Post on 12-Jul-2015
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelompok merupakan konsep yang paling penting dalam kehidupan
manusia,karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan lepas dari kelompoknya,kelompok
dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau
lebih yang berinteraksi secara tatap muka,dan setiap individu menyadari bahwa dirinya
merupakan bagiandari kelompoknya,sehingga meraka merasa memiliki,dan merasa saling
ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.dalam
proses pembelajaran kelompok setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama pula.
Dari landasan psikologi belajar,pembelajaran kelompok dipengaruhi oleh psikologi
belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses
berfikir,psikologi humanistik juga mendasari strategi pembelajaran ini ,dalam
pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan
perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.menurut
teori psikodinamik,kelompok bukan hanya sekedar kumpulan individu melainkan
merupakan satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif?
2. Bagaimana konsep strategi pembelajaran kooperatif?
3. Apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?
4. Metode yang digunakan dalam SPK?
5. Apa saja prosedur SPK?
6. Apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian strategi pembelajaran kooperatif?
2. Mengetahui konsep strategi pembelajaran kooperatif?
3. Mengetahui apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?
4. Mengetahui metode yang digunakan dalam SPK?
5. Mengetahui apa saja prosedur SPK?
6. Mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan pengelompo
kan/tim kecil,yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akade
mik, jenis kelamin,ras,atau suku yang berbeda (heterogen). sistem penilaian dilakukan t
erhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan(reward). Setiap ang
gota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah
yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan
keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.
2.2 Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
Empat unsur penting dalam SPK :
1. Adanya peserta dalam kelompok.
2. Adanya aturan dalam kelompok
3. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok
4. Adanya tujuan yang harus dicapai
Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok
belajar, pengelompokan siswa dapat ditetapkan berdasarkan atas minat dan bakat siswa, latar
belakang kemampuan siswa, campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun yang
ditinjau dari kemampuan.
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang
terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok.
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 4
Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang
telah dimiliki, maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi, sehingga setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar
Strategi dari pembelajaran kelompok adalah Strategi Pembelajaran kooperatif ( Cooperative
learning ).
Menurut Slavin ( 1995 ) mengemukakan dua alasan :
1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekaligus dapatmeningkatkan kemampuan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta
dapat meningkatkan harga diri.
2.Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan
Dari dua alasan tersebut, menurut Slavin pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini
memiliki kelemahan.
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokan/tim kecil, antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen
)Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan ( reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasinya.
SPK mempunyai dua komponen utama yaitu :
1. Komponen tugas kooperatif( cooperative task) tentang bekerja sama.
2. Komponen struktur insentif kooperatif( cooperative incentive structure) tentang
membangkitkan motivasi individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok.
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 5
Dengan demikian diharapkan SPK memberikan dampak pembelajaran berupa
peningkatan prestasi belajar peserta didik ( student achievement), serta dampak pengiring
relasi sosial, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memperikan
pertolongan pada yang lain.
Strategi ini dapat digunakan manakala :
o Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar
o Jika guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
o Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar
dari bantuan orang lain
o Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai
bagian dari isi kurikulum
o Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi
mereka
o Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan
2.3 Karakteristik dan Prinsip-Prinsip SPK
Proses pembelajaran kooperatif menekankan kepada proses kerja sama dalam
kelompok tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan Akademikdalam
pengertianpenguasaan bahan pelajaran,tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguas
aan materi tersebut.
Dengan demikian karakteristik Strategi Pembelajaran Kelompok dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim.tim merupakan tempat u
ntuk mencapai tujuan.Oleh karena itu,tim harus mampu membuat setiap siswa b
elajar.semua anggota tim(anggota kelompok)harus saling
membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.kriteria keberhasilan pembelajarandit
entukan oleh keberhasilan tim.
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 6
manajemen mempunyai empat fungsi pokok, di antaranya ; fungsi
perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Artinya
segala bentuk membutuhkan perencanaan yang matang, sehingga dalam pelaksanaan
pencapaian tujuan dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing, sedangkan
kriteria keberhasilannya melalui tes dan non tes
c. Kemauan untuk Bekerja sama
Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok, maka prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses
pembelajaran kooperatif, perlunya saling membantu, saling berinteraksi dan saling
berkomunikasi
d. Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan
kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian,
siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan
anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi
dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan
pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
Ada 4 prinsip Strategi pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompokmasing
masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.Tugastersebutten
tu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hakikat
tersebut ketergantungan positif,artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa
diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan se
mua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok.
b.Tanggung jawab perseorangan (individual Accountability)
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 7
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Karena keberhasi
lan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,maka setiap anggota kelompok h
arus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
c.Interaksi tatap muka (face to face promotion communication)
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada seti
ap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen,yang bera
sal dari budaya,latar belakang sosial,dan kemampuan akademik yang berbeda. Pe
rbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperka
ya antar anggota kelompok.
d.Partisipasi dan komunikasi (Participation communication)
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka d
alam kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu,sebelum melakukan koopera-
tif,guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi
2.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Dalam prosedur pembelajaran kooperatif dikenal beberapa prinsip diantaranya :
1. Penjelasan Materi, diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok, dalam proses ini guru dapat
menggunakan metode ceramah, metode Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru dapat
menggunakan demonstrasi.
