Post on 04-Mar-2019
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan
a. Pengertian Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan di luar jam
pembelajaran yang didampingi oleh guru ataupun pelatih.
Notoatmodjo (2012:149) menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada
waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah
dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan
siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia
seutuhnya. Suryosubroto (2009:286) menjelaskan kegiatan
ekstrakurikuler untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran
yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga,
kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan
diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa.
Definisi operasional terkait ekstrakurikuler dijelaskan
dalam peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan no 81 A tahun
2013, sebagai berikut:
a. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan oleh siswa di luar jam belajar kurikulum
standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
8
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
9
kemampuan siswa yang lebih luas atau di luar minat
yang dikembangkan oleh kurikulum.
b. Ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh siswa, terkecuali
bagi siswa dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
c. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program pilihan
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa sesuai
dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan kutipan di atas dapat
disimpulkan ialah kegiatan di luar jam sekolah untuk membantu
perkembangan siswa baik secara fisik maupun sikap.
Ekstrakurikuler bukan hanya untuk menyalurkan bakat dan minat
bagi siswa, melainkan dapat melatih kepribadian disiplin, percaya
diri, dan lain-lain sesuai dengan ektakurikuler yang diikuti oleh
siswa. Pembelajaran juga bisa dimasukan ke dalam ekstrakurikuler
seperti pada bidang olahraga, kesenian, dan kepramukaan.
b. Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler bermacam-macam sesuai dengan
minat dan bakat siswa. Siswa dapat memilih sendiri ekstrakurikuler
yang akan diikutinya seperti bola voli, sepak bola camping,
kesenian dan lain lain. Suryosubroto (2009:290) menjelaskan ada
dua jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
a) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan,
yaitu jenis kegiatan yang dilaksanakan secara terus-
menerus selama satu periode tertentu. Untuk
menyelesaikan suatu program kegiatan ekstrakurikuler
ini biasanya diperlukan waktu yang lama.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
10
b) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau
sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
waktu-waktu tertentu.
Kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan kutipan diatas dibagi
menjadi dua yaitu ekstrakurikuler berkelanjutan dan
ekstrakurikuler yang sesaat. Kegiatan ekstrakurikuler berkelanjutan
contohnya kegiatan ekstrakurikuler seperti latihan bola voly,
latihan sepak bola, kesenian dan lain sebagainya. Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat sesaat contohnya kegiatan ekstrakurikuler
seperti lintas alam, kemping, pertandingan olahraga, dan lain
sebagainya. Karawitan termasuk ke dalam ekstrakurikuler kesenian
yang diajarkan di Sekolah Dasar. Ekstrakurikuler karawitan
termasuk jenis ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan.
Karawitan dilakukan secara terus menerus dalam kegiatannya,
sesuai dengan latihan untuk menyelesaikan program yang telah
ditentukan.
2. Seni Karawitan
a. Penegertian Karawitan
Musik karawitan yang elemen pokoknya ialah gamelan dan
nada yang berasal dari Indonesia. Seni karawitan, musik tradisional
yang berada di Jawa dan Bali , karawitan menurut KBBI
(2010:625) ialah “seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada
Slendro dan Pelog”. Seni musik karawitan dikenal di jawa tengah,
yogyakarta, jawa timur, dan jawa barat. Karawitan dalam
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
11
Sumarsam (2003:348) ialah “seni musik gamelan dan seni suara
jawa, gamelan tersebut ialah alat yang digunakan dalam
pertunjukan seni karawitan”.
Seni karawitan erat hubungannya dengan gamelan, maka
istilah musik gamelan lebih populer di Indonesia. Safrina
(2002:25) menjelaskan karawitan secara umum ialah kesenian yang
meliputi segala cabang seni yang mengandung unsur-unsur
keindahan, harus serta rumit atau ngrawit. Karawitan dijelaskan
oleh Siswandi (2007:146) seni musik ini menggunakan instrumen
perkusi yang dinamakan gamelan, sistem nanda gamelan memiliki
dua sistem laras, yaitu laras slendro dan laras pelog.
Pendapat di atas dapat disimpulkan, karawitan ialah seni
musik yang dikenal di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan
Jawa Barat yang menggunakan instrumen gamelan yang memiliki
dua laras yaitu laras Slendro dan laras Pelog. Karawitan
merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia yang harus
dilestarikan. Melestarikan karawitan bisa diajarkan di sekolah
dasar dengan mengajarkannya melalui ekstrakurikuler.
Pembuatan alat musik gamelan dibagi menjadi dua
kelompok pertama alat-alat yang terbuat dari bahan logani seperti
saron, gender, ketuk, kempul, kenong, gong dan kempyang.
Kelompuk kedua alat-alat yang terbuat dari bahan kayu diantarnya
ketipung, suling sinter, kendang, dan rebab. Safrina (27:2002)
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
12
Gamelan yang lengkap biasanya mempunyai beberapa jenis
instrumen antara lain bonang, gender, gambang, rebab, saron,
celempung, suling, kethuk, kenong, kempul, dan gong.
Karawitan memiliki bermamam-macam jenisnya, ada jenis
karawitan vokal, karawitan instrumen, karawitan sekar gending.
Sulistiyo ( 2003:8) jenis-jenis karawitan ada tiga yaitu:
a) Karawitan vokal (sekar)
Sesuai dengan namanya penyajian dalam karawitan sekar
lebih mengutamakan unsur vokal atau suara. Sekar
adalah pengolahan vokal yang khusus dilakukan untuk
menimbulkan rasa seni yang erat berhubungan dengan
indra indra pendengaran.
b) Karawitan gending (instrumen)
Berbeda dengan karawitan sekar, karawitan gending
mengutamakan instrumen atau alat musik dalam
penyajiannya. Macam-macam alat musik dalam
karawitan cukup banyak di antaranya kendang, bonang,
saron, kenong, gong dll
c) Karawitan sekar gendingan
Karawitan sekar gendingan merupakan salah satu bentuk
kesenian gabungan antara karawitan sekar dan gending.
Dalam penyajiannya karawitan ini tidak hanya
menampilkan salah satu di antara keduanya, tetapi juga
karawitan ini ditampilkan secara bersama-sama agar
menghasilkan karawitan yang bagus.
Seni karawitan juga memiliki beberapa nilai-nilai yang
diambil pada pelaksanaannya Fitriani (2014: 175) menjelaskan
beberapa nilai-nilai yang dapat diambil dalam kegiatan seni
karawitan ialah nilai kepemimpinan, tanggung jawab, kesopanan,
cinta budaya, keagamaan, kehalusan, kejujuran, kedisiplinan,
keteladanan, konsentrasi, toleransi, kegembiraan, dan pendidikan.
Sulistiyo ( 2003:43) nilai budi pekerti dalam kesenian karawitan
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
13
yaitu nilai kebersamaan nilai kepemimpinan, nilai persatuan, nilai
patriotisme, nilai cinta tanah air.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa seni
karawitan memiliki beberapa nilai yang dapat diambil dari
kegiatannya, seperti niali- nilai tentang budi pekerti, cinta budaya,
kegembiraan, dan pendidikan. Siswa dapat memiliki nilai karakter
tersebut dengan mengikuti ekstrakurikuler karawitan. Seni
karawitan merupakan salah satu kebudayaan daerah yang perlu
dilestarikan dan dipertahankan karena merupakan ciri khas atau
identitas dari suatu bangsa. Karawitan terdiri dari tembang (lagu )
dan irama, lagu dalam Karawitan ialah susunan nada-nada yang
diatur dan apabila dibunyikan sudah terdengar enak Karawitan
harus diajarkan kepada siswa karena mengandung nilai-nilai
karakter. .
b. Seni Karawitan sebagai Budaya Indonesia
Karawitan dapat diartikan sebagi budaya bangsa Indonesia
karena karawitan diciptakan sejak zaman nenek moyang bangsa
Indonesia. Budaya itu sendiri dapat diartikan Kemendiknas
(2010:3) sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma,
dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.
Sistem berpikir, nilai dan moral, norma, keyakinan, dari interaksi
manusia dengan sesamanya dan lingkungannya. Sedangkan budaya
menurut Koentjaraningrat dalam Sujarwa (2014:28)” budaya
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
14
adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa”. Adanya
budaya karena terjadinya kontak dari manusia itu sendiri ataupun
kelompok dan kemudian dipelajari, baik secara moral, keyakinan,
dan sistem berpikir yang nantinya akan menjadikannya sebagai
identitas kelompoknya.
