghijau, menua), mengerjakan dengan alat (mengetik, membajak, menggunting, menggali), dan mencari atau mengumpulkan (mendamar, merotan).

• Prefiks ber-Prefiks ber- berfungsi membentuk kata kerja yang biasanya dari

kata benda, kata sifat, dan kata kerja sendiri. Prefiks ini mengandung arti memunyai (bernama, baristri, beruang, berkumis), memakai (berbaju, berdasi, berbusana), melakukan tindakan untuk diri sendiri (berhias, bercukur), dan menunjukan ada hubungan timbal balik (bertinju, bersalaman, berbalasan).• Prefiks pe-

Prefiks pe- berfungsi membentuk kata benda dari kata sifat, kata kerja, dan kata benda sendiri. Prefiks ini mendukung makna gramatikal, alat untuk sesuatu (perekat, pengukur, pemanis), orang yang gemar terhadap sesuatu (penjudi, pemabuk, pencuri), dan pelaku tindakan (penguji, pemisah, pesuruh).

• Prefiks per-Prefiks per- berfungsi membentuk kata kerja imperatif. Contoh: pertajam, perbesar, pertiga, dan sebagainya.• Prefiks di-Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja, dan menyatakan makna pasif. Contoh: diambil, diketik, dijemput, dikelola, dan sebagainya.• Prefiks ter-Prefiks ter- berfungsi membentuk kata kerja pasif atau kata sifat. Arti yang dimiliki prefiks ter- yaitu, menunjukan dalam keadaan tertentu (terkunci, tertutup, tertumpuk), dikenai tindakan secara tidak sengaja (tertinju, terbawa, terpukul), dan makna yang menunjukan kata paling (terpandai, terajin, termahal).• Prefiks ke-Prefiks ke- berfungsi membentuk kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan, kata benda, dan kata kerja. Contoh: kedua, ketiga, keempat, dan sebagainya.

2. Infixs

Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan pada tengah-tengah kata. Jenis imbuhan ini tidak produktif, artinya pemakaiannya terbatas hanya pada kata-kata tertentu. Jadi hampir tidak mengalami pertambahan secara umum. Sisipan terletak pada suku pertama kata dasarnya.

Infiks dapat menyatakan banyak dan bermacam-macam. Berikut sebagai contohnya:Sisipan –me- tali temali

kelut kemelut Sisipan –er- gigi gerigi

sabut serabut

Infiks yang menyatakan intersitas frekuensi, artinya menyatakan banyaknya waktu. Berikut sebagai contohnya:Sisipan –me- getar gemetarSisipan –mu- guruh gemuruh

Infiks yang menyatakan adanya kemiripan sifat dengan kata dasarnya. Berikut sebagai contohnya:Sisipan –in- kerja kinerjaSisipan –em- kuning kemuning

Turun temurun

3. Sufiks

Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses pembentukan kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk. Proses pembentukannya disebut safiksasi. Sufiks biasanya terdiri dari –kan, -an, -i, -nya, -man, -wati, -wan, -asi, -isme, -in, -wi, dan lain sebagainya. Berikut sebagai contoh penggunaan sufiks dalam beberapa kata:-an + pikir = pikiran-in + hadir = hadirin-wan +karya = karyawan-wi + manusia = manusiawi

Semua akhiran di atas merupakan akhiran untuk kata benda. Sedangkan akhiran yang berupa kata sifat, seperti:-ik + magnet = magnetik-er + komplement = komplementer

4. konfiks

Konfiks adalah afiks yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar. • Konfiks per-an/peng-an Konfiks per-an/peng-an berfungsi membentuk kata benda.• Menyatakan tempat

Contoh : pelabuhan, pengadilan, perumahan, dan perikanan.• Menyatakan hasil perbuatan

Contoh: pemalsuan, permainan, pengaduan, dan penghitungan.• Menyatakan peristiwa, perbuatan, atau proses.

Contoh: pengajaran, pencarian, pengaturan, dan pendidikan.

• Konfiks ke-anSecara umum konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda,

tetapi dalam jumlah terbatas. Konfiks ke-an juga berfungsi membentuk kata kerja pasif dan kata sifat/ keadaan.• Menyatakan tempat/daerah/wilayah

Contoh: kerajaan, kecamatan, kelurahan, kedutaan, dan kementrian.• Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar

Contoh: kesatuan, kebersihan, keindahan, dan kenyataan.• Menyatakan terkena/ menderita sesuatu hal

Contoh: kelupaan, keguguran, kemasukan, dan kejatuhan.

•Konfiks ber-an berfungsi membentuk kata kerja .•Menyatakan saling atau perbuatan yang diakukan saling timbal balik. Contoh: berkenalan, berpelukan, bersalaman, dan berebutan.

•Menyatakan perbuatan yang terjadi berulang-ulang atau perbuatan yang tetap berlangsung, dimana pelakunya banyak. Contoh: bertaburan, berkilauan, bercucuran, dan berdatangan.

KATA ULANG

Kata ulang adalah kata yang mengalami perulanagan kata sebagian atau seluruhnya dan mengakibatkan perubahan makna yang berbeda-beda. Kata ulang dapat dibahas dengan meninjaunya dari segi bentuk dan dari segi makna atau fungsi perulangan kata. Berdasarkan bentuknya kata ulang dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:

• Kata Ulang Penuh

Kata ulang penuh atau kata ulang murni yaitu semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh. Contoh: rumah-rumah, meja-meja, sakit-sakit, dan pintu-pintu.

• Kata Ulang Berimbuhan

Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan yaitu semua kata ulang yang yang salah satu unsurnya berimbuhan, baik itu awalan, sisipan ataupun akhiran. Contoh: berjalan-jalan, turun-temurun, dan tanam-tanaman.

• Kata Ulang Berubah BunyiKata ulang berubah bunyi yaitu kata ulang yang mengalami perubahan

bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang. Contoh: bolak-balik, mondar-mandir, serba-serbi dan jungkat-jungkit.• Kata Ulang Semu

Kata ulang semu yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memiliki makna atau bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada hubungannyadengan kata ulang tersebut. Contoh: hati-hati, pura-pura, lumba-lumba, dan kupu-kupu.• Kata Ulang Dwipura

Kata ulang dwipura yang berarti “dahulu dua” atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Dengan kata lain, kata ulang dwipura yakni perulangan kata yang diambil dari sebagian kata dasar. Contoh: tetua, tetangga.

KATA MAJEMUK

Kata majemuk adalah kata yang terbentuk dari dua kata yang berhubungan secara padu dan hasil penggabungan itu menimbulkan makna baru.• Sifat Kata Majemuka. Kata majemuk eksosentrisIalah kata majemuk yang antarunsurnya tidak saling menerangkan.Contoh : laki bini, tua muda, tikar bantal, dan sebagainya.b. Kata majemuk endosentrisIalah kata majemuk yang salah satu unsurnya menjadi inti sedang unsur lain menerangkannya. Contoh : sapu tangan, kaos kaki, kaca mata, dan sebagainya.

Kata Majemuk dan Frase

Persamaan kata majemuk dan frase adalah keduanya merupakan gabungan kata. Adapun perbedaannya adalah kata majemuk menghasilkan makna baru, sedangkan pada frasa gabungan kata itu tidak menimbulkan makna baru. Contoh :• Kata majemuk : rumah tangga, rumah sakit, sarjana muda• Frasa : tembok rumah, orang sakit, orang muda

TERIMA KASIH