2. Belajar dalam Kelompok, Pengelompokan siswa dalam proses ini bias dengan cara
heterogen, menurut Lie ( Anita Lie ( 2005) alasan penggunaan pengelompokan
heterogen lebih disukai, karena dapat memberikan kesempatan untuk saling mengajar
( Peer Tutoring) dan saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi,
memudahkan pengelolaan kelas.
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 8
3. Penilaian ; dilakukan dengan tes atau bentuk kuis dan dilakukan secara individual
dan kelompok.
4. Pengakuan Tim ( Tim Recognition), adalah penerapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim yang berprestasi untuk diberikan hadiah, sehingga dapat
memotivasi tim untuk meningkatkan keberhasilannya.
2.5 Metode yang Digunakan dalam SPK
1) Teknik Think-Pair-Share
Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland
Howard County Southern Teacher Education Center. Think-Pair-Share merupakan
teknik sederhana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Melalui teknik
ini suatu permasalahan diajukan, siswa berpikir sendiri dulu selama beberapa menit,
kemudian berpasangan untuk mendiskusikan permasalahan tersebut. Setelah itu siswa
dipanggil untuk membagikan jawaban mereka pada seluruh kelas. Kemudian siswa
diharapkan mau mendengarkan jawaban pasangan mereka dengan sungguh-sungguh.
2) Roundrobin/Roundtable
Roundrobin adalah bentuk lisan roundtable.Siswa bergiliran mengemukakan
ide-ide atau jawaban mereka. Rounrobin bisa dipakai jika partisipasi yang lebih
diutamakan, dan bukannya hasil kerja semata.
3) Three Stay, One Stay
Jika hasil kerja kelompok yang perlu dibagikan, tiga anggota kelompok
berputar ke meja kelompok lain, sementara satu anggota yang lain tinggal di meja
sendiri dan menjelaskan kepada anggota kelompok lain yang bertamu ke
kelompoknya. Sesudah siswa kembali, siswa kedua tinggal, sementara tiga anggota
lain bertamu ke kelompok-kelompok lain. Demikian seterusnya sehingga siswa bisa
melihat hasil kerja kelompok lain dan menjelaskan hasil kerja mereka sendiri. Pada
kesempatan ini, siswa bisa membahas perbedaan di antara semua hasil kerja
kelompok dan mengolah informasi yang masuk untuk memperbaiki hasil kerja
mereka sendiri.
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 9
4) Wartawan Keliling
Ketika siswa sedang bekerja, satu anggota kelompok bisa berpura-pura
menjadi wartawan keliling, mengumpulkan informasi seperti penemuan-penemuan
kelompok lain yang mungkin berguna.
5) Talking Chips
Masing-masing anggota kelompok diberi dua atau tiga benda kecil (kancing
atau klip kertas). Setiap kali seseorang berbicara, dia harus melepaskan satu kancing.
Dia tidak boleh berbicara lagi jika semua kancingnya sudah habis. Jika semua kancing
dalam kelompok sudah terpakai dan mereka merasa masih perlu berdiskusi, mereka
bisa bersepakat untuk mengambil beberapa kancing lagi dan meneruskan proses
diskusi. Teknik ini sangat efektif untuk mendorong masing-masing anggota kelompok
memberikan partisipasi dan kontribusi yang aktif, adil dan merata.
6) Jigsaw
Jigsaw pada mulanya dikembangkan oleh Aronson sebagai cara
mengembangkan relasi antar ras yang positif di Amerika Serikat. Pemikiran dasarnya
adalah memberi kesempatan pada siswa untuk berbagi dengan yang lain dengan cara
mengajar dan diajar oleh rekan sesama siswa yang merupakan bagian penting dalam
proses belajar dan sosialisasi yang berkesinambungan.
Penerapan teknik jigsaw dalam belajar memiliki gambaran umum sebagai
berikut: (1) Setiap anggota kelompok mempelajari sebagian informasi yang berbeda
dengan informasi anggota lainnya, (2) Setiap anggota kelompok dituntut untuk
menguasai danmenjadi ”pakar” informasi yang menjadi bagiannya (3) Setiap anggota
kelompok bergantung pada anggota kelompok lain dan saling berbagi informasi
dengan anggota kelompok yang lain dalam rangka memperoleh informasi secara utuh.
Dalam membelajarkan bagian materi yang menjadi tugasnya kepada anggota lain,
mereka harus bertanggung jawab dan dapat menghargai pendapat anggota kelompok
yang lain, (4) Setiap anggota kelompok akhirnya menjadi "pakar" informasi secara
utuh. Dalam tahap menjadi "pakar" informasi tersebut, siswa diberikan kebebasan
berpikir dalam rangkaberpikir kreatif. Siswa harus berani melontarkan ide-idenya
tanpa takut salah atau kritikan orang lain (Johnson & Johnson, 1991).
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 10
Ada enam tahap dalam investigasi kelompok. Tahap pertama, seluruh kelas
menentukan beberapa sub topik dan membentuk kelompok-kelompok penelitian.
