Post on 18-Sep-2018
Bahan Tayang
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA APARATUR
(Disampaikan pada Diklat Prajabatan CPNS Gol III
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016, 9 Mei
2016, Hotel Pajajaran Tasikmalya)
FASILITATOR:
AWAN GUMELAR/WIDYISWARA UTAMA
BANDUNG, 9 MEI 2016
BIO DATA
NAMA : AWAN GUMELAR
NIP : 19540202 197706 1 001
PANGKAT : PEMBINA UTAMA (IV/e)
JABATAN : WIDYAISWARA UTAMA
BADIKLATDA JABAR
ALAMAT KT : JL WINDU 26 BANDUNG
NO HP : 08122000034 Email : gumelarawan70@ yahoo.co.id
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN SDA
Lanjutan….
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Kepala LAN RI Nomor 15 Tahun
2015 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan Golongan III
66Pengertian ASN
YANG BEKERJA PADA
INSTANSI PEMERINTAH
ASN
PROFESI
PNS PPPK
77Pengertian PEGAWAI ASN
• diangkat oleh pejabat pembinakepegawaian
• diserahi tugas dalam suatu jabatanpemerintahan atau diserahi tugasNegara lainnya
• digaji berdasarkan peraturanperundangundangan.
PEG
ASN
PROFESI
PNS PPPK
88
• warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
• diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembinakepegawaian untuk mendudukijabatan pemerintahan.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
Lanjutan……
99
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerjauntuk jangka waktu tertentu dalamrangka melaksanakan tugaspemerintahan.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
Lanjutan…..
1010Asas Penyelenggaraan Kebijakan Dan
Manajemen ASN (Ps 2 UU 5/2014)
1. kepastian hukum;
2. profesionalitas;
3. proporsionalitas;
4. keterpaduan;
5. delegasi;
6. netralitas;
7. akuntabilitas;
8. efektif dan efisien;9. keterbukaan;10. nondiskriminatif;11. persatuan dan
kesatuan;12. keadilan dan
kesetaraan; dan13. kesejahteraan.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
ASAS ASN
Penyelenggaraan kebijakan dan ManajemenASN berdasarkan pada asas (Ps. 2 UU No5/2014)a. Kepastian hukum adalah dalam setiap
penyelenggaraan kebijakan dan ManajemenASN, mengutamakan landasan peraturanperundang-undangan, kepatutan, dankeadilan. Huruf b
b.Profesionalitas adalah mengutamakankeahlian yang berlandaskan kode etik danketentuan peraturan perundang-undangan.
c. ……
AGUM 11
Lanjutan….
c. Proporsionalitas adalah mengutamakankeseimbangan antara hak dan kewajibanPegawai ASN.
d. Keterpaduan adalah pengelolaan PegawaiASN didasarkan pada satu sistempengelolaan yang terpadu secara nasional.
e. Delegasi adalah bahwa sebagian kewenanganpengelolaan Pegawai ASN dapatdidelegasikan pelaksanaannya kepadakementerian, lembaga pemerintahnonkementerian, dan pemerintah daerah.
AGUM 12
Lanjutan…f. Netralitas adalah bahwa setiap Pegawai ASN
tidak berpihak dari segala bentuk pengaruhmanapun dan tidak memihak kepada kepentingansiapapun.
g. Akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan danhasil akhir dari kegiatan Pegawai ASN harusdapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakatsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Efektif dan efisien adalah bahwa dalammenyelenggarakan Manajemen ASN sesuaidengan target atau tujuan dengan tepat waktusesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
AGUM 13
Lanjutan…
i. Keterbukaan adalah bahwa dalam
penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat
terbuka untuk publik.
j. Nondiskriminatif adalah bahwa dalam
penyelenggaraan Manajemen ASN, KASN
tidak membedakan perlakuan berdasarkan
jender, suku, agama, ras, dan golongan.
k. Persatuan dan kesatuan adalah bahwa
Pegawai ASN sebagai perekat Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
AGUM 14
Lanjutan….
