Post on 05-Oct-2020
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LAPORAN HASIL PENGAWASANSEMESTER 1 TAHUN 2020
NOMOR : LAP-345/PW02/6/2020TANGGAL: 10 JULI 2020
i Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan memberikan amanah
kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP dalam rangka
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Kegiatan pengawasan BPKP dilakukan dalam rangka mendukung tugas-
tugas pemerintahan melalui penyediaan jasa pemberian jaminan (assurance) dan
konsultasi (consulting) kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang
berorientasi pada peningkatan akuntabilitas keuangan negara/daerah, pencapaian
program prioritas nasional dengan menekankan pada pencapaian efektivitas,
efisiensi, dan kehematan serta peningkatan tata kelola pemerintahan. Kegiatan
pengawasan intern meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, bimbingan teknis, dan
asistensi kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Hasil
pengawasan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga
kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) serta memberikan keyakinan
yang memadai atas kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah dan
penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Tahun 2020 ini juga ditandai dengan munculnya pandemic Covid 19 yang
berimbas luas pada seluruh sektor pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara juga memberikan perannya dalam
mengawal percepatan penanganan pandemic Covid 19 sejak penyusunan
realokasi dan refocusing anggaran hingga pelaksanaan anggaran hasil realokasi
dan refocusing tersebut.
Laporan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
semester I tahun 2020 berisi rangkuman informasi atas hasil pengawasan sebagai
media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara/daerah terhadap satuan kerja
kementerian/lembaga dan unit kerja di lingkungan pemerintah daerah di Provinsi
Sumatera Utara.
ii Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Laporan disajikan dalam empat fokus pengawasan, yaitu Pengawasan
Pembangunan Nasional, Kontribusi untuk Peningkatan Ruang Fiskal,
Pengamanan Aset Negara/Daerah dan Mendorong Perbaikan Sistem
Pemerintahan.
Akhir kata, semoga laporan hasil pengawasan ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan strategis, khususnya
dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah, serta
pembangunan daerah pada umumnya.
Medan,10 Juli 2020
Kepala Perwakilan,
Yono Andi Atmoko NIP.19611125 198203 1 001
FOKUS PENGAWASANSEMESTER 1 TAHUN 2020
BPKP PERWAKILAN SUMUT
Pengawasan Terkait Pembangunan Nasional
66,7%6
12
Belum Mencapai Target
Mencapai Target
Percepatan Pelaksanaan PSNPengawasan atas 18 Proyek Strategis Nasional :
Permasalahan utama : Social Distancing, Pembebasan Lahan Izin belum terbit
Program Prioritas Pembangunan NasionalPengawasan atas 10 Kegiatan Wilayah Provinsi
Sumatera UtaraPengawasan terkait Covid 19
Audit BST dan BLT-DD
Monitoring Kartu Prakerja
Reviu Pengadaan RS Darurat
Monitoring Bansos Pemda
Evaluasi PKH
Verifikasi DLI
Monitoring Pengadaan CPNS
Bimtek Manajemen Risiko pada Bawaslu
Bimtek Manajemen Risiko pada KPU
Pengawasan Terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal
Pengawasan Terkait Pengamanan Aset Negara
Potensi Pengamanan Asset Negara Melalui Audit Investigasi Rp. 296.973.976,62
Potensi Pengamanan Asset Negara Melalui Audit PKKN Rp. 2.485.987.491,59
Pengawasan Terkait Perbaikan Sistem Pemerintahan
00%
Impementasi SIMDA Keuangan
Impementasi SISKEUDES
31 Pemda dari 34 Pemda
5.412 Desa dari 5.417 Desa
91,2%
99,9%
SPIP
3 dari 34
Level 3 = 7 Pemda
Level 2 = 27 Pemda
4 dari 34
Level 2 = 19 Pemda
Level 3 DC = 11 Pemda
Level 3 = 4 Pemda
APIPUpaya Peningkatan Akuntabilitas
Asistensi Pengelolaan Keuangan
Bimtek Dana Desa
Peningkatan Maturitas SPIP
Peningkatan Kapabilitas APIP
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara belum melaksanakan penugasan terkait fokus ini
Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ………………………….……………………………...............................iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ..…………………………………………………...……….v
BAB I
GAMBARAN UMUM PENGAWASAN ................................................................... 1
A. Peran BPKP .................................................................................................... 1
B. Arah Kebijakan dan Strategi Pengawasan BPKP........................................ 2
1. Arah kebijakan pengawasan BPKP .............................................................. 2
2. Strategi Pengawasan BPKP ......................................................................... 3
C. Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan ............................................................ 4
D. Dukungan Sumber Daya ............................................................................... 6
BAB II
HASIL PENGAWASAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL ................................................. 7
A. PENGAWASAN PEMBANGUNAN NASIONAL ............................................. 7
1. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional ................................... 7
2. Program Prioritas Pembangunan Nasional................................................. 18
B. KONTRIBUSI UNTUK PENINGKATAN RUANG FISKAL ............................ 29
1. Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerah ....................................................... 29
2. Audit Klaim ................................................................................................. 29
C. PENGAMANAN ASET NEGARA/DAERAH ................................................. 30
1. Audit Investigatif ......................................................................................... 30
2. Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) ................................... 30
3. Pemberian Keterangan Ahli ........................................................................ 31
D. PERBAIKAN SISTEM PEMERINTAHAN ..................................................... 31
1. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja ............................ 31
Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020 iv
2. Penguatan Tata Kelola Pemerintah ............................................................ 35
3. Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah ................. 36
v Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
RINGKASAN EKSEKUTIF
aporan akuntabilitas keuangan negara dari hasil pengawasan akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional di wilayah Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2020 tercermin dalam hasil pengawasan yang terkait dengan 4 fokus
pengawasan BPKP, yaitu Pengawasan Pembangunan Nasional, Kontribusi untuk
Peningkatan Ruang Fiskal, Pengamanan Aset Negara/Daerah dan Mendorong
Perbaikan Sistem Pemerintahan, dengan rincian sebagai berikut:
A. Pengawasan Pembangunan Nasional
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara melakukan kegiatan yang memantau
pelaksanaan program-program prioritas pembangunan nasional dengan aspek
strategis, signifikan dan material.
1. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Kegiatan pengawasan terhadap Program Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional diarahkan untuk memastikan diterapkannya tata kelola yang
baik dalam melakukan percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional Tahun
2020 yaitu:
a. Pembangunan Smelter Kuala Tanjung
Proyek pendukung pembangunan Pengembangan Smelter berupa
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih terkendala
lahan lokasi pembangunan.
b. Pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung
Perlu dilakukan revisi atas Analisa terhadap Dampak Lingkungan
sehubungan dengan rencana PT Pertamina (Persero) membangun Kilang
Minyak dan Terminal BBM.
c. Pembangunan Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung
Realisasi fisik pembangunan Tahap I Pelabuhan Multi Purpose Kuala
Tanjung telah selesai dan perkembangan pelabuhan sangat tergantung
pertumbuhan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang merupakan bagian
terintegrasi dengan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung..
d. Pembangunan Transmisi di Provinsi Sumatera Utara
1) Realisasi pembangunan Transmisi 275 KVA Simangkuk – Galang telah
selesai 100 %.
L
vi Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
2) Realisasi pembangunan transmisi 275 KVA Simangkuk - Sarulla
mencapai 82,90% atas Pekerjaan Lanjutan Pengadaan dan
Pemasangan Tower dan Konduktor ACSR.
e. Pembangunan Jalan Tol di Provinsi Sumatera Utara
1) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Medan - Tebingtinggi per
31 Maret 2019 telah selesai 100,00%;
2) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Kisaran – Tebingtinggi
sebesar 48,80% dibanding target 32,86%;
3) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Medan – Binjai sebesar
91,178% dibanding target 84,229%;
4) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Binjai – Langsa belum ada
proses pembangunan konstruksi;
5) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Rantauprapat – Kisaran
belum ada proses pembangunan konstruksi;
6) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Tebingtinggi –
Pematangsiantar sebesar 30,57% dibanding target 37,42%.
f. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei
Tindak lanjut atas hasil Reviu Triwulan I Tahun 2020 dalam hal upaya
pemasaran adalah terdapat dua calon investor yang telah menandatangani
Letter of Intern yaitu PT PTEC Research dan Development dan CV Vivi
Wijaya Perkasa.
g. Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sumatera Utara
1) Realisasi pembangunan Jalan Kereta Api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung
terdiri dari 5 (lima) paket, dengan progres sebesar 100%. Sampai dengan
31 Maret 2020 belum dioperasikan karena belum terbitnya rekomendasi
teknis.
2) Realisasi pembangunan Jalan Kereta Api Lintas Rantau Prapat – Kota
Pinang yang terbagi dalam 14 (empat belas) paket dengan panjang
lintasan 33 km sebesar 88,84% dari target 94,32%. Tidak tercapainya
target disebabkan adanya kewajiban melakukan social distancing.
h. Pembangunan Bendungan Lausimeme
Progres kegiatan 9,065% dari target fisik 10,512% disebabkan terkendala
pembebasan lahan atas lahan yang dikuasai masyarakat.
vii Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
i. Pariwisata Danau Toba
Realisasi fisik pembangunan kapal penyeberangan penumpang Ro-Ro 2000
GT sebesar 31,36% dari target 30,25%, untuk lanjutan pekerjaan
perpanjangan Runway masih dalam tahap prakontrak.
j. Proyek Peremajaan Perkebunan Rakyat
Per 31 Maret 2020 belum terdapat realisasi proyek peremajaan untuk
tanaman kopi arabika, kakao dan karet yang disebabkan belum dilakukan
verifikasi terhadap Calon Petani/Calon Lahan (CP/CL).
k. Proyek Perhutanan Sosial
Progress fisik telah mencapai 25,69%. Terhadap kegiatan Penyiapan
Kawasan Perhutanan Sosial, dari 38.861 Ha lahan yang diusulkan pemohon,
sebesar 14.518 Ha atau 37,35% lolos verifikasi.
2. Program Prioritas Pembangunan Nasional
Pengawalan atas berbagai program pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah per bidang antara lain:
a. Pengawasan Akuntabilitas Keuangan dalam rangka Percepatan Penanganan Covid 19
Pemantauan dilaksanakan pada 34 Pemda di Provinsi Sumatera Utara
dengan kesimpulan saldo persediaan alat material kesehatan (Almatkes)
yang tinggi, terdapat pengadaan APD tidak sesuai ketentuan, terdapat
Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar minimal ruang isolasi dan
kekurangan sarana dan prasarana, serta pengajuan klaim dari Rumah Sakit
kepada BPJS belum ada yang dibayarkan.
b. Audit atas Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai Provinsi Sumatera Utara (BLT-DD)
Pelaksanaan Audit BST pada 3 Pemda dengan kesimpulan data yang dimiliki
oleh masing-masing Pemda tidak update, akurat dan valid, terdapat keluarga
miskin belum terdaftar sebagai penerima bantuan dan terdapat selisih data
penerima bantuan antara Himbara dan Standing Instruction (SI).
