BAB 9 - rinosimanjuntak.files.wordpress.com filemerupakan himpunan bilangan bulat positif dan...

Post on 31-Mar-2019

257 views 0 download

Transcript of BAB 9 - rinosimanjuntak.files.wordpress.com filemerupakan himpunan bilangan bulat positif dan...

BAB 9

DERET TAK HINGGA

9.1 BARISAN TAK HINGGA

Barisan Tak Hingga

Barisan tak hingga adalah fungsi yang domainnyamerupakan himpunan bilangan bulat positif dan rangenya merupakan himpunan bilangan real.

Barisan dinotasikan dengan

π‘Ž1, π‘Ž2, … dengan π‘Žπ‘› = 𝑓(𝑛)

atau π‘Žπ‘› 𝑛=1∞ atau π‘Žπ‘›

Dalam barisan yang didefinisikan secara rekursif, suku barisan ditentukan oleh suku sebelumnya.

π‘Žπ‘› = 𝑓(π‘Žπ‘›βˆ’1)

Contoh

1. π‘Žπ‘› = 1 βˆ’1

𝑛

2. 𝑏𝑛 = 1 βˆ’ (βˆ’1)𝑛1

𝑛

3. 𝑐𝑛 = (βˆ’1)𝑛+1

𝑛

4. 𝑑𝑛 = 0,99

Apa yang terjadi pada suku barisan jika 𝑛 β†’βˆž?

Konvergen atau Divergen?

Barisan {π‘Žπ‘›} konvergen ke 𝐿 jika limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 𝐿.

Definisilimπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 𝐿

jika untuk setiap πœ€ bilangan positif, terdapat N bilangan positifsehingga

𝑛 β‰₯ 𝑁 ⟹ π‘Žπ‘› βˆ’ 𝐿 < πœ€

Barisan yang tidak konvergen ke bilangan hingga manapun disebutdivergen.

Contoh.

Tunjukan π‘Žπ‘› = 1 βˆ’1

𝑛konvergen ke 1.

Sifat Limit Barisan

Misalkan π‘Žπ‘› dan 𝑏𝑛 dua barisan konvergen dan π‘˜suatu konstanta.

i. limπ‘›β†’βˆž

π‘˜ = π‘˜

ii. limπ‘›β†’βˆž

π‘˜π‘Žπ‘› = π‘˜ limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›

iii. limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› Β± 𝑏𝑛 = limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› Β± limπ‘›β†’βˆž

𝑏𝑛

iv. limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›. 𝑏𝑛 = limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›. limπ‘›β†’βˆž

𝑏𝑛

v. limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›

𝑏𝑛=

limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›

limπ‘›β†’βˆž

𝑏𝑛dengan syarat lim

π‘›β†’βˆžπ‘π‘› β‰  0

Beberapa Sifat Penting

Misalkan π‘Žπ‘› = 𝑓(𝑛).

Jika limπ‘₯β†’βˆž

𝑓(π‘₯) = 𝐿 maka limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 𝐿.

Teorema Apit

Misalkan π‘Žπ‘› dan 𝑐𝑛 dua barisan yang konvergenke 𝐿 dan π‘Žπ‘› ≀ 𝑏𝑛 ≀ 𝑐𝑛 untuk 𝑛 β‰₯ 𝐾.

Maka 𝑏𝑛 juga konvergen ke 𝐿

Jika limπ‘›β†’βˆž

|π‘Žπ‘›| = 0 maka limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 0

Contoh

1. Tentukan

a) limπ‘›β†’βˆž

1

𝑛𝑝, dengan 𝑝 bilangan bulat positif.

b) limπ‘›β†’βˆž

3𝑛2

7𝑛2+1

c) limπ‘›β†’βˆž

ln 𝑛

𝑒𝑛

d) limπ‘›β†’βˆž

sin3𝑛

𝑛

2. Misalkan βˆ’1 < π‘Ÿ < 1, tunjukan limπ‘›β†’βˆž

π‘Ÿπ‘› = 0.

Bagaimana jika |π‘Ÿ| β‰₯ 1?

Teorema Barisan Monoton

Jika {π‘Žπ‘›} barisan tak turun dan π‘Žπ‘› ≀ π‘ˆ, untuk 𝑛 β‰₯𝑁, maka

limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 𝐴, untuk suatu 𝐴 ≀ π‘ˆ.

