Bab i, ii, dan iii

14
Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelompok merupakan konsep yang paling penting dalam kehidupan manusia,karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan lepas dari kelompoknya,kelompok dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi secara tatap muka,dan setiap individu menyadari bahwa dirinya merupakan bagiandari kelompoknya,sehingga meraka merasa memiliki,dan merasa saling ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.dalam proses pembelajaran kelompok setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula. Dari landasan psikologi belajar,pembelajaran kelompok dipengaruhi oleh psikologi belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses berfikir,psikologi humanistik juga mendasari strategi pembelajaran ini ,dalam pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.menurut teori psikodinamik,kelompok bukan hanya sekedar kumpulan individu melainkan merupakan satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif? 2. Bagaimana konsep strategi pembelajaran kooperatif? 3. Apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK? 4. Metode yang digunakan dalam SPK? 5. Apa saja prosedur SPK? 6. Apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?

Transcript of Bab i, ii, dan iii

Page 1: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelompok merupakan konsep yang paling penting dalam kehidupan

manusia,karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan lepas dari kelompoknya,kelompok

dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua orang individu atau

lebih yang berinteraksi secara tatap muka,dan setiap individu menyadari bahwa dirinya

merupakan bagiandari kelompoknya,sehingga meraka merasa memiliki,dan merasa saling

ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.dalam

proses pembelajaran kelompok setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama pula.

Dari landasan psikologi belajar,pembelajaran kelompok dipengaruhi oleh psikologi

belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses

berfikir,psikologi humanistik juga mendasari strategi pembelajaran ini ,dalam

pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan

perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.menurut

teori psikodinamik,kelompok bukan hanya sekedar kumpulan individu melainkan

merupakan satu kesatuan yang memiliki ciri dinamika dan emosi tersendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif?

2. Bagaimana konsep strategi pembelajaran kooperatif?

3. Apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?

4. Metode yang digunakan dalam SPK?

5. Apa saja prosedur SPK?

6. Apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?

Page 2: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 2

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian strategi pembelajaran kooperatif?

2. Mengetahui konsep strategi pembelajaran kooperatif?

3. Mengetahui apa saja karakteristik dan prinsip- prinsip SPK?

4. Mengetahui metode yang digunakan dalam SPK?

5. Mengetahui apa saja prosedur SPK?

6. Mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan SPK?

Page 3: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan pengelompo

kan/tim kecil,yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akade

mik, jenis kelamin,ras,atau suku yang berbeda (heterogen). sistem penilaian dilakukan t

erhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan(reward). Setiap ang

gota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah

yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan

keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.

2.2 Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan

siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan.

Empat unsur penting dalam SPK :

1. Adanya peserta dalam kelompok.

2. Adanya aturan dalam kelompok

3. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok

4. Adanya tujuan yang harus dicapai

Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok

belajar, pengelompokan siswa dapat ditetapkan berdasarkan atas minat dan bakat siswa, latar

belakang kemampuan siswa, campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun yang

ditinjau dari kemampuan.

Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang

terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok.

Page 4: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 4

Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang

telah dimiliki, maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan aspek pengetahuan,

sikap, dan keterampilan.

Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi, sehingga setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar

Strategi dari pembelajaran kelompok adalah Strategi Pembelajaran kooperatif ( Cooperative

learning ).

Menurut Slavin ( 1995 ) mengemukakan dua alasan :

1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekaligus dapatmeningkatkan kemampuan

hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta

dapat meningkatkan harga diri.

2.Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,

memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan

Dari dua alasan tersebut, menurut Slavin pembelajaran kooperatif merupakan

bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini

memiliki kelemahan.

Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan

sistem pengelompokan/tim kecil, antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda ( heterogen

)Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh

penghargaan ( reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasinya.

SPK mempunyai dua komponen utama yaitu :

1. Komponen tugas kooperatif( cooperative task) tentang bekerja sama.

2. Komponen struktur insentif kooperatif( cooperative incentive structure) tentang

membangkitkan motivasi individu untuk bekerjasama mencapai tujuan kelompok.

Page 5: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 5

Dengan demikian diharapkan SPK memberikan dampak pembelajaran berupa

peningkatan prestasi belajar peserta didik ( student achievement), serta dampak pengiring

relasi sosial, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memperikan

pertolongan pada yang lain.