Pelaksanaan Audit BLT-DD pada 2 Pemda dengan kesimpulan terdapat
keluarga penerima bantuan tidak tepat sasaran dan belum disusunnya
laporan pelaksanaan kegiatan oleh pengelola BLT-DD.
viii Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
c. Monitoring Kartu Prakerja
Proses pendaftaran kartu prakerja secara online dan sampai dengan tanggal
23 Juni 2020 jumlah penerima kartu prakerja di 33 kabupaten/kota sebanyak
23.724 orang.
d. Reviu Pengadaan Hasil Refocussing Anggaran dalam rangka penunjukan Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Tahun Anggaran 2020
Hasil reviu terdapat dokumen perencanaan pengadaan belum ditetapkan
PPK dan KPA dan adanya ketidaksesuaian barang yang dipesan.
e. Monitoring Bantuan Sosial oleh Pemerintah Daerah
Hasil monitoring terhadap 3 (tiga) pemerintah daerah, Gudang penyimpanan
bansos dari Pemerintah Provinsi tidak layak, paket yang kurang secara
kuantitas dan rusak dalam perjalanan, terdapat permasalahan terkait data
DTKS dan penyetoran PPH 22 di Kabupaten Deli Serdang dan terdapat 3
jenis bantuan yang telah disalurkan di Kota Medan.
f. Evaluasi atas Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga
Harapan (PKH) Tahun 2019
Evaluasi dilaksanakan pada Kota Tanjungbalai dengan kesimpulan terdapat
penerima bantuan yang tidak memenuhi kriteria.
g. Verifikasi Pencapaian Disbursement Linked Indicator (DLI) Program Keluarga Harapan
Verifikasi dilaksanakan pada Kota Tanjungbalai dengan kesimpulan dari
hasil verifikasi pencapaian 8 DLI, hanya 1 DLI yang belum diimplementasikan
(DLI-3)
h. Monitoring Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar atas Pengadaan CPNS Tahun 2019 di Wilayah Provinsi Sumatera Utara
Monitoring dilakukan melalui Aplikasi Pemantauan Pengawasan Pengadaan
CPNS dengan menggunakan Lime Survey BPKP (BPKP Online Survey)
yang diisi oleh APIP Daerah dengan kesimpulan 14 APIP Daerah telah
melakukan pengisian di aplikasi dengan lengkap.
i. Bimbingan Teknis Manajemen Risiko pada Bawaslu dan KPU Provinsi Sumatera Utara
Hasil kegiatan bimtek dapat disimpulkan pihak Bawaslu dan KPU telah
mampu memahami konsep Manajemen Risiko dan mampu menyusun draft
Register Risiko dan Penanganan Risiko.
ix Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
B. Kontribusi untuk Peningkatan Ruang Fiskal
Sampai dengan Semester I Tahun 2020, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
belum melaksanakan penugasan terkait Audit Penyesuaian Harga maupun Audit
Klaim.
C. Pengamanan Aset Negara/Daerah
Upaya pengamanan aset negara/daerah melalui pelaksanaan audit investigatif
sebanyak 3 (tiga) penugasan dengan nilai kerugian keuangan negara
Rp296.973.976,62, audit penghitungan kerugian keuangan negara (PKKN) sebanyak
4 (empat) penugasan dengan nilai Rp2.485.987.491,59 dan Pemberian Keterangan
Ahli untuk memenuhi permintaan APH maupun di persidangan sebanyak 18 (delapan
belas) penugasan.
D. Perbaikan Sistem Pemerintahan
Kegiatan pengawasan dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola (governance
system) melalui kegiatan assurance dan consulting yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan kinerja, penguatan Kapabilitas
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan penguatan proses tata kelola
pemerintah dan korporasi.
1. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Perolehan opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2019 sebanyak 34 pemda,
dengan rincian: 18 pemda opini WTP, 5 pemda opini WDP, dan 11 pemda belum
keluar hasil pemeriksaan dari BPK-RI.
Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja dalam rangka
peningkatan governance system dilakukan melalui:
a. Asistensi Pengelolaan Keuangan pada Pemda
Dari 34 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara,
sebanyak 31 kabupaten/kota telah menggunakan Aplikasi Simda Keuangan.
b. Pendampingan Pengelolaan Keuangan Desa
Sampai dengan Semester I Tahun 2020, sebanyak 5.412 desa dari 5.417 desa
atau 99,91% yang sudah menggunakan aplikasi Siskeudes.
c. Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa
Hasil evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
dan Sisa Dana Desa tahun sebelumnya terhadap 6 pemda (24 desa),
x Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
terdapat penggunaan Dana Desa tidak sesuai Prioritas dan pengeluaran
dana tidak didukung bukti.
d. Kegiatan Konsultasi BLUD di Provinsi Sumatera Utara
Kegiatan konsultasi dilaksanakan pada 20 Puskesmas di Kabupaten
Serdang Berdagai dengan fokus materi penerapan BLUD.
e. Evaluasi Kinerja BUMD
1) Evaluasi Kinerja PDAM
Evaluasi kinerja pada 19 PDAM sampai akhir Semester I Tahun 2020
masih berjalan.
2) Evaluasi Kinerja Tahun Buku 2019 pada PD Dhiga Surya
Kesimpulan hasil evaluasi yaitu rendahnya pendapatan karena tidak
memiliki usaha lain, selain kerjasama KSO pengelolaan tanah, penagihan
piutang usaha belum efektif dan pendapatan tidak mampu menutupi
biaya.
f. Pemberian Konsultansi Perumusan Kebijakan/Perkada Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik/Good Corporate Government (GCG) pada BUMD di wilayah Provinsi Sumatera Utara
Kesimpulan hasil konsultasi yaitu disusunnya draft kesepakatan rancangan
Peraturan Gubernur dan direncanakan diajukan kepada Biro Hukum.
2. Penguatan Tata Kelola Pemerintah
Dari 34 Pemda yang dibina Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Provinsi
Sumatera Utara dalam penerapan SPIP, sebanyak 7 Pemda telah memperoleh
level 3 (terdefinisi), 27 Pemda telah memperoleh level 2 (berkembang).
3. Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Kegiatan penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah adalah :
a. Penilaian Kapabilitas APIP
Dari 34 APIP yang dibina Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 4 APIP telah mencapai level 3; 11 APIP berada di Level 3 Dengan
Catatan dan sebanyak 19 APIP masih di level 2.
b. Pembinaan JFA dan Pembentukan Auditor
Telah dilaksanakan Diklat Penjenjangan sebanyak 1 kali dengan jumlah
peserta 31 orang dan Diklat Substansi sebanyak 1 kali dengan peserta 30
orang.
1 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Bab I Gambaran Umum Pengawasan
A. Peran BPKP
Memenuhi amanah Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Instruksi Presiden
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengarahkan kebijakan dan strategi
pengawasannya untuk mengawal akuntabilitas program strategis pemerintah dalam
kerangka RPJMN 2020-2024 dan rencana kerja pemerintah tahun 2020, yaitu
pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dan
pemerataan wilayah, nilai tambah sektor riil, industrialisasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama,
yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern, dan fungsi
pengawasan intern. Fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern
meliputi fungsi perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, dan fungsi
pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern bersama-sama
dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya. Sedangkan fungsi
pengawasan intern tersebut adalah meliputi:
1. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan dan pengeluaran keuangan negara/daerah serta
pembangunan nasional yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh
anggaran negara/daerah;
2. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
3. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,
dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/
kebijakan pemerintah yang strategis;
2 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
4. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli dan
upaya pencegahan korupsi;
5. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;
dan pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan lainnya.
B. Arah Kebijakan dan Strategi Pengawasan BPKP
Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP diarahkan untuk mendukung
terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya, mencapai terwujudnya
penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan
pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan
pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis serta kebijakan
penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan
efektif.
1. Arah kebijakan pengawasan BPKP
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM APIP
yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern
kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) dan mampu
bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintah yang
baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional;
b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan sinergis
bersama-sama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan
korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang
bersifat lintas bidang di RPJMN 2020-2024;
c. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan
penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran
negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset
3 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan
pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer);
d. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking
dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Arah dan kebijakan pengawasan BPKP tersebut secara ringkas dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 1.1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP
2. Strategi Pengawasan BPKP
Strategi pengawasan BPKP terdiri atas strategi eksekutif maupun strategi
operasional. Strategi eksekutif diharapkan menjadi acuan terutama bagi
pimpinan BPKP di pusat maupun daerah untuk membangun kemitraan dan
jejaring pengawasan dan perencanaan pembangunan nasional. Strategi
operasional mengindikasikan kegiatan dan langkah-langkah dalam program
teknis pengawasan BPKP yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah. Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu
2020-2024 memfokuskan pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap
isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan
penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP, yang terdiri atas:
4 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
a. Peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi
pengawasan program pemerintah dan mendukung penguatan
penyelenggaraan SPIP;
b. Pemfokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program
pembangunan nasional bersifat lintas bidang dalam RPJMN 2020-2024,
termasuk di dalamnya menguatkan sistem pengendalian intern program lintas;
c. Pengawasan terhadap optimalisasi penerimaan negara/daerah; dan
d. Pengamanan keuangan/aset negara/daerah termasuk pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
Secara lebih spesifik strategi untuk mewujudkan visi dan misi adalah melalui
program-program induktif, sebagaimana terlihat pada gambar 1.2 di bawah ini:
Gambar 1.2. Strategi Pengawasan BPKP
C. Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Pelaksanaan kegiatan dikelompokkan ke dalam empat fokus pengawasan, yaitu
Pengawasan Pembangunan Nasional, Kontribusi untuk Peningkatan Ruang Fiskal,
Pengamanan Aset Negara/Daerah dan Perbaikan Sistem Pemerintahan.
Jumlah kegiatan pengawasan sampai dengan Semester I Tahun 2020 adalah
sebanyak 141 penugasan pengawasan (PP) atau 61,03% dari target Tahun 2020
sebanyak 231 PP, dengan rincian terlihat pada Tabel 1.1
5 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Tabel 1.1 Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan
No. Fokus Pengawasan Rencana (PP) Realisasi (PP) %
1. Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional
97 52 53,60
2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal 0 0 -
3. Pengamanan Aset Negara 31 27 87,09
4. Peningkatan Governance System 102 64 62,74
Jumlah 230 143 62,17
Tidak adanya target fokus Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal disebabkan
terdapat revisi penugasan pengawasan akibat adanya realokasi dan refocusing
anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Gambar 1.3 Diagram Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan
Sedangkan jumlah pelaksanaan pengawasan jika dikelompokkan pada bidang
pengawasan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Rencana dan Realisasi Penugasan per Bidang Pengawasan
No. Bidang Pengawasan Rencana (PP) Realisasi (PP) %
1. Instansi Pemerintah Pusat (IPP) 81 47 58,02
2. Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) 44 17 38,63
3. Akuntan Negara (AN) 54 39 72,22
4. Investigasi (Invest) 33 27 81,81
5. Program Pelaporan dan Pembinaan APIP (P3A) 18 13 72,22
Jumlah 230 143 62,17
Gambar 1.4 Diagram Rencana dan Realisasi Penugasan per Bidang Pengawasan
53,60%
87,09%
62,74%
Pengawalan Akuntabilitas ProgramPembangunan Nasional
Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal
Pengamanan Aset Negara
Peningkatan Governance System
58,02%
38,63%%
72,22%81,81%
72,22%
Instansi Pemerintah Pusat (IPP)
Akuntabilitas Pemerintah Daerah(APD)
Akuntan Negara (AN)
Investigasi (Invest)
6 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
BPKP saat ini telah memiliki aplikasi – aplikasi yang mendukung tugas pokok BPKP.
