Post on 06-Mar-2019
77
BAB III
PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK
A. Sejarah Kementerian Agama Kabupaten Demak
1. Profil Kementerian Agama Kabupaten Demak
Sebagaimana Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementrian Agama Provinsi Jawa
Tengah yang telah ditetapkan pada tanggal 16 Agustus dan
diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2012, maka
Susunan Organisasi Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Demak sebagaimana PMA nomor 13 tahun 2012 terdiri atas :
a. Subbag Tata Usaha
b. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
c. Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
d. Seksi Pendidikan Madrasah
e. Seksi Pendidikan Agama Islam
f. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
g. Penyelenggara Syariah
h. Kelompok Jabatan Fungsional (Buku Profil Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2014).
Adapun tugas untuk masing-masing seksi dijelaskan pada
pasal 430, yaitu:
78
1) Subbagian Tata Usaha
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan tehnis
dan perencanaan, pelaksanaan pelayanan dan pembinaan
administrasi keuangan dan barang milik negara di
lingkungan Kementrian Agama
2) Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang masyarakat Islam
3) Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang penyelenggara haji dan umroh
4) Seksi Pendidikan Madrasah
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang pendidikan Madrasah
5) Seksi Pendidikan Agama Islam
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang pendidikan Agama Islam
79
6) Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
7) Penyelenggara Syariah
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 429 mempunyai
tugas melakukan pelayanan, bimbingan tehnis,
pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di
bidang pembinaan Syariah.
Sedangkan pada Bab IV pasal 105 dinyatakan bahwa
kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai jenis jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahlian yang diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan jumlah jabatan
fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
(Buku Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
tahun 2014).
2. Visi dan Misi Kementerian Agama Kabupaten Demak
a. Visi dari Kementerian Agama Kabupaten Demak adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Demak yang taat beragama,
rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin”.
b. Adapun misinya adalah :
1) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama;
2) Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama;
80
3) Meningkatkan kualitas pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan;
4) Meningkatkan kualitas penyelenggara Haji;
5) Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
3. Tugas Dan Fungsi Kementerian Agama Kabupaten
Demak
a. Tugas
Kantor kementerian agama kabupaten atau kota
sebagaimana peraturan menteri agama RI NO,13 Tahun
2012 tentang Organisasi dan tata kerja instansi vertical
kementerian agama provinsi Jawa Tengah pasal 7
mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi
kementerian agama dalam wilayah kabupaten atau kota
berdasarkan kebijakan kepala kantor wilayah kementerian
agama provinsi dan ketentuan perundang-undangan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pasal 7, kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan dan penetapanvisi, misi, dan kebijakan
teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan
beragama kepada masyarakat di Kabupaten Demak.
2) Pelayanan ,bimbingan dan pembinaan di bidang haji
dan umrah.
81
3) Pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang
pendidikan madrasah, pendidikan agama dan
keagamaan.
4) Pembinaan kerukunan umat beragama
5) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
administrasi dan informasi.
6) Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian,
pengawasan dan evaluasi program dan
7) Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah,
instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tugas kementerian di Kabupaten Demak
(Buku Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Demak tahun 2014).
4. Kedudukan Kementerian Agama Kabupaten Demak
Sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama dan Peraturan Menteri Agama RI Nomor
2013 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah pasal 6
dinyatakan bahwa Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Buku
Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun
2014).
82
Kedudukan Kantor
a. Kabupaten / Kota : DEMAK
b. Alamat : JL. Bhayangkara Baru 8 A, Demak
c. Provinsi : Jawa Tengah
d. Telepon : 0291 685 260
e. Fax : 0291 685 260
5. Profil Pelaksana Haji Umroh ( PHU )
a. Nama : Hj. Rahmi Indah Suciati,SH,MH
Jabatan : Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kegiatan dan tugas :
1) Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan
pengelolaan system informasi di bidang
penyelenggaraan haji dan umrah
2) Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Penyelenggara
Haji dan Umrah
3) Menetapkan sasaran setiap tahun kegiatan
4) Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan
5) Membagi tugas dan menentukan penanggung
jawabnya
6) Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan
kegiatan di ingkungan Seksi Penyelenggara Haji dan
Umrah
7) Memantau pelaksanaan tugas para bawahan
8) Mengadakan rapat dinas dengan bawahan
9) Menyiapkan bahan konsep rapat koordinasi dan
penyusunan AKIP dan LAKIP
83
10) Melaksanakan pemberian bimbingan dan pelayan di
bidang haji dan umrah
11) Melakukan koordinasi dengan satuan kerja yang
terkait
12) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul
13) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap waktu
diperlukan
14) Menyiapkan konsep program kerja Kankemenag
Kab/Kota setingkat Seksi Penyelenggara Haji dan
Umrah
15) Melaksanakan tugas dan pemberian bimbingan dan
pelayanan Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah
b. Nama : H. Abdul Wahab ,SH
Jabatan : Penyusun Laporan Pengendalian BPS BPIH
Kegiatan & tugas jabatan:
1) Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
2) Menerima bukti setoran awal BPIH dan
mengklasifikasikan sesuai Bank Penerima Setoran
3) Menerima dan memverifikasi pengajuan pembatalan
BPIH
4) Membuat rekomendasi pembatalan BPIH
5) Menerima, merekap dan mengklasifikasikan bukti
pelunasan BPIH sesuai Bank Penerima Setoran
6) Mengawasi operasional KBIH, PPIU dan PIHK
7) Menginformasikan besaran, waktu dan jama'ah yang
berhak melunasi
84
8) Melakukan koordinasi dengan BPS BPIH perihal
migrasi BPS dan menginformasikan kepada Jamaah
9) Melakukan rekonsiliasi hasil rekap setoran awal BPIH
dengan BPS BPIH
10) Mendampingi jama'ah haji menuju embarkasi dan
menyambut kedatangan jama'ah di Debarkasi
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
12) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
c. Nama : Syariful Ajib, S.Sy
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran dan
Pembatalan Haji
Kegiatan & tugas jabatan :
1) Perekaman foto pendaftaran calon jama'ah haji
2) Perekaman sidik jari pendaftaran calon jama'ah haji
3) Entry data dan cetak SPPH
4) Merekap pendaftaran dan pembatalan jamaah haji
dalam SA BPIH
5) Mengolah data calon jemaah haji
6) Mengelola kegiatan PAOH
7) Mengelola jaringan siskohat
8) Mendampingi jama'ah haji menuju embarkasi dan
menyambut kedatangan jama'ah di Debarkasi
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
10) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
d. Nama : Amin Fadzilah
Jabatan : Penyusun Dokumen Haji
85
Kegiatan dan Tugas :
1) Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
2) Perekaman foto pendaftaran calon jama'ah haji
3) Perekaman sidik jari pendaftaran calon jama'ah haji
4) Membuat nominatif pengiriman lembar merah setoran
awal BPIH ke Kanwil
5) Mengupdate nama dan nomor paspor sesuai dengan
nomor porsi
6) Membuat nominatif pengiriman paspor untuk proses
visa
7) Mengentry pramanifest jamaah haji pada Siskohat
8) Melakukan penyelesaian administrasi penerbitan
paspor dan Dapih
9) Mendampingi jama'ah haji menuju embarkasi dan
menyambut kedatangan jama'ah di Debarkasi
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
11) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
e. Nama : Ani Susilowati
Jabatan : Pengelola Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Kegiatan dan Tugas :
1) Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
2) Menyusun konsep pembinaan dan bimbingan haji
3) Merencanakan jadwal bimbingan haji
4) Menyiapkan administrasi dan bahan bimbingan haji
5) Melakukan pendataan KBIH
6) Menyiapkan bahan pembinaan dan monitoring KBIH
86
7) Melakukan sinkronisasi metode pembinaan antara
Kementerian Agama dengan KBIH
8) Menerima dan melakukan verifikasi berkas
pendaftaran haji
9) Melakukan penyelesaian administrasi penerbitan
paspor dan DAPIH
10) Mendampingi jama'ah haji menuju embarkasi dan
menyambut kedatangan jama'ah di Debarkasi
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
12) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
f. Nama : Abdul Kharis
Jabatan : Pengembang Petugas Haji
6. Susunan Organisasi Kementerian Agama Kabupaten
Demak
Struktur organisasi Kementerian Agama Kabupaten
Demak secara umum digambarkan sebagai berikut:
87
Gambar 1
Bagan Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Demak Berdasarkan PMA No. 13 Tahun 2012
Bagan struktur diatas merupakan struktur umum
Kementerian Agama Kabupaten Demak. Dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan Kementerian Agama masing-masing seksi
memiliki struktur sendiri-sendiri, sedangkan nama yang
tercantum dalam struktur umum merupakan koordinator seksi.