Budaya dapat diikuti secara menyeluruh oleh warga
masyarakat atau hanya oleh suatu kelompok secara khusus.
Pewaris dari budaya dapat berlangsung melalui suatu proses
belajar-mengajar. Kebudayaan berkembang dari budaya yang ada
di masyarakat, kebudayaan menurut Badudu zain dalam buku
Sujarwa (2014:28) “segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia
sebagai hasil pemikiran akal dan budinya, peradaban sebagai hasil
akal budi masyarakat,ilmu pengetahuan manusia sebagai mahluk
sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberi
manfaat padanya”.
Kebudayan terdapat pada masyarakat atau daerah tertentu
yang telah menjadi kebiasaan. Selo Soermandjan dan Soelaeman
Soemardi dalam Setiadi (2010:28) menemukkan pendapat tentang
kebudayaan adalah “semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat”. Tumanggor (2008: 141) menjelaskan tentang
kebudayaan adalah konsep, keyakinan, nilai, dan norma yang
dianut masyarakat yang mempengaruhi prilaku mereka dalam
upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal dari alam
sekelilingnya.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
15
Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan yaitu
mengakui adanya ciptaan manusia, meliputi hasil kelakuan
manusia, yang diatur oleh tata kelakuan dan diperoleh dengan
belajar yang semua tersusun dalam kehidupan masyarakat. Budaya
dapat diajarkan secara turun-temurun, baik berupa seni, dan
prilaku. Sedangkan kebudayaan dapat disimpulkan sebagai hasil
buah budi dan daya manusia yang bertujuan untuk mencapai
kesempurnaan. Karawitan termasuk kedalam seni, berupa seni
musik yang diciptakan oleh suatu masyarakat baik secara akal
pikiran, ilmu pengetahuan manusia.
c. Metode intruksi langsung (dirck intruction)
Metode ini sering digunakan di dalam pembelajaran tentang
seni musik. Miftahul Huda (2013:135) menjelaskan bahwa intruksi
langsung memainkan peran yang terbatas namun penting dalam
program pendidikan yang kofehensif. Adapun langkah-langkah
dalam metode intruksi langsung sebagai berikut:
a) Sintak
Tahap 1: orientasi
1) Guru menentukan materi pembelajaran
Pada tahap ini guru menentukan materi yang akan dipelajari
pada saat pembelajaran. Guru juga mengenalkan gambaran
tentang materi yang akan di pelajari.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
16
2) Guru meninjau pembelajaran sebelumnya
Guru mengingatkan kembali pembelajaran yang telah di
sampaikan pada saat pertemuan sebelumnya. Hal ini
bertujuan untuk mengingatkan kembali siswa dengan
materi yang telah dipelajari dan tidak melupakannya.
3) Guru menentukan tujuan pembelajaran
Guru dalam proses pembelajaran menentukan tujuan
pembelajaran dan memberitaukan kepada siswa tujuan
pembelajaran tersebut.
4) Guru menentukan prosedur pembelajaran
Guru harus mempunyai teknik dan prosedur agar
tujuanyang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.
Tahap 2: presentasi
1) Guru menerangkan konsep atau keterampilan baru
Guru selalu memberikan inovasi pada setiap pembelajaran.
2) Guru mrnyajikan representasi visual atau tugas yang
diberikan
3) Guru memastikan pemahaman
Setelah siswa mendapatkan materi, saatnya guru untuk
mengecek apa yang telah dipelajari. Siswa tersebut paham
atau tidak dengan materi yang di sampaikan.
Tahap 3: praktik yang tersetruktur
1) Guru menentukan kelompok siswa dengan beberapa
langkah
2) Siswa merespon pertanyaan
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
17
3) Guru memberikan koreksi terhadap kesalahan
Tahap 4: praktik dibawah bimbingan guru
1) Siswa berpraktik secara semi independen
2) Guru menggilir siswa untuk praktik dan mengamati praktik
3) Guru memberikan tanggapan baik berupa pujian
Tahap 5: praktik mandiri
1) Siswa melakukan praktik mandiri di rumah atau di kelas
2) Guru menunda respon balik dan memberikannya di akhir
rangkaian praktik
3) Praktk mandiri dilakukan beberapa kali dengan preode
waktu yang lama.
b) Sistem sosial, dalam model ini intruksi langsung benar-benar
tersetruktur.