l. Keadilan dan kesetaraan adalah bahwa
pengaturan penyelenggaraan ASN harus
mencerminkan rasa keadilan dan
kesamaan untuk memperoleh kesempatan
akan fungsi dan peran sebagai Pegawai
ASN.
m. Kesejahteraan adalah bahwa penyeleng-
garaan ASN diarahkan untuk
mewujudkan peningkatan kualitas hidup
Pegawai ASN.AGUM 15
1616Prinsip ASN sebagai profesi(Ps 3 UU 5/2014)
1. nilai dasar2. kode etik dan kode perilaku;3. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab
pada pelayanan publik;4. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;5. kualifikasi akademik;6. jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; dan7. profesionalitas jabatan.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
1717Nilai Dasar ASN(Ps 4 UU 5/2014)
1. memegang teguh ideologi Pancasila;2. setia dan mempertahankan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;4. menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;5. membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian;
ASN
PROFESI
PNS PPPK
1818
6. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. memelihara dan menjunjung tinggi standaretika yang luhur;
8. mempertanggungjawabkan tindakan dankinerjanya kepada publik;
9. memiliki kemampuan dalam melaksanakankebijakan dan program pemerintah;
ASN
PROFESI
PNS PPPK
Lanjutan….
1919
10. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
11. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
14. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
Lanjutan..
KODE ETIK DAN
KODE PERILAKU ASN
Kode etik dan kode perilaku sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf b bertujuan untukmenjaga martabat dan kehormatan ASN. (Ayat IPs 5 UUNo 5/2014)
Kode etik dan kode perilaku sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berisi pengaturanperilaku agar Pegawai ASN:a. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan
tanpa tekanan;
AGUM 20
Lanjutan…
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasanatau Pejabat yang Berwenang sejauh tidakbertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negarasecara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalammelaksanakan tugasnya;
AGUM 21
Lanjutan…
i. memberikan informasi secara benar dan tidakmenyesatkan kepada pihak lain yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara,tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untukmendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagidiri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjagareputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
AGUM 22
2323Jenis, Status, dan Kedudukan(Ps 6 & 7 UU 5/2014)
Status PNS merupakanPegawai ASN yang diangkat sebagaipegawai tetap olehPejabat Pembina Kepegawaian danmemiliki nomor indukpegawai secaranasional.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
Status PPPK merupakanPegawai ASN yang diangkat sebagai pegawaidengan perjanjian kerjaoleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuaidengan kebutuhan InstansiPemerintah dan ketentuanUndang-Undang. .
2424Jenis, Status, dan Kedudukan(Ps 8 & 9 UU 5/2014)
• Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsuraparatur negara.
• Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah,
• Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh danintervensi semua golongan dan partai politik.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
2525Fungsi, Tugas Dan Peran(Ps 10 UU 5/2014)
Fungsi :
• Pelaksana kebijakan publik;
• pelayan publik;
• perekat dan pemersatu bangsa.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
2626Fungsi, Tugas Dan Peran
(Ps 11 UU 5/2014)
Tugas :• melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;
• memberikan pelayanan publik yang profesionaldan berkualitas; dan
• mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
2727Fungsi, Tugas Dan Peran(Ps 13 UU 5/2014)
Peran :perencana, pelaksana, dan pengawaspenyelenggaraan tugas umum pemerintahandan pembangunan nasional melaluipelaksanaan kebijakan dan pelayanan publikyang profesional, bebas dari intervensipolitik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
2828Hak dan Kewajiban PNS(Ps 21 UU 5/2014)
Hak Pegawai ASN
• gaji,
• tunjangan,
• fasilitas;
• cuti;
• jaminan pensiun
• jaminan hari tua;
• perlindungan;
• pengembangan
kompetensi.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
2929Hak dan Kewajiban PPPK(Ps 22 UU 5/2014)
Hak Pegawai PPPK
• Gaji
• tunjangan;
• cuti;
• perlindungan; dan
• pengembangan kompetensi.