Dalam skripsi ini penulis hanya meneliti seksi penyelenggara
haji dan umroh meliputi:
88
Gambar 2
Struktur Organisasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh
7. Deskripsi Pelayanan Ibadah Haji Di Kementerian Agama
Kabupaten Demak
a. Persyaratan
Setiap warga negara indonesia yang akan menunaikan
ibadah haji harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Beragama Islam
2) Berdomisili Indonesia
3) Sehat Jasmani dan Rohani
4) Bagi calon jama’ah haji wanita harus :
(a) Di ikuti oleh suami atau mahrom yang sah
(b) Tidak dalam keadaan hamil
5) Bukti setor Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH)
tahun yang bersangkutan.
89
b. Pendaftaran haji
Prosedur pendaftaran calon jama’ah haji dengan
sistem tabungan. alur pendaftaran calon jama’ah haji
mendaftar yaitu :
1) Pendaftaran dibuka sepanjang tahun dengan
menerapkan prinsip first comemfirst served (siapa
yang datang pertama akan dilayani dulu)
2) Calon jama’ah haji datang ke Bank Penerima Setoran
Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji yang sudah
bekerja sama dengan Kementrian Agama RI dan
sudah tersampung dengan SISKOHAT Kemenag
sesuai dengan domisili calon jama’ah haji untuk
membuka tabungan haji dan melakukan setoran awal
BPIH ke rekening Mentri Agama sebesar Rp.
25.000.000,- dengan membawa foto ukuran 3x4
biground putih sebanyak 6 lembar dan materai 6000
sebanyak 1 lembar.
3) Datang ke puskesmas atau klinik untuk memeriksa
golongan darah, tinggi badan, dan berat badan, bagi
calon jama’ah yang belum mengetahui golongan
darah, tinggi badan, dan berat badan.
4) Datang ke Kantor Kemenag Bagian Penyelenggaran
Haji Umrah setempat sesuai domisisli untuk :
(a) Mengisi Formulir Pendafaran Haji
(b) Membawa bukti validasi setoran awal dari bank
90
(c) Mengisi SPPH (Surat Pendafataran Pergi Haji)
yang akan diinput oleh pegawai haji dan umrah
dengan melampiran dokumen-dokumen
dipersyararan (Fotokopi KTP yang masih berlaku
sebanyak 1 lembar, Fotokopi Kartu Keluarga
sebanyak 1 lembar, Fotokopi Surat
Nikah/Ijazah/Akta Kelahiran sebanyak 1 lembar)
(d) Pengambilan foto berwarna ditempat langsung,
dengan latar belakang putih dan burukuran mukan
tampak 80%.
(e) Pengambilan sempel sidik jari (biometrik)/finger
print.
(f) Calon jam’aah haji mendapatkan nomor porsi.
(nomor porsi jamaah haji yang batal tidak dapat
digantikan).
(g) Membubuhkan tanda tangan di SPPH yang sudah
dicetak sebanyak 5 lembar oleh Pegawai Gara
Haji dan Umrah
(h) Menerima SPPH yang sudah disahkan dengan
ditanda tangani langsung oleh Kasi Bagian Gara
Haji dan Umrah
5) Calon jama’ah haji menunggu informasi pelunasan
BPIH ke rekening Menteri Agama melalui BPS BPIH
sebesar Rp. 25.000.000,- dengan membawa SPPH
yang telah disahkan oleh Pejabat Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. Bank Penerima Setoran Biaya
91
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) yang
online dengan SISKOHAT.
6) Setelah BPS BPIH mentransfer setoran awal BPIH ke
rekening Menteri Agama, Calon Jama’ah Haji
mendapatkan Nomor Porsi Haji. BPS BPIH mencetak
lembar Bukti Setoran Awal BPIH sebanyak 5
rangkap, lembar pertama, ketiga, keempat dan kelima
diberikan kepada Calon Jama’ah Haji (Nomor Porsi
Calon Jama’ah Haji yang batal tidak dapat
digantikan).
7) Calon Jama’ah Haji melaporkan dan menyerahkan
lembar ketiga (warna kuning), keempat (warna biru)
dan kelima (warna merah) bukti setoran awal BPIH
ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak.
8) Calon Jama’ah Haji menunggu informasi pelunasan
BPIH.
c. Tata Cara Pengurusan Paspor
Setiap jama’ah haji yang akan berangkat ke Arab
Saudi harus memiliki paspor biasa 48 halaman dan telah
memperoleh visa. Permohonan paspor dapat dilakukan
secara perorangan atau kolektif yang dikoordinir oleh
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Pengajuan
permohonan paspor dilakukan melalui Kantor Imigrasi
yang wilayah kerjanya meliputi domisili jama’ah haji atau
Kantor Imigrasi terdekat.
92
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengurusan
paspor adalah :
1) Jama’ah haji datang ke Kantor Imigrasi terdekat
dengan membawa: fotokopi KTP, Kartu Keluarga,
akta kelahiran, dan lembar bukti setoran lunas BPIH.
2) Mengisi formulir Permohonan Dokumen Imigrasi
(PERDIM) 11 dengan mengisi kolom nama minimal
3 suku kata.
3) Surat rekomendasi dari Kantor Kemenag Agama
Kabupaten/kota setempat.
4) Pengambilan foto biometric, wawancara, dan
penandatanganan paspor.
Jama’ah haji yang berdomisili di wilayah yang jarak
tempuhnya jauh dari Kantor Imigrasi diberikan pelayanan
Mobile Unit dalam penerbitan paspor sesuai dengan
ketersediaan peralatan yang ada.
Selanjutnya, data identitas calon jama’ah haji pada
paspor diintegritaskan dengan data pendaftaran jama’ah
haji yang ada di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji
Terpadu (SISKOHAT). Dalam hal paspor telah dimiliki
calon jama’ah haji dan masih berlaku paing sedikit enam
(6) bulan terhitung tanggal saat keberangkatan, dapat
digunakan untuk kegiatan ibadah haji.
Dalam pembuatan paspor, jama’ah tidak perlu
mengeluarkan uang lagi. Sebab, biayanya sudah ditutup
dana optimalisasi setoran awal biaya penyelenggaraan haji
93
sebesar Rp. 360.000,-/ jama’ah. Oleh karena itu, begitu
paspor jama’ah selesai diterbitkan oleh Kantor Imigrasi
segera diserahkan kepada petugas Kantor Kementerian
Agama kabupaten/kota untuk dikirim ke Kantor Wilayah
Kemenetrian Agama provinsi. Lalu Kantor Wilayah
Kementerian Agama provinsi mengirimkan ke Kantor
Kementerian Agama pusat (Kementerian Agama RI
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
tahun 2015).
d. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran Haji dikantor Kementerian Agama
Kabupaten Demak bagian penyelenggaran haji umrah
dilayanani setiap hari senin- jum’at mulai pukul 07.30 –
16.00 WIB, Khusus hari jum’at pelayanan pendaftaran
dimulai pukul 07.30 – 16. 30 WIB.
B. Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian
Agama Kabupaten Demak
Kementerian Agama Kabupaten Demak merupakan organisasi
atau lembaga keagamaan bagi masyarakat yang bertujuan untuk
mempermudah jama’ah untuk menjalankan rukun Islam yang ke
lima yaitu pergi haji.
Kementerian Agama Kabupaten Demak sebagai lembaga
sosial keagamaan, dalam melaksanakan tugas bimbingan diatur
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Pasal 30 Ayat 1
dalam rangka Pembinaan Ibadah Haji, masyarakat dapat
94
memberikan bimbingan Ibadah Haji, baik dilakukan secara
perseorangan maupun dengan membentuk kelompok bimbingan
(Depag RI, 2008: 10).
Penyelenggaraan haji selama ini dinilai kurang efektif dan
efisien. Hal ini turut mempengaruhi kualitas pemberian pelayanan
dan perlindungan kepada jamaah. Untuk itu upaya
penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah
haji harus ditingkatkan. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan
cara meningkatkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
kepada jamaah haji.
Kompleksitas permasalahan dalam penyelenggaraan ibadah
haji memerlukan adanya sistem manajemen yang dapat
menjalankan unsur-unsur manajemen yang meliputi man, money,
methods, machines, materials, market terhadap kegiatan
pelaksanaan haji demi terlaksananya penyelenggaraan ibadah haji
yang aman, lancar, nyaman, tertib, teratur dan ekonomis. Akan
tetapi, manajemen haji lebih dititik beratkan pada sektor jasa
pelayanan dengan memberikan kepuasan optimal kepada calon
jama’ah haji (Buku Pedoman Pembinaan KBIH, 2006: 3).
Dalam pelaksanaan manasik haji jadwal kegiatan digunakan
dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Jadwal kegiatan
merupakan suatu proses sistemik yang disepakati organisasi dalam
membangun keterlibatan di antara stakeholder utama tentang
prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap lingkungan
operasi, maka dalam hal itu jadwal kegiatan selalu dibutuhkan
95
dalam setiap tindakan, tanpa adanya jadwal kegiatan tinjauan akan
sulit didapat.