Strategi ini dapat digunakan manakala :

o Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar

o Jika guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar

o Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar

dari bantuan orang lain

o Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai

bagian dari isi kurikulum

o Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi

mereka

o Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan

2.3 Karakteristik dan Prinsip-Prinsip SPK

Proses pembelajaran kooperatif menekankan kepada proses kerja sama dalam

kelompok tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan Akademikdalam

pengertianpenguasaan bahan pelajaran,tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguas

aan materi tersebut.

Dengan demikian karakteristik Strategi Pembelajaran Kelompok dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Pembelajaran secara tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim.tim merupakan tempat u

ntuk mencapai tujuan.Oleh karena itu,tim harus mampu membuat setiap siswa b

elajar.semua anggota tim(anggota kelompok)harus saling

membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.kriteria keberhasilan pembelajarandit

entukan oleh keberhasilan tim.

b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Page 6: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 6

manajemen mempunyai empat fungsi pokok, di antaranya ; fungsi

perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Artinya

segala bentuk membutuhkan perencanaan yang matang, sehingga dalam pelaksanaan

pencapaian tujuan dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing, sedangkan

kriteria keberhasilannya melalui tes dan non tes

c. Kemauan untuk Bekerja sama

Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan

secara kelompok, maka prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses

pembelajaran kooperatif, perlunya saling membantu, saling berinteraksi dan saling

berkomunikasi

d. Keterampilan Bekerja Sama

Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan

kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian,

siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan

anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi

dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan

pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

Ada 4 prinsip Strategi pembelajaran kooperatif sebagai berikut :

a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)

Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompokmasing

masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.Tugastersebutten

tu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hakikat

tersebut ketergantungan positif,artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa

diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan se

mua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok.

b.Tanggung jawab perseorangan (individual Accountability)

Page 7: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 7

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Karena keberhasi

lan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,maka setiap anggota kelompok h

arus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.

c.Interaksi tatap muka (face to face promotion communication)

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada seti

ap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling

membelajarkan. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen,yang bera

sal dari budaya,latar belakang sosial,dan kemampuan akademik yang berbeda. Pe

rbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperka

ya antar anggota kelompok.

d.Partisipasi dan komunikasi (Participation communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka d

alam kehidupan dimasyarakat kelak. Oleh sebab itu,sebelum melakukan koopera-

tif,guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi

2.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Dalam prosedur pembelajaran kooperatif dikenal beberapa prinsip diantaranya :

1. Penjelasan Materi, diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi

pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok, dalam proses ini guru dapat

menggunakan metode ceramah, metode Tanya jawab, bahkan kalau perlu guru dapat

menggunakan demonstrasi.

2. Belajar dalam Kelompok, Pengelompokan siswa dalam proses ini bias dengan cara

heterogen, menurut Lie ( Anita Lie ( 2005) alasan penggunaan pengelompokan

heterogen lebih disukai, karena dapat memberikan kesempatan untuk saling mengajar

( Peer Tutoring) dan saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi,

memudahkan pengelolaan kelas.

Page 8: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 8

3. Penilaian ; dilakukan dengan tes atau bentuk kuis dan dilakukan secara individual

dan kelompok.

4. Pengakuan Tim ( Tim Recognition), adalah penerapan tim yang dianggap paling

menonjol atau tim yang berprestasi untuk diberikan hadiah, sehingga dapat

memotivasi tim untuk meningkatkan keberhasilannya.

2.5 Metode yang Digunakan dalam SPK

1) Teknik Think-Pair-Share

Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland

Howard County Southern Teacher Education Center. Think-Pair-Share merupakan

teknik sederhana untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Melalui teknik

ini suatu permasalahan diajukan, siswa berpikir sendiri dulu selama beberapa menit,

kemudian berpasangan untuk mendiskusikan permasalahan tersebut. Setelah itu siswa

dipanggil untuk membagikan jawaban mereka pada seluruh kelas. Kemudian siswa

diharapkan mau mendengarkan jawaban pasangan mereka dengan sungguh-sungguh.

2) Roundrobin/Roundtable

Roundrobin adalah bentuk lisan roundtable.Siswa bergiliran mengemukakan

ide-ide atau jawaban mereka. Rounrobin bisa dipakai jika partisipasi yang lebih

diutamakan, dan bukannya hasil kerja semata.