Aplikasi SIMA 4.0 (Sistem Informasi manajemen Akuntabilitas) dibangun dengan
melakukan re‐engineering, melakukan pengembangan dari aplikasi yang sudah ada
atau pun membangun dari awal sesuai kebutuhan bisnis yang didefinisikan.
Hasil yang diharapkan dari proyek Pembuatan Dashboard Monitoring Opini Publik
(Dashboard Pimpinan – Data Unstructured) adalah terbangunnya suatu sistem
informasi yang memungkinkan BPKP mendapatkan informasi terkait monitoring
informasi‐ informasi berkaitan dengan program/kebijakan strategis pemerintah
yang berasal dari masyarakat dengan pencarian informasi dari sumber kanal berita
dan blog dari website‐website subjek yang terkait dengan program/kebijakan
tersebut.
D. Dukungan Sumber Daya
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara didukung oleh sumber daya manusia
sebanyak 188 orang, dengan jumlah pegawai dengan komposisi: jabatan fungsional
auditor (JFA) sebanyak 139 orang (73,15%), pegawai struktural sebanyak 5 orang
(2,63%), Korwas sebanyak 8 orang (4,21%) serta non JFA dan non struktural
sebanyak 36 orang (20,00%). Rincian pegawai BPKP berdasarkan jabatan terlihat
pada Grafik.
Gambar 1.6 Diagram Komposisi Pegawai Perwakilan BPKP Sumatera Utara Berdasarkan Jabatan
73%
3%4%
20%
JFA Pegawai Struktural Korwas Non JFA dan Non Struktural
7 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Bab II Hasil Pengawasan Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Laporan Hasil Pengawasan BPKP di lingkungan Provinsi Sumatera Utara semester
I tahun 2020 disajikan dalam 4 (empat) fokus pengawasan, yaitu Pengawasan
Pembangunan Nasional, Kontribusi untuk Peningkatan Ruang Fiskal, Pengamanan
Aset Negara/Daerah dan Mendorong Perbaikan Sistem Pemerintahan, dengan rincian
sebagai berikut.
Gambar 2.7 Diagram Penugasan per Fokus Pengawasan
A. PENGAWASAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Kegiatan yang masuk dalam klasifikasi ini adalah kegiatan pengawasan yang
memantau pelaksanaan program-program prioritas pembangunan nasional dengan
mempertimbangkan aspek: strategis (mendapat perhatian publik, isu terkini dan
berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi), signifikan (merupakan
program prioritas pembangunan nasional), dan material (program lintas sektoral
yang dominan jumlah anggaran dan dampak kegiatannya).
Tujuan pengawasan adalah memastikan pencapaian tujuan program strategis
secara efisien, efektif, dan ekonomis, dengan tetap berpegang pada tata kelola
pemerintahan yang baik serta memberikan sistem peringatan dini dan deteksi
hambatan pelaksanaan program strategis beserta rekomendasi solusinya.
Termasuk dalam fokus ini adalah kegiatan dalam lingkup, antara lain:
1. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Kegiatan pengawasan terhadap percepatan pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional (PSN) bertujuan untuk memperoleh gambaran dan identifikasi
permasalahan serta solusi atas kelancaran, akuntabilitas dan efektivitas
36%
0%
19%
45%
Pengawalan Akuntabilitas ProgramPembangunan Nasional
Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal
Pengamanan Aset Negara
Peningkatan Governance System
8 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
pelaksanaan PSN sebagai bagian dari pengawasan Tata Kelola PSN sesuai
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan perubahannya melalui Perpres
Nomor 58 Tahun 2017, serta Perpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pembangunan Ketenagalistrikan. Selain itu juga dilaksanakan monitoring atas
capaian Kegiatan Prioritas Nasional sesuai dengan kesepakatan kerjasama
dengan Kantor Staf Kepresidenan RI.
a. Pembangunan Smelter Kuala Tanjung
Pembangunan Smelter Kuala Tanjung pada PT Inalum (Persero) sampai
dengan Triwulan II Tahun 2020 sebagai berikut:
1) Proyek Pengembangan Smelter (Smelter Expansion) Kuala Tanjung pada
PT Inalum (Persero), masih dalam tahap perencanaan.
Salah satu proyek pendukung Pengembangan Smelter (Smelter
Expansion) adalah proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) yang masih terkendala terkait lahan sebagai lokasi pembangunan
PLTU.
2) Tidak tercapainya target progres Smelter Kuala Tanjung disebabkan:
a) PT Inalum (Persero) belum mendapatkan rekomendasi dari
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
atas penguasaan dan kepemilikan tanah timbul atau lahan yang
dikuasai oleh Negara seluas 22,3 Ha sebagai tambahan lahan pada
lokasi pembangunan PLTU;
b) PT Inalum belum mendapatkan izin pembangunan PLTU dari
Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM;
c) PT Inalum belum melakukan MoU jual beli listrik /Power Purchases
Agreement (PPA) dengan PT PLN maupun pihak lain untuk
menampung kelebihan daya dari PLTU yang akan dibangun.
Terhadap permasalahan tersebut, kami telah menyampaikan rekomendasi
strategis kepada Direksi PT Inalum (Persero).
b. Pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung
Rencana PT Pertamina (Persero) untuk membangun Kilang Minyak dan
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Kawasan Industri Kuala Tanjung
merupakan rencana strategis bagi PT Pelindo I (Persero) yang dapat
9 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
mendorong terlaksananya dan bertumbuhnya pembangunan Kawasan
Industri Kuala Tanjung, dimana rencana tersebut telah dibahas dalam rapat-
rapat di Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, maupun Kementerian
Perhubungan. Keberhasilan pembangunan dan pengembangan Kawasan
Industri Kuala Tanjung sangat bergantung dengan terealisasinya rencana
pembangunan tersebut di atas.
Dalam rangka mendukung rencana pembangunan dan pengembangan
Kawasan Industri Kuala Tanjung, Bupati Batu Bara telah menerbitkan
Penetapan Lokasi (Penlok) untuk lahan seluas 1.128 Ha dan telah dilakukan
sosialisasi kepada masyarakat serta telah dibuatkan Daftar Nominatif dan
Peta Bidang, selanjutnya Penetapan Lokasi tersebut diumumkan kepada
masyarakat. Setelah melewati masa sanggah, maka proses pelaksanaan
pembayaran ganti rugi akan dilakukan melalui Tim pelaksanaan Pengadaan
Tanah, setelah dilakukan penilaian tanah melalui Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP).
Sehubungan dengan rencana PT Pertamina (Persero) untuk membangun
Kilang Minyak dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Kawasan Industri
Kuala Tanjung maka diperlukan revisi terhadap Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal) yang diterbitkan sebelumnya untuk Kawasan Industri
Kuala Tanjung.
Telah dilakukan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement) tentang Kerja
Sama Pembangunan, Pengembangan, dan Pengelolaan Kawasan Industri
Kuala Tanjung dengan kesepakatan awal bahwa PT Inalum (Persero) dan PT
Wika (Persero) akan masuk menjadi pemegang saham dari PT PPK, namun
penyetoran modal kepada PT PPK belum terealisasi.
Terhadap Permasalahan tersebut kami telah menyampaikan rekomendasi
strategis kepada Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan pihak-pihak
terkait.
c. Pembangunan Tahap I Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung
Sesuai simpulan hasil Pre Feasibility Study, pengembangan selanjutnya
Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung sangat bergantung atas
pertumbuhan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang merupakan bagian
terintegrasi dengan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung.
10 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Sampai dengan berakhirnya reviu, rencana pengembangan Kawasan Industri
Kuala Tanjung telah menunjukkan perkembangan positif, yaitu rencana PT
Pertamina (Persero) untuk membangun Kilang Minyak dan Terminal Bahan
Bakar Minyak (TBBM) di Kawasan Industri Kuala Tanjung, dimana sesuai hasil
studi kelayakan adalah untuk mendukung kluster industri metal, petrokimia,
dan energi. Rencana tersebut telah dibahas dalam rapat-rapat di Kementerian
BUMN, Kemenko Perekonomian, maupun Kementerian Perhubungan.
Terhadap Permasalahan tersebut kami telah menyampaikan rekomendasi
strategis kepada Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan pihak-pihak
terkait.
d. Pembangunan Transmisi di Provinsi Sumatera Utara
1) Pembangunan Transmisi 275 KVA Simangkuk – Galangtelah selesai
100 % dan telah dilakukan uji kelaikan (commisioning test) pada 10 April
2019 dan dinyatakan laik operasi.
2) Lahan untuk Pembangunan Transmisi 275 KVA Simangkuk – Sarulla
sebanyak 235 tapak telah selesai dibebaskan pada Tahun 2018.
Realisasi progres fisik/konstruksi sampai dengan Triwulan I Tahun 2020
adalah sebesar 82,90% dengan rincian:
a) Pekerjaan Lanjutan Pengadaan dan Pemasangan Tower (Seksi B) T/L
275 KVA Simangkuk - PLTP Sarulla kontrak nomor 247.PJ.PLN
2017/DAN.02.02/UIP SBU/2017 sebesar 65,22% (Final Account).
b) Pekerjaan Lanjutan Pengadaan dan Pemasangan Konduktor ACSR
435/55 mm2, OPGW 60 mm2 & Junction Box, GSW 95 mm2, Insulator
& Accessories T/L 275 KVA Simangkuk - PLTP Sarulla kontrak nomor
275.PJ.PLN 2017/DAN.02.02/UIP SBU/2017 sebesar 97,97%.
Terhadap Permasalahan tersebut kami telah menyampaikan rekomendasi
strategis kepada General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkit Wilayah Sumatera Bagian Utara dan pihak-pihak terkait.
e. Pembangunan Jalan Tol di Provinsi Sumatera Utara
1) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Medan – Kualanamu –
Tebing Tinggi telah selesai 100,00% dan telah beroperasi secara resmi
sejak tanggal 24 Maret 2019. Pada Jalan Tol Ruas Medan – Kualanamu
– Tebing Tinggi telah dibangun Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)
11 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
pada KM 65+700 yang beroperasi secara resmi sejak tanggal 16
Desember 2019;
2) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Kisaran – Tebing Tinggi
sebesar 48,80% dibanding target 32,86% (data triwulan I 2020);
3) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Medan – Binjai sebesar
91,178% dibanding
target 84,229% (data
triwulan I 2020);
4) Realisasi
pembangunan fisik
Jalan Tol Ruas Binjai –
Langsa belum ada
proses pembangunan
konstruksi (data
triwulan I 2020);
5) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Rantauprapat - Kisaran
belum ada proses pembangunan konstruksi (data triwulan II Tahun 2020);
6) Realisasi pembangunan fisik Jalan Tol Ruas Tebing Tinggi –
Pematangsiantar sebesar 30,57% dibanding target triwulan I sebesar
37,42%. (data triwulan I 2020).
f. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei
Berdasarkan hasil evaluasi atas program lintas sektoral pengembangan
kawasan ekonomi khusus pada KEK Sei Mangkei sejak proses pengusulan
Tahun 2011 sampai dengan tanggal 9 April 2020, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Belum adanya target dan plotting rinci rencana pengembangan
infrastruktur per tahun pelaksanaan tahap I, II, dan III termasuk jenis
kegiatan/pekerjaan, estimasi anggaran, output kegiatan serta bobotnya
terhadap keseluruhan rencana (ultimate) oleh PTPN III (Persero) selaku
Badan Pembangun dan PT Kawasan Industri Nusantara (PT Kinra) selaku
Badan Pengelola KEK Sei Mangkei;
2) Izin Operasional Dry Port KEK Sei Mangkei belum diterbitkan;
12 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
3) KEK Sei Mangkei telah diresmikan mulai beroperasional pada tanggal 27
Januari 2015;
4) Harga gas di KEK Sei Mangkei masih terlalu tinggi (USD 10,60/MMBTU)
dan belum sesuai dengan harapan investor karena jauh berbeda dengan
harga gas di Kawasan Ekonomi Khusus Lainnya;
5) Belum adanya standar perizinan terkait investasi terhadap zonasi yang
berada di Kawasan;
6) Jumlah investor di luar PTPN III (Persero) baru 5 (lima) investor. Investor
yang telah beroperasi yaitu PT Unilever Oleochemical Indonesia dan PT
Industri Nabati Lestari dan tiga investor lainnya yaitu PT All Cosmos, PT
Alternatif Protein Indonesia dan PT Aice masih dalam tahap
pembangunan, sehingga KEK Sei Mangkei belum secara maksimal
dimanfaatkan oleh investor;
7) Administrator belum didukung dengan sarana dan prasarana yang optimal.
Tindak lanjut Hasil Reviu triwulan I Tahun 2020 yaitu dalam hal peningkatan
upaya pemasaran, terdapat dua calon investor yang telah menandatangani
Letter of Intern (LoI) yaitu PT PTEC Research and Development dan CV Vivi
Wijaya Perkasa.
g. Pembangunan Jaringan Kereta Api di Provinsi Sumatera Utara
1) Pembangunan Jalan Kereta Api antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
Pembangunan jaringan kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung telah
selesai dikerjakan pada tahun 2019 dengan panjang lintasan yang
terbangun sepanjang 21,5 km dengan total dana yang dikeluarkan
sebesar Rp573.670.331.000,00.
Namun hingga per
31 Maret 2020
Jalan Kereta Api
Bandar Tinggi -
Kuala Tanjung
belum dapat
dioperasikan. Hal
ini disebabkan Swicth Over (SO) yaitu pengalihan sistem persinyalan yang
sebelumnya menggunakan sistem mekanik menjadi sistem persinyalan
13 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
elektrik belum dapat dilaksanakan oleh BTP Wilayah Sumbagut karena
Rekomendasi Teknis Pengoperasian Jalur Kereta Api Bandar Tinggi-
Kuala Tanjung belum diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan, Ijin Legalitas Pengoperasian Jalur Kereta Api
Bandar Tinggi-Kuala Tanjung belum diterbitkan oleh PT. Kereta Api
Indonesia (Persero), dan Izin/pemberian waktu sela (Window Time) untuk
pengalihan sistem persinyalan belum ditetapkan oleh PT. KAI (Persero)
Divisi Regional I Sumatera Utara.
2) Pembangunan Jalan Kereta Api antara Rantau Prapat-Kota Pinang
Jalan Kereta Api ini
merupakan salah satu
segmen dari Program
Trans Sumatera Railway
Rantau Prapat - Kota
Pinang - Duri - Dumai.
Pendanaan kegiatan ini
menggunakan SBSN
(Surat Berharga Syariah
Negara) dan direncanakan
semula dalam 3 (tiga) tahun
Anggaran 2017-2019
menjadi 4 (empat) tahun
anggaran 2017 - 2020.
Panjang lintasan yang
direncanakan dalam pembangunan jaringan kereta api Rantauprapat-
Kota Pinang sepanjang 33 km dengan total kebutuhan dana sebesar
Rp1.770.000.000,00. Realisasi keuangan sampai dengan 31 Maret 2020
dana yang telah terserap untuk Pembangunan Jalur KA Rantauprapat-
Kota Pinang sebesar Rp1.496.631.547.091,00 atau 86,98% dari target
kumulatif sebesar Rp1.728.282.395.523,00 (Kontrak Total MYC).
Pelaksanaan fisik dari 14 (empat belas) Paket Pekerjaan Pembangunan
Jalur Kereta Api Rantauprapat–Kota Pinang s.d Triwulan I Tahun 2020 (31
Maret 2020) mencapai progres fisik sebesar 88,84% dengan rincian
sebagai berikut:
14 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Tabel 2.8 Target dan Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Kereta Api antara Rantau
Prapat-Kota Pinang semester I tahun 2020
No Uraian Kegiatan / Paket
Pekerjaan Bobot
Target TW I Tahun 2020
Target Tertimbang s.d
TW I Tahun 2020
Realisasi TW I Tahun 2020
Realisasi Tertimbang s.d
TW I Tahun 2020
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Pembangunan jalur KA km.0+000 sd 5+000 (RPK-1)
5,43 100,00 100,00 5,43 5,43 100,00 100,00 5,43 5,43
2 Pembangunan jalur KA km.5+000 sd 10+000 (RPK-2)
10,92 100,00 100,00 10,92 10,92 100,00 100,00 10,92 10,92
3 Pembangunan jalur KA km.10+000 sd 13+500 (RPK-3)
7,71 100,00 100,00 7,71 7,71 92,01 97,02 7,09 7,48
4 Pembangunan jalur KA km.13+500 sd 17+000 (RPK-4)
9,28 100,00 100,00 9,28 9,28 90,58 94,29 8,41 8,75
5 Pembangunan jalur KA km.17+000 sd 20+500 (RPK-5)
8,12 99,94 99,94 8,12 8,12 97,65 98,08 7,93 7,97
6 Pembangunan jalur KA km.20+500 sd 25+500 (RPK-6)
13,42 98,62 98,62 13,23 13,23 98,54 98,57 13,22 13,22
7 Pembangunan jalur KA km.25+500 sd 29+000 (RPK-7)
8,13 98,58 98,58 8,02 8,02 97,17 98,85 7,90 8,04
8 Pembangunan jalur KA km.29+000 sd 33+000 (RPK-8)
10,45 98,99 98,99 10,35 10,35 94,61 96,86 9,89 10,13
9 Pembangunan Stasiun KA antara Rantauprapat - Kota Pinang (RPK-9)
5,18 100,00 100,00 5,18 5,18 91,00 96,06 4,71 4,97
10 Pembangunan Persinyalan dan Telekomunikasi (RPK-10)
10,37 100,00 100,00 10,37 10,37 66,01 68,49 6,85 7,10
11
Pembangunan Jembatan jalur Kereta api Bentang 140m KM. 15 + 400 (RPKJ-1)
3,19 45,03 45,03 1,44 1,44 33,00 35,39 1,05 1,13
12
PembanguNan Jembatan jalur Kereta api Bentang 140m KM. 15 + 540 (RPKJ-2)
3,27 39,72 39,72 1,30 1,30 33,00 34,01 1,08 1,11
13
Pemasangan Track Baru Km. 0+000 s/d KM.10+000 Sepanjang 10.000 M'sp (Paket RPKT-1)
2,23 68,62 68,62 1,53 1,53 55,10 61,06 1,23 1,36
14
Pemasangan Track Jalan KA Km 104+500 s.d 114+000 sepanjang 9.500 m’sp antara Merbau – Rantau Prapat lintas Kisaran – Rantau Prapat (Paket RPKT-2)
2,29 63,22 63,22 1,45 1,45 55,10 53,26 1,26 1,22
Jumlah 100 94,32 94,32 86,98 88,84
Adapun hambatan tidak tercapainya target fisik sesuai dengan yang telah
ditetapkan lebih disebabkan adanya kewajiban untuk melakukan social
distancing terkait pencegahan penularan wabah covid 19, maka
15 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Pembangunan jalur KA antara Rantauprapat-Kota Pinang tertunda karena
dalam pelaksanaannya harus mengumpulkan banyak orang.
h. Pembangunan Bendungan Lausimeme
Proyek Strategis Nasional di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat merupakan pembangunan Bendungan Lausimeme di
Kabupaten Deli Serdang, yang salah satu tujuan pembangunannya adalah
untuk meningkatkan Sistem Pengendalian Banjir Kota Medan dan Kabupaten
Deli Serdang dari yang saat ini masih pada debit skala periode ulang 25
tahunan menjadi skala periode 40 tahunan. Proyek pembangunan ini
dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan.
Sampai dengan saat reviu semester I tahun 2020, Realisasi fisik Paket I
Triwulan I Tahun 2020 mencapai 9,065%, terdapat deviasi negatif 1,447% dari
target 10,512% dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.9 Rencana dan Realisasi Pembangunan Bendungan Lausimeme semester I tahun 2020
No Uraian Realisasi
Kemajuan Fisik
Rencana
Progres Fisik
Deviasi
1 Pembangunan Bendungan Lau Simeme Kabupaten Deli
Serdang Paket – I (MYC)
9,065% 10,512% -1,447%
2 Pembangunan Bendungan Lau Simeme Kabupaten Deli
Serdang Paket – II (MYC)
14,675% 18,131% -3,456%
Adapun penyebab keterlambatan progress fisik adalah karena keterlambatan
pembebasan lahan (pembayaran ganti rugi tegakan) atas lahan yang dikuasai
oleh masyarakat.
16 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
i. Pariwisata Danau Toba
Kawasan Pariwisata Danau Toba meliputi Kawasan Danau Toba
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya. Kawasan Danau
Toba ditunjuk sebagai Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 56
Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua
atas Peraturan
Presiden Nomor 3
Tahun 2016 tentang
Proyek Strategis
Nasional. Kawasan
Pariwisata Danau
Toba adalah
kawasan seluas
paling sedikit 500 (lima ratus) hektar, yang selanjutnya disebut zona otorita.
