Post on 22-Mar-2019
OH PP
RP
%
A
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2017
Nomor : LKIN-2/PW02/6/2018
Tanggal : 8 Januari 2018
ar 7
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
i
Laporan Kinerja Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Tahun 2017 merupakan
pembuktian peran dan fungsi
Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara sebagai
tantangan dari terbitnya
Peraturan Presiden Nomor 192
Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan dan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2014
tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat. Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan
Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara periode
2015–2019 yang telah disusun sesuai amanah dalam kedua perundangan
tersebut untuk lebih meningkatkan peran dan fungsi pengawasan dalam
pemerintahan Republik Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara meningkatkan kualitas output-nya dalam bentuk rekomendasi.
Dengan berfokus pada rekomendasi, diharapkan pengawasan intern akan lebih
efektif dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi kelancaran
pembangunan nasional, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Tercapainya
target-target pembangunan merupakan prioritas pemerintah, khususnya Presiden,
selaku stakeholders BPKP. Di samping itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara juga berperan membina peningkatan implementasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) dan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) pada pemerintah daerah di wilayah Sumatera Utara. Perbaikan terhadap
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
ii
Laporan Kinerja Tahun 2017
kedua komponen tersebut diyakini akan secara signifikan mempercepat
tercapainya target-target pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan
rakyat.
Hasil pengawasan dan pembinaan yang disajikan dalam laporan kinerja ini
mencakup hasil yang telah dicapai disertai dengan analisis pencapaian sasaran
strategis dan sasaran program terhadap target Renstra BPKP periode 2015-2019.
Laporan kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan merujuk pada
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014.
Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan media
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara serta penggunaan anggaran dalam menjalankan peran pengawasan intern.
Keberhasilan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
merupakan integrasi kinerja seluruh individu pegawai yang saling berkaitan.
Segenap ide, gagasan, pandangan, dan upaya terbaik telah dicurahkan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dengan hasil akhir kinerja yang
tertuang dalam laporan ini.
Capaian kinerja ini akan selalu menjadi semangat dan pendorong dalam
meningkatkan peran dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
periode 2015-2019. Peningkatan kualitas hasil pengawasan diupayakan melalui
penguatan kompetensi SDM, ketaatan terhadap standar pengawasan,
pengembangan implementasi SOP berbasis risiko, peningkatan kapasitas
Information and Communication Technology (ICT) serta pemanfaatan sarana
prasarana secara optimal menuju tercapainya visi Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara sebagai Auditor Internal Pemerintah Republik Indonesia Berkelas
Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Sumatera Utara.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
iii
Laporan Kinerja Tahun 2017
Akhir kata, melalui laporan ini diharapkan pencapaian kinerja pada masa
mendatang dapat lebih ditingkatkan, baik melalui perbaikan pelaksanaan tugas
maupun penyempurnaan perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara.
Medan, 8 Januari 2018
Kepala Perwakilan,
Sihar Panjaitan
NIP.19581020 198203 1 001
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
iv
Laporan Kinerja Tahun 2017
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................... i
Daftar Isi ................................................ iv
Ikhtisar Eksekutif .................................... v
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
Organisasi ........................................ 2
B. Aspek Strategis Organisasi ............. 5
C. Kegiatan dan Produk
Organisasi ........................................ 7
D. Struktur Organisasi .......................... 9
E. Sistematika Penyajian ................... 13
A. Rencana Strategis 2015 –
2019 ............................................... 17
1. Pernyataan Visi ........................ 18
2. Pernyataan Misi ....................... 20
3. Tujuan dan Sasaran
Program ................................... 24
4. Indikator Kinerja Program ........ 25
5. Program dan Kegiatan ............. 26
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ...... 27
A. Capaian Kinerja Organisasi ........... 30
1. Sasaran Program ..................... 34
2. Indikator Kinerja Program ........ 53
B. Realisasi Anggaran........................ 96
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
2. Realisasi Capaian Kinerja
Tahun 2017
3. Perhitungan Capaian Kinerja
Tahun 2017
98 –103
Penutup
i – ix
Ikhtisar Kinerja
1 – 15
Pendahuluan
16 – 29
Perencanaan Kinerja
Lampiran
30– 97
Akuntabilitas Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
v
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKHTISAR EKSEKUTIF
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019
yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, dan kegiatan, dilengkapi
dengan indikator kinerja dan target
yang akan dicapai, serta rencana
pendanaan dalam tahun 2015-2019,
yang selanjutnya menjadi acuan
dalam penyusunan Kebijakan
Pengawasan (Jakwas) dan Perjanjian
Kinerja (Perkin) setiap tahun.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara adalah menjadi
Auditor Internal Pemerintah RI
Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional di
Wilayah Sumatera Utara. Sebagai
Auditor Internal Pemerintah RI,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara berperan membantu
pemerintah dalam meningkatkan
akuntabilitas keuangan negara,
mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, serta
membantu upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMN 2015-
2019.
Untuk mewujudkan visinya,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara memiliki tiga misi, yaitu (1)
Menyelenggarakan Pengawasan
Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang
Bersih dan Efektif di Wilayah
Sumatera Utara; (2) Membina
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
yang Efektif di Wilayah Sumatera
Utara; serta (3) Mengembangkan
Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Sumatera
Utara.
Dalam mencapai visi dan misi
tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara menetapkan tiga
tujuan strategis yang akan dicapai
dalam tahun 2015-2019, yaitu (1)
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
vi
Laporan Kinerja Tahun 2017
Pembangunan Nasional yang Bersih
dan Efektif di Wilayah Sumatera
Utara; (2) Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di
Wilayah Sumatera Utara; dan (3)
Peningkatan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah
Sumatera Utara.
Untuk mencapai tujuan di atas,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara telah merumuskan delapan
sasaran program sebagai dasar
pengukuran kinerja BPKP yang
dituangkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja.
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2017 ini merupakan salah satu
media yang menunjukkan kesiapan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara untuk mampu menjawab
pertanyaan atas pencapaian kinerja
tahun 2017. LKj juga dimanfaatkan
sebagai alat kendali dan alat
pengukuran kinerja secara kuantitatif
menuju terwujudnya akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas.
Hasil penilaian atas pelaksanaan
kinerja tahun 2017 menunjukkan
sebagian besar sasaran program dan
kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara telah tercapai.
Sasaran Progran dan Kegiatan,
berikut capainnya pada tahun 2017
dapat dilihat pada Tabel RE.1.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
vii
Laporan Kinerja Tahun 2017
Tabel RE.1 Capaian Sasaran Program dan Kegiatan Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
A Sasaran Program
Sasaran Program 1 : Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Keuangan Negara (tindak lanjut hasil pengawasan)
% 55,00 39,13 71,15
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
% 100,00 37,66 37,66
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
% 40,00 72,22 180,56
4 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70,00 100,00 142,86
5 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60,00 100,00 166,67
6 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
7 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
Sasaran Program 3 : Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
8 Persentase Penyelesaian Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan
% 0,00 100,00 0,00
Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
9 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
% 50,00 100,00 200,00
Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
10 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 60,00 60,00 100,00
Sasaran Program 6 : Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
11 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
12 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 21,00 12,12 57,71
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
viii
Laporan Kinerja Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
(Level 3)
13 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 0,00 0,00
14 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 24,00 0,00 0,00
15 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 100,00 0,00
16 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,00 87,88 40,22
17 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik
% 70,00 100,00 142,86
18 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)
% 54,00 0,00 0,00
19 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 75,00 138,89
20 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 60,00 100,00 166,67
Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
21 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
22 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 18,00 6,06 33,67
23 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 100,00 100,00
24 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 64,00 39,39 61,55
25 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 0,00
26 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 18,00 54,55 (103,00)
Sasaran Program 8 : Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama
27 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 7 7,32 104,57
B Sasaran Kegiatan
Sasaran Kegiatan 1 : Terlaksananya monitoring evaluasi dan program prioritas yang dilaksanakan di Daerah
1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 146 159 118,66
Sasaran Kegiatan 2 : Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
2 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 42 42 100,00
3 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 24 24 100,00
Sasaran Kegiatan 3 : Terlaksananya Bimtek
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
ix
Laporan Kinerja Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
4 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 28 28 100.00
5 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 28 28 100,00
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
6 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan 12 12 100,00
Keberhasilan capaian sasaran program dan kegiatan diukur dengan persentase
pencapaian outcome dan jumlah output rekomendasi untuk sasaran kegiatan
yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2017.
Capaian sasaran program dan kegiatan tersebut sebesar 95,36% dibiayai dari
DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 dengan anggaran
sebesar Rp33.065.137.000,00 dengan penyerapan per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp31.553.347.369,00.
Kepala Perwakilan,
Sihar Panjaitan
NIP.19581020 198203 1 001
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
1
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
I. PENDAHULUAN
adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
BPKP merupakan aparat pengawas intern pemerintah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dengan tugas utama membantu Presiden
mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara serta
pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait. Untuk
menyelenggarakan tugas dan fungsi di daerah, BPKP membentuk Kantor
Perwakilan BPKP disetiap Provinsi.
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi vertikal
BPKP yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera
Utara berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 17 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa Barat,
Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Sulawesi Selatan.
B
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
2
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Untuk memberikan arah bagi pelaksanaan tugas, fungsi dan peran yang
diamanahkan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan visi,
misi, rencana strategis, tujuan, sasaran, program serta rencana kerja yang terukur
dan selaras dengan organisasi BPKP. Selanjutnya, sesuai amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
menyusun dan menyajikan laporan kinerja sebagai bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi
kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan
seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja pada masa
yang akan datang.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Sesuai Pasal 3 Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 Tahun 2016 Perwakilan BPKP
mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara;
c. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
atas permintaan Kepala Daerah;
d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah pada wilayah kerjanya; dan
e. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
3
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Perwakilan
BPKP menyelenggarakan fungsi:
a. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;
b. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dan kinerja Instansi Pemerintah
Pusat/Daerah/Badan Usahan Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
c. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang
didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah
atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak
kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja
pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan
pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain
yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan
keuangan negara/daerah;
f. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
g. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,
dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
4
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
h. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negarah/daerah, audit
perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,
dan upaya pencegahan korupsi;
i. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-
sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
j. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultasi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di didalamnya terdapat kepentingan keuangan
atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
k. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
l. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
m. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
dan
n. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Selain itu, sesuai dengan amanat Pasal 49 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan tertentu yang meliputi:
1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
5
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
B. Aspek Strategis Organisasi
Sebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di
bidang pengawasan untuk mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana
telah diamanatkan dalam RPJMN 2015 – 2019. Arah kebijakan dan strategi
pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung terwujudnya sasaran
pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya. Hakekat pengawasan intern adalah hasil
pengawasannya berperan penting dalam meningkatkan tata kelola, memperbaiki
pengelolaan risiko dan menguatkan system pengendalian intern. Dengan demikian,
pembangunan tata kelola pemerintahan dan aparatur tidak dapat lepas dari
pengawasan intern yang akan diperankan oleh BPKP dalam lingkup nasional.
1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP
Kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran
terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan
terpercaya; mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan
intern pemerintah; penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan
nasional; kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen,
profesional dan sinergis serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja
pembangunan nasional yang efisien dan efektif.
Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci sebagai berikut:
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM
(Internal Audit Capability Model) APIP yang mampu mendorong
pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga,
pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) dan mampu bersinergi dengan
APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintah yang baik (good
governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah
dan pembangunan nasional;
b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis
bersama-sama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
6
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
dan korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program
pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019;
c. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan
penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran
negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset
negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan
pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer);
d. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui
debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif
serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Strategi Pengawasan BPKP
Strategi pengawasan BPKP terdiri atas strategi eksekutif maupun strategi
operasional. Strategi eksekutif diharapkan menjadi acuan terutama bagi
pimpinan BPKP di pusat maupun daerah untuk membangun kemitraan dan
jejaring pengawasan dan perencanaan pembangunan nasional. Strategi
operasional mengindikasikan kegiatan dan langkah-langkah dalam program
teknis pengawasan BPKP yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2015-2019 memfokuskan pada
peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui
penguatan SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber
daya manusia BPKP. Secara lebih spesifik strategi sebagai program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi tertuang dalam empat butir strategi
(focus dan sinergis), yaitu:
a. Peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi
pengawasan program pemerintah dan mendukung penguatan
penyelenggaraan SPIP;
b. Pemfokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program
pembangunan nasional bersifat lintas bidang dalam RPJMN 2015 - 2019,
termasuk di dalamnya menguatkan sistem pengendalian intern program
lintas;
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
7
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
c. Pengawasan terhadap optimalisasi penerimaan negara/daerah;
d. Pengamanan keuangan/aset negara/daerah termasuk pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara disesuaikan
dengan nomenklatur yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II
yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja
yang terukur. Kegiatan pengawasan akan menghasilkan rekomendasi sebagai
indikator kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan
komponen kegiatan teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat (tools)
pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Selain itu, terdapat
pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi,
penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan,
penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak
langsung kegiatan teknis pengawasan.
BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi
pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan
penyelenggaraan SPIP menurut PP 60 Tahun 2008, BPKP juga menghasilkan
produk unggulan antara lain:
1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi atas Program Pembangunan
yang bersifat stratejik dan lintas sektoral;
2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
3. Standar Pelayanan Minimal di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;
4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement
Program);
5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor
Publik;
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
8
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;
8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;
9. Program Anti Korupsi (PAK);
10. Fraud Control Plan (FCP);
11. Management Assessment Center (MAC);
12. Peningkatan Maturitas SPIP;
13. Peningkatan Kapabilitas APIP.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara juga telah menghasilkan layanan
produk yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan dan
mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, antara lain:
1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita)
3. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)
4. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
5. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Kegiatan dan produk yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara, antara lain:
1. Assurance
Kegiatan assurance dilakukan atas:
Proyek Strategis Nasional (PSN).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Laporan Keuangan dan Kinerja BUMN/BUMD/BLUD/BUMDES/Badan
Usaha Lainnya.
Pemanfaatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.
Peningkatan Penerimaan Negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
Tindak Lanjut atas Temuan-Temuan Pemeriksaan.
Indikasi praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan lain
sepanjang hal itu membutuhkan keahlian di bidangnya dalam bentuk Audit
Khusus (Audit Investigasi).
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
9
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Kegiatan assurance lainnya yang menurut pemerintah bersifat perlu dan
urgen untuk segera dilakukan.
2. Konsultansi
Di bidang konsultansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara berperan
sebagai konsultan bagi para stakeholders di daerah Sumatera Utara menuju
tata pemerintahan yang baik (good governance), yang mencakup: Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Good Corporate Governance (GCG)/MR
dan Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah.
3. Pemberantasan Korupsi
Di bidang perbantuan pemberantasan korupsi, BPKP membantu pemerintah
memerangi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, dengan membentuk gugus
tugas anti korupsi dengan keahlian audit forensik. Dalam rangka penegakan
hukum dan pemberantasan KKN, BPKP telah mengikat kerjasama dengan
Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI yang dituangkan dalam bentuk Surat
Keputusan Bersama. BPKP juga mengikat kerjasama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
4. Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
Di bidang pendidikan dan pelatihan pengawasan, BPKP menjadi instansi
pembina untuk mengembangkan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di
lingkungan instansi pemerintah. Dalam hal ini Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara menjadi Kantor Pengelola Diklat untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di Medan.
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 17 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara adalah instansi vertikal BPKP yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
10
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan (Pejabat Struktural
Eselon II A, Sihar Panjaitan) berdasarkan SK Kepala BPKP Nomor Kep-
170/K/SU/2017 tanggal 5 Juli 2017. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh:
Kepala Bagian Tata Usaha, yang membawahi;
Kepala Subbagian Keuangan;
Kepala Subbagian Kepegawaian;
Kepala Subbagian Umum;
Kelompok Jabatan Fungsional;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 1;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 2;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Akuntabilitas Pemerintah Daerah 1;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Akuntabilitas Pemerintah Daerah 2;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Akuntan Negara 1;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Akuntan Negara 2;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Investigasi 1;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Investigasi 2;
Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang
Program dan Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
11
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara disajikan pada
Gambar 1.1.
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara didukung dengan tenaga SDM yang cukup
andal. Posisi pegawai per 31 Desember 2017 berjumlah 164 orang, dengan rincian
sebagaimana disajikan pada Tabel 1.1 sampai dengan Tabel 1.5.
Tabel 1.1.
Komposisi SDM Menurut Jabatan
Jabatan Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Pejabat Struktural 5 3,05
Pejabat Fungsional Auditor 127 77,41
Fungsional Arsiparis 5 3,05
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
12
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Jabatan Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Fungsional Pranata Komputer 1 0,60
Fungsional Umum 26 15,81
Jumlah 164 100,00
Tabel 1.2.
Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Gender (Jenis Kelamin)
Jabatan Jumlah
(orang)
Gender
Pria %-tase Wanita %-tase
Pejabat Struktural 5 4 2,44 1 0,60
Pejabat Fungsional Auditor 127 88 53,67 39 23,88
Fungsional Arsiparis 5 4 2,44 1 0,60
Fungsional Pranata Komputer 1 1 0,60 0 0,00
Fungsional Umum 26 18 10,98 8 4,88
Jumlah 164 115 70,13 49 29,87
Tabel 1.3.
Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
(orang) %-tase
Sarjana S2/Magister 9 5,48
Sarjana S1/DIV 95 57,94
Sarjana Muda/Diploma III 34 20,74
SMA/SMK 25 15,54
SD 1 0,60
Jumlah 164 100,00
Tabel 1.4.
Komposisi SDM Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
(orang) %-tase
> 59 4 2,44
51 s.d 58 64 39,03
41 s.d 50 45 27,44
31 s.d 40 24 14,63
< 30 27 16,46
Jumlah 164 100,00
Tabel 1.5.
Komposisi SDM Golongan
Golongan Jumlah
(orang) %-tase
IV 34 20,74
III 124 75,60
II 6 3,66
Jumlah 164 100,00
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
13
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) per 31 Desember 2017 disajikan dalam bentuk
grafik, tampak sebagai berikut:
Grafik 1.1.
Komposisi SDM Berdasarkan
Jabatan dan Gender
Grafik 1.2.
Komposisi SDM Berdasarkan
Pendidikan
Grafik 1.3.
Komposisi SDM Berdasarkan Usia
Pegawai
Grafik 1.4.
Komposisi SDM Berdasarkan Golongan
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 melaporkan
capaian kinerja selama tahun 2017. Capaian kinerja tahun 2017 diukur dan dinilai
berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran
Renstra Tahun 2015-2019.
4
88
4 118
1
39
1 08
0
20
40
60
80
100
Struk JFA Arsiparis Prakom JFU
Pria Wanita
9
95
34 251
020406080
100
Jenjang Pendidikan
4
64
45
24 27
0
20
40
60
80
≥ 59 51 s.d 58 41 s.d 50 31 s.d 40 ≤ 30
Usia
34
124
6
0
50
100
150
IV III III
Golongan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
14
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2017 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai
masukan bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang
organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan produk organisasi, struktur
organisasi, serta sistematika penyajian.
Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang rencana strategis
2015 – 2019 dan perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun
2017.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran program dan indikator kinerja program, serta menguraikan
realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV – Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerja.
Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara dapat diilustrasikan sebagaimana tampak pada Gambar 1.2 berikut
ini.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
15
Pen
dah
ulu
an
Laporan Kinerja Tahun 2017
Gambar 1.2.
Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja Tahun 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
Bab IV PENUTUP
RencanaStrategis
2015-2019
Perjanjian Kinerja 2017 Bab II
PERENCANAAN KINERJA
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
16
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
II. PERENCANAAN KINERJA
ebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di
bidang pengawasan intern untuk mendukung keberhasilan pembangunan
sebagaimana telah diamanatkan dalam RPJMN 2015–2019. Oleh karena itu, arah
kebijakan strategi, kerangka regulasi serta kerangka kelembagaan BPKP
difokuskan untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam mencapai
keberhasilan sasaran pembangunan yang dicita-citakan selama lima tahun ke
depan. Untuk itu, BPKP merancang strategi pengawasan ke dalam empat fokus
atau dimensi sebagai respon terhadap kompleksitas isu pembangunan nasional
sebagai berikut:
1. Pengawalan Pembangunan Nasional
Pengawalan Pembangunan Nasional diarahkan untuk memastikan
diterapkannya tata kelola yang baik dalam pencapaian target-target
pembangunan nasional, memberikan early warning dan solusi terhadap
permasalahan yang mungkin menghambat jalannya pembangunaan, serta
menyediakan informasi yang mutakhir dan akurat bagi pengambilan keputusan
Presiden.
2. Peningkatan Ruang Fiskal
Pengawasan intern diarahkan antara lain untuk memastikan efektivitas
kegiatan peningkatan ruang fiskal dari sektor penerimaan negara/daerah.
Kegiatan pengawasan difokuskan pada kegiatan dalam rangka optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang berasal dari sektor perpajakan, kepabeanan,
dan PNBP.
3. Pengamanan Aset Negara/Daerah
s
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
17
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Pengawasan atas pengamanan aset negara/daerah diarahkan untuk
memastikan efektivitas pengamanan terhadap aset-aset negara. Kegiatan
pengawasan difokuskan pada kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi
merugikan keuangan negara/daerah, perhitungan kerugian keuangan
negara/daerah, pemberian keterangan ahli, upaya pencegahan korupsi melalui
peningkatan kualitas namajemen aset negara/daerah, permasalahan terkait
aset sebagaimana hasil audit BPK-RI.
4. Peningkatan Governance System
Pengawasan atas peningkatan governance system diarahkan untuk
memastikan efektivitas SPIP dalam rangka mewujudkan akuntabilitas
keuangan negara/daerah/desa/BUMN/D. Kegiatan pengawasan diarahkan
pada peningkatan kualitas laporan keuangan pada Kementerian, Lembaga,
dan Pemerintah Daerah yang memperoleh opini disclaimer dari BPK-RI, dan
peningkatan tata kelola yang baik pada BUMN/BUMD/BL.
Sebagai alat untuk mengelola sumber daya yang terbatas dalam rangka
mengekseskusi strategi pengawasan tersebut, maka BPKP menyusun rencana
jangka menengah berupa Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019 dengan
mengacu kepada Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Renstra K/L.
A. Rencana Strategis 2015-2019
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), BPKP wajib menyusun Renstra
yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, arah kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan pengawasan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif. Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari organisasi BPKP telah menyusun
Renstra yang sinkron dan mengacu Renstra BPKP Tahun 2015-2019
sebagaimana Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Nomor
KEP-537/PW02/1/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2015-2019. Penyusunan Renstra dimaksudkan untuk
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
18
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
mendukung pencapaian program pembangunan bidang hukum dan aparatur di
daerah Sumatera Utara dengan fokus prioritas peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1. Pernyataan Visi
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan suatu
komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yang tercantum dalam Rencana
Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015-2019, yaitu:
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten
dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
Komitmen yang terkandung dalam pernyataaan visi tersebut adalah:
a. Auditor Internal Pemerintah RI
Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang
strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun
in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian,
lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi
yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan
bersifat obyektif, tidak bias, dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang
menciderai penegakan prinsip independensi.
Terdapat dua hal penting dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit
intern dan auditor pemerintah RI.
1) Audit Intern
Peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern memiliki dua sifat
aktivitas yaitu sebagai pemberi jasa assurance, dan pemberi jasa
consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
di Wilayah Sumatera Utara”
VISI
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
19
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.
2) Auditor Pemerintah RI
Sebagai auditor pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga
Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung
fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance
melalui suatu sistem pengawasan. BPKP mengemban amanah dan
tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai
potensi kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara.
b. Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal
berkelas dunia, yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk.
1) Profesionalisme Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional
care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib
memenuhi persyaratan minimal.
2) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi
Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam
melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi
serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Disamping itu, BPKP selalu
mengusahakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait
sehingga meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan
solusinya serta perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang
pengawasan.
3) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan
Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa
informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance
memberikan jaminan kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola
pemerintahan atas seluruh program-program prioritas pembangunan telah
dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen
operasional manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
20
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko,
aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance
dan rekomendasi tersebut harus sedemikian rupa sehingga mempunyai
daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja
pemerintahan dan program pembangunan.
c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen
lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan
lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program
prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk
merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang
menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP merupakan perwujudan tugas dan fungsi, yaitu sebagai pelaksana
fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga
dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang
Nomor 20 Tahun 1997. Rumusan misi BPKP adalah:
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Utara;
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Sumatera Utara; dan
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Utara.
MISI
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
21
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Misi ini menggambarkan dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.
Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam
misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas
penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional. Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang
fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui
jasa assurance dan jasa consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian
informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja
BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang
mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja
BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus
memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas
dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus
berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang
memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko
tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015 2019.
Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang
bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP
MISI PERTAMA
“Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata
Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah
Sumatera Utara”
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
22
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel,
transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme
yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi tujuan
pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi.
Misi dua ini terkait erat dengan misi satu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh
program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk
organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem
pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan
berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal,
penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai
dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan
penyelenggaraan SPIP mendukung penyelenggaraan SPIP KLPK yang menjadi
tanggung jawab masing-masing KLPK.
Seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pembinaan menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh
kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan
membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan
pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan
dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi
reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP
diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan
pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK.
MISI KEDUA
“Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang
Efektif di Wilayah Sumatera Utara”
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
23
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung
dengan misi pertama yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik
antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk
penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan
fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan
untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem
Pengendalian Intern.
Misi ini juga terkait dengan misi pertama dan misi kedua. Salah satu unsur SPIP,
yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah
untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan
organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan
melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang
efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern
diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas
dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan
PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP dengan
mengarah pada peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan
kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP dilakukan melalui
peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi;
(b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan
intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan
Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f)
struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP.
MISI KETIGA
“Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Utara”
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
24
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
3. Tujuan dan Sasaran Program
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, yang ingin dicapai atau
dihasilkan pada kurun waktu tertentu, yaitu satu sampai dengan lima tahun kedepan
dalam tahun 2015-2019, serta menggambarkan arah strategik organisasi,
perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi, serta
meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara adalah
sebagai berikut:
Sasaran program merupakan hasil yang akan dicapai dari program dalam rangka
pencapaian sasaran strategis. Sasaran program mencerminkan berfungsinya
output yang telah direncanakan pelaksanaannya selama tahun 2017. Sasaran
program yang ingin dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara adalah
sebagai berikut:
a. Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi.
b. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian.
c. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional.
d. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
pencegahan korupsi.
e. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi.
f. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi.
g. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah.
a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera
Utara;
b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Wilayah Sumatera Utara; dan,
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Utara.
TUJUAN
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
25
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
h. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama.
4. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi
stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP.
IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan ukuran keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis. IKU terbagi menjadi dua
perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung
bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam
pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi
stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan, sasaran strategis, serta kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran
strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator
keluaran (output). IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Indikator Kinerja Utama
Sasaran Program IKU
1 Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
3. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
4. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
5. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
6. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
26
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
7. Persentase Hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
8. Persentase penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan
4 Meningkatnya kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam pencegahan korupsi
9. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
10. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
11. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
12. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
13. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
14. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
15. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
16. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
17. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
18. Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
19. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
20. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yang dibina
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
21. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
22. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
23. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
24. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
25. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
26. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
8 Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama
27. Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
5. Program dan Kegiatan
Program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan penjabaran dari
kebijakan sesuai dengan visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan
indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
27
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Perjanjian Kinerja 2017
Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara berisi indikator kinerja
yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders dan berfungsinya output
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2017 merupakan bentuk perjanjian dari Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara kepada Kepala BPKP pada tanggal 16
Januari 2017. Perkin merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
tahun 2017 disajikan pada Tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2.
Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017
No Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output
Target Satuan Jumlah
A Sasaran Program Indikator Kinerja Program
1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara
% 55
2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
% 100
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
3. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
% 40
4. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70
5. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
28
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output
Target Satuan Jumlah
6. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
7. Persentase Hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
8. Persentase penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan
% 0
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
9. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control Plan(FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
% 50
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
10. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
11. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0
12. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 21
13. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100
14. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 24
15. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0
16. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55
17. Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik
% 70
18. Persentase BUMN/ anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% 54
19. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54
20. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 60
7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
21. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0
22. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 18
23. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100
24. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 64
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
29
Per
enca
naa
n K
iner
ja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output
Target Satuan Jumlah
25. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0
26. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 18
8 Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama
27. Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 7
B Sasaran Kegiatan
Sasaran Kegiatan 1 : Terlaksananya monitoring evaluasi dan program prioritas yang dilaksanakan di Daerah
1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 146
Sasaran Kegiatan 2 : Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
2 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 42
3 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 24
Sasaran Kegiatan 3 : Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
4 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 28
5 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 28
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
6 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan 12
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
30
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
III. AKUNTABILITAS
KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target
kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja yang disusun secara periodik.
Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan
kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang
telah dialokasikan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara tahun 2017 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh
Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara. Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja
Perwakilan, target dan realisasi keuangan serta informasi lain yang terkait dengan
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2017. Pengumpulan data
kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu,
dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan
kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi
dan efektivitas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi
dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP
Tahun 2017. Capaian kinerja diukur melalui 2 cara sebagai berikut:
A
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
31
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑥 100%
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk. Kondisi ini hanya
terjadi pada Tingkat Maturitas SPIP Level 1 dan Tingkat Kapabilitas APIP Level
1. Hal ini disebabkan sasaran strategis BPKP adalah mencapai Tingkat
Maturitas SPIP Level 3 dan Tingkat Kapabilitas APIP Level 3, sehingga Level 1
diharapkan semakin sedikit.
Capaian = 2 𝑥 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑥 100%
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala
pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang
menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja
juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi kinerja dengan target
tahun berjalan dan realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu.
Ikhtisar Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017
disajikan pda tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Ikhtisar Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
A Sasaran Program
Sasaran Program 1 : Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Keuangan Negara (tindak lanjut hasil pengawasan)
% 55,00 39,13 71,15
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
% 100,00 37,66 37,66
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
32
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
% 40,00 72,22 180,56
4 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70,00 100,00 142,86
5 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60,00 100,00 166,67
6 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
7 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
Sasaran Program 3 : Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
8 Persentase Penyelesaian Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan
% 0,00 100,00 0,00
Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
9 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
% 50,00 100,00 200,00
Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
10 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 60,00 60,00 100,00
Sasaran Program 6 : Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
11 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
12 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 21,00 12,12 57,71
13 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 0,00 0,00
14 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 24,00 0,00 0,00
15 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 100,00 0,00
16 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,00 87,88 40,22
17 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik
% 70,00 100,00 142,86
18 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)
% 54,00 0,00 0,00
19 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 75,00 138,89
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
33
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
20 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 60,00 100,00 166,67
Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
21 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
22 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 18,00 6,06 33,67
23 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 100,00 100,00
24 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 64,00 39,39 61,55
25 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 0,00
26 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 18,00 54,55 (103.00)
Sasaran Program 8 : Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama
27 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 7 7,32 104,57
B Sasaran Kegiatan
Sasaran Kegiatan 1 : Terlaksananya monitoring evaluasi dan program prioritas yang dilaksanakan di Daerah
1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 146 159 118,66
Sasaran Kegiatan 2 : Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
2 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 42 42 100,00
3 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 24 24 100,00
Sasaran Kegiatan 3 : Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
4 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 28 28 100,00
5 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 28 28 100,00
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
6 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan 12 12 100,00
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
34
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
1. Sasaran Program
Sasaran Program merupakan hasil yang akan dicapai dari program dalam
rangka pencapaian sasaran strategis. Sasaran Program mencerminkan
berfungsinya output yang telah direncanakan pelaksanaannya selama tahun
2017. Sasaran Program yang ingin dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi.
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian.
3. Meningkatnya penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan
nasional.
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi.
5. Meingkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi.
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
8. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan kesekretriatan
utama
Pencapaian sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” diukur menggunakan dua IKU, yaitu
“Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan
Keuangan Negara (tindak lanjut hasil pengawasan)” dan “Persentase tindak lanjut
rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
Pengelolaan Korporasi” dengan target tahun 2017 masing-masing sebesar 55%,
100%.
Sasaran Program 1
Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
35
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan
Keuangan Negara (tindak lanjut hasil pengawasan)” diukur dengan menghitung
persentase jumlah tindak lanjut atas rekomendasi kegiatan assurance yang
dilaksanakan pada tahun 2017 dibandingkan dengan jumlah rekomendasi yang
disampaikan. Pada tahun 2017, jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan
assurance tersebut yang digabungkan dari Koordinator Pengawasan Bidang
Instansi Pemerintah Pusat sebanyak 23 rekomendasi. Dari jumlah tersebut, 9
rekomendasi telah ditindak lanjuti. Dengan demikian realisasi tindak lanjut atas
rekomendasi yang dihasilkan pada tahun 2017 adalah sebesar 39,13%. Realisasi
ini apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan didalam dokumen
perjanjian kinerja tahun 2017 capaiannya hanya sebesar 71,15% dari target
sebesar 55%.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan Korporasi” diukur dengan menghitung jumlah
tindak lanjut atas rekomendasi kegiatan assurance yang dilaksanakan pada tahun
2017 dibandingkan dengan jumlah rekomendasi yang disampaikan pada tahun
berjalan. Pada tahun 2017, jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan
assurance pada Korporasi sebanyak 462 rekomendasi. Dari jumlah tersebut, 174
rekomendasi telah ditindak lanjuti. Dengan demikian realisasi tindak lanjut atas
rekomendasi yang dihasilkan pada tahun 2017 adalah sebesar 37,66%. Realisasi
ini apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan didalam dokumen
perjanjian kinerja tahun 2017 capaiannya hanya sebesar 37,66% dari target
sebesar 100%.
