Post on 19-Apr-2020
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai
tempat objek dalam penelitian. Penilitian ini dilakukan di Kota Malang dan
dilaksanakan pada bulan April 2019 hingga mendapatkan data yang valid.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Explanatory Research atau
penelitian penjelasan yang menggunakan metode survey, pada penelitian ini
penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015)
metode Explanatory Research merupakan metode penelitian yang
menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain dan
kedudukan variabel-variabel yang telah diteliti. Menurut Sugiyono (2015)
penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang
sampel dari satu populasi serta menggunakan kuesioner yang dijadikan
sebagai alat pengumpul data pokok.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) populasi terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh
23
peneliti untuk dipelajari sehingga bisa ditarik kesimpulannya. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh pengguna aplikasi musik online
Spotify premium di Kota Malang.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang memiliki
sifat dan karakteristik yang sama (Sugiyono, 2015). Penelitian ini
menggunakan teknik non probability sampling melalui cara purposive
sampling yaitu metode penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2015). Sampel dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan
tertentu, seperti: konsumen yang berdomisili di Kota Malang dan pernah
atau sekarang menjadi pengguna aplikasi musik online Spotify premium,
sehingga layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
Tujuan dari pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling supaya bisa mendapatkan data yang akurat sesuai dengan
persyaratan dari peneliti. Menurut Ferdinand (2014) dalam penelitian
multivariate besarnya sample ditentukan dari jumlah indikator dikalikan 5-10.
Penelitian ini mempunyai 11 indikator, hal ini dapat diketahui bahwa peneliti
membutuhkan 55-110 sampel responden. Penelitian ini menggunakan sampel
terbesar untuk mempermudah penentuan valid dalam perhitungan sampel.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian ini terdiri sari satu variabel bebas (Independent
variable), satu variabel penghubung (Mediating variabel), dan satu variabel terikat
(Dependent variabel). Definisi operasional variabel dibagi menjadi tiga yaitu:
24
1. Variabel Bebas (Nilai yang dirasakan)
Nilai yang dirasakan merupakan penilaian konsumen tentang hasil
pengalaman dari penggunaan produk atau layanan dengan
membandingkan pengorbanan yang dikeluarkan (Oyedele & Simpson,
2018). Secara operasional sebagaimana di dalam perusahaan yang
dimaksud nilai yang dirasakan merupakan konsumen memberikan
penilaian pada sebuah produk atau layanan dari pengalaman dan
pengorbanan yang pernah dilakukan.
Indikator nilai yang dirasakan menurut Sweeney dan Soutar (2001)
terdiri dari empat aspek utama yaitu nilai emosional, nilai sosial, nilai
kualitas, dan nilai untuk uang. Indikator yang disampaikan oleh Sweeney
dan Soutar (2001) dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga indikator
yang sesuai dengan objek penelitian, yaitu :
a. Nilai Emosional
Spotify premium memiliki nilai emosional yang dirasakan oleh
konsumen.
b. Nilai Kualitas
Spotify premium memiliki nilai kualitas fitur lebih baik.
c. Nilai Untuk Uang
Spotify premium memiliki nilai untuk uang sesuai dengan layanan
yang diberikan.
25
2. Variabel Terikat (Niat perilaku)
Niat perilaku merupakan perilaku konsumen yang menggunakan
jasa kembali dan merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain (Ryu
et al., 2010). Secara operasional perusahaan behavioral intention
merupakan perilaku konsumen yang memberikan respon positif tentang
layanan yang diberikan.
Indikator niat perilaku menurut Zeithaml et al. (2013) diukur dari 5
dimensi yaitu :
a. Loyalitas
Tetap menjadi pengguna yang loyalitas pada Spotify meskipun ada
aplikasi musik lainnya.
b. Beralih
Konsumen tidak akan beralih dari aplikasi musik online Spotify
premium meskipun ada aplikasi musik online premium lainnya.
c. Membayar Lebih
Konsumen akan memilih membayar lebih pada Spotify premium.
d. Respon Eksternal
Konsumen mengungkapkan respon secara eksternal atas layanan yang
diberikan oleh Spotify premium.
e. Respon Internal
Konsumen menyampaikan respon secara internal atas ketidakpuasan
layanan langsung kepada pada pihak Spotify.