Jika {𝑏𝑛} barisan tak naik dan 𝑏𝑛 β‰₯ 𝐿, untuk 𝑛 β‰₯𝑀, maka

limπ‘›β†’βˆž

𝑏𝑛 = 𝐡, untuk suatu 𝐡 β‰₯ 𝐿.

Contoh

Buktikan barisan {π‘Žπ‘›} dengan π‘Žπ‘› =𝑛2

2𝑛konvergen.

9.2 Deret Tak Hingga

Deret Tak Hingga

Deret tak hingga adalah jumlahan dari suku-suku barisan tak hingga.

π‘Ž1 + π‘Ž2 +β‹― =

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘›

Jumlah parsial adalah jumlahan sejumlah berhingga suku-suku barisan tak hingga.

𝑆𝑛 = π‘Ž1 + π‘Ž2 +β‹―+ π‘Žπ‘› =

π‘˜=1

𝑛

π‘Žπ‘˜

Suatu deret tak hingga konvergen dengan jumlah S, jika barisan jumlah parsialnyajuga konvergen ke S.

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘› = 𝑆 ↔ limπ‘›β†’βˆž

𝑆𝑛 = 𝑆

Jika barisan jumlah parsial divergen, maka deretnya juga divergen. Suatu deretyang divergen tidak memiliki jumlah.

Deret Geometri

π‘Ž + π‘Žπ‘Ÿ + π‘Žπ‘Ÿ2 + π‘Žπ‘Ÿ3 +β‹― =

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1

π‘Ž dinamakan suku pertama dan π‘Ÿ rasio (pengali)

Jika π‘Ÿ < 1, deret geometri konvergen. Selain itu, deret geometridivergen.

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1 =π‘Ž

1 βˆ’ π‘ŸβŸΊ π‘Ÿ < 1

Contoh.

Tentukan nilai deret4

3+

4

9+

4

27+

4

81+β‹―

Uji Kedivergenan

HANYA untuk menguji kedivergenan, BUKAN kekonvergenan.

limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› β‰  0 βŸΉΟƒπ‘›=1∞ π‘Žπ‘›divergen

Contoh.

Periksa kekonvergenan σ𝑛=1∞ 𝑛3

2𝑛3+2𝑛

Deret Harmonik

1 +1

2+1

3+1

4+β‹― =

𝑛=1

∞1

𝑛

Apakah Uji Kedivergenan dapat digunakan?

σ𝑛=1∞ 1

𝑛divergen

Deret Kolaps

1

π‘Ž1βˆ’

1

π‘Ž2+

1

π‘Ž2βˆ’

1

π‘Ž3+

1

π‘Ž3βˆ’

1

π‘Ž4+β‹― =

𝑛=1

∞1

π‘Žπ‘›βˆ’

1

π‘Žπ‘›+1

Contoh.

Periksa kekonvergenan deret

𝑛=1

∞1

(𝑛 + 2)(𝑛 + 3)

Sifat

Sifat Linear

Jika σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› dan σ𝑛=1

∞ 𝑏𝑛 adalah deret yang konvergen dan 𝑐 konstanta real, maka:

1. σ𝑛=1∞ π‘π‘Žπ‘› = 𝑐 σ𝑛=1

∞ π‘Žπ‘›2. σ𝑛=1

∞ (π‘Žπ‘›+𝑏𝑛) = σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› + σ𝑛=1

∞ 𝑏𝑛

Jika σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› divergen dan 𝑐 β‰  0 konstanta real tak

nol maka σ𝑛=1∞ π‘π‘Žπ‘› juga divergen.

Pengelompokan Suku-Suku Deret

Bolehkah suku-suku deret dikelompokkan?

Pandang

𝑖=1

∞

(βˆ’1)π‘›βˆ’1=1 βˆ’ 1 + 1 βˆ’ 1 +Β·Β·Β· +(βˆ’1)π‘›βˆ’1+Β·Β·Β·

Sifat Deret yang konvergen suku-sukunyadikelompokkan tanpa mengubah jumlahannya.

9.3 Deret Positif: Uji Integral

Uji Jumlah Terbatas

Misalkan σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› adalah deret dengan

suku-suku tak negatif.

σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› konvergen jika dan hanya jika

𝑆𝑛 ≀ π‘ˆ, untuk 𝑛 β‰₯ 𝑁.

Contoh

Tunjukkan1

1!+

1

2!+

1

3!+β‹― konvergen.

Uji Integral

Misalkan 𝑓 fungsi kontinu, positif, dan tak naik pada selang[1,∞).

Misalkan π‘Žπ‘˜ = 𝑓(π‘˜) untuk semua bilangan bulat positif π‘˜.

Maka σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› konvergen jika dan hanya jika 1

βˆžπ‘“ π‘₯ 𝑑π‘₯

konvergen

Contoh

1. Tentukan kekonvergenan deret σ𝑛=2∞ 1

𝑛 ln 𝑛

2. Deret σ𝑛=1∞ 𝑛

𝑒𝑛diaproksimasi dengan menggunakan 5

suku pertama dari deret. Aproksimasi galat yang terjadidengan menggunakan integral tak wajar.

Deret-𝑝

𝑛=1

∞1

𝑛𝑝=1

1+

1

2𝑝+

1

3𝑝+β‹―

Deret-𝑝 konvergen jika 𝑝 > 1 dan divergenjika 𝑝 ≀ 1.

Contoh

Tentukan kekonvergenan deret σ𝑛=1∞ 1

𝑛0,001.

9.4 Deret Positif: Uji Lainnya

Uji Banding

Misalkan 0 ≀ π‘Žπ‘› ≀ 𝑏𝑛 untuk 𝑛 β‰₯ 𝑁.

i. Jika σ𝑏𝑛 konvergen maka Οƒπ‘Žπ‘› juga konvergen.

ii. Jika Οƒπ‘Žπ‘› divergen maka σ𝑏𝑛 juga divergen.

Contoh Periksa kekonvergenan

1. σ𝑛=1∞ 𝑛

5𝑛2βˆ’4

2. σ𝑛=1∞ 𝑛

2𝑛(𝑛+1)

3. σ𝑛=3∞ 1

(π‘›βˆ’2)2

Uji Banding Limit

Misalkan π‘Žπ‘› β‰₯ 0, 𝑏𝑛 > 0, dan limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›

𝑏𝑛= 𝐿.

i. Jika 0 < 𝐿 < ∞, maka Οƒπ‘Žπ‘› and σ𝑏𝑛 konvergen ataudivergen bersama-sama.

ii. Jika 𝐿 = 0 dan σ𝑏𝑛 konvergen, maka Οƒπ‘Žπ‘› juga konvergen.

Contoh Periksa kekonvergenan

1. σ𝑛=1∞ 3π‘›βˆ’2

𝑛3βˆ’2𝑛2+11

2. σ𝑛=1∞ 1

𝑛2+19𝑛

3. σ𝑛=1∞ ln 𝑛

𝑛2

Uji Hasil Bagi

Misalkan Οƒπ‘Žπ‘› deret positif dan limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›+1

π‘Žπ‘›= 𝜌.

i. Jika 𝜌 < 1, maka Οƒπ‘Žπ‘› konvergen.

ii. Jika 𝜌 > 1, maka Οƒπ‘Žπ‘› divergen.

iii. Jika 𝜌 = 1, maka tidak ada kesimpulan.

Contoh Periksa kekonvergenan deret berikut.

1. σ𝑛=1∞ 2𝑛

𝑛!

2. σ𝑛=1∞ 2𝑛

𝑛100

3. σ𝑛=1∞ 𝑛!

𝑛𝑛

Bagaimana MengujiKekonvergenan Deret Positif?

Misalkan σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘›deret positif.

1. Jika limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› β‰  0makaσ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› divergen (Uji Kedivergenan

Deret)

2. Jika π‘Žπ‘›memuat 𝑛!, π‘Ÿπ‘›, atau 𝑛𝑛, gunakan Uji Hasil Bagi.

3. Jika π‘Žπ‘› hanya melibatkan pangkat konstan dari 𝑛, gunakan Uji Banding Limit.

4. Jika 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ diketahui, di mana 𝑓 𝑛 = π‘Žπ‘› yang memenuhi

prasyarat Uji Integral, gunakan Uji Integral.

