Post on 12-Jun-2015
Kerangka Hukum Kerangka Hukum Audit LingkunganAudit Lingkungan
Wahyu Yun SantosoBag. Hkm Lingkungan
FH UGM YogyakartaHp. 0815 7865 7800
Email: wahyu.yuns@yahoo.com
AUDIT LINGKUNGANAUDIT LINGKUNGAN
PROSES PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSIPROSES PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI
MANFAAT EKONOMI MANFAAT EKONOMI BIAYA LINGKUNGAN BIAYA LINGKUNGAN
Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan
Ramah Lingkungan: Eco-labelling Ramah Lingkungan: Eco-labelling
Audit Lingkungan Audit Lingkungan
ISO 14000 ISO 14000
LATAR BELAKANG PEMBENTUKANHUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIALATAR BELAKANG PEMBENTUKAN
HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA
Deklarasi STOCKHOLM
(1972)
Deklarasi RIO DE JANEIRO
(1992)
GBHN 1973, GBHN 1993, PROPENAS 2000, Kebijakan pembangunan.
UU No. 4 Tahun 1982 UU No. 23 Tahun 1997UU No. 32 Tahun 2009
Pengaturan ECO-SUSTAINABLE DEVELOPMENT1. Pemanfaatan SDA secara rasional2. Pembangunan tanpa merusak (Eco-Development)3. Keterpaduan pengelolaan (Integrated Policy)4. Keadilan ANTAR dan INTER GENERASI
PRINSIP-PRINSIP DEKLARASI STOCKHOLM & RIO DE JANEIRO
(diadopsi dalam perundang-undangan Nasional)
1. Tanggung jawab negara (State Responsibility) 2. Hak dasar atas LH (Right to Environment) 3. Keterpaduan pengelolaan LH 4. Hak berperan serta (Popular Participations) 5. Aksesibilitas pada informasi 6. Precautionary Principles 7. Polluter Pays Principle 8. Tanggung Jawab Mutlak (Strict Liability) 9. Keadilan inter dan antar generasi 10. Kewajiban bekerjasama 11. Aksesibilitas pada teknologi lingkungan 12. Hak bersama atas SDA lintas batas
Harry Supriyono/04/2002
Konteks dan PengertianKonteks dan Pengertian• Audit Lingkungan Hidup Audit Lingkungan Hidup Instrumen pencegah Instrumen pencegah
pencemaran/kerusakan lingkungan hidup;pencemaran/kerusakan lingkungan hidup;• Dilakukan utk peningkatan kinerja industri;Dilakukan utk peningkatan kinerja industri;• PProses kajian sistematis, terdokumentasi,roses kajian sistematis, terdokumentasi, berkala, berkala,
dan objektif thd prosedur dan praktekdan objektif thd prosedur dan praktek pengelolaan LHpengelolaan LH;;
• Dpt Dpt membantu membantu temukan temukan upayaupaya penyelesaian ypenyelesaian yg g efektif ttg masalah LHefektif ttg masalah LH;;
• Merupakan alat pengelolaan dan pemantauan Merupakan alat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yg bersifat internallingkungan yg bersifat internal;;
• Dasar Dasar continual improvementcontinual improvement bagi perush dlm hal bagi perush dlm hal manajemen lingkungan.manajemen lingkungan.
Dasar HukumDasar Hukum• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Psl 52;Psl 52;
• PermenLH No. 03 Thn 2013 ttg Audit Lingkungan PermenLH No. 03 Thn 2013 ttg Audit Lingkungan Hidup yg mencabut:Hidup yg mencabut:– KepMenLH NKepMenLH Noo.. 42 42 Thn Thn 1994 1994 ttgttg Pedoman Umum Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit LingkunganPelaksanaan Audit Lingkungan; ; – KepMenKepMenLH NLH Noo.. 3030 Thn Thn 2001 ttg 2001 ttg Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan
Audit LAudit LH yang Diwajibkan.H yang Diwajibkan.– PermenLH No. 17 Thn 2010 ttg Audit LHPermenLH No. 17 Thn 2010 ttg Audit LH
• Peraturan perundangan lain terkait kewajiban Peraturan perundangan lain terkait kewajiban (teknis) yg dipersyaratkan dlm pengelolaan dan (teknis) yg dipersyaratkan dlm pengelolaan dan pemantauan LH.pemantauan LH.
PengertianPengertian• UU No. 32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan
Pengelolaan LH Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
• PermenLH No. 03/2013 terbilang lebih detil dalam mengatur konsep sekaligus pedoman pelaksanaan audit LH dibanding aturan sebelumnya.
• ISO 14010/14011-2009 (sedikit perbandingan)Environmental Audit is a systematic and documented verification process of objectively obtaining and evaluating audit evidence to determine whether specific environmental activities, events, conditions, management systems, or an information about this matter conform with audit criteria, and communicating the result of this process to the client.