Capaian IKU sasaran program “Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Capaian IKU Sasaran Program 1 Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan
% 55,00 39,13 71,15
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
36
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
negara(tindak lanjut hasil pengawasan)
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
% 100,00 37,66 37,66
Gambar 3.1
Capaian IKU Sasaran Program 1 Tahun 2017
Capaian masing-masing IKU dibandingkan dengan tahun 2016 disajikan sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Perbandingan Capaian IKU Sasaran Program 1 antara Tahun 2017 dengan 2016
No. Indikator Kinerja
Utama Satuan
Capaian 2016
Capaian 2017
Meningkat/
(Menurun)
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara(tindak lanjut hasil pengawasan)
% 97,78 71,15 (26,63)
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
% 98,00 37,66 (60,34)
55
100
39,13 37,66
0
20
40
60
80
100
120
Perbaikan tata kelola,manajemen risiko danpengendalian intern
Pengelolaan KeuanganNegara (tindak lanjut hasil
pengawasan)
Persentase tindak lanjutrekomendasi tata kelola,
manajemen risiko danpengendalian intern
Pengelolaan Korporasi
Per
sen
tase
(%)
Target Realisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
37
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Penyebab menurunnya capaian IKU ini dibandingkan dengan tahun lalu
disebabkan jumlah Perencanaan Penugasan (PP) kegiatan assurance mengalami
penurunan. Disamping itu, beberapa rekomendasi yang disampaikan masih
memerlukan waktu dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
menindaklanjutinya.
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya efektifitas hasil pengawasan
keinvestigasian” diukur menggunakan lima IKU, yaitu:
1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
Persidangan dengan target 40%.
2. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
dengan target 70%.
3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
dengan target 60%.
4. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
dengan target 70%.
5. Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” dengan target
70%.
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
Persidangan” diukur dengan menghitung jumlah PKA (Pemberian Keterangan Ahli)
tahun 2017 dikali 100% dibandingkan dengan jumlah laporan hasil audit dalam
rangka perhitungan kerugian keuangan negara (LHPKKN) dan laporan
pengumpulan dan evaluasi bukti dokumen elektronik (LPEBDE) yang diterbitkan
dalam 3 tahun terakhir, yakni 2015 sampai dengan 2017.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 72,22% dari target sebesar 40% atau
mencapai 180,56%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil
Sasaran Program 2 Meningkatnya efektifitas hasil pengawasan keinvestigasian
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
38
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
pemberian keterangan ahli di pengadilan sebanyak 52 laporan dibandingkan
dengan jumlah realisasi laporan hasil audit dalam rangka penghitungan kerugian
keuangan negara (LHPKKN) dalam 3 tahun terakhir, yakni 2015 sampai dengan
2017 sebanyak 72 laporan.
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH”
diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit investigatif yang ditindak
lanjuti dan dimanfaatkan oleh APH pada tahun 2017 dibandingkan dengan jumlah
laporan hasil audit investigatif yang diterbitkan pada tahun 2017.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target sebesar 70% atau mencapai
142,86% yang dihitung dari jumlah laporan hasil audit investigatif yang terbit tahun
2017 yang dimanfaatkan oleh APH sebanyak 4 laporan dibandingkan dengan
realisasi jumlah laporan hasil audit investigatif yang diterbitkan tahun 2017 yaitu
sebanyak 4 laporan.
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan
keinvestigasian yang ditindak lanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahun 2017
dibandingkan dengan jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian yang
diterbitkan pada tahun 2017.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target sebesar 60% atau mencapai
166,67% yang dihitung dari jumlah laporan hasil audit investigatif yang terbit tahun
2017 yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebanyak 6 laporan dibandingkan dengan
realisasi jumlah laporan hasil audit investigatif yang diterbitkan tahun 2017 yaitu
sebanyak 6 laporan.
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K dibandingkan dengan hasil audit penyesuaian harga
yang terbit pada tahun 2017.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target sebesar 70% atau mencapai
142,86% yang dihitung dari jumlah laporan hasil audit penyesuaian harga yang
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
39
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada tahun 2017 sebanyak 4 laporan dibandingkan
dengan realisasi jumlah laporan hasil audit penyesuaian harga yang diterbitkan
pada tahun 2017 sebanyak 4 laporan.
IKU “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” diukur dengan
menghitung jumlah laporan hasil audit klaim yang ditindak lanjuti oleh K/L/P/Kpada
tahun 2017 dibandingkan dengan hasil audit klaim yang terbit pada tahun 2017.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target sebesar 70% atau mencapai
142,86% yang dihitung dari jumlah laporan hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K pada tahun 2017 sebanyak 1 laporan dibandingkan dengan realisasi jumlah
laporan hasil audit klaim yang diterbitkan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 1
laporan.
Capaian IKU sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan
keinvestigasian” disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Capaian IKU Sasaran Program 2 Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
% 40,00 72,22 180,56
2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70,00 100,00 142,86
3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60,00 100,00 166,67
4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
40
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Gambar 3.2
Capaian IKU Sasaran Program 2 Tahun 2017
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional” diukur dengan satu IKU yaitu “Persentase Penyelesaian
Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan” dengan target tahun 2017 sebesar
0%.
IKU “Persentase Penyelesaian Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan”
diukur dengan menghitung jumlah laporan evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan (HKP) yang ditindak lanjuti oleh K/L/P/K tahun berjalan
dibandingkan dengan jumlah laporan evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan (HKP) yang terbit pada tahun 2017.
Tahun 2017, target yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja sebesar 0%.
Namun realisasinya terdapat 1 laporan evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan (HKP) yang terbit di tahun 2017 dan dari 1 laporan tersebut sudah
40
7060
70 7072,22
100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Persentase hasilpengawasan
keinvestigasian yangdimanfaatkan di
Persidangan
Persentase hasilpengawasan
keinvestigasian yangdimanfaatkan oleh
APH
Persentase hasilpengawasan
keinvestigasian yangdimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Persentase hasilaudit penyesuaian
harga yangdimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Persentase hasilaudit klaim yang
dimanfaatkan olehK/L/P/K
Per
sen
tase
(%)
Target Realisasi
Sasaran Program 3
Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
41
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
di tindak lanjuti oleh para pihak yang terkait. Karena target kinerja ditetapkan 0%,
maka capaian kinerjanya tidak dapat dihitung.
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan
Korporasi dalam Pencegahan Korupsi” diukur dengan satu IKU yaitu “Persentase
K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud
Risk Assessment (FRA)” dengan target tahun 2017 sebesar 50%.
IKU “Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP)
termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)” diukur dengan menghitung jumlah
K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP/FRA pada tahun berjalan dibandingkan
dengan jumlah penugasan yang dilakukan pada tahun berjalan.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target tahun 2017 sebesar 50%
atau tercapai 200%. Jumlah K/L/P/K yang telah mengimplementasikan FCP/FRA
pada tahun 2017 sebanyak 3 K/L/P/K sedangkan penugasan yang dilakukan pada
tahun 2017 sebanyak 3 penugasan yaitu 2 penugasan sosialisasi FCP dan 1
penugasan evaluasi FRA.
Capaian IKU sasaran program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan
Korporasi dalam Pencegahan Korupsi” disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.5
Capaian IKU Sasaran Program 4 Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
% 50,00 100,00 200,00
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
42
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Gambar 3.3
Capaian IKU Sasaran Program 4 Tahun 2017
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat
terhadap Korupsi” diukur dengan satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” dengan target tahun 2017
sebesar 60%.
IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat” diukur dengan menghitung jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang
memenuhi 3 unsur kriteria dibandingkan dengan jumlah K/L/P/K atau unit kerja
yang telah menjadi anggota dari komunitas pembelajar anti korupsi.
Target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2017
sebesar 60% dan realisasi pada tahun 2017 sebesar 60%. Dengan demikian
capaian kinerja untuk IKU “Persentase Komunitas Pembelajaran Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat” sebesar
100%.
50
100
0
20
40
60
80
100
120
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan(FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
Per
sen
tase
(%
)
Target Realisasi
Sasaran Program 5
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
43
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah
Daerah/Korporasi” berdasarkan dokumen perjanjian kinerja tahun 2017 diukur
dengan sepuluh IKU yaitu:
1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dengan target 0%.
2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan target 21%.
3. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dengan target 100%.
4. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) dengan target 24%.
5. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1) dengan target 0%.
6. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) dengan target 55%.
7. Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG Baik dengan target
70%.
8. Persentase BUMN/Anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A
(Baik) dengan target 54%.
9. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang
dibina dengan target 54%.
10. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina dengan
target 60%.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP pemerintah provinsi yang diharapkan berada pada level 3
di tahun 2019. Maturitas SPIP pemerintah provinsi diukur menggunakan skala 1-5.
Semakin tinggi nilai Maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP
yang semakin baik.
Pada saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang menjadi mitra kerja BPKP
masih berada pada tingkat Maturitas SPIP Level 1. Sementara target yang
ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
Sasaran Program 6
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah
Daerah/Korporasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
44
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Sumatera utara level 1 dan level 3 adalah 0% sedangkan level 2 adalah 100%. Ini
artinya pada tahun 2017 Tingkat Maturitas SPIP Provinsi Sumatera Utara harus
sudah berada di level 2. Dengan demikian, Tingkat Maturitas SPIP level 2 pada
tahun 2017 tidak tercapai. Untuk itu dibutuhkan upaya lebih keras dan terukur guna
mencapai target Maturitas SPIP Level 3 pada tahun 2019.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (Level 3)” mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP pemerintah kabupaten/kota yang diharapkan berada pada
level 3 di tahun 2019. Maturitas SPIP pemerintah kabupaten/kota diukur
menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai Maturitas SPIP menunjukkan kualitas
penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.
Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk Maturitas SPIP level 3 tahun
2017 adalah sebesar 21%, level 2 sebesar 24% dan level 1 sebesar 55%. Sampai
dengan tahun 2017 dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara,
4 Kabupaten/Kota Maturitas SPIP nya berada di level 3 dan 29 Kabupaten/Kota
berada di level 1. Dengan demikian, IKU “Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)” telah tercapai 12,12% atau sebesar 57,71% dari target
sebesar 21%. Sementara untuk level 1 terealisasi sebesar 87,88%. Target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 untuk maturitas SPIP level 1
adalah sebesar 55% atau tercapai 40,22% dari target. Kondisi ini mencerminkan
capaian kinerja yang masih rendah karena kondisi yang diharapkan adalah
maturitas SPIP mencapai level 3 di tahun 2019. Sedangkan maturitas SPIP
pemerintah Kabupaten/Kota level 2 dalam tahun 2017 belum ada yang tercapai.
IKU “Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG Baik” diukur dengan
menghitung jumlah BUMN/Anak perusahaan skor GCG Baik tahun 2017
dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak perusahaan yang dievaluasi oleh BPKP
tahun 2017.
Pada tahun 2017 Perwakilan BPKP Sumatera Utara melakukan evaluasi GCG
terhadap 2 BUMN/Anak perusahaan. Dari 2 BUMN/Anak perusahaan yang
dievaluasi tersebut, keduanya mendapat predikat GCG Baik. Realisasi kinerja
tahun 2017 sebesar 100%. Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
45
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
sebesar 70%. Dengan demikian capaian kinerja IKU “Persentase BUMN/Anak
perusahaan dengan skor GCG Baik” tercapai sebesar 142,86%.
IKU “Persentase BUMN/Anak perusahaan yang kinerjanya minimal A (Baik)” diukur
dengan menghitung jumlah BUMN/Anak perusahaan kinerja minimal Baik tahun
2017 dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak perusahaan yang dievaluasi oleh
BPKP pada tahun 2017.
Pada tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tidak melakukan
evaluasi kinerja terhadap BUMN/Anak perusahaan yang menjadi mitra Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian IKU “Persentase BUMN/Anak
perusahaan yang kinerjanya minimal A (Baik)” tidak dapat diukur capaian
kinerjanya.
IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang
dibina” diukur dengan menghitung jumlah BUMD kinerja minimal Baik tahun 2017
dibandingkan dengan BUMD yang dibina oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara tahun 2017.
Pada tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah melakukan
evaluasi kinerja terhadap 20 BUMD yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatra Utara. Dari 20 BUMD yang dievaluasi tersebut terdapat 15 BUMD yang
berkinerja Baik atau sebesar 75%. Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja
adalah sebesar 54%. Dengan demikian capaian kinerja dari IKU “Persentase
BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina” adalah
sebesar 138,89%.
IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina” diukur
dengan menghitung jumlah BLUD kinerja minimal Baik tahun 2017 dibandingkan
dengan jumlah BLUD yang dibina oleh Perwakilan BPKP provinsi Sumatera Utara
tahun 2017.
Pada tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah melakukan
pembinaan terhadap 2 BLUD yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatra Utara. Dari 2 BLUD yang dibina tersebut keduanya mendapat predikat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
46
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
kinerja Cukup Baik. Dengan demikian realisasi kinerja tahun 2017 mencapai 100%.
Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar 60%. Dengan
demikian capaian kinerja dari IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal
berpredikat Baik dari BLUD yang dibina” adalah sebesar 166,67%.
Capaian IKU sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi” disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.6
Capaian IKU Sasaran Program 6 Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 21,00 12,12 57,71
3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 0,00 0,00
4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 24,00 0,00 0,00
5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 100,00 0,00
6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,00 87,88 40,22
7 Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG Baik
% 70,00 100,00 142,86
8 Persentase BUMN/Anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)
% 54,00 0,00 0,00
9 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 75,00 138,89
10 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 60,00 100,00 166,67
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
47
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Gambar 3.4
Capaian IKU Sasaran Program 6 Tahun 2017
Capaian kinerja dari sasaran program ini apabila dibandingkan dengan tahun 2016,
telah mengalami peningkatan kinerja terutama bila dilihat dari level maturitas SPIP
dimana sampai dengan tahun 2017 dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
Sumatera Utara, 4 diantaranya telah mencapai level 3. Namun untuk Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara, level maturitas SPIP belum mencapai level 2. Sedangkan
untuk capaian kinerja BUMN/BUMD yang berkinerja Baik capaian kinerja tahun
2017 terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2016. Begitu juga dengan
BLUD yang dibina.
Capaian masing-masing IKU dibandingkan dengan tahun 2016 disajikan sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Perbandingan Capaian IKU Sasaran Program 6 antara Tahun 2017 dengan 2016
No Indikator Kinerja
Utama Satuan
Capaian 2016
Capaian 2017
Meningkat/
(Menurun)
1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 -
2 Maturitas SPIP Pemerintah
% 0,00 57,71 57,71
0
21
100
24
0
55
70
54 5460
012,12
0 0
10087,88
100
0
75
100
0
20
40
60
80
100
120
Per
sen
tase
(%)
Target Realisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
48
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
No Indikator Kinerja
Utama Satuan
Capaian 2016
Capaian 2017
Meningkat/
(Menurun)
Kabupaten/Kota (Level 3)
3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 0,00 0,00 -
4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 0,00 0,00 -
5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 100,00 0,00 (100,00)
6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 27,27 40,22 12,95
7 Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG Baik
% 153,85 142,86 (10,99)
8 Persentase BUMN/Anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)
% 0,00 0,00 -
9 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 50,61 138,89 88,28
10 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 172,41 166,67 (5,74)
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah” diukur dengan enam IKU yaitu:
1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dengan target 0%.
2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan target 18%.
Sasaran Program 7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
49
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dengan target 100%.
4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) dengan target 64%.
5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) dengan target 0%.
6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” dengan target 18%.
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” mencerminkan kualitas dan
kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi yang diharapkan berada pada level 3 di tahun
2019. Penilaian dilakukan dengan parameter-parameter terukur yang diadaptasi
dari framework Internal Audit-capability model (IACM). Semakin tinggi level
Kapabilitas APIP menunjukkan kapasitas dan kapabilitas APIP yang semakin baik.
Tahun 2017, level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meningkat
dari Level 1 di tahun 2016 menjadi Level 2. Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara ditargetkan menuju level 3 pada tahun 2019. Untuk itu
dibutuhkan upaya lebih keras dan terukur guna mencapai target Kapabilitas APIP
Level 3 pada tahun 2019.
Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017 Level 3 sebesar 0%
sedangkan Level 2 sebesar 100%, Level 1 sebesar 0%. Realisasi sampai dengan
tahun 2017 Level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berada di
Level 2 dengan catatan. Dengan demikian IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)” mencapai 100%.
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/kota (Level 3)” mencerminkan
kualitas dan kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/kota yang diharapkan berada
pada level 3 di tahun 2019. Penilaian dilakukan dengan parameter-parameter
terukur yang diadaptasi dari framework Internal Audit-capability model (IACM).