5. Jika uji-uji di atas gagal, cobalah Uji Banding atau Uji JumlahTerbatas.

6. Jika masih gagal, carilah formula untuk 𝑆𝑛 dan kemudianhitung limitnya.

9.5 Deret Ganti Tanda, Kekonvergenan Mutlak dan Bersyarat

Uji Deret Ganti Tanda

Misalkan π‘Ž1 βˆ’ π‘Ž2 + π‘Ž3 βˆ’ π‘Ž4 +β‹― deret ganti tandadengan π‘Žπ‘› > π‘Žπ‘›+1 > 0.

Jika limπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘› = 0, maka deret tersebut konvergen.

Jika deret tersebut diaproksimasi oleh 𝑆𝑛 makagalatnya ≀ π‘Žπ‘›+1.

Contoh Periksa kekonvergenan deret berikut.

1. σ𝑛=1∞ (βˆ’1)π‘›βˆ’1

1

𝑛(deret harmonik ganti tanda)

2. σ𝑛=1∞ (βˆ’1)π‘›βˆ’1

𝑛2

2𝑛

Uji Kekonvergenan Mutlak

Bagaimana kekonvergenan deret berikut?

1 +1

4βˆ’1

9+

1

16+

1

25βˆ’

1

36+β‹―

Jika σ𝑛=1∞ |π‘Žπ‘›| konvergen, maka σ𝑛=1

∞ π‘Žπ‘› juga konvergen.

Jika σ𝑛=1∞ |π‘Žπ‘›| konvergen, σ𝑛=1

∞ π‘Žπ‘› dikatakan konvergen mutlak.

Kekonvergenan Bersyarat

Kekonvergenan TIDAK mengakibatkan kekonvergenan mutlak.

σ𝑛=1∞ βˆ’1 𝑛 1

𝑛konvergen, tetapi σ𝑛=1

∞ 1

𝑛divergen.

Dalam kasus seperti ini, σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘› dikatakan konvergen bersyarat.

Contoh. Tentukan apakah deret berikut konvergen multak, konvergen bersyarat, atau divergen.

1. σ𝑛=1∞ (βˆ’1)π‘›βˆ’1

𝑛2

2𝑛

2. σ𝑛=1∞ (βˆ’1)𝑛+1

1

𝑛

3. σ𝑛=1∞ (βˆ’1)𝑛+1

𝑛+1+ 𝑛

4. σ𝑛=1∞ 4𝑛3+3𝑛

𝑛5βˆ’4𝑛2+1

5. σ𝑛=1∞ cos(𝑛!)

𝑛2

Uji Rasio Mutlak

Misalkan σ𝑛=1∞ π‘Žπ‘›deret (sebarang) dan lim

π‘›β†’βˆž

|π‘Žπ‘›+1|

|π‘Žπ‘›|= 𝜌.

i. Jika 𝜌 < 1, maka Οƒπ‘Žπ‘› konvergen mutlak.

ii. Jika 𝜌 > 1, maka Οƒπ‘Žπ‘› divergen.

iii. Jika 𝜌 = 1, maka tidak ada kesimpulan.

Contoh. Periksa kekonvergenan deret berikut.

𝑛=1

∞

(βˆ’1)𝑛+13𝑛

𝑛!

Teorema Penukaran Tempat

Suku-suku dalam deret yang konvergenmutlak boleh ditukar tanpa mengubahkekonvergenan dan jumlahan derettersebut.

9.6 Deret Pangkat

Deret Pangkat

Deret pangkat dalam π‘₯ adalah

𝑛=0

∞

π‘Žπ‘›π‘₯𝑛 =π‘Ž0 + π‘Ž1π‘₯ + π‘Ž2π‘₯

2 + π‘Ž3π‘₯3 +β‹―

Dua pertanyaan:

1. Untuk nilai π‘₯ berapa saja suatu deret pangkat konvergen?

2. Jika suatu deret pangkat konvergen, berapa jumlahannya?

Contoh.π‘Ž + π‘Žπ‘₯ + π‘Žπ‘₯2 + π‘Žπ‘₯3 +β‹―

yang merupakan deret geometri dengan pengali π‘₯.