Hak pengelolaan zona otorita diberikan kepada Badan Otorita Danau Toba
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba dan Peraturan
Menteri Pariwisata Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.
Pada tahun 2020 kegiatan terkait pengembangan pariwisata Danau Toba
adalah:
Tabel 2.10 Jumlah Anggaran dan Realisasi Keuangan s.d Triwulan I 2020
No Uraian Kontrak (Rp) Anggaran (Rp)
1 Kegiatan Fisik Pembangunan Kapal Penyeberangan Penumpang Ro-Ro 2000 GT
30.154.850.000,00 9.372.934.217,00
2 Lanjutan Perpanjangan Runway dari 1200 x 30 menjadi 1630 x 30
Belum ada kontrak
Total 30.919.900.000,00 9.372.934.217,00
Realiasi keuangan dari awal pelaksanaan kontrak sampai dengan 31 Maret
2020 sebesar Rp9.372.934.217,00 atau 31,083% dari nilai kontrak akhir
sebesar Rp30.154.850.000,00 sedangkan realisasi fisik mencapai 31,36%
dari target 30,25%.
17 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Sedangkan untuk kegiatan Perpanjangan Runway dari 1.200 x 30 menjadi
1.630 x 30 di tahun 2019, masih dalam tahap prakontrak. Proses revisi
anggaran sudah berada di Kementerian Perhubungan dan pihak satker sudah
melakukan Prakontrak untuk proses percepatan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
j. Proyek Peremajaan Perkebunan Rakyat
Tujuan Kegiatan Peremajaan Perkebunan Rakyat di provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai upaya percepatan peremajaan tanaman kopi arabika dan
kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara.
Per tanggal 31 Maret 2020, belum ada realisasi Proyek Peremajaan
Perkebunan Rakyat untuk tanaman kopi arabika, kakao dan karet dari target
realisasi tanaman tertanam sebesar 500 Ha dan anggaran sebesar
Rp882.700.000,00.
Kendala atau permasalahan yang mengakibatkan belum adanya capaian
target kegiatan fisik maupun realisasi keuangan di Provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut:
a) Belum dilakukan verifikasi terhadap Calon Petani/Calon Lahan (CP/CL)
peserta penerima bantuan kegiatan yang telah ditetapkan Bupati atau
Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten
b) Adanya pembatasan pertemuan, perkumpulan masyarakat dalam jumlah
besar dalam rangka social distancing terkait pencegahan penularan wabah
Covid 19, sehingga kegiatan sosialisasi kepada Calon Petani/Calon Lahan
(CP/CL) belum dilaksanakan.
k. Proyek Perhutanan Sosial
Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan
dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan
oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku
utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, kesimbangan lingkungan dan
dinamika social budaya dalam bentuk hutan desa, hutan kemasyarakatan,
hutan tanaman rakyat, hutan rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan.
Pendanaan PSN Perhutanan Sosial Tahun Anggaran 2020 pada BPSKL
Wilayah Sumatera telah tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran 2020 dengan
Nomor SP DIPA-029.09.2.418798/2020 Revisi ke 01 Tanggal 27 Maret 2020.
18 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Sampai dengan akhir Triwulan I Tahun 2020, total realisasi anggaran BPSKL
Wilayah Sumatera sebesar Rp4.281.053.733,00 atau 6,00% dari total
anggaran Rp71.327.701.000,00. Sedangkan progress fisik telah mencapai
25,69%. Atas kegiatan Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, dari 38.861
Ha lahan yang diusulkan pemohon, sebesar 14.518 Ha atau 37,35% lolos
verifikasi.
2. Program Prioritas Pembangunan Nasional
BPKP telah melakukan pengawalan atas berbagai program pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah melalui pengawasan atas berbagai kegiatan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha terkait bidang
Pembangunan, Pendidikan, Kedaulatan Pangan, Pariwisata, Konektivitas,
Pembangunan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan, Konektivitas,
Kedaulatan Energi, dan Pengembangan KEK. Hasil pengawasan tersebut
diuraikan sebagaimana berikut.
a. Pengawasan Akuntabilitas Keuangan dalam rangka Percepatan Penanganan Covid 19
Pemantauan atas pelaksanaan refocusing kegiatan dan anggaran
dilaksanakan pada 34 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara dengan
jumlah anggaran sebesar Rp3.213.250.863.163,45 dengan fokus sebagai
berikut.
Tabel 2.12 Fokus Penggunaan Dana Penanganan Covid 19
No. Fokus Penggunaan Jumlah (Rp)
1. Kesehatan 1.703.680.852.888,75
2. Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) 1.020.378.158.326,48
3. Pemulihan Ekonomi/Dukungan Industri dan UMKM 460.426.028.007,22
4. Lainnya 28.765.823.941,00
Jumlah 3.213.250.863.163,45
Hasil pemantauan atas implementasi kebijakan penanganan COVID-19 oleh
Pemerintah Daerah untuk penanganan bidang kesehatan, penyediaan
JPS/social safety net, dan pemulihan ekonomi/dukungan industri dan UMKM,
dan seluruh Pemerintah Daerah di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19. Adapun hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai
berikut:
19 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
1) Saldo persediaan Almatkes yang berasal dari Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 Pusat dan Kementerian Kesehatan per tanggal
23 Juni 2020 masih tinggi terutama baju coverall (APD) disebabkan
permintaan dari Rumah Sakit masih sedikit;
2) Terdapat pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka penanganan
COVID-19 oleh BPBD Provinsi Sumatera Utara yang belum didukung
dokumen bukti kewajaran harga barang secara lengkap senilai
Rp4.608.575.000,00 dan belum didukung dengan dokumen administrasi
sesuai dengan ketentuan;
3) Dari enam rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh Gubernur
Sumatera Utara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, sampai dengan tanggal 23 Juni 2020
baru tiga rumah sakit yang dibutuhkan beroperasi untuk menangani
COVID-19 yaitu RSU Martha Friska Multatuli, RSU Dr. Gerhard L. Tobing,
dan RSUD Perdagangan, sedangkan rumah sakit rujukan yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan, yaitu RSUP H. Adam Malik, RSUD Kabanjahe,
RSUD Dr. Djasamen Saragih, RSUD Tarutung, dan RSUD Kota
Padangsidimpuan seluruhnya telah beroperasi untuk menangani pasien
COVID-19;
4) Ruangan medis dan peralatan perawatan isolasi pada RSU Dr. Gerhard
L. Tobing dan RSU Martha Friska Multatuli belum memenuhi standar
minimal sesuai
petunjuk teknis
bangunan dan
prasarana ruang
isolasi penyakit
infeksi emerging
(PIE), yaitu tidak
adanya ruangan
utilitas kotor (dirty
utility), ruang ganti tenaga medis, dan peralatan perawatan isolasi antara
lain central monitor, infusion warmer, mobile x-ray.
20 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
5) Terdapat tiga RSUD yang masih mengalami kekurangan sarana dan
prasarana untuk menangani pasien COVID-19 yaitu RSUD kabanjahe,
RSUD Dr. Djasamen Saragih dan RSUD Gunungsitoli;
6) Jumlah dokter dan tenaga medis yang ditetapkan dalam surat perintah
tugas tidak didasarkan pada analisis kebutuhan tenaga medis dan analisis
penetapan tarif dalam penanganan pasien COVID-19, dan telah
ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan
menerbitkan surat tugas baru;
7) Terdapat nama tenaga medis ganda dalam surat perintah tugas dari
Gubernur Sumatera Utara, dan telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara dengan menerbitkan surat tugas baru;
8) Dari lima RSUD dan satu RSUP yang ditunjuk Kementerian Kesehatan
untuk menangani
pasien COVID-
19, RSUP H.
Adam Malik yang
telah
mengajukan
Insentif tenaga
medis, RSUD
Perdagangan
melakukan
pembayaran
insentif menggunakan BTT Pemda Kabupaten Simalungun dan 3 Rumah
Sakit Lainnya sampai saat ini masih dalam proses penghitungan;
9) Sampai dengan tanggal 23 Juni 2020, 25 Rumah Sakit yang telah
mengajukan klaim penyelenggaraan pelayanan pasien COVID-19 kepada
BPJS Kesehatan dengan nilai klaim sebesar Rp30.539.577.400,00 dan
belum ada klaim yang dibayarkan.
10) Santunan tenaga medis telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur
Sumatera Utara dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.100.000.000,00,
dan sampai dengan saat ini belum ada realisasi.
21 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
b. Audit atas Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai Provinsi Sumatera Utara (BLT-DD)
Audit atas Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung
Tunai Dana Desa (BLT-DD) Provinsi Sumatera Utara dengan sasaran audit
adalah seluruh tahapan proses bisnis dalam pelaksanaan Penyaluran
Bantuan Sosial Tunai (BST) pada Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan
Kota Binjai, sedangkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) pada
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
Kuota awal penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial
ditetapkan sebanyak 173.060 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), namun
dialokasikan untuk Tahap I sebanyak 199.772 KPM dan untuk Tahap II
sebanyak 170.653 KPM. Realisasi penyaluran BST Kementerian Sosial Tahap
I dan Tahap II sampai dengan tanggal 21 Juni 2020 melalui PT. Pos Indonesia
dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masing-masing sebanyak
183.691 KPM (92% dari realiasi alokasi) dan 152.508 KPM (89% dari realisasi
alokasi) atau untuk dua tahap total sebanyak 336.199 KPM.
Adapun hasil audit atas penyaluran BST adalah sebagai berikut:
1) Terdapat KPM Penerima BST yang telah terdaftar sebagai penerima PKH
dan/atau Kartu Sembako;
2) Terdapat KPM Penerima BST yang telah terdaftar pada PT Pos Indonesia,
juga terdaftar pada Bank Himbara;
3) Terdapat KK miskin yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan;
4) terdapat selisih jumlah penerima BST melalui Himbara menurut data
Kantor Wilayah Himbara dan menurut data Standing Instruction (SI)
Kemensos sebesar 842 KPM;
5) Pemerintah Daerah Kota Binjai Belum Memiliki Data Tunggal Penerima
Bantuan Sosial.
Perwakilan BPKP juga melakukan cleansing data untuk data dari DTKS
Kementerian Sosial dengan data usulan Pemda di wilayah Provisni Sumatera
Utara dengan, hasil usulan Calon Penerima BST yang disampaikan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebanyak 618.512 KK. Dari jumlah usulan
tersebut, ditemukan sebanyak 209.814 KK yang sudah terdaftar di DTKS dan
sebanyak 8.411 KK merupakan data ganda dan data invalid, sehingga jumlah
usulan bersih Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebanyak 400.287 KK.