c) Peran atau tugas guru
Metode ini tugas guru adalah menyediakan pengetahuan
mengenai hasil-hasil, membantu siswa mengendalikan diri
sendiri, dan memberikan re-inforcement.
d) Sitem dukungan
Lingkungan intruksi langsung adalah tempatdimana
pembelajaran menjadi fokusutama dan tempat dimana siswa
terlihat dalam tugas-tugas akademikdalam waktu tertentu.
e) Pengaruh
Metode ini membuat siswa untuk mendeteksi materi akademik
secra sistematis.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
18
d. Perubahan Sosial
Kebudayaan cenderung dinamis mengikuti perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Malinowski dalam Astrid (1985:122)
menjelaskan kebudayaan tidak terlepas dari kehidupan
berkelompok, karena kebudayaan merupakan unsur
perorganisasian antar individu dan membentuknya menjadi satu
kelompok. Masyarakat menjadi faktor penting dalam kebudayaan,
karena dapat mempengaruhi budaya itu sendiri.
Masyarakat juga dapat berubah sesuai dengan perubahan
zaman ataupun yang lainnya. Umumnya perubahan mengikuti
adanya suatu modifikasi baik dalam lingkungan sosial budaya
maupun lingkungan fisik. Joyomantono (1991:31) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan di masyarakat
yaitu pertumbuhan penduduk, lingkungan geografis, kontak dengan
bangsa-bangsa lain, penemuan baru.
a) Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi kehidupan
masyarakat baik dalam sosial dan kebudayaannya.
Pertumbuhan penduduk dalam sosial masyarakat dapat
membuat antar manusia membutuhkan tempat tinggal yang
cukup. Manusia yang terus bertambah banyak akan membuat
kepadatan penduduk. Dalam budaya penduduk yang bertambah
banyak akan melupakan kebiasaan yang lama tentang adat
istiadat.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
19
b) Lingkungan geografis
Lingkungan geografis juga mempengaruhi perubahan sosial
di masyarakat. Seprti masyarakat di perkotaan lebih moderen
dari pada di pedesaan. Kebiasaannya pun berbeda, lebih
mementingkan diri sendiri. Jika dipedesaan masyarakat masih
sering berkumpul bersama dan tidak melupakan adat istiadat
atau budaya yang ada di sekitarnya.
c) Penemuan baru
Peralatan yang ditemukan oleh manusia akan mengubah
masyarakatnya, dari pilakunya maupun dari cara
berkomunikasinya. Teknologi seperti handphone yang ada pada
saat ini dapat mengubah masyarakat. Masyarakat cenderung
sibuk dengan handphonenya masing-masing dan tidak
memperdulikan hal lain.
d) Kontak dengan bangsa lain
Interaksi dengan masyarakat lain atau bangsa lain akan
menimbulkan perubahan dalam masyarakat. Budaya dari
bangsa lain akan terbawa oleh masyarakat itu sendiri. Dengan
begitu kebudayaan dari masyarakat, akan tercampur dengan
budaya asing dan jika terus menerus budaya lama yang ada di
masyarakat akan terlupakan.
e. Fungsi dan tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter
Budaya juga memiliki fungsi dan tujuan, sesuai dengan
kelompok atau bangsa tertentu. Kemendiknas (2010:7)
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
20
menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan budaya dan karakter
bangsa: fungsi pendidikan ada tiga yaitu pengembangan,
perbaikan, penyaring sedangkan tujuannya:
1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa
sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa.
2) Mengembangkan kebiasaan dan prilaku siswa yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius
3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tangung jawab
siswa sebagai generasi penerus bangsa
4) Mengembangkan siswa menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan
5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas,
dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang
tinggi dan penuh kekuatan.
Fungsi pendidikan budaya dan karakter dalam kutipan di
atas ada tiga macam. Fungsi yang pertama pengembangan, dapat
diartikan bahwa pengembangan ialah peserta yang telah memiliki
prilaku dan sikap baik untuk mencerminkan cinta budaya dan
karakter bangsa. Fungsi yang kedua perbaikan, dapat diartikan
perbaikan ialah memperbaiki pendidikan nasional supaya potensi
siswa bermanfaat. Fungsi yang ketiga penyaring, penyaring dapat
diartikan menyaring budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai budaya dan karakter.
3. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air termasuk ke dalam18 nilai karakter, Cinta tanah
air merupakan suatu sikap positif dalam membangun bangsa dan
negara. Cinta tanah air menurut Yaumi (2004;104) adalah “cara
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
21
berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.” Kemendiknas (2010:10)
cinta tanah air adalah cara berpikir dan berbuat yang menunjukan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Elfindri, dkk (2012:148) menjelaskan “rasa cinta tanah air perlu
dididik dari dini paling tidak pendidikan dasar”.
Artinya, “Al-wathan al-ashli adalah tempat kelahiran seseorang dan
negeri di mana ia tinggal di dalamnya,”
Definisi ini maka dapat dipahami bahwa tanah air bukan sekadar
tempat kelahiran tetapi juga termasuk di dalamnya adalah tempat di
mana kita menetap. Dapat dipahami pula bahwa mencintai tanah air
adalah berarti mencintai tanah kelahiran dan tempat di mana kita
tinggal.
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa cinta tanah air
adalah suatu sikap yang mementingkan kebangsaan di atas segalanya
baik berupa sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Seseorang yang
memiliki sikap tanah air yang tinggi akan lebih memahami dan
menghargai nilai-nilai kebangsaan dan memiliki semangat kebangsaan
yang tinggi. Pembentukan cinta tanah air kepada siswa di sekolah
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
22
dasar mengenai warga negara yang baik, yang terjadi di dalam kelas
maupun di luar pembelajaran. Rasa cinta tanah air yang dilaksanakan
di sekolah dasar tersebut lebih ditonjolkan bahwa tanah air kita
banyak sumber daya alamnya dan banyak orang untuk mengelolanya,
yang dapat dilatih melalui permainan bersama penuh disiplin dan
kebersamaan. Siswa harus mempelajari sikap cinta tanah air sejak
dini, agar setelah dewasa bisa menjungjung tinggi nilai kebangsaan.
Cinta tanah air juga mempunyai indikator dalam pencapaianya.
Indikator Cinta tanah air ada dua jenis, sesuai yang dijelaskan oleh
Hasan dalam Fitri (2012:39) Pertama, indikator sekolah dan kelas.
Kedua, indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas
adalah penanda yang digunakan kepala sekolah, guru, dan personalia
sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevalusi
sekolah sebagai lembaga pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter
bangsa. indikator ini berkaitan juga dengan kegiatan sekolah yang
diperogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari. Ada 18 nilai karakter
yang harus dikembangkan sekolah, salah satunya ialah cinta tanah air.
Adapun indikator yang dikembangkan dalam cinta tanah air yaitu:
a) Menanamkan nasionalisme dan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa
b) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
c) Memajang bendera Indonesia, pancasila, gambar
presiden, serta simbol-simbol negara lainnya.
d) Bangga dengan karya bangsa
e) Melestarikan seni dan budaya Indonesia.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
23
Indikator ketercapaian Cinta Tanah Air juga dijelaskan oleh
Wibowo (2015:157) indikator ketercapaian nilai-nilai cinta tanah air
diantaranya menggunakan produk buatan dalam negeri, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyediakan informasi (dari
sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya
Indonesia. Kemendiknas (2010:26) juga menjelaskan “dua indikator
yaitu di kelas dan di sekolahan”. Indikator di kelas: memajangkan foto
presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara peta
Indonesia, gambar kehidupan masyarakat. Sedangkan di sekolahan
yaitu menggunakan produk buatan dalam negeri, menggunakan
bahasa yang baik dan benar, melestarikan budaya atau kesenian.
Siswa bisa memiliki rasa cinta tanah air kepada negara dengan
mengikuti langkah-langkah sesuai yang dijelaskan Yaumi (2014: ):
a) Menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia untuk
menjadi modal dasar dalam pembangunan manusia
seutuhnya.
b) Menunjukan rasa cinta kepada budaya, suku, agama, dan
bahasa Indonesia.
c) Memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada perjuangan para pendahlu (pendiri) bangsa
dengan menghargai dan mengamalkan hasil karya dan
jerih payah yang ditinggalkan.
d) Memiliki kepedulian terhadap pertumbuhan ekonomi,
kebersihan lingkungan, dan pemeliharaan terhadap flora
dan fauna.
e) Berpartisipasi aktif untuk memberikan suara dan
memilih pemimpin bangsa yang mampu membawa
kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Berdasarkan kutipan di atas bahwa cinta tanah air harus
diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Beberapa indikator seperti
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
24
menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kesenian,
menggunakan bahasa Indonesia yang baik, dan memasang bendera
Indonesia. Terdapat juga langkah-langkah dalam kegiatan
menumbuhkan cinta tanah air, seperti menunjukan rasa cinta
kepada budaya, suku, agama, dan bahasa Indonesia yang bisa
diajarkan di sekolah dasar.
