Post on 22-Dec-2015
description
BAB VI
NEGARA DAN KONSTITUSI
Secara kodrati manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki
identitas sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk
individu sekaligus mahluk sosial, manusia dihadapkan pada kenyataan yang sangat
komplek, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini
menimbulkan perlunya wadah yang diwujudkan dalam berbagai bentuk asosiasi. Dari
sejumlah asosiasi yang ada, asosiasi negara merupakan asosiasi terpenting karena
didirikan untuk mengatur berbagai sistem kehidupan.
Dalam sebuah negara, rakyat harus tunduk dan patuh pada kekuasaan negara
dan, sebaliknya kekuasaan pemerintahan negara harus dibatasi agar penyelenggaraan
kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara akan
terlindungi. Gagasan inilah yang kita kenal dengan istilah konstitusi atau undang-
undang.
Bab V ini akan membahas tentang Negara dan Konstitusi, pengetahuan ini sangat
penting untuk dipelajari oleh mahasiswa baik ia sebagai warga negara terlebih lagi
mereka dipersiapkan untuk menjadi calon pemimpin generasi mendatang.
Setelah mempelajari materi yang berjudul Negara dan Konstitusi ini
diharapkan mahasiswa :
1. memahami hakikat Negara dan Konstitusi
2. memahami dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
3. menjadi warga negara yang ikut aktip membangun kehidupan demokratis
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Untuk mencapai tujuan diatas maka pada bagian ini akan dibahas dua sub
bagian sebagai berikut :
a. Pengertian Negara dan Konstitusi
b. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia
A. Pengertian Negara dan Konstitusi
1. Pengertian Negara.
Kata negara yang digunakan di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta
Nagari atau Nagara yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Dari pengertian dasar
Negara dan Konstitusi 63
tersebut, berikut ini dikutipkan pengertian negara menurut beberapa pakar kenegaraan
yaitu : Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami atau wilayah tertentu dan mengakui adanya
satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut (Supriatnoko, 2008). Negara adalah suatu
bentuk pergaulan hidup tertentu yang harus memenuhi tiga syarat pokok : rakyat
tertentu, daerah tertentu, dan pemerintahan yang berdaulat (M. Nasrun, 1978).
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada
dibawah suatu pemerintahan yang sama (Djokosutono, 1982).
Dari ketiga pengertian diatas paling tidak ada tiga pokok pengertian yang
terkandung di dalamnya yaitu :
pertama, negara adalah organisasi kolompok manusia,
kedua, organisasi kelompok manusia itu mendiami wilayah tertentu, dan
ketiga, kelompok manusia itu mengakui adanya pemerintahan yang berdaulat untuk
mengurus tata-tertib dan keselamatannya.
Berdasarkan ketiga pokok pengertian tersebut, maka negara pada hakikat
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1) Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal
bagi rakyatnya yang meliputi darat, laut, dan udara.
2) Rakyat, yaitu penduduk yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara, tunduk
pada kekuasaan negara, dan mendukung negara bersangkutan.
3) Pemerintah, yaitu suatu organisasi yang bertindak atas nama negara dan
menyelenggarakan kekuasaan negara. Pemerintah berwenang untuk merumuskan
dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di
dalam wilayahnya.
4) Kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang dan
melaksanakannya dengan cara yang tersedia. Negara memiliki kekuasaan untuk
memaksa semua penduduknya menaati undang-undang dan peraturannya baik
kedalam maupun kedaulatan keluar. Untuk itu negara menuntut loyalitas mutlak
dari warga negaranya.
Berdasarkan uraian diatas maka unsur negara dapat juga dikelompokkan
menjadi :
a. Bersifat Konstitutif, yang berarti bahwa di dalam negara tersebut terdapat wilayah,
rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
Negara dan Konstitusi 64
b. Bersifat Deklaratif, yang ditandai oleh adanya tujuan negara, undang-undang
dasar, dan pengakuan dari negara lain atau masuk dalam perhimpunan bangsa-
bangsa di dunia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan berdasarkan UUD 1945 yang
mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya, hak dan kewajiban warga
negara terhadap negaranya dalam suatu sistem kenegaraan. Kewajiban negara
terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup dan
keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya.
Implikasi perkembangan teori kenegaraan dalam proses terjadinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat kita lihat pada hal berikut ini :
Pertama : Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu proses
yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi, akan tetapi perjuangan
kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide dasar
yang dicita-citakan.