ASN
PROFESI
PNS PPPK
3030Kewajiban Pegawai ASN(Ps 23 UU 5/2014)
Pegawai ASN wajib: 1. setia dan taat pada Pancasila, UUD Negara RI
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
pejabat pemerintah yang berwenang;
ASN
PROFESI
PNS PPPK
3131Lanjutan…
4. menaati ketentuan peraturan per-UU-an;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NK RI.
MANAJEMEN ASN
AGUM 32
adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(Angka 5 Ps.1 UU No 5/2014)
33MANAJEMEN ASN
(Ps 55 UU 5/2014)
• penyusunan dan penetapan kebutuhan
• pengadaan
• pangkat dan jabatan
• pengembangan karier
• pola karier
• promosi
• mutasi
34
•Penilaian kinerja
• penggajian dan tunjangan
• penghargaan
• disiplin
• pemberhentian
•pensiun dan tabungan hari tua; dan
pensiun dantabungan hari tua;
dan
• perlindungan
Lanjutan… 34
PENGEMBANGAN KOMPETENSI (Menteri PAN Dan RB , 2015)
Pendidikan Formal
Tugas Belajar
Ijin Belajar
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Diklat Prajabatan
Diklat Kepemimpinan
Diklat Fungsional
Diklat Teknis
Non Diklat
Internship (Magang)
Bimbingan Teknis
Sosialisasi
Seminar
Workshop
Based on “gap” kompetensi individu & jabatannya
Kerja sama pendidikan baik
dalam maupun luar negeri
Paling sedikit 80
(delapan puluh) jam
pelajaran dalam 1 (satu)
tahun.
Maksimum 1 (satu) tahun
(untuk magang)
“…kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi..”
Disesuaikan waktunya
• Dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial
kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Dilakukan dengan mempertimbangkan
integritas dan moralitas.
Pengembangan Karier(Pasal 68 UU 5/2014)
36
• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi antara lain melalui:
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran.
• Harus dievaluasi oleh Pejabat Yang Berwenang dan
digunakan sebagai salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karier.
• Wajib disusun dalam rencana pengembangan
kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi.
PengembanganKompetensi(Pasal 70 UU 5/2014)
37
PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain dipusat/daerah yang dilakukan melalui pertukaran antara PNS denganpegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun danpelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
CPNS DIKLAT
Calon PNS wajib menjalani masa percobaan(Ayat (3) Ps 63 UU No 5/2014)
• Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan
dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung-
jawab, dan memperkuat professionalisme serta
kompetensi bidang. (Ayat (4) Ps 63 UU No 5/2014)
Lanjutan…….
• Masa percobaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. (Ayat
(1) Ps 64 UU No 5/2014)
• Instansi Pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
selama masa pecobaan (Ayat (2) Ps 64 UU No
5/2014)
Lanjutan…..
Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi
persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b)
sehat jasmani dan rohani. (Ayat (1) Ps 65 UU No 5/2014)
Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi
PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan –undangan. (Ayat (2) Ps
65 UU No 5/2014)
Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.
(Ayat (3) Ps 65 UU No 5/2014)
MENGAPA MENGIKUTI DIKLAT
Fungsi Aparatur Sipil Negara (Ps 10
UU No 5/2014)
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Jabatan dalam ASN
• Jabatan Administrasi (Ps 14 UU No 5/2014): a. jabatan administrator;b. jabatan pengawas; danc. jabatan pelaksana.
• Jabatan Fungsional (Ps 17 UU No 5/2014): a. jabatan fungsional keahlian
1) ahli utama; 2) ahli madya; 3) ahli muda; dan4) ahli pertama
b. jabatan fungsional keterampilan:1) penyelia; 2) mahir; 3) terampil; dan4) pemula.
• Jabatan Pimpinan Tinggi (Ps 19 UU No 5/2014)a. jabatan pimpinan tinggi utama; b. jabatan pimpinan tinggi madya; danc. jabatan pimpinan tinggi pratama
Perangkat Daerah
• Perangkat Daerah provinsi terdiri atas (Ayat (1) Ps 209 UU No 23/2014):
a. sekretariat daerah;
b. sekretariat DPRD;
c. inspektorat;
d. dinas; dan
e. badan.