Semakin tinggi level Kapabilitas APIP menunjukkan kapasitas dan kapabilitas APIP
yang semakin baik.
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” pada tahun
2017, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, 2
Kabupaten/Kota telah mencapai Level 3 dengan catatan atau sebesar 6,06%.
Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar 18%. Dengan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
50
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
demikian capaian kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3)” adalah sebesar 33,67%.
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” pada tahun
2017, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, 13
Kabupaten/Kota telah mencapai Level 2 atau sebesar 39,39%. Target yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar 64%. Dengan demikian capaian
kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” adalah
sebesar 61,55%.
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur dengan
menghitung 2 kali target dikurangi realisasi dibagi dengan target. Target yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 18%. Sedangkan
realisasi tahun 2017 dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Sumatera Utara
sebanyak 18 Kabupaten/Kota berada di Level 1 atau sebesar 54,55%. Dengan
demikian capaian kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1)” adalah sebesar -103,00%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2016
jumlah APIP Kabupaten/Kota yang masih berada di Level 1 mengalami penurunan
yang tadinya berjumlah 30 berkurang menjadi 18. Kondisi ini menunjukkan terjadi
peningkatan kinerja yang signifikan selama tahun 2017.
Capaian IKU sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah/Korporasi” disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.8
Capaian IKU Sasaran Program 7 Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 18,00 6,06 33,67
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 100,00 100,00
4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 64,00 39,39 61,55
5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 0,00
6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 18,00 54,55 (103,00)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
51
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Gambar 3.5
Capaian IKU Sasaran Program 7 Tahun 2017
Capaian kinerja kapabilitas APIP untuk level 3 terjadi peningkatan dari tahun 2016
dimana pada tahun 2016 belum ada Kabupaten/Kota yang mencapai level 3,
sedangkan di tahun 2017 terdapat 2 Kabupaten/Kota yang mencapai level 3.
Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 33,67%. Untuk level 2 juga terjadi
peningkatan dimana pada tahun 2016 hanya terdapat 4 Kabupaten/Kota yang telah
mencapai level 2, di tahun 2017 meningkat menjadi 13 Kabupaten/Kota ditambah
1 Provinsi sehingga jumlahnya menjadi 14 di tahun 2017. Sedangkan jumlah
Inspektorat Kabupaten/Kota yang berada di level 1 mengalami penurunan yang
tadinya 29 Kabupaten/Kota ditambah 1 Provinsi di tahun 2016 menjadi 18
Kabupaten/Kota di tahun 2017 atau terjadi peningkatan sebesar 103,00%.
Capaian masing-masing IKU dibandingkan dengan tahun 2016 disajikan sebagai
berikut:
0
18
100
64
0
18
06,06
100
39,39
0
54,55
0
20
40
60
80
100
120
Kapabilitas APIPPemerintah
Provinsi (Level 3)
Kapabilitas APIPPemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)
Kapabilitas APIPPemerintah
Provinsi (Level 2)
Kapabilitas APIPPemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)
Kapabilitas APIPPemerintah
Provinsi (Level 1)
Kapabilitas APIPPemerintah
Kabupaten/Kota(Level 1)
Per
sen
tase
(%)
Target Realisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
52
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.9
Perbandingan Capaian IKU Sasaran Program 7 antara Tahun 2017 dengan 2016
No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Capaian
2016 Capaian
2017
Meningkat/
(Menurun)
1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 -
2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 0,00 33,67 33,67
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 100,00 -
4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 0,00 61,55 61,55
5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 -
6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 0,00 (103,00) (103,00)
Sasaran Program Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama diukur dengan IKU berupa “Persepsi Kepuasan Layanan
Kesekretariatan Utama dengan Skala Likert 1-10” meliputi bidang layanan program
dan pelaporan, kepegawaian, keuangan, dan umum. Pada tahun 2017, realisasi
IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Kesekretariatan Utama dengan Skala Likert 1-
10” adalah sebesar 7,32 atau tercapai sebesar 104,57% dari target sebesar 7.
Capaian kinerja ini apabila dibandingkan dengan tahun 2016, terjadi peningkatan
Sasaran Program 8
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
53
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
dimana realisasi tahun 2016 adalah sebesar 7,10 dengan capaian kinerja mencapai
101,43%. Dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 3,14%.
2. Indikator Kinerja Program
Indikator Kinerja Program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan
ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran program.
Indikator Kinerja Program terbagi menjadi 2 perspektif:
a. Bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders
eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan
akuntabilitas keuangan negara dan penyelenggaraan SPIP.
b. Bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal
BPKP.
Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan, sasaran
program, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan. Indikator ini digunakan
untuk mengukur keberhasilan sasaran program.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara” mencerminkan upaya
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka meningkatkan kinerja
instansi pemerintah. Semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah semakin baik. IKU “Persentase tindak
lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
intern pengelolaan keuangan negara”diukur dengan menghitung tindak lanjut
IKU 1 Sasaran Program 1
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan Keuangan Negara
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
54
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
rekomendasi hasil pengawasan terhadap jumlah rekomendasi yang disampaikan
dibandingkan dengan targetnya atau dengan rumus :
∑ TL Rekomendasi 2017 x 100%
∑ Rekomendasi 2017
Berdasarkan data yang diterima dari Kordinator Pengawasan Bidang Instansi
Pemerintah Pusat 1 dan 2 dan , jumlah rekomendasi yang dihasilkan selama tahun
2017 sebanyak 23 rekomendasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9 rekomendasi
telah ditindaklanjuti atau sebesar 39,13%. Target yang ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja adalah 55,00%. Dengan demikian capaian dari IKU “Persentase
tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan keuangan negara” adalah sebesar 71,15%.
Rekomendasi yang berkaitan dengan perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kegiatan antara lain:
1. Rekomendasi yang terkait dengan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional
Pada Tahun 2017, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara terdapat 5 Perencanaan Penugasan (PP) yang
terkait dengan Pengelolaan Program Prioritas Nasional. Rincian dari
Perencanaan Pengawasan tersebut adalah :
a. Proyek Pariwisata Danau Toba
Rekomendasi yang terkait dengan kegiatan tersebut antara lain:
1) Melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak yang terkait,
sehubungan dengan hambatan/permasalahan yang diungkapkan dalam
laporan
2) Melakukan monitoring terhadap capaian terhadap target-target yang
telah ditetapkan oleh masing-masing satker
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
55
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
b. Pembangunan Jaringan Kereta Api lintas Rantau Parapat-Duri-
Pekanbaru
Disarankan kepada Kepala Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Bagian
Sumatera Bagian Utara agar menginstruksikan kepada PPK untuk segera
memberikan arahan percepatan fisik pekerjaan di lapangan dan membuat
action plan
c. Pembangunan Jaringan Kereta Api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung
Rekomendasi yang terkait dengan kegiatan tersebut antara lain:
1) Melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Asahan dan Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan untuk segera
menyelesaikan proses validasi atas 8 bidang tanah agar dapat dilakukan
proses selanjutnya
2) Melakukan Koordinasi dengan Pengadilan Negeri Kisaran (untuk
rencana penitipan ganti kerugian 5 bidang tanah seluas 5.470,4 m2)
untuk segera dapat dilakukan pembebasan lahan masyarakat yang
rencananya akan dilalui jalan kereta api Api Bandar Tinggi – Kuala
Tanjung
3) Memerintahkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk segera
menyelesaikan proses penilaian ganti kerugian terhadap 3 bidang tanah
yaitu tanah milik Sdr.Azwar di Desa Lalang seluas 1.498,36 m2, tanah
milik PT Socfindo di Desa Kuala Tanjung seluas 753,84 m2 dan tanah
milik PT Samudera Indonesia di Desa Kuala Tanjung seluas 966,76 m2
4) Melakukan koordinasi dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan
untuk melakukan proses pengukuran ulang atas 2 bidang tanah yaitu
tanah milik Sdr.Mulkan dan milik Sdr.Dwiyana Umriah di Desa Bandar
Tinggi seluas 5.442 m2.
5) Memantau proses pengajuan status wakaf ke Kementerian Agama atas
tanah milik Sdr.Djaya Tarigan (Masjid Al-Manar) di Desa Kuala Tanjung
seluas 227 m2
6) Melakukan koordinasi dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan
untuk melakukan penerbitan daftar nominatif dan peta bidang atas tanah
milik PT Inalum di Desa Tanjung Gading seluas 7.000 m2
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
56
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
7) Agar berpedoman kepada UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum dan Perpres 71 Tahun 2012 terakhir diubah dengan
Perpres 148 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum untuk 20 bidang tanah
yang belum selesai pembebasannya
d. Pembangunan Jaringan Kereta Api Pekanbaru-Jambi (Rengat)
Pembangunan kereta api lintas Pekanbaru-Jambi (Rengat) pada tahun
2017 belum dianggarkan dan belum ada jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan baik dalam rangka persiapan pembangunan maupun
penyediaan lahan. Kegiatan yang baru dilaksanakan adalah feasibility
study, dengan demikian belum ada rekomendasi yang perlu disampaikan.
e. Pembangunan Bendungan Lau Simeme
Agar melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera
menentukan aturan mana yang akan digunakan dalam rangka
pembebasan lahan untuk Pembangunan Bendungan Lau Simeme apakah
menggunakan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2017 tentang
Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan
Tanah Untuk Proyek Strategis Nasional atau UU Nomor 2 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum serta Perpres 71 Tahun 2012 terakhir diubah dengan
Perpres 148 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
2. Rekomendasi yang terkait dengan Program Kedaulatan Pangan
Pada Tahun 2017, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara terdapat 3 Perencanaan Pengawasan (PP)
yang terkait dengan Program Kedaulatan Pangan yaitu :
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
57
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
a. Monitoring Bantuan Alsintan tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 di
Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang
1) Disarankan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang
agar Melakukan koordinasi ke Kodim Deli Serdang untuk mengetahui
jumlah dan jenis Alsintan yang diterima dari Kementerian Pertanian
2) Disarankan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang
agar Segera mendistribusikan sebanyak 12 unit Alsintan traktor roda 2
kepada kelompok tani untuk dapat dimanfaatkan
b. Monitoring Bantuan Alsintan tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 di
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat
Tidak terdapat data atau informasi atas penyaluran bantuan alsintan
khususnya traktor roda dua (TR2) dan traktor roda empat (TR4) tahun 2015
sampai dengan 2017 sehingga tidak ada rekomendasi yang disampaikan.
c. Monitoring Pembangunan Kedaulatan Pangan tahun 2017 di Provinsi
Sumatera Utara
1) Terhadap kegiatan cetak sawah kontruksi seluas 856 ha yang sampai
dengan saat monitoring tidak dapat dilaksanakan di Kabupaten
Mandaling Natal dan kabupaten Tapanuli Selatan, kami menyarankan
melakukan revisi lokasi kegiatan cetak sawah kontruksi untuk dilalihkan
ke Kabupaten lain dalam wilayah Provinsi Sumatera.
2) Terhadap kegiatan peningkatan padi hibrida yang belum terealisir,
kami menyarankan agar segera ditetapkan calon petani dan calon
lahan sehingga pengadaan benih dapat segera dilaksanakan.
3) Terhadap kegiatan Pembuatan pakan ternak sapi yang belum
terlaksana, kami menyarankan agar segera ditetapkan calon petani
ternak di setiap kabupaten yang menjadi sasaran.
4) Terhadap kegiatan Pengadaan Alsintan Pra Panen yang belum
terlaksana, kami menyarankan agar segera dipilih dan ditetapkan calon
petani penerima alsintan (cultivator)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
58
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
3. Kegiatan yang terkait dengan Pelaksanaan Audit Loan
Pada Tahun 2017, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara terdapat 6 Perencanaan Pengawasan (PP)
yang terkait dengan Pelaksanaan Audit Loan yaitu :
a. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat/ Pamsimas (Loan IBRD No. 8578-ID)
pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara untuk
Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016
b. Audit Dukungan atas Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)/National
Slum Upgrading Program (NSUP) Loan IDB No. 169-IND, IDB No. 170-IND,
IDB No. 171-IND pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan
Permukiman (PKP) Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2016
c. Audit atas Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(P3MD) Loan IBRD-10862601 No. 8217-ID. Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2016
d. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources and Irrigation
Sector Management Program (WISMP) Loan IBRD No. 8027 ID Tahun
Anggaran 2016 pada Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
Pertanian Kabupaten Deli Serdang
e. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources and Irrigation
Sector Management Program (WISMP) Loan IBRD No. 8027–ID pada
Kabupaten Project Management Unit (KPMU) Kabupaten Serdang
Bedagai untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016
f. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Water Resources and Irrigation
Sector Management Program (WISMP) Loan IBRD No. 8027–ID pada
Kabupaten Project Management Unit (KPMU) Kabupaten Simalungun
untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016.
Dari 6 PP tersebut telah dihasilkan rekomendasi sebanyak 4 rekomendasi.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
59
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
4. Rekomendasi yang terkait dengan penyaluran TPG Agama di
Lingkungan Kementrian Agama
Pada Tahun 2017, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 Perencanaan
Pengawasan (PP) yang terkait dengan penyaluran TPG Agama di
Lingkungan Kementrian Agama dengan rekomendasi Dalam rangka
efektifitas pencapaian prinsip penghargaan atas dasar prestasi dalam
penyaluran TPG Agama di Lingkungan Kementrian Agama agar melakukan
revisi terhadap keputusan yang sudah ada dengan menerbitkan surat
keputusan yang menetapkan besaran TPG tahun 2015 dan 2016 sesuai
dengan golongan dan masa kerja 0 tahun dan tidak memperhitungkan masa
kerja.
5. Rekomendasi yang terkait dengan Program Jaminan Kesehatan
Nasional periode 2016 di Wilayah Sumatera Utara
Pada Tahun 2017, Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara terdapat 1 Perencanaan
Pengawasan (PP) yang terkait dengan Program Jaminan Kesehatan
Nasional periode 2016 di Wilayah Sumatera Utara. Dari 1 PP tersebut telah
dihasilkan rekomendasi sebanyak 4 rekomendasi sebagai berikut :
a. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias agar
berkoordinasi dengan provider untuk berupaya meningkatkan fasilitas
jaringan internet di lokasi FKTP
b. Menyurati pihak BPJS mengenai ketepatan waktu pembayaran kapitasi
paling lambat tanggal 15 setiap bulannya sudah masuk ke rekening
FKTP
c. Merencanakan dan menganggarkan pengadaan barang tahun 2018
untuk pemenuhan fasilitas dan peralatan Puskesmas sesuai standar
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
d. Membuat Kebijakan dan Pedoman Pencegahan Fraud JKN
sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 Tentang
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
60
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Pencegahan Kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan pada sistim jaminan sosial nasional
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern pengelolaan korporasi” mencerminkan upaya Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka meningkatkan kinerja korporasi pada
beberapa BUMN/Anak perusahaan. Semakin banyak rekomendasi yang
ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan
pengawasan intern yang bertujuan meningkatkan kinerja korporasi semakin baik.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern pengelolaan korporasi”diukur dengan menghitung tindak
lanjut rekomendasi hasil pengawasan terhadap jumlah rekomendasi yang
disampaikan dibandingkan dengan targertnya atau dengan rumus :
∑ TL Rekomendasi 2017 x 100%
∑ Rekomendasi 2017
Berdasarkan data yang diterima dari Kordinator Pengawasan Bidang Akuntan
Negara 1 dan 2, jumlah rekomendasi yang dihasillkan selama tahun 2017 sebanyak
462 rekomendasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 174 rekomendasi telah
ditindaklanjuti atau sebesar 37,66%. Target yang ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja adalah 100%. Dengan demikian capaian dari IKU “Persentase
tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi” adalah sebesar 37,66%.
Rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan korporasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kegiatan antara
lain:
IKU 2 Sasaran Program 1
Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
61
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
1. Rekomendasi yang terkait dengan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional
Pada Tahun 2017, Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara terdapat 8 Perencanaan Pengawasan (PP) yang terkait
dengan Pengelolaan Program Prioritas Nasional. Rincian dari Perencanaan
Pengawasan tersebut adalah :
a. Pembangunan Ruas Tol Medan – Binjai Tahun 2017 ( PSN No. A 05)
1) Kepada PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Medan-Binjai agar
melakukan koordinasi secara lebih intensif dengan Kanwil BPN Provinsi
Sumatera Utara untuk percepatan proses pembebasan lahan.
2) Kepada Pimpinan Proyek Jalan Tol Ruas Medan – Binjai agar
Melakukan percepatan pembangunan fisik jalan tol terkait dengan tanah
yang sudah dibebaskan pada Seksi 1
b. Pembangunan Ruas Tol Medan- Kualanamu-Tabing Tinggi Tahun 2017
(PSN No. A.14)
1) Kepada Kepala Satker Pengadaan Tanah Jalan Tol Medan-Kualanamu-
Tebing Tinggi agar melakukan koordinasi secara lebih intensif kepada
pihak-pihak terkait untuk percepatan proses pembebasan lahan.
