Post on 07-Dec-2015
description
Askep steven jonhsonKelompok 5
Steven Johnson Adalah sindroma yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat, kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel/bula, dapat disertai purpura( Mochtar Hamzah, 2005 : 147 )
Sindrom Steven Johnson adalah sindrom kelainan kulit berupa eritema, vesikel/bula, dapat disertai purpura yang mengenai kulit, selaput lender di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik sampai buruk.( Kapita Selekta Kedokteran, 2000 : 136 )
Pengertian
Etiologi SSJ sukar ditentukan dengan pasti karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor,walaupun pada umumnya sering dikaitkan dengan respons imun terhadap obat.
Beberapa faktor penyebab timbulnya SSJ diantaranya : infeksi (virus, jamur, bakteri, parasit),
obat (salisilat, sulfa, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontraseptif),
makanan (coklat), fisik (udara dingin, sinar matahari, sinar X),
Etiologi
Patogenesisnya belum jelas, kemungkinan disebabkan oleh reaksi hipersensitif tipe III dan IV. Reaksi tipe III terjadi akibat terbentuknya komplek antigen antibodi yang membentuk mikro-presitipasi sehingga terjadi aktifitas sistem komplemen. Akibatnya terjadi akumulasi neutrofil yang kemudian melepaskan lisozim dan menyebabkan kerusakan jaringan pada organ sasaran (target organ). Reaksi hipersentifitas tipe IV terjadi akibat limfosit T yang tersintesisasi berkontak kembali dengan antigen yang sama kemudian limfokin dilepaskan sehingga terjadi reaksi radang (Djuanda, 2000: 147) .
patofiologi
Sindrom ini jarang dijumpai pada usia 3 tahun kebawah. Keadaan umumnya bervariasi dari ringan sampai berat. Pada yang berat kesadarannya menurun, penderita dapat sampai koma. Mulainya penyakit akut dapat disertai gejala prodromal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan.
Pada sindrom ini terlihat adanya trias kelainan berupa:
1. Kelainan kulit2. Kelainan selaput lendir di orifisium3. Kelainan mata
Tanda dan Gejala
Kehilangan cairan dan darah Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, Shock Kebutaan timbulnya jaringan parut dan kerusakan
kulit permanen, infeksi kulit sekunder Infeksi sistemik, sepsis
Komplikasi
1. Laboratorium2. Histopatologi3. Imunologi
Pemeriksaan Diagnostik
1. Integritas kulit b.d. inflamasi dermis dan epidermis
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan menelan
3. Persepsi sensori: kurang penglihatan b.d konjungtifitis
4. Nyeri b.d. inflamasi pada kulit
Diagnosa keperawatan
TERIMA KASIH