Diketahui bahwa

π‘Ž + π‘Žπ‘₯ + π‘Žπ‘₯2 + π‘Žπ‘₯3 +β‹― =π‘Ž

1 βˆ’ π‘₯⟺ π‘₯ < 1

Himpunan Kekonvergenan

Himpunan kekonvergenan adalah himpunan semua nilai π‘₯ yang mengakibatkan suatu deret pangkat konvergen.

Contoh. Tentukan himpunan kekonvergenan dari deret berikut.

1. σ𝑛=0∞ π‘₯𝑛

(𝑛+1)2𝑛

2. σ𝑛=0∞ π‘₯𝑛

𝑛!

3. σ𝑛=0∞ 𝑛! π‘₯𝑛

Himpunan kekonvergenan deret pangkat merupakan salah satu dari:

1. {0} (jari-jari kekonvergenan 0).

2. Selang (βˆ’π‘…, 𝑅) yang dapat ditambah dengan salah satu atau keduatitik ujungnya (jari-jari kekonvergenan 𝑅).

3. Himpunan bilangan real (jari-jari kekonvergenan∞).

Deret Pangkat dalam (π‘₯ βˆ’ π‘Ž)

Deret pangkat dalam (π‘₯ βˆ’ π‘Ž) adalah

𝑛=0

∞

π‘Žπ‘›(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛=π‘Ž0 + π‘Ž1(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž2(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2 + π‘Ž3(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)3+β‹―

Contoh. Tentukan himpunan dan jari-jari kekonvergenan darideret berikut.

𝑛=0

∞(π‘₯ βˆ’ 1)𝑛

(𝑛 + 1)2

9.7 Operasi pada Deret Pangkat

Turunan dan Integral

Misalkan σ𝑛=0∞ π‘Žπ‘›π‘₯

𝑛 =π‘Ž0 + π‘Ž1π‘₯ + π‘Ž2π‘₯2 +β‹― = 𝑆 π‘₯

untuk π‘₯ di dalam suatu selang 𝐼.

Maka, untuk π‘₯ di dalam selang 𝐼 berlaku:

i. σ𝑛=0∞ 𝐷π‘₯(π‘Žπ‘›π‘₯

𝑛) =σ𝑛=0∞ π‘›π‘Žπ‘›π‘₯

π‘›βˆ’1 =π‘Ž1 + 2π‘Ž2π‘₯ + 3π‘Ž3π‘₯

2 +β‹― = 𝑆′ π‘₯

ii. σ𝑛=0∞ 0

π‘₯π‘Žπ‘›π‘‘

𝑛𝑑𝑑 = σ𝑛=0∞ π‘Žπ‘›

𝑛+1π‘₯𝑛+1 =

π‘Ž0π‘₯ +π‘Ž12π‘₯2 +

π‘Ž23π‘₯3 +β‹― = ΰΆ±

0

π‘₯

𝑆 𝑑 𝑑𝑑

Contoh

1. Turunkan dan integralkan deret pangkat

1 + π‘₯ + π‘₯2 + π‘₯3 +β‹― =1

1 βˆ’ π‘₯, untuk βˆ’ 1 < π‘₯ < 1,

untuk memperoleh dua deret pangkat baru.

2. Lakukan substitusi π‘₯ = βˆ’π‘‘2 pada deret pangkat

dari1

1βˆ’π‘₯, kemudian integralkan untuk memperoleh

deret pangkat untuk tanβˆ’1π‘₯.

3. Pandang deret pangkat 1 + π‘₯ +π‘₯2

2!+

π‘₯3

3!+β‹― = 𝑆(π‘₯)

untuk π‘₯ ∈ ℝ. Turunkan untuk memperoleh 𝑆(π‘₯).

Operasi Aljabar

Dua deret pangkat yang konvergen dapatdijumlahkan dan dikurangkan suku per suku.

Dua deret pangkat yang konvergen dapatdikalikan dan dibagi, seperti pada perkalian dan pembagian polinom.