2) Kepada Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Medan-
Kualanamu seksi 1 B dan Seksi 2 untuk memastikan kontraktor pelaksana
melaksanakan konstruksi dengan memperhatikan target waktu yang
sudah disepakati dalam kurva S.
3) Kepada Direksi PT. JMKT selaku pelaksana konstruksi seksi 1 A dan
Seksi 7 untuk memastikan kontraktor pelaksana melaksanakan konstruksi
dengan memperhatikan target waktu yang sudah disepakati dalam kurva
S
c. Sistem Penyediaan Air Minum Regional (SPAM) (PSN No. M.118)
Mebidang Provinsi Sumatera Utara tahun 2017
1) Mendorong proses persetujuan DED dilakukan secara tepat waktu
sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan DED tersebut dapat
membuat perencanaan yang lebih matang.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
62
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
2) Mempercepat proses koordinasi antara Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Kementerian PU&PR, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
PU&PR, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Medan,
Pemerintah Kota Binjai, dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
sehingga penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja
Sama dapat dilakukan tepat waktu
d. Pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung Tahun 2017
1) Melakukan koordinasi intensif dengan Panitia Persiapan Pengadaan
Tanah untuk pembangunan Terminal Multi Purpose di Pelabuhan Kuala
Tanjung Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara untuk
mempercepat terbitnya Penetapan Lokasi dalam rangka proses
pengadaan tanah.
2) Melakukan koordinasi intensif dengan Kantor Pertanahan Kabupaten
Asahan untuk memastikan batas-batas tanah milik masyarakat yang
beririsan dengan HPL Otorita Asahan.
3) Segera melakukan konsultasi dengan ahli hukum pertanahan dan Badan
Pertanahan Nasional untuk memperoleh kejelasan mengenai tata kelola
pengurusan HGB diatas tanah hak milik masyarakat serta mekanisme
perpanjangan masa HGB-nya.
4) Melakukan koordinasi intensif dengan Otorita Asahan (OA), Kemenko
Perekonomian selaku Ketua Badan Pembina Proyek Asahan,
Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan Kementerian
Keuangan guna mempercepat proses permintaan lahan HPL-OA, dan
mengkaji secara mendalam kesesuaian prosedur serta ketentuan yang
ditetapkan dalam proses permintaan lahan tersebut
5) Berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian selaku Ketua Badan
Pembina Proyek Asahan, Kementerian BUMN, dan Kementerian
Keuangan untuk memastikan bahwa pemberian ganti rugi/kompensasi
kepada PT Inalum sebesar Rp36,2 milyar terkait penggunaan lahan telah
sesuai dengan ketentuan berlaku.
6) Melalui PT Prima Multi Terminal agar melakukan pengawasan yang lebih
intensif kepada kontraktor pelaksana pembangunan Terminal
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
63
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Multipurpose Kuala Tanjung untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan
diantaranya dengan mempercepat pengadaan bahan untuk pengadaan
pipa CPO dan menambah shift kerja sekaligus menambah jumlah pekerja.
e. Pembangunan Smelter Kuala Tanjung pada PT.Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) tahun 2017
1) Direksi PT Inalum (Persero) mengenakan sangsi sesuai dengan
ketentuan kontrak kepada O.D.T Engineering, HERTWICH, PT.Makmur
Meta dan PT ABB atas keterlambatan penyelesaian kontrak/pekerjaan.
2) Direksi PT Inalum (Persero) mengambil langkah proaktif atas
penyelesaian pengurusan dokumen AMDAL (SKKLH) dan Ijin Lingkungan
dengan mengambil SKKLH yang saat ini sudah terbit (telah
ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Utara) dan Ijin Lingkungan yang
telah diterbitkan oleh Kantor Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu
Provinsi Sumatera Utara (sistim jemput bola).
3) Direksi PT Inalum (Persero) secepatnya mengambil kebijakan yang
diperlukan terhadap kontrak yang mengalami keterlambatan atau
berpotensi mengalami keterlambatan penyelesaian sehingga PT.Inalum
(Persero) maupun pihak kontraktor memiliki solusi yang tepat untuk
melakukan tindakan terkait pelaksanaan kontrak pekerjaan.
4) Direksi PT Inalum (Persero) meningkatkan koordinasi dengan
pihak/instansi terkait untuk percepatan penyelesaian pengurusan
Perijinan dan Non Perijinan proyek.
5) Direksi PT Inalum (Persero) secepatnya mengambil keputusan tindakan
terhadap kontrak yang mengalami keterlambatan penyelesaian sehingga
ada kepastian hukum terhadap kontrak tersebut
f. Pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung pada PT.Pelindo I tahun
2017
1) Mengefektifkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Batubara agar
rencana zonasi Kawasan Industri PT Prima Pengembangan Kawasan
dapat tertampung dalam revisi RTRW Kabupaten Batubara.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
64
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
2) Mengefektifkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Batubara
dalam rangka percepatan perpanjangan Izin Prinsip dan Perluasan Izin
Lokasi.
3) Mengefektifkan koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara dalam rangka percepatan pengesahan Izin Lingkungan.
4) Melakukan pendekatan kepada pemilik lahan untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya keberadaan proyek kawasan industri
yang akan dibangun.
5) Menyusun dokumen perencanaan proyek, rancangan teknis (Detailed
Engineering Design) dan struktur organisasi proyek, setelah pembebasan
lahan selesai dilaksanakan.
g. Pembangunan PLTU Pangkalan Susu Unit III dan IV tahun 2017
1) Mempercepat proses dengan melakukan koordinasi kembali dengan
pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Kabupaten Langkat, PT. KAI, dan
PT. Pertamina.
2) Meminta bantuan-bantuan antara lain ke Kejaksaan Tinggi Sumatera
Utara
3) Melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan untuk
mendorong percepatan proses verifikasi dokumen tagihan kontraktor
pada tahap Bank Exim China
h. Pembangunan Gardu Induk 150 KV Pangururan 1 x 30 MVA dan Tele
(ext) tahun 2017.
1) Memerintahkan PT.Bugak Brawang Cemerlang untuk melakukan
percepatan pembangunan pekerjaan proteksi;
2) Menyusun addendum kontrak tekait penambahan pekerjaan proteksi ini
sebagai pekerjaan tambah kurang
2. Rekomendasi yang terkait dengan Program Kedaulatan Pangan
Pada Tahun 2017, Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara terdapat 2 Perencanaan Pengawasan (PP) yang terkait
dengan Program Kedaulatan Pangan yaitu :
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
65
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
a. Pelaksanaan Reviu atas peningkatan Produksi dan Distribusi Benih pada
PT. Pertani (Persero) tahun buku 2016 dan semester I tahun 2017.
Kegiatan ini menghasilkan 6 rekomendasi yaitu :
1) Terkait dengan rendahnya capaian produksi dan distribusi benih bersubsidi
:
a) Berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian agar membuat kebijakan
dengan memperbolehkan petani menerima benih subsidi lebih dari 1 kali
dalam satu tahun sesuai musim tanam, sehingga alokasi produksi dan
distribusi benih subsidi dapat tercapai secara maksimal.
b) Mengkomunikasikan hasil koordinasi tersebut kepada seluruh Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota yang mendapatkan alokasi subsidi benih untuk
meyakinkan bahwa petani boleh menerima benih subsidi lebih dari 1 kali
dalam satu tahun sesuai musim tanam.
c) Mengkomunikasikan kepada Kementerian Pertanian bahwa program
bantuan benih gratis (Opsus) berpotensi mengurangi penyerapan alokasi
benih bersubsidi, sehingga perlu diambil langkah/kebijakan untuk tidak
menciptakan program-program yang berbeda namun sasaran sama dan
pada waktu yang sama
2) Terkait lemahnya pelaksanaan kontrak pengadaan Calon Benih Kering
Sawah (CBKS). Agar membuat dan melengkapi dokumen pelaksanaan
kegiatan pengukuran tingkat kadar air dan butir hijau atas pembelian CBKS.
3) Terkait permasalahan Kontrak/Surat Perjanjian Jual Beli Benih BJ (Beli
Jual)Agar dalam pembuatan kontrak perjanjian jual beli benih padi CBKK
memasukkan klausul persyaratan standar kualitas benih.
4) Terkait kontrak pengadaan Cadangan Benih Nasional (CBN) antara PT
Pertani (Persero) dengan Kementerian Pertanian. Mengusulkan kepada
Direksi PT Pertani (Persero) untuk meneliti ulang kontrak atas penyediaan
CBN tahun 2010/2011 dengan Kementerian Pertanian
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
66
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
b. Pelaksanaan Reviu atas Peningkatan Produksi dan distribusi Benih
pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) tahun buku 2016 dan semester I
tahun 2017.
Kegiatan ini menghasilkan 4 rekomendasi yaitu:
1) Terkait dengan rendahnya capaian produksi dan distribusi benih
a) Berkoodinasi dengan Kementerian Pertanian terkait program bantuan
benih gratis (Upsus) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang
berpotensi mengurangi penyerapan alokasi benih bersubsidi,
sehingga perlu adanya kebijakan untuk tidak membuat program-
program yang berbeda namun dengan sasaran yang sama dan pada
waktu yang bersamaan.
b) Berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota agar
membuat kebijakan dengan memperbolehkan petani menerima benih
subsidi lebih dari 1 kali dalam satu tahun sesuai musim tanam,
sehingga alokasi produksi dan distribusi benih subsidi dapat tercapai
secara maksimal
2) Terkait dengan administrasi distribusi benih
a) Berkoordinasi dengan Direksi PT SHS (Persero) agar meninjau SOP
kegiatan produksi dan distribusi benih bersubsidi khususnya
penyaluran benih agar menambahkan pembuatan dokumen BA serah
terima benih kepada kelompok tani sebagai syarat pengusulan
pembayaran benih bersubsidi.
b) Menginformasikan kepada seluruh kantor cabang untuk membuat
Berita Acara Serah Terima Benih Bersubsidi ke Petani dalam
pendistribusian benih
3. Rekomendasi yang terkait dengan Pelaksanaan Reviu Tata Kelola dan
Peningkatan Manajemen Risiko
Pada Tahun 2017, Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara terdapat 36 Perencanaan Pengawasan (PP) yang terkait
dengan Reviu Tata Kelola Manajemen Risiko. Dari 36 PP tersebut telah
dihasilkan rekomendasi sebanyak 424 rekomendasi.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
67
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” merupakan tingkat pemanfaatan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian yang berupa Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) dan Laporan Pengumpulan dan Evaluasi
Bukti Dokumen Elektronik (LPEBDE) pada sidang di pengadilan.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendukung
pemberantasan korupsi.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil pemberian
keterangan ahli di pengadilan pada tahun 2017 dibandingkan dengan Laporan Hasil
Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) dan
Laporan Pengumpulan dan Evaluasi Bukti Dokumen Elektronik (LPEBDE) yang
diterbitkan dalam tiga tahun terakhir yakni 2015 s.d 2017 atau dengan rumus :
Jumlah PKA Berjalan
x 100% Jumlah LHPKKN +LPEBDE
tiga tahun terakhir
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 72,22% dari target sebesar 40% atau
mencapai 180,56%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan target jumlah laporan
hasil pemberian keterangan ahli di Pengadilan sebanyak 52 (lima puluh dua)
laporan dibandingkan dengan jumlah realisasi Laporan Hasil Audit dalam rangka
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) dalam tiga tahun terakhir
yakni 2015 s.d 2017 sebanyak 72 (tujuh puluh dua) laporan. Hal tersebut terjadi
karena adanya peningkatan permintaaan pemberian keterangan ahli di
persidangan sebesar 54% dari PKPT awal.
IKU 1 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian dimanfaatkan di
Persidangan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
68
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Perbandingan realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
dimanfaatkan di persidangan.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan
karena pada Tahun 2016 hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang
Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan pemberian keterangan ahli
dan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara yang
dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh Aparat
Penegak Hukum (APH)” merupakan tingkat penyelesaian penugasan Bidang
Investigasi berupa Audit Investigatif yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan
oleh APH.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendukung
pemberantasan korupsi.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil Audit Investigatif
yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH pada tahun 2017
dibandingkan dengan jumlah laporan hasil Audit Investigatif yang diterbitkan pada
tahun 2017 dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
Jumlah LHAI yang
ditindaklanjuti/dimanfaatkan APH di
tahun berjalan x 100%
Jumlah LHAI yang terbit pada tahun
berjalan
IKU 2 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh Aparat Penegak Hukum (APH)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
69
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% dari target sebesar 70% atau
mencapai 142,86%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan target jumlah laporan
hasil Audit Investigatif yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH
sebanyak 4 (empat) laporan dibandingkan dengan realisasi jumlah laporan hasil
Audit Investigatif yang diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan.
Perbandingan realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena
pada Tahun 2016 hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang
Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan pengawasan
keinvestigasian yang dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara.
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” merupakan tingkat pemanfaatkan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian berupa laporan hasil Audit Investigatif, laporan hasil pengawasan
atas current issues, dan laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian
rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K
untuk perbaikan tata kelola da0,00tau mencegah TPK berulang.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendukung
pemberantasan korupsi.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan
keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigatif/LHAI + Laporan Hasil
Pengawasan atas Current Issues + Laporan Hasil Pengawasan dalam rangka
pemberian Rekomendasi Strategis/RS) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh
K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola da0,00tau mencegah TPK berulang pada tahun
IKU 3 Sasaran Program 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
70
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
2017 dibandingkan dengan Jumlah laporan hasil pengawasan keinvestigasian yang
diterbitkan pada tahun 2017 dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
Jumlah LHP keinvestigasian yang di
TL/dimanfaaatkan oleh K/L/P/K
tahun berjalan x 100%
jumlah LHP keinvestigasian yang
terbit di tahun berjalan
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% atau mencapai 166,67% dari target
sebesar 60%. Realisasi kinerja tersebut merupakan perbandingan dari target
sebanyak 6 (enam) laporan dan realisasi sebanyak 6 (enam) laporan yang terdiri
dari Laporan Hasil Audit Investigatif yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebanyak 1
(satu) laporan, Laporan Hasil Pengawasan atas Current Issues sebanyak nihil
laporan dan laporan Hasil Pengawasan dalam rangka pemberian Rekomendasi
Strategis/RS) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan
tata kelola da0,00tau mencegah TPK berulang sebanyak 5 (lima) laporan.
Perbandingan realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan
karena pada Tahun 2016 hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang
Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan pengawasan
keinvestigasian yang dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
71
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
adalah tingkat pemanfaatkan laporan hasil pengawasan keinvestigasian berupa
laporan hasil Audit Investigatif, laporan hasil pengawasan atas current issues, dan
laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis yang
dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola
da0,00tau mencegah TPK berulang.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN serta tercapainya
kelancaran pembangunan yang berkesinambungan.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil Audit Penyesuaian
Harga yang ditindaklanjuti oleh penanggung jawab kegiatan atau pengguna
barang/jasa pada tahun 2017 dibandingkan jumlah laporan hasil Audit Penyesuaian
Harga pada tahun 2017 dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
Jumlah LHA eskalasi harga yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan x 100%
Jumlah LHA eskalasi harga pada
tahun berjalan
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% dari target sebesar 70% atau
mencapai 142,86%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan jumlah target laporan
hasil Audit Penyesuaian Harga yang ditindaklanjuti oleh penanggung jawab
kegiatan atau pengguna barang/jasa sebanyak 4 (empat) laporan dibandingkan
jumlah realisasi laporan hasil Audit Penyesuaian Harga sebanyak 4 (empat)
laporan.
IKU 4 Sasaran Program 2
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
72
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Perbandingan realisasi IKU “Persentase hasil Audit Penyesuaian Harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan
karena pada Tahun 2016 hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang
Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan Audit Penyesuaian Harga
yang dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara.
IKU “Persentase hasil Audit Klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” adalah tingkat
pemanfaatan hasil Audit Klaim oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
dan Korporasi untuk pengambilan keputusan penyelesaian klaim.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendukung
penghematan pengeluaran keuangan Negara.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah hasil Audit Klaim yang
ditindaklanjuti oleh K/L/P/K pada tahun 2017 dibandingkan jumlah laporan Audit
Klaim pada tahun 2017 dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
jumlah LHA klaim yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan x 100%
jumlah LHA klaim di tahun berjalan
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% atau mencapai 142,86% dari target
sebesar 70%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan target jumlah hasil Audit Klaim
yang ditindaklanjuti oleh K/L/P/K sebanyak 1 (satu) laporan dibandingkan realisasi
jumlah laporan Audit Klaim sebanyak 1 (satu) laporan.