Tahap kedua, merencanakan penelitian. Tahap ketiga, melaksanakan penelitian.
Tahap keempat, melaksanakan investigasi. Tahap kelima, menyusun laporan. Tahap
keenam, melaksanakan presentasi.
7) Bertutur Cerita Berpasangan (Paired Storytelling)
Teknik ini bertujuan membantu siswa mengaktifkan skemata mereka untuk
meningkatkan pemahaman atas bacaan. Teknik ini paling cocok untuk teks yang
bersifat narasi. Teks bacaan dibagi menjadi dua bagian dan siswa bekerja
berpasangan. Masing-masing siswa membaca atau menyimak bagian teks yang
berlainan dengan pasangannya. Sesudah selesai, masing-masing menuliskan kurang
lebih sepuluh kata atau frasa kunci sesuai bagiannya sendiri. Kemudian mereka saling
menukarkan daftar kata/frasa kunci ini dengan pasangannya masing-masing.
Berdasarkan petunjuk dari kata /frasa kunci ini, masing-masing siswa berusaha
menebak bagian cerita yang tidak dibaca/disimak dan mengembangkan versi
ceritanya sendiri. Setelah selesai, mereka bisa membaca atau mendengarkan
keseluruhan cerita yang asli dan melanjutkannya dengan diskusi.
8) STAD
STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar
kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5
orang secara heterogen. Dalam melaksanakan belajar kooperatif model STAD, ada
lima tahap yang penting dilaksanakan, yakni (1) presentasi kelas, (2) kegiatan
kelompok, (3) pemberian tes, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan
terhadap usaha kelompok.
2.6 Keunggulan dan kelemahan SPK
1. Keunggulan SPK
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 11
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran
di antaranya :
a. Melalui SPK siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkanide atau gagasan
dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang
lain.
c. SPK dapat menumbuhkan rasa kerja sama dengan tidak mengenal berbagai
perbedaan.
d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar.
e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik, sekaligus kempuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri,
hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan
keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik, berpraktik memecahkan
masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah
tanggung jawab kelompoknya.
g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata ( riil ).
h. Interasksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir.
2. Keterbatasan/ Kelemahan SPK
a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK membutuhkan waktu, sangat
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 12
tidak mungkin siswa secara langsung dapat memahami filsafatcooperative dalam
waktu yang singkat.
b. Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan, jika tanpa peer teaching
yang efektif, maka biasa terjadi cara belajar yang demikian tidak dipahami dan
tidak dapat dicapai oleh siswa.
c. Keberhasilan SPK lebih menonjol keberhasilan kelompok, sebenarnya yang
diharapkan dalam pembelajaran adalah keberhasilan prestasi siswa secara
individual.
d. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok
memerlukan periode waktu yang cukup panjang, hal ini tidak mungkin dapat
dicapai dalam waktu yang singkat.
e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat
penting bagi siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya
didasarkan kepada kemampuan secara individual, idealnya dalam SPK
bagaimana membangun kepercayaan diri bagi setiap siswa.
BAB III
PENUTUP
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 13
Kesimpulan
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang berorientasi
kepada kerja kelompok. Pada strategi ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam suatu tim
kecil. Dimana, dalam suatu tim siswa harus dapat menyesesuaikan atau beradaptasi kepada
teman sekelompoknya. Keberhasilan dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, dapat
dilihat dari hasil kerja kelompok yang didapat. Semakin bagus dan kompak kerja sama suatu
tim ini, sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran ini. Strategi ini memiliki
bermacam-macam bentuk dalam implementasinya dalam pembelajaran, tinggal yang mana
yang akan dipilih oleh peserta didik. Kemudian agar guru mahir dalam menerapkan strategi
ini, guru dapat diberi pelatihan dulu ,sehingga guru dapat menerapkannya dengan baik. Guru
dalam hal ini juga dituntut mampu untuk membaca situasi dari materi yang akan diajarkan
kepada peserta didik,sehingga guru dapat memakai bentuk strategi kooperatif yang mana
yang akan dipakai. Kemudian dalam hal ini siswa dituntut untuk bekerja secara aktif
sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator kepada anak didikanya.
Saran
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ini, guru harus melihat tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, materi yang akan diberikan kepada peserta didik, alokasi waktu , dan
kondisi mental peserta didik. Sehingga , ketika guru telah memahami hal tersebut , maka guru
akan dengan mudah menerapkan bentuk pembelajaran kooperatif tersebut.
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 14
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2008. Metode Pembelajaran kooperatif.(Online)(http://ipotes.wordpress.com
/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/ Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April
2011 Pukul 13:00
Anonimus.2010. Keunggulandan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.(Online)
(http:// keunggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.html) Diakses pada hari Kamis
tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00
Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran. Bandung : Bandung Pustaka
Syaffirudin, Moh.2011.Tujuan pembelajaran Kooperatif.(Online)(http://syafir.com
/2011/03/25/tujuan-pembelajaran-kooperatif. Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April
2011 Pukul 13:00
www.kampussaya.com