9.8 Deret Taylor & Maclaurin

Deret Taylor & Maclaurin

Diberikan fungsi 𝑓 dan bilangan real π‘Ž. Akan dicari 𝑐0, 𝑐1, 𝑐2,Β· Β· Β· sehingga:𝑓 π‘₯ = 𝑐0 + 𝑐1 π‘₯ βˆ’ π‘Ž + 𝑐2(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2+ 𝑐3(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)3+Β· Β· Β·

Teorema Ketunggalan Taylor

Misalkan fungsi 𝑓 dapat diturunkan secara terus-menerus, maka fungsi

tersebut dapat dinyatakan secara tunggal dalam deret pangkat

𝑓 π‘Ž + 𝑓′ π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘Ž +𝑓′′ π‘Ž

2!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2+

𝑓′′′ π‘Ž

3!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)3+β‹―

+𝑓(𝑛) π‘Ž

𝑛!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛+β‹―

Deret pangkat tersebut dinamakan Deret Taylor dari 𝑓 di sekitar π‘₯ = π‘Ž.

Dalam hal π‘Ž = 0 deret dinamakan Deret MacLaurin.

Teorema Taylor

Misalkan 𝑓 dapat diturunkan terus-menerus pada selang (π‘Ž βˆ’ π‘Ÿ, π‘Ž +π‘Ÿ). Deret Taylor

𝑓 π‘Ž + 𝑓′ π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘Ž +𝑓′′ π‘Ž

2!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2+β‹―+

𝑓(𝑛) π‘Ž

𝑛!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛+β‹―

merepresentasikan 𝑓(π‘₯) pada selang tersebut tersebut jika dan hanya

jika limπ‘›β†’βˆž

𝑅𝑛 π‘₯ = 0, dengan 𝑅𝑛 π‘₯ =𝑓(𝑛+1) 𝑐

(𝑛+1)!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛+1, untuk 𝑐 ∈

(π‘Ž βˆ’ π‘Ÿ, π‘Ž + π‘Ÿ).

Contoh.

1. Tentukan deret Maclaurin dari 𝑓(π‘₯) = sin(π‘₯) dan tunjukkanhasilnya berlaku untuk semua π‘₯ ∈ 𝑅.

2. Carilah deret Maclaurin untuk ln(π‘₯ + 1), kemudian gunakan 5

suku pertama deret untuk mengaproksimasi 01ln π‘₯ + 1 𝑑π‘₯.

Beberapa Deret Maclaurin

9.9 Aproksimasi Taylor

Aproksimasi Taylor

Aproksimasi linear untuk 𝑓 di sekitar π‘Ž adalah𝑃(π‘₯) = 𝑓(π‘Ž) + 𝑓’(π‘Ž)(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)

Untuk memperoleh aproksimasi yang lebihbaik, digunakan polinom dengan derajat yang lebih tinggi. Aproksimasi ini dinamakanpolinom Taylor derajat 𝑛 di sekitar π‘Ž.

𝑝𝑛 π‘₯ = 𝑓 π‘Ž + 𝑓′ π‘Ž π‘₯ βˆ’ 1 +

𝑓′′ π‘Ž

2!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2+β‹―+

𝑓(𝑛) π‘Ž

𝑛!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛

Contoh

Contoh

Contoh

Contoh

Rumus Sisa Taylor

Misalkan 𝑓 dapat diturunkan sampai 𝑛 + 1 kali di sekitar π‘Ž.

Maka

𝑓 π‘₯ = 𝑓 π‘Ž + 𝑓′ π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘Ž +𝑓′′ π‘Ž

2!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2+β‹―+

𝑓 𝑛 π‘Ž

𝑛!π‘₯ βˆ’ π‘Ž 𝑛 + 𝑅𝑛 π‘₯ ,

dengan 𝑅𝑛 π‘₯ =𝑓(𝑛+1) 𝑐

(𝑛+1)!(π‘₯ βˆ’ π‘Ž)𝑛+1, untuk 𝑐 di antara π‘₯ dan π‘Ž.

Contoh.

1. Hampiri nilai ln(0, 9) dengan polinom Taylor derajat empat dan taksirlahbatas galatnya.

2. Tuliskan polinom Maclaurin derajat 𝑛 dari 𝑓(π‘₯) = 𝑒π‘₯. Lalu hampiri 𝑒0.8

dengan galat tidak melebihi 0,001.

3. Galat suatu hasil perhitungan numerik adalah 𝐸 =𝑐2βˆ’sin 𝑐

𝑐dengan 2 ≀

𝑐 ≀ 4. Tentukan maksimum galat tersebut.