IKU 5 Sasaran Program 2 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
73
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Perbandingan realisasi IKU “Persentase hasil Audit Klaim dimanfaatkan oleh
K/L/P/K.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena pada Tahun 2016
hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan Audit Klaim yang
dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
IKU “Persentase penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan” adalah
tingkat pemanfaatan hasil Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP)
untuk menyelesaikan masalah yang menghambat kelancaran program/kegiatan
pembangunan.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mendukung
tercapainya kelancaran pembangunan yang berkesinambungan.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang ditindaklanjuti kesepakatannya oleh para
pihak pada tahun 2017 dibandingkan jumlah laporan EHKP pada tahun 2017
dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
Jumlah Laporan evaluasi HKP yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan x 100%
Jumlah laporan evaluasi HKP pada
tahun berjalan
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% namun target IKU untuk tahun 2017
adalah 0% sehingga capaian kinerja tidak dapat hitung. Hal tersebut dikarenakan
tidak ada target Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (EHKP) dalam
PKPT awal. Realisasi laporan hasil Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
IKU 1 Sasaran Program 3
Persentase Penyelesaian Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
74
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
(EHKP) yang ditindaklanjuti kesepakatannya oleh para pihak pada tahun 2017
sebanyak 1 (satu) Laporan.
Perbandingan realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena pada
Tahun 2016 hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan (EHKP) yang dilaksanakan oleh Bidang Investigasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) adalah
tingkat penyelesaian penugasan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk
Assessment (FRA) baik atas permintaan K/L/P/K dan inisiatif sendiri pada tahun
2017 pada salah satu dari tahapan:
1. Sosialisasi
2. Diagnostic Assessment
3. Bimbingan Teknis Implementasi
4. Evaluasi
5. Monitoring
yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka
mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan Jumlah laporan K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada tahun 2017 dibandingkan jumlah
penugasan FCP yang telah dilakukan (Sosialisasi + Diagnostic Assessment +
IKU 1 Sasaran Program 4
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan Fraud Control Plan
(FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
75
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Bimbingan Teknis Implementasi + Evaluasi + Monitoring) termasuk FRA pada tahun
2017 dikalikan dengan 100% atau dengan rumus :
Jumlah K/L/P/K yang IMPL
FCP/FRA tahun berjalan x 100%
Jumlah penugasan yang dilakukan
di tahun berjalan
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 100,00% dari target tahun 2017 sebesar 50%
atau mencapai 200,00%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan Target Jumlah
laporan K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada tahun 2017
sebanyak 3 (tiga) laporan dibandingkan jumlah penugasan FCP yang telah
dilakukan termasuk FRA pada tahun 2017 sebanyak 3 (tiga) laporan (2 (dua)
kegiatan Sosialisasi FCP dan 1 (satu) kegiatan Evaluasi FRA).
Perbandingan realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan
FCP.” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena pada Tahun 2016
hanya terdapat satu IKU untuk seluruh kegiatan di Bidang Investigasi.
Capaian sasaran program ini didukung oleh penugasan FCP termasuk FRA yang
dilaksanakan oleh Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
IKU “Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” adalah rasio K/L/P/K atau
unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di lingkungan
Korporasi yang memenuhi tiga unsur kriteria yaitu:
a. Mempunyai Daftar Risiko Fraud yang terungkap dari hasil kegiatan
pembelajaran KPAK;
IKU 1 Sasaran Program 5
Persentase Komunitas Pembelajaran Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
76
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
b. Mempunyai rencana penanganan risiko fraud yang dibahas bersama dengan
anggota KPAK;
c. Mempunyai peraturan K/L/P/K mengenai sistem pengaduan masyarakat/
whistleblowing, atau belum mempunyai peraturan K/L/P/K mengenai sistem
pengaduan masyarakat/whistleblowing namun menyatakan kesediaannya
untuk dilakukan bimtek pengembangan sistem pengaduan
masyarakat/whistleblowing.
Dibandingkan dengan K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau
unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang telah menjadi anggota dari
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur tingkat pemanfaatan hasil
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN.
Pengukuran kinerja dihitung berdasarkan Jumlah K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II
di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang memenuhi
tiga unsur kriteria dibandingkan dengan jumlah K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di
lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang telah menjadi
anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi dikalikan dengan 100% atau
dengan rumus :
Jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang
memenuhi 3 unsur kriteria
x 100% jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang
telah menjadi anggota dari
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
Realisasi Kinerja tahun 2017 sebesar 60,00% dari target tahun 2017 sebesar
60,00% atau mencapai 100,00%. Realisasi kinerja dihitung berdasarkan target
jumlah K/L/P/K yang memenuhi tiga unsur kriteria pada tahun 2017 sebanyak 21
(dua puluh satu) K/L/P/K dibandingkan jumlah K/L/P/K yang telah menjadi anggota
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
77
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi pada tahun 2017 sebanyak 35 (tiga puluh
lima) K/L/P/K. Kegiatan pembentukan Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
direalisasikan melalui pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi ke SKPD.
Dalam tahun 2017 kegiatan pembentukan Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) direalisasikan dengan kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi ke SKPD.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” diukur dengan menghitung
Provinsi yang memperoleh level maturitas SPIP level 3 dibandingkan dengan
jumlah Provinsi yang ada di Sumatera Utara atau dengan rumus :
Pemprov minimal level 3 SPIP x 100%
Pemprov
Pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara setelah dilakukan
assessment level maturitas SPIP nya masih berada pada level 1. Target yang
ditetapkan dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara adalah
sebesar 0%. Dengan demikian, untuk IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)” belum ada perbaikan kinerja.
Kendala penyelenggaran SPIP untuk mencapai level 3 pada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara adalah:
1. Kepala Daerah, Inspektur, dan Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah
Daerah Belum memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelenggarakan SPIP
sesuai dengan RPJMN 2015-2019.
2. Daerah tidak menetapkan target perolehan level 3 untuk penyelenggaran SPIP
dalam dokumen RPJMD
3. Belum terbangunnya infrastruktur penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah
Daerah
4. Satgas SPIP belum menjalankan fungsi dalam penyelenggaraan SPIP
IKU 1 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
78
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
5. Sekretaris Daerah selaku penanggung jawab SPIP belum melakukan evaluasi
dan monitoring secara berkala atas action plan/Rencana Tindak Pengendalian
(RTP) yang telah dikompilasi dan dirumuskan oleh tim Satgas Pemerintah
Daerah.
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan
berada pada level 3. Sebagaimana maturitas SPIP Pemerintah Provinsi, maturitas
SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi
nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin
baik.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah kabupaten/Kota (Level 3)” diukur dengan
menghitung jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang
memperoleh level maturitas SPIP level 3 dibandingkan dengan jumlah
Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ Pemkab/kota minimal level 3
SPIP X 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 3) pada tahun
2017 adalah 21% dari 33 jumlah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra kerja
Perwakilan BPKP di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Dari 33 pemerintah
kabupaten/kota terdapat 4 Kabupaten/Kota yang telah mencapai maturitas SPIP
level 3 atau sebesar 12,12%. Maturitas SPIP disajikan pada tabel 3.10.
IKU 2 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
79
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.10
Skor dan Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota Tahun 2017
No. Pemerintah Skor
Maturitas SPIP
Level Maturitas
SPIP 1 2 3 4
1 Kota Binjai 3,5990 3
2 Kota Gunung Sitoli 0,7705 I
3 Kota Medan 1,3159 I
4 Kota Padang Sidimpuan 1,3739 I
5 Kota Pematang Siantar 1,0375 I
6 Kota Sibolga 1,0295 I
7 Kota Tanjung Balai 1,6341 I
8 Kota Tebing Tinggi 3,6890 3
9 Kabupaten Asahan 1,0240 I
10 Kabupaten Batubara 1,4841 I
11 Kabupaten Dairi 1,6023 I
12 Kabupaten Deli Serdang 1,0125 I
13 Kabupaten Humbang Hasundutan 3,6510 3
14 Kabupaten Karo 1,1750 I
15 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 1,4045 I
16 Kabupaten Labuhanbatu 1,0341 I
17 Kabupaten Labuhanbatu Utara 3,5190 3
18 Kabupaten Langkat 1,0114 I
19 Kabupaten Mandailing Natal 1,6591 I
20 Kabupaten Nias 0,8682 I
21 Kabupaten Nias Barat 0,7807 I
22 Kabupaten Nias Selatan 0,6773 I
23 Kabupaten Nias Utara 1,0705 I
24 Kabupaten Padang Lawas 1,1989 I
25 Kabupaten Padang Lawas Utara 1,0114 I
26 Kabupaten Pakpak Bharat 1,1455 I
27 Kabupaten Samosir 1,0455 I
28 Kabupaten Serdang Bedagai 1,3307 I
29 Kabupaten Simalungun 1,0818 I
30 Kabupaten Tapanuli Selatan 1,8773 I
31 Kabupaten Tapanuli Tengah 1,0273 I
32 Kabupaten Tapanuli Utara 1,0068 I
33 Kabupaten Toba Samosir 1,0205 I
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)”, sampai dengan tahun
2017 telah terealisasi sebesar 12,12% atau dengan capaian kinerja sebesar
57,71% dari target sebesar 21%.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
80
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Tingkat Maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang relatif rendah pada
dasarnya disebabkan hal yang sama atas rendahnya Maturitas SPIP pada
Pemerintah Provinsi sebagaimana dijelaskan pada capaian IKU 1 Sasaran
Program 6.
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi yang diharapkan berada pada level 2.
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi diukur menggunakan skala 1-5. Semakin
tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang
semakin baik.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)” diukur dengan menghitung
jumlah Provinsi yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang memperoleh level
maturitas SPIP level 2 dibandingkan dengan jumlah Provinsi yang ada di Sumatera
Utara atau dengan rumus :
Pemprov minimal level 2 SPIP x 100%
Pemprov
Target level maturitas SPIP Pemerintahan Provinsi (Level 2) pada tahun 2017
adalah 100%. Pada saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang menjadi
mitra kerja BPKP sudah berada pada tingkat maturitas SPIP level 1 dengan nilai
maturitas sebesar 1,3000.
Realisasi maturitas SPIP Provinsi (Level 2) tahun 2017 adalah 0,00%. Dengan
demikian, capaian IKU 2 sasaran program 2 juga 0,00% jika dibandingkan dengan
target tahun 2017 sebesar 100%.
Penyebab rendahnya capaian IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
sama dengan uraian penyebab capaian IKU 1 Sasaran Program 6.
IKU 3 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
81
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan
berada pada level 2. Sebagaimana maturitas SPIP Pemerintah Provinsi, maturitas
SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi
nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin
baik.
IKU “Maturitas SPIP Pemerintah kabupaten/Kota (Level 2)” diukur dengan
menghitung jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang
memperoleh level maturitas SPIP level 2 dibandingkan dengan jumlah
Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ Pemkab/kota minimal level 2
SPIP x 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 2) yang
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017 adalah sebesar 24%.
Pada tahun 2017, Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) belum ada
yang tercapai.
Penyebab rendahnya capaian IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 2) sama dengan uraian penyebab capaian IKU 1 Sasaran Program 6.
IKU 4 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
82
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi yang diharapkan berada pada level 1.
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi diukur menggunakan skala 1-5. Semakin
tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang
semakin baik.
Realisasi “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)” diukur dengan
menghitung jumlah Provinsi yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang memperoleh
level maturitas SPIP level 1 dibandingkan dengan jumlah provinsi yang ada di
Sumatera Utara atau dengan rumus :
Pemprov minimal level 1 SPIP x 100%
Pemprov
Khusus untuk mengukur capaian IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level
1)” digunakan rumus sebagai berikut :
2 x Target – Realisasi x 100%
Target
Target level maturitas SPIP Pemerintahan Provinsi (Level 1) pada tahun 2017
adalah 0% dalam arti tahun 2017 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak lagi
berada pada level 1. Realisasi tahun 2017 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
masih berada di Level 1. Seharusnya level maturitas SPIP meningkat ke level yang
lebih tinggi. Dengan demikian target untuk meniadakan level 1 di tahun 2017 tidak
tercapai.
IKU 5 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
83
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Penyebab rendahnya capaian IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
sama dengan uraian penyebab capaian IKU 1 Sasaran Program 6.
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan
berada pada level 1. Sebagaimana maturitas SPIP Pemerintah Provinsi, maturitas
SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi
nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin
baik.
Realisasi “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur dengan
menghitung jumlah Kabupaten/kota yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang
memperoleh level maturitas SPIP level 1 dibandingkan dengan jumlah
kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ Pemkab/kota minimal level 1
SPIP x 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
Khusus untuk mengukur capaian IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(Level 1)” digunakan rumus sebagai berikut :
2 x Target – Realisasi x 100%
Target
Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 1) pada tahun
2017 adalah 55%. Dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 29 Kabupaten/Kota Maturitas SPIP masih berada di Level 1 atau sebesar
IKU 6 Sasaran Program 6
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
84
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
87,88%. Realisasi sebesar 87,88% tersebut merupakan 40,22% dari target kinerja
sebesar 55%.
Penyebab rendahnya capaian IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1) sama dengan uraian penyebab capaian IKU 1 Sasaran Program 6.
Penetapan skor GCG pada BUMN/Anak perusahaan didasarkan pada Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara dan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor 16 tahun 2012.
Assesment GCG meliputi penilaian atas 572 faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya. Hasil assessment berupa skor GCG sebagai dasar penentuan
kategori penerapan GCG pada BUMN, yang terdiri dari lima kategori yaitu sangat
baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.
IKU "Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG baik" diukur dengan
menghitung jumlah BUMN/Anak perusahaan yang mendapat skor minimal baik atas
penerapan GCG dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak perusahaan yang di-
assess oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ BUMN/Anak Perusahaan
Skor GCG Baik Tahun 2017 x 100%
∑ BUMN/Anak Perusahaan
Dievaluasi oleh BPKP tahun 2017
Realisasi IKU "Persentase BUMN/Anak perusahaan dengan skor GCG “baik”
sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 100,00% atau mencapai 142,86% dari
target sebesar 70%. Realisasi tersebut merupakan BUMN yang GCG-nya
mendapat skor minimal baik sebanyak 2 BUMN dari 2 BUMN yang di-assess.
IKU 7 Sasaran Program 6
Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
85
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Daftar skor GCG/KPI BUMN di wilayah Sumatera Utara tahun 2016 yang di-assess
tahun 2017 disajikan pada tabel 3.11
Tabel 3.11
Daftar Skor GCG/KPI BUMN di Wilayah Provinsi Sumatera
No NAMA PERUSAHAAN SKOR GCG/KPI KATEGORI 1 2 3 4
1 PT Perkebunan Nusantara II 85.08 Baik
2 PT Kawasan Industri Medan (Persero) 71.71 Cukup Baik
Berdasarkan assessment terhadap penerapan GCG pada PT Kawasan Industri
Medan (Persero) untuk periode tahun 2017, kondisi penerapan GCG pada PT
Kawasan Industri Medan (Persero) Tahun 2017 mencapai skor 71,71 dari skor
maksimal 100 atau 71,71%. Capaian skor tersebut berada dalam kategori predikat
“ Cukup Baik” dengan rincian sebagai berikut:
No Aspek Governance Bobot Capaian
Perusahaan
Persentase
(%)
I
Komitmen terhadap
Penerapan Tata Kelola
secara Berkelanjutan
7 5,22 75
II Pemegang Saham dan
RUPS 9 8,18 91
III Dewan Komisaris 35 27,21 78
IV Direksi 35 26,68 76
V Pengungkapan Informasi dan
Transparansi 9 4,42 49
VI Faktor Lainnya 5 0,00 0
TOTAL 100,00 71,71
Pada masing-masing aspek governance terdapat penerapan yang sudah
mendekati atau mencapai praktik terbaik, namun, pada area tertentu masih
diperlukan upaya perbaikan/ penyempurnaan. Atas kondisi tersebut disarankan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
86
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, Direksi,
Satuan Pengawas Intern dan Sekretaris Perusahaan untuk melakukan upaya
perbaikan/penyempurnaan atas area yang masih memerlukan perbaikan.
Berdasarkan hasil reviu pelaksanaan kegiatan Self Assesment penerapan GCG
PTP II, dapat disimpulkan penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara II untuk
periode tahun 2017, kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara II
Tahun 2017 mencapai skor 85,08 dari skor maksimal 100 atau 85,08%. Capaian
skor tersebut berada dalam kategori predikat “Baik” dengan rincian sebagai
berikut:
Pada masing-masing aspek governance terdapat penerapan yang sudah
mendekati atau mencapai praktik terbaik, namun, pada area tertentu masih
diperlukan upaya perbaikan/ penyempurnaan. Atas kondisi tersebut disarankan
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, Direksi,
Satuan Pengawas Intern dan Sekretaris Perusahaan untuk melakukan upaya
perbaikan/penyempurnaan atas area yang masih memerlukan perbaikan.
