Post on 27-Apr-2017
BEDAH DIGESTIFBEDAH DIGESTIF
APENDISITISAPENDISITIS
EPIDEMIOLOGI- Insiden apendisitis akut tergantung dari
konsumsi makanan berserat (bab lancar)- Insiden pada laki-laki : perempuan- Pada anak < 1 tahun jarang dilaporkan- Insiden tertinggi pada usia 20 – 30 th
ANATOMI- Apendiks merupakan organ berbentuk tabung- Panjang antara 10 – 15 cm- Berpangkal di sekum- Lumen sempit di proksimal, lebar di distal- Aliran darah dari a. apendikularis tanpa kolateral
akan mudah terjadi gangren.
ETIOLOGI- Apendisitis merupakan infeksi bakteria- Faktor pencetus yaitu sumbatan lumen
disebabkan : - hiperplasi kel limfe - fekalith - tumor apendiks - cacing askaris
PATOFISIOLOGI- Apendisitis mula-mula disebabkan obstruksi lumen- Lumen menyempit akibat hiperplasi jar limfoid
submukosa- Feses yg terperangkap dalam lumen alami
penyerapan air (fekalith) sebagai kausa sumbatan- Sumbatan lumen menyebabkan keluhan nyeri
disekitar epigastrium dan umbilikus, nause, muntah
- Invasi kuman E. koli dari lumen ke lapisan mukosa, submukosa, muskularis dan akhirnya ke peritoneum parietal (lokal peritonitis)
- Invasi ini terjadi dalam waktu 24 -48 jam, usaha tubuh membatasi proses radang dg omentum(apendiks infiltrat)
- Gangren dinding apendiks krn oklusi pemb darah, berlanjut menjadi perforasi.
- Apendiks yg pernah meradang tidak akan sembuh sempurna akan terjadi jar parut
GAMBARAN KLINIS- Gejala klasik yaitu nyeri tumpul epigastrium dan
umbilikus (nyeri viseral)- Disertai mual dan muntah- Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke kanan
bawah (Mc Burney)
Pemeriksaan fisik- Keadaan umum terlihat sakit- Demam ringan (37,5 – 38,5 *c), bila lebih tinggi
sudah terjadi perforasi.- Abdomen
- Insp : dbn atau penonjolan kanan bawah (abses / infiltrat apendiks)
- Palp : NT kanan bwh, defans musk, masa, Rovsing sign.
- Perk : nyeri ketok - Ausk : dbn
menurun / hilang pada perforasi.
- Rectal toucher Nyeri pada daerah infeksi posisi antara jam9 – 12.
LABORATORIUM- Darah : lekositosis
hitung jenis (n segmen) meningkat- Urine : bisa normal
terdapat lekosit dan eritrosit (apendik yg menempel vesika/ureter)
RADIOLOGI- Foto polos abdomen bila meragukan
(patognomonik bila terlihat fekalith)- USG abdomen.- Laparoskopi
DIAGNOSIS- Kesalahan diagnosis sekitar 15 – 20 %- Sering terjadi pada perempuan (gen interna)
DIAGNOSIS BANDING- Gastroenteritis- Demam dengue- Infeksi panggul (adneksitis)- KET- Kista ovarium terpuntir- Urolithiasis.
PENGELOLAAN- Bila diagnosis klinis sudah jelas dilakukan
apendektomi- Bila ditunda akan menjadi abses atau perforasi.- Persiapan pra bedah :
- puasa, kp pasang sonde lambung- rehidrasi- penurunan suhu tubuh- antibiotik spektrum luas (intra vena).