22 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) se-Provinsi Sumatera Utara
sebesar Rp1.274.152.530.199,00 selama setahun untuk 5.417 desa (671.533
KK), telah tersalurkan sebesar Rp316.957.200.000,00 terdiri dari tahap I
sebesar Rp233.869.200.000,00 untuk 5.232 desa (389.782 KK), tahap II
sebesar Rp68.502.600.000,00 untuk 1.765 desa (114.171 KK), dan tahap III
sebesar Rp14.585.400.000,00 untuk 363 desa (24.309 KK). Data ini
menunjukkan bahwa sejak penyaluran tahap I dari target sebanyak 5.417 desa
untuk setiap tahap belum seluruhnya selesai disalurkan. Untuk hasil audit atas
penyaluran BLT-DD adalah sebagai berikut:
1) Terdapat 5 KK penerima BLT-DD yang tidak tepat sasaran di desa sample
pada Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah sebesar Rp6.000.000,00;
2) Terdapat 2 desa sample di Kabupaten Deli Serdang yang mengalokasikan
BLT-DD tidak sesuai persentase yang tercantum dalam Permendes
Nomor 6 Tahun 2020;
3) Atas 4 desa yang menjadi sample di Kabupaten Deli Serdang, seluruhnya
belum mengirimkan Laporan Pelaksanaan bantuan Tidak Terduga dan
Laporan Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai Desa kepada Kepala
Daerah;
4) Atas 2 desa yang menjadi sample di Kabupaten Langkat, seluruhnya
belum mengirimkan Laporan Pelaksanaan bantuan Tidak Terduga dan
Laporan Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai Desa kepada Kepala
Daerah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menyalurkan bantuan sosial berupa
pemberian sembako untuk seluruh kabupaten/kota dengan alokasi anggaran
sebesar Rp300.000.000.000,00 untuk 1.321.426 KK (seluruh KK yang ada
dalam DTKS Provinsi Sumatera Utara). Realisasi penyaluran bantuan sosial
telah dilakukan pada 33 kabupaten/kota untuk 1.321.426 KK. Setiap Kepala
Keluarga (KK) menerima bantuan sosial berupa sembako senilai
Rp225.000,00.
c. Monitoring Kartu Prakerja
Kuota total penerima Kartu Prakerja pada Provinsi Sumatera Utara sebanyak
183.904 orang untuk jangka waktu 34 minggu. Berdasarkan informasi dari
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara, pelaksanaan kartu prakerja
dalam proses pendaftaran secara online dimulai tanggal 11 April 2020, dan
23 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
sampai dengan tanggal 23 Juni 2020 jumlah penerima kartu prakerja di 33
kabupaten/kota sebanyak 23.724 orang.
d. Reviu Pengadaan Hasil Refocussing Anggaran dalam rangka penunjukan Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Tahun Anggaran 2020
Pelaksanaan Reviu Pengadaan Hasil Refocussing Anggaran dalam rangka
penunjukan Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19
Tahun Anggaran 2020, dengan kesimpulan progress pengadaan hasil
refocusing dan realokasi anggaran dalam rangka penunjukan Wisma Atlet
sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Tahun Anggaran 2020,
sedang dalam tahap serah terima hasil pekerjaan untuk pengadaan meubelair
untuk Wisma Atlet. Dalam pengadaan meubelair untuk Wisma Atlet masih
terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan, antara lain:
1) Perencanaan Pengadaan
Dokumen perencanaan pengadaan belum ditetapkan oleh PPK dan
PA/KPA yaitu kerangka acuan kerja (KAK), analisis ketersediaan sumber
daya, penetapan cara pengadaan, instruksi PA/KPA kepada PPK untuk
pelaksanaan pengadaan.
2) Pelaksanaan Pemilihan
Dalam pengadaan meubelair untuk Wisma Atlet item passenger lift tidak
memiliki kode Kualifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) yang
dibutuhkan untuk item tersebut.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Terdapat ketidaksesuaian barang yang datang dengan barang yang
tercantum dalam Surat Pesanan.
b) PPK belum melakukan uji mutu yang dituangkan dalam BA Uji Fungsi
dan BAST.
4) Penyelesaian Pembayaran
Nilai dan Surat Pesanan masih memuat komponen PPN 10% atas seluruh
item pengadaan, belum memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan No.
28/PMK.03/2020 tentang Pemberian Fasilitas Pajak terhadap Barang dan
Jasa yang diperlukan dalam rangka Penanganan Pandemi Covid-19.
24 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
e. Monitoring Bantuan Sosial oleh Pemerintah Daerah
Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Bantuan Sosial dalam rangka Penanganan
Pandemi Covid-19 pada Provinsi Sumatera Utara dengan simpulan:
1) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera
Utara telah mengalokasikan anggaran untuk Jaring Pengaman Sosial
(JPS)/Social Safety Net sebesar Rp300.000.000.000,00 dan telah
menyalurkan bantuan sosial kepada 1.321.426 KK sesuai Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada 33 kabupaten/kota;
2) Sampai dengan tanggal 23 Juni 2020, Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara telah mentransfer dana untuk pengadaan sembako kepada 13
Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp93.008.025.000,00 untuk
disalurkan kepada 413.369 KK dalam bentuk sembako, dan penyaluran
paket sembako oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah disalurkan
kepada 20 Pemerintah Kabupaten/Kota;
3) Kendala yang dihadapi dalam penyaluran paket sembako berupa gudang
penyimpanan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
yang tidak layak (tidak sesuai antara jumlah bantuan dengan kapasitas
gudang penyimpanan), paket yang kurang secara kuantitas maupun rusak
dalam perjalanan.
Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Bantuan Sosial dalam rangka Penanganan
Pandemi Covid-19 pada Kota Medan dengan simpulan sebagai berikut:
1) Bantuan sosial dari Pemerintah Pusat berupa Bantuan Sosial Tunai (BST)
dengan kuota sebanyak 63.155 penerima bantuan. Sampai dengan
berakhirnya pelaksanaan monitoring, BST yang telah disalurkan sebesar
Rp498.600.000,00 untuk 831 KK;
2) Bantuan Sosial dari APBD Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Kota Medan
sebesar Rp250.000.000.000,00 dan telah direalisasikan dan disalurkan
sebesar Rp10.878.000.000,00 berupa bantuan beras kepada 196.000 KK
masing-masing 5 Kg per KK;
3) Bantuan Sosial Sumbangan Pihak Ketiga (Masyarakat/Dunia Usaha) yang
telah diterima oleh Gugus Tugas dalam bentuk barang yakni alat
kesehatan dan bahan makanan.
Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Bantuan Sosial dalam rangka Penanganan
Pandemi Covid-19 pada Kabupaten Deli Serdang atas perencanaan
25 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
pengadaan dan penyaluran dan penyaluran barang bantuan kepada penerima
bantuan sosial untuk bulan April Tahun 2020, dengan simpulan sebagai
berikut:
1) Penyaluran beras kepada masyarakat terdampak pandemic Covid-19
sebanyak 800.000 kg beras untuk 40.000 KK. Masing-masing KK
menerima 20 Kg beras dan 60 butir/2 papan telur dengan alokasi
anggaran sebesar Rp87.454.556.640,00 yang dianggarkan dalam Belanja
Tidak Terduga dari peruntukan Jaringan Pengaman Sosial;
2) Pengadaan beras dan telur dilakukan melalui kontrak dengan pihak ketiga
untuk 1.600.000 Kg beras dan 4.800.000 butir telur senilai
Rp23.954.000.000,00 dan telah direalisasikan/diterima tahap I sebanyak
800.000 Kg dan 2.400.000 butir telur senilai Rp11.932.000.000,00 kepada
40.000 KK pada 22 Kecamatan di Wilayah Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang, sedangkan tahap II masih dalam proses pelaksanaan;
3) Berdasarkan hasil monitoring pada Kecamatan Sunggal dengan uji petik
pada dua desa permasalahan yang ditemukan adalah bahwa Data
Terintegrasi Kesejahteraan Sosial (DTKS) tidak digunakan sebagai dasar
pembagian bantuan, dan penerima bantuan hanya menerima 10 Kg beras
dan 30 butir/1 papan telur. Hal ini disebabkan jumlah masyarakat kurang
sejahtera di desa penerima melebihi kuota yang ditetapkan, sehingga
musyawarah desa mengambil kebijakan untuk menambah jumlah
penerima dengan mengurangi besaran volume yang diberikan;
4) Pajak PPH 22 yang telah dipungut tetapi belum disetorkan ke Kas Negara
sebesar Rp132.000.000,00 atas pembayaran kontrak pengadaan beras
dan sebesar Rp45.000.000,00 atas kontrak pengadaan telur.
f. Evaluasi atas Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan (PKH)
Evaluasi PKH 2019 pada Kota Tanjungbalai dengan fokus pada 4 aspek, yaitu
ketepatan sasaran, ketepatan jumlah, ketepatan waktu dan ketepatan
administrasi dengan hasil sebagai berikut:
1) Terdapat 2 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 76 KPM sample yang
jumlah bantuan PKH nya tidak sesuai dengan besaran Indeks Bantuan
PKH Tahun 2019 sesuai komponen yang dimilikinya dengan jumlah
sebesar Rp1.200.000,00;
26 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
2) Dinas Sosial Kota Tanjungbalai belum sepenuhnya melaksanakan
kewajibannya secara memadai.
Sampai dengan tanggal 16 Juni 2020, alokasi KPM PKH pada daerah di
wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahap I sebanyak
408.321 KPM dengan jumlah bantuan sebesar Rp393.301.425.000,00.
Alokasi PKH Tahap II sebanyak 401.688 KPM dengan jumlah bantuan
sebesar Rp381.462.200.000,00. Sedangkan untuk Tahap III, jumlah alokasi
PKH yang baru ditetapkan sehubungan dengan dampak COVID-19 masih
dalam konfirmasi kepada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara.
Penyaluran PKH Tahap I sebanyak 408.321 KPM telah disalurkan kepada
399.065 KPM dengan jumlah bantuan sebesar Rp393.192.875.000,00, dan
yang belum tersalurkan sebanyak 9.256 KPM dengan jumlah bantuan sebesar
Rp108.550.000,00.
Penyaluran PKH Tahap II pada 33 kabupaten/kota sampai dengan tanggal 16
Juni 2020 adalah sebesar Rp390.170.925.000,00 atas 411.211 KPM, dan
yang belum tersalurkan sebanyak 6.771 KPM.