• Perangkat Daerah kabupaten/kota terdiri atas (Ayat (2) Ps 209 UU No
23/2014):
a. sekretariat daerah;
b. sekretariat DPRD;
c. inspektorat;
d. dinas;
e. badan; dan
f. Kecamatan.
Teknis
ManajerialSosial
Kultural
Pemerintahan
4Jenis Kompetensi ASN
Kompetensi Perangkat Daerah
• Pegawai aparatur sipil negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 208 ayat (2) yang
menduduki jabatan kepala Perangkat Daerah,
harus memenuhi persyaratan kompetensi: (Ayat (1) Ps
233 UU No 23/2014)
a.teknis;
b.manajerial; dan
c.sosial kultural.
Lanjutan…
• Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), pegawai aparatur sipil negara yang menduduki
jabatan kepala Perangkat Daerah harus memenuhi
kompetensi pemerintahan. (Ayat (2) Ps 233 UU No 23/2014)
• Yang dimaksud dengan “kompetensi pemerintahan” antara
lain mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
terkait dengan kebijakan Desentralisasi, hubungan
Pemerintah Pusat dengan Daerah, pemerintahan umum,
pengelolaan keuangan Daerah, Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah, hubungan Pemerintah Daerah
dengan DPRD dan etika pemerintahan. Kompetensi
pemerintahan dibuktikan dengan sertifikasi. (Penjelasan Ayat (2)
Ps 233 UU No 23/2014)
Lanjutan…
• Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga
pemerintah nonkementerian setelah dikoordinasikan
dengan Menteri. (Ayat (3) Ps 233 UU No 23/2014)
• Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri. (Ayat (4) Ps 233 UU
No 23/2014)
• Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) berlaku secara mutatis mutandis terhadap
pegawai aparatur sipil negara yang menduduki
jabatan administrator di bawah kepala Perangkat
Daerah dan jabatan pengawas. (Ayat (5) Ps 233 UU No
23/2014)
Lanjutan…
• Kepala Perangkat Daerah provinsi diisi dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (Ayat (1) Ps 234 UU No 23/2014).
• Kepala Perangkat Daerah kabupaten/kota diisi dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan bertugas di wilayah Daerah provinsi
yang bersangkutan. (Ayat (2 Ps 234 UU No 23/2014).
Lanjutan…
• Dalam hal di wilayah Daerah provinsi yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terdapat pegawai
negeri sipil yang memenuhi persyaratan, kepala perangkat daerah
kabupaten/kota dapat diisi dari pegawai negeri sipil yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan yang bertugas di wilayah Daerah
provinsi lain. (Ayat (3) Ps 234 UU No 23/2014).
• Proses pengangkatan kepala Perangkat Daerah yang
menduduki jabatan administrator dilakukan melalui
seleksi sesuai dengan proses seleksi bagi jabatan
pimpinan tinggi pratama di instansi Daerah
sebagaimana diatur dalam undang-undang mengenai
aparatur sipil negara. (Ayat (4) Ps 234 UU No
23/2014).
Lanjutan…
• Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan
yang disebut camat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui
sekretaris Daerah. (Ayat (1) Ps 224 UU No 23/2014).
• Bupati/wali kota wajib mengangkat camat dari pegawai negeri sipil
yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi
persyaratan kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (Ayat (2) Ps 224 UU No 23/2014).
• Pengangkatan camat yang tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibatalkan
keputusan pengangkatannya oleh gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat.(Ayat (3) Ps 224 UU No
23/2014).