26
3. Variabel Mediasi (Kepuasan konsumen)
Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa
seseorang dari membandingkan suatu produk yang dirasakan dengan
harapan (Kotler & Keller, 2009). Secara operasional kepuasan konsumen
merupakan perasaan emosional yang dirasakan konsumen atas suatu
produk atau layanan.
Indikator kepuasan konsumen menurut Kotler dan Keller (2009)
ada empat yaitu melakukan pembelian ulang, mengatakan hal-hal yang
baik tentang perusahaan kepada orang lain dan merekomendasikannya,
perasaan puas, memberikan ide atau gagasan kepada perusahaan. Dari
sekian indikator yang disampaikan oleh Kotler dan Keller (2009), dalam
penelitian ini hanya menggunakan tiga indikator yang sesuai dengan objek
penelitian, yaitu:
a. Melakukan pembelian ulang
Konsumen melakukan pembelian ulang pada aplikasi Spotify
premium.
b. Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain
dan merekomendasikannya
Mengatakan hal-hal yang baik tentang Spotify premium kepada orang
lain dan merekomendasikannya.
c. Perasaan puas
Perasaan puas saat berlangganan aplikasi Spotify premium
27
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
peneliti dapat mengelola data dengan menggunakan pemeringkatan (Sugiyono,
2015). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yang digunakan adalah data yang diperoleh secara langsung dari jawaban
responden yang pernah atau sekarang menjadi pengguna aplikasi musik online
Spotify premium melalui kuesioner online yaitu Google Form.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner. Menurut Sugiyono (2015) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau
pernyataan tertulis tentang data yang berkaitan dengan responden. Kuesioner
digunakan untuk memperoleh data responden mengenai nilai yang dirasakan,
niat perilaku, dan kepuasan konsumen dengan sumber data yang diperoleh
langsung dari konsumen yang pernah atau sekarang menjadi pengguna
aplikasi musik online Spotify premium.
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengukuran data secara deskriptif dengan bentuk skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur tentang fenomena sosial pada sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok (Sugiyono, 2015). Skala likert
diperoleh berdasarkan hasil dari kuesioner yang disebarkan di Kota Malang.
28
Tabel dibawah ini menunjukkan kriteria penilaian jawaban yang
diberikan dalam kuesioner yaitu setiap item pada skala likert dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan yang positif maupun negatif. Untuk setiap item
pertanyaan atau pernyataan akan diberi bobot sebagai berikut:
Tabel 3.1 Nilai Dengan Dasar Skala Likert No. Pilihan Jawaban Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Netral 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2015)
Hasil kuesioner kemudian dihitung menggunakan software IBM
SPSS 21 (statistical package for social science), aplikasi ini digunakan untuk
membuat analisis statistika.
H. Uji Instrumen
Penelitian kuantitatif memiliki kualitas instrumen penelitian validitas
dan reliabilitas, serta memiliki kualitas pengumpulan data berkaitan dengan
ketepatan dalam cara-cara yang digunakan. Instrumen yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya apabila tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya maka belum tentu menghasilkan data yang valid dan
reliabel (Sugiyono, 2015).
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kecermatan suatu
pengukuran dan juga untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
29
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2018). Apabila nilai koefisien korelasi antara item dengan total >
nilai r table ( = 0,05), maka dapat dijelaskan bahwa item-item dalam
penelitian ini valid (Ghozali, 2018). Uji Validitas dilakukan untuk
mengukur data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data valid
dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner) dan dengan menggunakan
program SPSS, uji validitas ini dilakukan dengan responden sebanyak 110
orang yang merupakan konsumen aplikasi musik online Spotify premium.
Adapun dasar pengambilan keputuasan dari validitas adalah:
a. Jika nilai rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%), maka item
pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total,
artinya item angket dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%), maka item
pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total,
artinya item angket dinyatakn tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau kontrak. Kuesioner dikatakan
reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Pengujian untuk reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan software IBM
SPSS 21. Adapun kriteria hasil pengujian sebagai berikut:
30
a. Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan > 0,60 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel.
b. Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan < 0,60 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik untuk
memperoleh suatu hasil analisis data yang sesuai dengan syarat pengujian
(Ghozali, 2018). Jika uji asumsi klasik memberikan hasil valid maka path
analysis dapat dilakukan. Uji asumsi klasik terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018) uji normalitas untuk mengetahui
normal tidaknya data yang terdistribusi. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian
normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan metode grafik
Normal P-P Plot dan metode Kolmogorov-Smirnov test pada paket
aplikasi SPSS, merupakan cara termudah untuk melihat residual
normalitas. Pada grafik Normal P-P Plot data dikatakan berdistribusi
normal jika titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis
diagonal, sedangkan pada metode Kolmogorov-Smirnov test data
dikatakan berdistribusi normal saat:
31
1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data
berdistribusi normal.
2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui
ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan-pengamatan
yang lain, supaya data yang diperoleh bersifat homogen dengan
menggunakan uji Glejser. Uji Glejser pada paket aplikasi SPSS adalah
salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).
Dengan kriteria jika nilai Sig. variabel independen lebih kecil
dari 0.05 maka terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai Sig variabel
independen lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi Heteroskedastitas.
2. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Uji analisis jalur atau path analysis berfungsi untuk menguji
pengaruh variabel intervening atau mediasi. Hasil dari uji analisis
digunakan untuk membandingkan pengaruh mana yang lebih besar antara
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, sehingga mengetahui
adanya variabel mediasi yang dapat memperkuat atau meperlemah
pengaruh independen terhadap dependen (Ghozali, 2018).
Uji analisis jalur dalam aplikasi SPSS dihitung dengan cara
penghitungan koefisien jalur. Koefisien jalur merupakan standardize dari
32
koefisien regresi. Koefisien jalur di hitung dengan membuat dua
persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan
hubungan yang di hipotesiskan (Ghozali, 2018).
Pada penelitian ini analisis jalur yang digunakan untuk
menganalisis pengaruh nilai yang dirasakan terhadap niat perilaku yang
dimediasi oleh kepuasan konsumen pada aplikasi musik online Spotify
premium. Model penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram Analisis Jalur
Dari bagan diatas, analisis jalur dapat diturunkan menjadi sub
strultur dalam melakukan analisis jalur.
Keterangan:
X : Perceived Value
M : Customer satisfaction
Y : Behavioral Intention
Kepuasan
Konsumen
(M)
Nilai yang
Dirasakan
(X)
Niat
Perilaku
(Y)
33
Penelitian ini memeliki satu variabel bebas, satu variabel terikat
dan satu variabel mediasi, sehingga dengan hal ini analisis jalur dinyatakan
dalam persamaaan sebagai berkut:
𝑌 = 𝑎1 + 𝑏1𝑋 + 𝑏2𝑀 + 𝑒
𝑀 = 𝑎2 + 𝑏3 𝑋
Keterangan:
Y : Niat Perilaku
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X : Nilai yang dirasakan
M : Kepuasan Konsumen
e : Standard Error
Menurut Ghozali (2018) untuk mengetahui pengaruh total variabel
X terhadap variabel Y melalui variabel M dapat dihitung dengan cara
menggunakan hasil perhitungan sebagai berikut:
Pengaruh total = Pengaruh langsung + Pengaruh tidak langsung
Keterangan:
Pengaruh langsung = Koefisien Beta X terhadap Y
Pengaruh tidak langsung = {(𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑋 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑀
) 𝑥 (𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑀 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑌
)}
34
J. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)
Menggunakan uji t (parsial) untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2018). Uji hipotesis dikriteriakan sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas signifikansi (Sig) > 0.05, maka variabel
independen tidak signifikan terhadap variabel dependen.
b. Apabila probabilitas signifikansi (Sig) < 0.05, maka variabel
independen signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji Sobel (kriteria dari mediasi)
Uji sobel digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi
yaitu kepuasan konsumen. Suatu variabel disebut variabel intervening jika
variabel tersebut mempengaruhi hubungan antar variabel independen dan
variabel dependen. Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan
prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji
Sobel (Ghozali, 2018).
Menurut Ghozali (2018) uji sobel dilakukan untuk menguji
pengaruh tidak langsung variabel X ke Y melalui M. Uji sobel dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑎𝑏 = √𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Keterangan:
𝑆𝑎 : Standart error X-M
𝑆𝑏 : Standart error M-Y
35
𝑏 : Koefisien regresi M-Y
𝑎 : Koefisien regresi X-M
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung secara parsial,
maka dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2018):
𝑧 =𝑎𝑏
𝑠𝑎𝑏
Apabila pengujian z lebih besar dari 1,96 (standar nilai z mutlak)
maka terjadi pengaruh mediasi. Uji Sobel memerlukan jumlah sampel
yang besar, jika sampelnya kecil, pengujian Sobel ini menjadi kurang
tepat.