Permasalahan terhadap bantuan yang belum tersalurkan disebabkan adanya
KPM yang belum menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan buku
tabungan, serta proses ganti pengurus/ahli waris.
g. Verifikasi Pencapaian Disbursement Linked Indicator (DLI) Program Keluarga Harapan
Verifikasi Pencapaian Disbursement Linked Indicators (DLI) Program
Keluarga Harapan (PKH) tahun 2019 pada Kota Tanjungbalai dengan tujuan
verifikasi adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa asersi
atas ketercapaian DLI PKH yang terdapat dalam laporan yang disampaikan
oleh Kementerian Sosial, telah sesuai dengan Protokol Perhitungan DLI yang
telah disepakati Bank Dunia, dihitung secara akurat dengan bukti-bukti yang
relevan dan memadai dengan menggunakan 8 Disbursement Linked
Indicators. Hasil verifikasi adalah sebagai berikut:
1) DLI-1: Peningkatan SIM PKH yang telah diimplementasikan, simpulan
hasil verifikasinya adalah telah diimplementasikan;
2) DLI-3: Impementasi Peningkatan Sistem Penanganan Keluhan
(Grievance Redress System/GRS) setelah dilakukannya evaluasi
27 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
terhadap uji coba (piloting), simpulan hasil verifikasinya adalah belum
diimplementasikan;
3) DLI-4: Proporsi keluarga penerima manfaat PKH yang verifikasi
pemenuhan persyaratannya telah dicatat dalam SIM PKH, simpulan hasil
verifikasinya adalah 100% data pemenuhan kewajiban KPM yang dicatat
dalam SIM PKH (e-PKH) telah valid dan sesuai kondisi di lapangan;
4) DLI-5: Proporsi keluarga penerima manfaat PKH yang menerima program-
program bantuan sosial komplementer lainnya, simpulan hasil
verifikasinya adalah 57,89% data bantuan sosial komplementer yang
diterima KPM telah valid dan sesuai kondisi di lapangan;
5) DLI-6: Proporsi penerima manfaat PKH yang nomor NIK-nya telah
diverifikasi, simpulan hasil verifikasinya adalah 84,12% data NIK ART
KPM yang dicatat dalam SIM PKH (e-PKH) telah valid dan sesuai kondisi
di lapangan.
6) Tidak dilakukan verifikasi DLI-2, DLI-7 dan DLI-8 disebabkan 3 indikator
tersebut telah tercapai pada verifikasi sebelumnya.
h. Monitoring Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar atas Pengadaan CPNS Tahun 2019 di Wilayah Provinsi Sumatera Utara
Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera
Utara melaksanakan
monitoring dengan
memantau pelaksanaan
reviu yang dilaksanakan
oleh APIP Daerah atas
Pengadaan CPNS
tahun 2019 pada Tahap
Seleksi Kompetensi
Dasar (SKD) agar
sesuai dengan standar, rencana, atau keputusan yang telah ditetapkan.
Monitoring dilakukan melalui Aplikasi Pemantauan Pengawasan Pengadaan
CPNS dengan menggunakan Lime Survey BPKP (BPKP Online Survey).
Hasil monitoringnya adalah sebagai berikut:
28 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
1) 14 APIP Daerah yang telah menyelesaikan kegiatan reviu pengadaan
CPNS seluruhnya telah melakukan pengisian aplikasi Lime Survey BPKP;
2) Hasil QA ditemukan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara belum
mencantumkan rincian penjelasan pada berita acara pemeriksaan sarana
dan prasarana dengan spesifikasi minimal sesuai Peraturan Badan
Kepegawaian Negara Nomor 50 Tahun 2019 tentang Prosedur
Penyelenggaraan Seleksi Dengan Metode Computer Assissted Test
Badan Kepegawaian Negara. Atas permasalahan tersebut telah
ditindaklanjuti oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan
mencantumkan rincian penjelasan atas sarana dan prasarana hasil
observasi.
i. Bimbingan Teknis Manajemen Risiko pada Bawaslu Provinsi Sumatera Utara
Ruang Lingkup Bimtek adalah Proses Manajemen Risiko tahapan
penyelenggaraan Pemilukada Serentak namun terbatas sampai dengan
Penanganan Risiko. Proses tersebut dimulai dari Penetapan Konteks,
Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, Evaluasi Risiko berupa Register Risiko dan
Rencana Penanganan Risiko.
Metode Bimtek dilakukan melalui pemberian materi manajemen risiko umum
secara tatap muka, diskusi, wawancara, penetapan risiko sementara secara
mandiri, survey kejadian dan dampak risiko kepada responden untuk
penetapan nilai, serta menyelenggarakan Focus Group Discussion untuk
menyepakati secara bersama draft Register Risiko dan Rencana Penanganan
Risiko.
Hasil kegiatan sampai dengan saat Bimtek berakhir adalah:
1) Pihak Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten dan Bawaslu Kota telah
memahami konsep mengenai Manajemen Risiko;
2) Pihak Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten dan Bawaslu Kota telah
memahami risiko-risiko yang akan timbul pada saat pelaksanaan Pilkada
serentak tahun 2020;
3) Pihak Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten dan Bawaslu Kota telah
dapat menyusun draft Register Risiko dan draft Rencana Penanganan
Risiko, sebagai bahan untuk membuat Register Risiko dan Rencana
Penanganan Risiko di Bawaslu Provinsi/Kabupaten/Kota.
29 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
j. Bimbingan Teknis Manajemen Risiko pada KPU Provinsi Sumatera Utara
Ruang Lingkup Bimtek adalah Proses Manajemen Risiko pada tahapan
penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak namun
terbatas sampai dengan Penanganan Risiko. Proses tersebut dimulai dari
Penetapan Konteks, Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, Evaluasi Risiko berupa
Register Risiko dan Rencana Penanganan Risiko.
Materi kegiatan yang diberikan dalam bimbingan teknis meliputi Materi terkait
pemahaman secara umum terhadap Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), Materi terkait pemahaman secara umum terhadap manajemen risiko,
Materi terkait pemahaman Penilaian Risiko dan langkah-langkah penyusunan
draft Register Risiko dan Rencana Penanganan Risiko.
Hasil kegiatan sampai dengan saat Bimtek berakhir adalah:
1) Pihak KPU Provinsi/Kabupaten/Kota telah memahami konsep mengenai
Penilaian Risiko dan risiko-risiko yang akan timbul pada saat pelaksanaan
Pilkada serentak tahun 2020.
2) Pihak KPU Provinsi/Kabupaten/Kota telah dapat menyusun draft Register
Risiko dan draft Rencana Penanganan Risiko, sebagai bahan untuk
membuat Register Risiko dan Rencana Penanganan Risiko di KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota
B. KONTRIBUSI UNTUK PENINGKATAN RUANG FISKAL
1. Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerah
Audit atas penyesuaian harga dilakukan terhadap kontrak-kontrak pengadaan
barang dan jasa (PBJ) tahun jamak (multi years), yang hasilnya akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pembayaran kepada pihak kedua. Koreksi
penyesuaian harga disebabkan lemahnya pemahaman auditan terhadap hak
dan pengaturan penyesuaian harga dalam dokumen kontrak. Sampai dengan
semester I tahun 2020 belum terdapat penugasan terkait audit penyesuaian
harga.
2. Audit Klaim
Klaim adalah tuntutan satu pihak dari dan/atau kepada instansi pemerintah di
tingkat pusat maupun di daerah atau BUMN/BUMD, akibat kerugian dari salah
satu pihak dalam melaksanakan suatu perjanjian atau kontrak yang disebabkan
adanya perbedaan antara kondisi nyata yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan
30 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
dan/atau kontrak, atau adanya perintah/permintaan dari pengguna barang/jasa
atau karena terjadinya sesuatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yang
mengakibatkan timbulnya kewajiban/kerugian salah satu pihak. Sampai dengan
semester I tahun 2020 belum terdapat penugasan terkait audit klaim.
C. PENGAMANAN ASET NEGARA/DAERAH
Pengawasan atas pengamanan aset negara dilakukan bersama dengan Aparat
Penegak Hukum (APH), yaitu Kepolisian, Kejaksaan dan KPK dan Non APH
dengan tujuan memberikan kontribusi dalam upaya penyelamatan keuangan
negara melalui audit investigatif dan audit penghitungan kerugian keuangan negara
(PKKN). Dari hasil audit diperoleh potensi penyelamatan keuangan negara sebesar
Rp2.782.961.468,21 yang sebagian besar modus pelanggaran tindak pidana
korupsi (TPK) terjadi pada kekurangan volume fisik pekerjaan dan adanya mark up.
Tabel 2.13 Potensi Penyelamatan Keuangan Negara di Wilayah Provinsi Sumatera Utara semester I
tahun 2020
No. Uraian Rp
1. Audit Investigasi 296.973.976,62
2. Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 2.485.987.491,59
Jumlah 2.782.961.468,21
1. Audit Investigatif
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tahun 2020 Semester I telah
melaksanakan 3 (tiga) penugasan Audit Investigatif pada Pemerintah Daerah
yaitu 2 (dua) penugasan dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar
Rp296.973.976,62 dan 1 (satu) penugasan masih dalam proses audit.
2. Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)
Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) dilakukan untuk
menyatakan pendapat mengenai nilai kerugian negara yang timbul dari kasus
penyimpangan guna
mendukung tindakan
ligitasi atas
permintaan APH.
Selama Tahun 2020
Semester I,
Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan Audit PKKN sebanyak 4 (empat)
31 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
laporan/kasus dengan total nilai kerugian negara sebesar Rp2.485.987.491,59
pada:
a. Pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD);
b. Pengelolaan Dana Hibah;
c. Pengadaan Tanah;
d. Pekerjaan Peningkatan Jalan.
3. Pemberian Keterangan Ahli
Pemberian keterangan ahli bertujuan untuk memberikan pendapat berdasarkan
keahlian di bidang akuntansi dan auditing dalam suatu kasus TPK dan/atau
perdata untuk membuat jelas suatu kasus bagi penyidik dan/atau hakim.
Pemberian keterangan ahli oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik
di APH maupun di persidangan telah dilaksanakan sebanyak 18 kali, terdiri atas
7 (tujuh) kali pada Kejaksaan, 2 (dua) kali pada Kepolisian dan 9 (sembilan) kali
pada proses persidangan dugaan pada Pengadilan Tipikor pada PN Medan.
D. PERBAIKAN SISTEM PEMERINTAHAN
Kegiatan pengawasan dalam rangka peningkatan kualitas system pemerintahan di
lingkungan wilayah Provinsi Sumatera Utara, dilakukan melalui kegiatan assurance
dan consulting yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
dan kinerja, penguatan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan
penguatan proses tata kelola pemerintah dan korporasi.
1. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Salah satu peran BPKP di daerah adalah meningkatkan kualitas akuntabilitas
keuangan dan kinerja pemerintah daerah. Indikator kualitas akuntabilitas
keuangan salah satunya ditunjukkan dari opini auditor eksternal (BPK) atas
penyajian laporan keuangan. Perolehan opini atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Anggaran 2019 dari 34 Pemerintah Daerah yang telah mendapatkan opini
sebanyak 23 Pemerintah Daerah, dengan hasil 18 Pemerintah Daerah
memperoleh opini WTP, 5 Pemerintah Daerah memperoleh opini WDP.
Sementara sampai dengan tanggal 26 Juni 2020 11 Pemerintah Daerah belum
keluar hasil pemeriksaan dari BPK-RI.