3) Three Stay, One Stay

Jika hasil kerja kelompok yang perlu dibagikan, tiga anggota kelompok

berputar ke meja kelompok lain, sementara satu anggota yang lain tinggal di meja

sendiri dan menjelaskan kepada anggota kelompok lain yang bertamu ke

kelompoknya. Sesudah siswa kembali, siswa kedua tinggal, sementara tiga anggota

lain bertamu ke kelompok-kelompok lain. Demikian seterusnya sehingga siswa bisa

melihat hasil kerja kelompok lain dan menjelaskan hasil kerja mereka sendiri. Pada

kesempatan ini, siswa bisa membahas perbedaan di antara semua hasil kerja

kelompok dan mengolah informasi yang masuk untuk memperbaiki hasil kerja

mereka sendiri.

Page 9: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 9

4) Wartawan Keliling

Ketika siswa sedang bekerja, satu anggota kelompok bisa berpura-pura

menjadi wartawan keliling, mengumpulkan informasi seperti penemuan-penemuan

kelompok lain yang mungkin berguna.

5) Talking Chips

Masing-masing anggota kelompok diberi dua atau tiga benda kecil (kancing

atau klip kertas). Setiap kali seseorang berbicara, dia harus melepaskan satu kancing.

Dia tidak boleh berbicara lagi jika semua kancingnya sudah habis. Jika semua kancing

dalam kelompok sudah terpakai dan mereka merasa masih perlu berdiskusi, mereka

bisa bersepakat untuk mengambil beberapa kancing lagi dan meneruskan proses

diskusi. Teknik ini sangat efektif untuk mendorong masing-masing anggota kelompok

memberikan partisipasi dan kontribusi yang aktif, adil dan merata.

6) Jigsaw

Jigsaw pada mulanya dikembangkan oleh Aronson sebagai cara

mengembangkan relasi antar ras yang positif di Amerika Serikat. Pemikiran dasarnya

adalah memberi kesempatan pada siswa untuk berbagi dengan yang lain dengan cara

mengajar dan diajar oleh rekan sesama siswa yang merupakan bagian penting dalam

proses belajar dan sosialisasi yang berkesinambungan.

Penerapan teknik jigsaw dalam belajar memiliki gambaran umum sebagai

berikut: (1) Setiap anggota kelompok mempelajari sebagian informasi yang berbeda

dengan informasi anggota lainnya, (2) Setiap anggota kelompok dituntut untuk

menguasai danmenjadi ”pakar” informasi yang menjadi bagiannya (3) Setiap anggota

kelompok bergantung pada anggota kelompok lain dan saling berbagi informasi

dengan anggota kelompok yang lain dalam rangka memperoleh informasi secara utuh.

Dalam membelajarkan bagian materi yang menjadi tugasnya kepada anggota lain,

mereka harus bertanggung jawab dan dapat menghargai pendapat anggota kelompok

yang lain, (4) Setiap anggota kelompok akhirnya menjadi "pakar" informasi secara

utuh. Dalam tahap menjadi "pakar" informasi tersebut, siswa diberikan kebebasan

berpikir dalam rangkaberpikir kreatif. Siswa harus berani melontarkan ide-idenya

tanpa takut salah atau kritikan orang lain (Johnson & Johnson, 1991).

Page 10: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 10

Ada enam tahap dalam investigasi kelompok. Tahap pertama, seluruh kelas

menentukan beberapa sub topik dan membentuk kelompok-kelompok penelitian.

Tahap kedua, merencanakan penelitian. Tahap ketiga, melaksanakan penelitian.

Tahap keempat, melaksanakan investigasi. Tahap kelima, menyusun laporan. Tahap

keenam, melaksanakan presentasi.

7) Bertutur Cerita Berpasangan (Paired Storytelling)

Teknik ini bertujuan membantu siswa mengaktifkan skemata mereka untuk

meningkatkan pemahaman atas bacaan. Teknik ini paling cocok untuk teks yang

bersifat narasi. Teks bacaan dibagi menjadi dua bagian dan siswa bekerja

berpasangan. Masing-masing siswa membaca atau menyimak bagian teks yang

berlainan dengan pasangannya. Sesudah selesai, masing-masing menuliskan kurang

lebih sepuluh kata atau frasa kunci sesuai bagiannya sendiri. Kemudian mereka saling

menukarkan daftar kata/frasa kunci ini dengan pasangannya masing-masing.