B. Penelitian yang Relevan
1. Fitriani, isnaini dan uswantun (2014) The Implementation of character
Education In Seni Karawitan (sekar) Extracuriculer Activities In Sd
Kauman. Menjelaskan tentang implementasinya yaitu melalui sikap
dan tingkah laku baik yang harus dilakukan oleh siswa ketika bermain
gamelan dan menyanyikan tembang Jawa. Seni karawitan memiliki
nilai-nilai di antaranya: kebersamaan (kerjasama), kepemimpinan,
kesabaran, tanggung jawab, kesopanan, cinta budaya, keagamaan
(religius), kehalusan, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, konsentrasi,
toleransi, kegembiraan, dan pendidikan yang dapatmenumbuhkan jiwa
berkarakter yang baik. Implementasi karakter dari seni karawitan, yaitu
melalui sikap dan tingkah laku baik yang harus dilakukan oleh siswa
ketika bermain gamelan dan menyanyikan tembang Jawa.
2. Bagus (2016) dengan judul Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas
Bangsa. jurnal ini berisi tentang Kearifan lokal yang dimiliki daerah-
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
25
daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
sangat banyak dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara
selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset
kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat
sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri
bangsa. Kearifan lokal merupakan elmen budaya yang harus digali,
dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam
penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan
globalisasi.
3. Prawidya dan Sukanti (2016) yang berjudul Membangun Karakter
Siswa Melalui Kegiatan Intrakurikuler Ektrakurukuler dan Hidden
Curiculum. Hasil dari penelitian ini menjelskan bahwa kepala sekolah,
dan orang tua berperan penting dalam pendidikan karakter memalui
ekstrakurikuler. Pembelajaran pendidikan biasa diajarkan melalui
ekstrakurikuler seperti melalui kesenian, olahraga, sedangkan dalam
intrakurikuler melalui penyusunan rpp, pelaksanaan pembelajaran,
menejemen kelas, dan perkembangan kurikulum. Hiden curriculum
harus berada dalam kedua kegiatan ekstrakurikuler maupun
intrakurikuler.
4. Anton Killin (2015) yang berjudul Croos-Cultural Practice in Creative
Perspektive New Zealand Composition for Central Javanese Gamelan
Instrumen. Hasil penelitian ini meneliti tentang instrumen gamelan
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
26
berkontribusi pada fenomena yang berkembang, membangun gamelan
dari dalam dan luar tradisional Indonesia. Gamelan dapat menjadi ciri
khas budaya yang ada di Indonesia. Komposer memeran penting dalam
konsep keaslian dan kreativitas dalam bermain gamelan. Komposer
seni klasik barat, folk, atau rock juga terinspirasi dari gamelan yang
dengarkan baik suara, memukul, dan kreativitas.
C. Kerangka pikir
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah dasar
merupakan kegiatan pendidikan di luar jam mata pelajaran yang berguna
untuk mengembangkan kebutuhan, potensi, dan minat siswa. Kegiatan
ekstrakurikuler dapat membentuk karakter siswa seperti cinta tanah air.
Semakin banyaknya budaya luar yang masuk ke Indonesia, mengakibatkan
siswa terkadang lupa akan budaya yang ada di daerahnya. Budaya dapat
diajarkan di sekolah dasar dalam pembelajaran ataupun ektrskurikuler seni
musik atau seni tari. Adapun alur dari kerangka berpikir pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017
27
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kegiatan ektrakurikuler karawitan di Sekolah Dasar
Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler:
Sarana prasarana/Gamelan
Peserta didik
Peran pelatih
Peran kepala sekolah
Peran guru
Memiliki karakter cinta
tanah air
Menjadikan peserta
didik melestarikan
budaya Indonesia
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler..., Lili Suhaeli, FKIP UMP, 2017