Untuk jadwal bimbingan manasik haji di Kementerian Agama
Kabupaten Demak tahun 2016 sebagai berikut :
Tabel 1
No. Bulan Jenis Kegiatan Keterangan
1 28 Juli
2016
Bimbingan Massal I Meliputi :
Kebijakan Pemerintah, Penjelasan
Umum Tentang Perhajian,
Bimbingan Ibadah Haji Dan
Umrah, Keselamatan
Penerbangan.
Gedung
IPHI
Demak
2
1
Agustus
2016
Bimbingan Massal Meliputi :
Bimbingan Perjalanan Haji di
Bandara, Bimbingan Kesehatan
Haji, Akhlak dan Adat Istiadat
Bangsa Arab, Bimbingan Ziarah,
Pemutaran Vidio Manasik,
Layanan Perjalanan Haji dari
Daerah Ke embarkasi.
Gedung
IPHI
Demak
5
3
Agustus
2016
Checking Kesehatan Di
puskesmas
Kecamatan
masing-
masing
3
6
Agustus
2016
Bimbingan Massal Meliputi :
Praktek Lapangan, Peragaan
Pakaian Ihram, Hak Dan
Kewajiban Jama’ah.
Gedung
IPHI
Demak
4 Agustus
Perkiraan Pelunasan Gedung
IPHI
Demak
6
15
Agustus
2016
Bimbingan Massal II Meliputi :
Pemantapan Penyusunan Kloter,
Karom, Karu, Pemantapan
Pelaksanaan Manasik Haji
Gedung
IPHI
Demak
96
No. Bulan Jenis Kegiatan Keterangan
Pengarahan Pemberangkatan dan
Pemulangan.
7
26
Agustus
2016
Perkiraan Pemberangkatan
Jama’ah Kloter Pertama.
PPIH
Donohudan
8
27
Agustus
2016
Pelepasan Jama’ah Calon Haji
Kab. Demak Tahun 2016
Alun-alun
Demak
9
15
Oktober
2016
Pemulangan Jama’ah Haji Dan
Mengayubogya Haji 2016
Alun-alun
Demak
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
Setiap kegiatan manasik haji, tentunya memiliki beberapa
tahap yang hendak dicapai agar apa yang telah direncanakan dapat
terealisasi dengan baik sesuai tujuan yang ada. Begitu pula dengan
pelaksanaan manasik haji di Kementerian Agama Kabupaten
Demak, yang memiliki persiapan tersendiri dalam upaya
pelaksanaan manasik haji adalah sebagai berikut:
1. Tempat dan Waktu dalam Bimbingan Manasik Haji
Tempat merupakan salah satu komponen yang terpenting
dan sangat mendukung dalam hal mengadakan kegiatan atau
acara baik bersifat individu maupun bersifat
kolektif/kelompok. Begitu pula dalam pelaksanaan bimbingan
manasik haji membutuhkan tempat untuk melaksanakan
bimbingan tersebut. Karena jika tidak ada tempat dalam
pelaksanaan bimbingan manasik haji ini maka semuanya tidak
akan terlaksana secara maksimal.
97
Acara pelaksanaan bimbingan manasik haji yang diawali
dengan penyampaian materi manasik haji secara kelompok
ditempatkan di KUA Kecamatan, sedangkan pelaksanaan
bimbingan manasik haji secara massal dilakukan di gedung
IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kota Demak,
Mengingat dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji
membutuhkan beberapa properti, sehingga tempat yang
digunakan harus lebih luas. Dalam bimbingan manasik haji ini
dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 – 15 Agustus 2016
dimulai pukul 07.00 WIB s/d selesai (Wawancara dengan
kepala seksi haji Hj. Rahmi Indah Suciati, SH, MH pada
tanggal 20 April 2017).
2. Persiapan dalam Bimbingan Manasik Haji
a. Adanya Peran Pembimbing
Peran pembimbing adalah memberikan motivasi serta
pengarahan kepada orang-orang yang akan dibimbingnya.
Sedangkan pengertian pembimbing itu sendiri adalah
seseorang yang telah memiliki keahlian khusus untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan tentang manasik
haji secara langsung pada calon jama’ah haji nantinya.
Dalam hal ini yang menjadi pembimbing adalah para
petugas yang telah disediakan oleh pihak panitia
penyelenggara manasik haji yaitu pihak Kementerian
Agama bidang birokasi haji dan umroh.
Pembimbing juga bertanggung jawab atas
berlangsungnya bimbingan manasik haji, dengan
98
mengadakan koordinasi pada panitia untuk bisa
bekerjasama dalam mengkondisionalkan sarana prasarana
yang berkaitan dengan bimbingan manasik haji tersebut.
Maka pembimbing harus benar-benar fokus pada calon
jama’ah haji dalam memberikan bimbingan agar
bimbingan manasik haji yang diberikan pada calon
jama’ah haji yang usianya berbeda-beda tersampaikan
secara baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
b. Bimbingan Manasik Mandiri
Bimbingan manasik yang diberikan oleh para
pembimbing kepada calon jama’ah haji, dengan tujuan
agar dalam bimbingan manasik haji yang diikuti oleh
seluruh calon jama’ah haji Kabupaten Demak berjalan
dengan sempurna. Dan calon jama’ah haji nantinya telah
memiliki bekal dalam bimbingan tersebut. Bimbingan
mandiri yang meliputi, bimbingan memakai baju ihram,
melaksanakan thowaf, dilanjutkan dengan sa’i, kemudian
tahalul, melontar jumroh, wukuf di Padang Arafah dan
bermabit di Musdzalifah. Setelah itu calon jama’ah haji
juga diberikan pengetahuan mengenai niat-niat yang
terkandung di dalamnya, dengan cara diberikan selebaran
yang berisi niat dan do’a-do’a.
3. Peserta Manasik Haji
Adapun data calon jama’ah haji yang mengikuti
bimbingan manasik haji berdasarkan jenis kelamin seperti
pada tabel di bawah ini:
99
Tabel 2
Data Jama’ah Haji yang Mengikuti Bimbingan Manasik Haji
di Kementerian Agama Kabupaten Demak
Tahun 2016
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 339
2 Perempuan 431
(Sumber: Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak)
4. Prosesi Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Demak
a. Pembukaan Manasik Haji Kabupaten Demak
Pembukaan manasik haji dilaksanakan pada pukul
07.00 WIB yang bertempat di gedung IPHI Demak.
Pembukaan manasik ini sebagai simbolis telah
didukungnya acara bimbingan manasik haji, yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten
Demak bidang penyelenggara haji dan umroh, yang
bekerjasama dengan IPHI Demak. Pembukaan bimbingan
ini dibuka secara langsung oleh Bapak H.M Natsir Bupati
Demak. Dalam penyampaian pembukaan tersebut, Bapak
H.M Natsir menjelaskan maksud dan tujuan
diselenggarkannya bimbingan manasik haji. Dalam
sambutan pembukaan Bapak H.M Natsir menjelaskan
bahwa:
“Bimbingan manasik haji merupakan upaya yang
paling efektif dan efesien dalam pembekalan ilmu
agama untuk mereka yang akan pergi ke tanah suci,
mengingat usia mereka yang sudah dewasa sehingga
apa yang kita berikan dan praktekan pada calon
100
jama’ah haji tersebut akan terekam secara cepat pada
memori otak mereka. Selain itu, mengingat juga
dengan adanya perkembangan teknologi yang
berkembang di zaman sekarang ini yang telah
terkontaminasi oleh budaya barat juga dapat memicu
calon jama’ah haji untuk mengikuti
perkembangannya. Untuk itu, tujuan dari bimbingan
manasik haji adalah pemberian bekal ilmu agama
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
calon jama’ah haji tentang ibadah haji, dan
pengenalan tentang manasik haji sebagai rukun Islam
yang ke lima dengan dipraktekkan secara langsung
oleh calon jama’ah haji”.
b. Pembekalan Materi Manasik Haji
Setelah acara pembukaan manasik haji dilaksanakan
acara yang kedua yaitu pembekalan materi mengenai
manasik haji. Pembekalan tersebut dimulai pukul 08.00-
12.00 WIB yang dilaksanakan di KUA Kecamatan.
Penyampaian materi tersebut disampaikan langsung
dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian
Agama Kabupaten Demak beserta ketua panitia
pelaksanaan manasik haji dari KUA Kecamatan.
Adapun materi yang disampaikan dalam pembekalan
tersebut adalah sebagai berikut:
101
Tabel 3
JADWAL BIMBINGAN MANASIK HAJI KELOMPOK
TAHUN 1437 H/2016 M KECAMATAN
No Hari/Tanggal Waktu Materi
1 Senin,
01 Agustus 2016 08.00-12.30
Bimbingan Manasik
Haji dan Umroh
2 Selasa,
02 Agustus 2016 08.00-12.30
- Kebijakan
Penyelenggaraan Ibadah
Haji Tahun 2016, Adat
Istiadat Masyarakat
Arab dan Hikmah Haji.
- Bimbingan Kesehatan
3 Rabu,
03 Agutus 2016 08.00-12.00
Proses Perjalanan Haji
dan Umroh
4 Kamis,
04 Agustus 2016 07.30-16.00
Bimbingan Pelaksanaan
Haji Dan Umroh
5
Jum’at,
05 Agustus 2016 07.30-16.30
Bimbingan dan Teori
Pelaksanaan Arbain,
Ziarah, Praktek Ibadah
6 Sabtu,
06 Agustus 2016 07.30-12.00
Praktek Manasik Haji
Massal
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
Setelah melaksanakan bimbingan manasik haji secara materi,
jama’ah haji dibimbing untuk melaksanakan bimbingan manasik haji
secara praktek. Di bawah ini adalah daftar pemandu praktek manasik
haji kelompok atau kecamatan pada tahun 2016.
102
Tabel 4
DAFTAR PEMANDU PRAKTIK MANASIK HAJI TAHUN
2016 KECAMATAN
No Pemandu Nama Kendaraan
1
Penasehat
Penanggung
Jawab
Koordinator
Pemandu
H. Muhaimin,
S.Pd.I,MH
Drs. H. Muhammad
Thobiq, M.SI
Hj. Rahmi Indah
Suciati, SH, MH
2
Regu I Amin Fadzilah
Regu II
1. Hj. Ani
Susilowati
2. H. Suwarno,
S.Pd.I
H. Suwarno,
S.Pd.I
Regu III Drs. H. Ahmad
Ana, M.Si
Drs. H. Ahmad
Anas, M.Si
Regu IV H. Abdul Wahab,
SH
H. Abdul Wahab,
SH
3 Pakaian Ihrom HM. Mudzir, S.Ag HM. Mudzir,
S.Ag
4 Publikasi / Humas 1. Abdul Kharis
2. Musyafak, S.HI
Abdul Kharis
5 Pembantu Umum Nur Taklis
6 Pemasang
Ka’bah, Jamarot
1. Syariful Ajib,
S.Sy
2. Siti Sundari
Syariful Ajib,
S.Sy
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
c. Persiapan Bimbingan Manasik Haji
Pelaksanaan bimbingan manasik haji merupakan
acara inti yang diselenggarakan oleh segenap panitia
Kementerian Agama Kabupaten Demak. Bimbingan
manasik haji tersebut dilakukan di KUA Kecamatan pada
103
pukul 08-00 WIB s/d selesai. Di KUA Kecamatan telah
tertata rapi susunan alat peraga yang digunakan untuk
pelatihan manasik haji. Dan di sana juga terdapat
beberapa miniatur Ka’bah, tempat untuk melontar jumroh,
tempat Padang Arofah, tempat bermabit di Mina, dan
tempat untuk bertahalul.
Dalam bimbingan ini segenap panitia manasik haji
telah menghadirkan secara langsung narasumber yang
berkompeten dan sekaligus sebagai pembimbing manasik
haji nantinya. Para pembimbing tersebut ditugaskan untuk
memberikan pengarahan dalam bimbingan manasik haji
dari awal sampai selesai. Bimbingan manasik haji yang
berlangsung di gedung IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia) dan di KUA Kecamatan ini disambut dengan
antusias oleh calon jama’ah haji.
Setelah persiapan di KUA Kecamatan, kemudian
calon jama’ah haji dibimbing oleh salah satu pembimbing
manasik haji dari KUA Kecamatan, yang memimpin dari
awal sampai akhir bimbingan manasik haji tersebut.
Pembimbing disini memberikan pelatihan seutuhnya dan
bertanggung jawab penuh atas semua yang menjadi
kewajibannya dalam menyampaikan bekal materi yang
terkait dengan ibadah haji kepada calon jama’ah haji.
Selain pembimbing yang memegang tanggung jawab
seutuhnya juga terdapat segenap panitia penyelenggara
bimbingan manasik haji dari Kementerian Agama. Dalam
104
hal ini pembimbing yang ditunjuk telah benar-benar
menguasai tentang bagaimana cara pelaksanaan manasik
haji, layaknya seperti pelaksanaan ibadah haji secara
sungguhan. Sehingga ilmu yang disampaikan nantinya
dapat tersampaikan secara baik sesuai dengan tujuan
diselenggarakannya pelatihan manasik haji.
d. Wukuf di Padang Arofah
Pelaksanaan wukuf di Arofah yaitu mulai dari
tergelincirnya matahari sampai terbitnya fajar. Pada saat
bimbingan ini calon jama’ah haji diberikan pengertian
bahwa yang namanya wukuf itu berdiam diri dan
memperbanyak berdzikir kepada Allah SWT dari saat
tergelincirnya. Tempat yang dijadikan untuk wukuf di
Arofah di halaman KUA Kecamatan.
e. Mabit di Musdzalifah dilanjutkan dengan Mabit di Mina
Bimbingan mabit di Musdzalifah dan di Mina
dilakukan di halaman KUA Kecamatan. Para pembimbing
menjelaskan pada calon jama’ah haji bahwa yang
dinamakan dengan mabit itu bermalam, yang dilakukan
oleh orang ibadah haji setelah menempuh perjalanan jauh.
Ketika bermabit yang dilakukan oleh jamaah haji
sungguhan mereka memperbanyak amalan-amalan untuk
mendekatkan diri pada Allah SWT.
Penjelasan mengenai mabit di Musdzalifah dan Mina
tersebut hanya sebagai bekal untuk calon jama’ah haji
nantinya, karena dalam bimbingan ini calon jama’ah haji
105
hanya duduk dan mendengarkan pembimbing
menjelaskan pengertian dari Musdzalifah dan Mina.
f. Pelaksanaan Thowaf
Pelaksanaan thowaf dilakukan di halaman KUA
Kecamatan, dengan diikuti oleh para petugas sebagai
pendamping calon jama’ah haji. Masih pada pengarahan
pembimbing, calon jama’ah haji dengan antusiasnya
mengikuti apa yang menjadi arahan pembimbing dari
setiap tahap bimbingan manasik haji. Do’a-doa dan niat
yang telah diajarkan pada mereka juga menjadi bekal
ketika melaksanakan manasik tersebut, akan tetapi ada
kalanya jama’ah yang berusia lanjut lupa dengan do’a
tersebut maka para petugas wajib mengingatkan agar
calon jama’ah haji tidak tertinggal dalam pelaksanaannya.
g. Pelaksanaan Sa’i
Sa’i adalah perjalanan dari bukit Shofa ke Marwa
sebanyak 7 kali perjalanan, yang berawal dari Shofa dan
berakhir di Marwa. Dalam bimbingan ini calon jama’ah
haji juga dilatih untuk berlari-lari kecil dengan tempat
yang telah tertata yang diibaratkan sebagai bukit Shofa
dan Marwa. Sa’i dilakukan setelah melakukan thowaf.
Calon jama’ah haji begitu santai mengikuti semua tahap
bimbingan yang diarahkan oleh pembimbing manasik
haji. Suasana Sa’i hanya bisa tergambarkan sebagian,
karena banyaknya para peserta sehingga sulit untuk
mengambil gambar.
106
h. Melontar Jumroh
Melontar jumroh dilakukan berurutan dari mulai
jumroh Ula, Wustho dan Aqobah. Sebelumnya calon
jama’ah haji telah diberikan arahan untuk membawa
kerikil batu dari rumah masing-masing. Terlebih calon
jama’ah haji yang jauh-jauh hari telah diberikan pelatihan
khusus dalam melontar jumroh, mengingat terdapat
jama’ah yang usia lanjut ketika dalam melempar batu
tentunya tidak akan bisa terkena sasaran. Maka dari itu
para pembimbing manasik haji telah mempersiapkan
terkait dengan hal sedemikian rupa. Dengan adanya
perhatian khusus tersendiri dari para pembimbing, calon
jama’ah haji juga merasa benar-benar diperhatikan dan
semuanya akan berdampak pada diri jama’ah masing-
masing.
i. Pelaksananaan Tahalul
Pengertian Pelaksanaan bertahalul diberikan pada
calon jama’ah haji, agar mereka mengerti bahwa ketika
selesai melaksanakan ibadah haji ada yang dinamakan
tahalul. Tahalul yaitu memotong rambut sedikitnya 3
helai. Dengan diberikannya pengertian tersebut calon
jama’ah haji menjadi lebih mengerti bahwa tahalul harus
memotong rambut paling sedikitnya 3 helai. Dan pada
bimbingan manasik haji seorang pembimbing yang
bertugas dalam proses tahalul ini memotong rambut
perwakilan dari peserta dengan menggunakan gunting.
107
Cara tersebut hanya sebagai simbolis berakhirnya proses
bimbingan manasik haji, dari sekian tahap yang telah
dilakukan oleh calon jama’ah haji dari awal sampai akhir
pelatihan.
5. Materi Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji
Melakukan bimbingan manasik haji oleh calon
jama’ah haji dalam melaksanakan bimbingan selama
manasik haji adalah sebagai berikut:
a) Memakai Baju Ihram
b) Wukuf di Arofah 1 Kali
c) Mabit di Musdzalifah dan Mina 1 Kali
d) Pelaksanaan Thowaf 7 Kali Putaran
e) Sa’i lari-lari kecil dari bukit Shofa ke Marwa 7 Kali
f) Melontar Jumrah (Ula, Wustho,Aqobah) 3 Kali
g) Mencukur Rambut (Tahalul) 3 Helai
h) Tertib
6. Agenda Kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji
Melihat jadwal penyelenggaraan ini diikuti oleh 770
jama’ah dari semua Kabupaten Demak yang terdapat pada
tabel di bawah ini:
108
Tabel 5
TABEL BIMBINGAN MANASIK HAJI KABUPATEN DEMAK
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 1437 H/2016 M No Tingkat JADWAL PELAKSANAAN
TEMPAT A Kab.Demak 1 2 3 4 5 6
1. GD. IPHI
Kab. Demak
B Kecamatan 2. GD. IPHI
Kab. Demak
1 Bonang 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
Kecamatan
Bonang
2 Demak 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Demak
3 Dempet 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Dempet
4 Gajah 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Gajah
5 Guntur 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Guntur
6 Karanganyar 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/2
016
KUA
kecamatan
Karanganyar
7 Karangawen 1/8
/2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/2
016
KUA
kecamatan
Karangawen
8 Karangtengah 1/8
/2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8
/2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Karangtengah
9 Kebonagung 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8
/2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Kebonagung
10 Mijen 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Mijen
11 Mrangggen 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Mranggen
12 Sayung 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8
/2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Sayung
13 Wedung 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Wedung
14 Wonosalam 1/8/
2016
2/8/
2016
3/8/
2016
4/8/
2016
5/8/
2016
6/8/
2016
KUA
kecamatan
Wonosalam
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2016
109
Panitia penyelenggara manasik haji mengagendakan
kegiatan tersebut, yang bertujuan untuk mempermudah dalam
mengkondisikan para peserta lainnya. Adapun agenda yang
telah dibuat dilaksanakan pada waktu yang sama antar
Kecamatan (Wawancara dengan Bapak Syariful Ajib, S.Sy
pada tanggal 10 Mei 2017).
Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan bimbingan manasik
haji di Kabupaten sebagai berikut:
Tabel 6
JADWAL BIMBINGAN MANASIK MASSAL I TAHUN 2016
KABUPATEN DEMAK Hari/
tanggal Waktu Materi Petugas/turor
Kamis,
28 Juli
2016
07.00-08.00 Pendaftaran Peserta Panitia
08.00-08.30 Persiapan Upacara Pembukaan Panitia
08.30-09.50 1. Pembukaan Panitia
2. Pembacaan Ayat Suci Al-
Qur’an
Panitia
3. Laporan Panitia Penyelenggara Kepala Kankemenag
Kab. Demak
4. Sambutan-sambutan:
a. Ketua IPHI Kab. Demak
b. Bupati Demak dilanjutkan
membuka secara resmi Bimbingan Manasik Haji Tahun 2016.
Saifudin Zuhri
H.M Natsir
5. Do’a/Penutup Panitia
09.50-10.00 Persiapan Penyajian Materi Panitia
10.00-10.45 Kebijakan pemerintah di bidang
perhajian UU No. 17/1999 Jo UU
No. 13/2008
Kakanwil Kemenag
Prov. Jateng
10.45-11.30 Penjelasan Umum tentang
Perhajian
Kasi PHU Kemenag
Kab. Demak
11.30-13.00 Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh H. Suwarno, S.Pd.I
13.00-14.00 Penutupan Panitia
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
110
Tabel 7
JADWAL BIMBINGAN MANASIK MASSAL II TAHUN 2016
KABUPATEN DEMAK
No. Waktu Materi Nara sumber Keterangan
1
08.00-09.30 Pembukaan dan Sambutan
Pengarahan Pembinaan
Pelayanan Haji Tahun 2016
Drs. H.
Muhammad
Thobiq, M.SI
Kakankeme
nag Kab.
Demak
2 09.30-10.15 Pemantapan Penyusunan
Kloter, Karu dan Karom Hj. Rahmi Indah Suciati,
SH, MH
Kasi PHU Kemenag
Kab. Demak
3
10.15-12.00 Pemantapan Pelaksanaan
Manasik Haji Tahun 2016
Drs. H. Saifudin
Zuhri
Ketua
Daerah IPHI
Kab. Demak
4
12.00-12.45 Pengarahan
Pemberangkatan dan
Pemulangan Jama’ah dan Daerah Ke Embarkasi
(PP)
H. Muhaimin,
S.Pd.I,SH
Kasubbag
TU
Kemenag Kab. Demak
5 12.45-13.00 Acara Penutupan Panitia Team
Panitia
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
C. Penerapan Manajemen Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji
di Kementerian Agama Kabupaten Demak
1. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Pelaksanaan
Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama
Kabupaten Demak
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dalam sebuah
kegiatan manajemen. Perencanaan digunakan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam
pengelolaan Kementerian Agama Kabupaten Demak salah
111
satu fungsi yang sangat penting untuk memajukan semua
pelaksanaan bimbingan manasik haji. Sebagaimana
diungapkan oleh Ibu Rahmi Indah Suciati:
“Dalam sebuah kegiatan bimbingan manasik haji
yang dilakukan oleh Kementerian Agama tentu saja
memiliki planning atau rencana untuk membuat kegiatan
ini menjadi sukses dan tanpa ada hambatan. Dan cara itu
kita wujudkan dengan cara yang pertama bermusyawarah
atau rapat harian setiap pada waktu kerja kantor dengan
para pembimbing tentang bagaimana proses pelaksanaan
bimbingan tersebut, kemudian planning yang kedua
semua pembimbing harus benar-benar fokus kepada calon
jama’ah haji tentang pematangan materi sebelum
bimbingan manasik haji dilaksanakan, yang ketiga
pembimbing menyeragamkan dengan jama’ah haji
mengenai pemakaian baju ihram, supaya tidak ada
perbedaan antara pembimbing dengan jama’ah haji.
Mengingat juga calon jama’ah haji yang usia mereka tentu
memiliki banyak pertanyaan yang harus dijawab ketika
bertanya” (Wawancara oleh Ibu Rahmi Indah Suciati
selaku KASI PHU, 19 Juni 2017).
Adapun persiapan perencanaan yang dilakukan oleh
pihak Kementerian Agama Kabupaten Demak adalah
sebagai berikut:
112
Tabel 8
No Bulan Jenis kegiatan Keterangan
1. 10 Mei
2016
Rapat harian oleh para
panitia meliputi: rapat
koordinasi pembagian tugas
dalam membimbing jama’ah
haji, rapat dengan pengelola
Kemenag, rapat dengan
panitia IPHI Demak, dan
rapat
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
2. 17 Mei
2016
Rapat tindak lanjut para
panitia meliputi: proses
pelaksanaan manasik haji,
sumber dana, sarana dan
prasarana, pemberian
bimbingan manasik haji, dan
kostum (baju ihram) untuk
calon jama’ah haji
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
3. 23 Mei
2016
Rapat pemberian materi
seputar pengertian ibadah
haji dan niat-niatnya,
memberikan selebaran yang
berisi niat-niat haji,
menyeragamkan baju yang
dipakai oleh panitia dan
pembimbing ketika manasik
haji nanti.
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
4. 02 Juni
2016
Bimbingan manasik haji
oleh para pembimbing
meliputi: penjelasan tentang
ibadah haji, niat-niat ibadah
haji, syarat dan rukun ibadah
haji dengan memberikan
selebaran foto copy tersedia.
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
5. 08 Juni
2016
Praktik bimbingan manasik
haji meliputi: memakai baju
ihram, wukuf, sa’i dan
thowaf dengan miniatur
Di Gedung IPHI
Demak
113
ka’bah, melempar jumrah
dengan kerikil, pelafalan
niat-niat yang ada dalam
syarat dan rukun haji.
6. 16 Juni
2016
Bimbingan manasik haji
dilakukan setiap hari pada
jam kerja untuk pematangan
materi pada calon jama’ah
haji.
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
7. 22 Juli
2016
Evaluasi mengenai persiapan
bimbingan manasik haji
yang telah disediakan dan
pembagian baju ihram untuk
calon jama’ah haji.
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
8. 15 Agustus
2016
Pengumuman pembagian
kloter sesuai dengan urutan
kecamatan dan kota yang
telah ditentukan oleh panitia.
Di Gedung IPHI
Demak
9. 26 Agustus
2016
Cheking akhir oleh para
panitia sebelum
pemberangkatan bimbingan
manasik haji.
Di Kementerian
Agama Kabupaten
Demak
(Sumber data: Dokumentasi Kementerian Agama Kabupaten Demak, 19 Juni 2017)
Berdasarkan pernyataan di atas, bisa dipahami bahwa
sistem perencanaan yang digunakan oleh pihak
Kementerian Agama Kabupaten Demak dapat dilihat dari
rapat harian pengurus dan panitia penyelenggara ibadah
haji. Dalam setiap kesempatan rapat dibahas persiapan
bimbingan manasik haji, kemudian sarana prasarana yang
dibutuhkan untuk persiapan bimbingan manasik haji dari
pihak Kementerian Agama Kabupaten Demak,
dilanjutkan dengan pemberian materi tersendiri mengenai
pengertian haji dan niat-niat yang ada di dalamnya,
114
kemudian yang terakhir penyeragaman antara panitia dan
pembimbing harus sama-sama memakai baju sesuai
dengan peraturan kantor yaitu baju dinas. Perencanaan
dalam hal persiapan secara fisik lainnya adalah dengan
menyediakan tempat dan alat peraga untuk bimbingan
manasik haji.
Perencanaan di sini tidak hanya berupa perencanaan
fisik saja, tapi juga perencanaan dalam hal lain, seperti
perencanaan anggaran dana yang akan digunakan untuk
pelaksanaan bimbingan manasik haji tersebut. Rancangan
anggaran dana ini telah disepakati ketika pihak pengelola
mengadakan rapat harian pengurus dan panitia. Hasilnya
dari kesepakatan tersebut adalah anggaran dana
diambilkan dari angaran yang sudah ditetapkan oleh
Kementerian Pusat yang di operasionalkan untuk
pelaksanaan manasik haji. (Wawancara oleh Bapak
Syariful Ajib, 19 Juni 2017 ).
b) Pengorganisasian
Dalam setiap melaksanakan kegiatan atau acara di
PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah) tersebut di bawah
koordinasi Kementerian Agama Kabupaten Demak baik
dalam bidang sosial maupun agama. Sehingga dalam
setiap menjalankan progam kerja ataupun mengadakan
kegiatan yang berhubungan dengan bidang PHU
(Penyelenggara Haji dan Umrah) harus mendapat
115
persetujuan dari pihak pengelola Kementerian Agama
Kabupaten Demak.
Pengorganisasian disini digunakan untuk
mengelompokkan orang-orang sesuai dengan tugas
masing-masing guna mengelola program kerja sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak
Syariful Ajib:
“Di PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah) ini
termasuk dalam bagian bidang seksi di lembaga
Kementerian Agama Kabupaten Demak. Jadi setiap
Lembaga pasti memiliki bapak atau induk yang
melindungi dalam setiap kegiatan maupun setiap program
kerja. Dan dalam setiap naungan yang melindungi
Kementerian Agama Kabupaten Demak ini memiliki
struktur organisasi. Selain bidang PHU (Penyelenggara
Haji dan Umrah) struktur dalam Kementerian Agama
Kabupaten Demak meliputi seksi pendidikan madrasah,
seksi PD dan Pontren, seksi Pendidikan Agama Islam,
seksi Bimas Islam dan seksi penyelenggara Syariah.
Bidang PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah) juga
memliki struktur organisasi sendiri” (Wawancara oleh
Bapak Syariful Ajib selaku pengoperasional SISKOHAT,
19 Juni 2017).
Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh
Bapak Syariful Ajib, dapat dilihat bahwa pengelolaan
pada setiap kegiatan yang ada di PHU (Penyelenggara haji
dan Umrah) ini dibawah naungan Kementerian Agama
Kabupaten Demak. Walaupun ada campur tangan dari
pihak KUA Kecamatan, akan tetapi untuk segala urusan
116
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan baik yang
diadakan oleh pengurus Kementerian Agama Kabupaten
Demak harus meminta izin terlebih dahulu kepada
pengelola pusat, karena telah ditetapkan struktur
organisasi yang berurutan dari struktur organisasi yang
paling atas yaitu pengelola se-Kabupaten Demak dan baru
struktur organisasi dari kecamatan.
Untuk mempermudah rencana pelaksanaan manasik
haji di Kementerian Agama Kabupaten Demak
mengangkat beberapa kepanitiaan meliputi:
Tabel 9
SUSUNAN PANITIA PELAKSANAAN BIMBINGAN
MANASIK HAJI TAHUN 2016 KABUPATEN DEMAK
NO NAMA JABATAN DINAS JABATAN
/ TUGAS
1 Drs. H. Muhammad Thobiq, M.SI
Kepala Kankemenang Kab. Demak
Penanggung Jawab
2 Hj. Rahmi Indah Suciati, SH, MH
Kasi PHU Kemenag Kab. Demak
Ketua
3 Syariful Ajib, S.Sy Penyusun Bahan Pendaftaran dan Pembatalan
Haji
Sekretaris
4 H. Muhaimin, S.Pd.I,MH Kasubbag TU Anggota
5 HM. Abdul Wahab, SH Penyusun Laporan Pengendalian BPS BPIH
Anggota
6 Amin Fadzilah Penyusun Dokumen Haji Anggota
7 Abdul Kharis Pengembang Petugas Haji Anggota
8 Hj. Ani Susilowati Pengelola Penyelenggaraan
Haji dan Umroh
Anggota
9 Musyafak, S.HI Pranata Humas Anggota
10 HM. Mundzir, S.Ag Analis Perencana Anggota
11 Drs. H. Sauli Analis Perencana Anggota
12 Siti Sundari Analis Kepegawaian Anggota
13 Nur Taklis Pengadministrasian Umum Anggota
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak
117
c) Penggerakan
Langkah-langkah berikutnya setelah merencanakan
dan mengorganisasikan seluruh komponen yang ada
dalam persiapan pelaksanaan bimbingan manasik haji
yang dilakukan selanjutnya adalah penggerakan
sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Rahmi Indah
Suciati:
“Kegiatan manasik haji ini bukan pertama kali
dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Demak
melainkan sudah kesekian kalinya, meskipun dalam
kegiatan ini penyelenggaraannya bekerjasama dengan
berbagai pihak seperti IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia) dan KUA Kecamatan yang merupakan
kegiatan oleh bidang PHU (Penyelenggara Haji dan
Umrah). Sistem penggerakan yang saya lakukan yaitu
dengan menggerakan semua panitia dan pembimbing
untuk membantu menjelaskan bagaimana pengertian
ibadah haji, rukun dan syarat wajib haji terlebih dahulu,
serta memberikan pemanasan tata cara berhaji dengan
memberikan praktik ibadah haji pada calon jama’ah
haji.” (Wawancara oleh Ibu Rahmi Indah Suciati selaku
KASI PHU, 19 Juni 2017).
Penggerakan dalam proses pengelolaan yang
dilakukan oleh Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan
Umrah merupakan salah satu proses kelanjutan dari
persiapan pelaksanaan manasik haji yang telah
diagendakan. Maksudnya, setelah adanya koordinasi
bahwa akan diselenggarakan manasik haji dari segenap
panitia ibadah haji maka tugas para panitia yaitu
mengkoordinasikan calon jama’ah haji untuk mengikuti
118
manasik haji tersebut, kemudian membagi pada
kelompok-kelompok sesuai dengan regu, dilanjutkan
dengan memberikan pengarahan terkait masalah
pelaksanaan manasik haji. Di dalamnya seorang
pembimbing wajib memberikan pengertian tentang ibadah
haji, rukun dan syarat wajib haji serta memberikan
gambaran tentang tata cara melaksanakan manasik haji
meskipun dengan menggunakan properti yang begitu
sederhana.
Tahap penggerakan tidak bisa ditinggalkan dalam
proses manajemen di Kementerian Agama Kabupaten
Demak, karena pada tahap ini adalah tahap penentu
dengan kemajuan segala yang telah direncanakan bisa
tercapai sesuai dengan keinginan. Tahap penggerakan
pada pengelolaan Kementerian Agama Kabupaten Demak
merupakan salah satu tahap pembuktian kinerja oleh para
panitia untuk membekali calon jama’ah haji dengan bekal
ilmu agama sesuai dengan syari’at Islam. Kemudian tidak
lepas dari semua ini tentunya dalam berbagai kegiatan
diluar Kementerian Agama Kabupaten Demak juga tetap
meningkatkan pengelolaan pada setiap pelaksanaan
kegiatan di luar (Wawancara oleh Bapak Syariful Ajib, 19
Juni 2017).