No Aspek Governance Bobot Capaian
Perusahaan
Persentase
(%)
I Komitmen terhadap
Penerapan Tata Kelola secara
Berkelanjutan
7 6,89 98,45
II Pemegang Saham dan RUPS 9 8,94 99,36
III Dewan Komisaris 35 30,16 86,17
IV Direksi 35 31,57 90,21
V Pengungkapan Informasi dan
Transparansi 9
7,52 83,52
VI Faktor Lainnya 5 0,00 0
TOTAL 100,00 85,08
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
87
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Evaluasi kinerja terhadap BUMN/Anak perusahaan dilakukan oleh BPKP Pusat.
Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tidak melakukan evaluasi
kinerja terhadap BUMN/Anak perusahaan yang menjadi mitra BPKP, sementara
target capaian IKU “Persentase BUMN/Anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A (Baik)” yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebesar
54%.
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
daerah. BPKP melakukan pengawasan terhadap BUMD dalam rangka
meningkatkan kinerja agar BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu
kesejahteraan masyarakat di daerah. IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah
BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah
BUMD yang kinerjanya dievaluasi oleh BPKP atau dengan rumus :
∑ BUMD kinerja minimal Baik Tahun 2017
x 100% ∑ BUMD yang dibina oleh BPKP
tahun 2017
Realisasi IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 75,00% atau
mencapai 138,89% dari target sebesar 54,00%. Terdapat 15 PDAM (BUMD) yang
dinyatakan kinerja "Baik" dari 18 PDAM yang dibina, sedangkan 2 BUMD lainnya
masih berkinerja "tidak baik", yaitu PT PPSU dan PD Pasar, hal ini disebabkan
karena sebagian besar indikator yang ditetapkan tidak dapat tercapai, karena dalam
IKU 8 Sasaran Program 6
Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat
minimal A (Baik)
IKU 9 Sasaran Program 6
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal Baik dari BUMD yang
dibina
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
88
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
pengelolaan bisnis untuk 2 BUMD tersebut pengendalian internalnya masih lemah,
dan masih banyak kegiatan yang tidak didukung dengan SOP.
Tabel 3.12
Tingkat Kinerja BUMD Tahun 2017 (dievaluasi tahun 2017)
NO. NAMA BUMD TAHUN 2017 1 2 3
1 PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Baik 2 PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar Baik 3 PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat Cukup 4 PDAM Tirta Sari Kota Binjai Cukup 5 PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun Cukup 6 PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai Cukup 7 PDAM Tirta Malem Kabupaten Karo Kurang 8 PDAM Tirta Silaupiasa Kabupaten Asahan Cukup 9 PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi Cukup
10 PDAM Tirta Deli Kabupaten Deli Serdang Cukup 11 PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi Cukup 12 PDAM Tirta Bina Kabupaten Labuhanbatu Kurang 13 PDAM Mual Nauli Kabupaten Tapanuli
Tengah Kurang
14 PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara
Tidak Baik
15 PD Pasar Kota Medan Tidak Baik 16 PDAM Tirta Umbu Baik 17 PDAM Tirta Madina Cukup 18 PDAM Tirta Ayumi Kota Padangsidimpuan Cukup 19 PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli
Utara Cukup
20 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga Baik
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 52%, maka realisasi IKU
tahun 2017 telah mencapai 138,89%. Hal ini menunjukkan bahwa target tahun
2019 sudah dapat dicapai di tahun 2017.
BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi dan
IKU 10 Sasaran Program 6
Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang
dibina
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
89
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah
Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit
Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan
pengelolaan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, BPKP melakukan
pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan
kinerja BLUD.
IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina" diukur
dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ BLUD kinerja minimal Baik Tahun 2017
x 100% ∑ BLUD yang dibina oleh BPKP
tahun 2017
Realisasi IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina" sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 100,00% atau mencapai
166,67% dari target sebesar 60,00%.
Tabel 3.13
Daftar Kinerja BLUD RSUD Tahun Buku 2017 (evaluasi tahun 2017)
NO BLUD RSUD SKOR TINGKAT
KESEHATAN
1 2 3 4
1 Rumah Sakit Umum Haji Medan 66,75 Cukup Baik
2 Rumah Sakit Daerah Dr. RM. Djoelham Kota Binjai 68,27 Cukup Baik
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
90
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” mencerminkan kapasitas dan
kapabilitas APIP Pemerintah Daerah dalam menjalankan perannya sebagai auditor
intern pada instansinya. Level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diharapkan
berada pada level 3 di tahun 2019. Penilaian dilakukan dengan parameter-
parameter terukur yang diadaptasi dari framework Internal Audit-capability model
(IACM). Semakin tinggi level Kapabilitas APIP menunjukkan kapasitas dan
kapabilitas APIP yang semakin baik.
Tahun 2017, level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meningkat
dari Level 1 di tahun 2016 menjadi Level 2. Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara ditargetkan menuju level 3 pada tahun 2019. Dengan
demikian untuk IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ( level
3) belum tercapai. Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja adalah 0%
disebabkan di dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017, APIP Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara ditargetkan mencapai level 2 di tahun 2017.
IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" diukur dengan
menghitung jumlah APIP Kabupaten/Kota yang telah memperoleh capaian tingkat
kapabilitas level 3 dibandingkan jumlah APIP Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atau dengan rumus :
IKU 1 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
IKU 2 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
91
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
∑ Pemkab/kota minimal level 3
APIP x 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
Uraian kondisi level kapabilitas APIP Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.14 KAPABILITAS APIP PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARATAHUN 2017
No Nama APIP
Assessment/PenilaianKapabilitas
Belum Sudah Tahun Level
1 2 3
1 2 3 4 5 6
1 Inspektorat Provinsi Sumatera Utara - √ 2017 - 1 -
2 Inspektorat Kab. Asahan - √ 2017 - 1 -
3 InspektoratKab. Batubara - √ 2017 - 1 -
4 InspektoratKab. Dairi - √ 2017 - 1 -
5 InspektoratKab. Deli Serdang - √ 2017 - 1 -
6 InspektoratKab. HumbangHasundutan - √ 2017 1 - -
7 InspektoratKab. Karo - √ 2017 1 - -
8 InspektoratKab. Labuhanbatu - √ 2017 1 - -
9 InspektoratKab. Labuhanbatu Selatan - √ 2017 1 - -
10 InspektoratKab. LabuhanbatuUtara - √ 2017 - 1 -
11 InspektoratKab. Langkat - √ 2017 - 1 -
12 InspektoratKab. Mandailing Natal - √ 2017 - 1 -
13 InspektoratKab. Nias - √ 2016 1 - -
14 InspektoratKab. Nias Barat - √ 2016 1 - -
15 InspektoratKab. Nias Selatan - √ 2016 1 - -
16 InspektoratKab. Nias Utara - √ 2016 1 - -
17 InspektoratKab. Padang Lawas - √ 2017 1 - -
18 InspektoratKab. Padang Lawas Utara - √ 2017 1 - -
19 InspektoratKab. Pakpak Bharat - √ 2017 - 1 -
20 InspektoratKab. Samosir - √ 2016 1 - -
21 InspektoratKab. SerdangBedagai - √ 2017 - 1 -
22 InspektoratKab. Simalungun - √ 2017 1 - -
23 InspektoratKab. Tapanuli Selatan - √ 2017 - 1 -
24 InspektoratKab. Tapanuli Tengah - √ 2017 - 1 -
25 InspektoratKab. Tapanuli Utara - √ 2017 1 - -
26 InspektoratKab. Toba Samosir - √ 2016 1 - -
27 Inspektorat Kota Binjai - √ 2017 - - 1
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
92
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
28 Inspektorat Kota Gunungsitoli - √ 2017 1 - -
29 Inspektorat Kota Medan - √ 2017 - 1 -
30 Inspektorat Kota Padangsidempuan - √ 2016 1 - -
31 Inspektorat Kota Pematangsiantar - √ 2017 1 - -
32 Inspektorat Kota Sibolga - √ 2017 1 - -
33 Inspektorat Kota Tanjungbalai - √ 2017 - 1 -
34 Inspektorat Kota Tebing Tinggi - √ 2017 - - 1
Jumlah 18 14 2
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” pada tahun
2017, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, terdapat 2
Kabupaten/Kota telah mencapai Level 3 atau sebesar 6,06%. Target yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar 18%. Dengan demikian capaian
kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” adalah
sebesar 33,67%.
Dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah kabupaten/kota yang mencapai level 3
yang tadinya belum ada satupun kabupaten/kota yang mencapai level 3 meningkat
menjadi 2 kabupaten/kota di tahun 2017. Hal ini mencerminkan adanya
peningkatan kinerja dalam rangka pembinaan APIP pemerintah kabupaten/kota
yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di tahun 2017.
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)” diukur berdasarkan capaian
tingkat kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan hasil
evaluasi/assesment yang dilakukan pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara berhasil mencapai level 2 di tahun 2017. Dengan demikian,
realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara level 2 tercapai
100,00%, dimana pada tahun 2016 masih berada di level 1.
IKU 3 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
93
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)" diukur dengan
menghitung jumlah APIP Kabupaten/Kota yang telah memperoleh capaian tingkat
kapabilitas level 2 dibandingkan jumlah APIP Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ Pemkab/kota minimal level 2
APIP x 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” pada tahun
2017, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, 13
Kabupaten/Kota telah mencapai Level 2 atau sebesar 39,39%. Target yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar 64%. Dengan demikian capaian
kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” adalah
sebesar 61,55%.
Dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah kabupaten/kota yang mencapai level 2
meningkat dari 4 kabupaten/kota menjadi 13 kabupaten/kota di tahun 2017. Hal ini
mencerminkan adanya peningkatan kinerja yang cukup signifikan dalam rangka
pembinaan APIP pemerintah kabupaten/kota yang dilakukan oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara di tahun 2017.
IKU 4 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
94
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)” mencerminkan kapasitas dan
kapabilitas APIP Pemerintah Daerah dalam menjalankan perannya sebagai auditor
intern pada instansinya. Penilaian dilakukan dengan parameter-parameter terukur
yang diadaptasi dari framework Internal Audit-capability model (IACM). Semakin
tinggi level Kapabilitas APIP menunjukkan kapasitas dan kapabilitas APIP yang
semakin baik.
Tahun 2017, level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meningkat
dari Level 1 di tahun 2016 menjadi Level 2. Dengan demikian level 1 telah dilampaui
dan capaian kinerja IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (
level 1 ) telah tercapai. Hal ini disebabkan pada dokumen Perjanjian Kinerja untuk
APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditargetkan mencapai level 2 di tahun
2017 dan target tersebut telah terealisasi.
Realisasi “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur dengan
menghitung jumlah Kabupaten/kota yang ada di Wilayah Sumatera Utara yang
memperoleh level APIP level 1 dibandingkan dengan jumlah kabupaten/kota yang
ada di Sumatera Utara atau dengan rumus :
∑ Pemkab/kota minimal level 1
APIP x 100%
∑ Pemkab/kota se-provinsi
IKU 5 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
IKU 6 Sasaran Program 7
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
95
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Khusus untuk mengukur capaian IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)” digunakan rumus sebagai berikut :
2 x Target – Realisasi x 100%
Target
Target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 18%.
Sedangkan realisasi tahun 2017 dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di provinsi
Sumatera Utara sebanyak 18 Kabupaten/Kota berada di Level 1 atau sebesar
54,55%. Dengan demikian capaian kinerja dari IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)” adalah sebesar -103,00%. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2016 jumlah APIP Kabupaten/Kota yang masih berada di Level 1
mengalami penurunan yang tadinya berjumlah 30 berkurang menjadi 18. Kondisi
ini menunjukkan terjadi peningkatan kinerja yang signifikan selama tahun 2017.
Persepsi Kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat tergantung pada suatu
keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat
terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei
dengan menyebarkan kuisioner kepada para penerima layanan. IKU “Persepsi
Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (Skala Likert 1-10)” pada perjanjian kinerja
tahun 2017 ditargetkan sebesar 7 pada skala likert 1-10. Realisasi pada tahun 2017
adalah sebesar 7,32 atau sebesar 104,57% dari target. Faktor-faktor pendukung
tercapainya target tersebut antara lain adalah tersedianya sistem informasi yang
handal, kompetensi SDM yang memadai serta sarana dan prasarana yang
mendukung.
Disamping penjelasan dari capaian kinerja sasaran program dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 mencakup juga target kinerja yang harus dicapai pada sasaran
IKU Sasaran Program 8
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (Skala Likert 1-10)
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
96
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
kegiatan. Uraian mengenai capaian kinerja dari sasaran kegiatan pada tahun 2017
disajikan pada tabel 3.15, yaitu:
Tabel 3.15
Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan Tahun 2017
B Sasaran Kegiatan
No. Sasaran Program dan Kegiatan/ Indikator Program dan Kegiatan
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Kegiatan 1 : Terlaksananya monitoring evaluasi dan program prioritas yang dilaksanakan di Daerah
1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 146 159 118,66
Sasaran Kegiatan 2 : Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
2 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 42 42 100,00
3 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 24 24 100,00
Sasaran Kegiatan 3 : Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
4 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 28 28 100.00
5 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kabupaten/Kota
Surat 28 28 100,00
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
6 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan 12 12 100,00
B. Realisasi Anggaran
Anggaran BPKP tahun 2017 sebesar Rp33.065.137.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp31.533.347.369,00. Rincian per program dan per jenis belanja dapat
dilihat pada Tabel 3.15 Dan Tabel 3.16.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
97
Aku
nta
bili
tas
Kin
erja
Laporan Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.16
Anggaran dan Realisasi Keuangan Per Program
No Program Anggaran Realisasi Persentase
Capaian (%)
1 2 3 4 5 = 4 / 3
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP (Program 01)
31.223.777.000 29.801.531.405 95,44
2 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Peogram 06)
1.841.360.000 1.731.815.964 94,05
Jumlah 33.065.137.000 31.533.347.369 95,36
Dari Tabel 3.15 menunjukkan realisasi anggaran untuk program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP (Program 01) sebesar
Rp29.801.531.405,00 dari anggaran sebesar Rp31.223.777.000,00, dan program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Program 06) sebesar
Rp1.731.815.964,00 dari anggaran sebesar Rp1.841.360.000,00.
Tabel 3.17
Anggaran dan Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja
Kode Uraian Anggaran Realisasi Persentase
Capaian (%)
1 2 3 5 6
51 Belanja Pegawai 26.728.400.000 25.611.072.722 95,81
52 Belanja Barang 6.136.637.000 5.727.514.647 93,33
53 Belanja Modal 200.100.000 194.760.000 97,33
Jumlah 33.065.137.000 31.533.347.369 95,33
Tabel 3.16 menunjukkan realisasi belanja pegawai sebesar Rp25.611.072.722 dari
rencana sebesar Rp26.728.400.000,00, realisasi belanja barang sebesar
Rp5.727.514.647,00 dari rencana sebesar Rp6.136.637.000,00, dan realisasi
belanja modal sebesar Rp194.760.000,00 dari rencana sebesar
Rp200.100.000,00.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
98
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
IV. PENUTUP
aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
merupakan pertanggungjawaban kinerja yang sudah di perjanjikan dalam
dokumen perjanjian kinerja tahun 2017. Disamping itu, laporan akuntabilitas
kinerja perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara juga mencerminkan sejauh mana
sistem AKIP telah diimplementasikan, yang meliputi perencanaan kinerja, laporan
kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.
Realisasi kinerja perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 tercermin
dari pencapaian sasaran program yang diukur dengan capaian indikator kinerja
utama dari sasaran program tersebut.
Beberapa dari capaian kinerja indikator kinerja utama tersebut setelah dilakukan
pengukuran di tahun 2017, terdapat beberapa IKU yang capaiannya sangat
memuaskan bahkan melebihi target yang telah ditetapkan dalam dokumen
perjanjian kinerja tahun 2017 diantaranya:
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 40,00 72,22 180,56
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70,00 100,00 142,86
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60,00 100,00 166,67
Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
L
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
99
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA)
% 50,00 100,00 200,00
Sasaran Program 6 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,00 87,88 159,78
Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik
% 70,00 100,00 142,86
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 75,00 138,89
Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 60,00 100,00 166,67
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 75,00 138,89
Persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 60,00 100,00 166,67
Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 18,00 54,55 (103.00)
Sasaran Program 8 : Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan sekretariat utama
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 7 7,32 104,57
Kemudian terdapat juga IKU pada tahun 2017 ini yang mencapai target 100% yaitu
Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap
Korupsi dengan IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat tercapai 100% dan Sasaran Program 7 : Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah dengan indikator kinerja utama
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) tercapai 100% dari target karena
Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mencapai level 2 Kapabilitas
APIP
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
100
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60,00 60,00 100,00
Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 100,00 100,00
Terdapat juga capaian kinerja yang tidak mencapai target bahkan capaiannya 0%
diantaranya:
No. Indikator Kinerja Utama/
Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
Sasaran Program 1 : Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Keuangan Negara (tindak lanjut hasil pengawasan)
% 55,00 39,13 71,15
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern Pengelolaan Korporasi
% 100,00 37,66 37,66
Sasaran Program 3 : Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
8 Persentase penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan
% 0,00 0,00 0,00
Sasaran Program 6 : Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
11 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
12 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 21,00 12,12 57,71
13 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100,00 0,00 0,00
14 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 24,00 0,00 0,00
15 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 100,00 0,00
18 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)
% 54,00 0,00 0,00
Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
21 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00
22 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 18,00 6,06 33,67
24 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 64,00 39,39 61,55
25 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 0,00
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
101
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
Dari evaluasi atas capaian kinerja untuk capaian kinerja yang sangat memuaskan
diperoleh dari program-program hasil pengawasan keinvestigasian. Sedangkan
untuk capaian kinerja yang masih dibawah target kinerja tahun 2017 pada
umumnya berkaitan dengan penerapan SPIP dan pembinaan kapabilitas Aparat
pengawasan intern pemerintah (APIP).
