Post on 14-Jul-2015
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Prosedur diagnostik
7an: Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, pasien kembali pada keadaan status neurologis sebelum sakit, meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris
KH: TTV normal, rasa sakit kepala (-), kesadaran meningkat, adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat.
Intervensi : Observasi status neurologis secara berkala Observasi TTV secara berkala Pantau intake dan output. Catat karakteristik urine, turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Atur posisi tidur semi fowler (15-45 derajat) sesuai toleransi dan indikasi. Jaga kepala tetap pada posisi netral. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti deksametason, klorpomasin, asetaminofe
7an
Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, nyeri klien dapat teratasi atau dapat dikontrol
KH
Klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi, Klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri, Klien tidak gelisah. Skala nyeri menurun, Grimace ( - )
I/
Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai indikasi. Tingkatkan tirah baring, bantulah kebutuhan perawatan diri klien. Kolaborasi berikan analgetik, seperti asetaminofen, kodein, manitol.
KH: klien tidak mengalami cedera apabila kejang berulang ada.
IntervensiPantau adanya kejang/kedutan pada tangan, kaki dan mulut atau otot wajah yang lain, Berikan keamanan pada pasien dengan memberi bantalan pada penghalang , Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi Misalnya, fenobarbital (luminal
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x24 jam cairan dan elektrolit dalam tubuh klien adekuatKH: Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Mengidentifikasikan kehilangan cairan abnormal, yang b.d metode-metode pengurangan kehilangan dan mengganti cairan sesuai kebutuhan Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Intervensi: Kaji faktor-faktor penyebab muntah Hilangkan atau kurangi faktor-faktor penyebab Pantau status hidrasi Timbang BB dan pantau kemajuannya
7an
Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 2x24 jam klien dapat menunjukkan cara mobilisasi secara optimal
KH
Klien dapat mempertahankan posisi tubuh yang optimal Klien dapat mempertahankan / meningkatkan kekuatan dan fungsi tubuh yang sakit, mempertahankan integritas kulit, kandung kemih dan fungsi usus.
INTERVENSI
Periksa kembali kembali kemampuan dan keadaan secara fungsional pada kerusakan yang terjadi Kaji derajat imobilisasi pasien Letakkan pasien pada posisi tertentu
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 2x24 jam fungsi persepsi sensori klien akan kembali dan dipertahankan
KH tingkat kesadaran normal, fungsi persepsi membaikINTERVENSI:Evaluasi / pantau secara teratur perubahan orientasiMengidentifikasikan kehilangan cairan abnormal, yang b.d metode-metode pengurangan Kaji kesadaran sensorik seperti respon sentuhanMempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Kolaborasi : Rujuk pada ahli fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi kognitif.
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien mengetahui tentang kondisi abses otak, prognosis dan perawatan abses otak
KH: Klien terlihat tenang Klien mengerti tentang kondisinyaIntervensi : Berikan informasi dalam bentuk-bentuk dan segmen yang sederhana. Beri kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya.