Post on 15-Mar-2019
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02
Kecamtan Banyubiru Kabupaten Semarang. Dalam proses pembelajaran di SD ini
masih menggunakan suatu strategi belajar mengajar yang belum inovatif. Sehingga
menjadikan siswa merasa bosan dan tidak aktif.
Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dimulai pada bulan
Januari 2013 dan berakhir pada bulan April 2013. Pelaksanan penelitian ini dimulai
dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrument, pengumpulan
data, analisis data dan penyusunan hasil laporan.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD N Kemambang
02, dengan siswa sejumlah 32 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan. Sebagian besar siswa kelas 4 mempunyai latar belakang dari keluarga
golongan menengah kebawah. Rata-rata mata pencaharian orang tua mereka adalah
petani.
Karakteristik siswa kelas 4 SD N Kemambang 02 berbeda-beda. Hasil belajar
IPA siswa kelas 4 tergolong rendah. Dari 32 siswa hanya ada 15 siswa yang
mencapai KKM, yaitu ≥ 70. Masi terdapat 17 siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM. Pada umumnya siswa yang tidak tuntas, atau tidak memcapai KKM itu
dikarenakan tidak memperhatikan penjelasan guru yang sedang mengajar. Siswa
malu bertanya, siswa juga jarang mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru.
Selain itu, sumber belajar mereka hanya LKS, tidak mempunyai buku panduan
yang lain.
33
3.2 Variabel Penelitian
Variabel tindakan kelas ini di kelas 4 SDN Kemambang 02 pada pokok
bahasan “perubahan lingkungan fisik” ini adalah:
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam
penelitian ini terdapat 2 variabel bebas yaitu:
(X1) strategi inkuiri, strategi inkuiri adalah sebuah strategi yang berpusat pada
siswa yang menuntut tingkat pemikiran yang tinggi, karena harus dapat
memecahkan masalah yang telah dihadapi sehingga dapat menimbulkan suatu
penemuan-penemuan baru.
(X2) eksperimen, eksperimen adalah suatu cara mengajar yang efektif dengan
melakukan percobaan yang dilakukan secara perorangan atau kelompok yang
dilakukan secara mandiri dengan mengikuti suatu proses mengamati suatu objek
menganalisis membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang objek yang
dipelajarinya sehingga menimbulkan siswa aktif dalam melaksanakan sebuah
kegiatan.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel ini sering disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) adalah
hasil belajar IPA siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran yang ditujukan dengan
nilai tes yang telah diberikan.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
34
ini direncanakan dalam dua siklus berjalan. Penelitian ini juga termasuk
penelitian deskriptif, sebab penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu
tindakan pembelajaran yang telah diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan
dapat dicapai.
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif. Karena guru
dan peneliti bekerjasama dalam memecakan masalah. Dalam melaksanakan
penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas 4. Kehadiran guru dan peneliti
dilaksanakan seperti biasanya. Sehingga siswa tidak tahu kalau kelas mereka
sedang diteliti, dengan cara ini akan diperoleh data yang seobjektif mungkin.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart. Model penelitian berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Menurut Daryanto (2011:21), siklus/ daur dalam PTK meliputi 4 tahap,
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting) dan pengamatan (observing),
serta refleksi (reflecting). Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
untuk peningkatan atau perbaikan profesionalisme guru dalam menangani proses
pembelajaran. Adapun gambar model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja (2006:66) sebagai berikut:
35
Gambar 3.1 Penelitian tindakan model spiral (Kemmis & Taggart, 1988)
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam siklus-siklus penelitian. PTK merupakan suatu cara
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru karena guru merupakan
orang yang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran.
Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
pengembangan keterampilan proses pembelajaran bukan untuk mencapai
pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun demikian PTK
mempunyai manfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap
pembelajaran yang menjadi tugas utamanya.
Adapun langkah yang dilakukan Kemmis dan Mc Taggart dalam
penelitian ini sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan pembelajaran
dengan strategi inkuiri melalui eksperimen serta menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
36
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya
skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
c. Pengamatan (observing)
Observer mengamati pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh
mana efek pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran yang dapat dilihat
dari motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan suatu kegiatan perenungan secara kritis apa yang
terjadi selama pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3.4.1 Rancangan Tindakan
Perencanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus berikutnya
dilakukan penelitian terhadap hasil belajar siswa melalui pemberian evaluasi.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila telah mencapai target sesuai dengan
indicator kinerja. Langkah- langkah dalam siklus ini adalah:
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Menurut Suhardjono (2006: 75) perencanaan adalah tahapan yang
berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Dalam perencanaan ini peneliti akan mengambil materi
mengenai perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
Tahap perencanaan meliputi:
a. Observasi awal dan mengidentifikasi masalah yang ada di kelas.
Permasalahan ini diidentifikasi melalui pengambilan nilai tugas dan
wawancara dengan guru kelas.
37
b. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu silabus dan sistem
penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dan indikator
yang telah ditetapkan dan skenario pembelajarannya dengan
menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen, lembar kerja siswa
(LKS) serta alat dan bahan yang digunakan untuk mempermudah
pelaksanaan pembelajaran.
c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis untuk mengetahui hasil
kognitif siswa dan lembar observasi untuk penilaian afektif dan
psikomotorik siswa.
d. Menganalisis hasil uji coba lembar observasi.
2. Tindakan (action)
Menurut Arikunto (2006:18) pelaksanaan tindakan merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan di kelas. Pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti harus
sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
Tahap tindakan meliputi sebagai berikut:
a. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas yang harus dilaksanakan.
b. Secara mandiri, siswa diminta membuat pertanyaan yang disertai
jawaban mengenai pokok materi yang dipelajari yaitu tentang
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik. Ini merupakan
prinsip inkuiri.
c. Guru memeriksa tugas siswa
d. Guru mengadakan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa
dalam proses pembelajaran.
e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang tiap
kelompok beranggotakan 5 siswa
38
f. Guru membagi lembar kerja
g. Guru membimbing siswa melakukan percobaan untuk
memecahkan masalah yang diberikan dan mencatat hasil
pengamatan dalam LKS.
h. Setelah selesai wakil dari kelompok masing-masing
mempresentasikan hasil pemecahan masalah untuk didiskusikan
dan ditarik kesimpulan.
i. Guru memberikan tes akhir siklus 1
3. Pengamatan (observation)
Pengamatan yaitu suatu kegiatan mengamati, yang dilakukan
oleh seorang pengamat. Kegiatan pengamatan pada penelitian ini
dilakukan secara kolaboratif untuk mengamati aktivitas yang
dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen pada pokok bahasan
perubahan lingkungan fisik . Kemudian peneliti menganalisis dan
mengisi lembar observasi afektif dan psikomotor siswa. Observasi ini
dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh guru antara lain:
a. Mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran.
b. Mengamati keterampilan guru dari memulai pelajaran hingga akhir
pelajaran.
c. Menganalisis data hasil tes siklus 1 serta hasil observasi.
4. Refleksi (reflection )
Kegiatan ini adalah merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan siswa setelah melaksanakan pembelajaran. Apakah siswa
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Apakah siswa mampu
memahami materi yang diberikan oleh guru, apakah terjadi
ketertarikan belajar terhadap pelajaran IPA. Serta bagaimana hasil dari
39
belajar IPA dengan menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen.
Setelah itu mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian yang akan dilakukan pada siklus II.
Siklus II
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama
seperti pada siklus I, hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan
dengan alokasi waktu yang telah disediakan. Siklus II ini merupakan
penyempurnaan atau perbaikan dari kelemahan dan kekurangan
Siklus I. berikut rancangan dari siklus II,
1) Perencanaan
a) Merancang tindakan siklus II.
b) Merancang skenario pembelajaran dengan menerapkan strategi
inkuiri melalui eksperimen meliputi rencana pembelajaran dan
Lembar Kerja Siswa.
c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi
pelajaran baik dari segi kognitif, afektif , maupun psikomotorik
d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan
kondisi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi
dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan guru
mitra secara kolaborasi untuk mengamati kegiatan secara
keseluruhan. Lembar observasi terdiri dari dua jenis yaitu lembar
observasi untuk mengamati kondisi siswa dan lembar observasi
untuk mengamati kinerja guru.
e) Merancang perbaikan pembelajaran dari hasil pengamatan siklus
I.
f) Menyususn rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
materi yang sama.
40
2) Pelaksanaan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas yang harus dilaksanakan siswa dan mengulangi
penjelasan tentang inquiry.
b) Secara mandiri, siswa diminta membuat pertanyaan yang disertai
jawaban mengenai pokok materi yang dipelajari . Ini merupakan
prinsip inkuiri.
c) Guru memeriksa tugas siswa.
d) Guru mengadakan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa
dalam proses pembelajaran.
e) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang tiap
kelompok beranggotakan 5 siswa.
f) Guru membagi Lembar Kerja Siswa.
g) Guru membimbing siswa melakukan percobaan untuk
memecahkan masalah yang diberikan dan mencatat hasil
pengamatan dalam LKS.
h) Setelah selesai wakil dari kelompok masing-masing
mempresentasikan hasil pemecahan masalah untuk didiskusikan
dan ditarik kesimpulan.
i) Guru memberikan tes akhir siklus II
3) Pengamatan
a) Guru memeriksa tugas siswa untuk mengidentifikasi kemampuan
siswa dalam belajar mandiri.
b) Guru mengamati jalannya proses pembelajaran dan menilai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dalam
kelompoknya.
41
c) Guru mengamati kemampuan siswa dalam mempresentasikan
hasil percobaan.
d) Menganalisis data hasil tes siklus II serta hasil observasi.
4) Refleksi
a) Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan
pembelajaran siklus ke - 2.
b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.
c) Mengumpulkan data dan membuat kesimpulan hasil pelaksanaan
tindakan siklus I dan siklus II bersama teman sejawat.
d) Menyusun laporan hasil tindakan perbaikan pembelajaran
3.5 Data dan Cara Pengumpulannya
3.5.1 Sumber Data
a. Siswa
Sumber data siswa dalam penelitian ini diperoleh secara sistematik data
awal nilai hasil tes sebelum dilakukan tindakan dalam mata pelajaran IPA.
Hasil pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran IPA dengan
strategi inkuiri melalui eksperimen pada siklus I dan siklus II.
b. Guru
Sumber data guru dalam penelitian ini diperoleh dari lembar
pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran IPA menggunakan strategi
inkuiri melalui metode eksperimen.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik tes,
Dalam penelitian ini peneliti akan mengadakan tes tertulis yang akan
dilaksanakan sesudah pelaksanaan tindakan. Hasil tes akan digunakan sebagai
alat ukur ketercapaian tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil
42
belajar IPA siswa dengan penerapan strategi inkuiri melalui eksperimen. Tes ini
diberikan pada akhir siklus.
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen evaluasi soal siklus I
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Item Soal
Valid
Tidak
valid
10.1. Mendeskripsi
-kan berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang air
laut).
10.2 Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan fisik
terhadap daratan
(erosi, abrasi,
banjir dan longsor)
10.3 Mendiskripsi
kan cara
pencegahan
kerusakan
lingkungan ( erosi,
abrasi, banjir dan
longsor)
Mengidentifikasi faktor penyebab
perubahan lingkungan
2, 3, 4, 24,
28, 29
2, 3, 24, 28 4, 29
Menjelaskan faktor perubahan lingkungan
terhadap daratan.
10, 11, 18,
25, 27, 30
11,18, 25, 27 10, 30
Memahami pengaruh yang ditimbulkan
oleh air hujan dan
angin dapat
menghasilkan
perubahan yang
menguntungkan dan
merugikan.
Mencari nama-nama
angin yang merugikan
bagi kehidupan
manusia
Mendeskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkunga
yang disebabkan oleh
air hujan dan angin.
1, 6, 7, 12,
19, 20, 26,
5, 14, 15,
16, 17, 22,
8, 9, 13,
21, 23,
1, 6, 7, 20
5, 14, 15, 16,
22
8, 9, 13, 21,
12,19,2
6
17,
23
43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal
Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item
Soal Valid
Tidak
Valid
10.1 Mendeskripsi-kan
berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang
air laut).
10.2 Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan fisik
terhadap daratan
(erosi, abrasi,
banjir dan longsor)
10.3 Mendiskripsi
kan cara
pencegahan
kerusakan
lingkungan ( erosi,
abrasi, banjir dan
longsor)
Mengidentifikasi faktor penyebab
perubahan lingkungan
1, 4, 8, 10, 19, 1, 19
3,5,9, 11,
13,17,
21, 23
16, 27
18,22,26,
30
2,7, 24,
29
4, 8, 10
20
6
25, 28
12, 14, 15
Menjelaskan faktor perubahan lingkungan
terhadap daratan.
3, 5, 9, 11, 13,
17, 20, 21, 23
Memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh
gelombang air laut dan
cahaya matahari dapat
menghasilkan
perubahan yang
merugikan bagi
manusia.
Mendiskripsikan
keuntungan dari
cahaya matahari dan
gelombang air laut
bagi makhluk hidup
Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkunga yang
disebabkan oleh
gelombang air laut
6, 16, 27,
18, 22, 25, 26,
28, 30
2, 7, 12, 14,
15, 24, 29,
b. Teknik dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Penulis menggunakan teknik ini untuk
memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan IPA siswa
kelas 4 di SD Negeri Kemambang 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang.
44
c. Teknik Observasi,
Observasi yang dilakukan oleh observer adalah mengamati cara guru
mengajar dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas 4
SD Negeri Kemambang 02 yang dilaksanakan dengan menerapkan strategi
inkuiri melalui eksperimen.
Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument kinerja guru dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen.
Tabel 3.3 kisi-kisi instrument kinerja guru
No. Indikator Pernyataan
Nomor
1 A. Pra pembelajaran
1. Mempersiapkan kondisi siswa 1
2
B. Kegiatan Awal
Pendahuluan:
2. Membuka Pelajaran 2
3. Memberikan Apersepsi 3
4. Memberikan motivasi 4
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5
6. Menyampaikan topik pembelajaran 6
7. Membagi Kelompok 7
8. Memberikan LKS 8
C. Kegiatan Inti
9. Merumuskan masalah 9
10. Membuat hipotesis 10
11. Mengumpulkan data 11
12. Menguji hipotesis 12
D. Penutup
3 13. Memberikan kesempatan bertanya 13
14. Mengajukan pertanyaan 14
15. Membuat kesimpulan 15 16. Memberikan pujian 16
17. Mengelola waktu 17
18. Memberikan refleksi 18
45
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pengamatan Siswa
No Indikator Pernyataan Nomor
1 Kesiapan Dalam Belajar 1
2 Menjawab Pertanyaan 2
3 Motivasi Siswa 3
4 Membaca Rumusan Masalah 4
5 Membuat Hipotesis 5
6 Melakukan Percobaan 6
7 Berdiskusi 7
8 Membuat Simpulan 8
9 Mempresentasikan 9
10 Kerjasama Dalam Kelompok 10
3.5.3 Teknik Analisis Data
1. Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang bisa diselidiki secara langsung dan bisa
dihitung menggunakan alat ukur sederhana. Data kuantitatif dalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif Menurut Sugiyono (2010),
analisa deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang dikumpulkan dalam
penelitian seehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subjek
yang telah diteliti. Analisis deskriptif dengan menentukan nilai (skor) yang
dicapai siswa saat melakukan evaluasi, menentukan presentasi ketuntasan
belajar, dan menentukan mean (rata-rata kelas).
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) ditunjukkan dalam tabel kriteria
ketuntasa sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
Sumber: SDN Kemambang 02 tahun ajaran 2012-2013
46
3..5.4 Instrumen Penelitian
Dalam menentukan instrumen penulisan tentunya diperlukan pengujian
instrumen. Uji coba tersebut dilakukan untuk memperoleh validitas,
reliabilitas,dan taraf kesukaran soal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
ketiga hal tersebut.
3.5.4.1 Validitas
Suatu instrument dikatakan valid jika instrument yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur, Gay (1983) dalam Sukardi. Menurut
Surapranata (2009:50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan
sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes validitas ini
digunakan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat digunakankan atau tidak.
Tes ini hanya digunakan oleh kalangan oaang yang berkebutuhan saja. Jadi bagi
orang yang tidak memiliki kepentingan tes ini tidak diperlukan. Sebuah
instrument soal dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti dengantepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel
yang dimaksud. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki
koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2 (Hidayati, 2011: 42).
Instrumen tes yang akan diberikan pada siswa kelas 4 SD Negeri
Kemambang 02 dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pada 11 Maret 2013
dilakukan uji coba instrumen tes pada siswa kelas 5 di SD Negeri Banyubiru 04.
Setelah dilakukan uji instrumen tes, telah didapatkan hasil dari pekerjaan siswa.
terdapat 25 anak di SD Negeri Banyubiru 04. Kemudian setelah itu dilakukan
perhitungan uji validitas. Bahwa item soal pada siklus 1 dari 30 item soal tes
setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 18 menunjukkan
jumlah item soal yang valid sebanyak 21 item soal, untuk yang tidak valid
sebanyak 9 item soal. Sedangkan item soal pada siklus II dari 30 item soal tes
setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 18 menunjukkan
47
jumlah item soal yang valid sebanyak 20 item soal, untuk yang tidak valid
sebanyak 10 item soal.
3.5.4.2 Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil-hasil
yang mantap. Antara validitas dan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu
untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu (Daryanto,
2011:187). Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang tidak teruji validitas
dan reliabilitasnya bila digunakan untuk penulisan akan menghasilkan data yang
sulit.
Uji reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha (George and
Mallery, 1995), dengan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Observasi Kinerja Guru dan siswa
Data hasi dari observasi harus dinalisi agar dapat diketahui bagaimana kinerja
guru dalam menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen yang terdapat pada
lembar observasi. Lembar observasi guru ini terdiri dari 18 pernyataan. Sedangkan
lembar observasi siswa sebanyak 10 pernyataan.
3.6.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Hasil evaluasi atau tes siswa dianalisis untuk mengetahui peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa. Jika seorang siswa memperoleh nilai ≥ 70, maka
48
siswa tersebut dinyatakan tuntas dengan nilai maksimal 100. Untuk menentukan
(%) ketuntasan siswa dapat menggunakan perhitungan persen (%) dibawah ini :
Presentase ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan strategi inkuiri melalui eksperimen dapat dilihat dari hasil belajar
IPA. Peningkatan hasil belajar dapat ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh
dari perbandingan anatar ketuntasan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Jadi
indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa mendapat
nilai diatas atau sama dengan 70 dengan ketuntasan hasil belajar adalah 90%
Dengan nilai melebihi KKM diatas, maka dapat digolongkan siswa dalam kelas
itu berhasil.