• PerMenLH No. 03/2013 mendefinisikan risiko tinggi:Usaha dan/atau kegiatan yang jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. dpt diusulkan
Ketentuan dalam UUPPLHKetentuan dalam UUPPLH Menteri mewajibkan audit lingkungan:
usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup; dan/atau
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
PJ usaha wajib melaksanakan audit lingkungan hidup. Pelaksanaan audit lingkungan hidup thd kegiatan
tertentu yg berisiko tinggi dilakukan secara berkala. Apabila tdk melaksanakan, Menteri dpt
melaksanakan/menugasi pihak ketiga atas beban biaya PJ usaha.
Audit LH dilaksanakan o/ Auditor LH yg memiliki sertifikat kompetensi.
Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm PermenLh No. 03/2013PermenLh No. 03/2013
• Dokumen Audit LH termasuk sbg dokumen LH:• Dokumen LH meliputi: Amdal, UKL-UPL, SPPL, dokumen
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan Hidup
Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm PermenLh No. 03/2013PermenLh No. 03/2013
• Jenis Audit LH (berbasis sifat):– Audit Sukarela; dan– Audit yang diwajibkan.
• Tim Audit minimal 3 orang 1 org auditor utama sbg ketua tim, 1 org auditor LH sbg anggota, dan 1 org ahli terkait
• Pedoman wajib: SNI atau standarisasi lain (sesuai tujuan pelaks audit lingkungan)
• LSK Auditor LH dgn jangka waktu sertifikat 3 thn.• Penegasan batasan audit sukarela dgn yg diwajibkan (diperintahkan
oleh menteri):• Utk pelanggaranlebih dr 3 kali• Tdk menghapus sanksi administratif
PermenLh No. 03/2013PermenLh No. 03/2013
• Tata Laksana yang diatur khusus untuk Audit Lingkungan yang diwajibkan.
• Audit yang diwajibkan 1) usaha yang memiliki risiko tinggi dan yang 2) menunjukkan ketidaktaatan thdp peraturan perundang-undangan (Psl 17)
• Risiko Tinggi dapat diusulkan oleh: 1) Komisi Penilai AMDAL utk kegiatan yg msh dlm tahap perencanaan, dan 2) KLH utk kegiatan yg sdh beroperasi.
• Usulan didasarkan pada hasil analisis risiko lingkungan.• Kriteria ketidaktaatan 1) dugaan pelanggaran terhadap PUU
bidang PPLH; 2) pelanggaran tsb telah terjadi paling sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi tetap terjadi lagi di masa datang; dan 3) belum diketahui sumber dan/atau penyebab ketidaktaatannya.
Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm Beberapa hal mendasar yg ditegaskan dlm PermenLh No. 03/2013PermenLh No. 03/2013
• Jenis Audit LH (berbasis sifat):– Audit Sukarela; dan– Audit yang diwajibkan.
• Tim Audit minimal 3 orang 1 org auditor utama sbg ketua tim, 1 org auditor LH sbg anggota, dan 1 org ahli terkait
• Pedoman wajib: SNI atau standarisasi lain (sesuai tujuan pelaks audit lingkungan)
• LSK Auditor LH dgn jangka waktu sertifikat 3 thn.• Penegasan batasan audit sukarela dgn yg diwajibkan (diperintahkan
oleh menteri):• Utk pelanggaranlebih dr 3 kali• Tdk menghapus sanksi administratif
SANKSI ADMINISTRASI (Penegakan Hukumnya)SANKSI ADMINISTRASI (Penegakan Hukumnya)((pasal 76 sd pasal 83) pasal 76 sd pasal 83) PermenLH 02 Th 2013 PermenLH 02 Th 2013
1. Teguran 2. Paksaan Pemerintah3. Pembekuan izin4. Pencabutan izin
oleh
1. Menteri2. Gubernur3. Bupati/walikotaSesuai kewenangannya
Pembekuan izin , pencabutan izin ,denda keterlambatan,dijatuhkan apabila paksaan pemerintah tidak dilaksanakan
Second Line EnforcementMenteri dapat menerapkan sanksi adm, jika Pem.menganggap Pemda scr sengaja tdk menerapkan
sanksi adm thd pelanggaran yang serius
Sanksi Administratif adalah perangkat sarana hukum administrasi Sanksi Administratif adalah perangkat sarana hukum administrasi yang bersifat pembebanan kewajiban/perintah dan/atau penarikan yang bersifat pembebanan kewajiban/perintah dan/atau penarikan kembali keputusan tata usaha negara yang dikenakan kepada kembali keputusan tata usaha negara yang dikenakan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas dasar penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas dasar ketidaktaatan terhadap peraturan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau ketentuan dalam izin lingkungan.lingkungan hidup dan/atau ketentuan dalam izin lingkungan.
Pengenaan Sanksi Administratif bertujuan untuk: a. melindungi lingkungan hidup dari pencemaran dan/atau perusakan akibat dari suatu usaha dan/atau kegiatan; b. Menanggulangi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; c. memulihkan kualitas lingkungan hidup akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; dan d. memberi efek jera bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang melanggar peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan ketentuan dalam Izin Lingkungan.