Jalur Klasikal Pengembangan
ASN
Pelatihan teknis /kursus dengan
kurikulumtertentu;
Pelatihankepemimpinan;
Pelatihanadministrasi;
Seminar;Penataran;
Sosialisasi;
Workshop;
Jalur Non Klasikal
praktik kerja di instansi lain di pusat atau di
daerah;
pertukaran kerjadengan swasta;
pertukaranpengetahuan;
pendampingan(coaching);
orientasi tugas;
benchmarking/benchlearning;
PENEMPATAN PNS/ASN
(BKN,2015)
K3 = KUALIFIKASI, KOMPETENSI,
& KINERJA
KOMPETENSI
1. Kompetensi Teknis
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Sosial Kultural
Kondisi Aktual
Tuntutan reformasi birokrasimensyaratkan PNS profesional,netral, dan sejahtera
Rendahnya pengakuan atas kinerjaPNS/ASN
Masih banyak jabatan yang
duplikatif;
Banyak fungsi jabatan yang belum
dirumuskan standar
kompetensinya;
Belum adanya pengukuran yang
komprehensif terkait aspek
kompetensi
Program diklat belum mengacukepada standar kompetensi .
Tingginya tuntutan kualitas p elayanan publik. DLL
Instrumen Penataan
UU ASN (penempatan berbasis pada:kualifikasi, kompetensi, dan prestasikerja)
Peraturan Kepala BKN No 7 Tahun2013 tentang Pedoman PenyusunanStandar Kompetensi Manajerial
Peraturan Kepala BKN No 8 Tahun2013 tentang Pedoman Perumusan
Standar Kompetensi Teknis PNS
Peraturan Kepala BKN No. 3Tahun 2013 tentang KamusJabatan Fungsional Umum
Arah Penempatan
“job based” dan “merit based”
Menggunakan pendekatan buktikerja/bukti perilaku kerja melalui prosesuji kompetensi sebagai bukti kompetendalampekerjaan
Menyertakan unsur capaian kompetensidan kinerja dalampengembangan karier
Arah pengelolaan dan pengembangan menitik
beratkan pada kompetensi individu dan kebutuhan kompetensi organisasi
54
ARAH PENGEMBANGAN
KOMPETENSI PNS /ASN (BKN, 2015)
• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK
setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang
dibentuk oleh PyB.
PROMOSI PNS(Pasal 72 UU 5/2014)
55
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat,
antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi
Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat
yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
MUTASI PNS(Pasal 72 UU 5/2014,)
56
• Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan “konflik kepentingan”.
• Pembiayaan sebagai dampak mutasi dibebankan pada APBN dan APBD.
Dilakukan berdasarkan:
• perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
• target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
• objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja
PNS.
PENILAIAN KINERJA PNS(Pasal 75 UU 5/2014,)
PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja
dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak
kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS.
• Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, &
resiko pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah
dibebankan APBD.
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas
yang meliputi:
– tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks
harga di daerah)
• Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
Penggajian dan Tunjangan PNS(Pasal 79 UU 5/2014,)
58
Disiplin PNSPs 86 UU No 5/2014)
(1) Untuk menjamin terpeliharanya tata
tertib dalam kelancaran pelaksanaan
tugas, PNS wajib mematuhi disiplin
PNS.
(2)Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PNS serta melaksanakan
berbagai upaya peningkatan disiplin.
(3) PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin dijatuhi hukuman disiplin.AGUM 59
• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan,
kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan
tugasnya dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.
• PNS yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa
pemberhentian tidak dengan hormat dicabut haknya untuk
memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang-Undang ini.
Penghargaan PNS(Pasal 82 UU 5/2014)
60
Batas usia pensiun PNS yaitu:
1. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat
Administrasi;
2. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat
Pimpinan Tinggi; dan
3. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi Pejabat
Fungsional.
Batas Usia Pensiun(UU 5/2014, Pasal 90)
61
6
2
Yang Sedang Disiapkan :1. RPP Tentang Manajemen PNS
2. RPP Tentang Manajemen PPPK
3. RPP Tentang Penilaian Kinerja dan
Disiplin
4. RPP Tentang Penggajian dan
Tunjangan
5. RPP Tentang Jaminan Pensiun dan
Jaminan Hari Tua
6. RPP Tentang Korps Pegawai ASN
Undang-undang No5 Th 2014 tentangAparatur SipilNegara
WASS.WR.WB.
MOHON MAAF TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT