Post on 07-Feb-2018
29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan ini akan dilakukan di SMA Negeri 5 Bogor kelas X
semester 2 (genap) tahun ajaran 2012-2013. SMA Negeri 5 Bogor berada di Jalan
Manunggal No 22 Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Peserta didik yang
dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas X-D dengan jumlah peserta didik
41 orang yang terdiri atas laki-laki 20 orang dan perempuan 21 orang. Alasan
pemilihan kelas X-D adalah :
1. Hasil rundingan peneliti dengan guru bidang studi geografi untuk
melaksanakan tindakan di kelas X-D.
2. Nilai Rata-rata pelajaran Geografi hasil tes evaluasi pra penelitian yang
diperoleh yaitu sebesar 61 sehingga dinyatakan belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum dengan skala yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 72.
B. Faktor-faktor yang diteliti/Aspek yang Dikaji
Adapun faktor yang akan diteliti oleh peneliti pada penelitian ini yaitu :
1. Peserta didik : Hasil belajar peserta didik yang meliputi : nilai test,
nilai tugas kelompok dan nilai presentasi.
2. Guru : Penggunaan media komik dalam pembelajaran geografi
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas menurut
Kusumah dan Dwitagama (2010:9) yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil
belajar peserta didik dapat meningkat.
30
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendapat lain mengenai penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Suyadi
(2012:3) yang menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah pencermatan
dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”. Menurut Elliot dalam Daryanto
(2011:3) menyatakan bahwa :
Penelitian tindakan kelas adalah tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya, melalui proses diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan
hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan professional.
Berdasarkan pemaparan diatas penelitian tindakan kelas adalah suatu
pengamatan yang dilakukan di dalam kelas dari tahap perencanaan setelah
ditemukannya masalah dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Peneliti menggunakan metode PTK
dengan alasan adanya masalah dalam hasil belajar peserta didik yang masih
tergolong rendah yang ditemukan dikelas sesuai dengan yang telah dipaparkan
dalam latar belakang, khususnya dalam mata pelajaran Geografi. Sehingga
diharapkan dengan dilakukannya PTK ini dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran Geografi.
D. Desain Penelitian
Rancangan desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang
mengacu pada model yang dikembangkan oleh John Elliot. “Desain PTK John
Elliot dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari beberapa tindakan, yaitu
tindakan satu, tindakan dua dan tindakan tiga” (Kusumah dan Dwitagama,
2010:21). Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar
pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan dan
setiap pokok bahasan terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan
dalam satu kali tindakan. Dalam setiap tindakan terdiri dari tiga kegiatan yaitu:
perencanaan (plan), pelaksanaan dan observasi (action and observe), dan refleksi
(reflection).
31
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Siklus PTK John Elliot
(Kusumah dan Dwitagama, 2010:22)
E. Prosedur Penelitian
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan melalui tiga tindakan dalam satu
siklus. Adapun dalam setiap tindakan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: perencanaan
(plan), pelaksanaan dan observasi (action and observe) dan refleksi (reflection)
1. Tahap Perencanaaan:
a. Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
b. Menyusun intrument tes, yaitu test berbentuk pilihan uraian dan
menentukan kriteria penilaian terhadap nilai tes, tugas kelompok
sehingga diperoleh hasil belajar
c. Menentukan objek yang diobservasikan, observasi akan dilakukan oleh
guru secara lngsung dan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.
32
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Mempersiapkan media pembelajaran dengan menggunakan media komik
isi dari komik tersebut tentang materi-materi pembelajaraan, khusus
dalam penelitian ini materi yang disampaikan didalam komik ini yaitu
materi hidrosfer pada mata pelajaran geografi. Sasaran dari komik ini
adalah peserta didik kelas X SMA. Komik tersebut berisi garis besar
suatu peristiwa yang sesuai dengan materi yang sedang di bahas dikelas
yang ceritanya dibuat melalui serangkaian petualangan.
e. Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang akan digunakan
oleh peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.
f. Menentukan observer.
g. Menentukan waktu pelaksanaan sesuai dengan JPL dan program
semester
h. Melakukan koordinasi dengan observer.
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanan pembelajaran pada setiap tindakan yang merupakan
implementasi dari tahap perencanaan atau dalam pengertian yang lebih
sederhana melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada
RPP. Pokok bahasan yang akan diberikan selama pelaksanaan tindakan
mengenai menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Pemilihan
materi pembelajaran mengikuti program semseter yang sudah ditentukan
oleh sekolah tempat penelitian. Penjabaran mengenai langkah-langkah
pada pelaksanaan setiap tindakan sebagai berikut :
1) Tindakan 1
Proses pembelajaran tindakan 1 membahas tentang siklus hidrologi,
jenis-jenis perairan darat, air tanah , proses terbentuknya danau, jenis-
jenis rawa dan manfaat rawa bagi kehidupan. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran tindakan 1 sebagai berikut :
a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik dan Guru
menyebutkan tujuan pembelajaran dan menjelaskan penggunaan
media komik pada kegiatan pembelajaran.
33
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan
membagikan komik ke setiap kelompok. selanjutnya Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membaca
komik yang telah diberikan.
c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-
hal yang belum dipahami.
d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan
media komik yang sebelumnya telah disiapkan.
e) Setelah peserta didik selesai membahas pelajaran, Peserta didik
diberi permasalahan yang terdapat dalam Lembar Kegiatan
Peserta didik (LKS), permasalahan yang terdapat dalam LKS
berupa penjabaran kembali bagaimana siklus hidrologi, jenis-
jenis perairan darat, air tanah , proses terbentuknya danau, jenis-
jenis rawa dan manfaat rawa bagi kehidupan.
f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk
menyelesaikan LKS.
g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan
dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian
singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.
i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
2) Tindakan 2
Proses pembelajaran tindakan 2 membahas tentang klasifikasi, jenis
dan pola aliran sungai juga mengenai faktor kerusakan, upaya
pelestarian DAS dan manfaat sungai bagi kehidupan. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran tindakan 2 sebagai berikut :
a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik Sebelum
memulai materi pembelajaran guru mengulas kembali materi
pelajar pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi yang akan diajarkan berikutnya.
34
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Tahap selanjutnya peserta didik kembali membentuk kelompok
seperti pada pertemuan sebelumnya. Dibuat menjadi 7
kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 6 orang lalu guru
membagikan media komik kesetiap kelompok. Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk membaca komik yang
telah diberikan
c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-
hal yang belum dipahami.
d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan
media komik yang sebelumnya telah disiapkan.
e) Setelah peserta didik selesai membahas pelajaran, guru
mengintruksikan supaya peserta didik membentuk kelompok.
Peserta didik diberi permasalahan yang terdapat dalam Lembar
Kegiatan Peserta didik (LKS), permasalahan yang terdapat
dalam LKS berupa pemberian penjelasan mengenai klasifikasi,
jenis dan pola aliran sungai juga mengenai faktor kerusakan,
upaya pelestarian DAS dan manfaat sungai bagi kehidupan.
f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk
menyelesaikan LKS.
g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan
dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian
singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.
i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
3) Tindakan 3
Proses pembelajaran tindakan 3 membahas tentang mengenai
perbedaan pesisir dan pantai, mengklasifikasikan jenis-jenis laut, dan
morfologi laut. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran tindakan 3
sebagai berikut :
35
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik Sebelum
memulai materi pembelajaran guru mengulas kembali materi
pelajar pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan
materi yang akan diajarkan berikutnya.
b) Tahap selanjutnya peserta didik kembali membentuk kelompok
seperti pada pertemuan sebelumnya. Dibuat menjadi 7
kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 6 orang lalu guru
membagikan media komik kesetiap kelompok. Guru memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk membaca komik yang
telah diberikan guru membahas materi pelajaran dengan
menggunakan media komik yang sebelumnya telah disiapkan.
c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-
hal penting dalam pelajaran.
d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan
media komik yang sebelumnya telah disiapkan.
e) Setelah guru selesai membahas pelajaran, guru mengintruksikan
supaya peserta didik membentuk kelompok. Peserta didik diberi
permasalahan yang terdapat dalam Lembar Kegiatan Peserta
didik (LKS), permasalahan yang terdapat dalam LKS berupa
pemberian penjelasan mengenai perbedaan pesisir dan pantai,
mengklasifikasikan jenis-jenis laut, dan morfologi laut
f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk
menyelesaikan LKS.
g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan
dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian
singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.
i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
b. Pelaksanan observasi, dilakukan oleh guru mata pelajaran geografi yang
bertindak sebagi observer. Untuk keperluaan analisis observer
36
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti guna
memperoleh gambaran terhadap jalannya pelaksanaan disetiap tindakan.
c. Pelaksanaan tes, berupa pemberian soal evaluasi yang dilaksanakan
diakhir kegiatan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman peserta
didik mengenai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran.
3. Evaluasi dan refleksi
Tahap evaluasi dan refleksi yaitu mengadakan analisis data, evaluasi proses
dan hasil serta rencana pembelajaran. Bersama guru mata pelajaran peneliti
menganalisis dan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan dari setiap tindakan
yang dilaksanakan. Kemudian bersama dengan guru, peneliti merancang ulang
rencana pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya dalam bentuk
perbaikan-perbaikan.
F. Definisi Operasional
1. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar.
2. Media Komik adalah media komunikasi yang termasuk kedalam media
komunikasi grafis, isinya berupa sebuah gambar dan dilengkapi dengan teks
yang membentuk suatu alur cerita dan didalamnya terdapat berbagai aspek
yang dapat menggambarkan suatu kejadian untuk membantu
penyampainaan materi atau informasi dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini media komik akan berisikan mengenai materi-materi geografi
yang akan dijelaskan di kelas. Media komik dibuat secara manual di kertas
ukuran A4 yang kemunian di edit melalui software photoshop dan corel
draw. Setelah selesai meia komik tersebut dibagikan per kelompok didalam
kelas.
3. Hasil Belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki
peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh peserta
didik dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah peserta didik mengikuti
37
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
proses pembelajaran. Aspek–aspek pengukuran hasil belajar yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui tes, tugas kelompok dan hasil presentasi.
G. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian maka peneliti menggunakan lembar
observasi untuk memperoleh data informasi selama pembelajaran berlangsung
yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta didik, pola interaksi dan aktivitas
guru dalam mengajar. Test dilaksanakan setiap akhir pembelajaran untuk
mengukur pemahaman hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik setelah
pelaksanaan tindakan dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) berfungsi sebagai
alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja peserta
didik hasil kerjasama kelompok.
1. Lembar Observasi
Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data informasi selama
pembelajaran berlangsung yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta
didik, pola interaksi dan aktivitas guru dalam mengajar dengan penerapan
media komik.
2. Test
Test adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan intelegensi
kemampuan atau bakat yang di miliki individu atau kelompok. Pada penelitian
ini tes akan dilakukan pada akhir kegiatan yang mana akan digunakan untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran peserta didik pada saat mengikuti
pembelelajaran di kelas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa test dengan
soal-soal yang berbentuk pilihan ganda dengan lima option yaitu (A, B, C, D,
dan E) yang sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu dan dianalisis untuk
mengetahui validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tiap
soal agar diperoleh soal yang baik dan layak digunakan.
38
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Uji Validitas Soal
Arikunto (2007:65) menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.
Pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus
korelasi R-Biserial dengan angka kasar dengan mencari korelasi antar item
dengan skor total. Rumus korelasi R-Biserial adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Rbis = koefisien korelasi biserial point ke-i
Xi = rata-rata skor tiap butir untuk tiap peserta didik uji coba
Xt = rata-rata skor total tiap peserta didik yang di uji (seluruh
item)
pi = proposi peserta didik yang menjawab benar
qi = proposi peserta didik yang menjawab salah
St = standar deviasi skor total
(Arikunto,2007:79)
Indeks valid tidaknya suatu butir soal, maka rbis harus dibandingkan
rtabel. Jika rbis < rtabel maka soal dinyatakan tidak valid, sedangkan jika rbis >
rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Untuk melihat lebih jelas
validitas instrument uji coba soal untuk diberikan pada tindakan pertama,
tindakan kedua dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.1, tabel 3.2 dan
tabel 3.3.
Dari tabel 3.1 uji validitas soal dapat disimpulkan bahwa dari 15 soal
yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan
pertama terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,9,10,11,12
dan 14. Sedangkan 9 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no
1,2,4,5,6,7,8,13 dan 15. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan
sebagai instrumen tes dan untuk 9 butir soal yang tidak valid harus diganti
atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes.
√
39
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.1
Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama
No
Butir r bis rtabel Keterangan
1 0.171 0.361 Tidak Valid
2 0.189 0.361 Tidak Valid
3 0.385 0.361 Valid
4 0.100 0.361 Tidak Valid
5 0.189 0.361 Tidak Valid
6 0.096 0.361 Tidak Valid
7 0.100 0.361 Tidak Valid
8 0.272 0.361 Tidak Valid
9 0.406 0.361 Valid
10 0.406 0.361 Valid
11 0.368 0.361 Valid
12 0.495 0.361 Valid
13 0.096 0.361 Tidak Valid
14 0.473 0.361 Valid
15 0.278 0.361 Tidak Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan kedua
tersaji pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama
No
Butir R bis Rtabel Keterangan
1 0.480 0.374 Valid
2 0.508 0.374 Valid
3 0.575 0.374 Valid
4 0.115 0.374 Tidak Valid
5 0.448 0.374 Valid
6 0.487 0.374 Valid
7 0.437 0.374 Valid
8 0.513 0.374 Valid
9 0.387 0.374 Valid
10 0.504 0.374 Valid
11 0.573 0.374 Valid
12 0.495 0.374 Valid
13 0.096 0.374 Tidak Valid
14 0.473 0.374 Valid
15 0.400 0.374 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013
40
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel 3.2 uji validitas soal di atas dapat disimpulkan bahwa dari
15 soal yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada
tindakan kedua terdapat 13 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no
1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,14 dan 15. Sedangkan 2 butir soal lain dinyatakan
tidak valid yaitu pada no 4 dan 13. Untuk 13 butir soal yang valid tersebut
digunakan sebagai instrumen tes dan untuk 2 butir soal yang tidak valid
harus diganti atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai
instrumen tes.
Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan ketiga
tersaji pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Validitas Uji Coba Soal Tindakan Ketiga
No Butir Rbis Rtabel Keterangan
1 0.378 0.444 Tidak Valid
2 0.360 0.444 Tidak Valid
3 0.514 0.444 Valid
4 0.454 0.444 Valid
5 0.514 0.444 Valid
6 0.127 0.444 Tidak Valid
7 0.460 0.444 Valid
8 0.086 0.444 Tidak Valid
9 0.401 0.444 Valid
10 0.406 0.444 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Dari tabel uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 soal
yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan
ketiga terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,4,5,7,9 dan
10. Sedangkan 4 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no
1,2,6,dan 8. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan sebagai
instrumen tes dan untuk 4 butir soal yang tidak valid harus diganti atau
diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes.
41
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2007:207) soal yang baik adalah “soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknyanya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena
diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya
suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Adapun rumus yang
digunakan untuk mencari indeks kesukaran soal dalam penelitian ini yaitu:
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan
benar
JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes
(Arikunto,2007:208)
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Keterangan
0,00 - 0,29 Sukar
0,30 - 0,69 Sedang
0,70 - 1,00 Mudah
(Arikunto,2007:210)
Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba soal
yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan
ketiga tersaji pada tabel 3.5, tabel 3.6 dan tabel 3.7.
Tabel 3.5 mengenai indek kesukaran soal tindakan pertama dari 15
soal masuk kedalam kategori soal mudah dan soal sukar. Jumlah soal
dengan indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase
67%. Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal
dengan persentase 33%.
42
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.5
Indek Kesukaran Soal Tindakan Pertama
No
Butir
Tingkat
Kesukaran ( P ) Keterangan
1 0.90 Mudah
2 0.93 Mudah
3 0.90 Mudah
4 0.10 Sukar
5 0.93 Mudah
6 0.97 Mudah
7 0.10 Sukar
8 0.17 Sukar
9 0.93 Mudah
10 0.93 Mudah
11 0.70 Mudah
12 0.17 Sukar
13 0.97 Mudah
14 0.27 Sukar
15 0.90 Mudah
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 15 soal
yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Indek Kesukaran Soal Tindakan Kedua
No Butir Tingkat
Kesukaran ( P ) Keterangan
1 0.90 Mudah
2 0.93 Mudah
3 0.90 Mudah
4 0.10 Sukar
5 0.93 Mudah
6 0.97 Mudah
7 0.10 Sukar
8 0.17 Sukar
9 0.93 Mudah
10 0.93 Mudah
11 0.70 Mudah
12 0.17 Sukar
13 0.97 Mudah
14 0.27 Sukar
15 0.90 Mudah
Sumber: Hasil Penelitian 2013
43
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.6 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal
tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan
indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase 67%.
Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal dengan
persentase 33%.
Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 10 soal
yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Indek Kesukaran Soal Tindakan Ketiga
No
Butir
Tingkat
Kesukaran ( P ) Keterangan
1 0.15 Sukar
2 0.15 Sukar
3 0.95 Mudah
4 0.65 Mudah
5 0.90 Mudah
6 0.15 Sukar
7 0.85 Mudah
8 0.95 Mudah
9 0.15 Sukar
10 0.90 Mudah
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Berdasarkan tabel 3.7 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal
tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan
indeks mudah pada instrumen ini ada 6 soal dengan persentase 60%.
Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 4 soal dengan
persentase 40%.
c. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminasi yang disingkat D. Adapun rumus yang
44
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
digunakan untuk mencari indeks diskriminasi soal dalam penelitian ini
yaitu:
Keterangan :
D = daya pembeda butir
BA = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
JA = banyaknya subjek kelompok atas
BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
JB = banyaknya subjek kelompok bawah
(Arikunto,2007:214)
Tabel 3.8
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks
Daya Pembeda Keterangan
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Baik sekali
(Arikunto,2007:214-218)
Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument
uji coba soal yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua
dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.9, tabel 3.10 dan tabel 3.11.
Berdasarkan tabel 3.9 indek daya pembeda 15 soal tindakan pertama
menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya
pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7%. Jumlah soal yang termasuk dalam
kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20% dan jumlah soal
dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73%.
45
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.9
Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Pertama
No Butir Daya Pembeda
( D ) Keterangan
1 -0.20 Jelek
2 -0.13 Jelek
3 0.20 Cukup
4 0.06 Jelek
5 0.13 Jelek
6 0.06 Jelek
7 -0.06 jelek
8 0.20 Cukup
9 0.00 Jelek
10 0.00 Jelek
11 0.60 Baik
12 0.33 Cukup
13 0.06 Jelek
14 -0.13 Jelek
15 0.06 Jelek
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument
uji coba 15 soal yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada
tabel 3.10
Tabel 3.10
Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Kedua
No Butir Daya Pembeda
( D ) Keterangan
1 0.20 Cukup
2 0.13 Jelek
3 0.20 Cukup
4 0.06 Jelek
5 0.13 Jelek
6 0.06 Jelek
7 0.06 jelek
8 0.20 Cukup
9 0.13 Jelek
10 0.06 Jelek
11 0.60 Baik
12 0.33 Cukup
13 0.06 Jelek
14 0.13 Jelek
15 0.06 Jelek
Sumber: Hasil Penelitian 2013
46
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.10 indek daya pembeda 15 soal tindakan kedua
menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya
pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7%. Jumlah soal yang termasuk dalam
kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20% dan jumlah soal
dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73%.
Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument
uji coba 10 soal yang akan diberikan pada tindakan ketiga tersaji pada
tabel 3.11
Tabel 3.11
Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Ketiga
No
Butir
Daya Pembeda
( D ) Keterangan
1 0.20 Jelek
2 3.40 Cukup
3 0.30 Cukup
4 6.50 Baik
5 0.10 Jelek
6 5.60 Baik
7 0.20 Cukup
8 3.70 Cukup
9 0.10 Jelek
10 0.10 Jelek
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Berdasarkan tabel 3.11 indek daya pembeda 15 soal tindakan ketiga
menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya
pembeda baik ada 2 atau sekitar 20%. Jumlah soal yang termasuk dalam
kategori daya pembeda cukup ada 4 atau sekitar 40% dan jumlah soal
dengan kategori daya pembeda jelek ada 4 atau sekitar 40%.
d. Uji Reliabilitas Soal
Untuk memperoleh indeks reliabilitas soal dapat dicari dengan
menggunakan rumus Product Moment :
√{ } { }
47
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan :
X = skor butir belahan ganjil
Y = skor butir belahan genap
N = jumlah responden
(Purwanto,2010:162)
Setelah semua data terkumpul, maka untuk mencari koefisien
reliabilitas tidaknya suatu butir soal, maka dapat dicari dengan rumus
Spearman-Brown :
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb = korelasi Product moment antara dua belahan instrument
(ganjil genap)
(Riduwan,2011:102)
Tabel 3.12
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Keterangan
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
(Riduwan,2011:98)
Cara menggunakan metode ini, yaitu dengan membelah atas item-item
genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belah ganjil-genap.
Setiap item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor 1 dan yang salah
diberi skor 0. Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil
genap uji coba soal dari tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan
ketiga dapat dilihat pada tabel 3.13, tabel 3.14 dan tabel 3.15.
Adapun langkah-langkah menghitung reliabilitas soal adalah sebagai
berikut :
48
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.13
Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan
Pertama
Responden Ganjil ( X ) Genap ( Y ) X2 Y
2 XY
1 2 4 4 16 8
2 3 3 9 9 9
3 6 4 36 16 24
4 4 5 16 25 20
5 7 6 49 36 42
6 5 5 25 25 25
7 5 5 25 25 25
8 7 6 49 36 42
9 5 5 25 25 25
10 5 6 25 36 30
11 6 6 36 36 36
12 4 5 16 25 20
13 6 6 36 36 36
14 6 4 36 16 24
15 4 5 16 25 20
16 5 4 25 16 20
17 6 6 36 36 36
18 7 6 49 36 42
19 3 4 9 16 12
20 3 3 9 9 9
21 3 4 9 16 12
22 5 6 25 36 30
23 5 5 25 25 25
24 5 4 25 16 20
25 5 4 25 16 20
26 5 4 25 16 20
27 3 3 9 9 9
28 4 2 16 4 12
TOTAL 133 131 688 648 655
STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY
Sumber : Hasil Penelitian 2013
Hasil data pada tabel 3.13 merupakan data awal untuk mencari
reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru
menunjukkan reliabilitas setengah tes.
49
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus korelasi
product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,736. Angka koefisien
korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui
reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan
rumus Spearman-Brown :
Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien
reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka
0,848. Koefisien realiabiltas sebesar 0,848 menunjukan pada reliabilitas
dengan kategori sangat tinggi.
Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal
dari tindakan kedua dapat dilihat pada tabel 3.14
√{ }{ }
√{ } { }
√{ } { }
√
√
rxy = 0,736
50
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.14
Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan
Kedua
Responden Ganjil ( X ) Ganjil ( Y ) X2 Y
2 XY
1 2 4 4 16 8
2 3 3 9 9 9
3 6 4 36 16 24
4 4 5 16 25 20
5 7 6 49 36 42
6 5 5 25 25 25
7 5 5 25 25 25
8 7 6 49 36 42
9 5 5 25 25 25
10 5 6 25 36 30
11 6 6 36 36 36
12 4 5 16 25 20
13 6 6 36 36 36
14 6 4 36 16 24
15 4 5 16 25 20
16 5 4 25 16 20
17 6 6 36 36 36
18 7 6 49 36 42
19 3 4 9 16 12
20 3 3 9 9 9
21 3 4 9 16 12
22 5 6 25 36 30
23 5 5 25 25 25
24 5 4 25 16 20
25 5 4 25 16 20
26 5 4 25 16 20
27 3 3 9 9 9
28 5 2 25 4 10
TOTAL 131 129 675 635 642
STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY
Sumber : Hasil Penelitian 2013
Hasil data pada tabel 3.14 merupakan data awal untuk mencari
reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru
menunjukkan reliabilitas setengah tes.
51
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus korelasi
product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,765. Angka koefisien
korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui
reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan
rumus Spearman-Brown :
Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien
reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka 0,07.
Koefisien realiabiltas sebesar 0,886 menunjukan pada reliabilitas dengan
kategori sangat tinggi.
Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal
dari tindakan ketiga dapat dilihat pada tabel 3.15
√{ }{ }
√{ } { }
√{ } { }
√
√
rxy = 0,765
52
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.15
Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan
Ketiga
Responden Ganjil ( X ) Genap ( Y ) X2 Y
2 XY
1 3 2 9 4 6
2 3 3 9 9 9
3 4 2 16 4 8
4 3 2 9 4 6
5 3 2 9 4 6
6 3 3 9 9 9
7 2 2 4 4 4
8 4 3 16 9 12
9 3 3 9 9 9
10 5 2 25 4 10
11 3 3 9 9 9
12 2 2 4 4 4
13 3 2 9 4 6
14 3 4 9 16 12
15 2 2 4 4 4
16 3 3 9 9 9
17 4 3 16 9 12
18 2 3 4 9 6
19 3 3 9 9 9
20 3 2 9 4 6
TOTAL 57 51 169 137 146
STATISTIK ∑X ∑X2 ∑Y ∑Y2 ∑XY
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Hasil data pada tabel 3.15 merupakan data awal untuk mencari
reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru
menunjukkan reliabilitas setengah tes.
Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus
korelasi product moment dibawah memberikan hasil koefisien sebesar
0,096. Angka koefisien korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian
tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung
dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.
53
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Perhitungan menggunakan rumus korelasi Product Moment :
Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka
dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown :
Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah
koefisien reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh
diperoleh angka 0,175. Koefisien realiabiltas sebesar 0,175 menunjukan
pada reliabilitas dengan kategori sangat rendah.
√{ }{ }
√{ } { }
√{ } { }
√
√
rxy = 0,096
54
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mana LKS tersebut berfungsi sebagai
alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja dan
cara berpikir peserta didik dalam kerjasama kelompok untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan di kelas.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen seperti daftar nama
dan jumlah peserta didik, daftar nilai peserta didik, silabus,rencana
pembelajaran. Selain itu dokumentasi akan berguna untuk melengkapi
berbagai temuan dan mengabadikan kegiatan-kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung.
H. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian terdiri dari dua jenis data yaitu data
kuantitatif yang didapatkan dari hasil test yang dilakukan oleh peserta didik dan
data kualitatif yang didapatkan dari hasil observasi aktivitas peneliti di kelas
selama proses pembelajaran. Analisis Data dengan menggunakan analisis data
deskriptif.
1. Data kuantitatif dianalisis secara statistika sederhana yaitu prosentase
sehingga diperoleh hasil yang nantinya akan dibandingkan dengan KKM
dan nilai peserta didik sebelum penelitian tindakan kelas ini dan guna
melihat apakah penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil atau
tidak. Data kuantitatif mengenai hasil belajar peserta didik meliputi nilai
tes, tugas kelompok dan hasil presentasi.
2. Data kualitatif diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan media pembelajaran komik, lalu dianalisis secara
kualitatif yang diperuntukan untuk merefleksi di pelaksanaan
pembelajaran berikutnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
55
Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini, didasarkan pada Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran geografi yang ditetapkan oleh SMA
Negeri 5 Bogor yaitu 72. Indikator keberhasilan yang di tetapkan apabila 33
peserta didik atau sekitar 80% dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM).
Nilai yang di peroleh Keterangan
0 - < 72 Belum Tuntas
≥ 72 Tuntas