Persiapan proses pelaksanaan manasik haji yang
dilakukan oleh semua panitia di Kementerian Agama
Kabupaten Demak memiliki beberapa cara untuk
119
mengkoordinasikan semua pembimbing selain
pengkoordinasian untuk pematangan calon jama’ah haji
dalam persiapan manasik haji, ada juga pengkoordinasian
yang dilakukan khusus untuk para pembimbing agar
sama-sama balance (seimbang) antara persiapan yang
dilakukan untuk calon jama’ah haji dengan persiapan
yang dilakukan oleh para panitia sendiri. Adapun
pengkoordinasian yang dilakukan tersebut adalah sebagai
berikut:
(1) Dialog
Seperti bimbingan manasik haji pada umumnya,
materi yang nanti disampaikan oleh tim yang telah
berkompeten adalah mengenai bagaimana niat
berihram dalam haji, wukuf, thowaf, sa’i, melontar
jumrah, kemudian bertahalul. Dalam penyampaian
materi tidak semua calon jama’ah haji langsung
mengingat bagaimana niat-niat yang telah
disampaikan meskipun mereka dituntut untuk
menghafalkan, maka sebagian dari mereka diberikan
kesempatan untuk berdialog langsung dan
menghafalkan bagaimana niat ihram dan niat-niat
lainnya sesuai yang telah disampaikan. Mengingat
usia mereka yang berbeda (dewasa-tua) terkadang
menjadi faktor khusus untuk lebih ekstra sabar dalam
menyempaikan materi manasik haji pada mereka.
120
Hal ini semuanya dimaksudkan supaya peserta
manasik haji dapat berjalan sesuai dengan target yang
telah ditentukan oleh tim panitia penyelenggara
manasik haji tersebut. Dengan adanya kesabaran dan
keuletan penyampaian materi manasik haji ini
dianggap telah merata dalam penyampaiannya, dan
calon jama’ah haji telah mengerti apa yang
disampaikan oleh para pembimbing dan tim panitia.
(2) Melibatkan pembimbing dalam manasik haji
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki peserta
calon jama’ah haji, menjadi suatu hambatan apabila
peserta jama’ah haji tidak didampingi oleh
pembimbing. Oleh karena itu para tim panitia
penyelenggara mengkoordinasikan para pembimbing
untuk mendampingi calon jama’ah haji selama
berjalannya penyampaian materi manasik haji. Ketika
materi disampaikan calon jama’ah haji diharapkan
untuk fokus dan tenang agar bisa memahami apa saja
yang diadakan dalam bimbingan manasik haji
tersebut. Pemantauan yang diberikan bermaksud
untuk menjaga kelancaran kegiatan bimbingan
manasik haji. Hasil dari pelaksanaan manasik haji
adalah manfaat yang dirasakan oleh para peserta.
“Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu
peserta, bahwa dirinya merasa senang dapat
mengikuti bimbingan manasik haji. Seperti berikut
tanggapan dari salah satu peserta, “saya senang bisa
121
mengikuti manasik haji, kan haji rukun Islam ke lima
ujar dengan polosnya” (wawancara Ibu Tajem salah
satu peserta manasik haji, 28 Juli 2017). Dengan adanya dialog yang berisi penyampaian
materi manasik haji tersebut jama’ah haji lebih bisa
memahami materi dan tahap-tahap apa saja yang ada
dalam pelaksanaan ibadah haji. Sistem kekeluargaan
yang dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten
Demak ini merupakan salah satu wujud tanggung
jawab sebagai seorang pembimbing dalam melatih
dan mengenalkan calon jama’ah haji mengenai materi
manasik haji. Suasana keakraban antara tim panitia,
dan pembimbing dapat memotivasi peserta jama’ah
haji untuk bersemangat melaksanakan manasik haji di
tengah cuaca yang begitu panas. Salah satu faktor
lainnya yang memicu juga mengenai fisik dan daya
tahan tubuh mereka yang ketika pelaksanaan
bimbingan manasik haji ini dinilai terlalu lama dalam
berlangsungnya bimbingan tersebut. Namun semua
itu tidak menjadi faktor yang terlalu berat yang
dialami oleh peserta calon jama’ah haji untuk
mendengarkan dan menyimak selama materi
berlangsung.
d) Pengawasan
Pengawasan merupakan tahap akhir dalam proses
manajemen. Pengawasan di sini berfungsi untuk
mengawasi setiap kegiatan ataupun progam kerja yang
122
dilaksanakan, agar terlaksana dengan lancar dan sesuai
yang diinginkan. Pengawasan dilakukan langsung oleh
pihak pengelola Kementerian Agama Kabupaten Demak.
Contohnya ketika dalam pemberian materi meliputi
pengertian haji, niat-niat haji, dan latihan manasik haji
dengan alat peraga yang sudah disiapkan oleh panitia, Ibu
Rahmi Indah Suciati terjun langsung untuk mengawasi
sejauh mana persiapan yang dilakukan dan apa saja yang
menjadi kekurangannya. Sebagaimana disampaikan oleh
Ibu Rahmi Indah Suciati:
“Biasanya saya akan terjun langsung untuk
mengawasi para pembimbing yang sedang memberikan
bimbingan manasik haji dan juga memberikan materi
tentang bagaimana niat-niat yang ada dalam kegiatan
ibadah haji dengan memberikan selembar foto copyan
yang berisi niat-niat haji dan lain-lainnya. Semua itu saya
lakukan agar saya tahu kalau ada kekurangan atau apa
yang dibutuhkan para pembimbing dalam
pelaksanaannya. Dengan mengawasi langsung saya juga
bisa mengetahui, apakah semua yang telah direncanakan
dari awal sampai akhir telah dilaksanakan sesuai aturan
atau tidak” (Wawancara oleh Ibu Rahmi Indah Suciati
selaku Kepala Seksi PHU, 19 Juni 2017).
Pengawasan dalam manajemen Kementerian Agama
Kabupaten Demak dilakukan bukan hanya dalam kegiatan
pelaksanaan bimbingan manasik haji saja namun
pengawasan ini berlanjut dalam pengawasan lainnya.
Selama kegiatan dilaksanakan, pengawasan bertujuan agar
kegiatan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
123
Sedangkan pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan
selesai bersifat evaluasi, dengan tujuan untuk mengetahui
kekurangan selama kegiatan dilaksanakan.
2. Penerapan Unsur Manajemen dalam Pelaksanaan
Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama
Kabupaten Demak
a. Man (manusia)
Kaitannya dengan faktor dari dalam tubuh
Kementerian Agama Kabupaten Demak yang berupa
sumber daya manusia, dalam hal ini yang dimaksud
adalah sumber daya manusia yang unggul. Faktor lain
berupa pembimbing manasik haji yang professional. SDM
pembimbing manasik haji yang dipilih untuk dijadikan
pembimbing manasik haji yaitu yang mempunyai
verifikasi pembimbing haji, pendidikan S1, berasal dari
pesantren, dan juga mengenai kebijakan haji mengundang
pembimbing manasik haji dari Kementerian Agama
Wilayah. Syarat-syarat untuk perekrutan pembimbing
manasik haji tidak beda jauh seperti yang telah
disampaikan diatas yaitu, telah mempunyai sertifikat
pembimbing, pendidikan S1, usia tidak lebih dari 60
tahun (Wawancara dengan Bapak Syariful Ajib, S.Sy
pada tanggal 10 Mei 2017).
Selain itu Kementerian Agama Kabupaten Demak
juga mempunyai mitra yaitu KBIH dan IPHI dalam
124
melaksanakan manasik haji. IPHI itu sendiri merupakan
ikatan persaudaraan haji Indonesia. Selain itu juga adanya
landasan hukum bagi Kementerian Agama untuk
menyelenggarakan pembinaan haji dan umroh. Undang-
undang Nomer 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan
haji, merupakan landasan umum Kementerian Agama
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan haji. Undang-
undang ini merupakan upaya penyempurnaan sistem dan
manajemen penyelenggaraan ibadah haji agar pelaksanaan
ibadah haji berjalan aman, tertib, dan lancar.
b. Money (Uang Atau Pembiayaan)
Money yakni pembiayaan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Dana tersebut dapat diperoleh dari
pemerintah setempat atau dari donator yang secara
sukarela memberikan sumbangan demi kemajuan sebuah
proses dakwah. Unsur pembiayaan juga terdapat dalam
tubuh organisasi itu sendiri. Melihat unsur pembiayaan
yang berada di Kementerian Agama Kabupaten Demak
dalam melaksanakan penyelenggaraan bimbingan
manasik haji. Pembiayaan untuk ibadah haji setoran awal
jama’ah haji sebesar 25.000.000 dan selama masa tunggu
dana setoran awal dikelola oleh kementerian pusat dan
hasilnya akan dikembalikan kepada jama’ah diantaranya:
untuk penyelenggaraan manasik haji di tingkat Kabupaten
dan di Kecamatan.
125
Biaya kegiatan bimbingan manasik haji Kabupaten
Demak Tahun 1473 H / 2016 M dibebankan pada Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2016 nomor: SP
DIPA 025.09.2.417049/2016 tanggal 7 Desember 2015
sebanyak Rp. 10.235.00,- (Sepuluh juta dua ratus tiga
puluh lima rupiah) dan RKA PAOH Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Demak Tahun 1473 H / 2016 M
sebesar Rp. 38.900.000,- (Tiga puluh delapan juta
Sembilan ratus ribu rupiah).