Dari 23 Pemerintah Daerah yang telah mendapat opini atas LKPD 2019, terdapat
3 Pemerintah Daerah yang mengalami kenaikan tingkat opini dari WDP menjadi
32 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
WTP yaitu Pemkab. Langkat, Pemkab. Labuhanbatu Utara dan Pemkab. Padang
Lawas. Pemda yang memperoleh opini tetap berjumlah 20 Pemda, tidak terdapat
penurunan opini. Masalah yang menghambat kualitas Laporan Keuangan
sebagai berikut:
Terdapat pergeseran anggaran yang tidak dituangkan dalam P-APBD;
Keterlambatan penyelesaian laporan keuangan;
Terdapat pengelolaan aset yang belum memadai.
Untuk mempertahankan/menuju opini WTP, provinsi/kabupaten/kota, kepada
Gubernur Sumatera Utara agar menginstruksikan Kepala Daerah di Provinsi
Sumatera Utara agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Setiap pelaksanaan kegiatan harus berdasarkan APBD yang telah disahkan;
Melakukan inventarisasi atas aset tetap tanah, peralatan dan mesin,
bangunan dan gedung, serta jalan, jaringan dan jembatan (JIJ) secara rinci
dan menyeluruh;
Menetapkan batas waktu penyelesaian Laporan Keuangan.
Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja dalam rangka
peningkatan governance system dilakukan melalui:
a. Asistensi Pengelolaan Keuangan pada Pemda
Dari 34 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara,
sebanyak 31 kabupaten/kota telah menggunakan Aplikasi Simda Keuangan.
b. Pendampingan Pengelolaan Keuangan Desa
Sampai dengan semester I tahun 2020, sebanyak 5.412 desa dari 5.417 desa
atau 99,91% yang sudah menggunakan aplikasi Siskeudes (menyelesaikan
penyusunan APBDes Tahun 2019 dengan menggunakan Aplikasi Siskeudes
Versi 2.0).
c. Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 dan Sisa Dana Desa Tahun Sebelumnya sampai dengan akhir Triwulan IV Tahun 2019
Dari 27 Pemerintah Daerah penerima Dana Desa di wilayah Provinsi
Sumatera Utara, sebanyak 6 Pemda (24 Desa) telah dilakukan evaluasi atas
penyaluran dan penggunaan Dana Desa Tahun 2019 dan Sisa Dana Desa
Tahun Sebelumnya sampai dengan akhir Triwulan IV Tahun 2019 yaitu
Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai,
33 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Kabupaten Dairi, Kabupaten Batubara, dan Kabupaten Tapanuli Utara. Dari
hasil evaluasi tersebut, disimpulkan sebagai berikut:
1) Berita Acara Penyertaan Modal Desa kepada BUMDes belum disusun
pada 4 (empat) desa yang diuji petik pada Kabupaten Deli Serdang, dan
Kabupaten Batubara;
2) Penggunaan Dana Desa tidak sesuai Prioritas Penggunaan Dana Desa
terdapat pada 9 (sembilan) desa yang diuji petik pada Kabupaten Deli
Serdang, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Serdang Bedagai;
3) Pengeluaran Dana Desa yang tidak didukung dengan bukti yang cukup
terdapat pada 4 (empat) desa yang diuji petik pada Kabupaten Langkat,
dan Kabupaten Serdang Bedagai.
d. Kegiatan Konsultasi BLUD di Provinsi Sumatera Utara
Kegiatan konsultasi BLUD
telah dilaksanakan pada 20
Puskesmas di lingkungan
Kabupaten Serdang Bedagai
melalui kegiatan sosialisasi
kepada Kepala Puskesmas
dan bendahara puskesmas
dengan materi penerapan
BLUD.
Berdasarkan hasil konsultasi, telah disampaikan rekomendasi Kepada
Gubernur Sumatera Utara untuk mendorong para Kepala Daerah agar
mempercepat persiapan untuk persyaratan administratif dan teknis dalam
rangka persiapan penetapan puskesmas untuk menjadi BLUD.
e. Evaluasi Kinerja BUMD
1) Evaluasi Kinerja PDAM
Evaluasi kinerja PDAM yang telah dilaksanakan selama semester I tahun
2020 yaitu evaluasi kinerja PDAM terhadap 19 PDAM sebagai berikut:
a) PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
b) PDAM Tirta Sari Kota Binjai
c) PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga
d) PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar
34 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
e) PDAM Tirta Ayumi Kota Padangsidempuan
f) PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi
g) PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai
h) PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara
i) PDAM Tirta Bina Kabupaten Labuhanbatu
j) PDAM Tirta Deli Kabupaten Deli Serdang
k) PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun
l) PDAM Tirta Madina Kabupaten Mandailing Natal
m) PDAM Tirta Malem Kabupaten Karo
n) PDAM Tirta Mual Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah
o) PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi
p) PDAM Tirta Silau Piasa Kabupaten Asahan
q) PDAM Tirta Tanjung Kabupaten Batubara
r) PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias
s) PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat
Sampai akhir periode pelaporan ini, pelaksanaan evaluasi kinerja pada
19 PDAM tersebut masih berjalan sehingga hasil evaluasi belum dapat
diinformasikan.
2) Evaluasi Kinerja BUMD Tahun Buku 2019 pada PD Dhirga Surya
Hasil evaluasi kinerja berada pada kategori “50,65” atau Kurang Sehat
(BBB). Beberapa penyebab utama kondisi tersebut adalah:
a) Rendahnya pendapatan perusahaan karena tidak memiliki bidang
usaha lain selain dari kerjasama KSO pengelolaan tanah;
b) Belum efektifnya penagihan piutang usaha;
c) Pendapatan usaha perusahaan tidak mencukupi untuk menutup
biaya pegawai (beban operasional).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas kepada Gubernur Sumatera Utara,
kami sarankan agar menginstruksikan Direksi PD. Dhirga Surya untuk:
a) Meningkatkan pendapatan usaha dengan melakukan inovasi dengan
menciptakan usaha baru sesuai dengan maksud dan tujuan
pendirian perusahaan;
b) Mengintensifkan kinerja penagihan piutang;
35 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
c) Melakukan analisa beban kerja dan kebutuhan pegawai untuk
efesiensi biaya pegawai.
f. Pemberian Konsultansi Perumusan Kebijakan/Perkada Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik/Good Corporate Government (GCG) pada BUMD di wilayah Provinsi Sumatera Utara
Kegiatan pemberian konsultasi dilakukan dengan pendampingan
Penyusunan Draft Awal Rancangan Pergub tentang Pedoman Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMD mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
Dari hasil pemberian konsultasi tersebut diperoleh kesepakatan draf
rancangan peraturan gubernur akan diajukan kepada biro hukum
sebagaimana prosedur yang berlaku di pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dalam penerbitan peraturan gubernur.
Berkaitan dengan pemberian konsultasi tersebut kepada Gubernur Sumatera
Utara, kami sarankan agar menginstruksikan Biro Perekonomian dan Biro
Hukum Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar menyempurnakan draft
Rancangan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Umum Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Daerah dan
menyerahkannya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah untuk segera
ditetapkan sebagai Peraturan Gubernur.
2. Penguatan Tata Kelola Pemerintah
Dalam rangka mengimplementasikan PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP sebagai
pembina SPIP mendukung penerapan SPIP di lingkungan Pemda melalui
kegiatan pendampingan dalam upaya mencapai Wilayah Tertib Administrasi
(WTA), opini WTP, dan
Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK).
Kegiatan yang
dilaksanakan BPKP
dalam rangka
penguatan tata kelola
pemerintah antara lain
melalui Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
36 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
Dari penyelenggaraan SPIP hingga semester I tahun 2020 menunjukkan bahwa
7 Pemda telah memperoleh level 3 (terdefinisi), yaitu Kabupaten Tapanuli
Selatan, Kabupaten Toba, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Labuhanbatu Utara,
Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, sedangkan 27 Pemda telah memperoleh level 2
(berkembang). Masih rendahnya pencapaian level 3 disebabkan Pemerintah
Daerah belum sepenuhnya memiliki infrastruktur pengendalian sebagaimana
ditetapkan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Peraturan Kepala BPKP Nomor
4 Tahun 2016.
Atas hal tersebut, kepada Gubernur Sumatera Utara kami sarankan agar
menginstruksikan seluruh Kepala Daerah untuk:
a. Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelenggarakan SPIP di
lingkungan Pemerintah Daerah;
b. Melengkapi infrastruktur pengendalian sebagaimana ditetapkan dalam PP
No. 60 tahun 2008 dan Peraturan Kepala BPKP No. 4 Tahun 2016;
c. Menyusun rencana aksi peningkatan level maturitas penyelenggaraan SPIP.
3. Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah diwujudkan dalam
kegiatan Pembinaan JFA dan Pembentukan Auditor, Penilaian Kapabilitas APIP,
Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Pengawasan, dan Fasilitasi Pembentukan
dan Pengembangan Organisasi Profesi, dengan rincian sebagai berikut:
a. Penilaian Kapabilitas APIP
Sampai dengan
semester I tahun 2020,
telah dilakukan
penjaminan kualitas
(quality assurance) atas
penilaian mandiri (self
assessment) yang
dilaksanakan oleh APIP
di wilayah Provinsi
Sumatera Utara
dengan pencapaian level kapabilitas APIP (Level 1 s.d. 5) sebagai berikut:
37 Laporan Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2020
1) 19 APIP (55,88%) berada pada Level 2;
2) 11 APIP (32,36%) berada pada Level 3 Dengan Catatan;
3) 4 APIP (11,76%) berada pada Level 3.
Tabel 2.14 Capaian Level Kapabilitas APIP pada Inspektorat se-Provinsi Sumatera Utara
semester I tahun 2020
NO URAIAN Jumlah
APIP Level
1 2 3 DC 3
1 Provinsi 1 - 1 - -
Capaian - 1 - -
2 Kabupaten/ Kota 33 18 11 4
Capaian - 18 11 4 Total Capaian 34 - 19 15
Total Target Tahun 2020 20
% Capaian dibanding Jumlah APIP 75%
Dibandingkan capaian Tahun 2019, pencapaian level Kapabilitas APIP
sampai dengan semester I tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan. Hal ini
disebabkan adanya pengurangan penugasan Bimbingan Teknis dan
Penjaminan Mutu Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3, yang diakibatkan
refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
b. Pembinaan JFA dan Pembentukan Auditor
Kondisi tata kelola Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di
lingkungan Provinsi Sumatera Utara telah mencerminkan kemajuan yang
semakin baik, ditandai dari seluruh APIP telah menerapkan Jabatan
Fungsional Auditor (JFA).
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara selaku pengelola Diklat selama
semester I tahun 2020 telah melaksanakan Diklat bagi JFA APIP berupa
diklat fungsional (diklat penjenjangan auditor) sebanyak 1 (satu) kali yaitu
diklat sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Muda dengan jumlah peserta
sebanyak 31 orang dan diklat substansi sebanyak 1 (satu) kali yaitu diklat
Audit Pengadaan Barang dan Jasa dengan jumlah peserta sebanyak 30
orang.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Jalan Jendral Gatot Subroto, KM 5,5 Medan 20122Telepon : (061) 847 4847, Faksimile : (061) 8472 842
e-Mail : sumut@bpkp.go.id