Bedah Digestif

Post on 27-Apr-2017

226 views 0 download

Transcript of Bedah Digestif

BEDAH DIGESTIFBEDAH DIGESTIF

APENDISITISAPENDISITIS

EPIDEMIOLOGI- Insiden apendisitis akut tergantung dari

konsumsi makanan berserat (bab lancar)- Insiden pada laki-laki : perempuan- Pada anak < 1 tahun jarang dilaporkan- Insiden tertinggi pada usia 20 – 30 th

ANATOMI- Apendiks merupakan organ berbentuk tabung- Panjang antara 10 – 15 cm- Berpangkal di sekum- Lumen sempit di proksimal, lebar di distal- Aliran darah dari a. apendikularis tanpa kolateral

akan mudah terjadi gangren.

ETIOLOGI- Apendisitis merupakan infeksi bakteria- Faktor pencetus yaitu sumbatan lumen

disebabkan : - hiperplasi kel limfe - fekalith - tumor apendiks - cacing askaris

PATOFISIOLOGI- Apendisitis mula-mula disebabkan obstruksi lumen- Lumen menyempit akibat hiperplasi jar limfoid

submukosa- Feses yg terperangkap dalam lumen alami

penyerapan air (fekalith) sebagai kausa sumbatan- Sumbatan lumen menyebabkan keluhan nyeri

disekitar epigastrium dan umbilikus, nause, muntah

- Invasi kuman E. koli dari lumen ke lapisan mukosa, submukosa, muskularis dan akhirnya ke peritoneum parietal (lokal peritonitis)

- Invasi ini terjadi dalam waktu 24 -48 jam, usaha tubuh membatasi proses radang dg omentum(apendiks infiltrat)

- Gangren dinding apendiks krn oklusi pemb darah, berlanjut menjadi perforasi.

- Apendiks yg pernah meradang tidak akan sembuh sempurna akan terjadi jar parut

GAMBARAN KLINIS- Gejala klasik yaitu nyeri tumpul epigastrium dan

umbilikus (nyeri viseral)- Disertai mual dan muntah- Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke kanan

bawah (Mc Burney)

Pemeriksaan fisik- Keadaan umum terlihat sakit- Demam ringan (37,5 – 38,5 *c), bila lebih tinggi

sudah terjadi perforasi.- Abdomen

- Insp : dbn atau penonjolan kanan bawah (abses / infiltrat apendiks)

- Palp : NT kanan bwh, defans musk, masa, Rovsing sign.

- Perk : nyeri ketok - Ausk : dbn

menurun / hilang pada perforasi.

- Rectal toucher Nyeri pada daerah infeksi posisi antara jam9 – 12.

LABORATORIUM- Darah : lekositosis

hitung jenis (n segmen) meningkat- Urine : bisa normal

terdapat lekosit dan eritrosit (apendik yg menempel vesika/ureter)

RADIOLOGI- Foto polos abdomen bila meragukan

(patognomonik bila terlihat fekalith)- USG abdomen.- Laparoskopi

DIAGNOSIS- Kesalahan diagnosis sekitar 15 – 20 %- Sering terjadi pada perempuan (gen interna)

DIAGNOSIS BANDING- Gastroenteritis- Demam dengue- Infeksi panggul (adneksitis)- KET- Kista ovarium terpuntir- Urolithiasis.

PENGELOLAAN- Bila diagnosis klinis sudah jelas dilakukan

apendektomi- Bila ditunda akan menjadi abses atau perforasi.- Persiapan pra bedah :

- puasa, kp pasang sonde lambung- rehidrasi- penurunan suhu tubuh- antibiotik spektrum luas (intra vena).