Kedua : Proklamasi baru mengantar bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang
kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah selesai
bernegara
Ketiga : Keadaan bernegara yang kita cita-citakan belum tercapai hanya dengan
adanya pemerintahan, wilayah, dan bangsa, melainkan harus kita isi untuk
menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.
Keempat : Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar
keinginan golongan yang kaya dan yang pandai atau golongan ekonomi
lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.
Kelima : Religiusitas yang tampak pada terjadinya negara menunjukkan kepercayaan
bangsa Indonesia Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (Sumarsono. S dkk. :
2005)
Fungsi Negara :
Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai
bentrokan dalam masyarakat, negara bertindak sebagai stabilisator
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, fungsi ini sangat penting
terutama bagi negara-negara sedang berkembang.
Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar,
untuk itu maka negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan yang kuat dan
canggih.
Negara dan Konstitusi 65
Menegakkan keadilan yang dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.
Tujuan Negara
Tujuan negara berhubungan erat dengan organisasi negara yang bersangkutan.
Tujuan masing-masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya,
kondisi geografis, sejarah pembentukan negara tersebut, serta pengaruh politik dari
penguasa negara yang bersangkutan. Secara singkat tujuan negara adalah menciptakan
kesejahteraan, ketertiban dan ketentraman semua rakyat. Bagi bangsa Indonesia
tujuan itu dituangkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alenia ke-empat,
meliputi :
a. Membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Kelembagaan Negara Republik Indonesia
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD. Adapun tugas dan wewenang
MPR antara lain :
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilihan Umum
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut Undang-Undang Dasar.
4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal
terjadi kekosongan Wakil Presiden.
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan Partai Politik
yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilihan Umum
sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatan secara bersamaan.
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Negara dan Konstitusi 66
Merupakan lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai
lembaga perwakilan rakyat, dan memegang kekuasaan membentuk Undang-
Undang,. DPR memiliki fungsi Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan. DPR terdiri
atas anggota Partai Politik peserta pemilihan umum yang dipilih langsung oleh
rakyat.
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
DPD adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
yamg merupakan wakil-wakil dearah provinsi dan dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum.
DPD memiliki fungsi :
1) Mengajukan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yamg
berkaitan bidang legislasi tertentu
2) Mengawasi atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.
d. Badan Pengawas Keuangan (BPK)
BPK adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang
mempunyai wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tangung jawab keuangan
negara. Badan bersifat bebas dan mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi
kekuasaan pemerintah. Tugtas BPK anatara lain :
1) Memerikasa laporan dan tanggung jawab keuangan negara
2) Memeriksa semua pelaksanaan APBN
e. Mahkamah Agung (MA)
MA adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
pemegang kekuasaan kehakiman dan badan peradilan lainnya yang terlepas dari
pengaruh semua lembaga negara. Kekuasaan kehakiman ilakukan oleh Mahkamah
Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK). MA membawahi bidang peradilan
dalam lingkup Peradilan Umum; Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi;
Lingkungan Peradilan Agama; Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama;
Lingkungan Peradilan Militer; Lingkungan Peradilan Tata Usaha.
f. Komisi Yudisial (KY)
Negara dan Konstitusi 67
KY adalah lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan
wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. KY
memiliki wewenang untuk :
1) Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR
2) Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku Hakim
g. Mahkamah Konstitusi (MK)
MK adalah salah satu kekuasaan kehakiman yang diatur dalam Undang-Undang
Dasar 1945. Kewajiban dan wewenang MK adalah mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir dengan keputusan yang bersifat final untuk :
1) Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945.
2) Memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945.
3) Memutus pembubaran Partai Politik
4) Memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
h. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sebagai kepala
negara ia merupakan simbol resmi negara Indonesia di dunia, dan sebagai kepala
pemerintahan ia memegang kekuasaan eksekutif, untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan sehari-hari dibantu Menteri-Menteri dalam Kabinet. Wakil Presiden
secara umum memiliki tugas untuk membantu Presiden dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya, secara khusus wakil Presiden memiliki tugas :
1)Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah dan mengusahakan
pemecahan masalah-masalah menyangkut tugas kesejahteraan rakyat.
2) Melakukan pengawasan operasional pembangunan dengan bantuan kementrian
atau departemen.
2. Pengertian Konstitusi.
Konstitusi bagi suatu negara adalah keseluruhan sistem aturan yang
menetapkan dan mengatur tata kehidupan kenegaraan melalui sistem pemerintahan
negara dan tata hubungan secara timbal balik antara pemerintahan negara dan orang-
seorang yang berada dibawah pemerintahannya (Supriatnoko : 2008).
Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menerjemahkan kata Constitution
(Inggris) dengan Undang-Undang Dasar. Dalam pemakaian istilah Undang-Undang
Dasar biasanya kita langsung membayangkan suatu naskah tertulis, karena semua
Negara dan Konstitusi 68
Undang-Undang Dasar adalah suatu naskah tertulis. Constitution lebih luas mencakup
kesuluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur secara
mengikat penyelenggaraan suatu pemerintahan. Konstitusi yang tertulis disebut
Undang-Undang Dasar dan konstitusi yang tidak tertulis disebut konvensi. Undang-
Undang dasar suatu negara adalah aturan-aturan pokok negara yang bersifat dasar dan
belum memiliki sanksi pemaksa atau sanksi pidana bagi penyelenggaraannya.
Konvensi adalah aturan-aturan pokok negara yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.
Pada hakikatnya konstitusi itu mengandung pokok-pokok sebagai berikut :
1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warganya
2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat
fundamental.
Sifat Konstitusi.
Formal : bahwa prosedur pembuatan konstitusi yang dilakukan harus secara
istimewa karena isinya penting, menyangkut nasib negara dan
rakyat seluruhnya.
Material, : bahwa isi konstitusi menyangkut hal-hal yang bersifat dasar atau
pokok bagi rakyat dan negara.
Fleksibel : konstitusi itu mudah mengikuti perkembangan jaman, memuat hal-
hal yang pokok, dan untuk mengubahnya tidak memerlukan
prosedur yang istimewa, cukup dilakukan oleh badan pembuat
Undang-Undang biasa.
Kaku (rigid) : jika konstitusi itu tidak mudah mengikuti perkembangan jaman,
memuat hal-hal yang pokok dan pembuat konstitusi menetapkan
prosedur perubahan yang tidak mudah.
Perlu diketahui bahwa yang menentukan perlu atau tidaknya suatu konstitusi
diubah adalah kekuatan politik yang berkuasa pada suatu orde. Betapa kakunya suatu
konstitusi akan tetapi bila kekuatan politik yang berkuasa pada orde itu menghendaki
perubahan, maka konstitusi akan diubah. Sebaliknya, walaupun konstitusi fleksibel
tetapi jika kekuatan politik yang berkuasa tidak menghendaki adanya perubahan,
konstitusi tetap tidak akan berubah.
Negara dan Konstitusi 69
Fungsi pokok konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan
terlindungi. Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau Undang-Undang
Dasar, setiap Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antar badan legislatif, eksekutf,
dan yudikatif.
b. Hak Asasi Manusia
c. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar
d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang
Dasar
Meskipun Undang-Undang Dasar bukanlah merupakan salah satu syarat untuk
berdirinya suatu negara serta penyelenggaraan negara yang baik, dalam
perkembangan zaman modern dewasa ini Undang-Undang Dasar mutlak diperlukan.
Sebab dengan Undang-Undang Dasar baik penguasa negara maupun masyarakatnya
dapat mengetahui aturan atau ketentuan yang pokok / mendasar mengenai
ketatanegaraannya. Undang-Undang Dasar sebagai hukum tertinggi harus ditaati baik
oleh rakyat maupun oleh alat-alat perlengkapan negara. Untuk menjamin agar
ketentuan Undang-Undang Dasar benar-benar diselenggarakan menurut jiwa dan
kata-kata sesuai dengan naskah, maka setiap negara membentuk lembaga / badan
yang berwenang terhadap Undang-Undang Dasar atau konstitusi. Di Indonesia
lembaga yang berwenang adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD).
B. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia
Konsepsi konstitusi negara RI bersumber pada Undang-Undang Dasar 1945,
dalam arti luas konstitusi Indonesia didasarkan pada Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh. Lebih lanjut kemudian dijabarkan dalam
berbagai produk peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme
pelaksanaan demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi atau Undang-Undang
Dasar 1945.
Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sebuah
konstitusi negara kita yang ditetapkan oleh para pendiri negara pada tanggal 18
Negara dan Konstitusi 70
Agustus 1945 menunjukkan bahwa negara Indonesia menganut konstitusionalisme,
konsep negara hukum dan prinsip demokrasi. Sebagai hukum dasar , Undang-Undang
Dasar 1945 bukan hanya merupakan dokumen hukum, tetapi juga mengandung aspek
lain seperti pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur
bangsa dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan negara.
Mekanisme demokrasi Pancasila tercantum dalam penjelasan Undang-Undang
Dasar 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam sistem pemerintahan negara sebagai
berikut :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
2. Indonesia menggunakan sistem konstutusional
3. Kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan MPR
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara dibawah Majelis
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada
DPR
7. Kekuasan kepala negara tidak tak terbatas
Perubahan / Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
Pada awal era reformasi, berkembang dimasyarakat banyaknya tuntutan yang
didesakkan oleh berbagai komponen bangsa termasuk mahasiswa dan pemuda.
Tuntutan itu antara lain sebagai berikut :
1. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Penghapusan doktrin dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
3. Penegakan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah
5. Mewujudkan kebebasan pers
6. Mewujudkan kehidupan demokrasi
Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang digulirkan beberapa kalangan masyarakat dan kekuatan sosial politik
didasarkan pada pandangan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM. Selain itu di dalamnya terdapat
pasal-pasal yang menimbulkan multi tafsir dan membuka peluang bagi
Negara dan Konstitusi 71
penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup dan KKN yang
memungkinkan kemerosotan kehidupan nasional di berbagai kehidupan nasional.
Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
pada era reformasi tersebut merupakan suatu langkah terobosan yang mendasar
karena pada era sebelumnya tidak dikehendaki adanya perubahan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945. Sikap politik pemerintah yang diperkukuh dengan dasar hukum
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 terntang referendum yang berisi kehendak
untuk tidak melakukan perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945. Dalam perkembangan selanjutnya, tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia.
Kemudian tuntutan itu diwujudkan secara komprehensif, bertahap, dan sistematis
dalam emapat kali perubahan pada empat kali sidang MPR sejak tahun 1999 sampai
dengan 2002. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, telah sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal 37 yang menyatakan MPR berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar dan untuk mengubah Undang-
Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR harus hadir.
Putusan diambil dengan pertsetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
yang hadir.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang dilakukan MPR merupakan upaya penyempurnaan aturan dasar guna lebih
memantapkan usaha pencapaian cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Perubahan dilakukan secara bertahap dan sistematis dalam empat kali
perubahan yang merupakan satu rangkaian dan satu sistem kesatuan. Perubahan
pertama dilakukan pada Sidang Umum MPR tahun 1999, perubahan kedua pada
sidang tahunan MPR tahun 2000, perubahan ketiga pada Sidang Tahunan MPR tahun
2001, dan perubahan keempa pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002.
Tujuan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 adalah untuk :
1. Menyempurnaakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan
nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila
Negara dan Konstitusi 72
2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan
rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan
paham demokrasi.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi
manusia yang sesuai dengan perkembangan paham hak asasi manusia dan
peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara
hukum dicita-citakan oleh Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia
Tahun 1945
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan
modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem saling
mengawasi dan saling mengimbangi yang lebih ketat an transparan, dan
pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi
perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman
5. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban
negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa,
menegakkan etika, moral an solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan
mewujudkan negara sejahtera.
6. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi
eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti
pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum.
7. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa
sesuai sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan bangsa
dan negara Indonesia dewasa ini sekaligus mengakomodasi kecendrungannya
untuk kurun waktu yang akan datang.
Negara dan Konstitusi 73
Latihan :
1. Tuliskan pengertian Negara serta sebutkan unsur-unsur negara !
2. Sebutkan lembaga-lembaga negara yang ada di Indonesia serta
jelaskan fungsi masing lembaga tersebut !
3. Tuliskan pengertian konstitusi dan jelaskan sifat-sifat konstitusi !
4. Bagaimana keterkaitan antara Negara dengan Konstitusi ?
5. Apa saja yang menjadi tuntutan Reformasi, dan apakah semua tuntutan
tersebut sudah tepenuhi ?
6. Jelaskan apa latar belakang dan tujuan amandemen / perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !
7. Identifikasi perubahan mana saja yang berhubungan dengan
pelaksanaan demokrasi di Indonesia !
Negara dan Konstitusi 74