Berdasarkan petunjuk dari kata /frasa kunci ini, masing-masing siswa berusaha

menebak bagian cerita yang tidak dibaca/disimak dan mengembangkan versi

ceritanya sendiri. Setelah selesai, mereka bisa membaca atau mendengarkan

keseluruhan cerita yang asli dan melanjutkannya dengan diskusi.

8) STAD

STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar

kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5

orang secara heterogen. Dalam melaksanakan belajar kooperatif model STAD, ada

lima tahap yang penting dilaksanakan, yakni (1) presentasi kelas, (2) kegiatan

kelompok, (3) pemberian tes, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan

terhadap usaha kelompok.

2.6 Keunggulan dan kelemahan SPK

1. Keunggulan SPK

Page 11: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 11

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran

di antaranya :

a. Melalui SPK siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi

dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkanide atau gagasan

dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang

lain.

c. SPK dapat menumbuhkan rasa kerja sama dengan tidak mengenal berbagai

perbedaan.

d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar.

e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi

akademik, sekaligus kempuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri,

hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan

keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan

pemahamannya sendiri, menerima umpan balik, berpraktik memecahkan

masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah

tanggung jawab kelompoknya.

g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan

kemampuan belajar abstrak menjadi nyata ( riil ).

h. Interasksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan

memberikan rangsangan untuk berpikir.

2. Keterbatasan/ Kelemahan SPK

a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK membutuhkan waktu, sangat

Page 12: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 12

tidak mungkin siswa secara langsung dapat memahami filsafatcooperative dalam

waktu yang singkat.

b. Ciri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan, jika tanpa peer teaching

yang efektif, maka biasa terjadi cara belajar yang demikian tidak dipahami dan

tidak dapat dicapai oleh siswa.

c. Keberhasilan SPK lebih menonjol keberhasilan kelompok, sebenarnya yang

diharapkan dalam pembelajaran adalah keberhasilan prestasi siswa secara

individual.

d. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok

memerlukan periode waktu yang cukup panjang, hal ini tidak mungkin dapat

dicapai dalam waktu yang singkat.

e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting bagi siswa, tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya

didasarkan kepada kemampuan secara individual, idealnya dalam SPK

bagaimana membangun kepercayaan diri bagi setiap siswa.

BAB III

PENUTUP

Page 13: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 13

Kesimpulan

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang berorientasi

kepada kerja kelompok. Pada strategi ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam suatu tim

kecil. Dimana, dalam suatu tim siswa harus dapat menyesesuaikan atau beradaptasi kepada

teman sekelompoknya. Keberhasilan dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, dapat

dilihat dari hasil kerja kelompok yang didapat. Semakin bagus dan kompak kerja sama suatu

tim ini, sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran ini. Strategi ini memiliki

bermacam-macam bentuk dalam implementasinya dalam pembelajaran, tinggal yang mana

yang akan dipilih oleh peserta didik. Kemudian agar guru mahir dalam menerapkan strategi

ini, guru dapat diberi pelatihan dulu ,sehingga guru dapat menerapkannya dengan baik. Guru

dalam hal ini juga dituntut mampu untuk membaca situasi dari materi yang akan diajarkan

kepada peserta didik,sehingga guru dapat memakai bentuk strategi kooperatif yang mana

yang akan dipakai. Kemudian dalam hal ini siswa dituntut untuk bekerja secara aktif

sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator kepada anak didikanya.

Saran

Dalam penggunaan strategi pembelajaran ini, guru harus melihat tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, materi yang akan diberikan kepada peserta didik, alokasi waktu , dan

kondisi mental peserta didik. Sehingga , ketika guru telah memahami hal tersebut , maka guru

akan dengan mudah menerapkan bentuk pembelajaran kooperatif tersebut.

Page 14: Bab i, ii, dan iii

Kel. 12, Strategi Pembelajaran Kooperatif 14

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2008. Metode Pembelajaran kooperatif.(Online)(http://ipotes.wordpress.com

/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/ Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April

2011 Pukul 13:00

Anonimus.2010. Keunggulandan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.(Online)

(http:// keunggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.html) Diakses pada hari Kamis

tanggal 21 April 2011 Pukul 13:00

Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran. Bandung : Bandung Pustaka

Syaffirudin, Moh.2011.Tujuan pembelajaran Kooperatif.(Online)(http://syafir.com

/2011/03/25/tujuan-pembelajaran-kooperatif. Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April

2011 Pukul 13:00

www.kampussaya.com