Tabel 10
PEMBINAAN MANASIK HAJI KABUPATEN DEMAK
TAHUN 1437 H / 2016 M
No.
Keterangan Volume Harga
Satuan Jumlah
1 Konsumsi Snack Peserta 778 Rp. 12.500 Rp. 9.725.000,-
2 Konsumsi Makan Peserta 778 Rp. 25.000 Rp. 19.450.000,-
3
ATK Peserta
c. Blocknote
d. Ballpoint
e. Stofmap Plastik
f. Penggandaan
Materi
778
778
778
778
Rp. 4.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.500,-
Rp.2.000,-
Rp. 3.112.000,-
Rp. 2.334.000,-
Rp. 2.723.000,-
Rp. 1.556.000,-
Jumlah Rp. 38.900.000,- Sumber: Buku Laporan Manasik Haji Kementerian Agama Kabupaten Demak
Dana pelaksanaann ibadah haji dan hasil manasik
haji, pada tahun 2016 terdapat kekurangan dana untuk
pelaksanaa ibadah haji. Untuk pelaksanaan ibadah haji di
tahun 2016 jumlah biaya pelaksanaan ibadah haji sebesar
34.841.000 setiap jama’ah haji. Oleh sebab itu, jama’ah
126
haji di kenakan tambahan biaya sebesar 9.841.000 setiap
jama’ah haji. Untuk pelunasan kekurangan waktunya
setelah ada perpres (Peraturan Presiden), DPRRI (Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) telah menyetujui
pengajuan dari Kementerian Agama, kemudian Presiden
mengeluarkan keputusan Presiden setelah keputusan itu
keluar Dirjen PHU mengeluarkan juplak (Petunjuk
Pelaksana) dan juknis (Petunjuk Teknis) pelunasan
termasuk waktu dan biayanya (Wawancara dengan Bapak
Syariful Ajib, S.Sy pada tanggal 10 Mei 2017).
c. Methods (Metode, Cara, Sistem Kerja)
Metode adalah cara atau sistem untuk mencapai
tujuan. Dalam hal ini kaitanya dengan metode yang
digunakan dalam pelaksanaan manasik haji yang
ditentukan oleh pembimbing manasik haji. Kementerian
Agama Kabupaten Demak menggunakan metode
ceramah, peragaan, diskusi (Tanya jawab) dan praktek.
Melihat metode dalam pelaksanaan manasik haji di
Kementerian Agama Kabupaten Demak sudah baik dan
dengan adanya metode tersebut jama’ah haji dapat
memahami materi yang di sampaikan oleh pembimbing
manasik haji.yang handal dan professional. Karena
bimbingan manasik haji sudah menjadi tanggung jawab
pemerintah dibawah koordinasi Menteri Agama dalam hal
ini Kementerian Agama. Oleh sebab itu jama’ah haji
127
mempunyai hak untuk mendapatkan bimbingan manasik
haji yang optimal (Wawancara dengan Bapak Syariful
Ajib, S.Sy pada tanggal 10 Mei 2017).
d. Machines (Mesin-Mesin)
Machines yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal
ini alat yang digunakan bertujuan untuk memaksimalkan
bahan-bahan yang tersedia. Unsur machine dalam
pelaksanaan manasik haji di Kementerian Agama
Kabupaten Demak yang digunakan meliputi : komputer,
LCD dll, di awal acara biasanya memutarkan video slide
untuk menunggu jama’ah yang belum datang. Komputer
dan LCD sangat bermanfaat dalam manasik haji karena
dengan adanya komputer dan LCD pembimbing mudah
untuk menyampaikan materi kepada jama’ah haji. Selain
itu, penggunaan komputer dan LCD dapat mengurangi
rasa bosan peserta manasik haji dikarenakan selama
penyampaian materi terlalu fokus. Oleh sebab itu, dengan
adanya mesin-mesin tersebut, pembimbing manasik haji
bisa menyampaikan materi dengan menggunakan video
slide yang tentunya masih berkaitan dengan materi-materi
ibadah haji (Wawancara dengan Bapak Syariful Ajib,
S.Sy pada tanggal 10 Mei 2017).
e. Materials (Bahan-Bahan Atau Perlengkapan)
Materials yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam
mencapai tujuan atau misi lembaga. Bahkan ini harus
mendukung proses pencapaian tujuan yang direncanakan
128
oleh sebuah lembaga. Unsur perlengkapan atau sarana
prasarana manasik haji di Kementerian Agama Kabupaten
Demak yang digunakan untuk manasik haji sudah lengkap
diantaranya meliputi: maket miniatur ka’bah, peragaan
untuk pakaian ihrom, miniatur tempat-tempat manasik
haji. Dengan perlengkapan tersebut pembimbing dan
jama’ah haji akan melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait
materi ibadah haji, dimana jama’ah haji di tuntut untuk
bisa mempraktikkan dengan baik dan benar.
Oleh sebab itu, adanya perlengkapan sarana prasarana
sangat berpengaruh bagi pelaksanaan manasik haji,
dikarenakan dengan sarana prasarana tersebut
pembimbing manasik haji bisa mengulas dan mengetahui
apakah jama’ah haji sudah benar-benar faham dengan
materi-materi manasik haji yang telah disampaikan oleh
pembimbing manasik haji, melalui praktik inilah supaya
jama’ah haji dapat memahami dan bisa menjadi jama’ah
haji yang mandiri (Wawancara dengan Bapak Syariful
Ajib, S.Sy pada tanggal 10 Mei 2017).
f. Market (Pasar)
Tempat untuk menawarkan hasil produksi, dalam hal
ini misi lembaga dapat diterima oleh masyarakat yang
pada gilirannya mereka dapat menerima produk yang
telah diciptakan (Syani, 1987: 28). Dalam hal yang
berkaitan dengan market atau pasar dalam Kementerian
129
Agama Kabupaten Demak merupakan sebuah lembaga
yang tidak sebagai lembaga profit, Kementerian Agama
Kabupaten Demak tidak mencari keuntungan dalam
pelaksanaan ibadah haji, karena Kementerian Agama
Kabupaten Demak merupakan lembaga pemerintah, jadi
tidak ada market (pemasaran) tertentu, tetapi mempunyai
hubungan kerjasama dengan KBIH, karena Kementerian
Agama Kabupaten Demak hanya menyelenggarakan
manasik haji 8 kali pertemuan, dari beberapa jama’ah haji
merasa ada yang kurang paham dengan materi bimbingan,
Kementerian Agama Kabupaten Demak memberikan
saran kepada jama’ah haji untuk mengikuti bimbingan-
bimbingan di KBIH yang telah memiliki izin resmi dari
Kementerian Agama (Wawancara dengan Bapak Syariful
Ajib, S.Sy pada tanggal 10 Mei 2017).
3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan
Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten
Demak
Dalam menjalankan setiap kegiatan, pasti memiliki faktor
pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraannya. Begitu
juga dengan pelaksanaan manasik haji, yang bekerjasama dengan
segenap panitia dari IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia),
dan KUA Kecamatan dalam memberikan bimbingan manasik haji
ini juga memiliki hal yang demikian. Berikut faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan bimbingan manasik haji adalah sebagai
berikut:
130
a. Faktor Pendukung
1) Adanya pembimbing yang kompeten serta tim khusus
yang membimbing jama’ah haji dalam bimbingan.
2) Tempat praktik yang begitu luas dan lengkap dengan
sarana bimbingan manasik haji dalam
pelaksanaannya.
3) Adanya pihak pembimbing dan seluruh panitia yang
mendampingi dan mengarahkan berlangsungnya
kegiatan bimbingan manasik haji tersebut.
4) Peserta calon jama’ah haji yang mudah untuk
dibimbing dan diarahkan.
5) Memberikan materi secara langsung lewat praktik
manasik haji dengan mengerti tempat-tempat seperti
berhentinya di Arafah, bermalam di Musdzalifah,
mengelilngi Ka’bah, mengenal apa itu bukit Shofa dan
Marwa, Sa’i, Thawaf kemudian melempar jumrah
(Wawancara dengan Bapak Syariful Ajib, S.Sy pada
tanggal 10 Mei 2017).
b. Faktor Penghambat
1) Tidak adanya pembimbing serta tim khusus yang
kompeten terhadap bimbingan manasik haji kepada
calon jama’ah haji.
2) Terbatasnya tempat untuk bimbingan manasik haji.
3) Terbatasnya pendampingan oleh panitia kepada calon
jama’ah haji
4) Sulitnya hafalan yang terlalu panjang.
131
5) Materi manasik haji yang diberikan kurang sistematis
(Wawancara dengan Bapak Syariful Ajib, S.Sy pada
tanggal 10 Mei 2017).