Terdapat 2 Sasaran Program yaitu Meningkatnya Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 1) yang pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Targetnya 0%, namun terdapat
realisasi. Terdapat 1 Laporan Hasil Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
(EHKP) dan telah disepakati para pihak untuk ditindaklanjuti. Demikian juga dengan
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi yang diharapkan meningkat ke level 2 di tahun
2017, namun masih berada di level 1 sehingga target level 1 yang tadinya hanya
0% yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja, realisasinya menjadi 100%
di tahun 2017.
Disamping itu terdapat juga sasaran program meningkatnya kualitas penerapan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah/Korporasi yang target IKUnya tidak
mungkin dicapai oleh Perwakilan BPKP Sumut, yaitu IKU Persentase BUMN/Anak
Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik), karena evaluasi kinerja
atas BUMN/Anak Perusahaan seluruhnya dilakukan oleh BPKP Pusat.
Terdapat peningkatan yang cukup signifikan dalam pembinaan SPIP terhadap
Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun
2017 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah berhasil membina 4
Pemerintah Kabupaten/Kota, mencapai level 3 yaitu: Pemerintah Kota Binjai,
Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan
serta Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara. Demikian juga untuk maturitas
SPIP level 1, terjadi penurunan, yang tadinya 34 Provinsi maupun Kabupaten/Kota
berada di level 1, pada tahun 2017 hanya tinggal 30 Kabupaten/Kota.
Untuk pencapaian level kapabilitas APIP, untuk level 3 di tahun 2017 terdapat
peningkatan dibanding tahun 2016 dimana di tahun 2016 belum ada pemerintah
Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang mencapai level 3 namun di tahun 2017 telah
terjadi peningkatan sebanyak 2 Kabupaten/Kota. Disamping itu untuk level
kapabilitas APIP pemerintah provinsi level 2 tercapai 100% sehingga terjadi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
102
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
peningkatan dari tahun 2016 dimana pembinaan yang dilakukan oleh perwakilan
BPKP Sumatera Utara berhasil menaikkan level kapabilitas Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara ke level 2 dengan catatan.
Untuk pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai level 2 di tahun 2017 juga terjadi
peningkatan dimana pada tahun 2016 hanya ada 4 Kabupaten/Kota yang berada
di level 2 di tahun 2017 meningkat menjadi 14 Kabupaten/Kota. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kinerja pembinaan kapabilitas APIP oleh
perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
Namun begitu, untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-
2019 bahwa 85% pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota harus sudah mencapai
level maturutas SPIP dan kapabilitas APIP di level 3 pada tahun 2019. Waktu yang
tersisa untuk mencapai target tersebut tinggal 2 tahun lagi untuk itu perlu
diupayakan langkah-langkah yang strategis untuk mencapai sasaran yang
dimaksud. Beberapa langkah-langkah yang diupayakan dalam rangka
meningkatkan capaian kinerja di tahun-tahun berikutnya antara lain adalah:
1. Memantau dan mendorong instansi yang dievaluasi untuk menetapkan
kebijakan sesuai dengan rekomendasi yang disarankan;
2. Memperbaiki sistem perencanaan pengawasan dengan mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan
secara efektif dan efisien;
3. Mengupayakan terbentuknya komunitas Pembelajar Anti Korupsi pada K/L/P/K
melalui kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi;
4. Melaksanakan diklat/sosialisasi/workshop penyelenggaraan SPIP dan
peningkatan kapabilitas APIP bagi Pemerintah Daerah dan melakukan
penandatanganan komitmen penyelenggaraan SPIP dan peningkatan
kapabilitas APIP bersama dengan Kepala Daerah di wilayah Sumatera Utara;
5. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan
peningkatan kapabilitas APIP serta implementasi dan internalisasi
penyelenggaraan SPIP menuju level 3 secara integral dalam kegiatan instansi,
sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi, termasuk
peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar;
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
103
Pen
utu
p
Laporan Kinerja Tahun 2017
6. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara
lain untuk penyusunan desain penyelenggaraan SPIP, Rencana Aksi/Rencana
Tindak Pengendalian dan evaluasi dan monitoring secara berkala atas action
plan/Rencana Tindak Pengendalian (RTP);
7. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan dengan APIP mitra kerja
untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP.
Lampiran 1
No. TARGET (%)
1
2
2.2
2.4
3 3.1
4
5 5.1
6
6.2
6.4
6.6
6.8
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA`
6.9 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
70%
Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang
Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)54%
6.7 Persentase BUMN/Anak Perusahaan
dengan skor GCG Baik
0%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)55%
6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level
1)
100%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)24%
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level
2)
0%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)21%
Meningkatnya Kualitas Penerapan
SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level
3)
50%
Meningkatnya kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat terhadap korupsi
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat60%
Meningkatnya kualitas tata kelola
Pemerintah dan Korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan Fraud Control Plan
(FCP) termasuk Fraud Risk Assessment
(FRA)
70%
Meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
Persentase penyelesaian kasus hambatan
kelancaran pembangunan0%
2.5 2.5. Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
60%
Persentase Hasil audit penyesuaian harga
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K70%
2.3 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
40%
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH70%
Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang dimanfaatkan di
Persidangan
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
55%
1.2 1.2. Persentase tindak lanjut rekomendasi
tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan Korporasi100%
Perbaikan pengelolaan program
Prioritas
Nasional dan
Pengelolaan Keuangan
1.1 1.1. Perbaikan tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern Pengelolaan
Keuangan Negara (tindak lanjut hasil
pengawasan)
7
7.2
7,4
7.6
8 Tersedianya dukungan teknis
kepuasan atas pelayanan sekretariat
utama
8.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)
0%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)18,00%
7,5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)
7
100%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)64%
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 2)
0%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)18%
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
Daerah
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)
54%
6.10 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal
Baik dari BLUD yang dibina60%
6.9 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
Lampiran 2
`
No. TARGET (%) Realisasi CAPAIAN
(%)
1
2
2.2
60% 166,67%
70% 142,86%
2.3 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K100,00%
100,00%
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH
Meningkatnya
efektivitas hasil
pengawasan
keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan di Persidangan
37,66%
72,22%
1.2 1.2. Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan
Korporasi
Perbaikan pengelolaan
program Prioritas
Nasional dan
Pengelolaan Keuangan
Negara
1.1 1.1. Perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan
Keuangan Negara (tindak lanjut
hasil pengawasan)
REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
55% 71,15%39,13%
40% 180,56%
100% 37,66%
No. TARGET (%) Realisasi CAPAIAN
(%) SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
2.4
3 3.1
4
5 5.1
6
6.2
21% 57,71%12,12%
0% 0,00%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP
Pemerintah
Daerah/Korporasi
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)0,00%
200,00%
Meningkatnya
kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap
korupsi
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat60% 100,00%
0,00%
Meningkatnya kualitas
tata kelola Pemerintah
dan Korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan Fraud
Control Plan (FCP) termasuk
Fraud Risk Assessment (FRA)
50%
60,00%
100,00%
100,00%
70% 142,86%
Meningkatnya
penyelesaian hambatan
pelaksanaan
pembangunan nasional
Persentase penyelesaian kasus
hambatan kelancaran
pembangunan0%
70% 142,86%
2.5 2.5. Persentase hasil audit klaim
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K100,00%
100,00%
Persentase Hasil audit
penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
No. TARGET (%) Realisasi CAPAIAN
(%) SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
6.4
6.6
142,86%
40,22%
6.7 Persentase BUMN/Anak
Perusahaan dengan skor GCG
Baik70% 100,00%
87,88%
0% 0,00%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)55%
24% 0,00%
6.5 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)100,00%
0,00%
100% 0,00%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)0,00%
No. TARGET (%) Realisasi CAPAIAN
(%) SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
6.8
7
7.2
7,4
100% 100,00%
18% 33,67%
60% 166,67%
64% 61,55%
7,5 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)39,39%
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)
0% 0,00%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)
Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)
100,00%
6,06%
0,00%
54% 138,89%
6.10 Persentase BLUD yang
kinerjanya minimal Baik dari
BLUD yang dibina
6.9 Persentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
Baik dari BUMD yang dibina
100,00%
75,00%
Persentase BUMN/Anak
Perusahaan yang Kinerjanya
Berpredikat Minimal A (Baik)54% 0,00%0,00%
No. TARGET (%) Realisasi CAPAIAN
(%) SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
7.6
8
-103,03%
0% 0,00%
54,55%
7,32
0,00%
104,57%
Tersedianya dukungan
teknis kepuasan atas
pelayanan sekretariat
utama
8.1 Persepsi Kepuasan Layanan
Sekretariat Utama (skala likert 1-
10)7
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)18,00%
7,5 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)
Lampiran 3
`
No.TARGET
(%)
CAPAIAN
(%)
Sumber Data
1 Korwas IPP
∑ TL Rekomendasi 2017 9 Kowas AN
∑ Rekomendasi 2017 23 Korwas APD
Korwas Investigasi
Korwas AN
∑ TL Rekomendasi 2017 174
∑ Rekomendasi 2017 462
2 Korwas Investigasi
Jumlah PKA Berjalan 52
Jumlah LHPKKN +LPEBDE tiga
tahun terakhir72
2.2 Korwas InvestigasiJumlah LHAI yang
ditindaklanjuti/dimanfaatkan APH di
tahun berjalan4
Jumlah LHAI yang terbit pada tahun
berjalan4
Korwas InvestigasiJumlah LHP keinvestigasian yang di
TL/dimanfaaatkan oleh K/L/P/K
tahun berjalan
6
jumlah LHP keinvestigasian yang
terbit di tahun berjalan6
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APHx 100% x 100% 70% 142,86%
100% 72,22% 40% 180,56%
100%
100% 37,66%
Meningkatnya
efektivitas hasil
pengawasan
keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan di Persidangan x 100% x
1.2 1.2. Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan
Korporasi
x 100% x 100% 37,66%
PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMUS MENGHITUNG REALISASI PENILAIAN/REALISASI (%)
100% 39,13% 55% 71,15%
Perbaikan pengelolaan
program Prioritas
Nasional dan
Pengelolaan Keuangan
Negara
1.1 1.1. Perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern Pengelolaan
Keuangan Negara (tindak lanjut
hasil pengawasan)
x 100% x
60% 166,67%
2.3 Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/Kx 100% x 100% 100%
No.TARGET
(%)
CAPAIAN
(%)
Sumber DataSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMUS MENGHITUNG REALISASI PENILAIAN/REALISASI (%)
2.4 Korwas InvestigasiJumlah LHA eskalasi harga yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan4
Jumlah LHA eskalasi harga pada
tahun berjalan4
Korwas Investigasijumlah LHA klaim yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan1
jumlah LHA klaim di tahun berjalan 1
3 3.1 Korwas Investigasi
Jumlah Laporan evaluali HKP yang
ditindaklanjuti di tahun berjalan
1
Jumlah laporan evaluasi HKP pada
tahun berjalan1
4 Korwas InvestigasiJumlah K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA
tahun berjalan3
Jumlah penugasan yang dilakukan di
tahun berjalan3
5 5.1 Korwas InvestigasiJumlah K/L/P/K atau unit kerja yang
memenuhi 3 unsur kriteria21
jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang
telah menjadi anggota dari
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
35
6 Korwas APD
Pemprov minimal level 3 SPIP -
Pemprov 1
Persentase Hasil audit
penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K x 100% x 100% 100% 70% 142,86%
x 100% 100% 70% 142,86%
2.5 2.5. Persentase hasil audit klaim
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/Kx 100%
100% 100% 0% 0
Meningkatnya kualitas
tata kelola Pemerintah
dan Korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan Fraud
Control Plan (FCP) termasuk
Fraud Risk Assessment (FRA)x 100% x 100% 100% 50% 200%
Meningkatnya
penyelesaian hambatan
pelaksanaan
pembangunan nasional
Persentase penyelesaian kasus
hambatan kelancaran
pembangunanx 100% x
100% 60% 60% 100%
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP
Pemerintah
Daerah/Korporasi
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 3) x 100% x 100% 0% 0% 0%
Meningkatnya
kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap
korupsi
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat
x 100% x
No.TARGET
(%)
CAPAIAN
(%)
Sumber DataSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMUS MENGHITUNG REALISASI PENILAIAN/REALISASI (%)
6.2 Korwas APD
∑ Pemkab/kota minimal level 3 SPIP4
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
Korwas APD
Pemprov minimal level 2 SPIP -
Pemprov 1
6.4 Korwas APD
∑ Pemkab/kota minimal level 2 SPIP-
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
Korwas APD
Pemprov minimal level 1 SPIP 1
Pemprov 1
2 x Target - Realisasi x 100% 0,00%
Target
6.6 Korwas APD
∑ Pemkab/kota minimal level 1 SPIP29
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
2 x Target - Realisasi x 100% 40,22%
Target
Korwas AN∑ BUMN/Anak Perusahaan
Skor GCG Baik Tahun 20172
∑ BUMN/Anak Perusahaan
Dievaluasi oleh BPKP tahun 20172
100% 12,12% 21% 57,72%
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2) x 100% x 100% 0% 100% 0%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)x 100% x
100% 0% 24% 0%
6.5 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 1) x 100% x 100% 100% 0% 0,00%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)x 100% x
100% 87,88% 55%
6.7 Persentase BUMN/Anak
Perusahaan dengan skor GCG
Baik x 100% x 100% 100% 70% 142,86%
Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)x 100% x
No.TARGET
(%)
CAPAIAN
(%)
Sumber DataSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMUS MENGHITUNG REALISASI PENILAIAN/REALISASI (%)
6.8 Korwas AN∑ BUMN/Anak Perusahaan
Kinerja Minimal Baik Tahun 2017-
∑ BUMN/Anak Perusahaan
Dievaluasi oleh BPKP tahun 2017-
Korwas AN∑ BUMD kinerja minimal Baik Tahun
201715
∑ BUMD yang dibina oleh BPKP
tahun 201720
Korwas AN∑ BLUD kinerja minimal Baik Tahun
20172
∑ BLUD yang dibina oleh BPKP
tahun 20172
7 Korwas P3A
Pemprov minimal level 3 APIP -
Pemprov 1
7.2 Korwas P3A
∑ Pemkab/kota minimal level 3 APIP2
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
Korwas P3A
Pemprov minimal level 2 APIP 1
Pemprov 1
7,4 Korwas P3A
∑ Pemkab/kota minimal level 2 APIP13
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
Korwas P3A
Pemprov minimal level 2 APIP
Pemprov
100% 0% 54% 0%
6.9 Persentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
Baik dari BUMD yang dibina x 100% x 100% 75% 54% 138,89%
Persentase BUMN/Anak
Perusahaan yang Kinerjanya
Berpredikat Minimal A (Baik) x 100% x
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)x 100% x
100% 100% 60% 166,67%
Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3) x 100% x 100% 0% 0% 0%
Persentase BLUD yang
kinerjanya minimal Baik dari
BLUD yang dibina x 100% x
100% 39,39% 64% 61,55%
6.10
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)x 100% x
100% 6,06% 18% 33,67%
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2) x 100% x 100% 100% 100% 100%
0%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 1) x 100% x 100% 0% 0%
7,5
No.TARGET
(%)
CAPAIAN
(%)
Sumber DataSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMUS MENGHITUNG REALISASI PENILAIAN/REALISASI (%)
7.6 Korwas P3A
∑ Pemkab/kota minimal level 1 APIP18
∑ Pemkab/kota se-provinsi 33
2 x Target - Realisasi x 100% -18,55%
Target
8 Tata Usaha
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)x 100% x 100% 54,55% 18,00% -103,03%
Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)
104,57%
Persepsi Kepuasan Layanan
Sekretariat Utama (skala likert 1-
10)
Tersedianya dukungan
teknis kepuasan atas
pelayanan sekretariat
utama
7 7,32
8.1
7,5